tuber ku los is danke mi skin an

Upload: len06len

Post on 01-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnalllll

TRANSCRIPT

  • Editorial

    Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005 49

    Tuberkulosis dan Kemiskinan

    Tjandra Yoga Aditama

    Departemen Pulmonologi & Kedokteran RespirasiFakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta

    PendahuluanTuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan

    masyarakat hingga kini. Paling sedikit satu orang akanterinfeksi TB setiap detik. Setiap hari 20.000 orang jatuhsakit TB, artinya setiap 5 detik satu orang jatuh sakit TB didunia. Setiap hari 5.000 orang meninggal akibat TB, jadi didunia ini setiap 20 detik satu orang meninggal akibat TB. TBmembunuh hampir satu juta perempuan setahunnya. Angkatersebut lebih tinggi dari kematian perempuan akibat proseskehamilan dan persalinan. TB membunuh 100.000 anak setiaptahunnya. Sekitar 40% beban TB di dunia terjadi di negaraAsia Tenggara yang tergabung dalam koordinasi WHO SouthEast Asia Regional Office (SEARO). Di kawasan ini setiaptahun terdapat sekitar 3 juta kasus baru dan 750.000 kematianakibat TB, atau hampir 2.000 orang meninggal setiap harinya.Di India saja misalnya, setiap menit ada satu orang yangmeninggal akibat TB. Sampai saat ini tidak ada satunegarapun di dunia yang telah bebas TB.1 Karena itu,tidaklah berlebihan bila banyak orang bertanya, bagaimanagambaran TB di masa datang? Bila situasi penanggulanganTB tetap seperti sekarang ini, maka jumlah kasus TB di tahun2020 akan meningkat menjadi 11 juta jiwa, artinya 200 jutakasus TB dalam dua dekade pertama abad 21 ini.2 InsidensTB akan terus meningkat, dari 8,8 juta kasus di tahun 1995menjadi 10,2 juta kasus di tahun 2000 dan 11,9 juta kasus TBbaru di tahun 2005.3

    Data WHO menunjukkan bahwa Indonesia adalahpenyumbang kasus terbesar ketiga di dunia. Setiap tahunnyajumlah penderita baru TB menular adalah 262.000 orang danjumlah seluruh penderita adalah 583.000 orang pertahunnya.Diperkirakan sekitar 140.000 orang Indonesia yang meninggalsetiap tahunnya akibat TB. Setiap satu menit di Indonesiamuncul satu penderita baru TB paru, setiap dua menit munculsatu penderita baru TB paru yang menular, dan setiap empatmenit satu orang meninggal akibat TB.4 TB bukan lagi jadimasalah kesehatan masyarakat di satu negara bila jumlahpenderita baru yang menular kurang dari satu orang untuksetiap satu juta penduduk. Artinya, untuk Indonesia haruskurang dari 200 orang setahunnya. Tegasnya, tugas kitaadalah menurunkan angka 262.000 yang ada sekarangmenjadi 200 orang saja. Jelas satu tantangan yang berat.

    Directly Observed Treatment Short CourseBerbagai program kesehatan telah dilakukan, memang

    kemajuan telah dirasakan, tetapi kenyataannya TB masih jugajadi masalah. Program penanggulangan TB yang utama kiniadalah dengan pendekatan directly observed treatment shortcourse (DOTS). DOTS mengandung lima komponen.

    Pertama, adanya jaminan komitmen politik untukmenanggulangi TB di suatu negara. Secara umum komitmenpemerintah dibangun atas kesadaran tentang besarnyamasalah TB dan pengetahuan tentang program penang-

  • Tuberkulosis dan Kemiskinan

    Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005

    gulangan TB yang telah terbukti ampuh. Komitmen ituseyogyanya dimulai dengan keputusan pemerintah untukmenjadikan TB sebagai prioritas penting/utama dalam pro-gram kesehatannya. Untuk mendapat dampak yang memadai,maka komitmen politik harus diterjemahkan dalam 3 halpenting, yaitu policy formulation, resource mobilization,dan program implementation. Untuk itu harus dibuat suatuprogram nasional menyeluruh yang menjelaskan bagaimanaDOTS dapat diimplementasikan. Begitu dasar-dasar tersebuttelah diletakkan, diperlukan dukungan pendanaan sertatenaga pelaksana yang terlatih untuk dapat mewujudkan pro-gram menjadi kegiatan nyata di masarakat. Satu hal pentinglain adalah penempatan program penanggulangan TB dalamreformasi sektor kesehatan secara umum, meliputi setidaknyadua hal penting, yaitu memperkuat dan memberdayakankegiatan dan kemampuan pengambilan keputusan di tingkatkabupaten serta peningkatan cost-effectiveness dan efisiensidalam pemberian pelayanan kesehatan.

