tugas 4 pendidikan kewarganegaraan

14
1 IIN SATYA NASTITI (E1M013017) TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4 DISUSUN OLEH: NAMA : IIN SATYA NASTITI NIM : E1M013017 PRODI : PENDIDIKAN KIMIA (III-A) S-1 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2014

Upload: iinsatyanastiti

Post on 11-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tugas 4 pendidikan kewarganegaraan FKIP UNRAM

TRANSCRIPT

  • 1

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    TUGAS KEWARGANEGARAAN

    LATIHAN 4

    DISUSUN OLEH:

    NAMA : IIN SATYA NASTITI

    NIM : E1M013017

    PRODI : PENDIDIKAN KIMIA (III-A)

    S-1 PENDIDIKAN KIMIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MATARAM

    2014

  • 2

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    LATIHAN 4

    1. Sri Sumantri mengemukakan bahwa konstitusi berarti Suatu Naskah yang

    memuat suatu bangunan negara dan sendi sendi sistem pemerintahan

    Negara. Jelaskan unsur yang melekat pada pengertian tersebut!

    Jawab:

    Sri Sumantri mengemukakan bahwa: konstitusi adalah suatu naskah

    yang memuat suatu bangunan negara dan sendi sendi sistem pemerintahan

    negara. Substansi dari pengertian tersebut adalah dalam suatu Negara

    didalamnya terdapat rakyat dan pemerintah yang berdaulat, kemudian

    terdapat sendi-sendi system pemerintahan yang perlu adanya pembatasan

    terhadap tugas penguasa public sekaligus pengawasan terhadap tugas yang

    harus dilaksanakan penguasa public tersebut. hal tersebut bertujuan untuk

    menjamin hak hak asasi warga negara sehingga tidak terjadi penindasan dan

    kesewenang-wenangan dari pemerintah atau penguasa publik.

    Maka, unsur-unsur yang melekat pada pengertian konstitusi menurut

    Sri Sumantri, yaitu:

    Jaminan terhadap HAM warga negara.

    Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental karena memuat suatu

    bangunan negara sekaligus terdapat sendi sendi sistem pemerintahan

    Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan.

    2. Diantara tujuan konstitusi adalah untuk memberikan pembatasan sekaligus

    pengawasan terhadap kekuasaan politik. Jelaskan maksud tersebut!

    Jawab:

    Konstitusi bertujuan untuk membatasi dan sekaligus mengawasi

    kekuasaan politik dalam hal ini para penguasa atau petinggi Negara dalam

    menjalankan tugasnya agar selaras dan tidak melenceng dari Undang-

    Undang Dasar. Hal ini disebabkabkan karena kekuasaan yang tidak dibatasi

    akan selalu cenderung untuk disalahgunakan. Pembatasan kekuasaan yang

    diisyaratkan undang-undang dasar juga mengatur beberapa kewenangan

  • 3

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    yang dimiliki oleh satu cabang kekuasaan pemerintahan, yang mana ada

    cabang kekuasaan membutuhkan pengesahan dan persetujuan dari cabang

    kekuasaan yang lainnya.

    Contohnya: presiden membutuhkan pengesahan dan persetujuan dari

    DPR. Begitupun juga sebaliknya kewenangan DPR sebagai lembaga

    legislatif membutuhkan pengesahan dan persetujuan cabang pemerintahan

    lainnya. Oleh karena itu adanya pembagian kekuasaan menurut Baron

    Montesquieu dalam teori Trias Politica, yaitu:

    Kekuasaan legislatif yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan

    pembentukan hukum atau undang-undang suatu Negara.

    Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan yang berhubungan dengan

    penerapan hukum tersebut.

    Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan kehakiman.

    Jadi, dengan adanya pembatasan dan pengawasan terhadap

    kekuasaan politik sehingga tujuan Negara dapat terwujud dan dapat

    terjaminnya Hak Asasi Manusia, sehingga tidak terjadi sewenang-wenangan

    dari pemerintah.

