trigliserol

14
I. Judul Praktikum Pemeriksaan trigliseird dengan metode CHOD-PAP II. Tanggal Praktikum Rabu, 10 desember 2008 III. Tujuan Praktikum 1. Mengukur kadar trigliserid dengan metode CHOD-PAP 2. Membandingkan kadar trigliserid probandus dengan nilai normal 3. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh kadar trigliserid yang abnormal dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan. IV. Dasar Teori Triasilgliserol (trigliserida) dan fosfolipid utama fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkolin dibentuk dari dua prekursor yang sama dan beberapa tahapan enzimatik yang sama pada jaringan hewan, prekursor yang sama ini adalah asil lemak KoA dan gliserol 3-fosfat. Gliserol fosfat dapat dibentuk melalui dua jalan. Molekul ini dibentuk dari dihidroksiaseton fosfat yang dihasilkan selama glikolisis oleh aktifitas gliserol fosfat dehidrogenase sitosol yang diberikatan dengan NAD. Di dalam biosintesis triasilgliserol adalah asilasi dua gugus hidroksil bebas pada gliserol fosfat

Upload: edwin-prakoso

Post on 07-Aug-2015

90 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

trigliserol

TRANSCRIPT

Page 1: trigliserol

I. Judul Praktikum

Pemeriksaan trigliseird dengan metode CHOD-PAP

II. Tanggal Praktikum

Rabu, 10 desember 2008

III. Tujuan Praktikum

1. Mengukur kadar trigliserid dengan metode CHOD-PAP

2. Membandingkan kadar trigliserid probandus dengan nilai normal

3. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh kadar

trigliserid yang abnormal dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan.

IV. Dasar Teori

Triasilgliserol (trigliserida) dan fosfolipid utama fosfatidiletanolamin dan

fosfatidilkolin dibentuk dari dua prekursor yang sama dan beberapa tahapan

enzimatik yang sama pada jaringan hewan, prekursor yang sama ini adalah asil

lemak KoA dan gliserol 3-fosfat. Gliserol fosfat dapat dibentuk melalui dua jalan.

Molekul ini dibentuk dari dihidroksiaseton fosfat yang dihasilkan selama

glikolisis oleh aktifitas gliserol fosfat dehidrogenase sitosol yang diberikatan

dengan NAD. Di dalam biosintesis triasilgliserol adalah asilasi dua gugus

hidroksil bebas pada gliserol fosfat oleh dua molekul asil lemak Ko-A untuk

menghasilkan diasilgliserol 3 fosfat. Diasilgliserol 3 fosfat, yang dikenal sebagai

asam fosfatinat, terdapat hanya dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel,

tetapi molekul ini adalah senyawa antara yang penting di dalam biosintesis lemak.

Pada jalur menuju triasilgliserol, fosfatidat dihidrolisis oleh fosfatidat fosfatase

untuk membentuk senyawa 1,2 diasilgliserol. Diasilgliserol lalu diubah menjadi

triasilgliserol oleh reaksi dengan molekul ketiga asil lemak Ko-A. Pada orang

dewasa biosintesis dan oksidasi triasilgliserol terjadi bersamaan dalam keadaan

imbang, hingga jumlah lemak tubuh relatif konstan selama jangka waktu yang

panjang. Namun bila karbohidrat, lemak atau protein dikonsumsi dalam jumlah

berlebihan maka kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk triasilgliserol.

Page 2: trigliserol

Kecepatan biosintesis triasilgliserol diubah secara drastis oleh aktifitas beberapa

hormon antara lain insulin, pituitari, hormon adrenal dan glukagon. Lemak dan

lipid lain tidak larut dalam air. Dengan bantuan garam empedu dan fosfolipid

empedu, lemak diemulsifikasi dengan kuat sehingga dapat dipecahkan oleh lipase

pankreas. Hasil pemecahan lemak ini masuk sel epitel usus melalui difusi pasif.

Di sana asam lemak rantai panjang diaktifkan dengan bantuan koenzim A dan

kemudian digunakan kembali untuk resintesis triasilgliserol. Hasil ini diserahkan

pada pembuluh limfe dan disekresikan ke dalam duktus torasikus tanpa melalui

hati.

Trigliserida merupakan ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak.

Pada lemak alami, proporsi molekul triasilgliserol yang mengandung residu asam

lemak yang sama pada ketiga posisi ester sangatlah kecil. Hampir seluruhnya

merupakan asil gliserol campuran Trigliserida ditransport dalam limfe intestinal

dan plasma pada pusat lipoprotein besar; kilomikron merupakan 86% trigliserida,

VLDL merupakan 55% trigliserida. Jadi dapat dikatakan trigliserida merupakan

unsur lipid yang dominan pada kilomikron dan VLDL. Kadar normal dari

trigliserida adalah kurang dari (<) 165 mg/dl.

V. Cara Kerja

1. Persiapan sampel :

a. Diambil darah probandus sebanyak 3 cc dengan spuit

b. Darah dimasukkan ke dalam tabung eppendorf dan disentrifugasi dengan

kecepatan 4000 rpm selama 10 menit, kemudian diambil serumnya

sebagai sampel.

