tugas
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP
K3(KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian K3 atau yang lebih
khususnya membahas tujuan, manfaat, ruang lingkup, serta k3 di era globalisasi.
Dari penulisan makalah di harapkan dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang konsep k3.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
wassalam
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………… 1
DAFTAR ISI …………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang …………………………………………… 3
b. Rumusan masalah …………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ……………….. 5
b. Tujuan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)……………………. 9
c. Manfaat K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)…………………... 10
d. Ruang lingkup K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)………….... 13
e. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) era globalisasi……………. 14
BAB III PENUTUP…………………………………………………….. 17
a. Kesimpulan………………………………………………………… 17
b. Saran……………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah dengan
memberikan perlindungan pada buruh selama dia bekerja. Perlindungan ini
diberikan dengan maksud agar buruh merasa aman dan nyaman bekerja di
lingkungan kerjanya.
K3 Secara Etimologis Ialah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan
agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman
dan efisien.
K3 Secara Filosofi Ialah suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk
menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil
karya dan budaya dalam upaya mencapai masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
K3 Secara Keilmuan Adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja lainnya.
Kesehatan Kerja Upaya-upaya yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan
yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan memberantas penyakit yang
diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan kerja dan menciptakan lingkungan kerja
yang sehat.
Keselamatan Kerja Upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja;
menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan
3
produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses
produksi.
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat
diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat
didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
B. RUMUSAN MASALAH
Jelaskan pengertian K3(kesehatan dan keselamatan kerja) ?
Apa tujuan K3(kesehatan dan keselamatan kerja) ?
Apa manfaat K3(kesehatan dan keselamatan kerja) ?
Ruang lingkup K3(kesehatan dan keselamatan kerja) ?
Bagaimana K3(kesehatan dan keselamatan kerja) dalam era globalisasi ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1) PENGERTIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)
Untuk mempelajari keselamatan dan kesehatan kerja diperlukan pengertian
mengenai istilah yang terdapat di dalam uraian yang akan kita pelajari, sehingga
tidak akan terjadi kesalahan pengertian/maksud.
K3 adalah singkatan dari KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA.
bahasa luarnya sih Occupational Health and Safety (OHS) atau di banyak tempat
namanya jadi HSE/SHE: Health, Safety and Environment (disini ada Kesehatan
Lingkungannya).
K3 adalah ilmu dan seni yang mempelajari BAHAYA(hazard) dan
RISIKO(risk) serta penanggulangannya. K3 erat sekali kaitannya dengan yang
namanya Bahaya (Hazard) dan Risiko (Risk)
a. Secara Etimologis
Ialah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap
sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien.
b. Secara Filosofi
Ialah suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga
kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya
mencapai masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
c. Secara Keilmuan
5
Adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja lainnya.
d. Menurut para ilmuan
Menurut Mangkunegara (2002, p.163)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Suma’mur (2001, p.104),
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan.
Menurut Simanjuntak (1994),
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi
bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .
Mathis dan Jackson (2002, p. 245),
Menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap
kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.
Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi
secara umum.
6
Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000,
p.6),
Mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Jackson (1999, p. 222),
Menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan
oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab
keselamatan kerja adalah:
a. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:
1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak
3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
b. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan
penerangan.
4. Secara umum
Kesehatan Kerja .
7
Upaya-upaya yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-
tingginya dengan cara mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh
pekerja, mencegah kelelahan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Keselamatan Kerja.
Upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga keselamatan
orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan produksi; menjaga
kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
K3 merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan
hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan
tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan.
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja.
Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan
sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan
yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan
penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan
pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar
terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi
penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
8
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan,
pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.
2) TUJUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat
diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat
didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan
kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan
meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
selektif mungkin.
9
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
3) MANFAAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)
Sebenarnya sering timbul pertanyaan apakah sebenarnya K3 itu penting?
Apakah ada manfaatnya untuk perusahaan bila menerapkan K3 dalam setiap
kegiatan di perusahaan? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang seringkali muncul
dalam benak manajemen apakah akan menerapkan K3 di perusahaan. Ditambah
lagi akan timbul biaya tambahan untuk melaksanakan program K3 tersebut.
Pemikiran seperti inilah yang membuat pihak perusahaan ragu-ragu untuk
melaksanakan program K3. Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk
mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan
tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat
disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen
yg menciptakam dan memelihara derajat kesehatan kerja.
Secara umum, Aspek K3 bersifat multi dimensi. Oleh karena itu, untuk
menjawab keraguan dari pihak pengusaha tentang pelaksanaan program k3, tujuan
dan manfaat K3 harus dilihat dari berbagai aspek, yaitu sisi hukum, perlindungan
tenaga kerja dan sisi ekonomi.
