tugas

Upload: sendiant-angga-darmawan

Post on 05-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ga

TRANSCRIPT

PEMBAHASAN

Pada tugas geomorfologi analisis, lokasi yang digunakan sebagai tempat untuk dianalisis memiliki batas kiri atas 478384 mE - 818727 mN dan batas kiri bawah 575883 mE - 925050 mN (UTM, WGS 84). Lokasi ini terletak di Selatan Pulau Jawa, tepatnya di daerah Wonogiri dan sekitarnya. Beda tinggi yang terdapat pada daerah ini mencapai 3000 meter, karena batas tinggian yang terendah adalah 3 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan tinggian yang tertinggi adalah 3150 mdpl.Berdasarkan pengamatan citra landsat daerah Wonogiri dan sekitarnya, maka akan dilakukan pembagian zona-zona dengan cara melakukan interpretasi citra landsat. Pembagian beberapa zona-zona didasarkan dari genesa pembentukan dan jenis litologi yang menyusun pada suatu wilayah tertentu. Pembagian dibagi menjadi beberapa zona, yaitu zona perbukitan struktural, zona perbukitan vulkanik struktral, zona karst, zona endapan fluvial dan zona vulkanik yang terdiri dari fasies gunung api central, proximal, medial dan distal

Gambar 1 Pembagian Zona pada Daylight Shader

1. Zona Perbukitan StrukturalZona perbukitan struktural merupakan suatu wilayah yang memiliki morfologi perbukitan dan memiliki pengaruh atau kontrol dari struktur geologi. Perbukitan ini tersusun atas litologi yang umumnya merupakan batuan sedimen dan terkena pengaruh struktur sehingga membuat deformasi yang terjadi pada batuan tersebut, sehingga menghasilkan bentukan struktural.

Gambar 2 Sayatan Penampang pada Zona Perbukitan StrukturalPada gambar di atas, diinterpretasikan bahwa pada zona tersebut, perbukitan yang ada pada bagian kiri atas wilayah daerah analisis memiliki bentukan hogback, hal ini dapat dilihat dari kelerengan yang cukup curam (sebelah kiri), namun kemudian melandai (sebelah kanan).2. Zona Perbukitan Vulkanik StrukturalZona perbukitan vulkanik struktural merupakan wilayah yang memiliki morfologi perbukitan serta memiliki pengaruh atau kontrol dari struktur geologi. Perbukitan ini tersusun atas litologi yang resisten terhadap pelapukan dan erosi, kemungkinan perbukitan ini tersusun atas breksi vulkanik, agglomerat dan batupasir tuffaan yang merupakan batuan yang terbentuk dari hasil vulkanisme. Menurut Surono (2008), batuan yang tersusun dari vulkanisme pada Zaman Tersier Kala Oligosen Akhir-Miosen Awal merupakan batuan vulkanisme yang terbentuk di lingkungan laut yang dikelilingi dengan pengaruh vulkanisme. Pengaruh vulkanisme merupakan awal dari peristiwa pembentukan gunung api di Pulau Jawa.

Gambar 3 Sayatan Penampang pada Zona Perbukitan Vulkanik StrukturalPengaruh pergerakan tektonik lempeng Indo-Australia yang berasal dari Selatan dan bergerak menuju ke Utara merupakan salah satu faktor utama batuan ini dapat tersingkap ke permukaan.Pelurusan-pelurusan yang ditemukan pada zona perbukitan vulkanik struktural ini merupakan tanda-tanda terdapat pengaruh struktural geologi yang berkembang pada daerah ini, hal ini didukung dengan pengaruh tektonik yang bekerja dari umur Oligosen Akhir-Miosen Awal.3. Zona KarstZona karst merupakan wilayah yang memiliki morfologi perbukitan yang tidak terlalu tinggi serta memiliki pengaruh yang besar dari pembentukan sedimen-sedimen non klastik yang umumnya terbentuk pada daerah laut dangkal (