tugas akhir pengaruh direct dan indirect marketing
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
PENGARUH DIRECT DAN INDIRECT MARKETING
TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI NASABAH
BRI SYARIAH KCP METRO
Oleh :
AAN ARYAWAN
NPM.13108878
Program Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
METRO LAMPUNG
1439 H / 2018 M
ii
“PENGARUH DIRECT DAN INDIRECT MARKETING
TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI NASABAH
BRI SYARIAH KCP METRO”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Ahli Madya (Amd)
Oleh:
AAN ARYAWAN
NPM 13108878
Pembimbing I : Suci Hayati. S.Ag, M.S.I
Pembimbing II : Rina El Maza, S.H.I., M.S.I
Program Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
METRO LAMPUNG
1439 H/ 2018 M
iii
iv
v
PENGARUH DIRECT DAN INDIRECT MARKETING TERHADAP
MINAT MASYARAKAT MENJADI NASABAH BRI SYARIAH KCP
METRO
ABSTRAK
OLEH
AAN ARYAWAN
NPM: 13108878
Sebagai sebuah praktik keuangan baru di masyarakat, keberadaan dan
pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu di sosialisasikan kepada
masyarakat. Untuk mempengaruhi minat masyarakat agar tertarik pada bank
syariah, perlu adanya pemasaran yakni sarana untuk memperkenalkan bank
syariah tersebut.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Pemasaran bisa dilakukan
dengan berbagai cara, pada zaman yang sudah modern sekarang ini banyak
dilakukan pengembangan pemasaran diantaranya direct dan indirect marketing.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh direct dan
indirect marketing terhadap minat masyarakat menjadi nasabah BRI Syariah KCP
Metro.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa berpengaruh
direct dan indirect marketing dalam menarik minat masyarakat menjadi nasabah
BRI Syariah KCP Metro. Jenis penelitian ini adalah field research. Alat
Pengumpulan data penelitian ini mengunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi.Sifat penelitian ini adalah kualitatif. Manfaat dari penelitian ini yaitu
untuk emperkaya khazanah keilmuan serta wawasan praktik perbankan khususnya
berkaitan dengan pemasaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa, direct dan indirect marketing merupakan kegiatan pemasaran
penjualan pribadi (personal selling) yang merupakan unsur-unsur pemasaran.
Penjualan tatap muka (personal selling) yang dilakukan bersifat personal
confrontation yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara
dua orang atau lebih dan hanya sekedar hubungan jual-beli tidak ada hubungan
yang lebih akrab. Diantara direct dan indirect marketing yang lebih berpegaruh
terhadap minat masyarakat menjadi nasabah BRI Syariah KCP metro adalah
direct marketing dengan cara penjualan tatap muka (personal selling).
vi
vii
MOTTO
أيها لكم بيىكم ب ٱلذيه ي ا أمى طل ءامىىا ل تأكلى زة عه ٱلب أن تكىن تج إل
ا أوفسكم إن ىكم ول تقتلى تزاض م ٩٢كان بكم رحيما ٱللHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisaa ayat 29)
viii
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, tugas akhir ini kupersembahkan
kepada:
1. Orang Tuaku, bapak (Sumardi) dan ibu (Sunarti) yang telah memberikan
kasih sayang serta doa yang selalu menyertai langkahku hingga saat ini.
2. Untuk kakakku (Nirwan Efendi) dan adikku (Aldri Armansyah) yang selalu
memberikan semangat.
3. Teman-temanku Rijal Setiawan, Sigid Widjaksono, dan Boeztanil Husaini
dan semuanya yang tidak ku sebut satu-persatu yang telah memberikan
dorongan dan semangat demi keberhasilanku.
4. Almamater DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Metro.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk, tempat kita
memasrahkan segalanya. Sholawat dan salam kepada junjungan kita Rasulullah
SAW. Akhirnya kerja keras dan kesungguhan peneliti untuk menyelesaikan tugas
akhir ini dengan judul “Pengaruh Direct Dan Indirect Marketing Terhadap Minat
Masyarakat Menjadi Nasabah BRI Syariah KCP Metro” dapat berjalan dengan
baik.
Dalam lubuk hati yang paling dalam, bahwa tugas akhir ini dimaksudkan
sebagai salah satu sumbangan dan tanda cinta peneliti kepada orang-orang yang
telah banyak berkorban, memberi dukungan, bimbingan dan nasehat kepada
peneliti sejak awal pendidikan di IAIN Metro ini hingga tugas akhir ini selesai.
Ucapan kasih yang begitu tulus juga dipersembahkan buat Bapak dan Ibu yang
telah banyak memberikan bantuan baik motivasi maupun materi kepada peneliti
selama penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Ibu Prof.Dr. Enizar, M.Ag selaku Ketua Rektor IAIN Metro
2. Ibu Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku ketua jurusan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Metro
3. Ibu Zumaroh,M.E.Sy selaku Ketua Program Studi D3 Perbankan Syariah
IAIN Metro.
x
4. Ibu Suci Hayati. S.Ag, M.S.I Selaku Dosen Pembimbing akademik,
sekaligus sebagai pembimbing I peneliti, yang telah membimbing peneliti
dengan penuh kesabaran.
5. Ibu Rina El Maza, S.H.I., M.S.I Selaku Dosen Pembimbing Akademik II,
yang dengan setulus hati memberikan arahan agar peneliti dapat
mempersembahkan tugas akhir yang baik dan benar.
6. Seluruh Dosen Pengajar di program D-III Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro yang telah mendidik dan
memberikan dukungan selama ini.
7. Seluruh staff karyawan dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Metro.
8. Bapak Hadi Susilo selaku pimpinan cabang BRI Syariah KCP Metro, yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan riset, serta
masyarakat yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan peneliti.
9. Semua staff dan karyawan BRI Syariah KCP Metro.
10. Sahabat-sahabat satu angkatan di program D-III Perbankan Syariah yang
sama-sama menimba ilmu di IAIN Metro, dan selalu saling memberi
motivasi satu sama lain demi tercapainya tujuan bersama.
xi
11. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir
ini. Semoga tugas akhir ini memberikan manfaat bagi pembaca dan semoga allah
SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin yarobal
„alamin.
Metro, Januari 2018
Peneliti
AAN ARYAWAN
NPM. 13108878
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ............................................. vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pertanyaan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
D. Metode Penelitian ..................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran ................................................................................. 13
1. Pengertian pemasaran......................................................... 13
2. Unsur-unsur pemasaran ...................................................... 14
B. Direct marketing ....................................................................... 18
1. Pengertian direct marketing ................................................ 18
2. Bentuk-bentuk direct marketing ......................................... 20
C. Indirect marketing .................................................................... 24
1. Pengertian indirect marketing............................................. 24
2. Bentuk-bentuk indirect marketing ...................................... 25
xiii
D. Minat nasabah ............................................................................. 26
1. Pengertian minat ................................................................. 26
2. Macam-macam minat ......................................................... 27
3. Faktor-faktor yang dapat menarik minat nasabah .............. 29
BAB III PEMBAHASAN
A. Sejarah singkat BRI Syariah KCP Metro ................................. 33 B. Visi dan misi BRI Syariah KCP Metro ............................................. 35
C. Struktur organisasi .................................................................... 36
1. Struktur organisasi BRI Syariah KCP Metro ..................... 35
2. Tugas dan fungsi ................................................................ 38
D. Produk-produk BRI Syariah KCP Metro ................................. 41
1. Produk Penghimpunan Dana (Funding) ............................. 41
2. Produk Pembiayaan (Landing) ........................................... 43
3. Produk Jasa ......................................................................... 44
E. Analisis pengaruh direct dan indirect marketing terhadap
minat masyarakat menjadi nasabah BRI Syariah KCP Metro .. 45
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 54
B. Saran-saran .............................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi BRI Syariah Metro ......................................... 36
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nama Dan Jabatan Karyawan BRI Syariah KCPMetro .................... 37
Tabel 2 Jumlah Nasabah BRI Syariah KCP Metro Dari Tahun Ke Tahun ..... 50
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pembimbing Tugas Akhir
2. Surat Persetujuan Perubahan Judul
3. Outline
4. Surat Tugas
5. Surat Izin Research
6. Alat Pengumpul Data
7. Formulir Bimbingan Tugas Akhir
8. Surat Keterangan Bebas Pustaka
9. Brosur BRI Syariah KCP Metro
10. Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan lembaga keuangan yang salah satu
kegiatan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta
memberikan jasa jasa bank lainnya. Dengan fungsi bank yang
demikian, tidak heran jika perkembangan perbankan cukup
signifikan. Hal ini dapat dilihat bermunculannya perbankan
perbankan syariah di Indonesia.1
Sebagai sebuah praktik keuangan baru di masyarakat, keberadaan
dan pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu di sosialisasikan
kepada masyarakat. Sosialisasi tersebuat bukan hanya bagi masyarakat
umum, namun juga kalangan perbankan dan bahkan otoritas perbankan
seperti bank indonesia.2 Untuk mempengaruhi minat masyarakat agar
tertarik pada bank syariah, perlu adanya pemasaran yakni sarana untuk
memperkenalkan bank syariah tersebut.
