tugas 3 pendidikan kewarganegaraan

13
1 IIN SATYA NASTITI (E1M013017) TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 3 DISUSUN OLEH: NAMA : IIN SATYA NASTITI NIM : E1M013017 PRODI : PENDIDIKAN KIMIA (III-A) S-1 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2014

Upload: iinsatyanastiti

Post on 14-Nov-2015

132 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

pkn

TRANSCRIPT

  • 1 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    TUGAS KEWARGANEGARAAN

    LATIHAN 3

    DISUSUN OLEH:

    NAMA : IIN SATYA NASTITI

    NIM : E1M013017

    PRODI : PENDIDIKAN KIMIA (III-A)

    S-1 PENDIDIKAN KIMIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MATARAM

    2014

  • 2 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Tugas 3 Pendidikan Kewarganegaraan

    1. Kemukakan sekurang-kurangnya dua pengertian Negara menurut para ahli

    yang anda ketahui, kemudian kemukakan unsur-unsur penting yang melekat

    pada pengertian tersebut!

    2. Tujuan suatu negara dapat bermacam-macam, antara lain memperluas

    kekuasaan semata, menyelenggarakan ketertiban hukum, dan memajukan

    kesejahteraan hukum.

    Bandingkan ketiga tujuan suatu Negara tersebut dengan tujuan Negara

    Indonesia yang tercantum dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 !

    3. Berdirinya suatu Negara harus memenuhi unsur konstitutif yang meliputi

    rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Jelaskan pentingnya ketiga

    unsur tersebut bagi berdirinya suatu Negara!

    4. Siapakah yang dimaksud warga Negara Indonesia menurut pasal 26 UUD 1945.

    5. Amerika, Inggris, Prancis dan juga Indonesia adalah beberapa Negara yang

    menganut asas ius sanguinis dan ius soli dalam menentukan kewarganegaraan,

    kecuali Jepang yang hanya menganut ius sanguinis. Jelaskan alasan mengapa

    Jepang tidak menganut asas ius soli?

    6. Buatlah contoh kasus berkenaan dengan problem status kewarganegaraan yang

    memungkinkan seseorang menyandang kasus apatride, bipatride, multipatride.

    7. Diantara hak warga Negara Indonesia sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 31

    ayat (1) adalah hak untuk mendapatkan pendidikan. Berikan pandangan anda

    tentang implementasi hak tersebut pada saat ini.

    Jawaban:

    1. A. Definisi Negara menurut para ahli

    Beberapa pengertian Negara menurut para ahli, antara lain:

    a. Prof. Soenarko :

  • 3 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu,

    dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souverien

    (kedaulatan).

    b. O. Notohamidjojo

    Negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan

    memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.

    c. G. Pringgodigdo, SH

    Negara adalah organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang

    memenuhi persyaratan tertentu yaitu harus ada : Pemerintah yang

    berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup teratur sehingga

    merupakan suatu nation (bangsa).

    d. M. Nasroen

    Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dan realisasi ide-negara

    yang timbul dari suatu kemauan umum.

    e. Max Weber

    Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam

    penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu masyarakat.

    f. Roger H. Soltou

    Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur

    atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

    g. G. Jellinek

    Negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah

    berkediaman di wilayah tertentu atau dengan kata lain negara merupakan

    ikatan orangorang yang bertempat tinggal di wilayah tertentu yang

    dilengkapi dengan kekuasaan untuk memerintah.

    h. Georg Wilhelm Friedrich Hegel

    Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis

    dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

  • 4 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    B. Unsur-unsur penting yang melekat pada pengertian diatas.

    Adapun unsur-unsur penting yang melekat, yaitu:

    1. Negara merupakan organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu

    dengan kekuasaan yang berdaulat.

    2. Negara bertujuan mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan

    kekuasaannya

    3. Negara adalah sesuatu organisasi yang memenuhi persyaratan tertentu

    yaitu harus ada : Pemerintah yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat

    yang hidup teratur sehingga

    4. Merupakan bentuk pergaulan hidup dan realisasi ide-negara yang timbul

    dari suatu kemauan umum.

    5. Merupakan bentuk pergaulan hidup dan realisasi ide-negara yang timbul

    dari suatu kemauan umum.

    6. Masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik

    secara sah dalam suatu masyarakat.

    7. Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authority).

    8. Yang bertujuan untuk mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan

    bersama atas nama masyarakat.

