ttl1 maulani hamzah 211049

34
Membuat Instalasi Pipa pada Praktek Plumbing Nama : Maulani Hamzah N I M : 2 1 1 0 4 9 Spesialisasi : Mechanical Design 1

Upload: maulanihamzah

Post on 24-Jul-2015

141 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Membuat Instalasi Pipa pada Praktek

Plumbing

Nama : Maulani Hamzah

N I M : 2 1 1 0 4 9

Spesialisasi : Mechanical Design

AKADEMI TEKNIK SOROAKO

1

Page 2: TTL1 Maulani Hamzah 211049

LEMBAR PENGESAHAN

Membuat Instalasi pipa pada Praktek Plumbing

Disetujui oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Musakirawati Baso, S.H. Ahyar Mansyur, S.T.,SM.

Mengetahui,

Prodi

Duddy Arisandy,S.T.

2

Page 3: TTL1 Maulani Hamzah 211049

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-

Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Dengan bertambahnya kemajuan di bidang perindustrian, bertambah pula

kegiatan di bidang konstruksi dan pemeliharaan. Sehubungan dengan hal tersebut

penulis ingin membuat laporan mengenai instalasi pemipaan sesuai dengan praktek

yang telah penulis lakukan dan berdasarkan referensi-referensi buku di perpustakaan

dan internet.

Dalam penulisan laporan ini penulis menghadapi banyak masalah dan hambatan.

Namun atas dorongan serta dukungan dari beberapa pihak maka laporan ini dapat

terselesaikan. Untuk itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam proses penulisan laporan ini, baik instruktur maupun

rekan-rekan praktek.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun

penulis.

Soroako 18 Juni 2012

Penulis

3

Page 4: TTL1 Maulani Hamzah 211049

ABSTRAK

Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih,

pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain

itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur

minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan

dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem

pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk

menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial.

Dengan adanya sistem instalasi pemipaan kehidupan rumah tangga dan industri

dapat menjadi mudah dalam segala keperluan alat plumbing, seperti : kamar mandi, wc,

tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan

pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan

lain sebagainya.

Ada beberapa cara yang penulis lakukan dalam memporoleh data yaitu melalui

internet, study pustaka, diskusi, wawancara, dan study lapangan. Instalasi pipa

yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai dengan gambar kerja, tidak

memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya tersambung dengan baik.

4

Page 5: TTL1 Maulani Hamzah 211049

DAFTAR ISI

ContentsLEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................2

KATA PENGANTAR.................................................................................................................3

ABSTRAK...................................................................................................................................4

DAFTAR ISI................................................................................................................................4

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................8

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................8

1.3 Ruang Lingkup Kajian.................................................................................................9

1.4 Tujuan Penulisan................................................................................................................9

1.4 Cara Memperoleh Data.................................................................................................9

1.5 Sistematika Penulisan.......................................................................................................10

BAB II TEORI DASAR.............................................................................................................10

2.1 Definisi.............................................................................................................................11

2.2 Jenis-jenis dan fungsi pipa...............................................................................................11

2.3 Alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing..............12

2.4 Teori Khusus................................................................................................................16

Cara Perhitungan Panjang Pipa..............................................................................................17

2.5 Keselamatan Kerja...........................................................................................................18

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................19

3.1 Pemotongan Pipa..............................................................................................................19

3.2 Penyambungan Pipa.........................................................................................................20

3.3 Langkah Kerja Membuat Instalasi Pipa............................................................................21

3.5 Masalah dan Solusi...........................................................................................................22

BAB IV PENUTUP...................................................................................................................23

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................23

5

Page 6: TTL1 Maulani Hamzah 211049

4.2 Saran................................................................................................................................24

Daftar pustaka............................................................................................................................24

Daftar Tabel...............................................................................................................................25

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya

manusia memindahkan air dari sungai kerumah dengan menggunakan ember. Lalu

berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses

pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia

berfikir untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui

sistem perpipaan.

Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih,

pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya.

Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah

dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya,

mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki

penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak

atupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan

keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan,

bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan

industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam

kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan lain – lain.

Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan

yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui

sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat

waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.

