trigliserol
DESCRIPTION
trigliserolTRANSCRIPT
I. Judul Praktikum
Pemeriksaan trigliseird dengan metode CHOD-PAP
II. Tanggal Praktikum
Rabu, 10 desember 2008
III. Tujuan Praktikum
1. Mengukur kadar trigliserid dengan metode CHOD-PAP
2. Membandingkan kadar trigliserid probandus dengan nilai normal
3. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh kadar
trigliserid yang abnormal dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan.
IV. Dasar Teori
Triasilgliserol (trigliserida) dan fosfolipid utama fosfatidiletanolamin dan
fosfatidilkolin dibentuk dari dua prekursor yang sama dan beberapa tahapan
enzimatik yang sama pada jaringan hewan, prekursor yang sama ini adalah asil
lemak KoA dan gliserol 3-fosfat. Gliserol fosfat dapat dibentuk melalui dua jalan.
Molekul ini dibentuk dari dihidroksiaseton fosfat yang dihasilkan selama
glikolisis oleh aktifitas gliserol fosfat dehidrogenase sitosol yang diberikatan
dengan NAD. Di dalam biosintesis triasilgliserol adalah asilasi dua gugus
hidroksil bebas pada gliserol fosfat oleh dua molekul asil lemak Ko-A untuk
menghasilkan diasilgliserol 3 fosfat. Diasilgliserol 3 fosfat, yang dikenal sebagai
asam fosfatinat, terdapat hanya dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel,
tetapi molekul ini adalah senyawa antara yang penting di dalam biosintesis lemak.
Pada jalur menuju triasilgliserol, fosfatidat dihidrolisis oleh fosfatidat fosfatase
untuk membentuk senyawa 1,2 diasilgliserol. Diasilgliserol lalu diubah menjadi
triasilgliserol oleh reaksi dengan molekul ketiga asil lemak Ko-A. Pada orang
dewasa biosintesis dan oksidasi triasilgliserol terjadi bersamaan dalam keadaan
imbang, hingga jumlah lemak tubuh relatif konstan selama jangka waktu yang
panjang. Namun bila karbohidrat, lemak atau protein dikonsumsi dalam jumlah
berlebihan maka kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk triasilgliserol.
Kecepatan biosintesis triasilgliserol diubah secara drastis oleh aktifitas beberapa
hormon antara lain insulin, pituitari, hormon adrenal dan glukagon. Lemak dan
lipid lain tidak larut dalam air. Dengan bantuan garam empedu dan fosfolipid
empedu, lemak diemulsifikasi dengan kuat sehingga dapat dipecahkan oleh lipase
pankreas. Hasil pemecahan lemak ini masuk sel epitel usus melalui difusi pasif.
Di sana asam lemak rantai panjang diaktifkan dengan bantuan koenzim A dan
kemudian digunakan kembali untuk resintesis triasilgliserol. Hasil ini diserahkan
pada pembuluh limfe dan disekresikan ke dalam duktus torasikus tanpa melalui
hati.
Trigliserida merupakan ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak.
Pada lemak alami, proporsi molekul triasilgliserol yang mengandung residu asam
lemak yang sama pada ketiga posisi ester sangatlah kecil. Hampir seluruhnya
merupakan asil gliserol campuran Trigliserida ditransport dalam limfe intestinal
dan plasma pada pusat lipoprotein besar; kilomikron merupakan 86% trigliserida,
VLDL merupakan 55% trigliserida. Jadi dapat dikatakan trigliserida merupakan
unsur lipid yang dominan pada kilomikron dan VLDL. Kadar normal dari
trigliserida adalah kurang dari (<) 165 mg/dl.
V. Cara Kerja
1. Persiapan sampel :
a. Diambil darah probandus sebanyak 3 cc dengan spuit
b. Darah dimasukkan ke dalam tabung eppendorf dan disentrifugasi dengan
kecepatan 4000 rpm selama 10 menit, kemudian diambil serumnya
sebagai sampel.