Pemasaran merupakan fungsi dalam suatu bisnis yang
mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi
sekarang guna untuk mengukur seberapa besar konsumen yang akan
dilayani di masa mendatang, menentukan pasar sasaran mana yang
1 Kasmir, Dasar Dasar Perbankan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 2 2 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,
2001), h.237
2
paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai
produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut.
Dengan demikian, pemasaran berperan sebagai penghubung antara
kebutuhan masyarakat dengan pola jawaban ekonomik yang diperlukan.
Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat
penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba, dengan cara melakukan
berbagai macam bentuk pemasaran baik secara langsung (direct
marketing) maupun tidak langsung (indirect marketing). Masyarakat
awam pada umumnya seringkali menyamakan pemasaran dengan
penjualan. Pandangan ini terlalu sempit karena penjualan hanya satu
dari beberapa aspek yang ada pada pemasaran. Pemasaran berusaha
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen pasar serta
bagaimana memuaskan mereka melalui proses pertukaran dengan tetap
memperhatikan semua pihak dan tujuan yang terkait dengan kepentingan
perusahaan.
Pemasaran-pemasaran yang dilakukan lebih mendekati suatu
seni untuk mencari cara terbaik bagi pengaturan produk perusahaan.
Banyak masyarakat yang keliru menilai akan subfungsi pemasaran ini,
misalnya, iklan dan penjualan. Sekalipun demikian, pemasaran yang
sebenarnya bukanlah seni “menjual apa yang anda buat, maka
3
sebanyak itulah yang anda peroleh”. Pemasaran merupakan seni
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan konsumen dan kemudian
anda harus menemukan pemecahannya agar konsumen merasa puas
sekaligus memberikan laba bagi pemilik saham. Pemasaran diperlukan
untuk memberikan informasi kepada konsumen dan menjawab
pertanyaan konsumen, dengan begitu konsumen akan memperoleh
informasi yang dibutuhkan sehingga dapat menarik minat konsumen
sepenuhnya, dengan adanya pemasaran konsumen bisa lebih mengenal
produk dan pemasar juga mengerti kebutuhan konsumen.
Pemasaran bisa dilakukan dengan berbagai cara, pada zaman yang
sudah modern sekarang ini banyak dilakukan pengembangan pemasaran
dengan media massa yang merupakan aspek direct marketing dan indirect
marketing. Semua itu dilakukan demi untuk menarik minat masyarakat,
metode promosi atau alat-alat promosi penting digunakan untuk
mempengaruhi minat nasabah dalam membangun suatu program penjualan
yang efektif diantaranya yakni iklan, kewiraniagaan, promosi konsumen,
publisitas, dan direct marketing (pemasaran langsung).3
BRI Syariah KCP Metro merupakan salah satu kantor cabang
pembantu yang terletak di Jl. AH.Nasution No.1 Metro Lampung. BRI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Metro sendiri berdiri sejak 15 Oktober
2010. Sejak awal berdiri BRI Syariah telah menerapkan strategi pemasaran
secara langsung (direct marketing) dan pemasaran secara tidak langsung
3 Philip Kotler dan Nancy Lee, Pemasaran di Sektor Publik, (Jakarta: PT. Indeks, 2007),
h.173
4
(indirect marketing). Akan tetapi ketika awal berdiri BRI Syariah KCP
Metro lebih berfokus untuk menggunakan pemasaran secara langsung
(direct marketing) karena ketika awal berdiri masyarakat banyak yang
belum mengetahui tentang BRI Syariah sehingga enggan menjadi nasabah.
Hingga saat ini direct dan indirect marketing masih tetap digunakan.
Direct marketing yang dilakukan di BRI Syariah KCP Metro salah satunya
dengan cara penjualan tatap muka (personal selling) yaitu dengan cara
mendatangi langsung sang calon nasabah dan menawarkan prouduk yang
ada di BRI Syariah seperti pembiayaan ataupun tabungan, jika sang calon
nasabah tertarik makan akan menjadi nasabah jika tidak maka tidak
dipaksa dan mencari calon nasabah yang lain. Contohnya dengan
mendatangi kerumun orang-orang yang sedang berada di warung kopi dan
menawarkan produk-produk BRI Syariah ataupun mendatangi pedagang
yang berada di pasar. Sedangkan indirect marketing yang dilakukan di BRI
Syariah dengan merefrensikan nasabah yang sudah menabung/melakukan
pembiayaan ke keluarga, saudara, kawan ataupun tetangga yang ingin
menabung ataupun sedang membutuhkan pembiayaan. Contohnya pak
Budi sedang membutuhkan pembiayaan akan tetapi pak Budi bingung mau
meminjam kemana akhirnya pak Budi bertanya ke salah satu tetangganya
yang pernah melakukan pembiayaan dan di beritahu bahwa tetangganya
melakukan pembiayaan di BRI Syariah KCP Metro, dan pak Budi tertarik
ingin melakukan pembiayaan di BRI Syariah KCP Metro.4
4 Wawancara kepada Salles Officer (SO), Sunar Riyanto, 2 Oktober 2017
5
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai pengaruh direct dan indirect
marketing terhadap minat Masyarakat menjadi nasabah BRI
Syariah KCP Metro dalam bentuk tugas akhir yang berjudul
“Pengaruh Direct Dan Indirect Marketing Terhadap Minat
Masyarakat Menjadi Nasabah BRI Syariah KCP Metro”.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi
masalah pokok dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana Pengaruh Direct Dan Indirect Marketing Terhadap
Minat Masyarakat Menjadi Nasabah BRI Syariah KCP Metro?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian.
Berkaitan dengan pertanyaan masalah seperti yang
dikemukakan diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh Direct Dan Indirect Marketing Terhadap Minat
Masyarakat Menjadi Nasabah BRI Syariah KCP Metro.
2. Manfaat penelitian
6
Bagi penulis penelitian untuk tugas akhir ini
mempunyai berbagai manfaat. Adapun manfaat dari penelitian
ini yaitu :
a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan menjadi bahan refrensi
dan sebagai tambahan informasi bagi akademisi dan pembaca
mengenai pengaruh direct dan indirect marketing terhadap minat
masyarakat menjadi nasabah BRI Syariah KCP Metro.
b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan dan acuan bagi pihak lembaga dan masyarakat terutama
untuk BRI Syariah KCP Metro.
D. Metode Penelitian.
1. Jenis dan Sifat Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian yang dipakai oleh peneliti termasuk jenis
penelitian lapangan (field reseach). Penelitian lapangan
yaitu merupakan salah satu metode penelitian kualitatif
yang dilakukan dengan berada langsung pada objeknya,
terutama dalam usahanya mengumpulkan data dan berbagai
informasi. Dengan kata lain peneliti turun dan berada
langsung di lapangan atau langsung berada di lingkungan
yang mengalami masalah atau disempurnakan atau
7
diperbaiki.5 Adapun maksud dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana pengaruh direct dan indirect
marketing terhadap minat masyarakat menjadi nasabah BRI
Syariah KCP Metro.
b. Sifat Penelitian
Sifat dari penelitian ini yaitu kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis kata lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6
Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian pengaruh direct
dan indirect marketing terhadap minat masyarakat menjadi nasabah di
BRI Syariah KCP Metro adalah kualitatif. Data kualitatif berupa
keterangan dan uraian dari marketing dan pimpinan BRI Syariah KCP
Metro sehingga uraian tersebut akan tergambar tentang pengaruh
direct dan indirect marketing terhadap minat masyarakat menjadi
nasabah di BRI Syariah KCP Metro.
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh.7 Dikarenakan sumber data merupakan salah satu hal
yang sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian.
5 Hadari Nawawi dan Mini Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada,
University Press, 1996), h. 24 6 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiatif, dan Tindakan, (Bandung:
PT Refika Aditama, 2012), h. 181
7 Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2013), h. 172
8
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a. Sumber data Primer.
Sumber data primer adalah “sumber data yang
diperoleh peneliti dari sumber asli.”8 Dalam hal ini peneliti
melakukan penelitian langsung di BRI Syariah KCP Metro.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Pimpinan
Cabang bapak Hadi Susilo, Account Officer bapak Leo V,
dan Salles Officer bapak Sunar Rianto.
b. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang
diperoleh dari buku-buku pustaka yang ditulis orang lain
dokumen-dokumen yang merupakan hasil penelitian dan
hasil laporan.9
Sumber data sekunder merupakan sumber yang
dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat
memperkuat data pokok. Dalam penelitian ini yang menjadi
sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen, buku-
buku, hasil wawancara, dan data-data lain yang berkaitan.
Sumber buku pokok yang peneliti pakai diantaranya: Philip
kotler dan Nancy Lee, Pemasaran di Sektor Publik, Tjiptono.
8 Muhamad,Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada ,2013), h. 103
9 Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h.
93
9
Fandy, Strategi pemasaran, Stewart H. Rewoldt, James D.
