tugas chandra

7
Struktur Eritrosit[sunting | sunting sumber] Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap milliliter darah mengandung rata- rata sekitar 5 miliar eritrosit (sel darah merah),yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5 juta per millimeter kubik (mm3). Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf,yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah dikedua sisinya mencekung,seperti sebuah donat dengan bagian tengah mengepeng bukan berlubang. dengan diameter 8 µm, tepi luar tebalnya 2 µm dan bagian tengah 1 µm. [1]Sel darah merah memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel pada manusia. Pada hakikatnya, sel darah merah merupakan suatu membran yang membungkus larutan hemoglobin (protein ini membentuk sekitar 95% protein intrasel sel darah merah), dan tidak memiliki organel sel, misalnya mitokondria, lisosom atau aparatus Golgi. Sel darah manusia, seperti sebagian sel darah merah pada hewan, tidak berinti. Namun, sel darah merah tidak inert secara metabolis. Melalui proses glikolisis, sel darah merah membentuk ATP yang berperan penting dalam proses untuk memperthankan bentuknya yang bikonkaf dan juga dalam pengaturan transpor ion (mis. oleh Na+-K+ ATPase dan protein penukar anion serta pengaturan air keluar-masuk sel. Bentuk bikonkaf ini menigkatkan rasio permukaan- terhadap-volume sel darah merah sehingga mempermudah pertukaran gas. Sel darah merah mengandung komponen sitoskeletal yang berperan penting dalam menentukan bentuknya. [2] Metabolisme Eritrosit[sunting | sunting

Upload: chandra-ambalinggi

Post on 19-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gbg

TRANSCRIPT

Struktur Eritrosit[sunting | sunting sumber]Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap milliliter darah mengandung rata-rata sekitar 5 miliar eritrosit (sel darah merah),yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5 juta per millimeter kubik (mm3). Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf,yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah dikedua sisinya mencekung,seperti sebuah donat dengan bagian tengah mengepeng bukan berlubang. dengan diameter 8 m, tepi luar tebalnya 2 m dan bagian tengah 1 m. [1]Sel darah merah memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel pada manusia. Pada hakikatnya, sel darah merah merupakan suatu membran yang membungkus larutan hemoglobin (protein ini membentuk sekitar 95% protein intrasel sel darah merah), dan tidak memiliki organel sel, misalnya mitokondria, lisosom atau aparatus Golgi. Sel darah manusia, seperti sebagian sel darah merah pada hewan, tidak berinti. Namun, sel darah merah tidak inert secara metabolis. Melalui proses glikolisis, sel darah merah membentuk ATP yang berperan penting dalam proses untuk memperthankan bentuknya yang bikonkaf dan juga dalam pengaturan transpor ion (mis. oleh Na+-K+ ATPase dan protein penukar anion serta pengaturan air keluar-masuk sel. Bentuk bikonkaf ini menigkatkan rasio permukaan-terhadap-volume sel darah merah sehingga mempermudah pertukaran gas. Sel darah merah mengandung komponen sitoskeletal yang berperan penting dalam menentukan bentuknya. [2]Metabolisme Eritrosit[sunting | sunting sumber]'''Eritrosit''' adalah cakram bikonkaf yang fleksibel dengan kemampuan menghasilkan energi sebagai adenosin trifosfat (ATP) melalui jalur gikolisis anaerob(Embden Meyerhof) dan menghasilkan kekuatan pereduksi sebagai NADH melalui jalur ini serta sebagai nikotamida adenine dinukleotida fosfat tereduksi (NADPH) melalui jalur pintas heksosa monofosfat (hexsose monophosphate shunt) (Hoffbrand et al, 2005). Jalur Embden-Meyerhof juga menghasilkan NADH yang diperlukan oleh enzim methemoglobin reduktase untuk mereduksi methemoglobin (hemoglobin teroksidasi) yang tidak berfungsi, yang mengandung besi ferri (dihasilkan oleh oksidasi sekitar 3% hemoglobin setiap hari) menjadi hemoglobin tereduksi yang aktif berfungsi. 2,3-DPG yang dihasilkan pada pintas Luebering-Rapoport (Luebering-Rapoport Shunt), atau jalur samping pada jalur ini membentuk suatu kompleks 1:1 dengan hemoglobin, dan seperti telah disebutkan di atas, penting dalam regulasi afinitas hemoglobin terhadap oksigen (Hoffbrand et al, 2005). Jalur Heksosa Monofosfat (pentosa fosfat). Sekitar 5% glikolisis terjadi melalui jalur oksidatif ini, dengan perubahan glukosa-6-fosfat menjadi 6-fosfo-glukonat dan kemudian menjadi ribulosa-5-fosfat. NADPH dihasilkan dan berkaitan dengan glutation yang mempertahankan gugus sulfhidril (SH) tetap utuh dalam sel, termasuk SH dalam hemoglobin dan membran eritrosit. NADPH juga digunakan oleh methemoglobin reduktase lain untuk mempertahankan besi hemoglobin dalam keadaan Fe2+ yang aktif secara fungsional. Pada salah satu kelainan eritrosit diturunkan yang sering ditemukan (yaitu defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)), eritrosit sangat rentan terhadap stres oksidasi (Hoffbrand et al, 2005).

HemoglobinDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Struktur 3-dimensi hemoglobinHemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,[1] pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia.Struktur[sunting | sunting sumber]Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin; globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.

Gugus hemePada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen:Reaksi bertahap: Hb + O2 HbO2 HbO2 + O2 Hb(O2)2 Hb(O2)2 + O2 Hb(O2)3 Hb(O2)3 + O2 Hb(O2)4Reaksi keseluruhan: Hb + 4O2 -> Hb(O2)4

2. MetabolismeSintesis hem dan globin diatur secara cermat. Bagian hem pada hemoglobin terdiri dari empat struktur 4 karbon berbentuk cincin simetris yang disebut cincin pirol, yang membentuk satu molekul porfirin. Biosintesis hem melibatkan dua pembentukan bertingkat sebuah rangka porfirin, diikuti oleh insersi besi ke masing-masing dari empat gugus hem. Sintesis globin juga dipicu oleh hem bebas. Sintesis globin terutama terjadi di eritroblas dini, atau basofilik dan berlanjut dengan tingkat yang terbatas, bahkan sampai di retikulosit tidak berinti. Insersi empat molekul hem ke dalam empat molekul globin merupakan tahap terakhir dari sintesis hemoglobin. Hem disintesis di , mitokondria dan penggabungan globin terjadi di sitoplasma eritrosit yang sedang berkembang. Penghancuran sel darah merah terjadi dalam sistem retikuloendotelial oleh hati dan limpa. Mula-mula besi dilepaskan dan dikembalikan ke dalam sumsum tulang yang diangkut oleh transferin untuk digunakan kembali atau disimpan sebagai cadangan. Rantai globin dirombak dan asam amino yang dilepaskan disimpan untuk digunakan pada sintesa protein. Sisa cincin porfirin dirombak menjadi biliverdin kemudian menjadi bilirubin yang tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut lalu diangkut ke hati untuk diekskresi.TROMBOSITI.Struktur TrombositTrombosit merupakan sel berbentukdisk-shapedengan diameter 3-4 m, yang secara normalterdapat dalamwhole blooddengan konsentrasi 200.000-400.000/m. Gambaran strukturtrombosit berupa membran sel tipikal, sistem mikrotubular sirkumferensial, sistem tubularpadat, bermacam bentuk granul dan di bagian luar berupa sistem kanalikular terbuka.a.Membran bilipid dan membran protein. Membran bilipid yang di sekitar trombosit terdiridari beberapa glikoprotein yang berfungsi sebagai sebagai reseptor permukaan. Membranbilipid juga merupakan tempat berlangsungnya berbagai aktivitas kompleks koagulasitrombosit.1.Glikoprotein Ib (GP Ib) adalah protein transmembran instrinsik dengan beratmolekular sekitar 140 kilodaltons. Glikoprotein ini merupakan tempat pengikatanfaktor willebrand (vWF). Ikatan vWF berguna untuk adhesi trombosit, yangmerupakan fungsi trombosit yang utama.2.Glikoprotein IIb-IIIa (GP IIb-IIIa) merupakan kompleks membran protein yangcalsium-dependentyang berfungsi sebagai reseptor fibrinogen. Ikatan fibrinogenberperan untuk terjadinya agregasi trombosit.b.Mikrotubular dan Mikrofilamen1.Mikrotubular berada di bawah membran trombosit yang membentuk pita melingkar.Mikrotubular terdiri dari tubulin dan berperan dalam penunjang sitoskeletal trombositdan kontraksi sel yang distimulasi.2.Mikrofilamen terdiri dari aktin dan berperan dalam pembentukan trombositpseudopod.c.Sistem Tubular padatDisebut sistem tubular padat karena bersifatamorphous, dan berupa material padatelektron. Sistem secara selektif mengikat kation divalen dan merupakan reservoir