tugas besar perilaku

Upload: saldi-yulistian

Post on 07-Aug-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    1/29

     

    TUGAS BESAR

    -

    PERILAKU DALAM ARSITEKTUR

    SUTRA BANOGI M

    ARRY DHARMAWAN

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    2/29

     

    BAB I

    LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI

    2.1

     

    Tinjauan Subjek

    Subjek yang menjadi fokus utama adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

    Sriwijaya.

    Mahasiswa menurut bahasa adalah maha yang berarti tinggi, super dan diatas

    segalanya dan siswa yang berarti pelajar yang mencari ilmu. Sehingga arti seorang

    mahasiswa adalah seorang pelajar tinggi yang mencari ilmu di suatu perguruan tinggi.

    Konteks yang lebih luas lagi bila ditinjau dari tri dharma perguruan tinggi   ,

    pendidikan, penelitian dan juga pengabdian masyarakat menjelaskan bahwa mahasiswa

    dalam mengarungi kesehariannya mempunyai peran dan fungsi yang kompleks. Peran

    dan fungsinya yaitu, agentof change, suatu agen perubah; iron  stock, cadangan keras

    untuk masa depan; dan juga social  control,mengatur kehidupan sosial di lingkungannya.

    Sedangkan fakultas hukum pada umumnya merupakan bagian dari perguruan tinggi

    yang mempelajari bidang keilmuan mengenai segala peraturan-peraturan atau kaedah-

    kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam

    pelaksanaannya.

    Jadi, mahasiswa fakultas hukum adalah pelajar tingkat tinggi yang berada di

    universitas dan mempelajari tentang bidang keilmuan peraturan dan kaedah berikut

    mengenai sanksi dalam pelaksanaannya.

    2.2

     

    Teori Perilaku Arsitektur

    Perilaku merupakan sikap atau tindakan yang dikeluarkan atau dilakukan seseorang

    maupun kelompok orang. Kegiatan ini menjadi suatu kebiasaan yang terus terjadi.

    Notoatmodjo menjelaskan : 

    “Perilakumanusiamerupakanhasildarisegalamacampengalamanserta

    interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk

    pengetahuan, sikapdan tindakan.Dengankata lain, perilakumerupakan

    responatau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasaldari

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    3/29

    luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa

    tindakan: berpikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan

    tindakan).”

    Sedangkan Benjamin Bloom, menjelaskan bahwa perilaku manusia

    merupakan sekumpulan perilaku yang dimiliki manusia yang dipengaruhi adat,

    sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan atau genetika.

    Dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan sekumpulan

    tindakan yang dimiliki manusia sebagai respon dari interaksinya dengan lingkungan

    terhadap emosi dirinya sebagai pembawaan.

    Dalam sosiologi perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar,

    perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.  Perilaku wajar

    merupakan perilaku lumrah atau umum yang dilakukan manusia. Sedangkan

    perilaku aneh merupakan perilaku yang tidak umum atau tidak wajar dilakukan

    oleh orang sehingga kurang diterima oleh lingkungan, hal ini tergantung juga

    terhadap lingkungan. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak diterima

    sama selkali di lingkungan karena telah banyak melanggar norma-norma dan

    aturan-aturan.

    a)

     

    Ruang Personal

    Perilaku seseorang terhadap ruang disekelilingnya, yang selalu di bawa

    kemana saja dia pergi, dan orang tersebut akan merasa terganggu jika ruang tersebut

    diinterferensi. Artinya, kebutuhan terhadap ruang personal terjadi ketika orang lain

    hadir. Ketidakhadiran orang lain, kebutuhan tersebut tidak muncul.

    Aplikasi teori ruang personal terhadap rancangan lingkungan fisik adalah

    apakah fungsi utama dari lingkungan fisik tersebut dikaitkan dengan aktivitas dalam

    setting tersebut. Jika setting dirancang untuk memfasilitasi hubungan interpersonal

    maka rancangan model sosiofugal yang diperlukan, seperti ruang keluarga, ruang

    makan, ataupun ruang tamu. Sebaliknya, jika setting dirancang untuk tidak

    memfasilitasi hubungan interpersonal maka rancangan sosiopetal yang diperlukan

    seperti ruang baca diperpustakaan dan ruang konsultasi, dsb.

    b)

     

    Teritory

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    4/29

    Teritory adalah suatu wilayah berupa space yang berpusat pada

    fisik seseorang tersebut dengan radius tertentu yang merupakan wilayah privacy.

    bergerak sesuai pergerakan manusianya, keluasannya

    tergantung pada seberapa dekat individu tersebut berinteraksi fisik. Ukuran Teritory

    seseorang dapat diperkirakan sesuai kebutuhan proteksi dan berkomunikasi yang

    dibutuhkan tergantung situasi yang terjadi.

    c)

     

    Kenyamanan

    Kenyamanan merupakan salah satu fkator yang mempengaruhi perilaku

    seseorang terhadap daerah sekitarnya,dan pada masing-masing individu mempunya

    tingkat kenyamanan yang berbeda beda.

    d)

     

    Keamanan

    Perilaku seseorang akan berbeda-beda terhadap keamanan lingkungan yang

    ditempatinya,karena factor keamanan ini saling berterkaitan dengan kenyamananya

    terhadap lingkungan yang ditempatinya.Seseorang akan merasa aman berada pada

    wilayahnya apabila secara teori kenyamanannya telah terpenuhi terhadap daerah

    teritorynya tanpa adanya gangguan dari luar

    e)

     

    Aktivitas

    Teori aktivitas mengatakan bahwa aktivitas seseorang adalah normal dan

    tergantung pada ruang-ruang yang tersedia. Bila sebuah target tidak mencukupi maka

    tidak menutup kemungkinan seseorang tersebut akan berperilaku negative dan dapat

    mencelakai dirinya ataupun orang lain.

    f)

     

    Sociability

    Menurut Buzan, perilaku sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang

    dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-

    orang di sekeliling atau sekitarnya.