Scott dan Martin R. Warshaw, Strategi Promosi pema saran,
Philip Kotler, Marketing, dan yang lainnya”.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian.10
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field
research) yang dilakukan pada BRI Syariah KCP Metro mengenai
pengaruh direct dan indirect marketing terhadap minat masyarakat
menjadi nasabah.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, antara lain :
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi
semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.11
Wawancara juga merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.12
Ada tiga jenis teknik wawancara,
yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur dan
wawancara tak terstruktur.13
10 W. Gulo, Metodelogi Penelitian, (Jakarta : PT. Gramedia, 2001), h. 110 11 S.Nasution, Metode Research, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), h.113 12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif - Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 231 13 Ibid, h. 233
10
Dari ketiga jenis tersebut, peneliti menggunakan teknik
wawancara tak terstruktur dalam mengajukan pertanyaan kepada
pihak bank. Sistem atau teknik wawancara ini dilakukan dalam bentuk
model wawancara yang tidak terstruktur yaitu berupa dialog/tanya
jawab, hal ini dilakukan agar yang diwawancarai tidak kaku dalam
menjawab pertanyaan, sehingga data-data dapat diperoleh semaksimal
mungkin, akan tetapi tidak menyimpang dari standar pertanyaan yang
dibutuhkan dan lebih diarahkan pada hal-hal yang menjadi objek
permasalahan. Peneliti memperoleh informasi dari Pimpinan Cabang
bapak Hadi Susilo, Account Officer bapak Leo V, dan Salles Officer
bapak Sunar Rianto.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar
dan lain sebagainya.14
Dilakukan dengan membaca berbagai
literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian untuk
mendapatkan dan melengkapi data-data secara teoritis yang
erat hubungannya dengan hal-hal yang sedang diteliti. Dalam
penelitian ini, penulis mengambil dokumen BRI Syariah KCP
Metro berupa sejarah singkat dan struktur organisasi.
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 231
11
4. Analisis Data
Analisis data adalah Proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi kemudian mempelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami.15
Metode analisis data yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengungkapkan
suatu fenomena melalui deskripsi bahasa non-statistik secara
holistik.16
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dikemukakan di sini bahwa,
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun kedalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.17
Sumber data pada laporan ialah data sekunder untuk panduan toeri
mengenai laporan penelitian, sedangkan sumber data primer untuk
memperakurat hasil penelitian. Data dapat diperoleh dari wawancara dan
dokumentasi dari Bank BRI Syariah. Data hasil dokumentasi digunakan
untuk menunjang hasil wawancara. Untuk menganalisis data, peneliti
15 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung : CV. Alfabeta, 2013), h. 402 16 Zuhairi,et.al, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Revisi, STAIN Jurai Siwo Metro,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada , 2016), h. 23 17 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, h. 402
12
menggunakan cara berfikir induktif. Berfikir induktif berawal dari fakta
atau peristiwa khusus ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum.
Dalam penerapannya teknik ini digunakan untuk menganalisis data
tentang beberapa fakta yang kongkrit mengenai” Pengaruh Direct dan
Indirect Marketing Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Nasabah BRI
Syariah KCP Metro ” yang bersifat umum. Tujuan dari analisis data
tersebut yaitu untuk menyajikan dengan susunan yang baik sehingga
mudah dipahami.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran
adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Asosiasi Pemasar
Amerika menawarkan definisi formal yakni, pemasaran adalah satu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya. Pemasaran mengandung arti
kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya dengan pasar.
Pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses
pertukaran, dan inti dari pemasaran adalah seluruh kegiatan yang
menyangkut pemuas, meliputi pengembangan produk, pencarian
pelanggan, komunikasi, distribusi, penetapan harga, dan pelayanan.18
Pemasaran mempunyai empat unsur pokok kegiatan pemasaran
yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain
saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan
18
Philip kotler dan Nancy Lee, Pemasaran di Sektor Publik, (Jakarta: PT. Indeks, 2007),
h.6
14
berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan
terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik
mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep pemasaran. Cara yang
digunakan dalam mempengaruhi konsumen adalah melalui informasi dan
komunikasi antara penjual dan calon konsumen mengenai produk yang
ditawarkan. Dengan mempengaruhi konsumen secara terus menerus baik
langsung maupun secara tidak langsung kegiatan promosi bertujuan agar
calon konsumen dapat mengenal terlebih dahulu produk yang ditawarkan
kemudian tertarik dan kemudian dapat mengambil keputusan untuk
melakukan pembelian. Metode promosi atau alat-alat promosi penting
digunakan untuk mempengaruhi minat nasabah dalam membangun suatu
program penjualan yang efektif adalah iklan, kewiraniagaan, promosi
konsumen, publisitas, dan direct marketing.19
2. Unsur-Unsur Pemasaran
Metode promosi yang penting dan pertimbangan-pertimbangan
yang dapat membimbing dalam memilih unsur-unsur yang tepat untuk
perpaduan dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Periklanan
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan
dalam hal ini adalah bank guna menginformasikan, segala sesuatu
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Informasi yang diberikan
19 Ibid. h.173
15
adalah nama produk, manfaat produk, harga produk, serta keuntungan-
keuntungan produk dibandingkan produk sejenis yang ditawarkan oleh
pesaing. Tujuan promosi lewat lklan adalah berusaha untuk menarik
dan mempengaruhi nasabah lama serta calon nasabahnya. Agar iklan
yang dijalankan dapat efektif dan efisien maka perlu dilakukan
program pemasaran yang tepat.20
Jenis-jenis media yang dapat
dipergunakan sebagai sarana iklan suatu perusahaan yaitu:
a) Surat kabar dan majalah
b) Surat pos langsung
c) Radio
d) Televisi
e) Papan reklame
f) Spanduk
g) Penyebaran brosur di tempat umum
h) Dan media lainnya
2) Penjualan Pribadi (personal selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memeperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba membelinya.21
20 Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 147
21 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008), h. 32
16
Kewiranigaan (personal selling) adalah unsur terpenting keduan
menentukan perpaduan promosinya dalam mendapatkan pesanan yang
diinginkan. Tujuan dari personal selling adalah untuk membuat grosir
bekerja sama dengan pengusaha untuk aktif menjual dan usaha-usaha
promosi lainnya dan membuat pengecer aktif mempromosikan dan
memamerkan produk di tempat penjualannya. Personal selling dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Presentasi penjualan
b) Pertemuan penjualan
c) Contoh/sampel
d) Pasar malam
e) Pameran dagang
3) Promosi konsumen (penjualan)
Promosi konsumen adalah taktik pemasaran yang berjangka
pendek bertujuan untuk merancang tanggapan yang segera di tempat
pembelian.22
Sifat-sifat yang terkandung dalam promosi penjualan,
diantaranya adalah komunikasi mengandung arti bahwa promosi
penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang
memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat insentif yaitu
memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi
pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak
22 Stewart H. Rewoldt, James D. Scott dan Martin R. Warshaw, Strategi Promosi pema
saran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), h. 39
17
untuk membeli pada saat itu juga.23
Promosi konsumen untuk
merangsang tanggapan calon nasabah dari suatu produk baru atau
untuk menarik perhatian dalam suatu promosi yang kreatif, dengan
cara sebagai berikut :
a) Pmberian hadiah bagi pelanggan
b) Kontes, permainan, undian
c) Pembelian kupon
d) Diskon
e) Jaminan produk
f) Coba gratis
g) Perlombaan
4) Publisitas
Kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan
seperti pameran, pembukaan stan promosi di pusat perbelanjaan,
sponsorship kegiatan, program corporatesocial responsibility (CSR),
mendukung atau berperan serta dalam kegiatan amal seperti
penggalangan dana untuk para korban bencana alam , serta kegiatan
lainnya.
Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata
para nasabahnya. Merupakan ruang editorial yang terdapat disemua
media yang dibaca, dilihat atau didengar untuk membantu mencapai
tujuan-tujuan penjualan dan tidak dibayar. Publisitas disebut juga
23 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h.229
18
hubungan masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah agar nasabah agar
mengenal bank lebih dekat, dengan ikut kegiatan tersebut nasabh kan
selalu mengingat bank tersebut dan diharapkan akan menarik
nasabah.24
Kegiatan publisitas dapat dilakukan melalui :
a) Pidato
b) Seminar
c) Kegiatan amal
d) Bakti sosial
e) Majalah perusahaan
f) Berita
g) Sponsorsip kegiatan25
B. Direct Marketing
1. Pengertian direct marketing
Direct marketing (pemasaran langsung) adalah penggunaan
saluran-saluran langsung-konsumen (CD-consumer direct) untuk
menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa
menggunakan perantara pemasaran. saluran saluran ini mencakup surat
langsung (direct mail), katalog, telemarketing, tv interaktif, kios, situs
internet, dan peralatan bergerak (mobile device). Pemasaran langsung
24 Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 185
25 No Name, Strategi Promosi Produk Bank, http:// irwanroyansyah. Blogspot.com,
diakses pada 20 juni 2017
19
adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani
pelanggan.26
Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung
kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang besangkutan, baik melalui telepon, pos atau
dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang
sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, di mana semakin
banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang
sangat individual. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana transportasi
dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, di
mana perusahaan relatif mudah mendatangi langsung calon pelanggan
ataupun menghubungi via telepon atau surat. Banyaknya wanita yang
bekerja juga turut andil bagi perkembangan direct marketing, karena
semakin kurangnya waktu mereka untuk berbelanja. Faktor lain yang
mendorong pertumbuhan direct marketing adalah panjangnya antrian di
kasir sehingga menyebabkan konsumen harus sabar menunggu sekian
lama baru dilayani, padahal mereka sangat diburu waktu.27
Direct marketing merupakan komunikasi langsung untuk individu
khusus dengan maksud mencari respon ataupun mengadakan dialog serta
menawarkan kemampuan untuk membuat pesan secara bebas, dan
menyediakan informasi tepat waktu serta sangat terkenal kemampuannya
26 Philip Kotler Dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jilid
2, (Jakarta: PT Indeks, 2007) h. 288 27 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h.232
20
untuk menarik respons. Tujuan direct marketing adalah agar pesan-pesan
tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan.
