TATA SURYA

BUMI

PERLAPISAN BUMI

Matahari yang mempunyai sejumlahanggota dan membentuk suatususunan.

Tata surya terdiri dari dari satuMatahari dan semua benda angkasayang beredar mengelilinginya.

BEBERAPA HIPOTESIS TERJADINYA BUMI

1. Hipotesis Kabut2. Hipotesis Planetesimal3. Hipotesis Pasang Surut Gas4. Hipotesis Peledakan Bintang5. Hipotesis Kuiper

HIPOTESIS KABUT

Di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya. (Imanuel Kant, 1724-1804)

HIPOTESIS PLANETESIMAL

Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang. Ada sebuah bintang yang berpapasan. Akibatnya terjadilah peristiwa pasang naik pada matahari dan bintang. Saat bintang menjauh, sebagian massa matahari jatuh ke permukaan matahari dan yang lain terhambur ke angkasa yang kemudian menjadi planet-planet.(Thomas Chamberlin,1843-1928)

HIPOTESIS PASANG SURUT GAS

Suatu saat bintang yang hampir sama besar dengan matahari melintas dekat matahari yang mengakibatkan pasang matahari. Pasang itu berbentuk cerutu yang mengelilingi matahari dan mengalami perpecahan menjadi butiran-butiran kecil. Butiran besar dapat menarik butiran kecil sehingga membentuk gumpalan besar/planet. (James Jeans, 1877-1946 dan Herald Jeffries)

HIPOTESIS PELEDAKAN BINTANG

Kemungkinan matahari memiliki kawan sebuah bintang dan berevolusi satu sama lain ada juga yang memadat dan terjerat dalam orbit keliling matahari. Banyak bintang yang meledak dan akan bebas di ruang angkasa. (Fred Hoyle, 1956)

PERLAPISAN BUMI

Lapisan kerak bumi terdiri atas dua bagian:

1.Kerak bumi yang tebalnya sekitar 40 km.

2.Kerak dasar samudera yang tebalnya sekitar 10 km.

Lithosfer terpecah menjadi sekitar 12 lempeng. Dinamakan lempeng, karena bagian litosfer itu mempunyai ukuran besar di kedua dimensi horinsontal (panjang dan lebar0, tetapi berukuran kecil pada arah vertikal. Masing-masing mempunyai gerak pergeseran mendatar.

DAERAH DUA LEMPENG SALING

MENJAUH, TERJADI FENOMENA

1. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng.

2. Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng.

3. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer.

4. Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.

LEMPENG DIVERGEN

DAERAH PERTEMUAN DUA

LEMPENG, TERJADI FENOMENA

1. Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi

2. Merupakan daerah hiposentra gempa dalam dan dangkal

3. Lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua

4. Terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut

5. Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan

6. Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng

7. Timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange

DAERAH DUA LEMPENG SALING

BERPAPASAN, TERJADI FENOMENA

1. Di daerah seperti ini terdapat aktivitas vulkanisme yang lemah disertai gempa yang tidak kuat.

2. Di suatu daerah ditemukan sebuah singkapan kerak bumi. Di dalam singkapan tersebut tampak lapisan kerak bumi bergelombang, dan bagian yang naik dan turun itulah gejala lipatan. Pada lipatan bagian tengah yang turun dinamakan sinklin dan yang puncak dinamakan antiklin.

3. Setelah mengalami pengikisan, sebuah antiklin dapat menjadi puncak pegunungan yang berderet memanjang. Akan tetapi, sebuah antiklin dapat pula menjadi lembah dan sinklin dapat menjadi puncak. Gjala seperti ini dinamakan pembalikan relief.

LEMPENG KONVERGEN

PATAHAN

Tenaga endogen yang bekerja lebih cepat menyebabkan lapisan kerak bumi yang kaku dan tidak dapat membentuk lipatan, melainkan terputus-putus membentuk patahan. Bidang pergeseran adalah salah satu ciri patahan. Patahn dapat terjadi karena tarikan yang dapat saling menjauh atau saling menekan.

PATAHAN

LIPATAN