tugas dan peranan polisi dalam menangani tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga

4
TUGAS DAN PERANAN POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DALAM RUMAH TANGGA ( Studi Kasus di Kepolisian Resort Kota Surakarta), Penulisan Hukum, Fakultas Hukum , Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli, 2005. Tujuan Penulisan hukum ini adalah untuk mengetahui pengaturan tugas dan peranan Polisi dalam menangani tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga dan pelaksanaan tugas dan peranan Polisi dalam menangani tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga setelah berlakunya Undang-undang No. 23 Tahun 2004 serta kendala-kendala yang dihadapi dan cara-cara mengatasinya. Penulisan Hukum ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang memungkinkan peneliti untuk melakukan wawancara, serta berpartisipasi aktif dalam aktifitas yang diteliti dan memperoleh informasi dari pihak yang berkompeten dengan masalah yang hendak dipecahkan yaitu penanganan tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga oleh penyidik Polri. Penulis menggunakan analisa data kualitatif dimana Penulis mengumpulkan data dari penyidik Polisi di Kepolisian Resort Kota Surakarta

Upload: ipunk-baik

Post on 13-Apr-2016

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Dan Peranan Polisi Dalam Menangani Tindak Pidana Penganiayaan Dalam Rumah Tangga

TUGAS DAN PERANAN POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA

PENGANIAYAAN DALAM RUMAH TANGGA 

 ( Studi Kasus di  Kepolisian Resort Kota Surakarta),

Penulisan Hukum, Fakultas Hukum , Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli, 2005.

Tujuan Penulisan hukum ini adalah untuk mengetahui pengaturan  tugas dan peranan

Polisi dalam menangani tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga dan pelaksanaan tugas

dan peranan Polisi dalam menangani tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga setelah

berlakunya Undang-undang No. 23 Tahun 2004 serta kendala-kendala yang dihadapi dan cara-

cara mengatasinya. Penulisan Hukum ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang

memungkinkan peneliti untuk melakukan wawancara, serta berpartisipasi aktif dalam aktifitas

yang diteliti dan memperoleh informasi dari pihak yang berkompeten dengan masalah yang

hendak dipecahkan yaitu penanganan tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga oleh

penyidik Polri. Penulis menggunakan analisa data kualitatif dimana Penulis mengumpulkan data

dari penyidik Polisi di Kepolisian Resort Kota Surakarta yang diteliti Penulis, dengan tehnik

pengumpulaan data berupa penelitian lapangan berupa tehnik wawancara, observasi dan

penelitian kepustakaan.

Tindak pidana penganiayaan dalam rumah tanggamerupakan tindak pidana materiil yaitu

tindak pidana yang melarang timbulnya suatu akibat tertentu. Tindak pidana penganiayaan dalam

rumah tangga pada awalnya  diatur dalam KUHP  Undang-undang Perlindungan Anak No. 23

Tahun 2002 namun seiring perkembangannya diatur secara lebih khusus dalam Undang-undang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga No. 23 Tahun 2004, dimana terobosan hukum

yang paling utama dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2004 adalah dalam hal perlindungan

korban.  Polisi yang memiliki fungsi  sebagai salah satu fungsi pemerintahan di bidang

Page 2: Tugas Dan Peranan Polisi Dalam Menangani Tindak Pidana Penganiayaan Dalam Rumah Tangga

pemeliharaan keamananan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan dan

pengayoman serta pelayanan masyarakat maka tentu saja berwenang melakukan tindakan hukum

yang berkaitan dengan penanganan tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga, baik

penyelidikan maupu penyidikan. Hal inilah yang mendorong Penulis untuk melakukaan

Penulisan Hukum yang berkaitan dengan tugas dan peranan Polisi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan tugas dan peranan Polisi dalam

menangani tindak pidanan penganiayaan dalam rumah tangga secara teknis dilakukan oleh tim

unit khusus RPK (Ruang Pelayanan Khusus), dan pelaksanaan tugas dan peranan polisi dalam

menangani tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga setelah berlakunya Undang-undang

No. 23 Tahun 2004  adalah dengan tiga langkah yaitu pre-emtif , preventif, dan represif. Dan

setelah berlakunya Undang-undang No. 23 Tahun 2004 Kepolisian Resort Kota Surakarta belum

pernah menangani perkara tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga, namun dalam

penanganan yang dilakukan terutama dalam hal perlindungan korban telah mencerminkan apa

yang telah diatur dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2004.  Kendala-kendala yang dihadapi

kebanyakan adalah dari sisi korban yang antara lain kekhawatiran korban akan rasa malu,

ketakutan korban akan proses peradilan, ketakutan korban terhadap pembalasan pelaku, serta

belum tersedianya shelter atau rumah aman. Cara mengatasi kendala tersebut antara lain adalah

dengan memberikan dorongan, penjelasan tentang proses peradilan, penjaminan keamanan, serta

bekerja sama dengan yayasan yatim piatu, pondok pesantren, atau menjadikan rumah Polisi

sebagai rumah alternatif.