2. Bentuk-bentuk direct marketing
Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran langsung adalah:
a. Penjualan tatap muka (personal selling)
Bentuk pertama dari direct marketing ini merupakan
kunjungan penjualan yang dilakukan oleh para tenaga penjual atau
armada penjual. Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual
dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Sifat-sifat personal selling antara lain :
1) Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang
hidup,langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih.
2) Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya
segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli
sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
3) Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan
pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.
Dalam metode ini mempunyai kelebihan antara lain operasinya
lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan
menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan,
21
pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat
membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun
karena menggunakan armada penjual yang relative besar, maka metode
ini biasanya mahal. Di samping itu, spesifikasi penjual yang diinginkan
perusahaan mungkin sulit dicari.Meskipun demikian, personal selling
tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk mendukung metode promosi
lainnya.28
b. Pemasaran pengeposan langsung (direct mail marketing)
Direct mail marketing adalah aktivitas promosi barang atau
jasa yang langsung ditujukan kepada konsumen atau pelanggan
melalui media surat (mail), kaset video, bahkan disket komputer,
dengan harapan dapat menciptakan transaksi langsung. Tetapi akhir-
akhir ini tiga bentuk baru pengiriman pos telah menjadi populer,
yaitu: surat fax yang memungkinkan pengiriman pesan medium-
kertas melalui jaringan telepon. Surat fax memiliki keunggulan
utama atas surat biasa yaitu pesan tersebut dapat dikirim dan diterima
hampir sesaat. Selain surat fax ada juga e-mail (electronic mail) yang
memungkinkan pengguna mengirim pesan atau file langsung dari
komputer ke komputer lainnya dan surat suara (voice mail) yang
merupakan suatu sistem untuk menerima dan menyimpan pesan lisan
di alamat telepon.
c. Pemasaran katalog (catalog marketing) / Brosur.
28 Ibid. h. 224
22
Pemasaran melalui katalog adalah bentuk pemasaran
langsung dimana perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog
kepada konsumen atau calon konsumen dengan harapan penerima
katalog akan memesan, dan juga bisa berbentuk brosur yang dibagi-
bagikan kepada konsumen. Kemajuan teknologi yang cepat, bersama
dengan gerakan menuju pemasaran yang dilakukan, satu lawan satu,
telah menghasilkan perubahan dramatis dalam pemasaran melalui
katalog (catalog marketing)/ brosur. Majalah katalog age biasa
mendefinisikan katalog sebagai lembar cetakan yang di jilid yang
sedikitnya terdiri dari 8 halaman, yang menjual berbagai produk, dan
menawarkan mekanisme pemesan langsung.29
d. Telemarketing
Telemarketing adalah penjualan barang/jasa melalui telepon.
Pemasar menggunakan pemasaran telepon keluar untuk menjual
langsung kepada konsumen dan bisnis. Pemasaran jarak jauh
(telemarketing) merupakan pemasaran yang menggunakan telepon
untuk menjual langsung kepada konsumen. Banyak konsumen
menghargai banyak tawaran yang mereka terima melalui telepon.
Pemasaran jarak jauh yang didesain dan dibidikkan dengan
semestinya memberikan banyak manfaat, yang meliputi kenyamanan
pembelian dan peningkatan informasi produk dan jasa. Namun
demikian terkadang dalam pemasaran telepon yang tidak diminta
29
Philip Kotler Dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jilid
2, h.295
23
(unsolicited telephone marketing) telah mengganggu banyak
konsumen yang keberatan atas panggilan telepon sampah (junk phone
call).30
e. Pemasaran televisi tanggap-langsung (direct-response television
marketing)
Pemasaran televisi tanggap-langsung adalah pemasaran
langsung melalui televisi, termasuk pengiklanan televisi tanggapan-
langsung atau saluran belanja dari rumah (home shopping channels).
Pemasar langsung menayangkan spot televisi, sering berdurasi 60
sampai 120 detik yang secara persuasif menggambarkan sebuah
produk dan memberi pelanggan nomor bebas pulsa untuk pemesanan.
Penonton sering menjumpai program iklan 30 menit atau informesial
untuk sebuah produk tunggal.
f. Pemasaran kios (kios marketing)
Kios marketing adalah pemasaran melalui “mesin penerima
pesan pelanggan”, yang ditempatkan di toko, bandara dan tempat-
tempat lain. Banyak perusahaan menempatkan mesin-mesin
informasi dan pemesanan disebut kios (berbeda dengan mesin
penjual, yang mengeluarkan produk aktual) di toko-toko, airport, dan
lokasi-lokasi lain. Para pemasar bisnis juga menggunakan kios,
contohnya Down Plastics menempatkan kios di sejumlah pameran
dagang untuk mengumpulkan informasi calon pelanggan dan
30 Ibid, h.297
24
memberikan informasi tentang produk-produknya. Sistem kios
tersebut membaca data pelanggan dari lencana-lencana pendaftaran
berkode dan menghasilkan lembaran-lembaran teknis yang dapat di
cetak di kios atau di kirim melalui faks atau di kirim melalui surat
kepada pelanggan.31
g. Pemasaran online (online marketing)
Pemasaran online adalah pemasaran yang dapat dijangkau
seseorang melalui computer dan modem. Pemasaran secara online
dilakukan melalui sistem computer online interaktif yang
menghubungkan para pelanggan dengan penjualan secara elektronik.
C. Indirect Marketing
1. Pengertian indirect marketing
Indirect marketing (penjualan tidak langsung) merupakan strategi
untuk mempromosikan suatu produk atau jasa yang ditujukan untuk
menyentuh pikiran dan perasaan konsumen. Wujud penjualan tidak
langsung (Soft-sell) dapat ditemui dalam bentuk iklan, humas, tanggung
jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), dan pemasaran
interaktif via internet secara tidak langsung.32
Berupaya memberitahu dan
mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya mendorong
pembeli,membangun pulic relation dan memelihara citra perusahaan.
31
Ibid, h.298 32 https://id.wikipedia.org/wiki/Penjualan_tidak_langsung, diakses pada 22 juni 2017
25
2. Bentuk-bentuk indirect marketing
a. Surat kupon
Salah satu sifat yang terkandung dalam pemasaran adalah sifat
insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang
bernilai bagi pelanggan. Dengan adanya surat kopon ini bisa menarik
minat masyarakat dan menambah loyalitas pelanggan.
b. Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk
mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra
perusahaan yang baik, dan menangani atau menanggapi rumor, berita,
dan kejadian tidak menyenangkan.
c. Blogging
Adalah Web global jejaring komputer yang luas dan berkembang
pesat. Dewasa ini jejaring komputer publik yang luas itu mengaitkan
pengguna computer di seluruh dunia. Semua orang dengan PC,
modem, dan perangkat lunak yang sesuai dapat menjelajah internet
untuk memperoleh atau berbagai informasi tentang hampir semua
pokok bahasan dan untuk berinteraksi dengan pengguna lain.
d. Media sosial/media massa
Terdiri dari komunikasi tidak personal, searah, dan pesan yang
direncanakan dengan dukungan dari pesan sponsor. Didesain untuk
26
memperluas dukungan khalayak dengan memengaruhi sikap dan
tingkah lakunya.
D. Minat
1. Pengertian minat
Menurut Yudrik Jahja, “Minat ialah suatu dorongan yang
menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti
pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang.”33
Abdul Rahman Shaleh mendefinisikan secara sederhana, “Minat
dapat diartikan sebagai suatu kecenderungn untuk memberikan
perhatiandan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi
objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.”34
Sedangkan menurut Zakiah Drajat, “Minat adalah kecenderungan
jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang berharga bagi orang. Sesuatu
yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan kebutuhan.”35
Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat
mendorung untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat
terhadap suatu objek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa
senang yang lebih besar terhadap objek tersebut, namun apabila objek
33 Yudrik Jahja, psikologi perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), h.63 34 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Prenad Media, 2004), h.262
35
Dahlan Syuhada Purba, Pengertian Minat Menurut Para Ahli,
http://dahlansyuhada25.blogspot.com, diakses pada 20 juni 2017
27
tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki
minat pada objek tersebut.
Minat masyarakat adalah suatu keinginan yang timbul dari dalam
diri masyarakat terhadap sesuatu yang disenangi atau dibutuhkan. Di
dalam minat terkandung unsur motif atau dorongan dari dalam diri
masyarakat yang merupakan daya tarik untuk melakuakan aktivitas atau
kegiatan sesuai dengan tujuannya.
