tsmtugas makalah; sektor ekonomi informal

23
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara garis besar, makalah ini menjelaskan awal mula munculnya sektor informal di Negara Dunia Ketiga, karena keterbatasan sektor formal dalam menjaring semua tenaga kerja di Negara Dunia Ketiga, sehingga menimbulkan ekonomi sektor informal sebagai kunci atas kemacetan ekonomi di banyak Negara Dunia Ketiga. Dalam makalah ini juga menjelaskan mengenai definisi sektor informal deri beberapa ahli, salah satunya adalah Portes yang memberikan penjelasan mengenai perbadaan antara sektor formal, informal, dan kriminal. Serta keterkaitan antara ketiga sektor tersebut dengan berbagai contoh kasus di Negara-negara yang menganut sektor ekonomi informal. Nantinya makalah ini juga akan membahas mengenai perkembangan dinamika sektor informalitas dan paradox kontrol Negara dalam sektor informal yang ditinjau dari perspekfif De Soto, yang menganggap bahwa pada adasarnya sektor informal merupakan sektor yang dapat meningkatkan perekonomian daripada sektor formal itu sendiri, De Soto juga menganggap bahwa keterlibatan pemerintah dalam perekonomian, khususnya sektor informal hanya akan menghambat perkembangannya saja, karena Negara dikhawartirkan akan melakukan merketization. Selanjutnya, pada ekonomi informal modern Dalam asumsi Portes dan Sassen dimana dia mengatakan bahwa

Upload: momon-hyun

Post on 28-Nov-2015

1.071 views

Category:

Documents


49 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara garis besar, makalah ini menjelaskan awal mula munculnya sektor

informal di Negara Dunia Ketiga, karena keterbatasan sektor formal dalam

menjaring semua tenaga kerja di Negara Dunia Ketiga, sehingga menimbulkan

ekonomi sektor informal sebagai kunci atas kemacetan ekonomi di banyak Negara

Dunia Ketiga. Dalam makalah ini juga menjelaskan mengenai definisi sektor

informal deri beberapa ahli, salah satunya adalah Portes yang memberikan

penjelasan mengenai perbadaan antara sektor formal, informal, dan kriminal.

Serta keterkaitan antara ketiga sektor tersebut dengan berbagai contoh kasus di

Negara-negara yang menganut sektor ekonomi informal. Nantinya makalah ini

juga akan membahas mengenai perkembangan dinamika sektor informalitas dan

paradox kontrol Negara dalam sektor informal yang ditinjau dari perspekfif De

Soto, yang menganggap bahwa pada adasarnya sektor informal merupakan sektor

yang dapat meningkatkan perekonomian daripada sektor formal itu sendiri, De

Soto juga menganggap bahwa keterlibatan pemerintah dalam perekonomian,

khususnya sektor informal hanya akan menghambat perkembangannya saja,

karena Negara dikhawartirkan akan melakukan merketization.

Selanjutnya, pada ekonomi informal modern Dalam asumsi Portes dan

Sassen dimana dia mengatakan bahwa pada negara maju industri yang bergerak

dalam sektor informal maka berkecenderungan memiliki kemampuan fleksibilitas

yang besar dan kemungkinan besar tidak akan terkontrol oleh negara. Sehingga

Negara cenderung hanya menghitung pemasukan sektor formal saja, semantara

sektor informal tidak masuk dalam hitungan buku kas Negara. Inilah yang

dimaksud dengan menghitung yang tak terhitung. Yang diungkapkan Portes

kedalam 4 strategi. antara lain; (1) Pendekatan Tenaga Kerja, (2) Pendekatan

Industri Kecil, (3) Pendekatan Konsumsi Rumah Tangga dan (4) Pandekatan

Perbadaan dengan Ekonomi Makro.

1.2 Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui rumusan

masalah dari makalah ini adalah apa yang menjadi karakteristik dan definisi dari

Page 2: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

sektor informal itu sendiri, serta keterhubungan antara sektor formal, informal,

dan kriminal. Dan proses dinamika informalitas dan peradoks Negara.

selanjutnya mengenai perkembangan ekonomi informal “modern” dan

menghitung yang tak terhitung.

