tugas akhir

Upload: raflobarus

Post on 10-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ggg

TRANSCRIPT

TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR - LAB UJI BAHAN 2

TUGAS AKHIRLAB UJI BAHAN 2TITIK NYALA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA2015FARIZ ADNAN IBRAHIM(311312008)TEKNIK SIPIL - TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL

KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Rabby atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul TUGAS AKHIR LAB UJI BAHAN 2 ini. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjunan alam Nabi Muhammad SAW, kepada Keluarganya, kepada para Sahabatnya dan kepada Umatnya yang turut dan setia kepada ajaran-Nya sampai akhir zaman.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek UJI LAB BAHAN 2. Dan dalam menyusun makalah ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada Bapak Djedjen Achmad. sebagai dosen mata kuliah Lab Uji Bahan 2.Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, keritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca serta diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kepentingan dunia Teknik Sipil.

Depok, 24 JUNI 2015

Fariz Adnan IbrahimBAB 1PENDAHULUAN1. PENDAHULUAN Teknik Sipil -Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar dapat dilakukan untuk semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79oC. Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar untuk aspal keras mengikuti prosedur AASHTO T48-81 atau PA-0303-76. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal.Pengujian ini bertujuan untuk memperkirakan temperatur maksimum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar. Temperatur yang didapatkan adalah sebagai simulasi terhadap temperatur maksimum yang biasa terjadi pada aspal sampai aspal mengalami kerusakan permanen.2. DASAR TEORITerdapat dua metode pratikum yang umum dipakai untuk menentukan titik nyaladari bahan aspal. Pratikum untuk Aspal Cair (Cutback) biasanya dilakukan dengan menggunakan alat Tagliabue Open Cup, sementara untuk bahan aspal dalam bentuk padat biasanya digunakan alat Cleveland Open Cup. Kedua metode tersebut pada prinsipnya adalah sama, walau pada metode Cleveland Open Cup, bahan aspal dipanaskan di dalam tempat besi yang direndam di dalam bejana air, sedangkan pada metode Tagliabue Open Cup, pemanasan dilakukan pada tabung kaca yang juga diletakkan di dalam air.

Pada kedua metode tersebut, suhu dari material aspal ditingkatkan secara bertahap pada jenjang yang tetap. Seiring kenaikan suhu, titik api kecil dilewatkan di atas permukaan benda uji yang dipanaskan tersebut. Titik nyala ditentukan sebagai suhu terendah dimana percikan api pertama kali terjadi sedangkan titik bakar ditentukan sebagai suhu dimana benda uji terbakar.Syarat minimum temperature titik nyala oleh Bina Marga untuk aspal PEN40 60 (200 C). Titik nyala dan titik bakar aspal perlu diketahui karena :Sebagai indikasi temperatur, pemanasan maximum dimana masih dalambatas-batas aman pengerjaan.Agar karakteristik aspal tidak berubah (rusak) akibat dipanaskan melebihi temperature titik bakar.Untuk mendapatkan temperature titik nyala dan titik bakar yang akurat, perlu diperhatikan dalam pengujiannya sebagai berikut :a.Tersedianya pelindung angin yang menjaga nyala api dari hembusan angin.b.Kecepatan pemanasan dengan menggunakan Bunsen (pengatur besar kecilnya api).c.Pemberian api pemancing (pilot) dilakukan menjelang temperature mendekati titik nyala perkiraan dengan memperhatikan :Jarak as api pilot terhadap benda uji 10 mm. Kecepatan lewat api pilot di atas muka benda uji 1 detik perjurusan. Diameter api pilot berkisar 3.2 mm sampai 4.8 mmd.Cahaya ruangan diatur sedemikian rupa sehingga nyala api pilot dan nyala api pertama (pijaran api pertama terputus-putus dalam kurun waktu 5 detik) dapat dilihat jelas (dapat juga dilakukan di ruangan gelap).e.Thermometer harus bersih dan skalanya terbaca jelas, diupayakan memakai bantuan kaca pembesar dalam pembacaannya.Pada pemeriksaan ganda (duplo) sebagai titik nyala benda uji yang dapat memenuhi syarat toleransi sebagai berikut :Titik Nyaladan Titik BakarUlangan Oleh Satu Orang Dengan Satu AlatUlangan Oleh Beberapa Orang Dengan Satu Alat

Titik Nyala 1750F 5500F50F (20C)10 F (5.5 C)

Titik Bakar10 F (5.5 C)15 F (8 C)

3. MAKSUD DAN TUJUANPemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79 o C. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal.

