tugas akhir perencanaan dan pengendalian bahan …

152
1 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ( Studi Kasus Di PT. Cahaya Murni Andalas Permai ) Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Rahul Mahendra 1510024425035 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG 2019

Upload: others

Post on 29-Dec-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

1

1

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU

MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT

PLANNING

( Studi Kasus Di PT. Cahaya Murni Andalas Permai )

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Rahul Mahendra

1510024425035

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

2019

Page 2: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

2

2

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE

MATERIAL REQUIREMNT PLANNING

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Teknik Industri

Disusun Oleh:

Rahul Mahendra

1510024425035

Disetujui,

Dosen Pembimbing:

Pembimbing I Pembimbing 2

Riko Ervil, MT Tri Ernita, ST,MP

NIDN: 1014057501 NIDN: 1028027801

Plt Ka Prodi, Ketua STTIND Padang

Tri Ernita, ST, MP Riko Ervil, MT

NIDN: 1028027801 NIDN: 1014057501

Page 3: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

3

3

Perencanaan Dan Pengendalian Persedian Bahan Baku Dengan

Menggunakan Metode Material Requirement Planning

(Studi Kasus di PT. Cahaya Murni Andalas Permai)

Nama : Rahul Mahendra

NPM : 1510024425035

Dosen Pembimbing 1 : Riko Ervil, MT

Dosen Pembimbing 2 : Tri Ernita, ST, MP

ABSTRAK

PT. Cahaya Murni Andalas Permai merupakan sebuah industri yang bergerak di

bidang furniture, dengan permintaan lebih besar dari produksi. Permasalahan

antara lain persedian bahan baku yang ada di gudang kadang tidak mencukupi

kebutuhan produksi dan tidak ada jadwal pembelian bahan baku. Semua kegiatan

perencanaan kebutuhan bahan baku pada PT. Cahaya Murni Andalas Permai harus

ditentukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, untuk itu ditentukan

perencanaan dan pengendalian bahan baku dengan menggunakan metode Material

Requirement Planning (MRP). Tahapan MRP yang dilakukan antara lain :

pembuatan Bill Of Material, pembuatan struktur produk, peramalan ( metode

siklis dan linier ), jadwal Induk Produksi (MPS), membuat kebutuhan bahan baku

dengan menggunakan Lor For Lot. Perencanaan bahan baku yang dibutuhkan

peramalan penjualan bulan berikutnya denggan menggunakan metode linier

dengan nilai SEE terkecil 96,003. Hasil dan kesimpulan dengan menggunakan

metode Material Requirement Planning (MRP) ini adalah jumlah permintaan

meningkat dari tahun 2018 sebesar 20.930 unit dan pada tahun 2019 sebesar

21654 unit, maka dibutuhkan metode MRP ini untuk merencanakan berapa

kebutuhan bahan baku untuk 12 periode kedepannya dengan nilai tiap bulanya

dapat ditentukan.

Kata Kunci : Bill Of Material, Peramalan, MPS Dan MRP

Page 4: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

4

4

Planning And Controlling The Supply Of Raw Material Using The Method Of

Material Requirement Planning

(Case Studies In PT .Cahaya Murni Andalas Permai)

Name : Rahul Mahendra

Studect ID : 1510024425035

Supervisor : Riko Ervil, MT

Co- Supervisor : Tri Ernita, ST, MP

ABSTRAC

PT. Cahaya Murni Andalas Permai is an industry engaged in furniture, with

demand greater than production. Problems include the availability of raw

materials in the warehouse sometimes not enough to meet the needs of production

and there is no scheduled purchase of raw materials. All raw material needs

planning activities in PT .Cahaya Murni Andalas Permai must be determined to

improve company performance, for that purpose is determined planning by

controlling raw materials by using the material requirement planning method.

The stages of material requirement planning are carried out, among others,

making bills of material, making product structures, forecasting (linier method

and siklis method), master production schedules, making raw material needs by

using lor for lot. Raw material planning needed forecasting sales the following

month using a linier method with the smallest SEE value 96,003. The results and

conclusions using this material requirement planning method are the number of

requests increased from 2018 by 20.930 units and in 2019 by 21.654 units, this

material needs planning method is needed to plan haw much raw material needs

for 12 periods in the future with the value of each month can determined.

Keywords : Bill Of Material, Forecasting, MPS And MRP

Page 5: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

i

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas

segalanya yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya dan junjungan Nabi

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi berjudul ”

Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan

Menggunakan Metode Material Requirement Planning”.

Dalam menyelesaikan proses penulisan Skripsi ini penulis banyak

mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu Penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Riko Ervil, MT sebagai dosen pembimbing I Skripsi sekaligus

Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

2. Ibu Tri Ernita, ST, MP sebagai dosen pembimbing II Skripsi sekaligus

Ketua Prodi Studi Teknik Industri STTIND Padang

3. Bapak Jhon Edrial selaku pembimbing lapangan pada saat melakukan

penelitan

4. Orang tua, kakak, adik dan keluarga tercinta yang selalu memberikan

motivasi, dan doa serta kasih saying yang tiada terbalas.

5. Rekan - rekan mahasiswa STTIND Padang yang telah banyak membantu

dalam penulisan proposal penelitian ini.

Page 6: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

ii

ii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan.

Harapan penulis, laporan ini berguna bagi penulis maupun bagi pembaca

sekalian.

Padang, Juni 2019

Penulis

Page 7: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

iii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7

2.1 Landasan Terori ........................................................................... 7

2.1.1 Definisi Perencanaan ....................................................... 7

2.1.2 Definisi Pengendalian ...................................................... 8

2.1.3 Tujuan Pengendalian Persediaan ..................................... 9

2.1.4 Persediaan ........................................................................ 11

2.1.5 Jenis Jenis Persediaan ...................................................... 13

2.1.6 Tujuan Persedian ............................................................. 17

2.1.7 Manfaat Persediaan ......................................................... 17

2.1.8 Pengertian Material Requirement Planning ...................... 19

Page 8: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

iv

iv

2.1.9 Komponen Dasar MRP.................................................... 22

2.1.10 Mekanisme Dasar Dari Proses MRP ............................... 26

2.1.11 Strutur Produk .................................................................. 23

2.2 Kerangka Konseptual ................................................................. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 33

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

3.3 Variabel Penelitian ..................................................................... 33

3.4 Data, Jenis dan Sumber Data ...................................................... 34

3.4.1 Data .................................................................................... 34

3.4.2 Jenis Data ........................................................................... 34

3.4.3 Sumber Data ...................................................................... 34

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ......................................... 34

3.6 Kerangka Metodologi Penelitian ................................................ 40

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ......................... 42

4.1 Pengumpulan Data ....................................................................... 42

4.2 Pengolahan Data .......................................................................... 45

4.2.1 Master Planning Schedule .................................................. 45

4.2.2 Master Requirment Planning ............................................. 56

4.2.2.1 Input Master Planning Schedule ............................ 56

4.2.2.2 Struktur Produk dan Bill Of Material ..................... 57

4.2.2.3 Perhitungan MRP Komponen MFG ....................... 62

4.2.2.4 Perhitungan MRP Komponen BO .......................... 74

Page 9: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

v

v

BAB V ANALISI PENGOLAHAN DATA ................................................. 108

5.1 Analisa Metode Peramalan Linier ............................................... 108

5.2 Analisa Metode Peramalan Siklis ................................................ 108

5.3 Analisa SEE ................................................................................. 108

5.4 Analisa MPS ................................................................................ 109

5.5 Analisa Perhitungan MRP Komponen MFG ............................... 109

5.6 Analisa Perhitungan MRP Komponen BO .................................. 112

BAB V1 PENUTUP ......................................................................................... 117

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 117

6.2 Saran ............................................................................................ 118

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LEMBARAN KONSULTASI

LAMPIRAN

Page 10: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

vi

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Material Requirement Planning ...................................... 23

Gambar 2.2 Input dan Output MRP ................................................................ 26

Gambar 2.3 Struktur Produk Spring Bed ......................................................... 29

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual .................................................................. 31

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian ................................................. 41

Gambar 4.1 Permintaan Single Bed ................................................................. 43

Gambar 4.2 Peramalan Dengan Metoda Linier ............................................... 47

Gambar 4.3 Peramalan Dengan Metoda Siklis ................................................ 41

Gambar 4.4 Moving Range Chart ................................................................... 49

Gambar 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Galat ................................................... 54

Gambar 4.6 Struktur Produk Single Bed ......................................................... 58

Page 11: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

vii

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produksi dan Permintaan Tahun 2018 ............................................. 2

Tabel 4.1 Data Permintaan Single Bed ............................................................. 42

Tabel 4.2 Bill Of Material Single Bed ............................................................. 43

Tabel 4.2 Bill Of Material Single Bed ( Lanjutan ) .......................................... 44

Tabel 4.3 Data Persediaan ................................................................................ 44

Tabel 4.4 Parameter Perhitungan Metode Linier ............................................. 46

Tabel 4.5 Parameter Perhitungan Metode Siklis............................................... 48

Tabel 4.6 Rekap Galat Metode Peramalan Linier ............................................ 51

Tabel 4.7 Rekap Galat Metode Peramalan Siklis ............................................. 52

Tabel 4.7 Rekap Galat Metode Peramalan Siklis (Lanjutan) ........................... 53

Tabel 4.8 Verifikasi Metode Peramalan ........................................................... 54

Tabel 4.9 Hasil Peramalan Dengan Metode Linier dan Siklis .......................... 55

Tabel 4.10 Hasil Metode Peramalan Terbaik (Metode Peramalan Linier) ........ 56

Tabel 4.11 MPS Single Bed ................................................................................ 57

Tabel 4.12 Bill Of Material ................................................................................ 57

Tabel 4.13 Data Perhitungan MRP Rakitan Spring Bed .................................... 63

Tabel 4.14 Data Perhitungan MRP Rakitan Per ................................................. 64

Tabel 4.15 Data Perhitungan MRP Rakitan Busa .............................................. 65

Tabel 4.16 Data Perhitungan MRP Rakitan Kain .............................................. 65

Tabel 4.17 Data Perhitungan MRP Rangka Per ................................................. 66

Tabel 4.18 Data Perhitungan MRP Busa Per ..................................................... 67

Tabel 4.19 Data Perhitungan MRP Alas Matras ................................................ 68

Page 12: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

viii

viii

Tabel 4.20 Data Perhitungan MRP Kain ............................................................ 69

Tabel 4.21 Data Perhitungan MRP PP non Wofen............................................. 70

Tabel 4.22 Data Perhitungan MRP Catton Sheet ............................................... 71

Tabel 4.23 Data Perhitungan MRP Hardpad ..................................................... 72

Tabel 4.24 Data Perhitungan MRP Kain Tabeng ............................................... 73

Tabel 4.25 Data Perhitungan MRP List .............................................................. 74

Tabel 4.26 Data Perhitungan MRP Karton Sudut .............................................. 75

Tabel 4.27 Data Perhitungan MRP Stiker Ukuran ............................................. 76

Tabel 4.28 Data Perhitungan Requirement Benang .......................................... 77

Tabel 4.29 POQ untuk komponen Benang ......................................................... 78

Tabel 4.30 Jumlah Pesanan Komponen Benang (EOI = 0) ................................ 79

Tabel 4.31 Jumlah Pesanan Komponen Benang (EOI = 1) ................................ 79

Tabel 4.32 Data Perhitungan MRP Benang ....................................................... 80

Tabel 4.33 Data Perhitungan Requirement Per Bulat ........................................ 80

Tabel 4.34 POQ untuk komponen Per Bulat ...................................................... 81

Tabel 4.35 Jumlah Pesanan Komponen Per Bulat (EOI = 0) ............................. 81

Tabel 4.36 Jumlah Pesanan Komponen Per Bulat (EOI = 1) ............................. 82

Tabel 4.37 Data Perhitungan MRP Per Bulat ..................................................... 82

Tabel 4.38 Data Perhitungan Requirement Kawat Lilit .................................... 83

Tabel 4.39 POQ untuk komponen Kawat Lilit ................................................... 83

Tabel 4.40 Jumlah Pesanan Komponen Kawat Lilit (EOI = 0) .......................... 84

Tabel 4.41 Jumlah Pesanan Komponen Kawat Lilit (EOI = 1) .......................... 85

Tabel 4.42 Data Perhitungan MRP Kawat Lilit ................................................. 85

Page 13: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

ix

ix

Tabel 4.43 Data Perhitungan Requirement Steples CR ..................................... 86

Tabel 4.44 POQ untuk komponen Steples CR ................................................... 86

Tabel 4.45 Jumlah Pesanan Komponen Steples CR (EOI = 0) .......................... 87

Tabel 4.46 Jumlah Pesanan Komponen Steples CR (EOI = 1) .......................... 87

Tabel 4.47 Data Perhitungan MRP Steples CR .................................................. 88

Tabel 4.48 Data Perhitungan Requirement Steples CL ..................................... 88

Tabel 4.49 POQ untuk komponen Steples CL ................................................... 89

Tabel 4.50 Jumlah Pesanan Komponen Steples CL (EOI = 0) .......................... 89

Tabel 4.51 Jumlah Pesanan Komponen Steples CL (EOI = 1) .......................... 90

Tabel 4.52 Data Perhitungan MRP Steples CL .................................................. 91

Tabel 4.53 Data Perhitungan Requirement Per Pinggir..................................... 92

Tabel 4.54 POQ untuk komponen Per Pinggir ................................................... 93

Tabel 4.55 Jumlah Pesanan Komponen Per Pinggir (EOI = 0) .......................... 94

Tabel 4.56 Jumlah Pesanan Komponen Per Pinggir (EOI = 1) .......................... 95

Tabel 4.57 Data Perhitungan MRP Per Pinggir.................................................. 96

Tabel 4.58 Data Perhitungan Requirement Air Vent ......................................... 97

Tabel 4.59 POQ untuk komponen Air Vent........................................................ 98

Tabel 4.60 Jumlah Pesanan Komponen Air Vent (EOI = 0) .............................. 99

Tabel 4.61 Jumlah Pesanan Komponen Air Vent (EOI = 1) .............................. 100

Tabel 4.62 Data Perhitungan MRP Air vent ....................................................... 101

Tabel 4.63 Data Perhitungan Requirement Plastik Mika .................................. 102

Tabel 4.64 POQ untuk komponen Plastik Mika ................................................. 103

Tabel 4.65 Jumlah Pesanan Komponen Plastik Mika (EOI = 0) ........................ 104

Page 14: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

x

x

Tabel 4.66 Jumlah Pesanan Komponen Plastik Mika (EOI = 1) ........................ 105

Tabel 4.67 Data Perhitungan MRP Plastik Mika ............................................... 107

Page 15: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam pengendalian

bahan baku, diantaranya adalah persediaan yang terlalu banyak atau terlalu

sedikit. Untuk menghindari masalah tersebut perlu dibuat suatu pemecahan

masalah. Perencanaan kebutuhan material dimaksudkan agar dalam pelaksanaan

pekerjaan, penggunaan material menjadi efisien dan efektif sehingga tidak terjadi

masalah akibat tidak tersedianya material pada saat dibutuhkan. Keputusan

mengenai kapan dan seberapa banyak pemesanan bahan baku yang dilakukan

merupakan suatu tantangan bagi perusahaan, salah satu tantangan dari pembuatan

keputusan ini adalah banyaknya produk yang terlibat dan banyaknya batasan yang

terdapat pada perusahaan untuk menyimpan produk.

Perencanaan berfungsi agar kegiatan produksi yang akan dilakukan dapat

terarah agar tercapainya tujuan produksi, serta fungsi produksi dapat terlaksana

secara efektif dan efisien (Assauri, 2008). Bahan baku dalam suatu perusahaan

merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan yang bersangkutan.

Ketiadaan bahan baku dalam suatu perusahaan, akan berarti terhentinya proses

prouksi (Alyahri, 1986). Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan

apa yang telah direncanakan, apabila terjadi penyimpangan maka dapat dikoreksi,

sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai (Assauri, 2008). Secara umum

Page 16: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

2

produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan

masukan input menjadi hasil keluaran output (Assauri, 2008).

Secara umum perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah

satu fungsi yang terpenting dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Yang

dimaksud dengan perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan

kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana

dengan baik (Assauri, 2008). Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk

menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk

tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan (Assauri, 2008).

Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-

sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan

sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana (Assauri, 2008). Jadi untuk

menerapkan perencanaan dan pengendalian persedian bahan baku ini dapat

diterapkan di salah satu PT. Cahaya Murni Andalas Permai.

PT. Cahaya Murni Andalas Permai merupakan sebuah industri yang

bergerak di bidang furniture yang terdiri atas pembuatan meubel dan busa dengan

produk akhir berupa aneka jenis tempat tidur atau matras. Perusahaan ini

merupakan jenis perusahaan job order yang menerima pesanan secara langsung

dari rekanan perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan dituntut agar bisa tepat waktu

dalam proses produksi. Berikut ini data produksi dan permintan pada tahun 2018

di PT. Cahaya Murni Andalas Permai dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut :

Page 17: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

3

Tabel 1.1

Produksi dan Permintaan Single Bad Tahun 2018

Periode Produksi Permintaan Selisih Hari Kerja

Januari 1770 1820 50 26

Februari 1690 1690 0 26

Maret 1684 1690 6 26

April 1690 1690 0 26

Mei 1690 1690 0 26

Juni 1800 1820 20 26

Juli 1820 1820 0 26

Agustus 1690 1690 0 26

September 1690 1690 0 26

Oktober 1690 1690 0 26

November 1690 1690 0 26

Desember 1928 1950 22 26 Sumber : PT.Cahaya Murni Andalas Permai

Dari tabel di atas permasalahan yang dihadapi perusahaan ini adalah

proses perhitungan kebutuhan material (bahan baku) dan pemesanannya pada

perusahaan ini masih dilakukan secara manual. Dan permintaan lebih besar dari

produksi. Masalah yang sering terjadi dalam proses produksi adalah persediaan

bahan baku yang ada di gudang terkadang tidak mencukupi kebutuhan produksi

atau pada waktu tertentu terkadang perusahaan tersebut megalami kelebihan stok

yang mengakibatkan persediaan di gudang mengalami kerusakan karena terlalu

lama disimpan. Perusahaan dituntut agar bisa tepat waktu dalam proses produksi.