    Kedua, penemuan kasus dengan pemeriksaan mikros-kopik, terutama dilakukan pada mereka yang datang kefasilitas kesehatan karena keluhan paru dan pernapasan.Pendekatan itu disebut passive case finding. Hal itu dipilihmengingat secara umum pemeriksaan mikroskopik merupakancara yang paling cost effective dalam menemukan kasus TB.Pada keadaan tertentu dapat dilakukan pemeriksan radio-grafi dengan kriteria yang jelas yang dapat diterapkan dimasyarakat.

    Ketiga adalah pemberian obat yang diawasi secaralangsung, atau dikenal dengan istilah directly observedtherapy (DOT). Penderita diawasi secara langsung ketikamenelan obatnya. Obat yang diberikan harus sesuai standardan diberikan secara gratis pada seluruh penderita TB yangmenular dan kambuh. Pengobatan TB memakan waktu 6bulan. Setelah makan obat 2 atau 3 bulan tidak jarang keluhanpenderita telah menghilang, sehingga ia merasa dirinya telahsehat dan menghentikan pengobatannya. Karena itu harusada sistem yang menjamin penderita mau menyelesaikanseluruh masa pengobatannya. Siapa yang harus melihatpasien menelan obatnya? Itu dapat dilakukan oleh petugaskesehatan, oleh pemuka masarakat setempat, tetanggapenderita, atau keluarganya sendiri.

    Keempat adalah jaminan tersedianya obat secara teratur,menyeluruh, dan tepat waktu. Masalah utama dalam hal iniadalah perencanaan dan pemeliharaan stok obat padaberbagai tingkat daerah. Untuk itu diperlukan pencatatan danpelaporan penggunaan obat yang baik, misalnya jumlahkasus pada setiap kategori pengobatan, kasus yang ditanganidalam waktu yang lalu (forecasting), data akurat stok dimasing-masing gudang, dll.

    Kelima adalah sistem pemantauan, pencatatan, danpelaporan yang baik. Setiap penderita TB yang diobati harusmempunyai satu kartu identitas penderita yang kemudiantercatat di catatan TB di kabupaten. Kemanapun penderitapergi, dia harus menggunakan kartu yang sama, sehinggadapat melanjutkan pengobatannya dan tidak sampai tercatatdua kali. Faktor yang paling penting dari proses pencatatan

    dan pelaporan data adalah pencatatan dengan sistem kohort,yang merupakan cara pengamatan sistematik untukmengetahui perkembangan pengobatan dan keberhasilanpengobatan

    KemiskinanDari uraian di atas jelas bahwa komitmen politik

    merupakan komponen pertama program DOTS. Artinya,pengelola kesehatan harus mampu meyakinkan penentukebijakan politik bahwa TB adalah masalah yang penting.Untuk itu kita tidak dapat hanya berbicara dari aspekkesehatan semata, aspek ekonomi mungkin akan dapat lebihbicara untuk meyakinkan penentu kebijakan publik, apalagiisu kemiskinan.

    Masalah kesehatan masyarakat memang tidak dapatdipisahkan dari masalah kemiskinan. Setidaknya sekitar 1,3milyar penduduk dunia adalah orang miskin, yaitu merekayang harus hidup dengan uang kurang dari 1 US$ per hari.1Hubungan penyakit dan kemiskinan dapat seperti viciouscycles. Karena miskin, orang jadi kurang gizi, tinggal di tempatyang tidak sehat, dan tidak dapat melakukan pemeliharaankesehatan dengan baik. Akibatnya, si miskin akan jatuh sakit.Karena sakit maka dia terpaksa berobat. Biaya pengobatanitu cukup mahal, akibatnya si miskin akan makin miskin lagi,sehingga berhenti berobat, makin parah demikian seterusnya.