2. Macam-macam minat
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini sangat
bergantung pada sudut pandang dan cara penggolongan misalnya
berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan arahan minat, dan berdasarkan
cara mendapatkan atau kengungkapkan minat itu sendri.36
a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
primitif dan minat kultural.. minat primitif adalah minat yang timbul
karena kebutuhan biologis atau jaringa-jaringan tubuh, misalnya
kebutuhan akan makan, perasaan enak atau nyaman, dan kebebasan
beraktivitas. Minat kultural atau minat sosial adalah minat yang
timbul karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung
berhubungan dengan diri kita. Sebagai contoh keinginan untuk
memiliki mobil, kekayaan, atau pakaian mewah. Dengan memiliki
hal-hal tersebut secara tidak langsung akan mmenganggap kedudukan
36 Abdul Rahman Shaleh Dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar, h.265
28
atau harga diri bagi orang yang agak istimewa pada orang-orang yang
memiliki mobil, kaya, berpakaian mewah, dan lain-lain.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat di bedakan menjadi minat intrinsik
dan minat ektrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang langsung
berhubungan dengan aktivitas itu sendiri. Sebagai contoh: seseorang
belajar karena senang pada ilmu pengetahuan atau karena memang
senag membaca, minat ektrinsik adalah minat yang berrhubungan
dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabial tujuannya sudah
tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Sebagai contoh:
seseorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas atau
lulus ujian minat belajarnya akan menjadi turun.
c. Berdasarkan mengungkapakan minat, dapat dibedakan menjadi empat
yaitu: expressed interest, manifest interest, tested interest, inventoried
interest.
1) expressed interest: adalah minat yang diungkapkan dengan arah
meminat kepada subjek untuk menyatakan atau menuliskan
kegiatan-kegiatan baik berupa tugas maupun bukan tugas yang
disenangi dan paling tidak disenagi.
2) manifest interest: adalah minat yang diungkapkan dengan cara
mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung
terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan
mengetahui hobinya.
29
3) tested interest: adalah minat yang diungkapkan cara
menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang diberiakan,
nilai-nilai yang tinggi pada suatu objek atau masalah biasanya
menunjukan minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut.
4) inventoried interest: adalah minat yang diungkapkan dengan
menggunakan alat-alat yang sudah distandarisasikan, dimana
biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditunjukan kepada
subjek apakah ia senang atau tidak senang terhadap sejumlah
aktivitas atau sesuatu objek yang ditanyakan.37
3. Faktor –faktor yang dapat menarik minat nasabah
Prilaku konsumen (nasabah) dipengaruhi oleh yang ada diluar diri
manusia (ekternal) dan faktor-faktor yang ada didalam diri manusia
(internal).
Faktor ekternal yang utama adalah faktor kebudayaan dan sosial
sedangkan faktor internal yang utama adalah faktor pribadi dan
psikologis.38
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen antara
lain:
a. Faktor budaya
Budaya adalah penentu mendasar dari keinginan dan prilaku
konsumen. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang
diteriam masyarakat secara menyeluruh dan terbesar kepada anggota-
anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol . kelas sosial
37 Ibid, h.268 38 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.228
30
adalahsebuah kelompok yang relative homogeny dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah herarki dan
para anggota dalam setiap herarki memiliki nilai, minat, dan prilaku
yang relatif sama.
b. Faktor sosial
Faktor sosial ini terdiri dari kelompok refrensi, keluarga, peranan,
dan status.
1) Kelompok refrensi adalah kelompok secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi sikap dan prilaku seseorang.
2) Para anggota keluarga juga memiliki pengaruh yang kuat pada
perilaku pembeli. Ada dua macam keluarga dalam kehidupan
pembeli, yaitu keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari
orang tua, dan keluarga sebagai sumber keturunan, yaitu
pasangan suami istri dan anak-anaknya.
3) Kedudukan seseorang pada setiap kelompok dapat dijelaskan
dalam peranan dan status. Setiap peranan akan mempengaruhi
prilaku pembeli seseorang.
c. Faktor pribadi
Yang dimaksud dengan faktor pribadi meliputi usia, dan tingkat
daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri.
d. Faktor psikologis
31
Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran,
keyakinan dan sikap.
1) Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak
untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan
dalam kebutuhan itu.
2) Persepsi adalah proses memilih, mengorganisasi, dan menfsirkan
masukan-masukan informasi oleh seseorang untuk menciptakan
sebuah gambaran yang bermakna tentang dunia.
3) Pembelajaran menunjukan perubahan dalam prilaku seseorang
individu yang bersumber pada pengalaman.
4) Keyakinan merupakan suatu gagasan deskriptif yang dianut
seseorang oleh sesuatu.
5) Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun
tidak baik, perasaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang
bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau
gagasan.
Menurut Kotler ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
minat, yaitu perbedaan pekerjaan, perbedaan sosial ekonomi, hobi atau
kegemaran, perbedaan jenis kelamin dan perbedaan usia.39
a. Perbedaan pekerjaan
39 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran I Edisi Milenium, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),
h. 297
32
Artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat
memperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin
dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan eaktu senggangnya,
dan lain-lain.
Sehingga setiap perbedaan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
dapat mempengaruhi timbulnya minat yang berbeda pula.
b. Perbedaan sosial ekonomi
Yaitu seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih
mudah mencapai apa yang diinginkannya dari pada yang mempunyai
ekonomi rendah. Seperti seseorang yang mempunyai sosial ekonomi
yang tinggi akan mempunyai minat untuk membeli mobil, sedangkan
seseorang yang mempunyai sosial ekonomi yang rendah tidak timbul
minat tersebut.
c. Hobi atau kegemaran
Artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya
untuk melakukan kegiatan yang mereka ingin lakukan, sehingga dapat
menimbulkan minat atas hobi atau kegemaran tersebut.
d. Perbedaan jenis kelamin
Artinya wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam
pola belanja.
e. Perbedaan usia
33
Pada usia anak-anak, dewasa, dan orang tua akan mempunyai
minat yang berbeda terhadap suatu barang yang mereka inginkan.
Seperti halnya dalam minat unntuk membeli menggunkan seseuatu.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat BRI Syariah KCP Metro
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada tanggal 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada tangggal 16 Oktober 2008
melalui suratnya Nomor.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian
PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional
secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan
berdasarkan prinsip syariah Islam.
Empat tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai
benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
34
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada tanggal
19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank
BRI Syariah yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo
selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank Syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus
pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi
bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan
perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang
berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
konsumer berdasarkan prinsip Syariah.40
Setelah melalui berbagai fase pertumbuhan dan pengembangan sejak
tahun 2008, kini BRI Syariah makin siap berkompetisi dengan memperluas
jaringan, menyiapkan SDM tangguh serta didukung sistem teknologi
40
Bank BRI Syariah , “SEJARAH”, dalam http://brisyariah.co.id/?q=sejarah diakses pada
tanggal 25 November 2017.
35
informasi yang handal sehingga mampu memberikan kemudahan akses,
menguasai pasar dan menjadi pemenang.41
Dalam rangka memperluas jaringan, maka didirikanlah kantor
cabang dan kantor cabang pembantu di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Salah satunya adalah BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang
beralamat di Jalan AH.Nasution No.1 Metro Lampung. BRI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Metro sendiri berdiri sejak 15 Oktober 2010 sampai
sekarang.42
B. Visi dan Misi BRI Syariah KCP Metro
1. Visi
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna.43
2. Misi
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
41
. Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan
BRI Syariah. 42 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 43
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
36
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketenteraman pikiran.44
C. Struktur Organisasi
a) Srtuktur Organisasi BRI Syariah KCP Metro
Gambar 1: 45
Struktur Organisasi BRI Syariah Metro
44 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 45
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
Pimpinan Cabang
Pembantu
Accounting
Officer (AO)
Manager marketing
Mikro
Branch Office
Supervisor
Customer
Service
Teller General
Affair (GA)
Account Officer
Mikro (AOM)
Unit Head (UH)
37
Tabel 1:
Nama dan Jabatan Karyawan BRI Syariah Metro
NAMA JABATAN
Hadi Susilo Pimpinan Cabang Pembantu
(Pincapem)
Thata Accounting Officer (AO)
Leo V. Accounting Officer (AO)
Muhammad Sufa Manager Marketing Mikro
Iwan Susilo Unit Head (UH)
Iwan Mafa Unit Head (UH)
Indah Account Officer Mikro (AOM)
Anisa V. Account Officer Mikro (AOM)
Ronaldi Marga Account Officer Mikro (AOM)
Sunar Riyanto Account Officer Mikro (AOM)
Supendi Account Officer Mikro (AOM)
Feryanto Account Officer Mikro (AOM)
Teddy Branch Operation Supervisor (BOS)
Titis Yunesti Teller
Eka S. Teller
Almira Costumer Service
Rusmanto General Affrair (GA)
Sumber : Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk,
Laporan Tahunan BRI Syariah.