    3. Keberadaan konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara sangat

    krusial. Mengapa demikian? Jelaskan jawaban anda!

    Jawab:

    Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara

    merupakan sesuatu hal yang sangat krusial (miring), karena tanpa konstitusi

    bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah negara. Menurut

    Dr. A. Hamid S. Attamimi menegaskan konstitusi atau undang-undang

    dasar merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai pemberi pegangan

    dan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam mengatur

    bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan, sejalan dengan pendapat

    tersebut.

    Kemudian menurut Bagir Manan mengatakan bahwa hakekat

    konstitusi merupakan perwujudan paham tentang konstitusi atau

  • 4

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    konstitusionalisme yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah

    disuatu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara maupun setiap

    penduduk dipihak lain.

    4. a. Jelaskan prinsip prinsip dasar yang harus dipenuhi konstitusi demokratis!

    b. Seiring prinsip-prinsip dasar konstitusi demokratis yang anda jelaskan di

    poin a, buktikan bahwa UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis Negara

    Indonesia adalah konstitusi demokratis.

    Jawab:

    a. Prinsip prinsip dasar yang harus dipenuhi konstitusi demokratis, yaitu:

    1. Menempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan

    Warga Negara bertindak sebagai sumber kedaulatan atau

    warga negaralah yang memiliki kekuasaan tertinggi di dalam

    Negara tersebut. Karena pemerintah berasal dari rakyat, pemerintah

    tersebut dipilih oleh rakyat, dan ketika menjadi pemerintah Negara

    memiliki tugas dan harus dilaksanakan untuk menjamin hak-hak

    warga Negara. Dengan kata lain, masyarakat berdaulat apabila

    pemerintah bekerja demi masyarakat bukan untuk kepentingan

    individu maupun kepentingan kelompok.

    2. Mayoritas berkuasa dan terjamin hak minoritas

    Kaum yang lebih banyak menjadi berkuasa namun tidak

    menutupi hak yang dimiliki oleh orang-orang minoritas. Dimana

    yang dimaksud dengan kaum yang banyak adalah calon pemerintah

    yang memiliki suara terbanyak diangkat menjadi lembaga Negara

    atau pemerintah, yang memiliki kewajiban untuk menjamin hak-hak

    rakyat atau warga Negara.

    3. Pembatasan pemerintahan

    Pemerintah memiliki kekuasaan atau kewenangan untuk

    menjalankan negara, namun dengan kekuasaan atau kewenangan

    yang dimiliki pemerintah tidak boleh sewenang-wenang sehingga

    dibutuhkan batasan pada pemerintah dalam menjalankan

    pemerintahan. Selain itu, kekuasaan yang dijalankan hendaknya

  • 5

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    memperhatikan tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga

    pemerintahan sehingga dapat berjalan beriringan dalam wadah

    pemerintahan.

    4. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan negara yang meliputi:

    Pemisahan wewenang kekuasaan berdasarkan teori Trias

    Politika.

    Negara Indonesia menganut asas pembagian, pembatasan

    dan pengawasan terhadap tugasnya. Menurut Montesquieu

    kekuasaan atau wewenang dibagi menjadi tiga, yaitu:

    Legislatif yaitu: pemegang kekuasaan untuk membentuk

    undang-undang (DPR dan MPR).

    Eksekutif yaitu: pemegang kekuasaan dibidang

    pemerintahan (Presiden).

    Yudikatif yaitu: pemegang kekuasaan dibidang kehakiman

    (MA dan MK).

    Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan.

    Dengan adanya konstitusi akan membantu untuk

    mengontrol lembaga-lembaga pemerintahan tersebut, sehingga

    berjalan sesuai fungsi dan kewajibannya. Semua lembaga

    tersebut mendapat kontrol dalam bentuk pertanggungjawaban

    atas kinerja yang dijalankan selama menjabat.

    Proses hukum.

