tugas

10
TUGAS GEOLOGI MINYAK DAN GAS Basin Formation & Basin Infilling Disusun oleh : Yuri Syahwirawan 3713100701 Dosen Pengampu : I.Putu Krishna W. JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 1

Upload: yuri-syahwirawan

Post on 24-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS

TUGAS

GEOLOGI MINYAK DAN GAS

Basin Formation & Basin Infilling

Disusun oleh :

Yuri Syahwirawan 3713100701

Dosen Pengampu :

I.Putu Krishna W.

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

1

Page 2: TUGAS

BASIN FORMATION ( Sejarah Cekungan)

KONSEP CEKUNGAN SEDIMEN

Lapisan lapisan sedimen pada permukaan bumi menumpang pada batuan beku dan metamorf pada wilayah benua

Suatu cekungan sedimen menempati suatu anjlokan (depression) dalam permukaan batuan dasar (basement). Ahli Geologi biasanya menggunakan istilah Cekungan untuk anjlokan itu sendiri dan lapisan sedimen tebal yang mengisinya. Kebalikan dari cekungan, wilayah batuan dasar yang menerima suplai sedimen dalam jumlah sedikit/ tipis disebut paparan (platform or shelves).

Sedangkan wilayah batuan dasar yang terangkat naik dan mendapatkan suplai sedimen paling sedikit disebut Arch.

2

Gambar 1. Cekungan Sedimen

Page 3: TUGAS

Gambar 2. Cekungan kecil dan besar

Istilah Arch, Platform, Basin dapat digunakan untuk wilayah Pegunungan, Dataran rendah dan Lautan. Untuk saat ini Cekungan Laut Dalam (Deep sea water) tidaklah terlalu penting karena dialasi oleh sedimen yang tipis. Cekugan dapat berubah menurut waktu dan berlangsung dengan tingkat-tingkat yang berbeda. Dapat berubah dari satu jenis cekungan ke cekungan jenis yang lain.

Gambar 3. Cekungan garam

Cekungan dapat pula berkembang dari wilayah yang tadinya adalah platform / shelves atau arch. Sebagai contoh hal ini terdapat di Libya Tengah, dimana Arch Tibesti betul-betul merupakan daerah positif selama Paleozoic dan Awal Mesozoic. Lalu bagian utara dari arch ini mulai merenggang (rifting) dan kemudian anjlok selama Cretaceous, membentuk Cekungan Sirte yang kaya migas.

3

Page 4: TUGAS

PROSES TEKTONIK DAN WAKTU

Berbagai jenis Lipatan dan Patahan dapat berkembang dalam Cekungan karena mekanisme deformasi pada satu sisi dan di sisi lain karena sedimen sedimennya. Deformasi karena kompresi biasanya menghasilkan Lipatan (fold) dan patahan naik (thrust fault). Sedangkan gaya2 ekstensi menyebabkan patahan normal (normal fault).

Sedangkan untuk Kubah Garam (salt dome) dan patahan tumbuh (growt faults) tergantung pada ketebalan pengisian sedimen dan kondisi alamiah. Saat mempelajari pembentukan, migrasi, dan akumulasi minyak, waktu dan pertumbuhan struktur sangat penting. Akumulasi migas sering didukung oleh deformasi struktur aktif selama sedimentasi yang menyebabkan perubahan cepat dalam fasies dan ketebalan sedimen.

Serpih kaya materi organik dapat diendapkan pada kedalaman, yang secara struktur merupakan area rendah, sedangkan fasies reservoar berbutir kasar dan kombinasi tutupan (traps) dapat berkembang melalui struktur tinggian. Ketidakselarasan dan patahan sering muncul untuk membantu proses migrasi.

4

Gambar 5. Pertumbuhan kubah garam Gambar 4. Patahan tumbuh

Page 5: TUGAS

Gambar 6. Peningkatan ketidakselarasan

Ketika akumulasi sedimen dan pelipatan terjadi bersamaan, antiklin dapat berubah bentuk dan ukuran dan puncaknya bisa bergeser secara lateral sesuai dengan waktu tumbuhnya. Hal ini dapat mempersulit dalam menentukan dimana titik bor diletakkan pada lokasi “kolam minyak”. Masalah ini pernah dijumpai dalam eksplorasi migas di Gurun pasir bagian barat daya Mesir.