2. Sampel (serum) sebanyak 10 l dicampur dengan reagen trigiserida sebanyak
1000 l
3. Campuran di inkubasi selama 15 menit dalam suhu ruangan (20-25 0C),
kemudian diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm.
VI. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Probandus : Leti Indah Oktaviani
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
diinkubasi 15 menit
diukur absorbansinya
dengan spektrofotometer =546 nm
Berdasarkan hasil pengukuran dengan spektrofotometer didapatkan kadar
trigliserid probandus adalah 82 mg/dl.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, kadar trigliserid dari probandus yaitu 82
mg/dl. Hal ini menunjukan kadar trigliserida probandus normal < 200 mg/dl.
Kira-kira 40 sampai 50 persen kalori dalam diet berasal dari lemak
yang kira-kira sama dengan kalori yang berasal dari karbohidrat. Sejumlah
besar karbohidrat yang dimakan pada setiap kali makan diubah menjadi
1000 l Reagen trigliserid
10 lserum
reagen trigliserid + serum
trigliserida kemudian disimpan dan trigliserida digunakan sebagai energi.
Bila karbohidrat yang masuk tubuh lebih banyak daripada yang dapat
digunakan dengan segera untuk energi atau simpanan dalam bentuk glikogen,
maka kelebihannya dengan cepat diubah menjadi trigliserida dan kemudian
disimpan dalam bentuk tersebut di dalam jaringan adiposa. Sebagian
trigliserida disintesis dalam hati, tetapi dalam jumlah yang sedikit disintesis
dalam jaringan adiposa.
Lemak adalah salah satu sumber tenaga. Lemak mengangkut beberapa
vitamin ke seluruh tubuh. Lemak dipakai untuk membuat hormon dan dinding
sel, melindungi organ tubuh dan melumasi beberapa bagian tubuh yang
bergerak. Namun terlalu banyak lemak dalam darah dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung dan pankreatitis. Sebagian besar lemak di tubuh kita
berbentuk sebagai trigliserida. Kolesterol adalah bentuk lemak yang lain. Agar
dapat diangkut oleh darah, lemak dibungkus oleh molekul protein. Kumpulan
lemak yang terbungkus protein ini disebut lipoprotein.
Trigiliserida tidak hanya dihasilkan dari metabolisme lemak, tapi juga
glukosa. Glukosa darah akan ditransfer ke dalam sel di bawah pengaruh
hormon insulin. Di dalam sel glukosa digunakan sebagai bahan bakar dan
energy simpanan (glikogen). Setelah gudang glikogen di hati dan otot penuh,
glukosa lain harus diubah menjadi asam lemak dan gliserol, yang
digunakan untuk membentuk trigliserida (gliserol dengan tiga asam lemak
melekat padanya), terutama, di jaringan adiposa (lemak) dan sedikit di otot.
Kelebihan asam lemak yang berasal dari makanan juga dijadikan
trigliserida. Kelebihan asam amino dalam sirkulasi darah yang tidak
diperlukan untuk sintesis protein tidak disimpan sebagai protein tambahan
tetapi diubah menjadi glukosa dan asam lemak, yang pada akhirnya
disimpan sebagai trigliserida
Trigliserida dihidrolisis dengan cepat lewat diasilgliserol menjadi
monoasilgliserol, dan akhirnya dihidrolisis menjadi asam lemak bebas dan
gliserol. Sebagian dari asam lemak bebas yang dilepaskan akan diangkut ke
dalam jaringan dan sisanya kembali ke hati dan terikat albumin. Lipoprotein
lipase jaringan adipose memiliki Km sepuluh kali lipat lebih tinggi
dibandingkan jantung. Meskipun konsentrasi triasilgliserol dalam darah
menurun pada saat peralihan dari keadaan kenyang ke keadaan lapar, enzim
pada jantung tetap jenuh terhadap subtrat walaupun saturasi enzim tersebut
berkurag di jaringan adiposa. Dengan demikian akan mengarahkan kembali
ambilan triasilgliserol dari jaringan adiposa ke jantung. Hal yang sama terjadi
pada keadaan laktasi, yaitu saat aktivitas jaringan adipose menurun sedangkan
aktivitas jaringan mamae meningkat, memungkinkan ambilan asam lemak
rantai panjang pada trigliserol lipoprotein untuk sintesis lemak susu.