Page 3: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sektor Informal

Pokok bahasan ini akan mengkaji berbagai definisi sektor informal dari

beberapa tokoh ahli, antara lain: Keith Hart, Fernando De Soto, Feidge, dan

Gershuny. Konsep awal ekonomi sektor informal lahir di Negara Dunia Ketiga.

Di setiap Negara Dunia Ketiga, perusahaan-perusahaan berskala besar memainkan

peran utama dalam berbagai sektor ekonomi. Pada umumnya kekuatan perusahaan

besar tersebut didukung oleh negara, sehingga berdampak terhadap otonomi

politik atas sektor ekonomi. Selain itu keterbatasan sektor formal dalam

penyerapan tenega kerja dapat menjadi alasan utama munculnya sektor ekonomi

informal yang memberikan wadah untuk menumbuhkan bakat para pengusaha

lokal yang tidak terjaring dalam sektor ekonomi formal. Sehingga sebagian besar

Negara Dunia Ketiga para pekerjanya berada pada sektor informal.

Dari serangkaian studi tentang pasar tenaga kerja yang dilakukan di

perkotaan Afrika oleh seorang antropolog ekonomi yang bernama Keith Hart,

menghasilkan sebuah istilah “informal” (perpanjangan dari konsep tradisional)

dan “informal” (kurang lebih sama dengan modern). Disini Hart memisahkan

secara kaku antara sektor formal dan sektor informal (dualisme) yang

menekankan bahwa sektor informal lebih mementingkan kerja sendiri, bersifat

usaha kecil, dan tingkat pendapatan yang rendah. Seperti: anak-anak penyemir

sepatu, penjual korek api, dll. Namun pada perkembangan selanjutnya

karakterisasi ini mengalami dinamisasi, akan tetapi sebagian konsep dari Keith

Hart menjadi terlembaga dalam sebuah organisasi buruh internasional( ILO), yang

mencirikan sektor informal sebagai berikut:

1. Mudah untuk dimasuki

2. Bersandar pada sumber daya lokal

3. Usaha skala kecil, milik sendiri

4. Padat karya dan teknologinya bersifat adaptif

5. Keterampilan dapat diperoleh diluar sekolah formal

6. Tidak terkena langsung oleh regulasi pemerintah

7. Rendahnya produktivitas.

Page 4: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

Sedangkan dalam publikasi lembaga buruh internasional (ILO) yang ada di

Amerika Latin (PREALC) menyebutkan bahwa tenaga kerja sektor informal

dianggap sebagai setengah pengangguran karena dianggap kurang berkembang

dan banyak diabaikan oleh ILO, PREALC, maupun Bank Dunia.

Dari sekian banyak karakterisctik negatif mengenai sektor informal, telah

ditentang oleh banyak siswa yang memandang bahwa sektor informal merupakan

tanda munculnya jiwa-jiwa kewirausahaan dengan mengoptimalkan kemampuan

mereka sendiri. Hal itu pula lah yang diperkuat oleh Fernando De Soto, dia

mendefinisikan informalitas sebagi respon terhadap sistem merkantilisme yang

kaku. Dari hasil penelitiannya di Kota Peru yang menjelaskan bagaimana kota itu

dapat bertahan dengan sistem informal. De Soto juga melihat sektor informal

sebagai kunci atas ekonomi yang macet di suatu negara. Dengan sektor ekonomi

informallah kemacetan ekonomi dapat dipecahkan. Pada perkembangan

selanjutnya, tumbuh konsensus diantara para peneliti di dunia maju mengenai

istilah sektor informal. Apakah sektor informal meliputi tindakan dari agen yang

tidak memenuhi aturan hukum atau kelembagaan yang ditetapkan. Ataukah sektor

informal merupakan semua kegiatan pendapatan yang tidak diatur oleh Negara.

Dari ketumpangtindihan mengenai definisi sektor informal inilah maka Feidge

berusaha memberikan pembedaan antara ekonomi illegal, aktifitas ekonomi yang

tidak dilaporkan, aktifitas ekonomi yang tidak dicatat, dan ekonomi informal:

1. Ekonomi ilegal: meliputi kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa

yang dilarang oleh begara.

2. Aktivitas ekonomi yang tidak dilaporkan: terdiri dari tindakan yang

menghindari hukum Aktifitas fiscal pembayaran pajak.