Dengan adanya sistem instalasi pemipaan kehidupan rumah tangga dan industri dapat menjadi mudah dalam segala keperluan alat plumbing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air

6

Page 7: TTL1 Maulani Hamzah 211049

kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan MasalahDalam laporan ini terdapat beberapa rumusan masalah yang terkandung di

dalamnya, antara lain :

1) Apa saja jenis dan fungsi pipa?

2) Alat-alat apa saja yang digunakan saat melakukan instalasi pipa?

3) Bagaimana cara pemotongan dan penguliran pipa?

4) Bagaimana cara penyambungan pipa?

5) Bagaimana langkah-langkah proses penginstalasian pipa?

1.3 Ruang Lingkup KajianDalam laporan ini dibahas mengenai cara membuat instalasi pipa pada praktek

plumbing yang terdiri dari :

1) Jenis-jenis dan fungsi pipa

2) Alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing

3) Cara pemotongan dan penguliran pipa

4) Cara penyambungan pipa

5) Langkah-langkah proses penginstalasian pipa

1.4 Tujuan PenulisanLaporan ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu :

1) Mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari pipa

2) Mengenal alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek

plumbing

3) Memahami cara pemotongan dan penguliran pipa

4) Memahami cara penyambungan pipa

5) Mengetahui langkah-langkah proses penginstalasian pipa

7

Page 8: TTL1 Maulani Hamzah 211049

1.4 Cara Memperoleh DataAda beberapa cara yang penulis lakukan dalam memporoleh data laporan, yaitu :

1) Internet, yaitu dengan membuka situs-situs yang berhubungan dengan

penginstalasian pipa

2) Study pustaka, yaitu dengan mengambil referensi-referensi dari buku yang ada

di perpustakaan

3) Diskusi, yaitu dengan berdiskusi dengan sesama mahasiswa tentang instalasi

pemipaan

4) Wawancara, yaitu mengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara

lisan kepada responden.

5) Study lapangan, yaitu mengambil data dengan meninjau

langsung di lapangan dan ikut berperan dalam praktik

plumbing.

1.5 Sistematika PenulisanAgar penulisan laporan ini tersusun dengan baik maka

penyususnannya dilakukan secara sistematis, seperti berikut ini :

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang,

rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penulisan dan

cara memperoleh data.

2. Bab II Teori Dasar

Pada bab ini, penulis menguraikan hal-hal dasar mengenai

jenis-jenis pipa, alat-alat yang digunakan pada saat

menginstalasi pipa

3. Bab III Pembahasan

Pada bab ini, penulis menguraikan proses pembuatan instalasi

pipa .

4. Bab IV Penutup

8

Page 9: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Sebagai penutup, pada bab ini penulis memaparkan kesimpulan

dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya serta memberikan saran-saran yang diperlukan

untuk perbaikan mahasiswa saat praktek plumbing selanjutnya.

BAB II TEORI DASAR

2.1 DefinisiPipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan

untuk memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang

dicairkan maupun serbuk halus. Sedangkan instalasi pipa adalah pemasangan atau

penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang

terdapat pada bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar

mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil

(urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain. (sumber: chece0404.blogspot.com)

2.2 Jenis-jenis dan fungsi pipaJenis pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik didalam bangunan

maupun diluar bangunan adalah:

1) Pipa galvanis

Pipa galvanis merupakan pipa yang sering digunakan

Untuk mengalirkan air bersih

Gambar 2.1.1.1 Pipa galvanis Sumber: radjawalitower.wordpress.com

9

Page 10: TTL1 Maulani Hamzah 211049

2) Pipa besi tuang

Pipa besi tuang dalam pekerjaan system saluran

dan pembuangaan digunakan untuk instalasi air

bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan

∅2” – 15” dengan panjang 3-6 m.

Gambar 2.1.1.2 Pipa besi tuangSumber: indonetwork.co.id

3) Pipa tembaga

Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran dan

pembuangan dipakai untuk instalasi air bersih,

terutama untuk instalasi air panas karena tembaga

merupakan bahan pengantar panas yang baik, ringan,

mudah disambung, tahan terhadap karat.

Gambar 2.1.1.3 Pipa tembaga Sumber: mandiri.indonetwork.co.id

4) Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)

Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi

air bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :

a) Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.

b) Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2.

c) Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.

d) Kelas C untuk saluran kabel listrik.