    9. Merupakan sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah

    tertentu.

    10. Negara muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan

    kemerdekaan universal.

    2. Perbandingan (perbedaan dan persamaan) tujuan suatu Negara secara umum

    dengan tujuan Negara Indonesia yang tercantum dalam alinea keempat

    pembukaan UUD 1945.

    A. Adapun tujuan Negara secara umum dan tujuan Negara Indonesia yang

    tercantum dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945, yaitu:

    1. 3 (tiga) tujuan Negara secara umum, yaitu:

    a. Memperluas Kekuasaan

  • 5 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Tujuan negara memperluas kekuasaan berarti bahwa suatu

    negara ingin memperluas wilayah negaranya. Untuk memperluas

    kekuasaannya suatu negara harus mempersiapkan militer yang kuat.

    Tanpa kekuatan militer yang memadai akan mustahil untuk

    menguasai suatu wilayah. Negara-negara maju biasanya yang

    memiliki peluang memperluas kekuasaan karena negara maju

    dilengkapi dengan kekuatan militer maupun diplomasi yang kuat

    sehingga akan mudah bagi mereka untuk menaklukkan suatu

    wilayah.

    b. Menyelenggarakan Ketertiban Hukum

    Setiap Negara di dunia memiliki hukum sebagai pengatur tata

    kehidupan dalam negaranya. Hukum sangat penting dalam

    penyelenggaraan negara agar terciptanya ketertiban dan keamanan

    bagi rakyatnya. Oleh karena itu, suatu negara harus mampu

    menyelenggarakan ketertiban hukum. Dengan dilaksanakan

    penegakan hukum tanpa pandang bulu dmelanggar hukum dan harus

    dihukum jika melanggar tanpa perbedaan status sosial,ekonomi

    maupun status lainnya.

    2. Mencapai kesejahteraan Umum

    Kesejahteraan ini berarti bahwa semua rakyat dalam negara

    tersebut tercukupi kebutuhannya yaitu kebutuhan sandang, pangan dan

    papan.

    3. Tujuan Negara Indonesia

    Berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang telah

    dituangkan bahwa tujuan Negara kesatuan Republik Indonesia yaitu :

    untuk membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap

    bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk

    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa

    dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

    kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

  • 6 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    4. Persamaan dan perbedaan antara tujuan Negara secara umum dengan tujuan

    Negara Indonesia.

    1. Persamaan

    Tujuan negara secara umum dan tujuan negara Indonesia sama-sama

    mengharapkan tercapainya kesejahteraan umum dan menyelenggarakan

    ketertiban hukum. Hal tersebut terlihat pada tujuan negara Republik

    Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum dan melaksanakan

    ketertiban dunia.

    Kedua hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa Indonesia juga

    menginginkan rakyatnya mendapatkan kesejahteraan. Terpenuhinya

    kebutuhan sandang, pangan dan papan serta terpenuhinya kebutuhan

    pendidikan bagi rakyatnya. Pendidikan juga merupakan hal mutlak harus

    terpenuhi dalam suatu negara agar dapat mempersiapkan generasi penerus

    bangsa yang mampu bersaing di dunia internasional dan yang terpenting

    mampu meneruskan tongkat estafet pemerintahan Indonesia. Tujuan

    Negara secara umun yang lainnya yaitu melaksakan ketertiban hukum.

    Sama halnya dengan negara pada umumnya, Indonesia juga

    mengaharapkan suatu ketertiban, yaitu ketertiban dunia nengan

    menerapkan ketertiban hukum. Tidak hanya pada negaranya juga pada

    seluruh dunia. Bentuk keterlibatan Indonesia dalam usaha melaksanakan

    ketertiban dunia yaitu ikut membantu Palestina untuk memperolah

    kemerdekaannya dengan mengirimkan sukarelawan dan mengikuti

    peraturan Negara lain jika berada pada Negara tersebut.

    2. Perbedaan

    Tujuan negara secara umum salah satunya yaitu memperluas

    kekuasaan. Memperluas kekuasaan tersebut berarti merebut wilayah

    negara lain baik secara diplomatik maupun secara peperangan. Hal

    tersebut bertolak belakang dengan tujuan Negara Kesatuan Republik

    Indonesia , yaitu : yang menginginkan terlaksananya ketertiban dunia

    yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

  • 7 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Indonesia tidak mengharapkan adanya perebutan kekuasaan negara lain.