Triasilgliserol diangkut dari usus dalam bentuk kilomikron. Semakin
banyak jumlah triasilgliserol yang diserap, semakin banyak pula kilomikron
yang disintesis. Sebagian VLDL plasma berasal dari hati. VLDL merupakan
alat pengangkut trigliserida dari hati ke jaringan ekstrahepatik.
Tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energy dalam keadaan
normal. Pada keadaan resistensi insulin, kerja enzim lipoprotein lipase
intraseluler akan menjadi aktif sehingga terjadi lipolisis trilgiserid intraseluler.
Keadaan ini akan menghasilkan asam lemak bebas (FFA & NEFA) yang
berlebihan. Asam lemak bebas akan memasuki aliran darah, sebagian akan
digunakan sebagai sumber energi dan sebagian akan dibawa ke hati sebagai
bahan baku pembentukan trigliserid. Di hati asam lemak bebas akan menjadi
trigliserid kembali dan menjadi bagian dari VLDL. Oleh karena itu VLDL
yang dibentuk akan sangat kaya trilgiserid disebut juga VLDL kaya trigliserid
atau VLDL besar (enriched trilgiseride VLDL = large VLDL).
Trigliserid di sirkulasi yang banyak terdapat di VLDL akan bertukar
dengan kolesterol ester dari LDL kolesterol. Hal mana akan menghasilkan
LDL yang kaya akan trigliserid tetapi kurang kolesterol ester (cholesterol ester
depleted LDL). Trigliserid yang dikandung oleh LDL akan dihidrolisis oleh
enzim lipase hati (yang biasanya meningkat pada resistensi insulin) sehingga
menghasilkan LDL yang kecil tetapi padat, yang dikenal dengan LDL kecil
padat (small dense LDL). Partikel LDL kecil padat ini sifatnya mudah
teroksidasi.
Trigliserid VLDL besar juga dipertukarkan dengan kolesterol ester
dari HDL dan menghasilkan HDL miskin kolesterol ester tapi kaya trigliserid.
HDL yang bentuk demikian menjadi lebih mudah dikatabolisme oleh ginjal
sehingga jumlah HDL dalam plasma menurun. Pada keadaan resistensi insulin
juga terjadi ketidak-mampuan kerja enzim lipoprotein lipase endotelium yang
mengakibatkan klirens VLDL dari plasma menjadi lebih lambat sehingga
VLDL plasma meningkat. Oleh karena itu pada resistensi insulin terjadi
kelainan profil lipid yang khas yaitu ditandai oleh kadar trigliserid tinggi,
HDL-kolesterol rendah dan banyak LDL kecil padat (trias lipid).
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat di dalam darah
dan berbagai organ di dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia, trigliserida
merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam
lemak. Mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan
trigliserida di dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolestrol.
Lemak yang berasal dari buah-buahan, seperti kelapa, durian, dan avokad
tidak mengandung kolestrol, tetapi kadar trigliseridanya tinggi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kadar trigliserida di dalam darah adalah
kegemukan,makanan berlemak, gula biasa(glucose), dan alkohol. Para ahli
menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida di dalam darah merupakan
salah satu risiko penyakit jantung koroner (PJK).
C. Aplikasi Klinis
1. Perlemakan hati
Paerlemakan hati dapat digolongkan menjadi dua kategori utama.