    Publikasi WHO dalam rangka World TB Day 2002 yangmengambil tema Stop TB Fight Proverty menyebutkan:51. Beberapa alasan gagalnya pengobatan TB antara lain

    derajat kemiskinan penderita, sulitnya menjangkaufasilitas kesehatan, kurangnya petugas kesehatan, hargaobat yang mahal, dan prosedur yang berbelit.

    2. The Commission on Macroeconomic and Health (CMH)menyatakan bahwa biaya total yang harus dikeluarkanoleh masyarakat miskin seringkali diremehkan. Tidakjarang biaya tidak langsung untuk mendapatkanpengobatan jauh lebih mahal daripada biaya langsunguntuk berobat. Selain itu, tenaga kerja yang sakit tentuakan mengakibatkan memburuknya ekonomi, dan buruhserta petani yang miskin akan menjadi makin miskin kalaumereka jatuh sakit.

    3. Pemulihan kesehatan adalah salah satu upaya nyatauntuk menuntaskan kemiskinan. Investasi pada kesehatanpada dasarnya adalah investasi pada pengembangansumber daya manusia yang potensial.

    4. TB diperkirakan menghabiskan biaya sebesar US$ 12milyar dari kaum miskin di seluruh dunia setiap tahunnya

    5. Penelitian menunjukkan bahwa 3 atau 4 bulan masa kerjaakan hilang karena seseorang sakit TB. Hal itu berpotensimenyebabkan hilangnya 20-30% pendapatan rumahtangga dalam setahun. Bila seseorang meninggal akibatTB, maka keluarganya akan kehilangan sekitar 13-15 tahunpendapatan karena kepala keluarganya meninggal akibatTB.

    6. TB dan HIV akan punya dampak ekonomi yang amatluas bagi suatu negara, dapat sampai 12 milyar US$. Bilaprevalensi HIV (+) di satu negara sekitar 10-15%, maka

    50

  • Tuberkulosis dan Kemiskinan

    Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005

    dampak akibat TB dan HIV di negara tersebut dapatmenurunkan angka pertumbuhan growth domestic pro-duct (GDP) sampai sekitar 1% pertahun.

    Analisis Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUImenyatakan bahwa kerugian ekonomi akibat TB dapat jugadilihat dari 4 aspek, yaitu:61. Health consumption effect, yaitu kerugian dalam bentuk

    mengurangi konsumsi barang/jasa kesehatan akibat sakitatau meninggal.

    2. Social interaction and leisure effects, yaitu kerugianakibat terhambatnya interaksi sosial dan kurangnyawaktu luang untuk santai.

    3. Short term production effects, baik berupa keluarnyabiaya untuk berobat dan hilangnya hari kerja produktifmaupun turun atau hilangnya kesempatan menguruskeluarga dan rumah tangga secara baik.

    4. Long term production consumption effect dalam bentukefek demografis konsumsi serta suplai tenaga kerja.

    PenutupDari uraian di atas jelas bahwa TB masih merupakan

    masalah kesehatan penting di dunia dan di Indonesia.Memang kini telah ada program DOTS untuk menanggulangiTB, tetapi belum mencakup seluruh penderita TB. Perludilakukan upaya akselerasi agar DOTS benar-benar dapatterimplementasi dengan baik di seluruh kawasan dunia,terutama di Indonesia.

    Disadari bahwa TB adalah giant poverty producingmechanism. Membiarkan TB di satu negara sama saja denganmembiarkan kemiskinan merajalela di negara itu. Sebenarnyabila pemerintah mau menyisakan dana yang cukup maka -kendati rasanya sekarang keluar devisa yang besar di masa

    datang akan ada penghematan akibat TB yang terkendali.WHO menyatakan bahwa program pengobatan TB di Indo-nesia punya benefit cost ratio 55 : 1. Artinya, setiap 1 US$yang dihabiskan oleh suatu negara untuk programpengobatan TB akan memberi manfaat 55 US$ ke Indonesiadalam 20 tahun mendatang. Data lain dari Thailandmenyebutkan bahwa implementasi program DOTS akan dapatmenghemat devisa negara itu sebesar 2,3 milyar US$ dalam20 tahun mendatang. Hal itu sejalan dengan pendapat BankDunia yang menyatakan bahwa DOTS adalah salah satustrategi kesehatan yang amat cost effective. Untuk menanganiTB -penyakit dan dampak kemiskinannya- diperlukankomitmen politik yang kuat, dengan didukung peran sertamasyarakat luas, tentunya termasuk kalangan kesehatan.