Setiap bank Syariah memiliki struktur organisasi, namun terkadang ada
sedikit perubahan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh:
38
1. Ruang lingkup atau wilayah operasional bank Syariah,
2. Efektifitas dalam pengelolaan organisasi bank Syariah,
3. Orientasi program kerja yang akan direalisasikan dalam jangka pendek
dan jangka panjang,
4. Jumlah sumber daya manusia yang diperlukan dalam menjalankan
operasional bank Syariah.
b) Tugas dan Fungsi
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh bagian-bagian pada BRI
Syariah KCP Metro Diantaranya adalah:46
a. Pincapem (Pimpinan Cabang Pembantu)
1) Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja tahunan kantor cabang
pembantu, agar selaras dengan visi, misi dan strategi BRI Syariah.
2) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencan kerja kantor
cabang pembantu untuk memastikan tercapainya target yang telah
ditetapkan, secara tepat waktu.
3) Menilai, memutuskan, dan melegalisasi kegiatan non operasional
kantor cabang pembantu.
4) Mengkoordinasi seluruh sarana dan kegiatan untuk mencapai target
yang telah ditetapkan dan disepakati sejalan dengan visi, misi, dan
sasaran kegiatan kerja.47
b. Accounting Officer (orang yang berperan dalam pemasaran produk)
46 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
47 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
39
1) Memasarkan produk pendanaan dalam jumlah besar,
2) mengumpulkan data-data nasabah,
3) meningkatakan bussines relation antara bank dengan nasabah sesuai
dengan target yang ditetapkan,
4) Memutakhirkan dokumen dan data nasabah pendanaan sesuai
kelolaan,
5) Memberikan pelayanan khusus dalam setiap interaksi dengan nasabah
prioritas.48
c. Branch Operation Supervisor (asisten branch manager)
1) Mengkoordinasikan Teller dan Customer Service serta mengatur
jalannya operasional bank.
2) Melakukan otorisasi buku tabungan,
3) Melakukan verifikasi kartu ATM dan dokumen lain seperti rekening
koran, pembukaan rekening tabungan dan lain-lain.49
d. Teller (orang yang memberi atau menerima uang dari nasabah)
1) Menerima setoran tunai dan non tunai,
2) Mengambil/menyetor uang dari/ke bank Indonesia, Kantor Pusat,
Cabang lain atau tempat lain sesuai dengan penugasan,
3) Mengamankan dan menyimpan uang tunai, surat berharga dan
membuat laporan dengan sesuai bidangnya.50
48 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 49 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 50
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
40
e. Costumer Service (layanan pelanggan)
1) Memberikan penjelasan ke nasabah tentang produk, dan tata caranya,
2) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan. Ketika nasabah
memerlikan,
3) Melayani nasabah untuk meminta pemblokiran,
4) Melayani masalah dan keluhan-keluhan nasabah.51
f. Unit Head (orang yang member persetujuan pembiayaan dari unit
penjualan)
Menyetujui dan menandatangani pembiayaan yang diajukan oleh
salles officer.52
g. Unit Financing Officer (orang yang melakukan penilaian dalam
pembiayaan)
1) Menganalisis suatu usaha apakah usaha tersebut layak atau tidak
dibiayai,
2) Melakukan penilaian jaminan.53
h. Relation Officer (orang yang melakukan pengawasan dalam angsuran
pembiayaan nasabah)
1) Menjaga hubungan antara nasabah dengan pihak bank,
2) Mengingatkan nasabah apabila sudah masuk tanggal jatuh tempo
pembayaran angsuran.
51 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 52
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 53
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
41
i. Salles Officer (orang yang berperan dalam penjualan produk dan jasa
bank)
1) Melayani nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan dan
mengumpulkan data-data nasabah.
2) Melakukan survey kepada nasabah-nasabah yang diberikan
pembiayaan.54
Salah satu dari beberapa tugas karyawan bank tersebut di atas yang
menangani pembiayaan di BRI Syariah Metro adalah Accounting Officer,
Unit Head, Unit Financing Officer, Relation Officer, dan Salles Officer.
D. Produk-produk BRI Syariah KCP Metro
1. Produk Penghimpunan Dana (Funding)
a) Tabungan Faedah
Tabungan Faedah adalah salah satu Produk Tabungan BRI Syariah
yang memiliki banyak faedah didalamnya. Tabungan ini
menggunakan akad wadiahyad dhamanah.55
b) Tabungan Impian BRI Syariah
54 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 55
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
42
Tabungan Impian BRI Syariah adalah tabungan masa depan jangka
waktu tertentu yang setorannya tetap setiap bulannya di cover (jamin)
dengan asuransi. Tabungan ini menggunakan akad mudharabah.56
c) Tabungan Haji BRI Syariah
Tabungan Haji adalah salah satu produk tabungan BRI Syariah
yang tidak bisa diambil sewaktu-waktu, tidak ada jangka waktu setoran
rutin, serta tidak diberikan fasilitas kartu ATM. Tabungan ini bertujuan
untuk memudahkan nasabah yang akan berangkat haji. Tabungan Haji
ini menggunakan akad mudharabah mutlaqah di mana bank sebagai
mudharib dan nasabah tabungan sebagai sahibul maal.57
d) Deposito iB
Deposito iB adalah satu produk penghimpunan dana Bank BRI
Syariah yang berbentuk tabungan berjangka. Deposito iB pada BRI
Syariah menggunakan akad mudharabah.58
e) Giro iB
Giro iB adalah salah satu produk penghimpunan dana Bank BRI
Syariah. BRI Syariah memastikan keamanan serta kemudahan berbisnis
dengan Giro iB. Dana nasabah dikelola berdasarkan prinsip titipan yang
56
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
57 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
58 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
43
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau
bilyet giro.59
2. Produk Pembiayaan (Landing)
a) Pembiayaan Mikro
Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang berkisar antara
10.000.000 – 500.000.000, dengan tujuan untuk penambahan modal
kerja, pembiayaan investasi dan pembiayaan konsumtif. Pembiayaan ini
menggunakan akad murabahah bil wakalah.60
b) Pembiayaan Komersial
Pembiayaan komersial adalah suatu bentuk pembiayaan yang
hampir serupa dengan pembiayaan mikro hanya saja dengan skala yang
lebih besar. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bilwakalah.61
c) Kepemilikan Rumah (KPR) BRISyariah iB
KPR adalah salah satu produk pembiayaan dari Bank BRI Syariah
yang membantu nasabah untuk segera dapat mewujudkan memiliki
rumah idaman. Berbagai keperluan dapat dipenuhi melalui KPR BRI
Syariah iB seperti pembelian rumah, apartemen, tanah kavling,
pembangunan serta renovasi. KPR BRI Syariah iB sendiri dibagi lagi
menjadi lima, yaitu :62
59
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 60Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 61 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 62Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
44
1) KPR Pembelian Tanah yaitu pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 5 tahun dan hanya bisa diberikan 50% dari plafond
pembiayaan. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bil
wakalah.
2) KPR Pembelian Rumah yaitu pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 15 tahun. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah
bil wakalah.
3) KPR Renovasi Rumah yaitu pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 10 tahun dan bisa diberikan 100% dari RAB (Rancangan
Anggaran Biaya). Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bil
wakalah.
4) KPR Pembangunan Rumah pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 15 tahun dan bisa diberikan 80% dari RAB (Rancangan
Anggaran Biaya). Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bil
wakalah.
3. Produk Jasa
a) Internet Bankin BRI Syariah
Internet banking BRI Syariah yaitu salah satu fasilitas perbankan
melalui jaringan internet yang dapat diakses selama 24 jam, kapan dan
dimanapun nasabah berada menggunakan personal komputer, laptop,
notebook, atau PDA. Internet Banking BRIS akan memberikan nasabah
45
kemudian, kepraktisan, keamanan serta kenyamanan bagi nasabah dalam
melakukan transaksi secara online. 63
b) Mobile BRI Syariah
Mobile BRI Syariah adalah fasilitas layanan berbasis ponsel yang
dapat memudahkan nasabah untuk melakukan pembayaran seluruh
tagihan rutin bulanan, transfer, isi ulang pulsa, sampai pembayaran zakat,
infaq, shadaqah (ZIS).64
E. Analisis Pengaruh Direct Dan Indirect Marketing Terhadap Minat
Menjadi Nasabah BRI Syariah KCP Metro
Sejak pertama kali berdiri pada tahun 2010 Bri Syariah KCP Metro
telah menerapkan teknik pemasaran dalam memasarkan produk-
produknya. Pemasaran yang dilakukan di BRI Syariah untuk produknya
menggunakan direct marketing (pemasaran langsung) dan indirect
marketing (pemasaran tidak langsung). Jenis pemasaran ini digunakan
untuk mempengaruhi minat konsumen agar menjadi nasabah di BRI
Syariah KCP Metro. direct marketing (pemasaran langsung) di BRI
Syariah KCP Metro menggunakan penjualan tatap muka (personal
selling), brosur, dan surat kabar. Sedangkan pemasaran tidak langsung di
BRI Syariah KCP Metro menggunakan hubungan dengan masyarakat
(public relation), media sosial dan web sebagai sarana untuk menciptakan
63 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 64 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
46
citra baik BRI Syariah KCP Metro dengan tujuan untuk menarik minat
konsumen menjadi nasabah.65
Akan tetapi ketika awal berdiri BRI Syariah KCP Metro lebih
berfokus untuk menggunakan direct marketing (pemasaran langsung)
karena masyarakat Metro masih belum banyak yang mengetahui
keberadaan BRI Syariah di kota Metro. Seiring berjalannya waktu
masyarakat mulai banyak yang mengetahui BRI Syariah di kota Metro
dari masyarakat yang terlebih dahulu menjadi nasabah di BRI Syariah
KCP Metro. Mereka merekomendasikan keluarga, saudara, tetangga,
teman yang sedang membutukan pembiayaan ataupun ingin menabung.