Deformasi Struktur yang terjadi pada tingkat lanjut dari cekungan sediment dapat pula membantu pembentukan migas, karena disertai oleh aliran panas (heat flow) yang rata rata tinggi. Cekungan seperti ini disebut cekungan struktur, karena memperoleh bentuk arsitekturnya setelah proses pengendapan berhenti. Hal ini sering dicirikan dengan keberadaan facies dan arah arus purba (paleocurrent), yang diskordan dan tidak konsentris dengan garis dasar cekungan. Cekungan cekungan ini akan cenderung memiliki perangkap struktur murni. Tetapi jika banyak struktur struktur terbentuk setelah pembentukan migas, dan migrasi telah berhenti cekungan ini akan jadi mandul (barren). Tektonik yang ekstrim mengikuti perkembangan cekungan dapat menghasilkan efek efek yang merugikan. Jika deformasi mengangkat batuan reservoar ke dekat permukaan, invasi air tanah atau erosi dapat terjadi dan dengan demikian akan terjadi degradasi minyak atau kehilangan minyak dan gas. Sebaliknya aliran panas yang tinggi dan pendaman tektonik yang dalam dapat menyebabkan proses metamorfisme dan pematangan hidrokarbon yang kelewat matang.

5

Page 6: TUGAS

MEKANISME PEMBENTUKAN CEKUNGAN

Cekungan terbentuk sebagai hasil pergerakan vertikal dan horizontal dalam skala besar pada lapisan lapisan bagian atas bumi. Karena itu lokasi cekungan terhadap lempeng bumi penting untuk perkembangan klasifikasi cekungan. Secara singkat kaitan antara konsep konsep dasar tektonik lempeng dengan formasi cekungan sedimen adalah :

shell terluar bumi adalah lapisan kaku (rigid) yang disebut litosfer, yg terdiri atas kerak dan mantel teratas.

Topografi rendah terbentuk pada permukaan bumi dimana kerak tipis dan tersusun atas batuan basaltik padat (Lihat Gb.5)

Lautan menempati topografi tofografi rendah, sehingga kerak padat ini disebut kerak samudera. Sebaliknya kerak benua (continental crust) tebal. Tersusun oleh batuan granitik dan karenanya secara toporafi lebih tinggi daripada laut. Cekungan sedimen terbentuk pada kerak benua maupun kerak intermediet. Kerak intermediet terjadi pada batas antara kerak samudera dan kerak benua dan transisi antara keduanya. Litosfera yg kaku menumpang pada astenosfer yg sedikit kental.

Konveksi yg terjadi dalam astenosfer menyebabkan litosfera yang kaku pecah menjadi lempeng lempeng yang bergerak lambat satu sama lain melintasi permukaan bumi. Terdapat 8 lempeng utama di bumi saat ini. Bagian dalam (Interior) lempeng relativ stabil, tapi ujung – ujungnya aktif secara tektonik. Lempeng lempeng pecah atau berpisah pada punggungan tengah samudera (mid oceanic ridge), akibat naiknya magma basal dari mantel untuk membentuk kerak samudera baru dan memperluas lantai samudera secara lateral. Gaya gaya utama yang terlibat disini bersifat ekstensional, dan proses proses dimulai melalui kerak benua.

Divergensi dimulai dengan kenaikan arus konveksi yang menghasilkan tonjolan (bulge) seperti kubah (dome) pada kerak. Ketika gaya-gaya menjadi begitu besar, rift yg menonjol ini dalam pola radial, biasanya dengan 3 cabang. Seperti terjadi pada pemisahan lempeng, hanya dua lengan rift yang benar benar terus melebar. Dua lengan dari triple rift itu menjadi tersambung dan menjadi cekungan laut yang kecil. Lengan ketiga berhenti untuk membuka dan gagal menjadi rift.

Contoh terkini dari hal tersebut adalah Laut Merah (Red Sea) dan teluk Aden (Gulf of Aden) yang baru saja menjadi cekungan laut meliputi 2 cabang rift, kemudian menyebabkan Afrika menjauh dari Arabia. Lembah rift Afrika Timur yang panjang samping kiri sebagai lengan (arm) ketiga yang gagal.

Sebagai lantai samudera yang terus meluas, kerak samudera baru bertambah hanya pada daerah sumbu, dimana punggungan tengah samudera mulai terbentuk. Kontinen kontinen terpisah sangat jauh, dan cekungan berkembang sepanjang batas pasifnya (passive margin). Konfigurasi ini analog dengab batas laut Atlantik Saat ini.