Masalah tersebut biasanya dipengaruhi oleh kurangnya persediaan bahan

baku pada komponen BO ( benang, per bulat, kawat lilit, steples CR, steples CL,

per pinggir, air vent, plastic mika ) misalnya pada saat pemesanan dari pihak

customer dan sistem penjadwalanya yang kurang mendukung. Hal ini

mengakibatkan kebijakan untuk pengendalian persediaan bahan baku pada suatu

pemesanan tertentu sangat penting dilakukan oleh manajemen dalam

Page 18: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

4

mengkoordinasi penjadwalan sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.

Bertitik tolak dari latar belakang yang ada turut mengantisipasi atau mencegah

agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan bahan baku pada

perusahaan, sehingga perlu adanya suatu metode yang dapat memberikan solusi

permasalahan pada perusahaan khususnya dibidang persediaan bahan baku.

Salah satu metode di dalam manajemen material adalah Material

Requirement Planning (MRP) yaitu suatu metode pemesanan material dengan

merencanakan persediaan bahan baku. Diharapkan dengan adanya metode

Material Requirement Planning (MRP) perencanaan dan persediaan bahan baku

produksi berjalan dengan baik dan keberhasilan dalam pemenuhan permintaan

customer akan lebih optimal, kinerja penjualan meningkat dalam memenuhi order

sehingga order siap proses kapan pun.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat sebuah

judul “ Perencanaan Dan Pengendalian Persedian Bahan Baku Dengan

Menggunakan Metode Material Requirement Planning Di PT. Cahaya Murni

Andalas Permai ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa

masalah pada penelitian sebagai berikut :

1. Sistem produksi yang diterapkan di perusahaan belum optimal, karena

masih menggunakan perhitungan material (bahan baku) secara manual.

2. Persediaan bahan baku yang ada di gudang terkadang tidak mencukupi

kebutuhan produksi.

Page 19: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

5

3. Sistem penjadwalan pengendalian persediaan bahan baku kurang

mendukung.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengumpulan

data dilakukan pada proses produksi di PT. Cahaya Murni Andalas Permai,

metode yang dipakai pada penelitian ini metode Material Requirement Planning

(MRP), yang dibatasi selama dilakukan penelitian ini adalah :

1. Produk yang diteliti adalah jenis kasur single bed.

2. Tidak menghitung biaya bill of material.

3. Tidak menghitung biaya economic order quantity (EOQ).

4. Metode peramalan yang dinggunakan adalah nilai SEE dari metode siklis

dan linier yang terkecil.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi :

1. Bagaimana perencanaan dengan menggunakan jadwal induk produksi

(MPS) untuk tahun 2019 di PT. Cahaya Murni Andalas Permai. .

2. Bagaimana menghitung perencanaan dan pengendalian bahan baku

pembuatan spring bed dengan menggunakan metode Material

Requirement Planning (MRP) di PT. Cahaya Murni Andalas Permai.

Page 20: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

6

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Merencanakan jadwal induk produksi (MPS) untuk tahun 2019 di PT.

Cahaya Murni Andalas Permai.

2. Menghitung perencanaan dan pengendalian baku baku pembuatan spring

bed dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP)

di PT. Cahaya Murni Andalas Permai.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut adalah:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

perusahaan dalam menentukan penjadwalan produksi yang tepat.

2. Bagi STTIND

Hasil penyusunan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam memecahkan permasalahan yang sejenis dan dapat

menambah wawasan bagi pembaca.

3. Bagi Penulis

Untuk mengetahui cara kemampuan dalam membuat penjadwalan

produksi dan menambah wawasan tentang pentingnya penjadwalan dalam

dunia industri.

Page 21: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Pada landasan teori ini kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang akan

dibahas yaitu :

2.1.1 Definisi Perencanaan

Secara umum perencanaan adalah tindakan antisipasi di masa yang akan

datang sesuai dengan periode waktu yang akan direncanakan. Perencanaan

berfungsi agar kegiatan produksi yang akan dilakukan dapat terarah agar

tercapainya tujuan produksi, serta fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif

dan efisien (Assauri, 2008). Bahan baku dalam suatu perusahaan merupakan unsur

yang sangat penting dalam perusahaan yang bersangkutan (Assauri, 2008).

Ketiadaan bahan baku dalam suatu perusahaan, akan berarti terhentinya proses

produksi.

Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan

tujuan dan cara pencapaiannya (Assauri, 2008). Perencanaan adalah hal yang

sangat esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih

bila dibanding dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan (Ade Irawan, 2017). Dimana

fungsi-fungsi manajemen tersebut sebenarnya hanya merupakan pelaksanaan dari

hasil sebuah perencanaan.

7

Page 22: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

8

2.1.2 Definisi Pengendalian

Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar

kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah

direncanakan, apabila terjadi penyimpangan maka dapat dikoreksi, sehingga apa

yang diharapkan dapat tercapai (Assauri, 2008). secara umum produksi diartikan

sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input)

menjadi hasil keluaran (output) (Assauri, 2008).

Secara umum perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah

satu fungsi yang terpenting dalam usaha mencapai tujuan perusahaan (Assauri,

2008). Yang dimaksud dengan perencanaan dan pengendalian produksi yaitu

merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan

dapat terlaksana dengan baik (Ade Irawan, 2017). Perencanaan produksi adalah

aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan,

kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan.

Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-

sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan

sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana (Assauri, 2008).

Harus diciptakan beberapa prosedur untuk memperoleh supply material

yang dibutuhkan dalam jumlah cukup yaitu (Assauri, 2008) :

1. Pemeliharaan ( Maintaining )

Harus diciptakan beberapa prosedur untuk memelihara dan melindungi

material yang sudah masuk sebagai persediaan.

2. Pengeluaran ( Issving )

Page 23: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

9

Harus diciptakan, ditentukan suatu route untuk mengeluarkan pada waktu

dan tempat yang dibutuhkan.

Selain fungsi utama diatas ada beberapa fungsi pengendalian persediaan

bahan baku lainnya adalah sebagai berikut (Assauri, 2008) :

1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh

suatu supply yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan, kualitas

maupun kuantitas.

2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan yaitu

mengadakan suatu sistem penyimpanan untuk memelihara dan melindungi

bahan-bahan yang telah dimasukan kedalam persediaan.

3. Pengeluaran bahan-bahan yaitu menetapkan suatu pengeluaran dan

penyimpanan bahan-bahan dengan tetap pada saat serta tempat yang

dibutuhkan.

4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk barang (mempertahankan

persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu).

2.1.3 Tujuan Pengendalian Persediaan

Dari teori fungsi dan tujuan pengendalian tersebut diatas, dapatlah diambil

kesimpulan bahwa pengendaliaan persediaan bertujuaan untuk (Assauri, 2008) :

1. Optimalisasi dari modal yang tertahan dalam perusahaan.

2. Menjaga agar proses produksi tetap lancar.

3. Melindungi persediaan terhadap pemborosan, kerusakan dan resiko-resiko

lain.

Page 24: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

10

4. Tujuan praktis dalam kegiatan untuk mendapatkan biaya persediaan yang

minimal.

Untuk menjamin terdapatnya persediaan pada tingkat yang optimal agar

produksi dapat berjalan dengan lancar dan biaya minimal, maka diperlukan

pengawasan pembeliaan bahan baku yang memenuhi persyaratan-persyaratan

menurut kebutuhan yang standar yang ditetapkan dalam perusahaan. Persyaratan-

persyaratan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelian bahan-bahan yaitu

(Assauri, 2008) :

1. The Right Quantity (jumlah yang tepat)

Mendapatkan jumlah yang tepat atau optimal, maka kegiatan produksi

berjalan dengan kontinu dan penanaman modal untuk kebutuhan bahan baku

sesuai dengan yang diperlukan perusahaan dalam periode yang telah

ditetapkan dalam neraca.

2. The Right Quality (mutu yang tepat)

Mendapatkan mutu yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan ini sangat

menolong dalam kegiatan produksi. Kegiatan pembelian tidak saja

diarahkan untuk mutu yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

3. The Right Time (waktu yang tepat)

Mendapatkan bahan-bahan yang tepat pada waktunya dan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan semula jika hal ini meleset dari rencana yang

telah ditetapkan, tentu akan membahayakan keadaan perusahaan, maka dari

itu telah terjadi kewajiban bagian pembelian untuk memperhatikan dan

Page 25: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

11

memerlukan jaminan dari suplier agar mengirim bahan baku yang telah

ditetapkan.

4. The Rught Price (harga yang tepat)

Mendapat harga yang tepat maksudnya, harga yang didapatkan sesuaai

dengan standar harga yang telah ditentukan mutu barang yang akan dibel

5. The Right Sources (sumber yang tepat)

Mendapatkan sumber yang tepat, sehingga dapat menentukan sumber yang

mana yang memenuhi persyaratan kebutuhan yang diinginkan, seperti

jumlah mutu, waktu dan harga.

2.1.4 Persediaan

Setiap perusahaan perlu mempunyai persediaan agar kegiatan operasi

produksinya dapat berjalan lancar dan efisien. Oleh sebab itu setiap perusahaan

haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan yang optimum yang

dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran perusahaan dalam jumlah, mutu dan

waktu yang tepat serta dengan biaya serendah-rendahnya. Persediaan yang terlalu

berlebihan akan merugikan prusahaan, karena akan lebih banyak biaya yang

ditimbulkan dengan adanya persediaan tersebut. Sebaliknya, suatu persediaan

yang terlalu kecil akan merugikan perusahaan karena kebutuhan konsumen tidak

terpenuhi, kelancaran dari kegiatan produksi dan distribusi perusahaan terganggu.

Persediaan adalah stok dari berbagai barang atau sumber daya yang

digunakan dalam organisasi. Sistem persediaan adalah seperangkat kebijakan dan

pengontrolan yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat mana

Page 26: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

12

yang harus terjaga, kapan stok harus diisi ulang dan seberapa besar pesanan yang

harus dilakukan (Assauri, 2008).

Persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian-bagian yang

disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk

proses produksi, serta barang-barang jadi/produk yang disediakan untuk

memenuhi permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu (Syahrul,

2007). Penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai berikut (Syahrul, 2007) :

1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan

Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila

barang tersebut tidak tersedia sebelumnya. Karena pada dasarnya untuk

menyiapkan barang di perlukan waktu untuk pembuatan dan pengiriman,

maka adanya persediaan merupakan hal yang sulit dihindarkan.

2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian

Ketidakpastian terjadi diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu :

a. Permintaan yang bervariasi (tidak pasti) dalam jumlah maupun waktu

kedatangannya

b. Waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan antara satu produk

dengan produk berikutnya.

c. Waktu tenggang (lead time) yang cenderung tidak pasti karena banyak

faktor yang tidak dapat dikendalikan. Semua ketidakpastian tersebut

dapat diredam dengan mengadakan persediaan

Page 27: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

13

3. Kenginan melakukan spekulasi

Kenginan melakukan spekulasi yang bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan besar dari kenaikan harga bahan di masa mendatang.

Disamping itu persediaan dapat dikelompokan menurut jenis dan posisi

barang didalam urutan pengerjaan produk yaitu :

a. Persediaan bahan baku

Merupakan persediaan dari barang-barang yang digunakan di dalam

proses produksi, barang dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau

membeli dari supplier/perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi

perusahaan yang menggunakannya

b. Persediaan bagian produk atau parts yang di beli

Merupakan persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang

diterima dari persediaan lain, yang secara langsung dapat dirakit dengan

parts yang lainnya tanpa melalui proses produksi sebelumnya, jadi

bentuk barang yang merupakan parts ini dapat mengalami perubahan

dalam operasi.

2.1.5 Jenis Jenis Persediaan

Untuk melihat jenis dan karakteristik persediaan, penyusun mengutip

pendapat dari (Handoko, 2004) yang mengklasifikasikan persediaan menjadi lima,

yaitu :

1. Persediaan bahan baku (mentah)

Yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti :

Page 28: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

14

a. Cairan kimia

Cairan kimia merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk

membuat busa.

b. Kawat

Kawat merupakan bahan baku yang digunakan untuk membuat per

bulat. Per bulat tersebut nantinya akan disatukan untuk menjadi sebuah

rangka per.

c. Kain

Bahan baku utama lainnya adalah kain yang digunakan untuk menutupi

rangka per yang terbentuk dari kawat.

d. Per Pinggir

Per pinggir digunakan untuk menahan dan menguatkan sisi-sisi sudut

dari per bulat.

e. Kawat Lilit

Kawat lilit digunakan untuk menyatukan sisi-sisi antar per bulat

2. Persediaan komponen-komponen rakitan

Yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen

yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

3. Persediaan bahan pembantu atau pendukung

Yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi.

Untuk membentuk sebuah produk tidak hanya membutuhkan bahan baku

utama, tetapi juga membutuhkan bahan pendukung lainnya untuk

Page 29: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

15

menyatukan bahan baku utama tersebut. Bahan baku pendukung lainnya

tersebut adalah sebagi berikut :

a. PP Non Woven

PP non woven merupakan kain yang terbuat dari busa polypropylene

berbentuk serat panjang. PP non woven dijahit dengan busa dan kain

yang telah diberikan pola. PP non woven berguna untuk tempat

melekatnya rangka per yang nantinya disatukan dengan c-ring.

b. Cotton Sheet

Cotton sheet berguna untuk meredam suara dari rangka per. Cotton

sheet diletakkan diantara rangka per dan hardpad.

c. Hardpad

Hardpad digunakan untuk meredam suara dari rangka per dan membuat

busa tidak cepat rusak. Hardpad diletakkan diantara cotton sheet dan

busa

d. Air Vent

Air vent diletakkan pada sisi kiri dan kanan pada matras. Air vent ini

berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada pada matras saat matras

ditekan.

e. Karton Sudut

Karton sudut diletakan pada keempat sisi sudut pada matras. Karton ini

berfungsi untuk melindungi sudut-sudut matras agar tidak rusak.

Page 30: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

16

f. Stiker Ukuran Main label

Diletakkan pada sisi depan matras main label ini berguna untuk

memberikan informasi tentang ukuran matras, jenis matras, warna

matras, dan nomor matras.

g. Per Pinggir

Per pinggir digunakan untuk menahan dan menguatkan sisi-sisi sudut

dari per bulat.

h. Kawat Lilit

Kawat lilit digunakan untuk menyatukan sisi-sisi antar per bulat.

i. Staples CL74

Staples CL74 digunakan untuk menyatukan per bulat dengan per

pinggir.

j. Staples CR

Staples CR digunakan untuk menyatukan pp non woven, busa, dan kain

dengan rangka per.

k. List Panah Pelipit

List panah pelipit digunakan untuk menutupi sisi pinggir antar kain

pada matras.

l. Kain Tabeng

Kain tabeng digunakan untuk menutupi sisi-sisi dari matras.

m. Benang

Benang digunakan untuk menjahit pola-pola pada kain yang diminta

oleh konsumen.

Page 31: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

17

n. Plastik Mika

Plastik mika digunakan pada proses packing.

4. Persediaan barang dalam proses

Yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap

bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk,

tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.

5. Persediaan barang jadi

Yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai dioperasi atau diolah

dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.

2.1.6 Tujuan Persedian

Tujuan persediaan utama dari persediaan adalah menggabungkan pemasok

dengan pabrik. Tujuan utama persediaan adalah menjamin kelancaran mekanisme

pemenuhan permintaan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga

sistem yang dikelola dapat mencapai kinerja (performance) yang optimal.

Demikian juga persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi

(Syahrul, 2007).

2.1.7 Manfaat Persediaan

Ada banyak alasan mengapa perusahaan memiliki persediaan, antara

lain ( Mulyono, 2002):

1. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang telah diramalkan.

Karena permintaan tak diketahui dengan pasti, dapat dimiliki persediaan

tambahan yang dinamakan safety or buffer stock untuk memenuhi lonjakan

Page 32: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

18

permintaan yang diramalkan. Faktor musim sangat berpengaruh terhadap

gejolak permintaan. Dengan demikian safety stock dapat menghindari

shortage.

2. Untuk mendapatkan potongan harga jika membeli dalam jumlah banyak.

3. Untuk menghindari resiko akibat kenaikan harga.

4. Persediaan barang mentah dapat menjaga kelancaran produksi karena dapat

menghindari stock out jika terjadi kelambatan pengiriman, kerusuhan

massa atau bencana alam.

beberapa alasan diadakannya persediaan berkaitan dengan pelayanan

konsumen atau untuk meminimalkan biaya yang secara tidak langsung dihasilkan

dari usaha memuaskan pelanggan. Secara singkat dapat dipaparkan sebagai

(Iswandi Idris, 2015) :

1. Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

Sistem pengendalian persediaan yang dijalankan oleh perushaan tidak

selalu dapat bereaksi secara cepat dan ekonomis terhadap permintaan

konsumen atau jasa, yang jika diperhitungkan secara benar dapat

memenuhi fluktuasi permintaan yang tinggi akan produk maupun jasa.

Adanya persediaan berpengaruh pada peningkatan penjualan.

2. Mengurangi biaya operasional, agar :

a. Pelaksanaan produksi lebih ekonomis karena persediaan bertindak

sebagai penyangga antara jumlah yang harus diproduksi dengan variasi

permintaan.

b. Dapat mengurangi biaya transportasi dan menyeimbangkan biaya

Page 33: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

19

dari sejumlah kuantitas yang dibeli dengan penurunan harga pasar.