    Indonesia mengharapkan seluruh negara di dunia merdeka dan damai, serta

    tidak mau menjadi penjajah. Penjajahan menurut Negara Indonesia

    berdasarkan pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-1 yang berbunyi

    bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

    sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak

    sesuai dengan peikemanusiaan dan perikeadilan.

    3. Unsur-unsur konstitutif (rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat)

    dan pentingnya ketiga unsur tersebut bagi berdirinya suatu Negara.

    A. Unsur-unsur konstitutif terbentuknya Negara, yaitu:

    1. Rakyat

    Rakyat merupakan unsur terpenting terbentuknya negara.

    Rakyatlah yang pertama-tama berkepentingan supaya organisasi negara

    berjalan dengan lancar dan baik serta mampu mewujudkan tujuannya.

    Rakyat dalam hal ini diartikan sebagai sekumpulan manusia yang

    dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan yang bersama-sama

    mendiami suatu wilayah tertentu. Dimana bangsa adalah rakyat yang

    telah mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa depan

    bersama dengan mendirikan sebuah negara yang akan mengurus

    aspirasi dan kepentingannya.

    Diperkuatan pada Pasal 26 UUD 1945 menyatakan tentang

    warganegara Negara Indonesia sebagai berikut:

    yang menjadi warganegara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli

    dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang

    sebagai warganegara.

    penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang

    bertempat tinggal di Indonesia.

    Hal-hal mengenai warga negara dan mengenai penduduk diatur

    dengan undang-undang.

  • 8 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    2. Wilayah

    Wilayah negara adalah wilayah yang menunjukkan batas-batas

    dimana negara yang bersangkutan dapat melaksanakan kedaulatannya.

    Wilayah dalam sebuah negara merupakan unsur yang harus ada

    karena tidak mungkin ada negara, tanpa ada batas-batas teritorial yang

    jelas. Wilayah suatu negara mutlak diperlukan untuk tempat tinggal

    rakyatnya dan untuk pemerintah dalam menjalankan

    pemerintahannya. Dalam wilayah tersebut, kekuasaan negara

    yang bersangkutan dilakukan secara efektif di seluruh wilayah negara

    yang bersangkutan. Wilayah Negara yang dimaksud adalah wilayah laut,

    wilayah udara, wilayah darat, dan Daerah Ekstrateritorial.

    Wilayah negara Indonesia berdasarkan Konferensi Meja Bundar

    (KMB) pada tanggal 27 Desember 1949 yang ditandatangani oleh

    pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda, meliputi seluruh daerah

    bekas jajahan Hindia Belanda dengan batas-batas Negara ditentukan

    dengan cara perjanjian antarnegara tetangga, baik yang diadakan

    sebelum maupun sesudah merdeka. Diperkuat dengan aturan

    perundang-undangan pasal 25A UUD 1945, yang menyatakan: negara

    kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang

    berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya

    ditetapkan dengan Undang-Undang.

    3. Pemerintahan yang berdaulat

    Pemerintah adalah pemegang dan penentu kebijakan yang

    berkaitan dengan pembelaan negara. Pemerintah yang berdaulat

    mempunyai kekuasaan ke dalam dan ke luar. Kekuasaan ke dalam

    berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan ditaati oleh

    seluruh rakyat dalam negara itu. Kekuasaan ke luar berarti bahwa

    kekuasaan pemerintahan itu dihormati dan diakui oleh negara-negara

    lain. Masalah kedaulatan merupakan masalah yang sangat penting

    dalam suatu negara, karena kedaulatan merupakan sesuatu yang

  • 9 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    membedakan antara negara yang satu dengan yang lain. Kedaulatan

    artinya kekuasaan tertinggi. Di negara diktaktor, kedaulatan didasarkan

    atas kekuatan. Di negara-negara demokrasi kedaulatan didasarkan atas

    persetujuan.

    4. Warga Negara Indonesia menurut pasal 26 UUD 1945.

    Bunyi pasal 26 UUD 1945, yaitu:

    1. Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan

    orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh undang-undang.

    2. Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat

    tinggal di Indonesia.

    3. Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-

    undang.

