tugas 2 kant dan hegel

4
TEORI ARSITEKTUR Analisa Teori Estetika Kant dan Hegel Pada Obyek Bangunan DISUSUN OLEH: Retno Ningsih (I0212066) Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur

Upload: retnorn

Post on 20-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

TEORI ARSITEKTURAnalisa Teori Estetika Kant dan HegelPada Obyek Bangunan

DISUSUN OLEH:Retno Ningsih (I0212066)

Program Studi ArsitekturJurusan ArsitekturFakultas TeknikUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2013ANALISA OBYEK BANGUNAN TEORI ESTETIKA KANT

TUGU PROKLAMASITugu proklamasi atau tugu petir merupakan tugu peringatan proklamasi Republik Indonesia. Tugu ini berada di Taman Proklamasi, tepatnya di Jalan Proklamasi (dahulu Jalan Pegangsaan Timur No.56) Jakarta Pusat. Tugu ini diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1980 oleh mantan presiden Republik Indonesia, Soeharto.Tugu proklamasi merupakan salah satu obyek yang termasuk ke dalam teori estetika Kant. Di mana ruang tidak berhubungan dengan konsep keindahan seperti yang dikatakan Kant pada teori konsep ruang dan keindahannya. Konsep Ruang Konsep Keindahan

Tembok pemisah

Tugu proklamasi terdiri dari patung Ir. Soekarno dan M. Hatta yang terbuat dari perunggu yang saling berdampingan, persis dengan peristiwa ketika pertama kali proklamasi dibacakan. Kemudian, di tengahnya terdapat naskah proklamasi yang susunan dan tulisannya dibuat mirip dengan naskah aslinya. Di belakang patung terdapat relung-relung segitiga yang berjumlah 17 buah melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus 1945.Keterkaitan teori Kant dengan bangunan ini sudah jelas terlihat dari tugu proklamasi yang tidak memiliki ruang dan fungsi yang berarti, tetapi memiliki nilai estetika yang tinggi. Tugu ini memiliki bentuk yang simetris antara kiri dan kanannya. Selain itu, relung-relung segitiga yang bermaterialkan marmer mempunyai ritme tersendiri pada tingginya, yaitu dari rendah ke lebih tinggi dan semakin ke barisan tengah semakin tinggi kemudian ke rendah kembali. Di antara segitiga-segitiga tersebut terdapat pembatas horizontal yang memiliki ritme berselang-seling juga menambah nilai estetika dari tugu proklamasi.

Sumber Foto : Dok. Pribadi

ANALISA OBYEK BANGUNAN TEORI ESTETIKA HEGEL

MASJID BAITURRAHMAN AL-HAQ Masjid Baiturrahman Al-Haq merupakan sebuah masjid yang terletak di Jalan Haji Mochtar Raya No.37 Petukangan Utara, Pesanggrahan Jakarta Selatan. Masjid ini merupakan salah satu obyek bangunan yang termasuk ke dalam teori estetika Hegel. Hegel meruntuhkan tembok pemisah antara konsep keindahan dan ruang pada teori estetika Kant. Hegel menyebutkan dalam teorinya bahwa bentuk merupakan ekspresi dari isi (ruang), kemudian keindahan dihasilkan oleh penggambaran materinya (bentuk). Keterkaitan teori Hegel pada bangunan masjid ini yaitu terlihat dari masjid yang tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga memiliki ruang dengan fungsi yang jelas. Fasad masjid yang berbentuk dasar segiempat mencerminkan ruangan masjid yang berbentuk segiempat juga. Fungsi dari ruangan masjid adalah untuk tempat ibadah, sehingga ruangan dibuat lebar tanpa dinding pembatas, hanya ada kolom-kolom yang besar dan tinggi sehingga menimbulkan kesan agung. Selain itu, banyak terdapat bukaan-bukaan pada masjid.Bentuk fasadnya mengalami penambahan dan pengurangan bentuk dasar sehingga memunculkan bentuk-bentuk lengkung dan setengah lingkaran yang menambah nilai estetika pada bangunan ini. Terdapat banyak prinsip pengulangan pada masjid ini, terutama pada jendela-jendela masjid yang berbentuk lengkung di atasnya, bermotif dan bertuliskan lafadz Allah.

Sumber Foto : Dok. Pribadi