3. Ekonomi tidak tercatat: meliputi kegiatan yang menghindari persyaratan

pelaporan badan statistika pemerintah dan sistem akuntansi keuanngan.

4. Ekonomi informal: terdiri dari tindakan ekonomi yang memotong biaya

(tidak mengeluarkan biaya untuk pembayaran asuransi buruh, jaminan

kesehatan buruh, kontrak kerja, pembayaran askes, dll.)

Di sisi lain Castell dan Portes juga memberikan penjelasan menganai perbedaan

antara sektor formal, informal, dam criminal berdasarkan produk yang dihasilkan:

1. Sektor formal: merupakan suatu kegiata ekonomi yang pada saat produksi

dan distribusi sesuai dengan aturan-aturan hukum yang telah ditentukan missal:

(dalam kemasan mencantumkan aturan-aturan produksi: kandungan zat yang ada

Page 5: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

di dalam makanan, bahan-bahan pembuat makanan, dll). Dan selanjutnya

menghasilkan produk dan jasa yang juga tidak dilarang oleh hukum dan Negara

serta dapat diterima oleh masyarakat. contoh: produk makanan olahan nestle,

susu, bubur, dll.

2. Sektor informal: merupakan suatu kegiatan ekonomi yang pada saat

produksi dan distribusi dalam kemasannya tidak mencantumkan aturan-aturan

produksi: kandungan zat dan bahan yang digunakan (tidak tercatat) akan tetapi

produk akhir yang dihasillkan tidak melanggar hukum dan Negara, serta dapat

diterima oleh masyarakat. contoh: produksi bakso, dan aneka makanan home

industry.

3. Sektor kriminal: merupakan suatu kegiatan ekonomi yang pada saat

produksi dan distribusi bisa mencantumkan dan tidak mencantumkan aturan-

aturan produksi. Namun produk akhir yang dihasilkan merupakan produk yang

dilarang beredar oleh hukum. Contoh: kaset bajakan, peredaran narkoba, human

trafiking, dll.

Keterkaitan antara sektor formal, informal, dan kriminal ialah: keberadaan

sektor formal akan memicu hadirnya sektor kriminal. Contoh: adanya produksi

kaset asli maka akan menimbulkan inisiatif oknum-oknum nakal sektor kriminal

untuk memproduksi dan mengedarkan kaset-kaset bajakan. Akan tetapi dengan

adanya sektor formal yang tidak lagi dapat menampung semua tenaga kerja maka

munculah sektor informal yang menyerap tenaga kerja yang tidak terjaring dalam

sektor formal, kedua sektor tersebut juga saling menjalin kerja sama yang saling

menguntungkan. Contoh: perusahaan penerbit surat kabar tentunya akan mejalin

kerjasama dengan penjaja Koran sektor informal untuk mendistribusikan surat

kabar tersebut. Selain itu antara sektor informal dan kriminal juga memiliki

keterkaitan, dimana dengan adanya pasar sektor informal yang tidak ada campur

tangan pemerintah di dalamnya, akan membuka lebar pintu terjadinya penipuan

dan pelanggaran oleh sektor kriminal. Contoh: pekerja borongan yang terkadang

mendapat upah yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan sebelumnya. Hal itu

terjadi karena pekerja sektor informal tidak memiliki surat kontrak kerja dan

status hukum yang jelas.

2.2 Dinamika Informalitas dan Paradoks Kontrol Negara

Karena tidak adanya peraturan Negara, sektor informal menjadi disamakan

dengan pasar kebebasan individu. Biar bagaimanapun bahwa dengan tidak

adanya aturan Negara dalam pertukaran informal akan membuka pintu untuk

Page 6: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

terjadinya pelanggaran dan penipuan yang meluas. Misalnya saja kasus yang

menimpa kaum migran dari New York. Para buruh migran yang telah bekerja

selama berminggu-minggu ternyata hanya dibayar dengan upah yang kecil,

bahkan terkadang lebih rendah dengan yang dijanjikan semula. Hal ini terjadi

karena tidak adanya kontrak dan status hukum dari ekonomi informal.