    Dengan adanya konstitusi akan mempermudah dalam

    melakukan proses hukum, karena didalam konstitusi terdapat

    pedoman untuk menjatuhi hukuman kepada seseorang sesuai

    dengan perbuatan yang dilakukannya, sehingga seseorang tidak

    akan mendapatkan hukuman yang lebih berat atau lebih ringan

    dari yang seharusnya ia dapatkan. Serta dengan adanya

    konstitusi semua orang yang bersalah dapat dihukum tidak ada

    kecualinya baik para aparatur negara termasuk presiden.

  • 6

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Adanya pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan

    Pemilu merupakan salah satu bentuk pembatasan

    kekuasaan dalam pemerintahan demokratis. Ciri negara

    demokratis ialah keterlibatan rakyat sebagai pemegang

    kekuasaan tertinggi negara. Pemilu dilaksanakan dengan prinsip

    LUBERJURDIL. Contoh: pada pasal 7 UUD 1945 presiden

    dapat dipilih kembali utuk satu masa jabatan.

    b. Bukti UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis negara indonesia adalah

    konstitusi demokratis

    No. Prinsip-prinsip/ syarat-

    syarat konstitusi

    demokratis

    Pasal dan bunyi pasal UUD 1945 yang

    berkaitan dengan prinsip-prinsip/

    syarat-syarat konstitusi demokratis

    1. Menempatkan warga

    negara sebagai sumber

    utama kedaulatan

    a. Pasal 1 ayat 2 Kedaulatan berada

    ditangan rakyat dan dan

    dilaksanakan menurut UUD.***

    b. Pasal 6A ayat 1 presiden dan wakil

    presiden dipilih dalam satu

    pasangan secara langsung oleh

    rakyat.***

    c. Pasal 23 ayat 1 Anggaran

    pendapatan dan belanja negara

    sebagai wujud dari pengelolaan

    keuangan negara ditetapkan setiap

    tahun dengan undang-undang dan

    dilaksanakan secara terbuka dan

    bertanggung jawab untuk sebesar-

    besarnya kemakmuran rakyat.***

    d. BAB XA UUD 1945 tentang HAM

    Mulai dari pasal 28A sampai pasal

    28J

  • 7

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    2. Mayoritas berkuasa

    dan terjaminnya hak

    minoritas

    a. Pasal 29 ayat 2 Negara menjamin

    kemerdekaan tiap-tiap penduduk

    untuk memeluk agamanya masing-

    masing dan untuk beribadat

    menurut agamanya dan

    kepercayaannya itu.

    b. Pasal 30 ayat 2 Usaha pertahanan

    dan keamanan negara dilaksanakan

    melalui sistem pertahanan dan

    keamanan rakyat semesta oleh

    Tentara Nasional Indonesia dan

    Kepolisian Negara Republik

    Indonesia, sebagai kekuatan utama,

    dan rakyat, sebagai kekuatan

    pendukung.**

    c. Pasal 30 ayat 4 Kepolisian Negara

    Republik Indonesia sebagai alat

    negara yang menjaga keamanan dan

    ketertiban masyarakat bertugas

    melindungi, mengayomi, melayani

    masyarakat, serta menegakkan

    hukum.**

    d. Pasal 31 ayat 2 Setiap warga

    negara wajib mengikuti pendidikan

    dasar dan pemerintah wajib

    membiayainya.****

    e. Pasal 32 ayat 2 Negara memajukan

    kebudayaan nasional Indonesia di

    tengah peradaban dunia dengan

    menjamin kebebasan masyarakat

  • 8

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    dalam memelihara dan

    mengembangkan nilai-nilai

    budayanya.****

    f. Pasal 34 ayat 1 Fakir miskin dan

    anak-anak terlantar dipelihara oleh

    negara.****

    g. Pasal 34 ayat 2 Negara

    mengembangkan sistem jaminan

    sosial bagi seluruh rakyat dan

    memberdayakan masyarakat yang

    lemah dan tidak mampu sesuai

    dengan martabat

    kemanusiaan.****

    h. Pasal 34 ayat 3 Negara

    bertanggung jawab atas penyediaan

    fasilitas pelayanan kesehatan dan

    fasilitas pelayanan umum yang

    layak.****

    3. Pembatasan

    pemerintahan

    a. Pasal 2 ayat 1 Majelis

    Permusyawaratan Rakyat terdiri

    atas anggota-anggota Dewan

    Perwakilan Rakyat, dan anggota

    Dewan Perwakilan Daerah yang

    dipilih melalui pemilihan umum dan

    diatur lebih lanjut dengan undang-

    undang.****

    b. Pasal 4 ayat 1 Presiden Republik

    Indonesia memegang kekuasaan

    pemerintahan menurut Undang-

    Undang Dasar.

