TIKET MASUK PRAKTIKUM TEKBEN HPT macam penyakit pada kedelai dan jagung

Diah Afifah Lutfiana 0910440048 Kelompok rabu 08.30 Asisten dita

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

JAGUNG Penyakit Bule Penyakit bule yang biasa menyerang jagung pada masa pancaroba. Pasalnya, penyakit bule ini dapat diatasi dengan penanaman jagung hibrida yang tahan terhadap penyakit bule yaitu varitas P 12. Varietas ini sangat cocok ditanam pada masa pancaroba karena tahan terhadap serangan bule. Virus Bean common mosaic dan Tobacco ring spot. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan kerusakan fisik terhadap benih, misalnya benih menjadi berlubang, keropos atau hancur menjadi butiran kecil. Perubahan-perubahan yang dapat terjadi selama penyimpanan antara lain perubahan fisik, yaitu berkurangnya berat benih akibat serangan mikroorganisme.

(Anonymous, 2012)

KEDELAI Colletothichum truncatum pada kedelai Patogen berada di dalam embrio dan kemudian menginfeksi tanaman berikutnya secara sistemik.

(Anonymous, 2012)

Bruchus chinensis L. Hama gudang ini dikenal dengan nama Kumbang Bruchus. Hama ini berbentuk oval, kepala meruncing, moncong agak pendek, bagian tubuh lebar, paha kaki belakang membesar, warna sayap luar coklat kekuningan dan ukuran tubuh sekitar 5-6 mm. Serangga aktif pada siang hari. Larva yang baru menetas menggerek biji kulit kedelai. Kumbang bruchus hidup dengan leluasa jika gudang penyimpanan benih kotor. Gejala serangan kumbang bruchus pada biji kedelai dikenali dengan adanya lubanglubang pada butiran kedelai. Biji kedelai yang terserang bruchus juga merupakan tempat berlindung serangga. Kadang-kadang tampak serangga keluar dari dalam lubang gerekan. Pengendalian hama kumbang bruchus dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan gudang dan dengan cara fumigasi, antara lain menggunakan methyl bromida sesuai petunjuk teknis.

(Abu hudzaifah, 2008) Virus Bean common mosaic dan Tobacco ring spot. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan kerusakan fisik terhadap benih, misalnya benih menjadi berlubang, keropos atau hancur menjadi butiran kecil. Perubahan-perubahan yang dapat terjadi selama penyimpanan antara lain perubahan fisik, yaitu berkurangnya berat benih akibat serangan mikroorganisme.

DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 2012. http://www.pioneer.com/web/site/indonesia/template. Diakses pada tanggal 7 mei 2012. Hudzaifah, abu, 2008. http://abumutsanna.wordpress.com. Penangkaran benih kedelai. Diakses pada tanggal 7 mei 2012. Anonymous, 2011. http://rindangcodot.blogspot.com/2011/11/penyimpanan-benih.html.

Diakses pada tanggal 7 mei 2012.