Paradoks pertama dari ekonomi informal adalah: semakin adanya kebebasan

yang terjadi pada sektor informal maka akan semakin menciptakan

ketergantungan pada hubungan sosial. Yang dimaksud dalam hal ini adalah proses

“embeddedness” yang diutarakan oleh granoveter. Dimana satu-satunya jalan

untuk mengatasi masalah penyimpangan dan pelanggaran yang terjadi pada sektor

informal adalah saling percaya. Ketika kepercayaan sudah erat terjalin bersama

maka kemungkinan terjadinya pelanggaran sangat kecil. Kalaupun nantinya juga

terjadi pelanggaran atau penipuan maka sanksi yang didapat bukan lagi sanksi

hukum formal akan tetapi lebih kepada sanksi sosial yang berupa pengucilan

sosial dari masyarakat. Sehingga sanksi sosial ini efektif untuk menyelesaikan

masalah pelanggaran dalam sektor informal, karena sanksi soosial ini dapat lebih

mengancam daripada sanksi formal.

Jika merunut pada pendapat dari Williamson yang lebih menekankan pada

sisitem hierarki pasar, dimana disitu diciptakan suatu wadah atau organisasi di

dalam pasar informal itu sendiri. Untuk mengatasi penyimpangan, dan pemberian

sanksi bagi si pelanggar pada sektor informal. Senada dengan yang diutarakan

oleh William, Powel menganggap jaringan organisasi ekonomi yang diwujudkan

Dalam bentuk koperasi yang berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai

bentuk partisipasi lanjutan. Dan mekanisme sosial yang menjadi landasan dalam

pertukaran informal adalah kepercayaan dan jaringan sosial yang ketat. Kegiatan

sektor informal ini juga telah diterapkan di Yahudi, di Negara tersebut

beranggapan bahwa kepercayaan adalah persyaratan mendasar dalam ekonomi

informal.

Zaire merupakan salah-satu contoh kasus atas paradoks control Negara,

dimana suatu Negara yang ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi dpat

menjadi predator bagi rakyatnya sendiri, karena negara dapat memeras sumber

daya dari masyarakat sipil tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, mereka

hanya mementingkan kesejahteraan kelompoknya. Dari fenomena ini De Soto

beranggapan bahwa perlunya penghapusan campur tangan pemerintah dalam

pasar. Karena pada dasarnya De Soto sendiri sangat mendukung sektor informal.

Page 7: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

Begitu pula yang diutarakan oleh Evan mengenai “Negara predator” kekuasaan

Negara atas rakyat yang mengarah pada pembangunan kapitalis inilah yang

merupakan kemenangan dari tangan yang tidak terlihat. Kemudian Evan di sini

memberikan cara terhadap permasalahan ini. Yaitu untuk mencegah kekacauan

pasar yang tidak terkendali maka harus menerapkan peraturan yang rinci yang

harus ditegakkan oleh birokrasi yang kompeten dan menghindari kepentingan

profit. Oleh karenanya kegiatan illegal informal diminimalkan, inilah strategi

yang disarankan oleh Evan.

Paradoks kedua dari sektor ekonomi informal adalah upaya untuk

melenyapkan Negara melalui perluasan aturan di sektor informal akan

memperburuk kondisi, karena ekonomi formal menciptakan informalitas itu

sendiri. Lomnitz pun menegaskan hal ini melalui pernyataan bahwa

ketidakmampuan sisitem informal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

menimbulkan solusi informal. Jika sektor formal mampu memproduksi dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh semua anggota

masyarakat, maka solusi informal akan kurang dibutuhkan. Sehingga aturan

Negara memang sangat dibutuhkan melalui aturan-aturan resmi dari pemerintah.

2.3 Ekonomi Informal “Modern”

Dalam persaingan global ini, beberapa negara Dunia Ketiga mendapatkan

sebuah tantangan dalam masalah perekonomian dimana untuk memenuhi

pendapatan ekonomi dengan relasi baik biaya produksi maupun biaya upah

pekerja yang dikeluarkan oleh perusahaan industri harus sangat rendah namun

menghasilkan produktifitas yang sangat efisien. Oleh karena itu banyak strategi

yang dilakukan oleh para pelaku industri salah satunya adalah masuk pada tataran

sektor ekonomi informal. Dalam asumsi Portes dan Sassen dimana dia

mengatakan bahwa pada negara maju industri yang bergerak dalam sektor

informal maka berkecenderungan memiliki kemapuan fleksibilitas yang besar dan

kemungkinan besar tidak akan terkontrol oleh negara. Berbeda terbalik dengan

industri yang bergerak dalam sektor formal dimana berkecenderungan fleksibilitas

rendah dan sangat besar campur tangan negara.

Ada tiga sasaran yang dilakukan para industri yang bergerak di sektor

informal antara lain; industri garmen, barang elektronik dan pedagang eceran.

Dalam industri garmen, Sassen melihatkan fenomena di Amerika pada tahun 1982

dimana bahwa kebanyakan perusahaan-perusahaan pakaian bergerak pada sektor

Page 8: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

informal dan itu kebanyakan dilakukan oleh para imigran-imigran dari negara-

negara dunia ke-3 antara lain Dominika, Kolombia, Meksiko dan wilayah

Amerika lain lainnya serta ada China juga. Salah satunya adalah Chinatown

dimana merupakan salah satu pusat utama produksi pakaian informal dan sangat

cepat menjadi kekuatan yang dominan di beberapa daerah pinggiran kota. Melihat

dari beberapa kasus ada hal yang menarik dalam struktur pelapisan masyarakat

dalam hal pekerjaan di sebuah industri yang berasal dari para imigran dimana

pada posisi bawah atau karyawan kebanyakan di isi oleh para wanita lalu laki-laki

pada posisi tengah-tengah atau distributor dan para kelompok tua menjadi

produsen atau pedagang besar. Dari itu semua para pelaku home industri dan

pasar informal mengalami suatu pertumbuhan yang pesat, dalam analisis

Fernandez-Kelly dan Garcia pada tahun 1983 di Los Angels cukup menarik

dimana dalam sektor ekonomi menghasilkan sekitar 3,5 miliar US Dollar

diantaranya 30 persen home industri dan 50 persen pasar informal sisanya adalah

sektor formal. Lalu dalam produksi produksi barang-barang elektronik digunakan

oleh para industri guna melakukan penekanan pada tingginya biaya upah tenaga

kerja, seperti studi kasus di perusahaan San Francisco Bay Area yang dilakuakan

Lozano dimana perusahaan tersebut bergerak dalam sektor informal dan

menggunakan label dari sumber luar sehingga hasil produksi ini menjadi barang

berkualitas. Pada pedagang eceran, Luis Guarnizo melakukan survei pada

perusahaan-perusahaan di New York dimana 9 dari 10 perusahaan yang disurvei

dalam Washington Height Trade mengatakan bahwa mereka adalah pedagang

pengecer. Mereka menjual produk-produk konsumen yang mana produk tersebut

adalah produk ilegal hasil selundupan dari negara-negara dunia ke-3. Gapecci

mengatakan bahwa ada hubungan keterlibatan antara pedagang, pemasok dan

agen yang tersebar luas untuk menjual produk-produk gelap/ilegal tersebut dan

sektor informal merupakan tempat yang mudah untuk dijadikan tempat pasokan

produk-produk gelap/ilegal. Adapun alur proses produk luar itu masuk ke

Amerika seperti yang dijelaskan Guarnizo dimana pabrik-pabrik industri asal luar

dibawa masuk melalui distributor menuju tengkulak formal yang masih dipantau

oleh negara lalu produk tersebut di kirimkan lewat pedagang-pedangang di sektor

informal yang mana pada akhirnya sasarannya adalah konsumen. Oleh karena itu

sektor informal bisa cepat berkembang dari pada formal, salah satu faktornya jika

melihat dari masyarakat itu sendiri dalam pasar informal itu kebutuhan mereka

bisa terpenehui karena produk yang dibutuhkan oleh masyarakat di sektor

informal sangat lengkap dan ada serta jika kita mencoba melogikakan sektor

Page 9: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

informai itu sendiri muncul karena ketidakmampuan sektor formal dalam

memberikan dan melayani kebutuhan masyarakatnya sehingga sektor informal ini

berkembang dengan pesat.