10
1. Aspek Hukum
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah merupakan ketentuan perundangan
dan memiliki landasan hukum yang kuat dan wajib dilaksanakan oleh semua
pihak yang terlibat dalam proses produksi yaitu pengusaha dan pekerja. Di
Indonesia, peraturan perundangan yang mengatur tentang Keselamatan dan
Kesehatan kerja antara lain:
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang No.8 Tahun 1998 tentang perlindungan Konsumen
Undang-undang No.22 tentang MIGAS
Undang-undang No.19 / 1999 tentang jasa konstruksi
Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Undang-undang No.30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI
Lingkungan Hidup dan keteknikan memuat tentang Aspek Keselamatan
2. Aspek Perlindungan Tenaga Kerja
Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah salah satu upaya untuk melindungi
semua pihak yang terlibat dalam proses produksi dari kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Hal ini dikarenakan tenaga kerja adalah merupakan asset perusahaan
yang harus dilindungi. Apabila terjadi kecelakaan kerja, berarti ada pengurangan
asset sehingga perusahaan akan dirugikan akibat hal tersebut.
Perlindungan terhadap tenaga kerja bukan hanya terhadap sisi keselamatan
dan kesehatan kerja saja. Ada banyak bentuk perlindungan bagi tenaga kerja
11
antara lain jaminan sosial tenaga kerja, upah minimum, jam kerja, dan hak untuk
berkumpul dan berorganisai.
Di dunia ada banyak peraturan yang mengatur tentang perlindungan tenaga
kerja. Indonesia mengeluarkan Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Di Amerika pada tahun yang sama juga mengeluarkan
Occupational Health and Safety Act dan membentuk Lembaga OHSA yang
bertugas menangani aspek K3.
3. Aspek Ekonomi
Dilihat dari sisi ekonomi banyak sekali manfaat penerapan K3 di perusahaan.
K3 akan bermanfaat dalam peningkatan produktivitas dan pengendalian kerugian.
K3 dan produktivitas
Didalam proses produksi, produktivitas ditopang oleh tiga hal yaitu kualitas,
kuantitas dan keselamatan. Produktivitas yang baik akan menghasilkan barang
dengan kualitas yang sesuai dengan permintaan dan jumlah yang sesuai. Kualitas
dan kuantitas tidak akan tercapai bila keselamatan kerja tidak terjamin.
Bayangkan bila seorang operator mengalami kecelakaan, pastilah proses produksi
akan terganggu sehingga target yang ditetapkan tidak tercapai. Oleh karena itu,
keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting dalam menunjang tercapainya
produktivitas kerja.
K3 dan pengendalian kerugian
Seperti telah dipaparkan diatas, bahwa kecelakaan kerja akan mengakibatkan
menurunnya produktivitas. Selain itu, kecelakaan juga akan mengakibatkan
kerugian karena menyangkut cederanya pekerja atau operator dan juga kerusakan
12
sarana dan prasarana produksi. Kerusakan sarana dan prasaran produksi biasa
disebut non injury accident atau damage accident. Karena itulah, disini K3
berfungsi sebagai pengendali kerugian atau disebut Loss control Management.
Hal ini sangat penting karena kerugian akibat kerusakan mesin lebih besar
daripada cederanya operator. Penelitian ini diungkapkan oleh Frank Bird dalam
bukunya Loss control Management . Dalam penelitiannya tersebut Frank Bird
mengungkapkan bahwa untuk 1 kali kecelakaan yang mengakibatkan meninggal,
akan terjadi lebih dari 30 kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan yang tidak
berakibat cedera pada manusia.
Kerugian yang ditimbulkan oleh kecelakaan dapat diklasifikasikan menjadi
dua yaitu Kerugian langsung dan kerugian tidak langsung.
1. Kerugian langsung, terdiri dari :
Biaya pengobatan dan kompensasi
Kerusakan sarana produksi
2. Kerugian Tidak langsung
Kerugian jam kerja
Kerugian produksi
Kerugian Sosial
Citra dan kepercayaan konsumen
Syarat-syarat keselamatan kerja (Pasal 3 ayat (1) UU 1/1970 tentang
Keselamatan Kerja) :
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
13
Mancegah dan mengurangi bahaya peledakan.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
Memberi pertolongan pada kecelakaan.
Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisik
maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara
dan proses kerjanya.
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang.
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
14
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
3. RUANG LINGKUP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)
Ruang lingkup berlakunya keselamatan kerja adalah di segala tempat kerja
baik di darat, di alam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun di udara
dimana (Pasal 2 UU 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja) :
Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas,
peralatan, atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran atau peledakan.
Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau
disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit,
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi.
Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan
pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan,
pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan
kesehatan.
Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan emas, perak, logam atau biji
logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnnya, baik di
permukaan atau didalam bumi, maupun didasar perairan.
15
Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik didaratan,
melalui terowongan, dipermukaan air, didalam air maupun diudara.
Dikerjakan bongkar muat barang muatan kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun
atau gudang.
Dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain didalam air.
Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan.
Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau
rendah.
Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan,
terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting.
Dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang.
Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
Dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau timah.
Dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi atau
telepon.
Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset
penelitian yang menggunakan alat tehnis.
Dibangkitkan, diubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan
listrik, gas, minyak atau air.
Diputar film, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya
yang memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
16
4. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3) DI ERA
GLOBALISASI
Di dalam memasuki Era Globalisasi, maka upaya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja harus mendapatkan perhatian yang serius bagi dunia industri, hal ini
dikarenakan dengan adanya kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja,
peledakan dan kebakaran serta pencemaran lingkungan kerja, akan menurunkan
kredibilitas dari suatu perusahaan tersebut di mata pembeli/pemakai produknya.
