tugas cardiovaskular edho 2015

5
Laporan Individual TUGAS CARDIOVASKULAR FETAL CIRCULATION Disusun Oleh Nama : Pedro Sumampouw No Stam : 10 777 017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU

Upload: waktuku-kecil

Post on 11-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Yomann

TRANSCRIPT

Laporan Individual

TUGAS CARDIOVASKULARFETAL CIRCULATION

Disusun OlehNama: Pedro SumampouwNo Stam: 10 777 017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS ALKHAIRAATPALU

System sirkulasi janin

Pembentukan Pembuluh darah

Pembentukan pembuluh darah terjadi melalui dua mekanisme , yaitun: (!) Vaskulogenesis, yaitu mekanisme pembentukan pembuluh darah melalui penyatuan angioblas; dan (2) angiogenesis, yaitu mekanisme pertumbuhan pembuluh darah dari pembuluh darah yang sudah ada . Pembuluh darah utama , termasuk aorta dorsalis dan vena kardinalis , terbentuk melalui vakulogenesis . dan bagian lain terbentuk melalui vaskulogenesis .

Pembentukan Darah JaninPembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati, limpa, dan sum-sum tulang ibu. Pada permulaan, sel darah janin dibentuk oleh kantung yolk dalam bentuk megaloblas. Selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dan sumsum tulang dalam bentuk megalosit dan makrosit. Normosit dibuat setelah aktifitas penuh sumsum tulang.Fetal hemoglobin (F) mempunyai kemampuan unutk mengikat O2 dalam konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2 ke darah ibu. Menjelang persalinan janin membuat Adult Hemoglobin (A) sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernapasan yang telah aktif.

Sirkulasi janin

Sebelum lahir, darah dari plasenta yang jenuh oksigen sekitar 80% , kembali ke janin melalui vena umbilikalis . saat mendekati hati, sebagian besar dari darah ini mengalir melalui duktus venosus langsung ke vena cava inferior, memintasi hati . sejumlah kecil darah masuk ke sinusoid hati dan bercampur dengan darah dari sirkulasi porta . mekanisme sfingter di duktus venosus yang menutup pintu masuk vena umbilikalis , mengatur aliran darah tali pusat melalui sinusoid hati . sfingter ini menutup saat kontraksi uterus menyebabkan aliran balik vena melalui deras sehingga mencegah pemebebanan berlebihan yang mendadak pada jantung Darah plasenta, setelah berjalan singkat di vena cava inferior tempat darah ini bercampur dengan darah terdeoksigenasi yang kembali dari ekstremitas bawah masuk ke atrium kanan. Disini darah diarahkan ke foramen ovale oleh katup vena cava inferior , dan sebagian besar darah berjalan langsung ke atrium kiri . sejumlah kecil darah tidak dapat mengikuti jalan tersebut karena terhambat oleh tepi bawah septum sekundum, krista dividens, dan tetap berada di atrium kanan . disini, darah tersebut bercampur dengan sedikit darah tersdesaturasi yang kembali dari paru , darah masuk ke ventrikel kiri dan aorta asendens. Karena arteri koronaria dan arteri karotis adalah cabang-cabang pertama dari aorta asendens , otot jantung dan otak mendapat darah yang banyak mengantung oksigen. Darah terdesaturasi dari vena cava superior mengalir melalui ventrikel kanan ke trunkus pulmonalis . sewaktu kehidupan janin, resistensi dipembuluh darah paru tinggi , sehingga sebagian besar darah mengalir langsung melalui duktus arteriosus ke aorta desendens, tempat darah ini berca,pur dengan darah dari aorta proksimal . setelah berjalan melalui aorta desendens , darah mengalir ke plasenta melalui dua arteri umbilikalis . saturasi oksigen di arteri umbilikalis adalah sekitar 58%. Selama perjalanan dari plasenta ke organ-organ janin, darah di vena umbilikalis secara bertahap kehilangan kandungan oksigennya tinggi karena bercampur dengan darah terdesaturasi. Secara teoritis , percampuran dapat terjadi ditempat-tempat berikut : dihati (I) bercampur dengan sejumlah kecil darah yang kembali dari system porta ; di vena cava inferior (II) yang menyalurkan darah terdeoksigenasi yang kembali dari ekstremitas bawah , panggul , dan ginjal; di atrium kanan (III) bercampur dengan darah yang kembali dari kepalan dan ekstremitas ; di atrium kiri (IV) bercampur dengan darah yang kembali dari paru; dan di muara duktus arteriosus kedalam aorta desendens (V).

Daftar pustaka1. Langman embriologi kedokteran edisi 10 ;T.W. Sadler , EGC Hal. 223-224 2. Seminars in Fetal & Neonatal Medicine (2005) 10, 493-5033. http://www.ccasociety.org/education/IntroToCHD.pdf4.