    Menurut pasal 26 UUD 1945, yang dimaksud warga Negara Indonesia

    adalah Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang

    disahkan oleh Undang-undang sebagai warga Negara. Yang dimaksud bangsa

    lain yaitu misalnya peranakan Belanda, Tionghoa (China), dan peranakan Arab

    yang bertempat tinggal di Indonesia dan mengakui Indonesia sebagai tanah

    airnya, bersikap setia kepada NKRI,dan disahkan oleh undang-undang sebagai

    warga Negara. Baik secara pengajuan maupun secara naturaisasi karena telah

    berjasa kepada Negara Indonesia .

    5. Alasan jepang tidak menganut asas ius Soli, tetapi hanya menganut asas ius

    Sanguinis.

    Hal ini disebabkan karena jepang merupakan negara emigratif (negara

    yang warga negaranya banyak merantau ke negara lain) cenderung

    menggunakan asas kewarganegaraan ius sanguinis. Dengan alasan yang, yaitu

    negara yang bersangkutan ingin mempertahankan hubungan dengan

    warganegaranya, akan memperkecil jumlah orang keturunan asing sebagai

    warga Negara,tidak akan memutuskan hubungan antara negara dengan warga

  • 10 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    negara yang lahir, semakin menumbuhkan semangat nasionalisme, dan bagi

    negara daratan seperti China dan lain-lain, yang tidak menetap pada suatu

    negara tertentu tetapi keturunan tetap sebagai warga negaranya meskipun lahir

    di tempat lain (negara tetangga). Negara emigratif ingin tetap mempertahankan

    warga negaranya. Di manapun mereka berada, mereka tetap merupakan bagian

    dari warga negaranya.

    Sedangkan jika diterapkan asas ius soli di Jepang, maka akan

    berlawanan dengan tujuan Negara jepang yaitu: mempertahankan hubungan

    dengan warganegaranya, dengan warga negaranya adalah keturunan asli dari

    jepang. Hal ini disebabkan karena Asas isu soli memungkinkan adanya bangsa

    yang modern dan multikultural tanpa dibatasi oleh ras, etnis, agama.

    6. Contoh kasus berkenaan dengan masalah status kewarganegaraan (apatride,

    bipatride, dan multipatride).

    a. Apatride adalah orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan.

    Apatride ini bisa dialami oleh orang yang dilahirkan dari orang tua yang

    negaranya menganut asas ius soli di negara atau dalam wilayah negara yang

    menganut asas ius sanguinis.

    Contoh:

    Agus dan Ira adalah status suami dan istri dari Negara B Ius Soli. Mereka

    tinggal di Negara A yang berasas Ius Sanguinis. Kemudian Budi anak

    mereka lahir, menurut Negara A, Budi tidak diakui sebagai warga negara

    A, karena orang tua bukan warga negara. Demikian menurut Negara B,

    Budi tidak diakui sebagai warga negara, karena lahir di wilayah lain.

    Dengan demikian Budi tidak memiliki kewarganegaraan atau Apatride .

    Jennifer Lopez memiliki darah keturunan bangsa Latin ( Brazil ) , tapi ia

    lahir di Belanda. Jadi Jennifer tidak memiliki status kewarganegaraan

    dari kedua Brazil dan warga Belanda . Brasil tidak mengakui Jennifer

    Lopez sebagai warga negara karena ia lahir di luar negara Brazil . Dan

  • 11 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    dia bukan warga negara Belanda , karena ia tidak memiliki darah atau

    keturunan bangsa Belanda .

    ada seseorang yang orang tuanya adalah warga negara Brazil yang

    menganut asas kewarganegaraan ius soli, namun ia dilahirkan di negara

    Jepang yang menganut asas kewarganegaraan yang berdasarkan

    keturunan (ius sanguinis), maka kedua negara, baik negara asalnya,

    maupun negara ia dilahirkan menolaknya untuk menjadi warga

    negaranya.

    b. Bipatride adalah orang-orang yang memiliki kewarganegaraan rangkap

    (ganda). Bipatride ini bisa dialami oleh orang yang dilahirkan oleh orang tua

    yang negaranya menganut asas ius sanguinis di dalam wilayah negara yang

    menganut asas ius soli.

    Contoh :

    Adi dan Ani adalah suami dan istri dengan status warga Negara A Ius

    Sanguinis, tetapi mereka berdomisili di Negara B yang menganut

    prinsip Ius Soli. Lalu anak mereka lahir, Dani. Menurut Negara A, Dani

    adalah warga negara, karena mengikuti kewarganegaraan orang tua

    mereka. Menurut Negara B, Dani juga warga negara, karena tempat

    kelahirannya adalah di Negara B. Sehingga Dani memiliki status

    kewarganegaraan ganda atau Bipatride.

    Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Cina, Tapi Bao Cun Lai lahir di

    Inggris. Jadi dia memiliki kewarganegaraan ganda, yang merupakan

    warga negara Inggris yang menerapkan prinsip kewarganegaraan

    berdasarkan tempat kelahiran, serta warga China yang menganut prinsip

    kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah .

    Ada seseorang yang kedua orang tuanya tinggal di negara Jepang yang

    menganut asas kewarganegaraan ius sanguinis. Waktu itu ia belum lahir,

    dan kedua orang tuanya pergi ke negara Brazil yang menganut asas

    kewarganegaraan ius soli, dan ia pun dilahirkan di negara Brazil, maka

    ia mendapatkan kewarganegaraan dari kedua negara tersebut.

  • 12 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    c. Multipatride adalah seseorang yang memiliki 2 atau lebih

    kewarganegaraan.

    Contoh:

    Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Tionghoa. Namun karena Bao

    Cun Lai lahir di Inggris, maka dia memiliki dua kewarganegaraan,

    yaitu sebagai warga negara Inggris yang menerapkan asas

    kewarganegaraan berdasar tempat kelahiran, juga sebagai warga

    negara China yang menganut asas kewarganegaraan yang didasarkan

    pada hubungan darah. Aneh, suatu ketika Bao Cun Lai mendapat

    kehormatan untuk menjadi warga negara lain yang mengijinkan

    seseorang memiliki status kewarganegaraan ganda, namun karena

    dia tidak melepas statusnya sebagai warga negara China maupun

    Inggris, maka dia memiliki tiga kewarganegaraan sekaligus.

    seseorang yang ayahnya berkewarganegaraan China yang menganut

    asas us sanguinis dan ibunya berkewarganegaraan India yang juga

    menganut asas ius sanguinis, namun ia di lahirkan di Kamboja yang

    menganut asas ius soli. Jadi, ia mendapatkan kewarganegaraan dari

    negara ayahnya, dari negara ibunya, dan negara ia dilahirkan.

    7. Implementasi (pelaksanaanya) hak yang terkandung dalam pasal 31 ayat (1)

    UUD 1945 pada saat ini.

    Menurut saya implementasi hak untuk mendapatkan pendidikan

    sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) pada saat ini tidak berjalan

    lancar dan tidak merata, walaupun adanya program yang dicanangkan

    pemerintah seperti program wajib belajar 9 tahun dan program belajar

    sepanjang hayat (life long education), namun program tersebut masih belum

    berjalan maksimal.

    Tidak berjalannya program-program tersebut disebabkan karena, yaitu:

    a. Dengan alasan biaya

  • 13 IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

    Hal ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak

    bersekolah dengan alasan biaya, walaupun pendidikan dasar yaitu SD

    dan SMP gratis tapi nyatanya, biaya yang dibutuhkan juga masih banyak

    seperti untuk buku, seragam, dan sumbangan pengembangan institusi,

    ditambah jika sudah tamat SMP dan tidak memiliki biaya untuk

    melanjutkan ke SMA sederajat atau perguruan tinggi yang tidak gratis

    seperti SD dan SMP. Sekarang semakin tinggi jenjang pendidikan,

    semakin tinggi pula biayanya, bahkan keluarga yang cukup juga belum

    tentu dengan mudah membiayai pendidikan keluarganya.

    b. Kualitas fasilitas penunjang pendidikan

    Lihat dan bandingkan saja antara pendidikan di pusat kota dan

    pelosok desa. Sangat terlihat sekali perbedaannya. Di kota, kualitas

    pendidikan tidak perlu dipertanyakan lagi seperti apa, karena sudah tentu

    bagus dan didukung oleh beragam fasilitas. Sebaliknya, di desa atau

    daerah pelosok yang notabene seharusnya juga sama dengan di kota,

    ternyata kondisinya sangat memprihatinkan. Kenyataan yang dapat kita

    lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana

    pendidikan yang memadai.

    Contoh:

    Belasan lulusan SD 9 di Desa Subaya, Kintamani, Bangli, gagal

    melanjutkan ke jenjang SMP yang dikarenakan berbagai macam alasan

    seperti tidak mempunyai biaya, dan jarak sekolah yang jauh.