    Suean Robinson Ambron 1981) mengartikan sosialisasi itu sebagai proses

    belajar yang membimbing seseorang ke arah perkembangan kepribadian sosial

    sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif.

    (Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, hal.123).

    Stephen Jay Could, On Intelligence, Monash University: 1994, menjelaskan

    bahwa sosiability merupakan suatu kemampuan untuk memahami dan mengelolahubungan manusia. Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    5/29

    sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam

    melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. (Ubaydillah, diakses dari

    http://www.e-psikologi.com).

    2.3

     

    Teori Dasar Desain

    Berikut point-point dasar dalam mendesain dalam arsitektur : 

    a)  Warna

    Warna berdasarkan pada sumbernya

    dibagi menjadi 2 yaitu:

    a.  Warna primer additive (emulsi cahaya)

    • 

    Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi

    warna menggunakan sistem warna additif. 

    •  Televisi adalah media yang paling umum dalam penggunaan warna additif.

    Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru (RGB) 

    b.  Warna primer subtractive (tinta pigmen)

    •  Sumber terbentuknya atau terciptanya warna karena adanya pigmen. Dalam

    industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan

    pemakaian warna primer subtraktif: magenta,yellow dan cyan  CMY)

    •  Warna primer

    Atau sering disebut warna pokok. Merupakan warna dasar yang tidak

    merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golngan

    http://www.e-psikologi.com/http://www.e-psikologi.com/http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Warna_additif&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Televisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Merahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Magentahttp://id.wikipedia.org/wiki/Magentahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuninghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuninghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cyanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cyanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cyanhttp://4.bp.blogspot.com/-BIkVeRKKilY/UB5JA0Z5Q8I/AAAAAAAAACA/QjDl-VL_waA/s1600/111.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cyanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuninghttp://id.wikipedia.org/wiki/Magentahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Merahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Televisihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Warna_additif&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Warna_additif&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Warna_additif&action=edithttp://www.e-psikologi.com/

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    6/29

    warna primer adalah merah, biru, dan kuning.Dan pada masing-masing warna ini

    mempunya karakter masing masing yang dapat memperngaruhi perilaku seseorang

    yang akan berada dalam ruangannya

    •  Warna sekunder

    Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1.

    Misalnya warna oranye merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau

    adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

    •  Warna tersier

    Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna

    sekunder. Misalnya warna oranye kekuningan didapat dari pencampuran warna

    kuning dan jingga.

    b)

     

    Bentuk

    Bentuk adalah:

    - Penampilan luar yang dapat dilihat

    - Gambar struktur formal, tatasusun, komposisi yang menghasilkan gambaran nyata

    - Massa 3 dimensi, wujud, penampilan, konfigurasi

    Dalam arsitektur, bentuk selalu dihubungkan dengan wujud yaitu

    sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu.Wujud juga

    merupakan aspek utama dimana bentuk-bentuk dapat diidentifikasikan dan

    dikategorikan.

    Biasanya bentuk mengacu pada Dimensi, dimensi fisik berupa panjang, lebar

    dan tebal. Dimensi-dimensi tersebut menentukan proporsi dari bentuk. Skala

    ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.

    c)

     

    Tekstur

    Tekstur, Tekstur adalah kualitas yang dapat dilihat dan diraba yang diberikan

    kepermukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda. tekstur

     juga menentukan sampai dimana permukaan suatu bentuk memantulkan atau

    menyerap cahaya datang.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Merahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jinggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jinggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Merah

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    7/29

    d)

     

    Pola

    Pola Perilaku terdiri dari 2 kata yaitu Pola dan Perilaku

    Pola artinya bentuk atau model yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk

    menghasilkan sesuatu.

    Perilaku adalah perbuatan atau hasil dari pola-pola pemikiran

    Jadi pola perilaku adalah bentuk perbuatan-perbuatan yang menghasilkan suatu

    kebiasaan.

    2.4

     

    Identifikasi Tempat Kegiatan

    Area yang ditinjau adalah tingkat fakultas, yaitu fakultas hukum Universites Sriwijaya

    yang berada di Indralaya. Berikut adalah peta kampus Universitas Sriwijaya :

    (GambarPosisiFakultasHukumUniversitasSriwijaya)

     

    Spot yang dikaji teori desain dan perilaku mahasiswanya adalah spot yang menurut

    hasil kuisioner menjadi peringkat pertama, kedua dan ketiga tempat yang disukai dan yang

    paling tidak disukai. Berikut adalah penjelasannya :

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    8/29

    NAMA RUANG  TEORI DESAIN  TEORI PERILAKU

    1. Mushola

    Seperti Mushola pada umumnya,

    aktivitas yang berlangsung antara

    lain; sholat, membaca Al-Quran,

    berdzikir, dan mengobrol.