    c. Pasal 7 Presiden dan Wakil

  • 9

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Presiden memegang jabatan selama

    lima tahun, dan sesudahnya dapat

    dipilih kembali dalam jabatan yang

    sama, hanya untuk satu kali masa

    jabatan.*

    d. Pasal 7C Presiden tidak dapat

    membekukan dan/atau

    membubarkan Dewan Perwakilan

    Rakyat.***

    e. Pasal 17 ayat 3 Setiap menteri

    membidangi urusan tertentu dalam

    pemerintahan.*

    f. Pasal 19 ayat 2 susunan Dewan

    Perwakilan Rakyat diatur dengan

    undang-undang.**

    g. Pasal 22 C ayat 3 anggota Dewan

    Perwakilan Daerah dari setiap

    provinsi jumlahnya sama dan jumlah

    seluruh Dewan Perwakilan Daerah

    itu tidak lebih dari sepertiga jumlah

    anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

    ***

    4. Pembatasan dan

    pemisahan kekuasaan

    negara yang meliputi :

    a. Pemisahan

    wewenang dan

    kekuasaan

    berdasarkan trias

    politika

    a. Pasal 3 UUD 1945 ayat:

    1. Majelis Permusyawaratan

    Rakyat berwenang mengubah

    dan menetapkan Undang

    Undang Dasar.***

    2. Majelis Permusyawaratan

    Rakyat melantik presiden

    dan/atau wakil presiden.***

  • 10

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    b. Kontrol

    keseimbangan

    lembaga-lembaga

    pemerintahan

    c. Proses hukum, dan

    d. Adanya pemilihan

    umum sebagai

    mekanisme

    peralihan

    kekuasaan.

    3. Majelis Permusyawaratan

    Rakyat hanya dapat

    memberhentikan presiden

    dan/atau wakil presiden dalam

    masa jabatannya menurut

    Undang-Undang Dasar.***

    b. Pasal 5 UUD 1945 ayat:

    1. Presiden berhak mengajukan

    rancangan undang-undang

    kepada Dewan Perwakilan

    Rakyat.*

    2. Presiden menetapkan Peraturan

    Pemerintahuntuk menjalankan

    undang-undang sebagaimana

    mestinya.

    c. Pasal 7B UUD 1945 ayat 4

    Mahkamah Konstitusi wajib

    memeriksa memeriksa, mengadili,

    dan memutuskan dengan seadil-

    adilnya terhadap pendapat Dewan

    Perwakilan Rakyat tersebut paling

    lama Sembilan puluh hari setelah

    permintaan Dewan Perwakilan

    Rakyat itu diterima oleh Mahkamah

    Konstitusi.***

    d. Pasal 20 UUD 1945 ayat 1 Dewan

    Perwakilan Rakyat memegang

    kekuasaan membentuk undang-

    undang.*

    e. Pasal 7A Presiden dan/atau Wakil

    Presiden dapat diberhentikan dalam

  • 11

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    masa jabatannya oleh Majelis

    Permusyawaratan Rakyat atas usul

    Dewan Perwakilan Rakyat, baik

    apabila terbukti telah melakukan

    pelanggaran hukum berupa

    pengkhianatan terhadap negara,

    korupsi, penyuapan, tindak pidana

    berat lainnya, atau perbuatan tercela

    maupun apabila terbukti tidak lagi

    memenuhi syarat sebagai Presiden

    dan/atau Wakil Presiden.***

    f. Pasal 22 E UUD 1945 ayat:

    1. Pemilihan umum dilaksanakan

    secara langsung, umum, bebas,

    rahasia, jujur, dan adil setiap

    lima tahun sekali.***

    2. Pemilihan umum

    diselenggarakan untuk memilih

    anggota Dewan Perwakilan

    Rakyat, Dewan Perwakilan

    Daerah, Presiden dan Wakil

    Presiden dan Dewan Perwakilan

    Rakyat Daerah.***

    3. Peserta pemilihan umum untuk

    memilih anggota Dewan

    Perwakilan Rakyat dan anggota

    Dewan Perwakilan Rakyat

    Daerah adalah partai politik***

    4. Pemilihan umum

    diselenggarakan oleh suatu

    komisi pemilihan umum yang

  • 12

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    bersifat nasional, tetap, dan

    mandiri.***

    Dengan demikian, jelaslah bahwa UUD 1945 sebagai konstitusi

    tertulis negara Indonesia adalah konstitusi demokratis.

    5. a. Dalam sistem ketatanegaraan modern, dikenal ada dua system dalam

    perubahan konstitusi, yaitu system renewel (pembaharuan) dan

    amandemen (perubahan). Dengan memperhatikan cara perubahan

    konstitusi di Indonesia, setidaknya dalam kurun waktu 19992002.

    Indonesia menganut sistem perubahan yang manakah dari kedua sistem

    perubahan konstitusi modern tersebut ?

    b. Cara perubahan Undang-Undang Dasar di Indonesia berdasarkan

    ketentuan pasal 37 UUD 1945 !

    Jawab:

    a. Sistem Perubahan Konstitusi di Indonesia sejak 1999-2002 adalah

    sistem amandemen. Sistem amandemen sendiri merupakan sistem

    perubahan konstitusi dengan melakukan perubahan (amandenen)

    terhadap bagian-bagian tertentu dari konstitusi yang asli, sehingga

    konstitusi yang asli tetap berlaku. Hal ini terlihat dengan terjadinya 4

    kali proses amandemen UUD 1945 tanpa merubah UUD 1945 secara

    keseluruhan.

    Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali

    perubahan (amendemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan

    Sidang Tahunan MPR:

    Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 oktober 1999 (perubahan

    pertama UUD 1945).

    Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000

    (perubahan kedua UUD 1945).

  • 13

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001

    (perubahan ketiga UUD 1945).

    Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustu 2002 (perubahan

    keempat UUD 1945).

    b. Cara Perubahan Undang-Undang Dasar di Indonesia sesuai Pasal 37

    UUD 1945.

    Pasal 37 UUD 1945 ayat 1 dan 2 menjelaskan tata cara perubahan

    Undang-Undang Dasar, yaitu:

    1) Usul perubahan undang-undang dasar dapat diagendakan dalam

    sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, apabila diajukan oleh

    sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis

    Permusyawaratan Rakyat.

    2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan

    secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan

    secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan

    untuk diubah beserta alasannya.

    3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis

    Permusyawaratan Rakyat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari

    jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.

    4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar

    dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen

    ditambah satu dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat

    daripada jumlah anggota yang hadir.

    5) Khusus tentang bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak

    dapat dilakukan perubahan.

    Berdasarkan ketentuan pasal 37 UUD 1945 tersebut menunjukkan

    bahwa wewenang untuk mengubah UUD 1945 ada pada MPR sebagai

    lembaga legislatif, usul perubahan undang-undang dasar dapat

    diagendakan apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah

  • 14

    IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Setiap usul perubahan pasal-

    pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan

    dengan jelas bagian yang diusulkan. Pada saat pengubahan pasal-pasal

    Undang-Undang Dasar quorum yang harus dipenuhi adalah 2/3 dari

    jumlah anggota MPR, dan putusan tentang perubahan yang dinyatakan

    sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya lima puluh persen

    ditambah satu dari seluruh jumlah anggota Majelis Permusyawaratan

    Rakyat daripada jumlah anggota yang hadir.