Tipe pertama berkaitan dengan kenaikan kadar asam lemak bebas dalam
darah. Peningkatan ini bisa terjadi akibat mobilisasi lemak dari jaringan
adiposa atau hasil hidrolisis triasilgliserol atau kilomikron oleh enzim
lipoprotein lipase. Peningkatan asam lemak bebas akan diambil oleh
kilomikron ke hati dan mengalami esterifikasi. Produksi VLDL tidak
dapat mengikuti kecepatan influs asam lemak bebas sehingga terjadi
penimbunan triasilgliserol yang menyebabkan perlemakan hati.jumlah
triasilgliserol dalam hati akan semakin meningkat pada keadaan kelaparan
dan diet tinggi lemak. Hal ini bisa dipengaruhi karena rendahnya kadar
insulin dan terganggunya sintesis protein.
Tipe kedua biasanya trjadi akibat penyekatan metabolic pada
produksi lipoprotein plasma yang memberi peluang triasilgliserol
berakumulasi. Secara toritis lesi dapat terjadi karena penyekatan pada
sintesis apolipoprotein, penyekatan pada sintesis lipoprotein dari lipid
serta apolipoprotein, kegagalan sintesis fosfolipid yang ditemukan pada
lipoprotein, atau kegagalan pada sekresinya.
2. Penyakit jantung koroner
LDL kolesterol atau lipoprotein berkepadatan rendah adalah
kolesterol jahat karena LDL melekat pada dinding arteri. Jika timbunan
LDL semakin banyak bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri.
Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi dimana otot jantung
mengalami kerusakan karena kurangnya suplai darah. Penyakit jantung
koroner merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat. Penyakit
ini menyerang pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Arteri
coronaria pada penderita PJK mengalami penyempitan sehingga suplai
darah ke otot jantung itu sendiri akan menurun. Timbunan lemak,
kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah secara perlahan-
lahan pada akhirnya akan mengakibatkan menyempitnya pembuluh darah.
Pada waktu pembuluh darah menyempit, jantung harus bekerja lebih keras
dan ini menyebabkan nyeri dada. Kalau pembuluh darah tersumbat sama
sekali, pemasokan darah ke jantung akan terhenti. Inilah yang disebut
serangan jantung. Faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner ini
adalah kolesterol, kebiasaan merokok dan hipertensi
3. Stroke
Stroke adalah penyakit neurologi yang utama. Stroke terjadi akibat
gangguan pembuluh darah di otak. Otak mengalami gangguan pasokan
darah, oksigen, dan nutrisi, sehingga menyebabkan gangguan fungsi dan
kematian sel-sel otak. Pembuluh darah yang mensuplai kebutuhan oksigen
dan nutrisi otak antara lain arteri karotis interna dan eksterna.
VII. Kesimpulan
1. Pengukuran kadar trigliserida dengan metode CHOD-PAP menggunakan
campuran serum dengan reagen triglserid.
2. Berdasarkan hasil praktikum, kadar trigliserid dari probandus yaitu 82 mg/dl.
Hal ini menunjukan kadar trigliserida probandus normal < 200 mg/dl.
3. LDL yang mengangkut kolesterol dan trigliserid merupakan lipoprotein jahat
karena menempel pada pembuluh darah yang dpat mnyebabkan penyumbatan
dan penyempitan pembuluh darah. Hal ini bisa menimbulkan aterosklerosis
dan aenyakit jantung koroner.
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger. Biosintesis Triasilgliserol. Dalam: Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga,
1982: 290.
Murrey, Robert K, at all. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam : Biokimia
Harper edisi 25. Jakarta : EGC. 254-63
Price, Sylvia A, at all. 2006. Lipid : penyakit aterosklerosis koroner. Dalam :
Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit edisi 6: Jakarta : EGC. 531-
3.
Samudro, Pugud. 2008. Dislipidemi. Dalam : Materi Kuliah Blok Endokrin dan
Metabolisme. Purwokerto : RSMS.
Sherwood, Lauralee. 2001. Kontrol Endokrin atas Metabolisme Bahan Bakar. Dalam:
Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem) Edisi 2. Jakarta : EGC. 661-7.