2.1.8 Pengertian Material Requirement Planning (MRP)

Material Requirement Planning (MRP) atau Perencanaan Kebutuhan

Material merupakan suatu metode yang dimulai dengan kegiatan peramalan

terhadap permintaan produk jadi yang independen (Rosnani, 2007). Cara

menentukan kebutuhan Permintaan pada metode MRP sebagai berikut (Rosnani,

2007):

1. Kebutuhan terhadap tiap jenis komponen (material, parts, atau

ingredients).

2. Jumlah pasti yang benar-benar diperlukan

3. Waktu membuat peramalan secara bertahap yang diperlukan untuk

memenuhi pesanan guna mencukupi suatu rencana produksi.

Beberapa unsur penting dapat dijumpai dari pengertian-pengertian MRP

dari para ahli tersebut, yaitu (Haming dan Nurnajamuddin, 2014):

1. Jadwal induk produksi sebagai landasan untuk menyusun rencana dan

jadwal pengadaan. Jadwal produksi ini lazim disebut Master Production

Scheduling (MPS).

2. Status persediaan yang akan menjadi landasan penentuan jumlah unit yang

harus dipesan, lazim disebut Inventory Record.

3. Struktur produk yang akan menjadi landasan untuk menghitung jumlah

unit bahan yang dibutuhkan untuk setiap jenis bahan yang dibutuhkan,

lazim disebut dengan Bill of Material (BOM).

Page 34: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

20

4. Waktu tenggang antara pemesanan dan penerimaan pesanan yang

dimaksud, lazim disebut dengan lead time.

Herjanto (2008) menyebutkan bahwa sistem MRP dimaksudkan untuk

mencapai tujuan sebagai berikut :

1. Meminimalkan persediaan

sistem MRP menentukan berapa banyak dan kapan suatu komponen

diperlukan disesuaikan dengan jadwal induk produksi. Dengan

menggunakan metode ini pengadaan (pembelian) komponen yang

diperlukan untuk suatu rencana produksi dapat dilakukan sebatas yang

diperlukan saja sehingga dapat meminimalkan biaya persediaan.

2. Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman

MRP mengidentifikasi banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan

baik dari segi jumlah dan waktunya dengan memeperhatikan waktu

tenggang produksi maupun pengadaan (pembeliaan) komponen, sehingga

memperkecil resiko tidak tersedianya bahan yang akan diproses yang

mengakibatkan terganggunya rencana produksi.

3. Komitmen yang realistis

Dengan MRP jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan sistem MRP untuk

mengendalikan persediaan, karena MRP dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

Page 35: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

21

1. Mendapatkan respon yang lebih baik bagi pesanan pelanggan sebagai hasil

dari jadwal yang terus-menerus diperbaiki. Penerapan MRP membutuhkan

jadwal induk produksi, fasilitas produksi, pelaksanaan jadwal, dan

pengiriman barang yang tepat waktu, akurat dan disiplin. Perusahaan yang

mampu menerapkannya akan memiliki keunggulan bersaing dan mampu

menguasai pasar.

2. Respon yang lebih cepat terhadap perubahan pasar. Perubahan pasar yang

cepat dan dinamis turut mempengaruhi permintaan dan selera pelanggan,

karena itu perusahaan sangat dituntut untuk mampu memenuhi dan

menjawab perubahan tersebut.

3. Mampu memanfaatkan fasilitas dan tenaga kerja secara lebih optimal.

Jadwal pengadaan bahan baku yang teratur dengan berpedoman pada

jadwal induk akan mampu memberdayakan mesin dan tenaga kerja

sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak menimbulkan pemborosan.

Melalui penerapan pengendalian persediaan, perusahaan memang

mendapatkan banyak manfaat. Namun manfaat yang paling bisa dirasakan

langsung bagi perusahaan adalah berkurangnya tingkat persediaan, dan

oleh karena itu berdampak pada berkurangnya biaya persediaan yang harus

dikeluarkan.

4. Mendapatkan respon yang lebih baik terhadap pesanan pelanggan dan

pasar, sehingga mampu memenangkan pesanan dan pangsa pasar.

Pemanfaatan fasilitas dan pekerja yang lebih baik akan menghasilkan

produktivitas dan pengembalian investasi yang lebih tinggi. Sedangkan

Page 36: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

22

persediaan yang lebih sedikit dapat membebaskan modal dan ruang untuk

digunakan pada kepentingan yang lain. Manfaat ini merupakan hasil dari

sebuah keputusan strategis untuk menggunakan sistem penjadwalan

persediaan yang terikat.

Agar efektif, pengendalian persediaan terikat melalui MRP mengharuskan

para manajer operasi memahami hal-hal berikut (Heizer dan Render, 2015) :

1. Jadwal produksi induk (apa yang akan dibuat dan kapan)

2. Spesifikasi atau daftar kebutuhan bahan (material dan komponen yang

diperlukan untuk memproduksi).

3. Ketersediaan persediaan (apa yang ada pada persediaan).

4. Pesanan pembelian yang belum dipenuhi (apa yang berada dalam

pesanan).

5. Waktu tunggu atau lead time (berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk mendapatkan berbagai komponen)

2.1.9 Komponen Dasar MRP

Komponen dasar MRP terdiri atas jadwal induk produksi, daftar

kebutuhan material, dan catatan persediaan, yang dapat digambarkan dalam suatu

sistem MRP seperti dalam Gambar 2.1 . Berdasarkan informasi dari jadwal induk

produksi dapat diketahui permintaan dari suatu produk akhir. Selanjutnya, dengan

mengetahui komponen yang membentuk produk akhir itu, status persediaan, dan

waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan bahan atau merakit komponen

yang bersangkutan, dapat disusun suatu perencanaan kebutuhan dari komponen

Page 37: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

23

yang diperlukan. Masing-masing kompenen dasar MRP tersusun sebagaimana

terjadi pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Sistem Material Requirement Planning (MRP)

Ada tiga input yang dibutuhkan oleh sistem MRP(Yamit, 2008 ), yaitu :

1. Jadwal Induk Produksi (JIP)

JIP didasarkan pada peramalan atas permintaan yang tak tergantung

(Independent demand) dari setiap produk akhir yang akan dibuat. Hasil

peramalan (sebagai perencanaan jangka panjang) dipakai untuk membuat

rencana produksi agregat (sebagai perencanaan jangka sedang), yang pada

akhirnya dibuat rencana detail (jangka pendek) yang menentukan jumlah

produksi yang dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta periode waktu

untuk suatu jangka waktu perencanaan. Jelaslah, bahwa JIP merupakan

proses alokasi untuk membuat sejumlah produk yang diinginkan dengan

memperhatikan kapasitas yang dipunyai (pekerja, mesin dan bahan).

Perencanaan induk produksi dilakukan dua tahap yaitu :

Page 38: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

24

a. Tahap pertama

Menentukan besarnya kapasitas atau kecepatan perasi yang diinginkan.

Perencanaan ini biasanya dilakukan pada tingkat agregat (dengan

meminimalkan total biaya produksi untuk keseluruhan produk yang

dibuat) sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Rencana kapasitas secara

agregat ini terutama diarahkan pada unit-unit yang dianggap sebagai

titik kritis atau Potensial Bottle Neck.

b. Tahap kedua.

Menentukan jumlah total tenaga kerja yang dibutuhkan disetiap

periode. Jumlah mesin, dan jumlah shift kerja yang diperlukan untuk

penjadwalan. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan jumlah

persediaan secara agregat. Dalam hal ini, suatu perencanaan kebutuhan

akan persediaan pengaman untuk memelihara service level kepada

konsumen lazim dilakukan. Jumlah persediaan pengaman sangat

tergantung pada jenis barang dan kebijakan perusahaan. Dalam

pembuatan atau perencanaan jadwal induk produksi, interval

perencanaan (planning horizon) yaitu jumlah periode yang dibutuhkan

untuk penjadwalan harus ditentukan terlebih dahulu. Interval

perencanaan minimal merupakan jumlah periode produksi (termasuk

perakitan) ditambah lead time pembelian atas bahan untuk setiap

produk akhir yang akan dibuat.

Page 39: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

25

2. Catatan Persediaan

Catatan keadaan persediaan menggambarkan semua item yang ada dalam

persediaan. Setiap item persediaan harus didefinisikan untuk menjaga

kekeliruan perencanaan. Pencatatan-pencatatan harus dijaga up to date

dengan selalu melakukan pencatatan tentang transaksi transaksi yang

terjadi. Seperti penerimaan, pengeluaran, produk cacat dan lain lain.

Catatan persediaan yang harus diteliti data tentang lead time, teknik

ukuran lot yang digunakan, persediaan cadangan dan catatan-catatan

penting lainnya dari semua item.

3. Struktur Produk

Struktur produk berisi informasi tentang hubungan antara komponen

komponen dalam suatu proses assembling. Informasi ini dibutuhkan dalam

menentukan kebutuhan kotor dan kebutuhan bersih suatu komponen.

Selain itu, struktur produk juga berisi informasi tentang jumlah kebutuhan

komponen pada setiap tahap assembling dan jumlah produk akhir yang

harus dibuat.

Keluaran (Output) Untuk Sistem MRP (Material Requirement Planning)

Rencana pemesanan merupakan ouput dari sistem MRP (Material Requirement

Planning) yang dibuat atas dasar lead time dari setiap komponen. Lead time dari

suatu item yang dibeli merupakan periode antara pemesanan dilakukan sampai

barang diterima (on hand), sedangkan untuk produk yang Peramalan permintaaan

Independent Jadwal Induk Produksi Pesanan komponen dari luar Catatan

Page 40: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

26

Persediaan Sistem MRP Struktur Produk dibuat oleh pabrik sendiri merupakan

periode antara perintah item harus dibuat sampai dengan selesai di proses.

Berikut ini dapat kita lihat pada gambar input dan output dari Material

Requirement Planning pada gambar 2.2

Master Production Schedule

Production Structure Material Requirment Planning Inventory Master

Work Order Rurchase Orders Rescheduling

Planned Order Releases

Gambar 2.2 Input dan Output MRP

2.1.10 Mekanisme Dasar Dari Proses MRP

Penjelasan mengenai mekanisme dasar dari proses MRP menurut (Vincent

Gasperz, 2004 sebagai berikut :

1. Lead Time

merupakan jangka waktu yang dibutuhkan sejak MRP menyarankan suatu

pesanan sampai suatu item yang dipesan itu siap digunakan.

2. On Hand

merupakan inventory-on-hand yang menunjukan kuantitas dari suatu item

secara fisik ada pada stockroom.

3. Lot size

Merupakan kuantitas pesanan (order quantity) dari item yang

memberitahukan MRP berapa banyak kuantitas yang harus dipesan.

Page 41: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

27

4. Safety stock

Merupakan stock pengaman yang ditetapkan oleh perencanaan MRP untuk

mengatasi fluktuasi dalam permintaan (demand) dan penawaran (supplay).

MRP merencanakan untuk mempertahankan tingkat stock pada level ini

(safety stock level) pada semua periode waktu.

5. Gross requirement

Merupakan total dari semua kebutuhan, termasuk kebutuhan yang

diantisipasi (anticipated requirement), untuk setiap periode waktu.

6. Project on-hand

Merupakan Project Available Balanced (PAB) dan tidak termasuk planned

orders, Project on-hand dihitung berdasarkan formula : Project on-hand =

Project on-hand pada awal periode + Scheduled Receipts – Gross

Requirement.

7. Project Available

Merupakan kuantitas yang diharapkan ada dalam inventory pada akhir

periode, dan tersedia untuk penggunaan dalam periode selanjutnya, project

available dihitung berdasarkan formula sebagai berikut : Project Available

= on-hand pada awal periode + Scheduled Receipt periode sekarang +

Planned Orders Receipts periode sekarang – Gross requirement periode

sekarang

8. Net Requirement

Merupakan kukarangan material yang diproyeksikan untuk periode ini,

sehingga perlu diambil tindakan kedalam perhitungan planned orders

Page 42: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

28

receipts agar menutupi kekurangan material pada periode itu. Net

Requrement dihitung berdasarkan formula berikut :

Net Requirement = Gross requirement + Allowcation + Safety Stock –

Scheduled Receipts – Project Available pada akhir periode lalu.

9. Planned Orders Receipts

Merupakan kuantitas pesanan pengisian kembali (pesanan kembali) yang

telah direncanakan oleh MRP untuk diterima pada periode tertentu guna

memenuhi kebutuhan bersih (net requirement)

10. Planned Orders Release

Merupakan kuantitas planned orders yang ditempatkan atau dikeluarkan

dalam periode tertentu, agar item yang dipesan itu akan tersedia pada saat

yang dibutuhkan. Item yang tersedia pada saat dibutuhkan itu tidak lain.

2.1.11 Strutur Produk

Definisi yang lengkap tentang sesuatu produk akhir meliputi daftar barang

atau material yang diperlukan bagi parakitan atau pembuatan produk akhir

tersebut. Setiap produk mungkin memiliki sejumlah komponen, tetapi mungkin

juga memiliki ribuan komponen. Setiap komponen sendiri dapat terdiri dari

sebuah barang (item) atau berbagai jenis barang. Hubungan antara suatu barang

dan komponen dijelaskan dalam suatu struktur produk. Produk akhir atau parent

item disebut sebagai level 0, sedangkan komponen produk akhir disebut level 1,

bagian rakitan berikutnya disebut sebagai level 2, dan sterusnya dan waktu

kedatangan seta waktu tenggang (procurent lead time) bagi setiap komponen data

Page 43: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

29

persediaan bisa merupakan catatan manual selama di up-date hari ke hari. Berikut

ini contoh struktur produk spring bed dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini :

level 0

level 1

level 2

Per Bulat Kawat Kain Catton Sheet Hardpad Air Vent Kain Tabeng List level 3

Rakitan kain

Benang

per pinggir

Busa Balok

Alas Matras PP non wofen

Rakitan per Rakitan busa

SPRING BED

Rangka Per

Gambar 2.3 Struktur Produk Spring Bed

2.1.12 Langkah-Langkah Proses Pengolahan MRP

Sistem MRP memiliki empat langkah utama yang selanjutnya keempat

langkah ini harus diterapkan satu persatu pada periode perencanaan dan pada

setiap item. Prosedur ini dapat dilakukan secara manual bila jumlah item yang

terlibat dalam produksi relative sedikit. Setelah semua persyaratan serta asumsi

diperoleh dengan baik, maka langkah-langkah dasar sistem MRP dapat berjalan

dengan baik.Adapun langkah langkah mendasar pada proses MRP adalah sebagai

berikut (Yamit, 2008):

1. Netting

Netting adalah proses perhitungan untuk mendapatkan jumlah kebutuhan

bersih yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan

Page 44: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

30

keadaan persediaan yang ada dalam persediaan yang sedang dipesan Data

yang diperlukan dalam proses netting adalah :

a. Kebutuhan kotor untuk setiap periode

b. Persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan

c. Rencana penerimaan untuk setiap periode perencanaan

2. Lotting

Proses lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya pesanan

individu yang optimal berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan

bersih. Terdapat banyak alternatif untuk menghitung ukuran lot. Beberapa

teknik diarahkan untuk menambahkan ongkos set-up dan ongkos simpan,

ada juga yang bersifat sederhana dengan menggunakan konsep pemesanan

tetap atau dengan periode pemesanan tetap.

3. Offsetting

Langkah ini bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan

rencana pemesanan rencana pemesanan diperoleh dengan cara

mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan

besarnya lead time.

4. Exploding

Proses explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk

tingkat yang lebih bawah, didasarkan atas rencana pemesanan dan struktur

produk. Karena atas dasar struktur produk inilah proses explosion akan

berjalan dan dapat menentukan ke arah komponen mana yang harus

dilakukan explosion

Page 45: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

31

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual yang merupakan cara berfikir yang logis dan

sistematis dengan melihat hubungan setiap variable yang telah diidentifikasi

sebelumnya yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian sehingga

pemaparan dari konsep penelitian lebih mudah dipahami. Kerangka konseptual

penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual

Input

1. Lead time

2. Stock on hand

3. Safety stock

4. Current

inventory

5. Allocated

inventory

6. Jumlah

komponen per

unit.

7. Jumlah mesin

8. Jumlah yang

diproduksi

9. Peramalan

Proses

1. Perhitungan

MPS :

a. Menghitung

peramalan

dengan

metode SEE

linier dan

siklis

2. Perhitungan

MRP:

a. Perhitungan

persedian

bahan baku.

b. Gross

requirement

c. Project on

hand

d. Net

requirement

e. Plan orde

receipt

f. Plan order

release

Output

1. Perencanaan

jadwal induk

produksi

dengan

menggunakan

MPS.

2. Perencanaan

dan

pengendalian

bahan baku

dengan

menggunakan

metode MRP.

Page 46: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

32

Berikut ini pejelasan dari rangka konseptual diatas :

1. Input

Input atau masukan berupa MRP dengan inputnya lead time, on hand,

safety stock, current inventory, allocated inventory, jumlah komponen per

unit. dan MPS dengan inputnya Jumlah mesin, Jumlah yang diproduksi,

peramalan.

2. Proses

Proses yang dilakukan yaitu menghitung penjadwalan produksi dengan

menghitung nilai peramalan SEE metode siklis dan linier dan perhitungan

MRP dengan prosesnya perhitungan persedian bahan baku, gross

requirement, project on hand, net requirement, plan orde receipt, plan

order release.

3. Output

Output dari hasil kegiatan ini yaitu merencanakan jadwal induk produksi

dengan menggunakan MPS dan menghitung perencanaan dan

pengendalian bahan baku dengan menggunakan metode MRP.