BAB 2PEMBAHASAN1. PROSEDURA. BENDA UJI Benda uji adalah contoh aspal 100 gr. 1. Panaskan contoh aspal antara 148,9 o C dan 176 o C, sampai cukup cair 2. Kemudian isilah cawan Cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan C. PERALATAN 1. Termometer, sesuai Daftar no. 1, Gambar no. 1 2. Cleveland open cup adalah cawan kuningan dengan bentuk dan ukuran seperti Gambar no. 2 3. Pelat pemanas 4. Terdiri dari logam, untuk melekatkan cawan Cleveland, Gambar no. 3 dan bagian atas dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm (1/4) 5. Sumber pemanasan 6. Pembakaran gas atau tungku listrik, atau pembakar alcohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala disekitar bagian atas cawan 7. Penahan angin, yaitu alat yang menahan angin apabila digunakan nyala sebagai pemanasan 8. Nyala penguji Yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2 sampai 4,8 mm, dengan panjang tabung 7,5 cm seperti Gambar no. 4. D. PELAKSANAAN 1. Meletakkan cawan diatas pelat pemanas dan aturlah sumber pemanas sehingga terletak dibawah titik tengah cawan. 2. Meletakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah cawan. 3. Menempatkan termometer tegak lurus di dalam benda uji dengan jarak 6,4 mm diatas cawan dasar, dan terletak pada satu garis yeng menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros nyala penguji. Kemudian aturlah sehingga poros termometer terletak pada jarak diameter cawan dari tepi. 4. Menempatkan penahan angin didepan nyala penguji. 5. Menyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanasan sehingga kenaikan suhu menjadi (15 1) o C per-menit sampai benda uji mancapai suhu 56 o C di bawah titiknyala perkiraan. 6. Kemudian mengatur kecepatan pemanasan 5 o C sampai 6 o C permenit pada suhu antara 56 o C dan 28 o C di bawah titik nyala perkiraan. 7. Menyalakan myala penguji dan aturlah agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2 sampai 4,8 mm 8. Memutar nyala penguji sehingga sampai permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam waktu 1 detik. Ulangi pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2 o C. 9. Melanjutkan pekerjaan f dan h sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan benda uji. Membaca suhu pada termometer dan catat. 10. Melanjukan perkerjaan i sampai terlihat nyala yang agak lama sekurang-kurangnya 5 detik di atas permukaan benda uji. Bacalah suhu pada termometer dan catat.2. DATA DAN ANALISA DATA A. DATA PRAKTIKUM

Dari hasil pengamatan diperoleh : - Titik Nyala = 325 o C - Titik Bakar = 340 o C C. KESIMPULAN DATA- Titik Nyala = 325 o C - Titik Bakar = 340 o C Menurut SNI 06-2433-1991 Syarat minimum titik nyala 200oC, Jadi benda uji memenuhi syarat.

BAB 3 PENUTUP1. KESIMPULANPemeriksaan titik nyala dan titik bakar untuk aspal berguna dalam menentukan suhu dimana aspal terlihat menyala singkat di permukaan aspal (titik nyala), dan suhu pada aspal terlihat nyala sekurang kurangnya 5 detik. Titik nyala dan titik bakar perlu diketahui untuk memperkirakan temperatur maximum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar.Setelah melakukan pengujian maka dapat disimpulkan,- Titik Nyala = 325 o C - Titik Bakar = 340 o C Menurut SNI 06-2433-1991 Syarat minimum titik nyala 200oC, Jadi benda uji memenuhi syarat.

Data pendukungAlat Cleveland Flash ASTM D92-52

Celveland CUP

PROSEDUR PRNGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKARSUMBER : Buku Lab Uji Bahan 2 Teknik Sipil PNJ

DAFTAR PUSTAKAhttps://laporantekniksipil.wordpress.com/2012/06/29/titik-nyala-dan-titik-bakar/http://sipilworld.blogspot.com/2013/02/pengujian-titik-nyala-dan-titik-bakar.htmlhttp://em-ridho.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-pengujian-titik-nyala.htmlhttp://tekniksipil1945.blogspot.com/2014/03/pemeriksaan-titik-nyala-dan-titik-bakar.htmlhttp://civilkitau.blogspot.com/2014/04/pemeriksaan-pengujian-aspal_1017.htmlhttp://ekokiswantoblog.blogspot.com/Achmad. Djedjen, 2015, DIKTAT LABORATORIUM UJI BAHAN 2, Teknik Sipil, Teknik Konstruksi Sipil, Politeknik Negeri Jakarta. DepokSusilowati, Anni, 2015, DIKTAT LABORATORIUM UJI BAHAN 2, Teknik Sipil, Teknik Konstruksi Sipil, Politeknik Negeri Jakarta. Depok

Fariz Adnan Ibrahim (3113120008), Tugas Lab Uji Bahan 2 TITIK NYALAPage 4