    Daftar Pustaka1. Iseman. Tempus Fugit: TB and the 20th century. Int J Tuberc

    Lung Dis 2000;4(1):1.2. Dye C. Tuberculosis 2000-2010: control, but not elimination.

    Int J Tuberc Lung Dis 2000;4(12):S146-52.3. Pilheu JA. Tuberculosis 2000: problems and solutions. Int J Tuberc

    Lung Dis 1998;2(9):696-703.4. Aditama TY. TB, diagnosis, terapi, dan masalahnya. Jakarta:

    Yayasan Penerbit IDI;2003.5. World Health Organization. Brochure on World TB Day, 24 March

    2002 - Stop TB fight poverty. Geneve: WHO;2003.6. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI. Dampak Ekonomi

    TB di Indonesia. Disampaikan pada Pertemuan Forum JurnalisKesehatan, Jakarta 23 Maret 2004.

    SS

    51

  • Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 1, Januari 2005

    Tuberkulosis dan KemiskinanEfek Antiinflamasi Sediaan Metilprednisolon Dalam Bentuk Liposom

    Tabel 2. Hambatan Pembentukan Granuloma

    Kontrol MPL MPL 2 MPL 3 LMPLP1 LMPLP2 LMPLP3 Liposom

    Berat (gram) 15,04 + 2,23 11,3 + 1,56 9,95 + 3,23 7,44 + 1,46 11,8 + 2,29 6,86 + 0,99 5,84 + 0,756 15,5 + 2,65

    Hambatan (%) 0 35 36,22 52,1 24 56,24 62,67 0

  • Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 1, Januari 2005

    Efek Antiinflamasi Sediaan Metilprednisolon Dalam Bentuk Liposom

  • Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 1, Januari 2005

    Efek Antiinflamasi Sediaan Metilprednisolon Dalam Bentuk Liposom

  • Efek Antiinflamasi Sediaan Metilprednisolon Dalam Bentuk Liposom

    Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 1, Januari 2005

  • Lampiran Surat Konfirmasi No: 119 / YP-IDI / 2004

    Media : Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)Bank Mandiri Cabang Kebon Sirih

    No. Rek: 121.007200024-7

    Nama Produk Posisi/Letak Frekuensi Edisi Harga (X)

    Cross: Rp Disc: - PPn: - Net: -

    Gross: Disc: Net.:

    Gross: Disc: Net.:

    Gross: Disc: Net.:

    Biaya pembuatan film separasi Rp 250.000,-

    Nama Perusahaan : PT. Fahrenheit

    ( Paulus Ponco )

    Product Manager

  • Tarif dan Ketentuan Iklan 2005Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)

    POSISI UKURAN HARGA Satu Halaman FC Kontrak Tahun (21 cm x 28,5 cm) 2004 2005

    JAKET - Tipe 1 2 Halaman Cover 19.200.000,- 21.120.000,- - Tipe 2 Cover Depan 21 x 15 12.500.000,- 13.750.000,-

    COVER - Cover 4 1 Halaman 13.500.000,- 14.850.000,- - Cover 2 1 Halaman 12.000.000,- 13.200.000,- - Cover 3 1 Halaman 11.000.000,- 12.100.000,-

    I S I 1 Halaman 10.500.000,- 11.550.000,- 1/2 Halaman 6.300.000,- 7.000.000,-

    Sisipan Jadi 1 Halaman B/B 7.500.000,- 8.250.000,- (Bahan sisipan dari pemesan)

    Artikel sponsor termasuk iklan 1 Halaman 18.000.000,- 20.000.000,- (maksimal delapan halaman)

    Sampul Pengiriman Majalah 3.500,-/eks. 4.000,-/eks. (minimal 1.000 eks.)