Gambar 2.1.1.4 Pipa PVC

Sumber: blokcepu.com

e) Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC

kelas AW (VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran

pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran

bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan

untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada

bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan

penerangan.

10

Page 11: TTL1 Maulani Hamzah 211049

2.3 Alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing

Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik

alat untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk

memudahkan pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :

Alat Pemberi Tanda

1) Penggores baja

Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk

menggores sebagai penandaan pengukuran pada pipa.

Alat Sambung

   Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena

keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari

pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-

penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Socket

Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan

Memakai ulir dalam

2) Elbow Galvanis

Digunakan untuk membelokkan aliran

Menggunakan ulir dalam

11

Page 12: TTL1 Maulani Hamzah 211049

2.1.2.1 Elbow galvanis

Sumber: argo-prima.blogspot.com

3) Elbow PVC, digunakan untuk membelokkan aliran

Gambar 2.1.2.2 Elbow PVC

Sumber: bangunjayakrian.blogspot.com

4) Bend, digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius

besar

Gambar 2.1.2.3 Bend

Sumber: photography-match.com

5) Tee Stuck, digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

6) Reducer Elbow, digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa

mengurangi kecepatan

7) Reducer Socket, digunakan untuk memperkecil aliran

8) Cross, digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

9) Barrel Union, digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang

terdiri dari 3 bagian

10) Dop ( F ), digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

11) Plug, digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

12) Stop Kran ( Gate Valve )

Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung

Dipasang sebelum meteran

Dapat menutup /  menghentikan aliran pada saat perbaikan

13) Kran, digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu

14) Bushis

12

Page 13: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang

berlainan ukuran diameternya

Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam

pada sisi dalam

Gambar 2.1.2.4 Bushis

Sumber: amazon.com

Alat Ukur

1) Siku-siku, terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk

memeriksa kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.

2) Roll meter, digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi.

Alat Pemotong

1) Gergaji Besi , mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu

sisi dan  ada yang mempunyai dua sisi.

2) Pipa cutter ( pipa galvanis ), digunakan untuk

memotong pipa tegak lurus terhadap sumbu panjang pipa.

Gambar 2.1.2.4 Pipe Cutter

Sumber: oakdalerental.com

3) Boring Reamer, berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk

membersihkan bram pada bagian dalam pipa dengan cara memasukkan reamer

kedalam pipa kemudian diputar.

Alat Ulir

1) Snay ( alat untuk mengulir ), alat ini terbuat dari baja yang berbentuk

sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk membuat ulir. Alat ini terdiri

tangkai dan mata ulir.

Alat Penjepit

1) Three Stand, alat ini terbuat dari besi campur baja yang

dibuat sedemikian ru pa dan diberi ragum agar

dapat menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung,

Kakinya terbuat dari pipa besi yang kuat untuk

13

Page 14: TTL1 Maulani Hamzah 211049

menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang,

Maka alat ini disertai alat untuk penyanggaan yang

dapat dinaikkan dan diturunkan.

Gambar 2.1.2.5.Three Stand

Sumber: glodokdivatehnik.indonetwork.co.id

2) Ragum Pipa, alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, Terbu at dari baja,

Selain itu berguna menjepit benda kerja, Terbuat juga dari alat lainnya yang

perlu diketahui yaitu kunci pipa.

Adapun kunci tersebut :

a.       Adjustable Pipe Wrench

b.      Straight Pipe Wrench

c.       Suay Pipe Wrench

d.      Stilson

e.       Chain Pipe Wrench

f.       Monkey Wrench Gambar 2.1.2.6 Ragum pipa

Sumber: indonetwork.or.id

3) Ragum Meja, digunakan untuk menjepit pipa atau benda kerja.

Alat Penunjang

1) Sikat kawat, berguna untuk membersihkan bram setelah diulir dan

membersihkam benda kerja.

2) Kunci pipa, digunakan sebagai alat bantu dalam

pelaksanaan pekerjaan pipa.

Gambar 2.1.2.7 Kunci pipa

Sumber: glodokdivatehnik.indonetwork.co.id

3) Waterpass, alat penunjang yang digunakan untuk mengukur ketegakan,

kedataran dan kemiringan 45º .