2.4 Menghitung yang Tak Terhitung

Kita ketahui bahwa kebanyakan industri pada negara-negara dunia ke-3

telah memberikan suatu gambaran bagaimana mereka bisa muncul, berkembang

dan berfungsi sekali pada masyarakatnya. Ini membuat kita bertanya mengapa

negara tidak memasukkan pendapatan sektor informal pada anggaran pendapatan

nasional negara dan hanya pada sektor formal-formal yang secara garis besar

dimasukkan misal Pertamina, Industri besar, Perusahaan-Perusahaan yang

bergerak pada Non-Migas. Portes mengungkapkan ada 4 strategi untuk

memperkirakan antara lain; (1) Pendekatan Tenaga Kerja, (2) Pendekatan Industri

Kecil, (3) Pendekatan Konsumsi Rumah Tangga dan (4) Pandekatan Perbadaan

dengan Ekonomi Makro. Dalam pendekatan tenaga kerja di ekonomi informal

yang dipelopori oleh ILO dan PREALC dengan menggunakan studi sensus dan

survei pada rumah tangga untuk memperkirakan proporsi angkatan kerja yang

bekerja di sektor informal dan terbukti dari sejumlah negara-negara di Amerika

Latin yang pengusaha kecil di sektor informal menerima penghasilan lebih tinggi

dengan secara signifikan daripada pekerja mandiri di sektor informal dan dalam

sejumlah kasus sektor informal ini secara signifikan melebihi penghasilan rata-

rata gaji pekerja formal.

Lalu kedua pada pendekatan perusahaan kecil. Pendekatan ini diterapkan

di Amerika sebagai pengganti pendekatan tenaga kerja yang tidak ada data

sebagai dasar pemikiran ekonomi informal. Dimana yang sudah dijelaskan pada

subbab sebelumnya bahwa di negara maju perusahaan kecil diasumsikan memiliki

fleksibilitas yang besar dan berpeluang besar untuk lolos dari kontrol negara.

Pendekatan ketiga yaitu pendekatan konsumsi rumah tangga dimana

dengan melakukan survei pada tahun 1985 di Amerika, Portes memperkirakan

bahwa rumah tangga menghabiskan maksimal 72.4 miliar US Dollar pada

pembelian informal antara lain oleh rumah tangga digunakan untuk perbaikan

rumah, pembelian makanan, penitipan anak, dan jasa barang. Sehingga

mmperlihatkan begitu besar konsumsi rumah tangga akan pembelian di sektor

informal.

Terakhir pendekatan perbedaan ekonomi makro dimana metode ini

berusaha mengukur besarnya total ekonomi informal sebagai proposisi dari GNP

Page 10: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

suatu negara dan dalam survey yang dilakukan ketiga tokoh Guttman, Feige dan

Tanzi di Amerika yang mana hasilnya cukup bervariasi. Misal pada 1980,

Guttman menghasilkan perkiraan ekonomi informal adalah 14 persen dari GNP

lalu Tanzi 6 persen dari GNP terakhir Feige 41 persen dari GNP. Perbedaan hasil

ini dalam pengamat Feige, Sassen dan Portes sendiri berasumsi perkiraaan ini

tidak membedakan antara kegiatan ilegal atau kegiatan informal. Kegiatan

informal melibatkan barang dan jasa yang dinyatakan sah tapi apakah saluran dan

distribusi barang tersebut legal atau ilegal itu lah yang menjadi pertanyaannya.

Tapi keluar dari itu semua pengaruh sektor informal cukup besar terhadap

GNP dalam suatu negara. Kembali lagi pada konteks di atas mengapa negara tidak

memasukkan sektor informal pada anggaran pendapatan nasional karena menurut

Feige akan kewalahan dan keselulitan tersendiri bagi pihak negara dalam

menyusun dan mengimbangkan neraca suatu pendapatan nasional negara.

Mungkin juga dalam kajian ini melihat bahwa ada sebuah “permainan” dari si

pemerintah dimana sektor informal ini digunakan oleh pemerintah sebagai lahan

penghasilan tambahan mereka.