Adapun mengenai upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
dimaksudkan untuk memberikan jaminan Keselamatan dan meningkatkan derajat
Kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan
dan rehabilitasi. Selanjutnya dengan perkembangan dunia industri maka dirasa
perlu melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang pada dasarnya ialah
bagaimana kita melaksanakan industri/berproduksi dengan aman, nyaman, tidak
ada gangguan kecelakaan kerja termasuk peledakan, kebakaran, penyakit akibat
kerja dan pencemaran lingkungan kerja.
Apa sebab dikatakan pencemaran lingkungan kerja, karena Undang-Undang
kita tentang Keselamatan Kerja, ialah mengatur mengenai tempat kerja agar
jangan sampai terjadi pencemaran di lingkungan kerja atau tempat kerja. Yang
akibatnya apabila tidak mendapatkan perhatian yang serius dari perusahaan akan
menjalar menjadi pencemaran lingkungan di luar tempat kerja, dan
mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat di lingkungan perusahaan, akhirnya
perusahaan akan mendapatkan perlawanan dari masyarakat di sekitar lingkungan
17
tersebut. Sehingga keberadaan perusahaan tersebut menjadikan tidak aman,
nyaman dan sejahtera bagi tenaga kerja maupun masyarakat di lingkungannya.
Selanjutnya dengan adanya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja ini
maka diharapkan agar setiap tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja
mendapatkan rasa aman, nyaman dan sejahtera, tujuan keselamatan dan kesehatan
kerja akan tercapai. Untuk mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja telah
diupayakan adanya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang
pada prinsipnya harus adanya Komitmen dari Pengusaha dan ditulis menjadi
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA antara lain berisi
apa yang diharapkan oleh Pengusaha dalam melaksanakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di perusahaan yang bersangkutan.
FAKTA TENTANG K3
Riset yang dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan, setiap
hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik,
atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berakibatkan
dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal dua kali lebih banyak
ketimbang wanita, karena mereka lebih mungkin melakukan pekerjaan berbahaya.
Secara keseluruhan, kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang.
Sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaan seperti
membongkar zat kimia beracun (ILO, 2003).
Selain itu, di negara-negara berkembang seperti Indonesia, undang-undang
keselamatan kerja yang berlaku tidak secara otomatis meningkatkan kondisi di
tempat kerja, disamping hukuman yang ringan bagi yang melanggar aturan.
18
Padahal meningkatkan standar keselamatan kerja yang lebih baik akan
menghasilkan keuangan yang baik. Pengeluaran biaya akibat kecelakaan dan sakit
yang berkaitan dengan kerja merugikan ekonomi dunia lebih dari seribu miliar
dolar (850 miliar euro) di seluruh dunia, atau 20 kali jumlah bantuan umum yang
diberikan pada dunia berkembang. Di AS saja, kecelakaan kerja merugikan
pekerja puluhan miliar dolar karena meningkatnya premi asuransi, kompensasi
dan menggaji staf pengganti. Angka keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
perusahaan di Indonesia secara umum ternyata masih rendah. Berdasarkan data
organisasi buruh internasional di bawah PBB (ILO), Indonesia menduduki
peringkat ke-26 dari 27 negara.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan
mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi
ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu
kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah terjadinya
cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan
kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja,
dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan
memelihara derajat kesehatan kerja.
Ruang lingkup berlakunya keselamatan kerja adalah di segala tempat kerja
baik di darat, di alam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun di udara.
Di dalam memasuki Era Globalisasi, maka upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja harus mendapatkan perhatian yang serius bagi dunia industri, hal
ini dikarenakan dengan adanya kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja,
peledakan dan kebakaran serta pencemaran lingkungan kerja, akan menurunkan
kredibilitas dari suatu perusahaan tersebut di mata pembeli/pemakai produknya.
20
B. SARAN
Dari pembahasan makalah ini kita dapat memahami konsep k3, serta memberikan
gambaran k3 di masa kini. Olehnya itu penulis berharap agar makalah ini dapat
menjadi acuan dalam memahami kesehatan keselamatan kerja.
21
DAFTAR PUSTAKA
Abu affan. 2011. Kesehatan keselamatan kerja. Diakses pada tanggal 23
september 2011 dari
http://allaboutchemeng.blogspot.com/2011/01/kesehatan-dan-
keselamatan-kerja-k3.html
Admin .2010. kesehatan dan keselamatan kerja. Diakses pada tanggal 23
september 2011 dari http://wadas-isbs.com/?p=128
Arbel prasetyo. 2009. K3 kesehatan masyarakat. Diakses pada tanggal 23
september 2011 dari http://arbelprasetyo.blogspot.com/
Biznet. 2010. Keselamatan kerja. Diakses pada tanggal 23 september 2011
dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7088766
Isfaniy . 2009. kesehatan dan keselamatan kerja. Diakses pada tanggal 23
september 2011 dari http://tuloe.wordpress.com/2009/07/12/dasar-
dasar-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/
22