tugas bu aida (brucellosis sapi)

Upload: igedeputu-alit-anggara-putra

Post on 07-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

vet

TRANSCRIPT

I. PENYEBARAN POPULASI SAPI BALI DI INDONESIA Populasi sapi bali di Indonesia sangatlah banyak yang tersebar di 11 provinsi yaitu:1. Sulawesi Selatan2. Bali3. Nusa Tenggara Timur4. Nusa Tenggara Barat5. Sumatera Selatan6. Sulawesi Utara7. Gorontalo8. Kalimantan Selatan9. Sulawesi Tenggara10. Sulawesi Barat11. LampungNamun dari 11 provinsi tersebut tidak semuanya ditemukan penyakit brucellosis pada sapi bali. Sepertinya halnya di Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Lampung telah dikatakan bebas dari penyakit brucellosis. Sementara untuk daerah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat prevalensinya tidak diketahui.

Gambar 1.Peta Penyebaran brucellosis di Indonesia

II. STATUS PENYAKIT BRUCELLOSIS DI MASING-MASING PROVINSI PADA SAPI BALIBrucellosis adalah penyakit infeksius mengakibatkan keluron pada ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba, kambing dan lain-lain), babi dan anjing. Penyakit ini disebabkan bakteri dari genus Brucella serta dapat pula menular dari hewan sakit ke manusia (ALTON, et al. 1988). Brucellosis pada sapi dilaporkan tersebar di 25 propinsi di Indonesia. SETIAWAN (1990) dan SUDIBYO et al (1991) melaporkan kejadian brucellosis pada ternak sapi potong di 7 propinsi (Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Riau, dan Sumatera Utara) dengan prevalensi antara 6,6-61,3%. Pada tahun 1998 brucellosis juga dilaporkan terjadi di Sumatera Barat (ANONIM, 1998/99). Selanjutnya pada tahun 2003, secara serologis menggunakan uji RBT, penyakit brucellosis dilaporkan menyerang 750 ekor sapi potong di Propinsi Bengkulu (KUSWADY, 2003), serta di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Maluku (ANONIM, 2003). Teknologi diagnosis yang telah dikuasai dan dikembangkan Balitvet meliputi 1) teknologi isolasi dan identifikasi bakteri brucella; 2) teknologi deteksi antibodi dalam serum hewan menggunakan uji Milk Ring Test (MRT), Rose Bengal Test (RBT), Complement Fixation Test (CFT) dan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA).