tugas assesmen pembelajaran fisika

Upload: amymukaromatunluthfiana

Post on 14-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Asesmen

TRANSCRIPT

TUGAS ASSESMEN PEMBELAJARAN FISIKA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Assessmen Pembelajaran Fisikayang Diampu oleh Dra. Rini Budiharti, M.Pd

Nama: Bramianto SetiawanKelas: P.Fisika A 2011NIM: K2311012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2014

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional.Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia.Dewasa ini dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum tersebut menimbulkan dampak dalam dunia pendidikan kita. Perubahan kurikulum (2006) menjadi kurikulum 2013 menimbulkan perubahan pada standar penilaian. Jika dalam kurikulum 2006 kita mengenal istilah penilaian berbasis kelas (PBK), maka dalam kurikulum 2013 penilaian tersebut tidak lagi digunakan. Dalam kurikulum 2013 terdapat tiga fokus pengembangan kurikulum, yaitu : standar kompetensi lulusan, standar proses dan standar penilaian.Implementasi Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kemampuan akademik atau kecerdasan, kompetensi dasar, dan nilai sikap perilaku peserta didik. Penilaian pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik (authentic assesment). Artinya, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang telah dipejari dengan dunia nyata di luar sekolah.Esensi yang dirasakan dalam penerapan kurikulum 2013 ini adalah diperkuatnya sistem penilaian berbasis proses. Dengan demikian peserta didik akan lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran.Berdasarkan data di atas, penulis akan membuat penilaian berbasis kurikulum 2013. Artinya, dalam penilaian ini ada tiga aspek yang akan dinilai, meliputi : aspek kognitif, psikomotorik dan afektif dari peserta didik. Tentunya dengan menerapkan penilaian berbasis proses, dimana penilaian akan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, tidak hanya pada outputnya saja. Dalam hal ini, penulis akan membuat instrumen penilaian produk berupa maket pemasangan lampu secara seri atau pararel di rumah. Dengan penilaian produk ini, diharapkan pendidik dapat menilai kemampuan kompetensi peserta didik, baik itu kompetensi sikap, keterampilan maupun kognitif. Dalam penilaian produk ini, diiringi dengan penilaian kinerja individu peserta didik serta kerjasama kelompok yang ditampilkan dalam bentuk logbook sehingga pendidik tetap dapat memantau dan menilai kinerja peserta didik selama proses pembuatan produk. Produk yang diambil berupa pemasangan lampu secara seri atau pararel di rumah. Pada saat tahapan penilaian dan pengujian alat, peserta didik diminta untuk mengisi lembar penilaian diri agar pendidik dapat memahami kompetensi yang masih kurang pada masing-masing peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :a. Apa itu standar penilaian dengan berdasarkan kurikulum 2013?b. Bagaimana menyusun penilaian hasil belajar yang berbasis kurikulum 2013?c. Bagaimana menyusun penilaian produk berbasis kurikulum 2013?d. Bagaimana menyusun penilaian diri berbasis kurikulum 2013?e. Bagaimana menyusun penilaian produk dan penilaian diri berbasis kurikulum 2013 pada mata pelajaran Fisika materi Rangkaian Arus Searah (Hukum Ohm)?

C. TUJUANDengan memperhatikan rumusan masalah di atas, maka makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :a. Mengetahui pengertian standar penilaian dengan berdasarkan kurikulum 2013.b. Memahami penilaian hasil belajar yang berbasis kurikulum 2013.c. Menyusun penilaian produk berbasis kurikulum 2013.d. Menyusun penilaian diri berbasis kurikulum 2013e. Menyusun penilaian produk dan penilaian diri berbasis kurikulum 2013 pada mata pelajaran Fisika materi Rangkaian Arus Searah (Hukum Ohm).

BAB IIPEMBAHASAN

A. STANDAR PENILAIANDalam pembelajaran berbasis kurikulum 2013, penilaian dilakukan sebagai proses untuk mengumpulkan dan mengolah informasi guna mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup :a. Penilaian OtentikPenilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.b. Penilaian DiriPenilaian Diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.c. Penilaian PortofolioPenilaian yang dilakukan untuk menilai keseluruhan proses belajar peserta didik, termasuk tugas individu dan/atau tugas kelompok di dalam dan/atau di luar kelas.d. Penilaian KinerjaPenilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja peserta didik melalui pengamatan.e. Penilaian TertulisPenilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Penilaian tertulis ini, meliputi : ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian nasional, dan ujian sekolah/ madrasah.f. Penilaian ProyekPenilaian terhadap suatu tugas (suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data) yang harus diselesaikan dalam periode/ waktu tertentu. g. Penilaian ProdukPenilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni.Sehingga standar penilaian ini digunakan sebagai acuan penilaian bagi pendidik dalam memberikan penilaian, satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan yang bertujuan untuk menjamin :a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai;b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks budaya sosial;Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara obyektif, akuntabel, dan informatif.

B. PENILAIAN HASIL BELAJAR BERBASIS KURIKULUM 20131. PRINSIP PENILAIANMengacu kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :1. ObjektifPenilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.2. Terpadu Penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.3. EkonomisPenilaian yang efektif dan efisien dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.4. Transparan Prosedur penilaian, kriterian penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.5. Akuntabel Penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur dan hasilnya.6. EdukatifPenilaian dilakukan dengan tujuan mendidik dan memotivasi peserta didik dan pendidik.

2. PENDEKATAN PENILAIANDalam kurikulum 2013 penilaian dilakukan dengan berdasarkan pendekatan penilaian acuan kriteria (PAK). Artinya, penilaian pencapaian kompetensi didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. KKM sendiri merupakan kriterian ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik materi, yaitu pada Kompetensi Dasar, yang akan dicapai dalam pembelajaran, serta mempertimbangkan hal-hal lainnya, seperti : karakteristik peserta didik, daya dukung, dll.Keberhasilan penilaian ini tegantung pada penguasaaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan dalam item-item pertanyaan guna mendukung tujuan pembelajaran. Dengan metode PAP ini setiap individu dapat diketahui apa yang telah dan belum dikuasainya. Bimbingan individual untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dapat dirancang, demikian pula untuk memantapkan apa yang telah dikuasainya dapat dikembangkan. Melalui penilaian yang berbasis patokan ini kita dapat mengembangkan alat ukur berhasil atau tidak suatu proses pembelajaran dengan cara mengadakan tes diawal pembelajaran (pretest) dan tes pada akhir proses pembelajaran (postest).

3. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan (kognitif)Dalam penilaian kompetensi pengetahuan pendidik menilai dengan memberikan sebuah tes tulis, tes lisan, dan penugasan.2. Penilaian Kompetensi Keterampilan (Psikomotor)Dalam penilaian kompetensi keterampilan pendidik menilai dengan menggunakan penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.3. Penilaian Kompetensi Sikap (Afektif)Dalam penilaian Kompetensi Sikap pendidik melakukan penilaian melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

4. PELAKSANAAN PENILAIAN OLEH PENDIDIKPenilaian seperti ini bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan pendidik dalam melakukan penilaian :1. Penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. 2. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. 3. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.4. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.

C. PENYUSUNAN PENILAIAN PRODUK BERBASIS KURIKULUM 20131. PENGERTIAN PENILAIAN PRODUKPenilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.Dalam membuat suatu produk, ada tiga tahapan yang harus dilalui peserta didik yaitu tahapan perencanaan atau perancangan, tahapan produksi, dan tahapan akhir. Meskipun terdiri atas beberapa tahap yang berbeda tetapi kesemua tahap tersebut merupakan suatu proses yang padu. Karena ketiga tahap tersebut merupakan proses yang padu, maka guru dapat melakukan penilaian tentang kemampuan siswa dalam memilih teknik kerja pada tahap produksi dan pada tahap akhir. Dalam penilaian produk, ada tiga tahap yang harus dipenuhi, antara lain :1. Tahap PersiapanDalam tahapan ini aspek penilaian yang diambil adalah kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. 2. Tahap Pembuatan ProdukDalam tahapan ini aspek penilaian yang diambil adalah penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

3. Tahap Penilaian ProdukDalam tahapan ini aspek penilaian yang diambil adalah penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.Dengan menerapkan penilaian produk ini, pendidik dapat mengontrol peserta didik dalam memproses dan memanfaatkan atau menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu. Penilaian-penilaian produk dan penampilan menekankan pada apa yang dapat dibuat atau dikreasikan oleh siswa, bukan sekedar apa yang mereka tahu. Tipe penilaian ini memberikan informasi mengenai bagaimana siswa memahami dan menerapkan pengetahuannya, sebagaimana pikiran dan alasannya. Gunakan penilaian berbasis penampilan untuk membuat pengamatan terhadap penampilan siswa dalam kerangka waktu dan kondisi tertentu.

2. TEKNIK PENILAIAN PRODUKDalam menuyusun penilaian produk, ada dua teknik yang umumnya digunakan, yaitu :1. Cara HolistikBerdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.2. Cara AnalitikBerdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

3. TUJUAN PENILAIAN PRODUKPenilaian produk digunakan karena memiliki beberapa tujuan, antara lain :1. Menilai penguasaan keterampilan peserta didik yang diperlukan sebelum mempelajari keterampilan berikutnya.2. Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir jenjang/kelas di sekolah.3. Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan kejuruan.

4. MENYUSUN PENILAIAN PRODUKDalam mendesain penilaian produk, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :1. Relevan dan Mewakili Kompetensi yang Diukur2. Jumlah dan Objektivitas Hasil Kerja

D. PENYUSUNAN PENILAIAN PENILAIAN BERBASIS KURIKULUM 20131. PENGERTIAN PENILAIAN DIRIPenilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

2. INSTRUMEN PENILAIANInstrumen penilaian afektif meliputi lembar pengamatan sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral.a. Instrumen SikapSikap merupakan kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek, misalnya kegiatan sekolah. Sikap bisa positif bisa negatif.

b. Instrumen MinatInstrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut. c. Instrumen Konsep DiriInstrumen konsep diri bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik digunakan untuk menentukan program yang sebaiknya ditempuh oleh peserta didik. d. Instrumen NilaiInstrumen nilai bertujuan untuk mengungkap nilai dan keyakinan individu. Informasi yang diperoleh berupa nilai dan keyakinan yang positif dan yang negatif. Hal-hal yang positif ditingkatkan sedang yang negatif dikurangi dan akhirnya dihilangkan.e. Instrumen MoralInstrumen ini bertujuan untuk mengetahui moral peserta didik.

3. TEKNIK PENILAIAN DIRIPenilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :1. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. 2. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. 3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. 4. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. 5. Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. 6. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian

4. MANFAAT PENILAIAN DIRIPenilaian diri dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi siswa maupun bagi guru itu sendiri. Keuntungan bagi guru yaitu :1. Ada suatu pergesaran tanggung jawab dari guru ke siswa2. Pelajaran lebih efisisen jika para siswa termotivasi dan mandiri3. Umpan balik membantu guru mengidentifikasi kemajuan siswa4. Guru dapat mengidentifikasi langkah langkah berikutnya untuk suatu grup/ individu.5. Terjadi persepsi antara sisawa dan guru, siswa menjelaskan strategi maka guru mengidentifikasi proses berfikir6. Pelajaran lebih efisien memboplehkan tantangan lebih besarKeuntungan bagi siswa yaitu :1. Siswa menjadi bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri2. Siswa dapat menetapkan langkah langkah berikutnya dalam belajar.3. Siswa merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar.4. Meningkatkan harga diri siswa dan menjadi sesuatu yang positif5. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaranSiswa menjadi lebih bebas dan termotivasi.

E. PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH (HUKUM OHM)Pada materi Rangkaian Arus Searah (Hukum Ohm) ini, penilaian dilakukan dengan dua teknik penilaian, yaitu : penilaian diri dan penilaian produk. Penilaian ini dilakukan dengan penilaian produk di akhir pembelajaran, kemudian pada saat diskusi-presentasi peserta didik diminta untuk mengisi penilaian diri agar pendidik dapat memantau kompetensi apa yang masing kurang pada peserta didik.Untuk instrumen penilaiannya dapat dilihat sebagai berikut :

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN1. Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar.2. Penilaian pada kurikulum 2013 dilakukan dengan penilaian proses yang dilakukan dengan pendekatan acuan kriteria (PAK). Adapun prinsip yang ada pada penilaian berbasis kurikulum 2013 :a. Objektifb. Terpadu c. Ekonomisd. Transparan e. Akuntabel f. Edukatif3. Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.4. Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.5. Penilaian yang dilakukan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik serta mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik pada materi Rangkaian Arus Searah (Hukum Ohm) dapat dilakukan dengan teknik penilaian produk dan penilaian diri.

SARAN1. Untuk Siswa :Sebagai peserta didik, siswa seharusnya melakukan tugas sesuai dengan kreativitas mereka dan aktif dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan prinsip dalam pendidikan berbasis kurikulum 2013.2. Untuk Guru :Sebagai pendidik, seharusnya guru merancang penilaian yang memicu kekreativitasan dan keaktifan peserta didik. Tentunya dengan mempertimbangkan keluasan materi, karakteristik siswa, alokasi waktu, sarana prasarana sekolah, dll.