Page 11: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

BAB III

KESIMPULAN

Dari serangkaian studi tentang pasar tenaga kerja yang dilakukan di

perkotaan Afrika oleh seorang antropolog ekonomi yang bernama Keith Hart,

menghasilkan sebuah istilah “informal” (perpanjangan dari konsep tradisional)

dan “informal” (kurang lebih sama dengan modern). Kemudian menjadi

terlembaga dalam sebuah organisasi buruh internasional( ILO), yang mencirikan

sektor informal sebagi berikut:

1. Mudah untuk dimasuki

2. Bersandar pada sumber daya lokal

3. Usaha skala kecil, milik sendiri

4. Padat karya dan tekhnologinya bersifat adaptif

5. Keterampilan dapat diperoleh diluar sekoalah formal

6. Tidak terkena langsung oleh regulasi pemerintah

7. Rendahnya produktivitas.

Disisi lain Castell dan Portes juga memberikan penjelasan menganai

perbedaan antara sektor formal, informal, dam criminal berdasarkan produk yang

dihasilkan:

1. Sektor formal: merupakan suatu kegiatan ekonomi yang pada saat

produksi dan distribusi sesuai dengan aturan-aturan hukum yang telah ditentukan.

2. Sektor informal: merupakan suatu kegiatan ekonomi yang pada saat

progksi dan distribusi dalam kemasannya tidak mencantumkan aturan-aturan

produksi.

Page 12: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

3. Sektor kriminal: merupakan suatu kegiatan ekonomi yang pada saat

produksi dan distribusi bisa mencantumkan dan tidak mencantumkan aturan-

aturan produksi. Namun produk akhir yang dihasilkan merupakan produk yang

dilarang beredar oleh hukum.

Dinamika sosial informalitas : semakin adanya kebebasan yang terjadi pada

sektor informal maka akan semakin menciptakan ketergantungan pada hubungan

sosial. Yang dimaksud dalam hal ini adalah proses “embeddedness” yang

diutarakan oleh Granoveter. Dimana satu-satunya jalan untuk mengatasi masalah

penyimpangan dan pelanggaran yang terjadi pada sektor informal adalah saling

percaya.

Paradoks atas kontrol Negara: Negara yang ikut campur tangan dalam

kegiatan ekonomi dpat menjadi predator bagi rakyatnya sendiri, karena Negara

dapat memeras sumber daya dari masyarakat sipil tanpa memperhatikan

kesejahteraan rakyatnya, mereka hanya mementingkan kesejahteraan

kelompoknya. Dari fenomena ini De Soto beranggapan bahwa perlunya

penghapusan campur tangan pemerintah dalam pasar.

Ekonomi informal modern: Dalam asumsi Portes dan Sassen dimana dia

mengatakan bahwa pada negara maju industri yang bergerak dalam sektor

informal maka berkecenderungan memiliki kemapuan fleksibilitas yang besar dan

kemungkinan besar tidak akan terkontrol oleh negara. Berbeda terbalik dengan

industri yang bergerak dalam sektor formal dimana berkecenderungan fleksibilitas

rendah dan sangat besar campur tangan negara.

Menghitung yang tak terhitung: Negara cenderung hanya menghitung

pemasukan sektor formal saja, semantara sektor informal tidak masuk dalam

hitungan buku kas Negara. Inilah yang dimaksud dengan menghitung yang tak

terhitung. Kemudian Portes mengungkapkan ada 4 strategi untuk

memperkiraannya antara lain; (1) Pendekatan Tenaga Kerja, (2) Pendekatan

Industri Kecil, (3) Pendekatan Konsumsi Rumah Tangga dan (4) Pandekatan

Perbadaan dengan Ekonomi Makro.

Page 13: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

DAFTAR PUSTAKA

Portes, Alejandro (1994) The Informal Ekonomi and Its Paradoxes. Dalam

Granoveter & swedberg (1992) hal 27-51.

Gilbert, Alan dan Josef gugler 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia

Ketiga. PT. Tiara Wacana Yogya: Yogyakarta

http://www.akatiga.org/index.php/sumberreferensi/cat_view/74-studi-literatur (Tanggal

akses: 8 Mei 2010)

Page 14: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

EKONOMI SEKTOR INFORMAL

Untuk Memenuhi Tugas Sosiologi Ekonomi

Disusun Oleh:

1. Nurmawati (0811210053)

2. Debi Rucca Turangga (0811210007)

3. Aditya Kurniawan (0811213023)

Page 15: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

Page 16: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Untuk Memenuhi Tugas Teori Sosioligi Moderm

Disusun Oleh:

1. Dewi Fitria 0811210009

2. Nurmawati 0811210053

3. Anilatin Naira 0710010051

4. Andhika Dwi 0811213029

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITOK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

Page 17: Tsmtugas Makalah; Sektor Ekonomi Informal

2010