Penjualan tatap muka (personal selling) merupakan kunjungan
yang dilakukan oleh marketing. Komunikasi langsung (tatap muka) antara
marketing dan sang calon nasabah untuk memperkenalkan produk BRI
Syariah KCP Metro, dengan mendatangi langsung sang calon nasabah,
pemasaran langsung bisa menilai calon nasabah karena dengan interaksi
secara langsung maka nasabah dapat dinilai dari respon yang diberikan
sesuai dengan klasifikasi apakah nasabah tersebut termasuk dari nasabah
yang proses pengambilan keputusan yang luas (extended decision making),
pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision making), dan
proses pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (habitual decision
making).66
Penjualan tatap muka (personal selling) yang dilakukan di BRI
Syariah KCP Metro dengan mendatangi segerombolan orang/ kerumunan
65
Wawancara Kepada pimpinan (Pincapem) , Hadi Susilo, 4 Desember 2017 66 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008), h. 6
47
orang yang berada di warung kopi ataupun tempat lainnya dan
menawarkan produk-produk BRI Syariah, jika sang calon nasabah tertarik
makan akan menjadi nasabah jika tidak maka tidak dipaksa dan mencari
calon nasabah yang lain.
Katalog adalah daftar koleksi sebuah pusat dokumentasi atau
beberapa pusat dokumentasi yang disusun menurut sistem tertentu, brosur
adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah
kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali
terbit. Penyebaran katalog, brosur dan selebaran dengan tujuan konsumen
akan menerima sebagian informasi dari katalog, brosur ataupun selebaran
dan menimbulkan rasa keingintahuan terhadap produk, mencari informasi
dan menimbukan pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui konsumen.
Penjualan dengan brosur yang dilakukan BRI Syariah KCP Metro yaitu
dengan membagi bagikan brosur kepada para pedagang dipasar setiap hari
rabu dan mendatanya yaitu dimintai nama dan nomen handphone untuk
digunakan sebagai basis data BRI Syariah KCP Metro apakah di pasar
tersebut prospek bagus atau tidaknya.
Sedangkan indirect marketing (pemasaran tidak langsung) BRI
Syariah KCP Metro menggunakan hubungan dengan masyarakat (public
relation), sosial media dan web sebagai sarana untuk menciptakan citra
baik BRI Syariah KCP Metro dengan tujuan untuk menarik minat
konsumen menjadi nasabah. Hubungan dengan masyarakat (public
relation) di BRI Syariah KCP Metro yaitu dengan cara seluruk karyawan
48
bersikap baik dan ramah kepada nasabah atupun masyarakat, secara tidak
langsung nasabah atau masyarakat merasa senang terhadap BRI Syariah
KCP Metro sebagai alat pemasaran tidak langsung yang bisa menarik
minat konsumen dan memutuskan menjadi nasabah BRI Syariah KCP
Metro.
Pemasaran dengan media sosial di BRI Syariah KCP Metro
dilakukan oleh seluruh karyawan terutama karyawan marketing yaitu
dengan cara memposting produk-produk BRI Syariah ke sosial media
mereka seperti facebook, twitter, instagram, dll. Sebenarnya BRI Syariah
memiliki akun sosial media yang resmi yang dipegang oleh BRI Syariah
Pusat dan untuk BRI Syariah KCP Metro tidak memiliki akun sosial media
sendiri yang resmi.
Pemasaran BRI Syariah KCP Metro juga dilakukan dengan
menggunakan web, dimana didalam web tersebut terdapat informasi baik
mengenai BRI Syariah ataupun tentang produk-produk dan keunggulanya,
sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi dari web BRI Syariah.67
Keputusan konsumen untuk menjadi nasabah yang dipengaruhi pemasaran
langsung maupun pemasaran tidak langsung juga dipengaruhi oleh sikap
mereka sendiri dalam pengambilan keputusan menjadi nasabah. Seorang
konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin
tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen
adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia,
67 Wawancara Kepada Account Officer (AO) , Leo V, 4 Desember 2017
49
konsumen akan membeli obyek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu
tinggal mengendap dalam ingatannya. Konsumen mungkin tidak berusaha
untuk memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari
informasi sehubungan dengan kebutuhan itu.68
Kendala yang dihadapi dengan menggunakan direct markerting
dengan cara personal selling yaitu membutuhkan waktu yang lama karena
marketing harus mendatangi satu persatu sang calon nasabah yang akan di
prospek, nasabah yang di prospek belum tentu berminat dengan produk
BRI Syariah sehingga membutuhkan waktu yang lama. Sang calon
nasabah yang akan di prospek memiliki watak yang berbeda-beda ada
yang mau menanggapi produk-produk yang ditawarkan marketing kepada
sang calon nasabah tersebut, ada yang tidak terlalu menanggapi. kendala
lain yang di hadapi marketing yaitu lokasi sang calon nasabah yang akan
di prospek jauh dari kantor sehingga hanya berapa saja yang di prospek
dalam sehari.
Sedangkan kendala yang dihadapi dengan menggunakan indirect
marketing adalah karena indirect marketing sifatnya hanya menyentuh
pikiran dan perasaan konsumen sehingga tidak terlalu cukup efektif dalam
memasarkan produk, karena harus menciptakan citra positif kepada
masyarakat terlebih dahulu sehingga butuh waktu yang lama.
Minat masyarakat Metro dan sekitarnya sangat tinggi terhadap
bank syariah ini terbukti dari jumlah nasabah BRI Syariah yang
68 Philip Kotler, Marketing Management, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988), h. 259
50
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Menurut bapak Leo minat
masyarakat Metro terhadap bank syariah lebih tinggi dari kcp-kcp lain,
karena image masyarakat terhadap bank syariah di kcp-kcp lain belum
teradopsi dan masih lebih memilih bank konvensional dibanding dengan
bank syariah.69
Ini terbukti dari tabel di bawah ini:
Tabel 2
Jumlah nasabah BRI Syariah KCP Metro dari tahun ke tahun
Produk 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pembiayaan 603 747 777 518 322 398
Simpanan 3.006 4.886 6.662 8.387 18.217 19.099
Giro 2.395 2.262 1.451 4.481 1.931 1.070
Tabungan Haji 1.481 3.157 4.016 4.643 3.973 5.023
Tabungan BRIS IB 6.968 12.338 14.578 14.699 15.695 20.637
Deposito 11.114 3.935 6.486 5.747 6.400 6.878
Jumlah 25.567 27.325 33.970 38.475 46.538 53.105
Sumber : Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk,
Laporan Tahunan BRI Syariah.
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa produk simpanan,
tabungan haji dan tabungan BRIS IB mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun sedangkan produk pembiayaan, giro dan deposito mengalami
fluktuatif. Akan tetapi jumlah nasabah keseluruhan dari tahun ketahun
mengalami kenaikan.
69 Wawancara Kepada Account Officer (AO) , Leo V, 4 Desember 2017
51
Hasil wawancara dengan nasabah Bapak Habib, Bapak Habib telah
menjadi nasabah di BRI Syariah kurang lebih selama 1 tahun, ketika itu
bapak Habib mengetahui BRI Syariah KCP Metro dari salah satu
temannya yang sudah terlebih dahulu menjadi nasabah di BRI Syariah.