    -Bangunan ini di-cat berwarna

    hijau muda dengan tambahan-

    tambahan profil yang diberikan

    warna hijau tua.

    -Bentuk denah musholla adalah

    bujur sangkar.Bentuk fasadnya

    pun ditambah dengan jendela

    yang berpentuk persegi juga.

    -Tidak ada tekstur khusus dan

    istimewa yang ada di musholla

    -Tidak ada pola khusus dan

    istimewa yang ada di musholla

    Fakultas hukum hanya

    mempunyai satu buah kantin,

    dan terletak jauh di belakang

    gedung pengajaran, oleh

    karena itu, perilaku pengguna

    mempengaruhi perilaku

    pengguna yang terbentuk di

    teras musholla.

    -Jarak Musholla dengan

    gedung kuliah ± 50 meter.

    Letaknya berhadapan

    langsung dengan gedung

    kuliah, sehingga view out dari

    musholla adalah gedung

    kuliah itu sendiri.

    -Kebanyakan pengguna

    musholla adalah mahasiswa

    fakultas hukum, hal ini

    menunjukkan musholla

    sebagai salah satu teritori

    mahasiswa.

    -Fungsi musholla sebagai

    tempat ibadah masih

    digunakan, namun teras

    musholla disalahgunakan

    fungsinya sebagai kantin

    dadakan. Menurut analisa

    kami, hal ini diakibatkan

    kareana letak kantin yang

    cukup jauh.

    -Tingkat keamanan relatif

    baik karena musholla berada

    di dekat jalan akses utama

    yang cenderung ramai.

    Sehingga aktivitas sosial pun

    2. Kantin

    Kantin Fakultas Hukum terletak

    di belakang gedung pengajaran.

    -Kantin jauh dari Ruang Kelas

    maka tidak semua mahasiswa

    mengunjungi kantin.

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    9/29

     

    kantin di belakang gedung FH,

    berjarak 80 meter)

    kantin di belakang gedung dekanat

    FH, berjarak 200 meter)

    -Kantin ini terbuat dari kayu

    dengan warna hitam kecoklatan

    -Material terbuat dari kayu

    sehingga tekstur yang menonjol

    pun adalah tekstur kayu itu

    sendiri.

    -Bentuk denah kantin adalah

    persegi dengan atap pelana.

    -Pola khusus yang berbentuk

    saling menyilang dan berfungsi

    sebagai rooster   sekaligus jendela

    kantin.

    Kantin Fakultas FISPOL terletak di

    belakang gedung dekanat FH

     juga sering digunakan oleh

    mahasiswa FH.

    -Kantin ini terbuat dari kayu

    dengan warna putih tulang dan

    warna lain di beberapa sisi

    seperti biru muda.

    -Material terbuat dari kayu

    sehingga tekstur yang menonjol

    pun adalah tekstur kayu itu

    sendiri.

    -Bentuk denah kantin adalah

    persegi dengan atap pelana.

    -Pola khusus yang berbentuk

    saling menyilang dan berfungsi

    sebagai rooster   sekaligus jendela

    kantin. Dan juga terdapat garis

    merah di bagian bawah dinding

    sebagai stripline

     

    -Kantin yang terdekat dengan

    gedung FH adalah kantin di

    belakang gedung FH yang

    berjarak 80 meter

    Mayoritas pengguna kantin

    adalah laki- laki.

    -Waktu yang dihabiskan

    disana berkisar 1-3 jam.

    Aktivitas yang berlangsung di

    kantin antara lain; makan,

    minum, merokok, dll.

    -Letak kantin yang berada di

    belakang gedung dan jauh

    dari penglihatan manusia

    membuat kantin ini

    terkadang menjadi tempat

    bermain kartu.

    -Selain itu juga terdapatkantin FISPOL yang berada di

    dekat halte trans musi dan

    berjarak 200 meter dari

    gedung kelas.

    -Mayoritas pengguna kantin

    adalah laki- laki.

    -Waktu yang dihabiskan

    disana berkisar 1-3 jam.

    -Aktivitas yang berlangsung di

    kantin antara lain; makan,

    minum, merokok, dll.

    -Kantin ini digunakan oleh

    mahasiswa FH dan FISPOL.

    3.Ruang Kelas

    a)Ruang Kelas A/B/C berukuran ±

    10m x 8m, berbentuk persegi

    panjang dengan dinding yang di

    -Pengguna ruang ini adalah

    Mahasiswa dan dosen.

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    10/29

     

    cat berwarna putih dan

    bertekstur kasar.

    b) Ruang kelas KK berukuran ±

    20m x 8m, berbentuk persegi

    panjang dengan cat dinding krem

    dan desain interior kelas yang

    bertingkat-tingkat seperti

    bioskop.

    -Aktivitas yang dilakukan di

    ruang kelas adalah belajar-

    mengajar.

    -Interior kelas A/B/C seperti

    kelas pada umumnya. Namun

    interior kelas KK dibuat lebih

    bertingkat seperti bioskop.

    Menurut wawancara,

    perbedaan interior hal ini

    sebagai salah satu usaha

    dekan FH untuk

    menghilangkan kesan jenuh

    di dalam ruang kelas.

    -Sirkulasi di dalam kelas ±25%

    . Cukup nyaman digunakan

    bagi mahasiswa yang tidak

    terkesan berdesak-desakan.

    -Aktivitas sosial yang kadang

    dilakukan adalah diskusi atau

    sekedar mengobrol.

    4.Ruang parkir

    Area parkir di fakultas hukum

    secara arsitektur tidak terdesain.

    Area parkir yang ada hanya

    seperti lahan kosong yang

    digunakan sebagai parkir.

    Sehingga tidak ada batas antar

    kendaraan parkir, dan juga tidak

    ada area masuk-keluar parkir

    yang jelas.

    -Tanpa tekstur dan warna

    -Pola parkir linear/ memanjang

    yang diberi tanda hanya dengan

    tali rapiah yang dipaku di atas

    tanah.

    Parkir yang paling banyak

    digunakan mahasiswa adalah

    parkir motor yang berada di

    depan gedung kelas.

    - Jarak sirkulasi parkir ± 1,5

    meter.

    -Area parkir terletak didepan

    kelas dan di dekat

    halte.Sehingga menjadi area

    crossing  sirkulasi oleh

    mahasiswa/dosen.

    -Area parkir dekat dengan

    akses jalan utama, sehingga

    cenderung aman karena

    banyak dilalui manusia.

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    11/29

    -Aktivitasnya adalah

    pengguna yang sedang

    memarkirkan kendaraan.

    Kursi yang terletak di dekat

    ruang parkir, sering

    digunakan untuk duduk-

    duduk dan mengobrol

    sebagai bentuk interaksi

    sosial.

    5. Gazebo

    Di depan Gedung fakultas hukum

    terdapat 4 buah gazebo.

    -Bentuk denah gazebo ada yang

    segi enam dengan bahan kayu,

    dan juga ada yang persegi

    dengan bahan besi.

    -Warna yang digunakan adalah

    coklaht dan krem.

    -Tidak ada pola/tekstur khusus

    -Gazebo cukup menaungi 6-8

    orang.

    -Pengguna gazebo adalah

    mahasiswa, dosen, dan staf

    dekanat.

    -Aktivitas dan interaksi sosial

    yang dilakukan adalah duduk-

    duduk dan mengobrol.

    -Gazebo menjadi peringkat

    kedua spot terfavorit,

    sehingga dapat diindikasikan

    gazebo cukup nyaman bagi

    pengguna.

    -Gazebo terletak di depan

    kelas dan dekat dengan jalan

    utama, sehingga cenderung

    aman.

    2.4

     

    Identifikasi Waktu Kegiatan

    Identifikasi waktu kegiatan dikaitkan langsung dengan kegiatan pelaku yang dibagi

    menjadi dua kategori, yaitu :

    a.  Akademik

    Menurut jadwal, kegiatan akademik berlangsung dari hari Senin sampai Jum’at.

    Namun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai perubahan dan pergeseran dalam

    menjalankan kegiatan akademik tersebut. Untuk meninjau waktu kegiatan mahasiswa ,

    berikut adalah jadwal kuliah mahasiswa fakultas hukum :

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    12/29

     

    Ditinjau dalam jangka waktu yang 5 hari tersebut, banyak sekali kegiatan-kegiatan

    mahasiswa akademik maupun non-akademik yang sangat beragam. Mulai dari kegiatan kuliah

    maupun kegiatan organisasi dan juga kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut antara lain: makan,

    nongkrong, duduk-duduk, rapat, dan juga istirahat.

    Kegiatan akademik berlangsung di kelas. Desain interior kelas berbeda-beda. Ada yang

    hanya seperti ruang kelas pada umumnya. Ada juga ruang kelas yang berbentuk bioskop.

    Menurut hasil wawancara, dekan fakultas hukum berencana membuat suasana setiap ruang

    kelas berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dan dosen tidak mudah jenuh

    dalam suasana belajar- mengajar.

    b.  Non Akademik

    Perilaku mahasiswa dalam kegiatan non akademik bervariasi. Dimulai dari kegiatan

    berorganisasi maupun kegiatan refreshing untuk membuat rileks setelah kegiatan

    perkuliahan Berikut ini adalah kegiatan non akademik yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas

    hukum :

    Hari Jam Tempat

    Senin 08.00-14.40 R. Kelas A/B/C/KK

    Selasa 08.00-14.40 R. Kelas A/B/C/KK

    Rabu 08.30-15.30 R. Kelas A/B/C/KK

    Kamis 08.00-14.40 R. Kelas A/B/C/KK

    Jumat 08.30-14.40 R. Kelas A/B/C/KK

    Sabtu Tidak ada Tidak ada

    Minggu Tidak ada Tidak ada

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    13/29

    Hari Waktu Kegiatan Tempat

    Senin

    s/d

    Jumat

    Saat perkuliahan

    kosong atau

    perkuliahanselesai

    Berorganisasi

    Ruang BEM/BO

    Ibadah Musholla

    Duduk-duduk

    Koridor Lantai 1

    Gazebo

    Halte

    Koridor depan R.baca

    Bercengkrama dan

    berinteraksi

    Koridor lantai 1

    Gazebo

    Halte

    Kursi di bawah pohon

    Makan, minum,

    merokok, fotokopi

    Kantin FISPOL

    Kantin FH

    Musholla

    Sabtu

    s/d

    Minggu

    -

    Tidak ada Tidak ada

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    14/29

    BAB II

    ANALISIS

    3.1

     

    Analisis Pelaku

    Menurut kuantitas mahasiswa dalam beraktivitas, mahasiswa fakultas hukum terbagi

    menjadi dua macam :

    a)  Mahasiswa yang cenderung menyendiri

    b)  Mahasiswa yang cenderung berkelompok

    3.2

     

    Analisis Perilaku

    Menurut hasil pengamatan tim survey dalam kurun waktu 1 minggu, perilaku

    mahasiswa hukum Unsri regular cenderung memiliki tujuan utama pergi ke kampus yaitu

    kuliah/belajar. Ini dapat dilihat dari persentase hasil kuisioner dan pengamatan tim surveyor

    yang mana mayoritas mahasiswa datang antara pukul 7.00-9.00 WIB dan meninggalkan

    kampus antara pukul 12.00-15.00 WIB, kisaran waktu tersebut merupakan jadwal kuliah

    dimulai paling awal serta jadwal berakhirnya kuliah paling akhir.

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    15/29

      Maka dari itu untuk menganalisa lebih lanjut mengenai kegiatan apa saja yang

    dilakukan mahasiswa antara jam 7 pagi hingga 3 sore, analisis kegiatan mahasiswa dibagi

    menjadi dua sub bagian:

    Analisis perilaku mahasiswa hukum dalam proses belajar (akademik)

    -  Analisis perilaku mahasiswa hukum di sekitar kampus (non akademik)

    a.) Analisis Perilaku Mahasiswa Hukum Dalam Proses Belajar (Akademik)

    Pada saat proses belajar, menurut hasil pengamatan tim surveyor, mahasiswa hukum

    cenderung bersifat pasif saat proses belajar mengajar berlangsung. Dibeberapa mata kuliah

    tertentu, mahasiswa terkadang aktif. Namun yang mempengaruhi hal ini bukanlah dari faktor

    arsitektural. Namun faktor personal, yaitu sifat dosen.

    b.) Analisis perilaku mahasiswa hukum di sekitar kampus (non akademik)

      Berorganisasi di ruang BEM / Musholla

      Istirahat di luar kelas

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    16/29

     

      Bercengkrama

      Amenitas (Makan, Minum, Ibadah)

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    17/29

      Spot yang paling banyak variasi kegiatan

    Dilihat dari kuantitas keramaian dan variasi kegiatan. Spot yang paling banyak

    menampung aktivitas adalah musholla dan kantin. Fungsi utama musholla sebagai tempat

    ibadah, bertambah fungsi menjadi spot berniaga, bercengkrama, berorganisasi, dan tempat

    istirahat. Begitu juga kantin, fungsinya sebagai tempat makan dan minum, bertambah fungsi

    menjadi tempat fotokopi, mengobrol, merokok dan duduk-duduk.

     Spot yang paling diminati dan yang paling tidak diminati

    Metode yang dilakukan adalah dengan cara kuisioner. Kuisioner ini dilakukan

    sebagai cara survey untuk mengetahui spot yang paling diminati dan yang paling tidak

    diminati. Kuisioner dijawab oleh 50 responden. Responden merupakan mahsiswa

    fakultas hukum tingkat 2010,2011,2012. Gender responden merupakan campuran

    yaitu laki-laki dan perempuan.

    Sumber: Observasi 2013

    Menurut hasil kuisioner, mahasiswa hukum cenderung memilih spot kantin

    sebagai tempat paling nyaman di area kampus. Menurut hasil pengamatan dan

    wawancara dengan beberapa mahasiswa hukum, kantin merupakan tempat yang sering

    dikunjungi ketika kuliah tiba-tiba ditiadakan atau menunggu kuliah selanjutnya. Mayoritas

    pengunjung kantin adalah laki-laki.

    17%

    2%

    17%

    19%11%2%

    2%

    6%

    10%

    0% 10%4%

    Persentase Spot Diminati

    Ruang Kuliah

    Ruang Dosen

    Musholla

    Kantin

    Gazebo

    Parkiran

    Halte

    Kursi di Bawah Pohon

    Dekanat

    Ruang HimpunanRuang Baca

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    18/29

    Opsi lain yang paling diminati adalah spot ruang kuliah dan musholla. Ruang kuliah

    diakui sebagai spot ternyaman kedua setelah kantin karena sejuk dan dingin, tidak sedikit

    mahasiswa yang menunggu kuliah selanjutnya tetap berada di kelas tersebut. Lalu

    musholla memiliki persentase yang sama dengan spot ruang kuliah karena menurut

    narasumber yang sempat diwawancara, musholla juga sejuk dan dingin selain itu

    mahasiswa biasanya melakukan ibadah saat siang hari sembari menunggu kuliah

    selanjutnya atau transisi dari saat keluar kelas seusai kuliah lalu hendak pulang.

    Sumber: Observasi 2013

    Hasil analisis menurut pengisian kuisioner yang telah dilakukan, 25% spot paling

    diminati mahasiswa hukum adalah di kantin. Hasil ini cukup mengagetkan dimana pada

    persentase spot paling diminati kantin memiliki persentase terbesar setelah ruang kuliah dan

    musholla. Jika dianalisa menurut keadaan dan suasana kantin fakultas hukum, kantin ini

    terlihat kumuh, tidak terurus, dan jorok. Namun pada hakekatnya manusia butuh makan dan

    minum, maka dari itu kantin yang sebenarnya tidak layak ini tetap banyak dikunjungi oleh

    mahasiswa hukum.

    Spot kedua yang paling tidak nyaman setelah kantin adalah tempat parkir. Area parkir

    milik fakultas hukum ini tidak ditata secara baik dan benar, tidak adanya garis pembatas yang

    14%

    4%

    6%

    25%

    4%

    17%

    12%

    6%

    2%

    2% 2%

    6%

    Persentase Spot Tidak Diminati

    Ruang Kuliah

    Ruang Dosen

    Musholla

    Kantin

    Gazebo

    Parkiran

    Halte

    Kursi Dibawah Pohon

    Dekanat

    Ruang Himpunan

    Ruang Baca

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    19/29

     jelas dan sesuai untuk arah dan letak parkir kendaraan, tidak terdapat pedestrian yang layak

    untuk orang-orang yang berjalan dari dan menuju area parkir.

    Berikut beberapa faktor penyebab spot-spot terpilih diminati dan diakui sebagai

    tempat paling nyaman :

    Sumber: Observasi 2013

    38% mahasiswa hukum menyatakan kantin, ruang dosen, dan musholla merupakan

    tempat yang nyaman, 26% menyatakan sejuk, serta 12% memberi alasan mengapa spot

    tersebut dipilih karena ramai. Dapat dilihat bahwa perilaku mahasiswa hukum cenderung

    menyukai tempat yang sejuk dan ramai. Namun tim surveyor juga mencantumkan opsi

    terpaksa yangmana mendapat respon 8%, dapat disimpulkan bahwa tidak menutup

    kemungkinan spot-spot paling diminati ini juga sebenarnya belum mencapai standar layak

    untuk dikunjungi, dikarenakan tidak adanya spot yang lebih baik, maka spot inilah yang dipilih

    walau terpaksa.

    nyaman

    38%

    sejuk

    26%

    bersih

    4%

    dekat

    4%

    hening

    0%

    ramai

    12%

    terpaksa

    8%

    lainnya

    8%

    Faktor Penyebab Spot Diminati

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    20/29

     

    Sumber: Observasi 2013

    Kantin merupakan spot paling tidak diminati di area kampus menyusul tempat parkir

    di urutan kedua. Hasil survey menyatakan 44% mahasiswa hukum menyatakan area tersebut

    panas dan 25% menyatakan tidak nyaman. Bila dianalisa lokasinya memang tidak terdapat

    pohon-pohon peneduh yang akan melindungi dan menyejukkan orang-orang yang akan

    berjalan dari dan menuju kantin maupun tempat parkir. Persentase sisanya menyatakan

    kotor, jauh, dan ramai. Hal ini menguatkan analisis faktor diminati tadi yang menyatakan

    tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya spot-spot terpilih tersebut sebenarnya

    belum mencapai standar layak untuk dikunjungi.

    3.3

     

    Analisis Pola Kegiatan

    Pola kegiatan mahasiswa hampir sama dengan pola kegiatan mahasiswa fakultas lain

    di Universitas Sriwijaya. Tidak tersedianya tempat rekreatif membuat perilaku mahasiswa

    yang ada di kampus memiliki kecenderungan datang hanya untuk kuliah. Berikut adalah hasil

    analisis pola kegiatan mahasiswa fakultas hukum Universitas Sriwijaya secara umum :

    tidak nyaman

    25%

    panas

    44%

    kotor

    9%

     jauh

    6%

    hening

    0%

    ramai

    4%

    terpaksa

    7%

    lainnya

    5%

    Faktor Penyebab Spot Tidak Diminati

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    21/29

     

    3.4

     

    Analisa Studi Kasus Sejenis

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    22/29

      Objek perbandingan yang ditinjau adalah mahasiswa fakultas hukum kampus

    palembang. Perbedaannya terletak pada kegiatan menunggu jadwal kuliah. Biasanya

    diselingi kegitan ke luar kampus dengan tujuan menunggu jadwal kuliah.

    3.5

     

    Analisis Teori Keberhasilan Desain

    TheKeyofsuccessdesign (Bantley , Ian :1985)

    1. 

    Permeability

    Mudah Diserap)

    Permeabilitas adalah tingkat mudahnya untuk bergerak melalui lingkungan dan

    melalui jalur dan benda-benda yang ditempatkan dalam ruang. Ada dua jenis permeabilitas:

    sifat fisik (misalnya jalan) dan tampilan visual.

    Misalnya meskipun jalan mungkin ada di beberapa lingkungan, jika tidak secara visual

     jelas itu mungkin tetap tidak terpakai. Ini pada gilirannya akan mempengaruhi rasa tempat

    orangorang pengalaman di lingkungan. Permeabilitas juga dipengaruhi oleh sifat ruang,

    misalnya apakah mereka mengizinkan akses publik atau swasta.

    Permeabilitas memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pengaturan dengan

    mendorong kebebasan untuk berjalan. Kualitas ketahanan mempengaruhi sejauh mana

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    23/29

    seseorang dapat menggunakan pengaturan untuk tujuan yang berbeda, selama periode

    singkat dan waktu yang panjang.

    a)  Potensi

    Gedung kelas, gedung dekanat dan musholla dekat dengan jalan. Letak parkir pun

    bersebelahan dengan jalan. Kondisi jalan aspal memiliki lebar 7 meter. FH memiliki

    akses pedestrian selebar 4 meter dari jalan kendaraan menuju gedung pengajaran,

    gedung dekanat dan musholla.

    Selain itu, FH memiliki tiga halte yang letaknya di tepi jalan. Jalur sirkulasi pada

    gedung kelas/pengajaran dengan koridor dan balkon. Jalur sirkulasi pada gedung

    dekanat memusat. dengan minisquareyang letaknya di tengah. Sehingga ada void di

    tengah pada lantai dua dan tiga.

    b)  Persoalan

    Akses menuju kantin tidak terdesain. Tidak ada pedestrian ataupun jalur pengarah

    menuju kantin. Akses satu-satunya melewati tanah dan tanaman yang terlihat

    dipangkas tanpa perencanaan. Pencapaiannya pun jauh dari pandangan area aktif

    mahasiswa. Parkirnya pun terkesan seperti parkir 'dadakan' karena kondisi parkir

    tidak terdesain. Batas antar motor hanya ditandai dengan tali rapiah yang dipaku ke

    tanah. Letak parkirnya pun di atas rumput.

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    24/29

    Walaupun pedesrian tersedia, namun ada beberapa mahasiswa yang kurang disiplin

    dan lebih memilih memotong jalan dengan melewati rumput. Selain itu, ada juga

    yang memanfaatkan koridor sebagai tempat duduk-duduk karena tidak tersedianya

    kursi di depan kelas.

    2.  Variety  Variasi/ragam)

    Ragam merilis berbagaihal. Sebuah ruang ditandai dengan berbagai kegunaan

    cenderung ditandai dengan kesamaan bentuk, suara, bau, makna, orang, perilaku dan anak.

    a)  Potensi

    Mahasiswa fakultas hukum pada dasarnya aktif berorganisasi, terutama di dalam

    ALSA (himpunan mahasiswa) . Variasi dalam hal kegiatan termasuk banyak. Hampir

    setiap bulan ALSA mengadakan kegiatan yang bersifat non- akademik seperti seminar,

    pertemuan, pekan perlombaan dll.

    b)  Persoalan

    Basecamp ALSA berada di Palembang, sehingga kegiatan rapat ALSA lebih sering

    dilakukan di Palembang. Bahkan biasanya rapat dilaksanakan di luar kampus seperti di

    cafe,bistro,atau resto. 

    Variasi kegiatan mahasiswa FH tidak diimbangi dengan variasispot   di area fakultas

    hukum. Satu-satunya spot yang unik adalah gazebo. Namun menurut hasil survey,

    gazebo mendapati urutan ke-tiga spotyang paling diminati dengan perolehan 10%.

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    25/29

     

    3.  Robustness  Ketahanan)

    Ketahanan menciptakan lingkungan dimana semua orang dapat mengakses dan

    benefit dari berbagai kesempatan yang tersedia untuk anggota masyarakat.

    a)  Potensi

    Mahasiswa fakultas hukum memiliki keaktifan di dalam himpunan. Hal itu dapat

    disimpulkan bahwa mahasiswa fakultas hukum memiliki dasar kecakapa sosial yang

    cukup.

    b)  Persoalan

    Kondisi kampus indralaya hanya ada gedung kuliah musholla, kantin dan dekanat.

    Sedangkan basecamphimpuan berada di kampus Palembang membuat mahasiswa

    tidak terlalu lama berada di kampus indralaya. Selain itu, kebiasaan mahasiswa

    fakultas hukum lebih sering melaksanakan rapat di cafe/bistro/resto  menunjukan

    bahwa mahasiswa fakultas hukum lebih menyukai suasana yang santai meskipun

    dalam kondisi yang serius seperti rapat.

    4. 

    Visual ppropriateness

      Kesesuaian visual)

    Visual kesesuaian adalah bagaimana pemberian isyarat yang dapat mendukung

    berbagai ketahanan dan keterbacaan.Hal ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana

    orang membaca penggunaan yang tepat dari lingkungan. Contoh kesesuaian visual yang

    kurang tepat adalah ketika bangunan identik dalam warna dan penampilan sehingga sulit

    untuk membedakan mereka.

    Kekayaan berkaitan dengan berbagai pengalaman sensorik yang tersedia, misalnya

    penglihatan, bau, sentuhan dan suara. Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana pengalaman

    yang dimiliki berpengaruh pada keadaan emosional tempat yang mereka kunjungi. Sebuah

    contoh visual yang menjadikan pengguna jalan untuk memberikan rasa tinggi kesadaran

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    26/29

    lingkungan akan sesuatu yang penting. Oleh karena itu dalam arti visual yang penting untuk

    mempertimbangkan berapa lama sesuatu dapat dilihat dan dapat dilihat darimana.

    a)  Potensi

    Bangunan fakultas hukum terlihat menonjol pada kolom yang diberi cat warna merah.

    Tipologi bangunan terlihat berbeda dengan fungsi yang berbeda. Gedung

    kelas/pengajaran dengan balkon dan selasar panjang. Gedung dekanat yang berkesan

    formal dengan material kaca pada muka depan. Semua bangunan (kecuali kantin)

    menghadap jalan.

    b)  Persoalan

    Kantin FH letaknya di belakangi gedung kelas/pengajaran. Sehingga ada kesan

    bangunan yang terpisah dan tidak berhubungan. Letaknya yang jauh dari pengawasan

    mata, memicu kegiatan negatif seperti merokok ataupun bermain kartu. Kondisi

    kantinnya pun tidak terawat. Bahkan terkesan seperti gubuk.

    5. 

    Richness

    Kekayaan)

    Berkaitan dengan apa yang dimiliki pada suatu tempat sebagai nilai

    keistimewaan/identitas.

    a) 

    Potensi

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    27/29

    Fakultas Hukum memiliki tiga buah gazebo dan tiga buah halte yang tampak terdesain.

    Identitas tulisan "Fakultas Hukum" juga tampak terdesain dan berdampingan dengan

    taman di depan gedung dekanat.

    b)  Persoalan

    Pada hasil survey , spotyang paling diminati adalah kantin. Namun, kondisi kantin tidak

    terdesain dan kurang terawat.

    6. 

    Personalisation

    Personalisasi)

    Personalisasi adalah kemampuan kita untuk menyesuaikan lingkungan pada skala

    besar atau skala kecil. Skala kecil dapat mencakup personalisasi bergeraknya kursi di sebuah

    ruangan, personalisasi skala besar adalah kemampuan untuk mengubah tampilan bangunan.

    a)  Potensi

    Mahasiswa FH pada dasarnya memiliki dasar mahasiswa ilmu sosial. Hubungan antar

    mahasiswa yang sesama jenis atau berlawanan jenis terlihat tetap dekat. Mahasiswa

    FH memiliki jarak personal yang sempit. Jumlah mahasiswanya pun cenderung sedikit

    dibandingkan dengan fakultas lain seperti fakultas teknik atau fakultas keguruan dan

    ilmu pendidikan. Program studinya hanya ada satu, yaitu ilmu hukum.Gedung

    kuliahnya pun hanya ada satu.Sehingga dengan kondisi seperti itu, lingkungan sosial

    FH tidak terlalu besar dengan jarak personal rata-rata yang lebih sempit.

    b)  Persoalan

    Kebiasaan mahasiswa FH yang cenderung eksis, biasanya disalurkan melalui

    himpunan mahasiswa ALSA. Sehingga kegiatan yang dilakukan rata-rata adalah kuliah

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    28/29

    di kampus indralaya-pulang ke kampus palembang. Ketika perkuliahan habis, maka

    gedung kuliah di FH pun sepi.

    7.  Legibility  Keterbacaan)

    Keterbacaan adalah tingkat kemudahan bagi seseorang untuk membangun sebuah

    peta mental lingkungan mereka dengan bentuk lingkungan dan kegiatan yang orang lakukan.

    Lynch (Lynch, 1970) membahas banyak fitur seperti jalan, node, landmark, kabupaten dan

    tepi.

    Meskipun konsep-konsep yang diambil dari dunia nyata mereka relevan dengan

    pengembangan lingkungan virtual. Misalnya jalur memainkan peran kunci dalam hampir

    semua sifat-sifat lingkungan yang responsif, karena fakta bahwa mereka adalah dominan

    Lingkungan responsif, Tempat dan Kehadiran

    a)  Potensi

    Bangunan inti fakultas seperti gedung kelas dan gedung dekanat berada di dekat

     jalan, sehingga venusitas sangat terlihat jelas terutama bagi orang yang pertama kali

    datang.

    Tipologi gedung kelas dengan balkon serta koridor yang memanjang dan dekanat

    yang tampak formal terlihat jelas. Identitas gedung dilengkapi dengan papan nama

    "fakultas hukum" dipasang di depan dekanat. Selain itu, kolom pada bangunan di catwarna merah, sesuai dengan filosofi fakultas hukum yang berani dan tangguh.

    Selain itu, bagunan tambahan sebagai fasilitas seperti masjid letaknya berdekatan

    dengan jalan,gefung dekanat dan dan gedung kelas. Sehingga mudah dicapai oleh

    penggunannya. Tipologi musholla yang peil lantainya dinaikkan sekitar 60 cm sebagai

    kemudahan untuk pengunjung melepaskan alas kaki dan kolom yang diberi warna

    hijau sangat memberikan aksen musholla.

    b)  Persoalan

    Bangunan fasilitas lain seperti kantin berada di belakang gedung kelas, sehinggasangat jauh dari pandangan dari mata orang banyak dan memicu kegiatan negatif

  • 8/20/2019 Tugas Besar Perilaku

    29/29

    seperti merokok dan bermain kartu. Kondisi kantinnya pun tidak terdesain dan kurang

    terawat. Padahal menurut hasil survey, kantin adalah spot yang paling diminati.

    Namun dengan keadaan minim yang ada, kantin pun menjadi spotyang paling tidak

    diminati.