          

14

Page 15: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Gambar 2.1.2.7 Kunci pipa

Sumber: khedanta.wordpress.com

2.4 Teori Khusus

Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :

1.      Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya

2.      Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting

3.      Dari pusat fitting ke ujung uliran

4.      Dari ujung uliran ke ujung uliran

5.      Panjang efektif pipa

Panjang Uliran Pipa

∅ pipa (inchi) Jumlah ulir per

inchi

Panjang ulir

(mm)

½ 14 19

¾ 14 19

1 11 ½ 22

1 ¼ 11 ½ 25

1 ½ 11 ½ 25

2 11 ½ 25

2 ½ 8 38

3 8 38

4 8 41

Tabel 2.2.1 Tabel penentuan panjang pipa

Sumber: http://file.upi.edu

15

Page 16: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Cara Perhitungan Panjang Pipa

Berikut ini adalah rumus untuk menentukan panjang dimensi jalur pipa.

< A+ < B = 90˚

Sin A = a/c

Cos A = b/c

Tg A = a/b

a2+b2=c2

Luas segitiga = ½.a/b

sin A2+cos A2=1

sin A=t g A

√1+tg2 A =

1

√1+cos2 A

cos A= 1

√1+tg2 A =

cosA

√1+cos2 A

tgA= sin A

√1−sin2 A=√1−cos2 A

cos A= 1cosA

cos A=√1−sin2 Asin A

= cosA

√1−cos2 A= 1tg A

16

Page 17: TTL1 Maulani Hamzah 211049

2.5 Keselamatan Kerja

Ada beberapa alat safety yang digunakan pada saat praktek plumbing, yaitu :

Alat Pelindung Diri

1) Pakaian kerja standar, digunakan untuk melindungi tubuh dari potensi bahaya

seperti tubuh teriris dan lain sebagainya

2) Kacamata Safety, digunakan untuk melindungi mata dari potensi bahaya

seperti mata kemasukan beram

3) Sepatu Safety, digunakan untuk melindungi kaki dari potensi bahaya seperti

kaki terjepit, kaki tertimpa benda berat dan kaki tertusuk benda tajam

4) Cutton gloves, digunakan untuk melindungi tangan dari potensi bahaya

seperti teriris beram

Gambar 2.5.2 Sepatu Safety Gambar 2.5.1 Kacamata Safety

Sumber: indonetwork.co.id Sumber: jakarta.indonetwork.co.id

Area Kerja

1) Pastikan intensitas cahaya cukup yaitu sekitar 200-500 lux

2) Tidak ada air atau oli yang tergenang

3) Tidak ada benda-benda yang berserakan di lantai

17

Page 18: TTL1 Maulani Hamzah 211049

4) Kelembapan area kerja sekitar 40%-50%

5) Kebisingan area kerja sekitar 85 dBA

Potensi Bahaya

1) Tangan teriris beram hasil penguliran

2) Mata kemasukan beram

3) Terpeleset

4) Pinggang keseleo

5) Tangan terjepit ragum

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pemotongan PipaMemotong pipa ada 3 cara :

1) Dengan menggunakan gergaji besi

Keuntungan penggunaannya :

Bisa dibawa kemana-mana

Dapat digunakan pada tempat yang sempit

Kerugian penggunaannya : Gambar 3.1.1 Memotong pipaSumber: onelmon.com

Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama

Hasilnya tidak begitu baik

2) Dengan menggunakan Pipa Cutter

      Keuntungan penggunaannya :

Pekerjaan lebih cepat selesai

Hasilnya baik dan rata

    Kerugian penggunaannya :

Memerlukan tempat yang cukup luas Gambar 3.1.2 Memotong pipaSumber: vinilon.com

Bila terlalu dalam menekan cutter-nya, diameter pipa akan mengecil.

3) Gabungan keduanya.