Bapak Habib tertarik dengan BRI Syariah karena sesuai dengan syariat
agama islam dan juga para pegawai yang ramah ketika melayani para
nasabah sehingga bapak Habib merasa puas saat melakukan transaksi di
BRI Syariah KCP Metro. Di keluarganya bapak Habib sendirilah yang
menjadi nasabah BRI syariah sedangkan keluarganya menggunakan BRI
Konvensional. Bapak Habib sampai saat ini belum merefrensikan BRI
Syariah ke kelarganya, saudara, tetangga ataupun temannya.70
Wawancara dengan nasabah Bapak Dedi, Bapak Dedi telah
menjadi nasabah di BRI Syariah kurang lebih selama 2 tahun, bapak Dedi
mengetahui BRI Syariah dari salah seorang marketing BRI Syariah KCP
Metro yang menawarkan produk-produk BRI Syariah. Bapak Dedi merasa
tertarik dengan pembiayaan mikro yang ditawarkan karena pada saat itu
bapak Dedi sedang membutuhkan dana untuk memperbesar usaha toko
klontongnya. Menurut bapak Dedi beliau tertarik melakukan pembiayaan
mikro di BRI Syariah KCP Metro karena angsurannya ringan sehingga
bapak Dedi merasa mampu untuk membayar angsurannya. Di keluarganya
hanya bapak Dedi yang menjadi nasabah di BRI Syariah dan hingga saat
70 Wawancara Kepada Bapak Habib Selaku Nasabah, 5 Desember 2017
52
ini bapak Dedi belum merefrensikan keluarganya untuk menjadi nasabah
di BRI Syariah KCP Metro71
Wawancara dengan nasabah Bapak Agus, Bapak Agus telah
menjadi nasabah di BRI Syariah kurang lebih selama 3 tahun, bapak Agus
mengetahui BRI Syariah dari salah seorang marketing yang menawarka
produk-produk BRI Syariah. Menurut penuturan bapak Agus beliau
tertarik dengan BRI Syariah karena memiliki beberapa kelebihan
dibanding dengan bank lainnya. Di keluarga bapak Agus terdapat dua
orang yang menjadi nasabah di BRI Syariah KCP Metro yaitu bapak Agus
dan juga salah satu dari anaknya. Bapak telah merefrensikan ke
keluarganya terbukti bahwa anaknya juga menjadi nasabah karna refrensi
dari bapak Agus. 72
Berdasarkan hasil penelitian diatas telah diketahui bahwa
pemasaran produk-produk perbankan di BRI Syariah dengan
menggunakan direct marketing (pemasaran langsung) dan indirect
marketing (pemasaran tidak langsung). Hasil dari wawancara kepada 3
nasabah yang menjelaskan bahwa bapak Habib mengetahui BRI Syariah
dari salah satu temannnya. Sedangkan bapak bapak Dedi dan pak Agus
mengetahui BRI Syariah dari marketing yang menawarkan produk-produk
BRI Syariah. Dari hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui direct
marketing efektif dalam mencari nasabah terbukti bahwa pak Dedi dan pak
Agus berminat menjadi nasabah karena ditawari secara langsung oleh
71
Wawancara Kepada Bapak Dedi Selaku Nasabah, 5 Desember 2017 72 Wawancara Kepada Bapak Agus Selaku Nasabah, 5 Desember 2017
53
marketing. Sedangkan pak Habib saja yang direfrensikan oleh temannya
dan merupakan indirect marketing dan diantara ketiga orang tersebut
hanya bapak Agus saja yang melakukan indirect marketing dengan cara
merefrensikan ke keluarga, saudara, tetangga, ataupun teman.
Diantara direct dan indirect marketing yang lebih berpengaruh
terhadap minat masyarakat adalah direct marketing dengan cara penjualan
tatap muka (personal selling) karena lebih efektif mencari nasabah dari 10
orang yang di prospek kemungkinan lebih dari 5 orang yang akan menjadi
nasabah sedangkan indirect marketing hanya menunggu sang calon
nasabah datang dengan sendirinya ke BRI Syariah KCP Metro dalam
sehari belum tentu ada yang datang untuk menjadi nasabah.
Dengan direct marketing (pemasaran langsung) sang calon nasabah
dapat langsung bertanya apa saja kelebihan dan kekurangan produk-
produk perbanakan tersebut sedangkan indirect marketing (pemasaran
tidak langsung) sang calon nasabah tidak dapat bertanya hanya dapat
informasi produk-produk tersebut saja jika ingin bertanya lebih detail
tentang produk tersebut harus datang langsung ke bank.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa, direct dan indirect marketing merupakan kegiatan
pemasaran penjualan pribadi (personal selling) yang merupakan unsur-unsur
pemasaran. Penjualan tatap muka (personal selling) yang dilakukan bersifat
personal confrontation yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan
interaktif antara dua orang atau lebih dan hanya sekedar hubungan jual-beli
tidak ada hubungan yang lebih akrab. Diantara direct dan indirect marketing
yang lebih berpegaruh terhadap minat masyarakat menjadi nasabah BRI
Syariah KCP metro adalah direct marketing dengan cara penjualan tatap muka
(personal selling).
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi BRI Syariah KCP Metro harus lebih memaksimalkan direct
marketing (pemasaran langsung) dan indirect marketing (pemasaran tidak
langsung) sehingga masyarakat berminat untuk menjadi nasabah di BRI
Syariah KCP Metro.
2. Mengadakan training kepada karyawan BRI Syariah KCP Metro terutama
untuk bagian marketing sebagai upaya peningkatan wawasan dalam
55
memahami direct marketing (pemasaran langsung) dan indirect marketing
(pemasaran tidak langsung) guna meningkatkan jumlah nasabah.
SURAT PERSETUJUAN PERUBAHAN REDAKSI JUDUL/LOKASI PENELITIAN
Nomor : Istimewa
Lamp : -
Peihal : Persertujuan perubahan redaksi judul dan Lokasi Penelitian
Kepada Yth.
Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
Di
Tempat
Assalamuallaikum wr.wb.
Setelah kami mengadakan pemeriksaan, bimbingan dan perbaikan seperlunya maka
judul saudara-saudari :
Nama : Aan Aryawan
NPM : 13108878
Prodi : D3 Perbankan Syariah
Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam
Judul : “PENERAPAN AKUNTANSI DEPOSITO MUDHARABAH
MENURUT PSAK NO. 105 di BANK SYARIAH MANDIRI KCP METRO”
Telah kami setujui perubahan judul menjadi : PENGARUH DIRECT DAN INDIRECT
MARKETING TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH BRI SYARIAH KCP
METRO.
Demikin surat ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamuallaikum wr.wb.
OUTLINE
PENGARUH DIRECT DAN INDIRECT MARKETING TERHADAP MINAT
MASYARAKAT MENJADI NASABAH BRI SYARIAH KCP METRO
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN ABSTRAK
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang Masalah
F. Pertanyaan Masalah
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian
H. Metode Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
E. Pemasaran
3. Pengertian pemasaran
4. Unsur-unsur pemasaran
F. Direct marketing
3. Pengertian direct marketing
4. Bentuk-bentuk direct marketing
G. Indirect marketing
3. Pengertian indirect marketing
4. Bentuk-bentuk indirect marketing
H. Minat nasabah 4. Pengertian minat
5. Macam-macam minat
6. Faktor-faktor yang dapat menarik minat nasabah
BAB III PEMBAHASAN
F. Sejarah singkat BRI Syariah KCP Metro G. Visi dan misi BRI Syariah KCP Metro
H. Struktur organisasi
3. Struktur organisasi BRI Syariah KCP Metro
4. Tugas dan fungsi
I. Produk-produk BRI Syariah KCP Metro
4. Produk Penghimpunan Dana (Funding)
5. Produk Pembiayaan (Landing)
6. Produk Jasa
J. Analisis pengaruh direct dan indirect marketing terhadap minat
masyarakat menjadi nasabah BRI Syariah KCP Metro
BAB IV PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
ALAT PENGUMPULAN DATA (APD)
PENGARUH DIRECT DAN INDIRECT MARKETING TERHADAP MINAT
MASYARAKAT MENJADI NASABAH BRI SYARIAH KCP METRO
A. Wawancara/interview kepada pimpinan Bank BRI Syariah KCP Metro:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Bank Bri Syariah KCP Metro?
2. Bagaimana visi dan misi yang ada dalam Bank BRI Syariah KCP Metro?
3. Apa yang dilakukan BRI Syariah KCP Metro untuk menarik minat
nasabah?
4. Seberapa besar pengaruh minat masyarakat untuk menjadi nasabah di BRI
Syariah KCP Metro?
B. Wawancara/interview kepada AO (Accounting Officer) Bank BRI Syariah KCP Metro
:
1. Sejak kapan BRI Syariah KCP Metromenerapkan direct dan indirect marketing?
2. Seberapa berpengaruh direct dan indirect marketing terhadap jumlah nasabah?
3. Berapa jumlah nasabah BRI Syariah KCP Metro?
4. Kendala apa saja yang ada pada direct dan indirect marketing di BRI Syariah KCP
Metro?
C. Wawancara kepada nasabah Bank BRI Syariah KCP Metro:
1. Sejak kapan Bapak/Ibu menjadi nasabah di Bank BRI Syariah KCP Metro?
2. Dari mana Bapak/Ibu mengetahui Bank BRI Syariah KCP Metro?
3. Apa alasan/menarik Bapak/Ibu menjadi nasabah BRI Syariah KCP Metro?
4. Apakah hanya Bapak/Ibu saya yang menabung/melakukan pembiayaan di BRI
Syariah?
5. Apakah Bapak/Ibu mefrensikan BRI Syariah ke keluarga , saudara, tetangga,
teman?
D. Dokumentasi
1. Brosur Produk BRI Syariah KCP Metro.
2. Sejarah Produk BRI Syariah KCP Metro, visi misi, struktur organisasi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Purwodadi pada Tanggal 18 November 1994, dari
pasangan Bapak Sumardi dan Ibu Sunarti. Penulis merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1
Purwodadi pada Tahun 2000 dan lulus pada Tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 6 Metro dan Lulus pada Tahun 2009. Penulis melanjutkan
pendidikannya di SMA Muhammadiah 1 Metro dan lulus pada Tahun 2012, kemudian
penulis melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri Metro pada Jurusan DIII
Perbankan Syariah.