Page 47: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan

selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk

lingkungan dan kondisi masa lalu dan dilengkapi dengan deskripitf data yang

diolah secara kuantitatif melalui pendekatan matematik/ statistik.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di PT. Cahaya Murni Andalas Permai berlokasi di

Jalan Raya Bukittinggi - Medan, Km 4, Padang Gaduik, kecamatan Tilatang

Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sedangkan waktu penelitian

dilaksanakan pada bulan mei 2019.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2016). Adapun yang

menjadi variabel penelitian ini adalah persediaan bahan baku, perhitungan dengan

metoda MPS dan MRP.

33

Page 48: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

34

3.4 Data, Jenis Data, dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah: persediaan, waktu proses

per-operasi kerja, lead time, jumlah komponen per unit, on hand, current

inventory, allocated inventory, safety stock, jumlah mesin, jumlah shift,

peramalan, pllaning horizon, dan jumlah yang produksi.

3.4.2 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

pertama)

3.4.3 Sumber Data

Data yang dikumpulkan merupakan data-data yang diperoleh dari hasil

tanya jawab dengan pembimbing di lapangan dan pekerja pada proses assembling.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Untuk melakukan perencanaan dan pengendalian persedian bahan baku di

PT. Cahaya Murni Andalas Permai dilakukan beberapa langkah-langkah

pengolahan data. Pengolahan data pada metoda MRP yang dilakukan adalah Pada

tahap ini dilakukan perhitungan dengan menggunakan sistem MRP. Sistem MRP

digunakan karena produk yang dihasilkan perusahaan merupakan produk

assembly dan merupakan Dependent demand. Berikut ini teknik pengolahan dan

analisa data pada penelitian ini dengan mengunakan MPS dan MRP.

Page 49: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

35

3.5.1 Merencanakan jadwal induk produksi

Berikut ini merencanakan jadwal induk produksi dengan menggunakan

permalan pada MPS

1. Peramalan denggan menggunakan Standar Error of Estimate

Dari pola data yang terbentuk dipilih 2 metode peramalan dengan regresi

linier sederhana. Metode yang digunakan pada pengolahan data adalah metode,

Linier dan Siklis. Namun dalam kasus ini hanya digunakan 2 metoda yaitu Linier

dan Siklis. Dapat dijelasakan pada berikut :

a. Metode Linier

Peramalan yang dilakukan dengan metode linier digunakan jika data

historis/masa lalu yang ada tersebut memiliki fluktuasi berupa garis

lurus sepanjang periode waktu tertentu. Fungsi peramalan dengan

metode ini adalah :

y’= a + bt

Parameter a dan b dapat dicari dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut :

Page 50: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

36

b. Metode Siklis

Metode siklis melihat pola data masa lalu yang sifatnya trigonometri

sepanjang periode yang merupakan fungsi dari sinus (sin) dan cosinus

(cos). Fungsi peramalan dengan metode ini adalah :

Nilai parameter a, b, dan c pada persamaan diatas dihitung dengan cara

mengeliminasi tiga persamaan dibawah ini :

c. Perhitungan Verifikasi peramalan

Metode peramalan selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap metode

peramalan. Hal ini digunakan untuk melihat apakah metode tersebut

memang layak untuk digunakan dengan melihat sebaran datanya.

Contoh perhitungan Verifikasi Metode Peramalan :

Page 51: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

37

2. langkah langkah mendasar pada proses MPS adalah sebagai berikut:

a. Tahap pertama

Menentukan besarnya kapasitas atau kecepatan perasi yang diinginkan.

Perencanaan ini biasanya dilakukan pada tingkat agregat (dengan

meminimalkan total biaya produksi untuk keseluruhan produk yang

dibuat) sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Rencana kapasitas secara

agregat ini terutama diarahkan pada unit-unit yang dianggap sebagai

titik kritis atau Potensial Bottle Neck.

b. Tahap kedua

Menentukan jumlah total tenaga kerja yang dibutuhkan disetiap

periode. Jumlah mesin, dan jumlah shift kerja yang diperlukan untuk

penjadwalan. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan jumlah

persediaan secara agregat. Dalam hal ini, suatu perencanaan kebutuhan

akan persediaan pengaman untuk memelihara service level kepada

konsumen lazim dilakukan. Jumlah persediaan pengaman sangat

tergantung pada jenis barang dan kebijakan perusahaan. Dalam

pembuatan atau perencanaan jadwal induk produksi, interval

perencanaan (planning horizon) yaitu jumlah periode yang dibutuhkan

Page 52: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

38

untuk penjadwalan harus ditentukan terlebih dahulu. Interval

perencanaan minimal merupakan jumlah periode produksi (termasuk

perakitan) ditambah lead time pembelian atas bahan untuk setiap

produk akhir yang akan dibuat

3.5.2 Merencanakan Kebutuhan bahan baku MRP

Selain itu, Karena perusahaan mempunyai produksi yang bersifat job

order dan mempunyai masalah terhadap kebutuhan bahan baku secara sederhana,

dapat dijelaskan bahwa MRP adalah suatu teknik yang mengkonfirmasi

kebutuhan produk pada jadwal induk menjadi kebutuhan akan komponen –

komponen penyusun dan bahan bakunya pada periode yang telah ditetapkan.

Masukan (input) untuk sistem MRP selain didapatkan dari jadwal induknya juga

dari tahapan – tahapan penelitian sebelumnya.

Rencana pemesanan merupakan output dari MRP yang dibuat atas dasar

waktu tenggang dari setiap komponen. Waktu tenggang dari suatu item yang

dibeli merupakan periode antara pesanan mulai dilakukan sampai dengan barang

diterima (on – hand). Dari perhitungan MRP dapat diperoleh output yang antara

lain adalah Memberikan catatan tentang persedian yang akan dilakukan atau

merencanakan baik dari pabrik.

Proses perhitungan Material Requirement Planning ( MRP ) Dalam hal ini

metode usulan yang digunakan adalah metode Material Requirement Planning

(MRP). Adapun langkah – langkah mendasar pada proses MRP adalah sebagai

berikut :

1. Netting ( Perhitungan Kebutuhan Bersih )

Page 53: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

39

Netting adalah proses perhitungan untuk mendapatkan jumlah kebutuhan

bersih yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan

keadaan persediaan yang sedang dipesan Data yang diperlukan dalam

proses Netting adalah :

a. Kebutuhan kotor untuk setiap periode

b. Persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan

c. Rencana penerimaan untuk setiap periode perencanaan

Rumus yang digunakan untuk mendapatkan kebutuhan bersih ( NR)

adalah sebagai berikut : NR t = GR t – SR t – OH t – dengan NR = 0 bila

GR – SR – OH < 0

Dengan :

NR t = Kebutuhan bersih ( Net Requirement / NR ) pada periode ke– t

GR t = Kebutuhan kotor ( Gross Requirement / GR ) pada periode ke–t

2. Lotting ( Penentuan Ukuran Lot )

Proses Lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya pesanan

individu yang optimal berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan

bersih. Terdapat banyak alternatife untuk menghitung ukuran lot. Beberapa

teknik diarahkan untuk menambahkan ongkos set - up dan ongkos simpan,

ada juga yang bersifat sederhana dengan menggunakan konsep pemetaan

tetap atau dengan periode pemesanan tetap. Pada contoh dibawah ini

menggunakan teknik ukuran lot yang besarnya sama dengan kebutuhan

bersih untuk setiap periode.

3. Offsetting ( Penetapan besarnya Lead Time )

Page 54: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

40

Langkah ini bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan

rencana pemesanan, rencana pemesanan diperoleh dengan cara

mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan

besarnya lead time.

4. Explosion (Perhitungan selanjutnya untuk item level dibawahnya)

Proses explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk

tingkat yang lebih bawah, didasarkan atas rencana pemesanan dan struktur

produk. Karena atas dasar struktur produk inilah proses explosion akan

berjalan dan dapat menentukan ke arah komponen mana yang harus

dilakukan explosion.

3.6 Kerangka Metodologi

Dalam melakukan penelitian ini ada tahap-tahap yang akan dilakukan

dalam metodologi penelitian sebagai berikut:

Survey Lapangan

1. Interview

2. Observasi

Studi Literatur

Mempelajari buku dan jurnal yang berkaitan

dengan topik penelitian.

Mulai

A

Page 55: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

41

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian

Selesai

Kesimpulan dan Saran

Analisa Pengolahan Data

Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan jadwal induk produksi (MPS) di PT. Cahaya

Murni Andalas Permai

2. Bagaimana perencanaan kebutuhan bahan baku pembuatan spring bed

dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP)

di PT. Cahaya Murni Andalas Permai.

Identifikasi Masalah

1. Sistem produksi yang diterapkan di perusahaan belum optimal, karena

masih menggunakan perhitungan material (bahan baku) secara manual.

2. Persediaan bahan baku yang ada di gudang terkadang tidak mencukupi

kebutuhan produksi.

3. Sistem penjadwalan persediaan kurang mendukung

Tujuan Penelitian

1. Perencanaan jadwal induk produksi (MPS) untuk tahun 2019 di PT.

cahaya murni andalas permai.

2. Perencanaan kebutuhan bahan baku pembuatan spring bed dengan

menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) di PT.

Cahaya Murni Andalas Permai.

A

Page 56: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

42

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Untuk menyelesaikan permasalahan perencanaan dan pengendalian

persedian bahan baku dengan menngunakan metode Material Requirement

Planning diperlukan data yang akan digunakan pada perencanaan produksi,

adalah data permintaan, bill of material dan data persediaan. Pengumpulan data

yang dilakukan terhadap data permintaan Single bed sebanyak 12 periode, sebagai

berikut :

1. Data Permintaan Single bed

Data permintaan Single bed selama 12 periode dari bulan januari sampai

bulan desember 2018 bisa dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Permintaan Single Bed

Periode Permintaan

Januari 1820

Februari 1690

Maret 1690

April 1690

Mei 1690

Juni 1820

Juli 1820

Agustus 1690

September 1690

Oktober 1690

November 1690

Desember 1950

42

Page 57: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

43

2. Grafik Data Permintaan

Gambar 2.1 dibawah ini menunjukkan Grafik data permintaan Single bed

selama 12 periode dari bulan januari sampai bulan desember 2018

Sebagai berikut :

Gambar 4.1 Grafik Permintaan Single Bed

3. Bill Of Material

Berikut ini merupakan tabel Bill Of Material dari Single bed untuk 12

periode yang akan datang, berdasarkan level dari penyusunan produk.

Tabel 4.2

Bill Of Material Single Bed

No Level Komponen Kuantitas Rakitan Laed Team MFG

1 0 Spring Bed 1 1 MFG

2 1 Rakitan Per 1 1 MFG

3 1 Rakitan Busa 1 1 MFG

4 1 Rakitan Kain 2 1 MFG

5 2 Rangka Per 1 1 MFG

6 2 Busa Balok 1 2 MFG

7 3 Alas Matras 2 1 MFG

8 3 Kain 1 1 MFG

9 3 PP non Wofen 1 1 MFG

10 3 catton sheet 1 1 MFG

Page 58: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

44

Tabel 4.2 Bill Of Material Single Bed ( Lanjutan )

11 3 hardpad 1 1 MFG

12 3 kain tabeng 1 1 MFG

13 3 List 1 1 MFG

14 4 Karton Sudut 4 1 MFG

15 4 Stiker Ukuran 1 1 MFG

16 2 Benang 1 1 BO

17 3 Per Bulat 65 4 BO

18 3 Kawat Lilit 1 4 BO

19 3 Staples CR 1 4 BO

20 3 Staples CL 1 4 BO

21 3 Per Pinggir 1 4 BO

22 3 air vent 4 4 BO

23 4 Plastik Mika 1 1 BO

4. Data Persediaan

Data persediaan di urutkan berdasarkan level tertinggi hingga level

terendah, berdasarkan dari struktur produk persediaan, yang bisa dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.3

Data Persediaan

No Nama Komponen MFG Level Current Inventory Allocated Inventory

1 Busa Balok MFG 2 16 15

2 Alas Matras MFG 3 140 130

3 Kain MFG 3 20 18

4 PP non Wofen MFG 3 150 130

5 catton sheet MFG 3 140 130

6 hardpad MFG 3 140 130

7 kain tabeng MFG 3 70 65

8 List MFG 3 140 130

9 Karton Sudut MFG 4 300 260

10 Stiker Ukuran MFG 4 80 65

11 Benang BO 2 60 50

12 Per Bulat BO 3 4550 4225

13 Kawat Lilit BO 3 10 5

14 Staples CR BO 3 100 90

15 Staples CL BO 3 100 90

16 Per Pinggir BO 3 300 260

17 air vent BO 3 300 260

18 Plastik Mika BO 4 70 15

Page 59: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

45

4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari peramalan permintaan terhadap 12 periode

dengan menggunakan metode peramalan linier dan metode peramalan siklis,

dimana peramalan ini untuk mencari nilai SEE terkecil, metode peramalan yang

digunakan yaitu metode peramalan yang mempunyai nilai SEE terkecil,

peramalan ini dilakukan untuk meramalkan jumlah permintaan untuk 12 periode

yang akan datang.

4.2.1 Master Planing Schedule ( MPS )

Pada pengolahan data pada Master Planing Schedule dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Perhitungan Parameter-Parameter Fungsi Peramalan

Dari pola data yang terbentuk dipilih 2 metode peramalan dengan regresi

linier sederhana. Metode yang digunakan pada pengolahan data adalah

metode Linier dan Siklis. Namun dalam kasus ini hanya digunakan 2

metoda yaitu Linier dan Siklis. Dapat dijelasakan pada berikut :

d. Metode Linier

Peramalan yang dilakukan dengan metode linier digunakan jika data

historis/masa lalu yang ada tersebut memiliki fluktuasi berupa garis

lurus sepanjang periode waktu tertentu. Fungsi peramalan dengan

metode ini adalah :

y’= a + bt

Parameter a dan b dapat dicari dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut :

Page 60: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

46

Maka persamaan untuk metode ini adalah :

y’= a + bt

= 1711,667 + 5 (1) = 1716,667

Berikut ini dapat dilihat pada tabel 4.4 parameter perhitungan metoda

linier sebagai berikut

Tabel 4.4

Parameter Yang Digunakan Pada Perhitungan Metode Linier

Periode t t2 y ty y'

1 1 1 1820 1820 1716.667

2 2 4 1690 3380 1721.667

3 3 9 1690 5070 1726.667

4 4 16 1690 6760 1731.667

5 5 25 1690 8450 1736.667

6 6 36 1820 10920 1741.667

7 7 49 1820 12740 1746.667

8 8 64 1690 13520 1751.667

9 9 81 1690 15210 1756.667

10 10 100 1690 16900 1761.667

11 11 121 1690 18590 1766.667

12 12 144 1950 23400 1771.667

Total 78 650 20930 136760 20930

b 5

Page 61: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

47

a 1711,667

Berdasarkan perhitungan terhadap y’, maka nilai y’ ditampilkan pada

gambar 4.2 dibawah ini :

Gambar 4.2 Grafik Peramalan Dengan Metoda Linier

e. Metode Siklis

Metode siklis melihat pola data masa lalu yang sifatnya trigonometri

sepanjang periode yang merupakan fungsi dari sinus (sin) dan cosinus

(cos). Fungsi peramalan dengan metode ini adalah :

Nilai parameter a, b, dan c pada persamaan diatas dihitung dengan cara

mengeliminasi tiga persamaan dibawah ini :

Page 62: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

48

Berikut ini dapat dilihat tabel 4.5 perhitungan metode siklis sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Parameter yang digunakan pada perhitungan Metode Siklis

Periode t y y'

1 1 1820 0.5 0.9 909.6 1576.4 0.2 0.8 0.4 1740.6

2 2 1690 0.3 1.0 437.2 1632.5 0.1 0.9 0.2 1768.3

3 3 1690 0.4 0.9 646.4 1561.5 0.1 0.9 0.4 1753.1

4 4 1690 0.5 0.9 844.6 1463.8 0.2 0.8 0.4 1740.6

5 5 1690 0.6 0.8 1028.4 1341.1 0.4 0.6 0.5 1731.1

6 6 1820 0.7 0.7 1286.4 1287.4 0.5 0.5 0.5 1724.6

7 7 1820 0.8 0.6 1443.4 1108.6 0.6 0.4 0.5 1721.5

8 8 1690 0.9 0.5 1463.1 845.8 0.7 0.3 0.4 1721.6

9 9 1690 0.9 0.4 1561.0 647.7 0.9 0.1 0.4 1724.9

10 10 1690 1.0 0.3 1632.1 438.5 0.9 0.1 0.3 1731.5

11 11 1690 1.0 0.1 1675.4 221.8 1.0 0.0 0.1 1741.2

12 12 1950 1.0 0.0 1950.0 1.6 1.0 0.0 0.0 1753.9

Total 78 20930 8.5 7.0 14877.6 12126.6 6.7 5.3 4.1 20852.8

s in n

t2cos

n

ty

2sin

n

ty

2cos

n

t2sin 2

n

t2cos2

Berikut ini matrik perhitungan metode siklis dapat dilihat sebagai berikut:

X= 12 7.00751 8.49564 1.28923

7.007507 5.27028 4.10376

8.495638 4.10376 6.72972

A= 20930 7.00751 8.49564 2466.76

12126.64 5.27028 4.10376

14877.58 4.10376 6.72972

B= 12 20930 8.49564 -205.5

7.007507 12126.6 4.10376

8.495638 14877.6 6.72972

C= 12 7.00751 20930 -138.61

7.007507 5.27028 12126.6

8.495638 4.10376 14877.6

a 1913.366

b -159.3961

c -107.5166

Page 63: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

49

Berdasarkan perhitungan terhadap y’, maka nilai y’ ditampilkan pada

gambar 4.3 dibawah ini :