    Berita Ikatan Dokter Indonesia (BIDI) POSISI UKURAN HARGA

    Kontrak Tahun 2004 2005

    Pendamping Logo 10 cm x 5 cm 7.000.000,- 7.700.000,- Halaman Muka 2 Kolom x 20 cm 7.000.000,- 7.700.000,- Icon Halaman (penanda hal.) 10 cm x 1 cm 500.000,- 750.000,- Iklan Kolom Milimeter kolom B/W 10.000,- 12.500,-

    -- -- F/C 12.500,- 15.000,- Pendamping Rubrik 2 Kolom x 7 cm 2.000.000,- 2.500.000,- Adventorial Milimeter x kolom B/W 15.000,- 16.500,- Sampul Pengiriman Minimal 1.000 eks. 1.500,-/eks. 2.000,-/eks. (Bahan dari pemesan)

    Harga dinyatakan dalam Rupiah perbulan dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi iklan

    Harga dinyatakan dalam rupiah perbulan, dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi

  • Buku Standar Pelayanan Medis (SPM)

    POSISI UKURAN HARGA Satu Halaman FC Kontrak Tahun (16 cm x 23 cm) 2004 2005

    COVER- Cover 4 1 Halaman 15.000.000,- 16.500.000,-- Cover 2 1 Halaman 13.500.000,- 14.850.000.-- Cover 3 1 Halaman 11.000.000,- 12.100.000,-

    ISI 1 Halaman 10.000.000,- 11.000.000,- Ear Divider 1 Halaman 13.000.000,- 14.300.000,- Book Mark Maks. 2 Macam 8.000.000,- 8.800.000,- (Bahan dari pemesan) 6 cm x 15 cm

    Modul Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Uji Diri

    POSISI UKURAN EKSP. (Oplag) Satu Halaman FC Kontrak Tahun 2004 - 2005 (15 cm x 21 cm) < 3.000 3.001-5.000 5.001-10.000

    Jumlah halaman 52 A5 14.250.000,- 16.500.000,- 21.500.000,- Termasuk cover

    Jumlah halaman 52-76 A5 16.500.000,- 21.500.000,- 28.000.000,-

    Jumlah halaman 76 lebih A5 21.500.000,- 28.000.000,- 36.500.000,-

    Jasa Mailing Service Maks. 20 gram 2.500.000,- 4.000.000,- 6.000.000,- Biaya packing Rp 250,-/alamat, biaya pengiriman sesuai dengan tarif kantor pos.

    Ketentuan pemasang iklan :1. Pemasang iklan harus mengirimkan konfirmasi pemasangan sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum deadline terbit.2. Posisi iklan yang alokasinya hanya 1 tempat, akan diberikan kepada pihak yang memberikan konfirmasi palingawal.3. Surat kontrak pemasangan iklan akan diberikan setelah surat konfirmasi diterima oleh YP-IDI.4. Posisi iklan pada modul PKB Uji Diri hanya di cover 2 dan 3 + sisipan jadi dari pemesan (kalau ada)

    Jakarta, Juli 2004Yayasan Penerbitan IDI

    Badan Usaha

  • DAFTAR PEMASANG IKLANTAHUN 2005

    Media : Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)

    No Perusahaan Produk Posisi/Letak Frekuensi Edisi

    1. UCB Pharma Cirrus Jaket Tipe 2 12 Kali Januari-Desember

    2. PT. Otsuka Ind. Mucosta Jaket Tipe 2 6 Kali Jan, Mar, Mei, Jul.Sept, Nov.

    3. PT. Otsuka Ind. Ada Artik. Set. Daf. Isi 4 Kali Sesuai Artik. Psychi.

  • DAFTAR PEMASANG IKLANTAHUN 2005

    Media : Berita Ikatan Dokter Indonesia (BIDI)

    No Perusahaan Produk Posisi/Letak Frekuensi Edisi

    1. UCB Pharma Ryzen Pend. Logo 12 Kali Januari-Desember

    2. PT. Utsuka Ind. Mucosta Pend. Logo 6 Kali Januari-Juni Edisi I

    3. PT. Utsuka Ind. ...... ? Hal. Dalam 1 Kali April

  • Tarif dan Ketentuan Iklan 2005 Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) POSISI UKURAN HARGA

    Satu Halaman FC Kontrak Tahun (21 cm x 28,5 cm) 2004 2005

    JAKET - Tipe 1 2 Halaman Cover 20.200.000,- 22.120.000,- - Tipe 2 Cover Depan 21 x 15 12.950.000,- 14.200.000,-

    COVER - Cover 4 1 Halaman 13.950.000,- 15.300.000,- - Cover 2 1 Halaman 12.450.000,- 13.650.000,- - Cover 3 1 Halaman 11.450.000,- 12.550.000,-

    I S I 1 Halaman 10.950.000,- 12.100.000,- 1/2 Halaman 6.650.000,- 7.450.000,-

    Sisipan Jadi 1 Halaman B/B 7.950.000,- 8.700.000,- (Bahan sisipan dari pemesan) Artikel sponsor termasuk iklan 1 Halaman 18.450.000,- 20.450.000,- (maksimal delapan halaman) Sampul Pengiriman Majalah 4.500,-/eks. 5.000,-/eks. (minimal 1.000 eks.)

    Berita Ikatan Dokter Indonesia (BIDI) POSISI UKURAN HARGA

    Kontrak Tahun 2004 2005

    Pendamping Logo 10 cm x 5 cm 7.250.000,- 7.950.000,- Halaman Muka 2 Kolom x 20 cm 7.250.000,- 7.950.000,- Icon Halaman (penanda hal) 10 cm x 1 cm 600.000,- 850.000,- Iklan Kolom Milimeter kolom B/W 12.500,- 14.500,-

    -- -- F/C 14.500,- 17.000,- Pendamping Rubrik 2 Kolom x 7 cm 2.100.000,- 1.600.000,- Adventorial Milimeter x kolom B/W 16.500,- 18.000,- Sampul Pengiriman Minimal 1.000 eks. 1.700,-/eks. 2.200,-/eks. (Bahan dari pemesan)

    Harga dinyatakan dalam Rupiah perbulan dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi iklanHarga dinyatakan dalam rupiah perbulan, dan belum termasuk PPN 10%

  • Buku Standar Pelayanan Medis (SPM)

    POSISI UKURAN HARGA Satu Halaman FC Kontrak Tahun (16 cm x 23 cm) 2004 2005

    COVER- Cover 4 1 Halaman 15.500.000,- 17.100.000,-- Cover 2 1 Halaman 14.100.000,- 15.350.000.-- Cover 3 1 Halaman 11.500.000,- 12.600.000,-

    ISI 1 Halaman 10.500.000,- 11.500.000,- Ear Divider 1 Halaman 13.500.000,- 14.800.000,- Book Mark Maks. 2 Macam 8.350.000,- 9.250.000,- (Bahan dari pemesan) 6 cm x 15 cm

    Modul Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Uji Diri

    POSISI UKURAN EKSP. (Oplag) Satu Halaman FC Kontrak Tahun 2004 - 2005 (15 cm x 21 cm) < 3.000 3.001-5.000 5.001-10.000

    Jumlah halaman 52 A5 15.150.000,- 17.400.000,- 22.400.000,- Termasuk cover

    Jumlah halaman 52-76 A5 17.400.000,- 22.400.000,- 28.900.000,-

    Jumlah halaman 76 lebih A5 22.400.000,- 28.900.000,- 37.400.000,-

    Jasa Mailing Service Maks. 20 gr. 2.900.000,- 4.400.000,- 6.400.000,- Biaya packing Rp 250,-/alamat, biaya pengiriman sesuai dengan tarif kantor pos.

    Ketentuan pemasang iklan :1. Pemasang iklan harus mengirimkan konfirmasi pemasangan sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum deadline terbit.2. Posisi iklan yang alokasinya hanya 1 tempat, akan diberikan kepada pihak yang memberikan konfirmasi paling

    awal.3. Surat kontrak pemasangan iklan akan diberikan setelah surat konfirmasi diterima oleh YP-IDI.4. Posisi iklan pada modul PKB Uji Diri hanya di cover 2 dan 3 + sisipan jadi dari pemesan (kalau ada)

    Jakarta, Juli 2004Yayasan Penerbitan IDI

    Badan Usaha

  • KAMLING TERPADU, RT. 09, 10, 14/RW. 03 KELURAHAN CIPINANG MUARA, KECAMATAN JATINEGARA

    JAKARTA TIMUR

    No. : 04/KT-RT/03/X/04 Jakarta, Oktober 2004Lamp. : -Hal : Permohonan Zakat, Infaq, Sodaqoh

    Yang terhormat,Bapak/Ibu/Sdra/i Warga Kamling TerpadudiTempat

    Assalamualaikum wr. wb.