3.2 Penyambungan Pipa   Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena

keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari

pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-

18

Page 19: TTL1 Maulani Hamzah 211049

penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Socket

2) Elbow     

3) Bend

4) Tee Stuck

5) Reducer Elbow

6) Reducer Socket

7) Cross

8) Barrel Union

9) Dop ( F )

10) Plug

11) Stop Kran

12) Kran

13) Bushis

14) Hexagonal Nipple

Macam-macam Penyambungan Pipa :

1. Dengan uliran

Gambar 3.2.1 Menyambung pipa dengan ulirSumber: zakaria-laksmana.blogspot.com

2. Dengan lem /  perekat khusus

Gambar 3.2.2 Menyambung pipa dengan lemSumber: dionblitar.blogspot.com

3. Dengan pengelasan

Gambar 3.2.3 penyambungan dengan lasSumber: birobangunan.blogspot.com

4. Dengan system flens

19

Page 20: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Gambar 3.2.4 penyambungan dengan flensSumber: hdpe100.blog.com

5. Dengan beel dan spigot ( ring karet )

Gambar 3.2.5 penyambungan dengan flensSumber: hdpe100.blog.com

3.3 Langkah Kerja Membuat Instalasi Pipa

1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2) Jepitlah pipa pada ragum pipa.

3) Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.

4) Potonglah salah satu sisi pipa dengan menggunakan gergaji besi sampai batas

yang telah ditentukan dan sisi yang lain menggunakan cutter pipe.

5) Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotong.

6) Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.

7) Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjada lebih dalam, Pada

waktu memutar tangkai cutter harus sedikit demi sedikit (maks 15 derajat )

sampai pipa tersebut terpotong.

8) Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan borring reamer.

9) Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk masing-masing pipa

sesuai dengan panjang ulir untuk masing-masing diameter pipa sesuai dengan

ukuran.

10) Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah kita tentukan, Untuk pipa

galvanis ukuran ½ “, pipa galvanis ukuran ¾ “, pipa galvanis 1 “ dan pipa

galvanis ukuran 1 ¼  “, menggunakan alat ulir manual.

11) Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang

sesuai. Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk

kedalam socket penyambung atau alat sambung lainnya.

12) Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.

20

Page 21: TTL1 Maulani Hamzah 211049

13) Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan  

bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja

yang ada.

14) Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.

15) Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai

tersebut dengan menggunakan test pump.Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan

pada instruktur

3.5 Masalah dan Solusi

Masalah

1) Seringnya salah pengukuran saat akan mengulir maupun saat akan

memotong

2) Hasil penguliran tidak rapi

3) Snij yg digunakan kandas-kandas saat mengulir

4) Pada saat menyambung pipa biasanya alat penyambung tidak terpasang

dengan tepat

Solusi

1) Gunakan rumus perhitungan pemotongan dan penguliran jika akan

memotong atau mengulir agar tidak terjadi kesalahan

2) Agar penguliran rapi jangan memutar snij secara terus menerus, putar balik

arah snij jika telah mencapai tiga kali putaran

3) Gunakan pelumas oli saat mengulir agar snij tikad kandas

4) Gunakan alat sambung pipa yang sesuai, lihat tabel pemilihan alat sambung.

21

Page 22: TTL1 Maulani Hamzah 211049

BAB IV PENUTUP

4.1 KesimpulanDari penguraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

dalam melakukan praktek plumbing diperlukan konsentrasi dan ketelitian selain itu

seorang plumber juga harus dapat memperhitungkan ukuran-ukuran pipa yang akan

dipotong, diulir, dan disambung.

Instalasi pipa yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai

dengan gambar kerja, tidak memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya

tersambung dengan baik.

4.2 SaranAgar praktek plumbing dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa saran yang

perlu diperhatikan oleh mahasiswa sebelum melakukan praktek. Saran tersebut

antara lain:

1) Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan

utuh serta sesuai fungsinya.

2) Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat

waktu.

3) Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan

ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.

22

Page 23: TTL1 Maulani Hamzah 211049

4) Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita

gunakan apabila alat tersebut merupakan alat pinjaman

5) Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran

sebaiknya diiringi dengan pemberian oli, agar hasil ulirannya baik.

6) Utamakan keselamatan kerja.

Daftar pustaka

Whidarto, Sri.2001,Buku Pedoman Ahli Pemasangan Pipa,Jakarta:PT Pradnya Paramita

Raswari,1986,Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan.Jakarta: UI-PRESS

http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html

http://www.google.co.id

http://chece0404.blogspot.com

23

Page 24: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Daftar Tabel

24

Page 25: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Tabel 1 Tabel penentuan kelonggaran

Sumber: Modul praktek pipa 1

Tabel 2 Tabel pemilihan sambungan

Sumber: Modul praktek pipa 1

25

Page 26: TTL1 Maulani Hamzah 211049

Tabel 3 Tabel pemilihan sambungan

Sumber: Modul praktek pipa 1

26