Gambar 4.3 Grafik Peramalan Dengan Metoda Siklis

2. Perhitungan Galat Metode Peramalan

Fungsi peramalan yang digunakan dalam kasus ini adalah 2 metode yaitu

Linier dan Siklis dapat diuraikan sebagai beriku :

a. Metode Linier

Adapun contoh perhitungan peramalan untuk produk Single bed

menggunakan metode linier sebagai berikut :

y’= a + bt

= 1711,667 + 5 (1) = 1716,667

e = y - y’

= 1820 – 1716,667 = 103,33

e2 = 103,332 = 10677,77

Page 64: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

50

Untuk tingkat ukuran kesalahan peramalan teknik peramalan dapat

diperoleh hasil taksiran nilai nilai di masa yang akan datang. Hasil

permalan tersebut mempunyai kecendrungan memiliki kesalahan

kesalahan. Besarnya kesalahan pada periode ke-I ( ei ) dinyatakan

sebagai berikut :

ei = kesalahan pada periode ke-i

Xi = data aktual periode ke-i

Fi = nilai permalan ke-i

= degree of freedom

= 1 untuk pola data konstan

= 2 untuk pola data trend

= 3 untuk pola data siklis

Berikut ini dapat dilihat pada tabel 4.6 rekap gelat metode peramalan

linier sebagai berikut :

Page 65: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

51

Tabel 4.6

Rekap Galat Metode Peramalan Linier

t y y' e = y-y' e2

1 1820 1716.667 103.33 10677.78

2 1690 1716.667 -26.67 711.11

3 1690 1716.667 -26.67 711.11

4 1690 1716.667 -26.67 711.11

5 1690 1716.667 -26.67 711.11

6 1820 1716.667 103.33 10677.78

7 1820 1716.667 103.33 10677.78

8 1690 1716.667 -26.67 711.11

9 1690 1716.667 -26.67 711.11

10 1690 1716.667 -26.67 711.11

11 1690 1716.667 -26.67 711.11

12 1950 1716.667 233.33 54444.44

Total 20930 20600 330.00 92166.67

SEE 96.00347

b. Metode Siklis

Adapun contoh perhitungan peramalan untuk produk Single bed

menggunakan metode Siklis sebagai berikut :

e = y - y’

= 1820 – 1740,578 = 79,4218

e2 = 79,42182 = 6307,827

Untuk tingkat ukuran kesalahan peramalan teknik peramalan dapat

diperoleh hasil taksiran nilai nilai di masa yang akan datang. Hasil

permalan tersebut mempunyai kecendrungan memiliki kesalahan

Page 66: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

52

kesalahan. Besarnya kesalahan pada periode ke-I ( ei ) dinyatakan

sebagai berikut :

ei = kesalahan pada periode ke-i

Xi = data aktual periode ke-i

Fi = nilai permalan ke-i

= degree of freedom

= 1 untuk pola data konstan

= 2 untuk pola data trend

= 3 untuk pola data siklis

Berikut ini dapat dilihat pada tabel 4.7 rekap gelat metode peramalan

siklis sebagai berikut :

Tabel 4.7

Rekap Galat Metode Peramalan Siklis

t y y' e=y-y' e^2

1 1820 1740.58 79.422 6307.827

2 1690 1768.27 -78.275 6126.958

3 1690 1753.06 -63.056 3976.115

4 1690 1740.58 -50.578 2558.151

5 1690 1731.05 -41.053 1685.377

6 1820 1724.64 95.355 9092.618

7 1820 1721.46 98.538 9709.733

8 1690 1721.56 -31.559 996.000

9 1690 1724.94 -34.935 1220.486

10 1690 1731.53 -41.532 1724.930

Page 67: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

53

Tabel 4.7 Rekap Galat Metode Peramalan Siklis (Lanjutan)

11 1690 1741.24 -51.237 2625.248

12 1950 1753.88 196.116 38461.386

Total 20930 20852.8 77.204 84484.829

SEE 96.89

3. Perhitungan dan Grafik Verifikasi Peramalan

Metode peramalan yang terpilih adalah metode siklis, selanjutnya

dilakukan verifikasi terhadap metode peramalan. Hal ini digunakan untuk

melihat apakah metode tersebut memang layak untuk digunakan dengan

melihat sebaran datanya. Berikut ini contoh perhitungan verifikasi Metode

Peramalan :

Berikut ini dapat dilihat pada tabel 4.8 verifikasi peramalan sebagai

berikut:

Page 68: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

54

Tabel 4.8

Verifikasi Metode Peramalan

periode aktual z=y-y' BKA BKB 2/3 BKA 1/3 BKA 2/3 BKB 1/3 BKB

1 1820 103.333 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

2 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

3 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

4 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

5 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

6 1820 103.333 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

7 1820 103.333 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

8 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

9 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

10 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

11 1690 -26.667 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

12 1950 233.333 165.068 -165.068 110.045 55.023 -110.045 -55.023

756.67Jumlah

1766.667 26.667

1771.667 233.333

1751.667 26.667

1756.667 26.667

1761.667 26.667

1736.667 26.667

1741.667 103.333

1746.667 103.333

1721.667 26.667

1726.667 26.667

1731.667 26.667

Forecast(y') Moving Range

1716.667 103.333

Berikut dapat dilihat pada gambar 4.4 Moving Range Chart sebagai

berikut :

Gambar 4.4 Moving Range Chart

Page 69: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

55

Hasil peramalan dengan menggunakan 2 metode, dalam kasus ini hanya

menggunakan metode linier dan siklis dan akan dipakai untuk peramalan

untuk 12 periode kedepan adalah niai SEE terkecil

Tabel 4.9

Hasil Peramalan Dengan Metode Linier dan Siklis

No Metoda SEE SEE terkecil

1 Linier 96.00347216

2 Siklis 96.8875800696.0034722

Pada tabel hasil peramalan diatas dengan menggunakan metode linier dan

siklis maka nilai SEE terkecil adalah pada metode linier dengan nilai

96,0034.

Histogram rekapitulasi perhitungan galat dapat dilihat gambar 2.5

dibawah ini.

Gambar 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Galat

4. Peramalan dengan Metode Terbaik Untuk 12 Periode ke Depan

Metode peramalan terbaik yaitu peramalan yang memperoleh hasil SEE

terkecil, dalam praktikum ini metode peramalan yang memperoleh SEE

terkecil yaitu metode peramalan linier.

Page 70: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

56

Tabel 4.10

Hasil Metode Peramalan Terbaik (Metode Peramalan Linier)

1 13

2 14

3 15

4 16

5 17

6 18

7 19

8 20

9 21

10 22

11 23

12 24 1832

1777

1782

1787

1792

1797

1802

1807

1812

1817

1822

1827

( Unit )No Periode

Ramalan Produksi

Pada tabel hasil metode peramalan diatas yang akan dipakai untuk

menghitung perencanaan kebutuahan material dari single bed untuk

periode 12 bulan kedepan.

4.2.2 Material Requirement Planning

Pada pengolahan data Material Requirement Planning dibutuhkan data

hasil metoda peramalan permintaan yang terbaik untuk 12 bulan kedepan.

Peramalan metode MRP ini menggunakan struktur produk, karena peramalan ini

sesuai dengan jumlah dan kebutuhan komponen yang akan diramal untuk 12

bulan kedepan. Langkah langkah pengolahan data dapat diuraikan sebagai berikut:

4.2.2.1 Master Production Schedule

Berikut ini data jadwal induk produksi yang sudah diramalkan untuk 12

bulan kedepannya dapat dilihat sebagai berikut :

Page 71: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

57

Tabel 4.11.

MPS Single Bed 2019

Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produksi 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

Berikut ini hasil peramalan permintaan single bed untuk 12 periode

kedepan dari bulan januari sampai desember : pada bulan januari permintaan

1777, februari sebesar 1782, maret sebesar 1787, april sebesar 1792, mei sebesar

1797, juni sebesar 1802, juli sebesar 1807, agustus sebesar 1812, september

sebesar 1817, oktober sebesar 1822, november sebesar 1827 dan desember

sebesar 1832.

4.2.2.2 Struktur Produk dan Bill Of Material

Berikut ini data Bill Of Material dan gambar dari struktur produk kasur

single bed dapat kita lihat sebagai berikut :

Tabel 4.12

Bill Of Material Single Bed

No Level Komponen Kuantitas Rakitan Laed Team MFG

1 0 Spring Bed 1 1 MFG

2 1 Rakitan Per 1 1 MFG

3 1 Rakitan Busa 1 1 MFG

4 1 Rakitan Kain 2 1 MFG

5 2 Rangka Per 1 1 MFG

6 2 Busa Balok 1 2 MFG

7 3 Alas Matras 2 1 MFG

8 3 Kain 1 1 MFG

9 3 PP non Wofen 1 1 MFG

10 3 catton sheet 1 1 MFG

11 3 hardpad 1 1 MFG

12 3 kain tabeng 1 1 MFG

13 3 List 1 1 MFG

Tabel 4.12 Bill Of Material Single Bed ( Lanjutan )

Page 72: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

58

14 4 Karton Sudut 4 1 MFG

15 4 Stiker Ukuran 1 1 MFG

16 2 Benang 1 1 BO

17 3 Per Bulat 65 4 BO

18 3 Kawat Lilit 1 4 BO

19 3 Staples CR 1 4 BO

20 3 Staples CL 1 4 BO

21 3 Per Pinggir 1 4 BO

22 3 air vent 4 4 BO

23 4 Plastik Mika 1 1 BO

Pada tabel Bill Of Material single bed terdapat 15 komponen yang

diproduksi di PT . Cahaya Murni Andalas Permai dan terdapat 8komponen yang

dibeli dari sentul jawa barat

LT = 1 Level 0

K= 1

LT= 1 LT= 1 LT= 1 Level 1

K= 1 K= 1 K= 2

LT= 1 LT= 1 LT= 1 Level 2

K= 1 K= 2 K= 1

Per Bulat Kawat Staples CL Kain Staples CR Catton Sheet Hardpad Air Vent Kain Tabeng List Level 3

LT= 1,K=65 LT= 1,K=4 LT= 1,K=4 LT= 2,K=1 LT= 1,K=1 LT= 1,K=4 LT= 1,K=1 LT= 1,K=1 LT= 4,K=4 LT= 1,K=1 LT= 1,K=1

LT= 1 LT= 1 LT= 1 Level 4

K= 4 K= 1 K= 1Stiker Ukuran

LT= 1,K=4 LT= 1,K=1

Karton Sudut Plastik Mika

Rakitan per Rakitan busa Rakitan kain

Rangka Per Busa Balok Benang

per pinggir Alas Matras PP non wofen

SPRING BED

Gambar 4.6 Struktur Produk Single Bed

Keterangan :

Page 73: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

59

1. Spring Bed

Rakitan spring bed ini terdapat pada perakitan level 0 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

2. Rakitan Per

Rakitan rakitan per ini terdapat pada perakitan level 1 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

3. Rakitan Busa

Rakitan rakitan busa ini terdapat pada perakitan level 1 dengan jumlah

lead time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

4. Rakitan Kain

Rakitan rakitan kain ini terdapat pada perakitan level 1 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 2.

5. Rangka Per

Rakitan rangka per ini terdapat pada perakitan level 2 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

6. Busa Balok

Rakitan busa balok ini terdapat pada perakitan level 2 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 2.

7. Benang

Rakitan benang ini terdapat pada perakitan level 2 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

8. Per Bulat

Page 74: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

60

Rakitan per bulat ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 65.

9. Kawat

Rakitan kawat ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead time

1 dan jumlah kuantitas nya 4.

10. Per Pinggir

Rakitan per pinggir ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 4.

11. Steples CL

Rakitan steples cl ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 4.

12. Alas Matras

Rakitan alas matras ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 2 dan jumlah kuantitas nya 1.

13. Kain

Rakitan kain ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead time 1

dan jumlah kuantitas nya 1.

14. Steples CR

Rakitan steples cr ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 4.

15. Pp Non Wofen

Rakitan pp non wofen ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah

lead time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

Page 75: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

61

16. Catton Sheet

Rakitan catton sheet ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah

lead time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

17. Hardpad

Rakitan hardpad ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

18. Air vent

Rakitan air vent ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 4 dan jumlah kuantitas nya 4.

19. Kain Tabeng

Rakitan kain tabeng ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead

time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

20. list

Rakitan list ini terdapat pada perakitan level 3 dengan jumlah lead time 1

dan jumlah kuantitas nya 1.

21. Karton Sudut

Rakitan karton sudut ini terdapat pada perakitan level 4 dengan jumlah

lead time 1 dan jumlah kuantitas nya 4.

22. Plastik Mika

Rakitan plastic mika ini terdapat pada perakitan level 4 dengan jumlah

lead time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

Page 76: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

62

23. Stiker Ukuran

Rakitan stiker ukuran ini terdapat pada perakitan level 4 dengan jumlah

lead time 1 dan jumlah kuantitas nya 1.

Pada gambar diatas ini mencari input untuk perencanaan kebutuhan

material single bad. Agar lebih jelasnya bentuk gambar struktur produk single bed

dapat kita lihat pada Lampiran.

4.2.2.3 Perhitungan Material Requirement Planning untuk Komponen MFG

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen MFG dapat dilihat sebagai

berikut :

1. Perhitungan MRP untuk Komponen MFG Level 0

Pada perhitungan komponen MFG akan dipakai rumus Material

Requirement Planning sebagai berikut ini :

a. Gross Requirement (GR)

1) Untuk level 0 = MPS

2) Untuk level 1 = dari PORel level 0 x jumlah unit

3) Untuk level 2 = dari PORel level 1 x jumlah unit

4) Untuk level n = dari PORel level n-1 x jumlah unit

b. Project on Hand (POH) = Current inventory - Allocated

c. Net Requirement (NR) = NRt = Max {0, GRt-POHt-1-SRt}

d. Planned Order Receipt (POREC) = NR

e. Planned Order Release (POREL) = POREC

Contoh perhitungan MRP pada level 0 dapat dilihat pada pengolahan

sebagai berikut:

Page 77: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

63

Misalnya pada perhitungan MRP rakitan spring bed diketahui :

Level = 0

Jumlah komponen per unit = 1

Current inventory = 0

Alocated inventory = 0

Lead time = 1

Jawab :

Jadi kita masukkan data MPS dari periode 1 sampai 12. Kemudian untuk

level 0 Gross requitments = MPS yaitu 1777. Dan hasil project on hand

didapat =Current inventory - Alocated inventory = 0 – 0 = 0.

jadi project on head 0 dari periode 0 sampai 12. Dan mencari Net

Requirement (NR) data gross requentmens – schedule recept - pland order

recietpment. Jadi pland order release disesuaikan dengan lead time. Dan

lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.13

Data Perhitungan MRP Rakitan Spring Bed

Nama Komponen spring bed Level 0 Current Inventory 0 Lead Time 1

Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 0

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Page 78: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

64

Pada level 0 pada rakitan spring bed data dari MPS kita masukkan ke

gross requirments dari periode 1- 12. Dan project on hand nya 0, jumlah

komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 232 dimasukkan ke

periode 0 disesuaikan dengan lead timenya.

2. Perhitungan MRP untuk Komponen MFG Level 1

a. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen rakitan pegas dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.14

Data Perhitungan MRP Rakitan Pegas

Level 1 Current Inventory 0 Lead Time 1

Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 0

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

Nama Komponen Rakitan Per

Net Requirements

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Pada level 1 pada rakitan pegas data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 1= porel level 0 x jumlah unit

dengan nilai MPS = 1777 dari periode 0 - 11. Dan project on hand nya 0,

jumlah komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1777

dimasukkan ke periode -1 disesuaikan dengan lead timenya.

b. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen rakitan busa dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 79: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

65

Tabel 4.15

Data Perhitungan MRP Rakitan Busa

Level 1 Current Inventory 0 Lead Time 1

Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 0

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

Nama Komponen Rakitan Busa

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Pada level 1 pada rakitan busa data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 1= porel level 0 x jumlah unit

dengan nilai MPS = 1777 dari periode 0 - 11. Dan project on hand nya

0, jumlah komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1777

dimasukkan ke periode -1 disesuaikan dengan lead timenya.

c. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen rakitan kain dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.16

Data Perhitungan MRP Rakitan Kain

Level 1 Current Inventory 0 Lead Time 1

Jumlah Komponen per unit 2 Allocated Inventory 0

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654 3664

0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654 3664

3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654 3664

3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654 3664

Nama Komponen Rakitan Kain

Scheduled Receipt

Periode

Gross Requirements

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Page 80: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

66

Pada level 1 pada rakitan kain data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 1= porel level 0 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 x 2 = 3554 dengan nilai MPS = 3554 dari periode 0

- 11. Dan project on hand nya 0, jumlah komponen per unit nya 2. Dan

plan order release nya 3554 dimasukkan ke periode -1 disesuaikan

dengan lead timenya.

3. Perhitungan MRP untuk Komponen MFG Level 2

a. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen rangka pegas dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.17

Data Perhitungan MRP Rangka Pegas

No. Komponen Level 2 Current Inventory 0 Lead Time 1

Nama Komponen Rangka Per Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 0

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Pada level 2 pada rangka pegas data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 2 = porel level 1 x jumlah unit

dengan nilai MPS = 1777 dari periode -1 - 10. Dan project on hand nya 0,

jumlah komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1777

dimasukkan ke periode -2 disesuaikan dengan lead timenya.

Page 81: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

67

b. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen busa pegas dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.18

Data Perhitungan MRP Busa Pegas

No. Komponen Level 2 Current Inventory 16 Lead Time 2

Nama Komponen Busa Balok Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 15

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1776 1781 1786 1791 1796 1801 1806 1811 1816 1821 1826 1831

1776 1781 1786 1791 1796 1801 1806 1811 1816 1821 1826 1831

1776 1781 1786 1791 1796 1801 1806 1811 1816 1821 1826 1831

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Pada level 2 pada busa pegas data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 2 = porel level 1 x jumlah unit

dengan nilai MPS = 1777 dari periode -1 - 10. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 16 – 15 =

1, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Net requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt =

1777 – 1 – 0 = 1776. Dan plan order release nya 1776 dimasukkan ke

periode -3 karena lead timenya 2.

4. Perhitungan MRP untuk Komponen MFG Level 3

a. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen alas matras dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Page 82: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

68

Tabel 4.19

Data Perhitungan MRP Alas Matras

No. Komponen Level 3 Current Inventory 140 Lead Time 1

Nama Komponen Alas Matras Jumlah Komponen per unit 2 Allocated Inventory 130

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 0 7 8 9 10 11 12

3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654 3664

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

3544 3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654

3544 3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654

3544 3554 3564 3574 3584 3594 3604 3614 3624 3634 3644 3654

Plan Order Receipt

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Release

Pada level 3 pada alas matras data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 3 = porel level 3-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 x 2 = 3554 dengan nilai MPS = 3554 dari periode -

2 - 9. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 140 – 130 = 10, dan Net requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt =

3554 – 10 – 0 = 3544 jumlah komponen per unit nya 2. Dan plan order

release nya 3544 dimasukkan ke periode -3

disesuaikan dengan lead timenya.

b. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen kain dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Page 83: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

69

Tabel 4.20

Data Perhitungan MRP Kain

No. Komponen Level 3 Current Inventory 20 Lead Time 1

Nama Komponen Kain Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 18

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

1775 1780 1785 1790 1795 1800 1805 1810 1815 1820 1825 1830

1775 1780 1785 1790 1795 1800 1805 1810 1815 1820 1825 1830

1775 1780 1785 1790 1795 1800 1805 1810 1815 1820 1825 1830

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Pada level 3 pada rakitan kain data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 3 = porel level 3-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 20 – 18 =

2, dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project

on hand – schedule receipt = 1777 – 2 – 0 = 1775 jumlah komponen per

unit nya 1. Dan plan order release nya 1775 dimasukkan ke periode -3

disesuaikan dengan lead timenya.

c. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen PP non Wofen dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 84: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

70

Tabel 4.21

Data Perhitungan MRP PP non Wofen

No. Komponen Level 3 Current Inventory 150 Lead Time 1

Nama Komponen PP non Wofen Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 130

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

Project On Hand

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Pada level 3 pada PP non Wofen data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 3 = porel level 3-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 150 – 130

= 20 , dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments -

project on hand – schedule receipt = 1777 – 20 – 0 = 1757 jumlah

komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1757 dimasukkan

ke periode -3 disesuaikan dengan lead timenya.

d. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen Catton Sheet dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.22

Data Perhitungan MRP Catton Sheet

No. Komponen Level 3 Current Inventory 140 Lead Time 1

Nama Komponen catton sheet Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 130

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Page 85: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

71

Pada level 3 pada Catton Sheet data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 3 = porel level 3-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 140 – 130

= 10 , dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments -

project on hand – schedule receipt = 1777 – 10 – 0 = 1767 jumlah

komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1767 dimasukkan

ke periode -3 disesuaikan dengan lead timenya.

e. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen Hardpad dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.23

Data Perhitungan MRP Hardpad

No. Komponen Level 3 Current Inventory 140 Lead Time 1

Nama Komponen hardpad Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 130

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

Gross Requirements

Periode

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Pada level 3 pada Hardpad data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 3 = porel level 3-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 140 – 130

= 10 , dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments -

project on hand – schedule receipt = 1777 – 10 – 0 = 1767 jumlah

Page 86: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

72

komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1767 dimasukkan

ke periode -3 disesuaikan dengan lead timenya.

f. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen Kain Tabeng dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.24

Data Perhitungan MRP Kain Tabeng

No. Komponen Level 3 Current Inventory 70 Lead Time 1

Nama Komponen kain tabeng Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 65

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827

1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827

1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Pada level 3 pada Kain Tabeng data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 3 = porel level 3-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 70 – 65 =

5 , dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project

on hand – schedule receipt = 1777 – 5 – 0 = 1772 jumlah komponen per

unit nya 1. Dan plan order release nya 1772 dimasukkan ke periode -3

disesuaikan dengan lead timenya.

g. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen list dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Page 87: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

73

Tabel 4.25

Data Perhitungan MRP List

No. Komponen Level 3 Current Inventory 140 Lead Time 1

Nama Komponen List Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 130

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Pada level 3 pada list data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 3 = porel level 3-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 140 – 130

= 10, dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments -

project on hand – schedule receipt = 1777 – 10 – 0 = 1767 jumlah

komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1767 dimasukkan

ke periode -3 disesuaikan dengan lead timenya.

5. Perhitungan MRP untuk Komponen MFG Level 4

a. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen Karton Sudut dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 88: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

74

Tabel 4.26

Data Perhitungan MRP Karton Sudut

No. Komponen Level 4 Current Inventory 300 Lead Time 1

Nama Komponen Karton Sudut Jumlah Komponen per unit 4 Allocated Inventory 260

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248 7268 7288 7308 7328

0

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248 7268 7288

7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248 7268 7288

7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248 7268 7288

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 4 pada Karton Sudut data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 4 = porel level 4-1 x jumlah unit

dengan nilai = 7108 dari periode -3 - 8. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 300 – 260

= 40 , dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments -

project on hand – schedule receipt = 7108 – 40 – 0 = 7068 jumlah

komponen per unit nya 4. Dan plan order release nya 7068 dimasukkan

ke periode -4 disesuaikan dengan lead timenya.

b. Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen Stiker Ukuran dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 89: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

75

Tabel 4.27

Data Perhitungan MRP Stiker Ukuran

No. Komponen Level 4 Current Inventory 80 Lead Time 1

Nama Komponen Stiker Ukuran Jumlah Komponen per unit 1 Allocated Inventory 65

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817

1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817

1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Pada level 4 pada Stiker Ukuran data dari MPS kita masukkan ke gross

requirments dengan perhitungan level 4 = porel level 4-1 x jumlah unit

dengan nilai = 1777 dari periode -3 - 8. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 80 – 65 =

15, dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments -

project on hand – schedule receipt = 1777 – 15 – 0 = 1762 jumlah

komponen per unit nya 1. Dan plan order release nya 1762 dimasukkan

ke periode -4 disesuaikan dengan lead timenya.

4.2.2.4 Perhitungan Material Requirement Planning untuk Komponen BO

Pada perhitungan untuk komponen BO ini adalah kita akan menghitung

Periode Order Quantyty ( POQ ), biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total

biaya dari sebuah komponen yang dibutuhkan dalam proses assembling setelah itu

baru kita lakukan pengolahan data dengan menggunakan motode Material

Requirement Pllaning. Berikut adalah rumus untuk perhitungan untuk mencari

nilai Periode Order Quantity ( POQ ) :

Page 90: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

76

R =

Keterangan :

EOI = Economic Order Interval

c = biaya pesan per order

h = Biaya simpan per periode

R = Rata – rata requirement

Berikut ini langkah langkah pengolahan data untuk komponen BO dapat

dilihat sebagai berikut :

1. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Benang

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen Benang dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.28

Data Perhitungan Requirement Benang

Nama Komponen Benang Current Inventory 60 Lead Time 1

Level 2 Allocated Inventory 50

Jumlah Komponen per Unit 1 Biaya Pesan 49000000

Biaya simpan 1000

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Page 91: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

77

Pada level 2 pada komponen BO benang data dari MPS kita masukkan ke

gross requirments dengan perhitungan level 2 = porel level 1 x jumlah unit

dengan nilai MPS = 1777 dari periode -1 - 10. Dan project on hand nya

dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 60 – 50 =

10, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt = 1777

– 10 – 0 = 1766 pada periode -2 - 9. Data perhitungan Requirement yang

akan dingunakan untuk mencari MRP pada komponen benang.

Pada tabel diatas biaya pesan dari benang adalah Rp. 49.000.000 untuk

satu kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya simpannya dalah Rp 1000

per hari.

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen benang dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.29

POQ untuk komponen Benang

Periode

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Total

R

EOI

Requirements

1767

1772

1777

1782

1817

1822

21534

1794.5

7.39

1787

1792

1797

1802

1807

1812

Page 92: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

78

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -2 sampai 9 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 21534.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya 1794,5.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 49.000.000 ) / (1794,5 x 1000 )

= 7,39

Tabel 4.30

Jumlah Pesanan Komponen Benang (EOI = 0)

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

1767 0 0

1782 0 0

1787 0 0

1772 0 0

1777 0 0

1802 0 0

1807 0 0

1792 0 0

1797 0 0

1822 0 0

Total 0

1812 0 0

1817 0 0

Rencana pemesananan komponen benang dengan nilai economic order

interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai EOI

Tabel 4.31

Jumlah Pesanan Komponen Benang (EOI = 1)

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1772 1772 0

1777 1777 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

1767 1767 0

1792 1792 0

1797 1797 0

1782 1782 0

1787 1787 0

1812 1812 0

1817 1817 0

1802 1802 0

1807 1807 0

1822 1822 0

Total 0

Page 93: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

79

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI =1 di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 49.000.000 = Rp. 588.000.000

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 588.000.000 + 0 = Rp. 588.000.000

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.32

Data Perhitungan MRP Benang

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Pada level 2 pada komponen benang data dari Requirement kita

masukkan ke gross requirments dengan nilai MPS = 1767 dari periode -

2 - 9. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 60 – 50 = 10, jumlah komponen per unit nya 1.

Dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project

on hand – schedule receipt = 1767 – 10 – 0 = 1756. Dan plan order

Page 94: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

80

release nya 1756 dimasukkan ke periode -3 karena disesuaikan dengan

lead timenya.

2. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Per Bulat

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen per bulat dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.33

Data Perhitungan Requirement Per Bulat

Nama Komponen Per Bulat Current Inventory 4550 Lead Time 4

Level 3 Allocated Inventory 4225

Biaya Pesan 571000000

Jumlah Komponen per Unit 65 Biaya simpan 1000

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12

115505 115830 116155 116480 116805 117130 117455 117780 118105 118430 118755 119080

0

325 325 325 325 325 325 325 325 325 325 325 325

115180 115505 115830 116155 116480 116805 117130 117455 117780 118105 118430 118755

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Pada level 3 pada komponen BO per bulat data dari MPS kita masukkan

ke gross requirments dengan perhitungan level 3 = porel level n - 1 x

jumlah unit dengan nilai MPS = 1777 x 65 = 115505 dari periode -2 - 9.

Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated

inventory = 4550 – 4225 = 325, jumlah komponen per unit nya 1. Dan

Requirement dengan perhitungan gross requirments - project on hand –

schedule receipt = 115505 – 325 – 0 = 115180 pada periode -3 - 8. Data

perhitungan Requirement yang akan dingunakan untuk mencari MRP pada

komponen per bulat.

Page 95: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

81

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen per bulat dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.34

POQ untuk komponen Per Bulat

Periode

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total

R

EOI 3.12

117780

118105

118430

118755

1403610

116967.5

115830

116155

116480

116805

117130

117455

Requirements

115180

115505

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -3 sampai 8 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 1403610.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya

116967.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 571.000.000 ) / (116967 x 1000

) = 3,12.

Page 96: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

82

Tabel 4.35

Jumlah Pesanan Komponen Per Bulat (EOI = 0)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

118430 0 0

118755 0 0

117780 0 0

118105 0 0

117130 0 0

117455 0 0

116480 0 0

116805 0 0

115830 0 0

116155 0 0

115180 0 0

115505 0 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Rencana pemesananan komponen per bulat dengan nilai economic order

interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai EOI

Tabel 4.36

Jumlah Pesanan Komponen Per Bulat (EOI = 1)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

118430 118430 0

118755 118755 0

117780 117780 0

118105 118105 0

117130 117130 0

117455 117455 0

116480 116480 0

116805 116805 0

115830 115830 0

116155 116155 0

115180 115180 0

115505 115505 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI = 1 di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 571.000.000 = Rp. 6.852.000.000

Page 97: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

83

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.852.000.000 + 0 = Rp.6.852.000.000

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.37

Data Perhitungan MRP Per Bulat

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

115180 115505 115830 116155 116480 116805 117130 117455 117780 118105 118430 118755

0

325 325 325 325 325 325 325 325 325 325 325 325 325

114855 115180 115505 115830 116155 116480 116805 117130 117455 117780 118105 118430

114855 115180 115505 115830 116155 116480 116805 117130 117455 117780 118105 118430

114855 115180 115505 115830 116155 116480 116805 117130 117455 117780 118105 118430

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 3 pada komponen per bulat data dari Requirement kita

masukkan ke gross requirments dengan nilai MPS = 1747 dari periode -3 -

8. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 550 – 520 = 30, jumlah komponen per unit nya 1.

Dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project on

hand – schedule receipt = 1747 – 30 – 0 = 1717. Dan plan order release

nya 1717 dimasukkan ke periode -7 karena disesuaikan dengan lead

timenya adalah 4.

Page 98: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

84

3. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Kawat Lilit

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen kawat lilit dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.38

Data Perhitungan Requirement Kawat Lilit

Nama Komponen Kawat lilit Current Inventory 10 Lead Time 4

Level 3 Allocated Inventory 5

Jumlah Komponen per Unit 1 Biaya Pesan 571000000

Biaya simpan 1000

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Pada level 3 pada komponen BO kawat lilit data dari MPS kita masukkan

ke gross requirments dengan perhitungan level 3 = porel level n - 1 x

jumlah unit dengan nilai MPS = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on

hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated inventory = 10

– 5 = 5, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt = 1777

– 5 – 0 = 1772 pada periode -3 - 8. Data perhitungan Requirement yang

akan dingunakan untuk mencari MRP pada komponen kawat lilit.

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen benang dapat dilihat

sebagai berikut :

Page 99: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

85

Tabel 4.39

POQ untuk komponen Kawat Lilit Periode

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

1782

1787

1792

1797

1802

1807

Requirements

1772

1777

5

6

7

8

Total

R

EOI 25.19

1812

1817

1822

1827

21594

1799.5

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -3 sampai 8 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 21594.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya 1799,5.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 571.000.000 ) / (1799,5 x 1000 )

= 25,19.

Tabel 4.40

Jumlah Pesanan Komponen Kawat Lilit (EOI = 0)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1822 0 0

1827 0 0

1812 0 0

1817 0 0

1802 0 0

1807 0 0

1792 0 0

1797 0 0

1782 0 0

1787 0 0

1772 0 0

1777 0 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Page 100: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

86

Rencana pemesananan komponen kawat lilit dengan nilai economic order

interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai EOI

Tabel 4.41

Jumlah Pesanan Komponen Kawat Lilit (EOI = 1)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1822 1822 0

1827 1827 0

1812 1812 0

1817 1817 0

1802 1802 0

1807 1807 0

1792 1792 0

1797 1797 0

1782 1782 0

1787 1787 0

1772 1772 0

1777 1777 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI = 1 di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 571.000.000 = Rp. 6.852.000.000

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.852.000.000 + 0 = Rp. 6.852.000.000

Page 101: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

87

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.42

Data Perhitungan MRP Kawat Lilit

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827

0

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 3 pada komponen kawat lilit data dari Requirement kita

masukkan ke gross requirments dengan nilai MPS = 1772 dari periode -3 -

8. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 10 – 5 = 5, jumlah komponen per unit nya 1. Dan

Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project on hand

– schedule receipt = 1772 – 5 – 0 = 1767. Dan plan order release nya

1767 dimasukkan ke periode -7 karena disesuaikan dengan lead timenya

adalah 4.

4. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Steples CR

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen steples cr dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Page 102: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

88

Tabel 4.43

Data Perhitungan Requirement Steples CR

Nama Komponen Steples CR Current Inventory 100 Lead Time 4

Level 3 Allocated Inventory 90

Jumlah Komponen per Unit 1 Biaya Pesan 571000000

Biaya simpan 1000

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Pada level 3 pada komponen BO steples cr data dari MPS kita masukkan

ke gross requirments dengan perhitungan level 3 = porel level n - 1 x

jumlah unit dengan nilai MPS = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on

hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated inventory =

100 – 90 = 10, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt = 1777

– 10 – 0 = 1767 pada periode -3 - 8. Data perhitungan Requirement yang

akan dingunakan untuk mencari MRP pada komponen steples cr.

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen steples cr dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 103: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

89

Tabel 4.44

POQ untuk komponen Steples CR

Periode

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total

R

EOI 25.23

1807

1812

1817

1822

21534

1794.5

1777

1782

1787

1792

1797

1802

Requirements

1767

1772

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -3 sampai 8 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 21534.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya 1794,5.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 571.000.000 ) / (1794,5 x 1000 )

= 25,23.

Tabel 2.45

Jumlah Pesanan Komponen Steples CR (EOI = 0)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1817 0 0

1822 0 0

1807 0 0

1812 0 0

1797 0 0

1802 0 0

1787 0 0

1792 0 0

1777 0 0

1782 0 0

1767 0 0

1772 0 0

Periode Requirements Rencana Penerimaan Proyeksi Persediaan

Page 104: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

90

Rencana pemesananan komponen steples cr dengan nilai economic order

interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai EOI

Tabel 4.46

Jumlah Pesanan Komponen Steples CR (EOI = 1)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1817 1817 0

1822 1822 0

1807 1807 0

1812 1812 0

1797 1797 0

1802 1802 0

1787 1787 0

1792 1792 0

1777 1777 0

1782 1782 0

1767 1767 0

1772 1772 0

Periode Requirements Rencana Penerimaan Proyeksi Persediaan

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI = 1 di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 571.000.000 = Rp. 6.852.000.000

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.852.000.000 + 0 = Rp. 6.852.000.000

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 105: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

91

Tabel 4.47

Data Perhitungan MRP Steples CR

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 3 pada komponen steples cr data dari Requirement kita

masukkan ke gross requirments dengan nilai MPS = 1767 dari periode -3 -

8. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 100 – 90 = 10, jumlah komponen per unit nya 1. Dan

Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project on hand

– schedule receipt = 1767 – 10 – 0 = 1757. Dan plan order release nya

1757 dimasukkan ke periode -7 karena disesuaikan dengan lead timenya

adalah 4.

5. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Steples Cl

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen steples cl dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Page 106: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

92

Tabel 4.48

Data Perhitungan Requirement Steples CL

Current Inventory 100 Lead Time 4

Nama Komponen Staples CL Allocated Inventory 90

Level 3 Biaya Pesan 5000

Jumlah Komponen per Unit 1 Biaya simpan 80

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Pada level 3 pada komponen BO steples cl data dari MPS kita masukkan

ke gross requirments dengan perhitungan level 3 = porel level n - 1 x

jumlah unit dengan nilai MPS = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on

hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated inventory =

100 – 90 = 10, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt = 1777

– 10 – 0 = 1767 pada periode -3 - 8. Data perhitungan Requirement yang

akan dingunakan untuk mencari MRP pada komponen steples cl.

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen steples cl dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 107: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

93

Tabel 4.49

POQ untuk komponen Steples CL Periode

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total

R

EOI 25.23

1807

1812

1817

1822

21534

1794.5

1777

1782

1787

1792

1797

1802

Requirements

1767

1772

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -3 sampai 8 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 21534.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya 1794,5.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 571.000.000 ) / (1794,5 x 1000 )

= 25,23.

Tabel 4.50

Jumlah Pesanan Komponen Steples CL (EOI = 0)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1817 0 0

1822 0 0

1807 0 0

1812 0 0

1797 0 0

1802 0 0

1787 0 0

1792 0 0

1777 0 0

1782 0 0

1767 0 0

1772 0 0

Periode Requirements Rencana Penerimaan Proyeksi Persediaan

Page 108: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

94

Rencana pemesananan komponen steples cl dengan nilai economic order

interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai

EOI

Tabel 4.51

Jumlah Pesanan Komponen Steples CL (EOI = 1)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1817 1817 0

1822 1822 0

1807 1807 0

1812 1812 0

1797 1797 0

1802 1802 0

1787 1787 0

1792 1792 0

1777 1777 0

1782 1782 0

1767 1767 0

1772 1772 0

Periode Requirements Rencana Penerimaan Proyeksi Persediaan

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI = 1 di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 571.000.000 = Rp. 6.852.000.000

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.852.000.000 + 0 = Rp. 6.852.000.000

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 109: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

95

Tabel 4.52

Data Perhitungan MRP Steples CL

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822

0

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 3 pada komponen steples cl data dari Requirement kita

masukkan ke gross requirments dengan nilai MPS = 1767 dari periode -3 -

8. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 100 – 90 = 10, jumlah komponen per unit nya 1. Dan

Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project on hand

– schedule receipt = 1767 – 10 – 0 = 1757. Dan plan order release nya

1757 dimasukkan ke periode -7 karena disesuaikan dengan lead timenya

adalah 4.

6. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Per Pinggir

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen per pinggir dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Page 110: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

96

Tabel 4.53

Data Perhitungan Requirement Per Pinggir

Nama Komponen Per Pinggir Current Inventory 300 Lead Time 4

Level 3 Allocated Inventory 260

Jumlah Komponen per Unit 1 Biaya Pesan 571000000

Biaya simpan 1000

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

1737 1742 1747 1752 1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Pada level 3 pada komponen BO per pinggir data dari MPS kita masukkan

ke gross requirments dengan perhitungan level 3 = porel level n - 1 x

jumlah unit dengan nilai MPS = 1777 dari periode -2 - 9. Dan project on

hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated inventory =

300 – 260 = 40, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Requirement

dengan perhitungan gross requirments - project on hand – schedule

receipt = 1777 – 40 – 0 = 1737 pada periode -3 - 8. Data perhitungan

Requirement yang akan dingunakan untuk mencari MRP pada komponen

steples cl.

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen per pinggir dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 111: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

97

Tabel 4.54

POQ untuk komponen Per Pinggir

Periode

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total

R

EOI 25.44

1777

1782

1787

1792

21174

1764.5

1747

1752

1757

1762

1767

1772

Requirements

1737

1742

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -3 sampai 8 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 21174.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya 1764,5.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 571.000.000 ) / (1764,5 x 1000 )

= 25,44

Tabel 4.55

Jumlah Pesanan Komponen Per Pinggir (EOI = 0)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1787 0 0

1792 0 0

1777 0 0

1782 0 0

1767 0 0

1772 0 0

1757 0 0

1762 0 0

1747 0 0

1752 0 0

1737 0 0

1742 0 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Page 112: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

98

Rencana pemesananan komponen per pinggir dengan nilai economic order

interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai EOI

Tabel 4.56

Jumlah Pesanan Komponen Per Pinggir (EOI = 1)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

1787 1787 0

1792 1792 0

1777 1777 0

1782 1782 0

1767 1767 0

1772 1772 0

1757 1757 0

1762 1762 0

1747 1747 0

1752 1752 0

1737 1737 0

1742 1742 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI = 1 di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 571.000.000 = Rp. 6.852.000.000

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.852.000.000 + 0 = Rp. 6.852.000.000

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 113: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

99

Tabel 4.57

Data Perhitungan MRP Per Pinggir

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1737 1742 1747 1752 1757 1762 1767 1772 1777 1782 1787 1792

0

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

1697 1702 1707 1712 1717 1722 1727 1732 1737 1742 1747 1752

1697 1702 1707 1712 1717 1722 1727 1732 1737 1742 1747 1752

1697 1702 1707 1712 1717 1722 1727 1732 1737 1742 1747 1752

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 3 pada komponen per pinggir data dari Requirement kita

masukkan ke gross requirments dengan nilai MPS = 1737 dari periode -3 -

8. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 300 – 260 = 40, jumlah komponen per unit nya 1.

Dan Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project on

hand – schedule receipt = 1737 – 40 – 0 = 1697. Dan plan order release

nya 1697 dimasukkan ke periode -7 karena disesuaikan dengan lead

timenya adalah 4.

7. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Air Vent

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen air vent dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Page 114: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

100

Tabel 4.58

Data Perhitungan Requirement Air Vent

Nama Komponen Air vent Current Inventory 300 Lead Time 4

Level 3 Allocated Inventory 260

Jumlah Komponen per Unit 4 Biaya Pesan 571000000

Biaya simpan 1000

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248 7268 7288 7308 7328

0

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248 7268 7288

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Pada level 3 pada komponen BO air vent data dari MPS kita masukkan ke

gross requirments dengan perhitungan level 3 = porel level n - 1 x jumlah

unit dengan nilai MPS = 1777 x 4 = 7108 dari periode -2 - 9. Dan project

on hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated inventory =

300 – 60 = 40, jumlah komponen per unit nya 4. Dan Requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt = 7108

– 40 – 0 = 7068 pada periode -3 - 8. Data perhitungan Requirement yang

akan dingunakan untuk mencari MRP pada komponen air vent.

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen air vent dapat dilihat

sebagai berikut :

Page 115: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

101

Tabel 4.59

POQ untuk komponen Air Vent

Periode

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total

R

EOI 12.61

7228

7248

7268

7288

86136

7178

7108

7128

7148

7168

7188

7208

Requirements

7068

7088

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -3 sampai 8 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 86136.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya 7178.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 571.000.000 ) / (7178 x 1000 ) =

12,61

Tabel 4.60

Jumlah Pesanan Komponen Air Vent (EOI = 0)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

7268 0 0

7288 0 0

7228 0 0

7248 0 0

7188 0 0

7208 0 0

7148 0 0

7168 0 0

7108 0 0

7128 0 0

7068 0 0

7088 0 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Page 116: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

102

Rencana pemesananan komponen air vent dengan nilai economic order

interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai EOI

Tabel 4.61

Jumlah Pesanan Komponen Air Vent (EOI = 1)

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Total 0

7268 7268 0

7288 7288 0

7228 7228 0

7248 7248 0

7188 7188 0

7208 7208 0

7148 7148 0

7168 7168 0

7108 7108 0

7128 7128 0

7068 7068 0

7088 7088 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI = 1 di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 571.000.000 = Rp. 6.852.000.000

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.852.000.000 + 0 = Rp. 6.852.000.000

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 117: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

103

Tabel 4.62

Data Perhitungan MRP Air vent

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248 7268 7288

0

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

7028 7048 7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248

7028 7048 7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248

7028 7048 7068 7088 7108 7128 7148 7168 7188 7208 7228 7248

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 3 pada komponen air vent data dari Requirement kita masukkan

ke gross requirments dengan nilai MPS = 7068 dari periode -3 - 8. Dan

project on hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated

inventory = 300 – 260 = 40, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Net

requirement dengan perhitungan gross requirments - project on hand –

schedule receipt = 7068 – 40 – 0 = 7028. Dan plan order release nya

7028 dimasukkan ke periode -7 karena disesuaikan dengan lead timenya

adalah 4.

8. Perhitungan MRP untuk Komponen BO Plastik Mika

Berikut ini perhitungan MRP untuk komponen plastic mika dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Page 118: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

104

Tabel 4.63

Data Perhitungan Requirement Plastik Mika

Nama Komponen Plastik Mika Current Inventory 70 Lead Time 4

Level 4 Allocated Inventory 15

Jumlah Komponen per Unit 1 Biaya Pesan 571000000

Biaya simpan 1000

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1777 1782 1787 1792 1797 1802 1807 1812 1817 1822 1827 1832

0

55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55

1722 1727 1732 1737 1742 1747 1752 1757 1762 1767 1772 1777

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Requirements

Pada level 3 pada komponen BO plastic mika data dari MPS kita

masukkan ke gross requirments dengan perhitungan level 4 = porel level n

- 1 x jumlah unit dengan nilai MPS = 1777 dari periode -3 - 8. Dan project

on hand nya dengan perhitungan current inventory – allocated inventory =

70 – 15 = 55, jumlah komponen per unit nya 1. Dan Requirement dengan

perhitungan gross requirments - project on hand – schedule receipt = 1777

– 55 – 0 = 1722 pada periode -4 - 7. Data perhitungan Requirement yang

akan dingunakan untuk mencari MRP pada komponen plastic mika.

Berikut ini tabel dari POQ dan EOI untuk komponen plastic mika dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 119: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

105

Tabel 4.64

POQ untuk komponen Plastik Mika Periode

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

Total

R

EOI 25.55

1762

1767

1772

1777

20994

1749.5

1732

1737

1742

1747

1752

1757

Requirements

1722

1727

Mencari total di dapat dari hasil dari periode -3 sampai 8 dijumlahkan dan

didapat hasil nya = 20994.

Untuk mencari R didapat dari = nilai rata rata ( R/12) dan hasilnya 1749,5.

Untuk mencari EOI = Hasil kuadrat ( 2 x 571.000.000 ) / (1749,5 x 1000 )

= 25,55.

Tabel 4.65

Jumlah Pesanan Komponen Plastik Mika (EOI = 0)

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

Total 0

1772 0 0

1777 0 0

1762 0 0

1767 0 0

1752 0 0

1757 0 0

1742 0 0

1747 0 0

1732 0 0

1737 0 0

1722 0 0

1727 0 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Page 120: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

106

Rencana pemesananan komponen plastik mika dengan nilai economic

order interval EOI = 0 didapatkan nilainya adalah nol karena dipengaruhi nilai

EOI

Tabel 4.66

Jumlah Pesanan Komponen Plastik Mika (EOI = 1)

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

Total 0

1772 1772 0

1777 1777 0

1762 1762 0

1767 1767 0

1752 1752 0

1757 1757 0

1742 1742 0

1747 1747 0

1732 1732 0

1737 1737 0

1722 1722 0

1727 1727 0

Periode RequirementsRencana

PenerimaanProyeksi Persediaan

Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya

persedian dari EOI di rumuskan sebagai berikut ini :

Biaya pemesanan = Frekuensi pemesanan x biaya tiap kali pesan

= 12 x Rp. 571.000.000 = Rp. 6.852.000.000

Biaya penyimpanan = jumlah unit barang yang disimpan x biaya simpan

= 0 x Rp. 1000 = Rp. 0

Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.852.000.000 + 0 = Rp. 6.852.000.000

Berikut ini pengolahan data untuk perhitungan Material requirement

Planning dari komponen benang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 121: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

107

Tabel 4.67

Data Perhitungan MRP Plastik Mika

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1722 1727 1732 1737 1742 1747 1752 1757 1762 1767 1772 1777

0

55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55

1667 1672 1677 1682 1687 1692 1697 1702 1707 1712 1717 1722

1667 1672 1677 1682 1687 1692 1697 1702 1707 1712 1717 1722

1667 1672 1677 1682 1687 1692 1697 1702 1707 1712 1717 1722

Net Requirements

Plan Order Receipt

Plan Order Release

Periode

Gross Requirements

Scheduled Receipt

Project On Hand

Pada level 4 pada komponen plastic mika data dari Requirement kita

masukkan ke gross requirments dengan nilai MPS = 1722 dari periode -4 -

7. Dan project on hand nya dengan perhitungan current inventory –

allocated inventory = 70 – 15 = 55, jumlah komponen per unit nya 1. Dan

Net requirement dengan perhitungan gross requirments - project on hand

– schedule receipt = 1722 – 55 – 0 = 1667. Dan plan order release nya

1667 dimasukkan ke periode -8 karena disesuaikan dengan lead timenya

adalah 4.

Page 122: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

108

BAB V

ANALISIS PENGOLAHAN DATA

5.1. Analisa Metode Peramalan Linier

Seluruh data permintaan single bed untuk 12 periode kedepan diramal

menggunakan metode peramalan ini, dimana metode peramalan ini dilakukan jika

data historis atau data masa lalu yang diolah memiliki fluktuasi berupa garis lurus

sepanjang periode waktu tertentu, dan jika dilihat pada hasil pengolahan data,

maka y’ dari peramalan ini mengalami kenaikan dari setiap periode. Salah satunya

terdapat pada perioda 4, y’ = 1731,667 dan perioda 5, y’= 1736,667.

5.2. Analisa Metode Peramalan Siklis

Metode peramalan siklis ini menggunakan pola data masa lalu yang

sifatnya trigonometri sepanjang periode yang merupakan fungsi dari sinus (sin)

dan cosinus (cos). Dilihat dari hasil pengolahan data maka y’ yang didapat yaitu

mengalami penurunan dan kenaikan. Salah satunya terdapat pada perioda 4, y’ =

1740,578 dan perioda 5, y’ = 1731,053.

5.3. Analisa SEE

Analisa tahap ini yaitu melihat SEE atau nilai eror terkecil yang

didapatkan dari 2 metode peramalan yang digunakan, yaitu metode peramalan

linier dan metode peramalan siklis, pada tahap ini peneliti akan membandingkan

SEE mana yang paling minimum, dan nilai SEE yang paling minimum ini sebagai

acuan untuk mendapatkan metode yang tepat untuk meramalkan permintaan

108

Page 123: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

109

single bed untuk 12 periode yang akan datang, dan pada penelitian kali ini

didapatkan nilai SEE Linier yaitu 96,003 dan nilai SEE Siklis 96,88.

Nilai SEE terkecil ini didapatkan dari hasil peramalan dengan

menggunakan metode peramalan linier, oleh karena itu metode yang digunakan

untuk meramalkan permintaan single bed untuk 12 periode yang akan datang yaitu

metode peramalan linier.

5.4. Analisa Master Production Schedule

Setelah melakukan peramalan dengan menentukan nilai SEE terkecil dari

metoda linier dan siklis baru kita dapatkan hasil peramalan permintaan single bed

untuk 12 periode kedepan dari bulan januari sampai desember : dengan nilai

permintaan pada bulan januari permintaan 1777 unit , februari sebesar 1782 unit,

maret sebesar 1787 unit, april sebesar 1792 unit, mei sebesar 1797 unit, juni

sebesar 1802 unit, juli sebesar 1807 unit, agustus sebesar 1812 unit, september

sebesar 1817 unit, oktober sebesar 1822 unit, november sebesar 1827 unit dan

desember sebesar 1832 unit.

5.5. Analisa Perhitungan MRP Untuk Komponen MFG

Komponen perhitungan MRP pada komponen MFG ada 15 komponen

yang akan diramalkan yaitu : spring bed, rakitan per, rakitan busa, rakitan kain,

rangka per, busa balok, alas matras, kain, pp non wofen, catton sheet, hardpad,

kain tabeng, list, karton sudut dan striker ukuran. Agar lebih jelasnya komponen

MFG data Bill Of Material dan data persedian dari single bed dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Page 124: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

110

Berikut ini analisa perencanaan kebutuhan material dari perhitungan MFG

dengan menggunakan metode MRP sebagai berikut :

1. Spring bed di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan Level = 0. Jumlah komponen per unit = 1, Current inventory

= 0, Alocated inventory = 0, Lead time = 1. Didapatkan rilis pesanana

yang direncanakan adalah 1777 unit pada periode januari. Dapat dilihat

pada tabel 4.12

2. Rakitan per di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan level 1, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1777 unit pada

periode januari. Dapat dilihat pada tabel 4.13

3. Rakitan busa di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan level 1, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1777 unit pada

periode januari. Dapat dilihat pada tabel 4.14

4. Rakitan kain di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 3554

unit, dengan level 1, jumlah komponen per unit nya 2. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 3554 unit pada

periode januari. Dapat dilihat pada tabel 4.15

5. Rangka per di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan level 2, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1777 unit pada

periode februari. Dapat dilihat pada tabel 4.16

Page 125: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

111

6. Busa per di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan level 2, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 2.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1776 unit pada

periode maret. Dapat dilihat pada tabel 4.17

7. Alas matras di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit

dengan kebutuhan kotor 3554 unit, dengan level 3, jumlah komponen per

unit nya 2. lead timenya = 1. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan

adalah 3544 unit pada periode maret. Dapat dilihat pada tabel 4.18

8. Rakitan kain di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1775 unit pada

periode maret. Dapat dilihat pada tabel 4.19

9. PP non Wofen di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1757 unit pada

periode maret. Dapat dilihat pada tabel 4.20

10. Catton Sheet di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1767 unit pada

periode maret. Dapat dilihat pada tabel 4.21

11. Hardpad di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Page 126: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

112

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1767 unit pada

periode maret. Dapat dilihat pada tabel 4.22

12. Kain Tabeng di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1772 unit pada

periode maret. Dapat dilihat pada tabel 4.23

13. list di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit, dengan

level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1. Didapatkan

rilis pesanana yang direncanakan adalah 1767 unit pada periode maret.

Dapat dilihat pada tabel 4.24

14. Karton Sudut di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan kebutuhan kotor 7108 unit, dengan level 4, jumlah komponen

per unit nya 4. lead timenya = 1. Didapatkan rilis pesanana yang

direncanakan adalah 7068 unit pada periode april. Dapat dilihat pada tabel

4.25

15. Stiker Ukuran di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan level 4, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya = 1.

Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1762 unit pada

periode april. Dapat dilihat pada tabel 4.25

5.6. Analisa Perhitungan MRP Untuk Komponen BO

Pada perhitungan untuk komponen BO ini adalah kita akan menghitung

Periode Order Quantyty ( POQ ), biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total

biaya dari sebuah komponen yang dibutuhkan dalam proses assembling setelah itu

Page 127: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

113

baru kita lakukan pengolahan data dengan menggunakan motode Material

Requirement Pllaning. Untuk komponen perhitungan MRP pada komponen BO

ada 8 komponen yang akan diramalkan, yaitu : benang, per bulat, kawat lilit,

steples cr, steples cl, per pinggir, air vent dan plastic mika.

Berikut ini analisa pengolahan data dari perhitungan BO dengan

menggunakan metode MRP sebagai berikut :

1. Benang di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan menghitung jumlah pesananan komponen requirement sebesar

1767 unit, dengan level 2, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya

= 1. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1757 unit pada

periode maret. Dengan biaya pesan dari benang adalah Rp. 49.000.000

untuk satu kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya simpannya adalah

Rp 1000 per hari. Dan biaya pemesanan Rp 588.000.000. Dapat dilihat

pada tabel 4.31

2. Per bulat di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 115505 unit,

dengan menghitung jumlah pesananan komponen requirement sebesar

115180 unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 65. lead

timenya = 4. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 114855

unit pada periode juli. Dengan biaya pesan dari benang Rp. 571.000.000

untuk satu kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya simpannya adalah

Rp 1000 per hari. Dan biaya pemesanan Rp 6.852.000.000. Dapat dilihat

pada tabel 4.36.

Page 128: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

114

3. Kawat lilit di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan menghitung jumlah pesananan komponen requirement sebesar

1772 unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya

= 4. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1767 unit pada

periode juli. Dengan biaya pesan dari benang Rp. 571.000.000 untuk satu

kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya simpannya adalah Rp 1000 per

hari. Dan biaya pemesanan Rp 6.852.000.000. Dapat dilihat pada tabel

4.41.

4. Steples CR di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan menghitung jumlah pesananan komponen requirement sebesar

1767 unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya

= 4. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1757 unit pada

periode juli. Dengan biaya pesan dari benang Rp. 571.000.000 untuk satu

kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya simpannya adalah Rp 1000 per

hari. Dan biaya pemesanan Rp 6.852.000.000. Dapat dilihat pada tabel

4.46.

5. Steples CL di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan menghitung jumlah pesananan komponen requirement sebesar

1767 unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya

= 4. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1757 unit pada

periode juli. Dengan biaya pesan dari benang Rp. 571.000.000 untuk satu

kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya simpannya adalah Rp 1000 per

Page 129: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

115

hari. Dan biaya pemesanan Rp 6.852.000.000. Dapat dilihat pada tabel

4.51.

6. Per pinggir di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

dengan menghitung jumlah pesananan komponen requirement sebesar

1737 unit, dengan level 3, jumlah komponen per unit nya 1. lead timenya

= 4. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1697 unit pada

periode juli. Dengan biaya pesan dari benang Rp. 571.000.000 untuk satu

kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya simpannya adalah Rp 1000 per

hari. Dan biaya pemesanan Rp 6.852.000.000. Dapat dilihat pada tabel

4.56.

7. Air vent di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777 unit,

Dengan kebutuhan kotor 7108 unit dengan menghitung jumlah pesananan

komponen requirement sebesar 7068 unit, dengan level 3, jumlah

komponen per unit nya 4. lead timenya = 4. Didapatkan rilis pesanana

yang direncanakan adalah 7028 unit pada periode juli. Dengan biaya pesan

dari benang Rp. 571.000.000 untuk satu kali pemesanan dalam satu bulan

dan biaya simpannya adalah Rp 1000 per hari. Dan biaya pemesanan Rp

6.852.000.000. Dapat dilihat pada tabel 4.56.

8. Plastik mika di dapatkan dari hasil peramalan permintaan sebesar 1777

unit, dengan menghitung jumlah pesananan komponen requirement

sebesar 1722 unit, dengan level 4, jumlah komponen per unit nya 4. lead

timenya = 4. Didapatkan rilis pesanana yang direncanakan adalah 1667

unit pada periode agustus. Dengan biaya pesan dari benang Rp.

Page 130: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

116

571.000.000 untuk satu kali pemesanan dalam satu bulan dan biaya

simpannya adalah Rp 1000 per hari. Dan biaya pemesanan Rp

6.852.000.000. Dapat dilihat pada tabel 4.66.

Page 131: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

117

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini akan menjelaskan tentang bagaimana penulis akan

melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data

yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Adapun kesimpulan yang dapat

diambil dair penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

dari 2 metode peramalan (metode linear dan metode siklis) metode terbaik

dipilih adalah metode linier karena memiliki nilai SEE yang terkecil yaitu

sebesar 96,0034. Berikut ini hasil peramalan permintaan single bed untuk 12

periode kedepan dari bulan januari sampai desember : pada bulan januari

permintaan 1777, februari sebesar 1782, maret sebesar 1787, april sebesar

1792, mei sebesar 1797, juni sebesar 1802, juli sebesar 1807, agustus

sebesar 1812, september sebesar 1817, oktober sebesar 1822, november

sebesar 1827 dan desember sebesar 1832. Pada tahun 2018 jumlah

permintaan untuk Kasur single bed sebesar 20930 unit dan dengan

mengunakan metode peramalan permintaan untuk tahun 2019 sebesar

21654, maka terjadi peningkatan permintaan untuk Kasur single bed untuk

tahun 2019. Jadi perusahaan harus meningkatkan jumlah produksi untuk

tahun 2019.

2. Pada perencanaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode

MRP ini dibutuhkan hasil peramalan dari penjadwalan induk produksi

117

Page 132: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

118

permintaan untuk 12 periode kedepan, selanjutnya akan dihitung dengan

menggunakan metode Material Requirement Planning ( MRP ) dengan

menentukan nilai MFG dan BO dengan nilai masing masing rilis pesanan

yang direncanakan pada Spring bed sebesar 1777 unit pada periode Januari,

Rakitan per sebesar 1777 unit pada periode Januari, Rakitan busa sebesar

1777 unit pada periode Januari, Rakitan kain sebesar 3554 unit pada periode

Januari, Rangka per 1777 unit pada periode Februari, Busa per 1776 unit

pada periode Maret, Alas matras 3544 unit pada periode Maret, Rakitan kain

1775 unit pada periode Maret, PP non Wofen 1757 unit pada periode Maret,

Catton Sheet 1767 unit pada periode Maret, Hardpad 1767 unit pada periode

Maret, Kain Tabeng 1772 unit pada periode Maret, list 1767 unit pada

periode Maret, Karton Sudut 7068 unit pada periode April, Stiker Ukuran

1762 unit pada periode April, Benang 1757 unit pada periode Maret, Per

bulat 114855 unit pada periode Juli, Kawat lilit 1767 unit pada periode Juli,

Steples CR 1757 unit pada periode Juli, Steples CL 1757 unit pada periode

Juli, Per pinggir 1697 unit pada periode Juli, Air vent 7028 unit pada periode

Juli dan Plastik mika 1667 unit pada periode Agustus.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil dari analisa penulis memberikan saran

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Agar peramalan ini akurat diharapkan dalam pengolahan data tidak ada

terjadi kesalahan, sehingga tidak adanya kekeliruan dalam memilih metode

Page 133: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

119

mana yang akan digunakan. Karena data yang didapat pada pengolahan ini

akan digunakan untuk pengolahan data berikutnya.

2. Dalam melakukan perencanaan dan pengendalian bahan baku perusahaan

sudah cukup baik dan perlu dilakukan pengembangan lagi dengan

menggunaka metode Material Requirement Planning agar kita dapat

mengetahui kapan dan bila waktu pemesanan dilakukan.

3. Perusahaan harus membuat server input dan output untuk mengetahui

berapa jumlah komponen yang dibutuhkan dalam proses assembling.

Page 134: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

120

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Assauri, S. Manajemen Produksi dan Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

Jakarta. 2008

Ervil Riko, Arbi Yaumal, Murad, Ernita Tri, Wedyawati Veni . Buku Panduan

Penulisan Dan Ujian Skripsi, STTIND Padang. 2019.

Ervil Riko, Numayuni Dela. Penjadwalan Produksi Dengan Metode Campbell

Dudek Smith (CDS) Untuk Meminimumkan Total Waktu Produksi, Jurnal

Saints dan Teknologi STTIND Padang. 18 (2), 45-49, 2018.

Ervil Riko, Rosalina Mela. Estimasi Permintaan Air Minum Dalam Kemasan

AYIA CUP 240 ML, Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan 2 (2), 67-

73,2019

Fajar Rahmad. Penerapan Material Requriment Palnning Dalam Perencanaan

Persedian Bahan Baku Produk Botol Dk 8211 B. Universitas Negri

Surabaya. Jurnal Volume 3 Nomor 1 Tahun 2016.

Gesperz Vincent. Mekanisme Dasar Proses MRP. Jakarta. 2004

Irawan Ade, Syaichu Achmad. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan

Metode Material Requirement Palnning Pad Apt Semen Indonesia (Persero), Tbk. Program Teknik Industri. Journal Knowledge Industrial

Engineering Volume 4 Nomor 1 Tahun 2017.

Idris Iswandi. Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan

Menggunakan Material Requirements Planning. Program Teknik

Industri, Politeknik Lp31 Medan. Jurnal Teknovasi Volume 02 Nomor 1

Tahun 2015.

Sulistiyowati Wiwik, Sungkono Adi. Perencanaan Dan Pengendalian Bahan

Baku Untuk Meningkatkan Efesiensi Produksi Dengan Metode Material

Requirement Palnning Dan Analytical Hierarchy Process Di Pt. Xyz. Program Studi Teknik Industri, Unuversitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Jurlan Industri Volume 14 Nomor 1 Tahun 2016.

Syaichu Achmad, Wahyuni Asvin. Perencanaan Persediaan Bahan Baku

Dengan Menggunakan Metode Requrment Planning Produk Kacang Shanghai Pada Perusahaan Gangsar. Program Tenik Industri. Jurnal

Spectrum Industri Volume 13 No 2 Tahun 2015.

120

Page 135: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

121

Handoko, T. Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi , Edisi Pertama,

BPFE : Yogyakarta.2004.

Rosnani, Ginting. Sistem Produksi , Graha Ilmu : Yogyakarta. 2007

Sumayang, Lalu. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta :

Salemba Empat. 2004.

Syahrul, A. Analisa Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Material

Requirement Planning Pada Industri Proses., Fakultas Teknologi Industri,

Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta. 2007

Yamit. Material Requirement Planning. Fakultas Teknik, Universitas Gajah

Mada, Jogjakarta 2008

Page 136: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

122

Lampiran

Gambar Struktur Produk

122

Page 137: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

123

Kawat Lilit

Kawat merupakan bahan baku yang digunakan untuk membuat per bulat. Per

bulat tersebut nantinya akan disatukan untuk menjadi sebuah rangka per. Kawat

ini terdapat pada level ke 3 BO pada Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Kain

Bahan baku utama lainnya adalah kain yang digunakan untuk menutupi rangka

per yang terbentuk dari kawat. Kain tersebut mempunyai beberapa pola yang

disesuaikan dengan permintaan dari konsumen. Kain ini terdapat pada level ke 3

pada MFG Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Page 138: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

124

PP non Wofen

PP non woven merupakan kain yang terbuat dari busa polypropylene berbentuk

serat panjang. PP non woven dijahit dengan busa dan kain yang telah diberikan

pola. PP non woven berguna untuk tempat melekatnya rangka per yang nantinya

disatukan dengan c-ring. PP non woven ini terdapat pada level ke 3 pada MFG

Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Catton Shett

Cotton sheet berguna untuk meredam suara dari rangka per. Cotton sheet

diletakkan diantara rangka per dan hardpad. Cotton sheet ini terdapat pada level

ke 3 pada MFG Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Page 139: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

125

Hardpad

Hardpad digunakan untuk meredam suara dari rangka per dan membuat busa

tidak cepat rusak. Hardpad diletakkan diantara cotton sheet dan busa. Hardpad ini

terdapat pada level ke 3 pada MFG Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Karton Sudut

Karton sudut diletakan pada keempat sisi sudut pada matras. Karton ini berfungsi

untuk melindungi sudut-sudut matras agar tidak rusak. Karton sudut ini terdapat

pada level ke 4 pada MFG Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Page 140: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

126

Per Pinggir

Per pinggir digunakan untuk menahan dan menguatkan sisi-sisi sudut dari per

bulat. Per pinggir ini terdapat pada level ke 3 pada BO Perencanaan Kebutuhan

Material ( MRP )

Staples CL

Staples CL74 digunakan untuk menyatukan per bulat dengan per pinggir. Staples

CL74 ini terdapat pada level ke 3 pada BO Perencanaan Kebutuhan Material (

MRP )

Page 141: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

127

Staples CR

Staples CR digunakan untuk menyatukan pp non woven, busa, dan kain dengan

rangka per. Staples CR ini terdapat pada level ke 3 pada BO Perencanaan

Kebutuhan Material ( MRP )

List

List digunakan untuk menutupi sisi pinggir antar kain pada matras. List ini

terdapat pada level ke 3 pada MFG Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Page 142: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

128

Kain Tabeng

Kain tabeng digunakan untuk menutupi sisi-sisi dari matras. Kain tabeng ini

terdapat pada level ke 3 pada MFG Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Benang

Benang digunakan untuk menjahit pola-pola pada kain yang diminta oleh

konsumen. Benang ini terdapat pada level ke 2 pada BO Perencanaan Kebutuhan

Material ( MRP )

Page 143: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

129

Plastik Mika

Plastik mika digunakan pada proses packing. Plastik mika ini terdapat pada level

ke 4 pada BO Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Busa

Busa akan dipotong dengan ketebalan tertentu sesuai dengan pesanan dari

konsumen/distributor. Busa ini terdapat pada level ke 2 pada MFG Perencanaan

Kebutuhan Material ( MRP )

Page 144: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

130

Air Vent

Air vent diletakkan pada sisi kiri dan kanan pada matras. Air vent ini berfungsi

untuk mengeluarkan udara yang ada pada matras saat matras ditekan. Air vent ini

terdapat pada level ke 3 pada BO Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Alas Matras

Pembuatan alas matras terbentuk dari busa, pp non woven, dan kain. Ketiga bahan

baku tersebut akan dibentuk pola dengan mesin quilting. Setelah pola pada alas

matras telah terbentuk, alas matras tersebut akan dijahit untuk menjadi satu

kesatuan. Alas matras ini terdapat pada level ke 3 pada MFG Perencanaan

Kebutuhan Material ( MRP )

Page 145: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

131

Per Bulat

Per bulat terbentuk dari kawat. Per bulat ini terdapat pada level ke 3 pada BO

Perencanaan Kebutuhan Material ( MRP )

Rangka Per

Setelah pembuatan per bulat telah selesai, dilanjutkan dengan penyatuan per bulat

untuk menjadi rangka per. Ukuran dari pembuatan rangka per berbeda-beda pada

tiap jenis matras. Rangka per ini terdapat pada level ke 2 pada MFG Perencanaan

Kebutuhan Material ( MRP )

Page 146: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

132

Page 147: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

133

Page 148: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

134

Page 149: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

135

Page 150: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

136

Page 151: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

137

Page 152: TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN …

138

BIODATA WISUDAWAN

No. Urut : -

Nama : Rahul Mahendra

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat / Tgl Lahir : Sibolga, 08 Juli 1996

NPM : 1510024425035

Program Studi : Teknik Industri

Tanggal Lulus : 08 Juli 2019

IPK : 3,58

Predikat Lulus :

Judul Skripsi : Perencanaan Dan Pengendalian

Persedian Bahan Baku Dengan

Menggunakan Metode Material

Requirement Planning

Dosen Pembimbing : 1. Riko Ervil, MT

2. Tri Ernita, ST, MP

Asal SMA : SMA N. 01 Tilatang Kamang

Nama Orang Tua : Jhon Hendry

Alamat / Tlp / Hp : Jaruang, Jorong PGRM,

Kanagarian Gaduik, Kc.

Tilatang Kamang, Kab. Agam

082280473309