    Selamat menunaikan ibadah puasa, dan salam sejahtera kami sampaikankepada Bapak/Ibu/Sdra/i, semoga senantiasa selalu mendapatkan limpahanrahmat serta karunia dari Allah SWT.Puji syukur kita panjatkan, karena tahun ini pelaksanaan / kegiatan KamlingTerpadu telah memasuki tahun ke-tiga. Bersama ini kami panitia Kamling Terpadu dalam bulan suci Ramadhan ini,ingin mengajak Bapak/Ibu/Sdra/i untuk beramal, infaq, dan sodaqoh denganmenyisihkan sebagian rizki-nya, yang nantinya akan kami salurkan kembalikepada para petugas jaga, pelaksanaan ini hanya dilakukan oleh satu sumberpanitia Kamling Terpadu. Selamat menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1425 H.Demikian permohonan kami, teriring doa semoga amal, infaq, sodaqoh paraBapak/Ibu/Sdra/i mendapatkan ridho/pahala berlimpah dari Allah SWT.Atas perhatian serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

    Billahit taufiq walhidayah wassalamualaikum wr. wb.

    Kamling Terpadu RT. 09, 10, 14/RW. 03Kelurahan Cip. Muara, Kec. Jatinegara

    Ketua, Pelaksana,

    Suratto HS. Muhammad Yusuf

    Mengetahui Ketua RT. 14

    Edo Sudirdjo

  • KAMLING TERPADU, RT. 09, 10, 14/RW. 03 KELURAHAN CIPINANG MUARA, KECAMATAN JATINEGARA

    JAKARTA TIMUR

    21.

    22.

    23.

    24.

    25.

    26.

    27.

    28.

    29.

    30.

    31.

    32.

    33.

    34.

    35.

    36.

    37.

    38.

    39.

    40.

    No. N a m a Jenis Amal Paraf Keterangan

    Uang / Barang

  • SEMINAR SEHARIPENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAHMELALUI PROGRAM SUSU SEKOLAH

    Jakarta, 12 Oktober 2004

  • Penyakit Hirschsprung Neonatal, Diagnosis Radiologik

    Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 8, Agustus 2004

    Gambar 1. Foto polos abdomen, terlihat tanda-tandabstruksi usus letak rendah. Bayangan udaradalam kolon pada neonatus jarang dapat dibe-dakan dari bayangan udara dalam usus-usushalus. Daerah rektosigmoid tidak terisi udara.Pada foto posisi tengkurap kadang-kadang ter-lihat jelas bayangan udara dalam rektosig-moid dengan tanda-tanda klasik penyakitHirschprung, walaupun penderita berumur 21hari.

  • Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 8, Agustus 2004

    Penyakit Hirschsprung Neonatal, Diagnosis Rediologik

    Gambar 2. Foto enema barium pada pasien tersebut padagambar 1, terlihat tanda-tanda klasik PH, seg-men sempit, zona transisi dan segmen dilatasi(kiri). Foto pasien lain dengan zona transisiterlihat mulai di segmen sigmoid sampai ko-lon desendens (kanan).

    Diagnosis diferensialBanyak kelainan bawaan dengan penampilan klinik

    obstruksi usus letak rendah yang menyerupai PH sepertitidak ada evakuasi mekonium, abdomen kembung danmuntah. Diagnosis banding ini mudah disingkirkan denganpemeriksaan radiologik yaitu atresia ileum, atresia kolon,sindrom sumbatan mekonium, ileus mekonium, dan sindromkolon kiri kecil.

  • Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 8, Agustus 2004

    Penyakit Hischsprung Neonatal, Diagnosis Radiologik

  • Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 8, Agustus 2004

    Penyakit Hischsprung Neonatal, Diagnosis Radiologik

  • Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 8, Agustus 2004

    Penyakit Hischsprung Neonatal, Diagnosis Radiologik

    SS

  • Nutrisi Enteral Bayi Prematur

    Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 8, Agustus 2004

  • Nutrisi Enteral Bayi Prematur

    Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 7, Juli

  • Nutrisi Enteral Bayi Prematur

    Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 7, Juli 2004

  • Proliferasi Sel dan Keganasan

    Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 7, Juli

  • Proliferasi Sel dan Keganasan

    Maj Kedokt Indon, Volum: 54, Nomor: 7, Juli 2004

  • Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated

  • Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated

  • Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated

    SS

  • Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated

    SS