Untuk lempeng yang saling bertemu bersama, maka gaya yang dominan adalah gaya kompresi. Pada zona subduksi, maka ujung depan satu lempeng menolak yang lain, dan lempeng yang tertolak merosot ke bawah masuk ke dalam mantel dan terkonsumsi. Busur kepulauan dapat dihasilkan oleh vulkanisme dan percampuran kerak benua dengan kerak samudera dekat zona subduksi. Cekungan kecil akan membentuk batas terhadap busur kepulauan.

6

Page 7: TUGAS

Proses subduksi melibatkan sebagian besar kerak laut, karena benua terlalu mengambang dan susah ditarik ke bawah ke dalam mantel.

Subduksi dapat pula terjadi antara 2 lempeng laut, tanpa melibatkan lempeng benua. Cekungan sedimen tidak terbentuk dalam setting ini, namun lempeng lempeng yang tertolak akhirnya akan terkonsumsi secara sempurna. Ujung depan lempeng benua dapat tertekan dan membentuk rangkaian pegunungan pantai seperti Pegunungan Andes.

Seperti kerak samudera yang memisahkan dua benua selanjutnya terkonsumsi, lempeng lempeng benua bertemu selanjutnya bertumbukan (collide). Zona linear sempit dari tumbukan benua dengan benua atau busur kepulauan dengan benua disebut SUTURE. Pada beberapa batas lempeng konvergen, kerak tidak terkonsumsi, Malah 2 lempeng tergelincir satu sama lain dalam arti luas, transcurent atau strike-slip faults. Cekungan sempit dan dalam dapat terbentuk berbatasan dengan patahan yang begitu kompleks, seperti cekungan California yang berbatasan dengan Sesar geser San Andreas.

PENGISIAN SEDIMEN

Gambar 9. Pengisian sedimen

Secara geometri bentuk dan ukuran cekungan sangat bervariasi. Ada yang luasnya meliputi 1000 km2, ada pula yang jutaan km2. Ketebalan sedimen pada depocenter biasanya melebihi 2000 atau 3000 m dan dapat mencapai 10.000 m. Bentuk cekungan dilihat dari atas ada yang berbentuk lingkaran atau elip, yang lain hampir membentuk empat persegi panjang dan sebagainya.

7

Page 8: TUGAS

Gambar 10. Penampilan seismik cekungan

Beberapa cekungan menurun dan meluas menjadi cekungan sedimen yang lebih besar dan kehilangan tutupan. Cekungan dapat berprofile simetris atau asimetris atau berprofile tidak beraturan. Cekungan sedimen yaitu daerah terdalam dimana sedimen diendapkan paling tebal. Tetapi ini tidak sepenuhnya benar. Sebagai contoh hal ini ialah sebuah cekungan yang menerima kiriman sedimen darat dari satu sumber tunggal, seperti daerah Delta. Dalam kasus ini depocenter dari unit sedimen akan memulai bersinggungan dengan batas (margin) cekungan, dan sedimen sedimen akan menipis ke arah laut.

Pada saat ini depocenter bergerak ke arah lateral menjauhi batas cekungan, ke arah topografi rendah, dimana kedalaman air terendah. Pada suatu waktu depocenter cekungan (titik maksimum penurunan basement dan topografi terendah akan mungkin tidak bertemu.

Cekungan dapat juga dikarakterisasi oleh sedimen yang mengisinya. Bisa didominasi oleh sedimen darat, laut dangkal, atau laut dalam. Tergantung pada topografi dan keterkaitan antara penurunan cekungan (subsidence) dan dan pengisian sedimen.

Sebagian besar cekungan sedimen memperlihatkan bahwa penurunan cekungan (subsidence) dan pengisian sedimen terjadi secara bersamaan. Jika sedimentasi bersamaan dengan penurunan pada cekungan laut, maka tidak akan pernah terjadi ruang kosong, dan cekungan akan diisi oleh sedimen perairan dangkal. Sebaliknya jika Jika sedimentasi tidak bersamaan dengan penurunan pada cekungan laut, maka akan dihasilkan ruang kosong, baru kemudian diisi sedimen. Ini dapat menyebabkan terjadinya subsiden isostasi sekunder sebagai hasil dari limpahan sedimen.

Cekungan yang berkembang jauh dari sumber sumber sedimen terrigenous, atau terisolasi dengan dibatasi barriers atau sills, dapat terisi karbonat dan evaporit yang melimpah, tergantung pada iklim purba. Cekungan ini juga menjadi cekungan yang miskin, terutama hanya diisi oleh air dan menerima sedikit sekali sedimen.

8

Page 9: TUGAS

9