2. Sampel (serum) sebanyak 10 l dicampur dengan reagen trigiserida sebanyak

1000 l

3. Campuran di inkubasi selama 15 menit dalam suhu ruangan (20-25 0C),

kemudian diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546

nm.

Page 3: trigliserol

VI. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Probandus : Leti Indah Oktaviani

Umur : 19 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

diinkubasi 15 menit

diukur absorbansinya

dengan spektrofotometer =546 nm

Berdasarkan hasil pengukuran dengan spektrofotometer didapatkan kadar

trigliserid probandus adalah 82 mg/dl.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum, kadar trigliserid dari probandus yaitu 82

mg/dl. Hal ini menunjukan kadar trigliserida probandus normal < 200 mg/dl.

Kira-kira 40 sampai 50 persen kalori dalam diet berasal dari lemak

yang kira-kira sama dengan kalori yang berasal dari karbohidrat. Sejumlah

besar karbohidrat yang dimakan pada setiap kali makan diubah menjadi

1000 l Reagen trigliserid

10 lserum

reagen trigliserid + serum

Page 4: trigliserol

trigliserida kemudian disimpan dan trigliserida digunakan sebagai energi.

Bila karbohidrat yang masuk tubuh lebih banyak daripada yang dapat

digunakan dengan segera untuk energi atau simpanan dalam bentuk glikogen,

maka kelebihannya dengan cepat diubah menjadi trigliserida dan kemudian

disimpan dalam bentuk tersebut di dalam jaringan adiposa. Sebagian

trigliserida disintesis dalam hati, tetapi dalam jumlah yang sedikit disintesis

dalam jaringan adiposa.

Lemak adalah salah satu sumber tenaga. Lemak mengangkut beberapa

vitamin ke seluruh tubuh. Lemak dipakai untuk membuat hormon dan dinding

sel, melindungi organ tubuh dan melumasi beberapa bagian tubuh yang

bergerak. Namun terlalu banyak lemak dalam darah dapat meningkatkan

risiko penyakit jantung dan pankreatitis. Sebagian besar lemak di tubuh kita

berbentuk sebagai trigliserida. Kolesterol adalah bentuk lemak yang lain. Agar

dapat diangkut oleh darah, lemak dibungkus oleh molekul protein. Kumpulan

lemak yang terbungkus protein ini disebut lipoprotein.

Trigiliserida tidak hanya dihasilkan dari metabolisme lemak, tapi juga

glukosa. Glukosa darah akan ditransfer ke dalam sel di bawah pengaruh

hormon insulin. Di dalam sel glukosa digunakan sebagai bahan bakar dan

energy simpanan (glikogen). Setelah gudang glikogen di hati dan otot penuh,

glukosa lain harus diubah menjadi asam lemak dan gliserol, yang

digunakan untuk membentuk trigliserida (gliserol dengan tiga asam lemak

melekat padanya), terutama, di jaringan adiposa (lemak) dan sedikit di otot.

Kelebihan asam lemak yang berasal dari makanan juga dijadikan

trigliserida. Kelebihan asam amino dalam sirkulasi darah yang tidak

diperlukan untuk sintesis protein tidak disimpan sebagai protein tambahan

tetapi diubah menjadi glukosa dan asam lemak, yang pada akhirnya

disimpan sebagai trigliserida

Trigliserida dihidrolisis dengan cepat lewat diasilgliserol menjadi

monoasilgliserol, dan akhirnya dihidrolisis menjadi asam lemak bebas dan

gliserol. Sebagian dari asam lemak bebas yang dilepaskan akan diangkut ke

dalam jaringan dan sisanya kembali ke hati dan terikat albumin. Lipoprotein

Page 5: trigliserol

lipase jaringan adipose memiliki Km sepuluh kali lipat lebih tinggi

dibandingkan jantung. Meskipun konsentrasi triasilgliserol dalam darah

menurun pada saat peralihan dari keadaan kenyang ke keadaan lapar, enzim

pada jantung tetap jenuh terhadap subtrat walaupun saturasi enzim tersebut

berkurag di jaringan adiposa. Dengan demikian akan mengarahkan kembali

ambilan triasilgliserol dari jaringan adiposa ke jantung. Hal yang sama terjadi

pada keadaan laktasi, yaitu saat aktivitas jaringan adipose menurun sedangkan

aktivitas jaringan mamae meningkat, memungkinkan ambilan asam lemak

rantai panjang pada trigliserol lipoprotein untuk sintesis lemak susu.

Triasilgliserol diangkut dari usus dalam bentuk kilomikron. Semakin

banyak jumlah triasilgliserol yang diserap, semakin banyak pula kilomikron

yang disintesis. Sebagian VLDL plasma berasal dari hati. VLDL merupakan

alat pengangkut trigliserida dari hati ke jaringan ekstrahepatik.

Tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energy dalam keadaan

normal. Pada keadaan resistensi insulin, kerja enzim lipoprotein lipase

intraseluler akan menjadi aktif sehingga terjadi lipolisis trilgiserid intraseluler.

Keadaan ini akan menghasilkan asam lemak bebas (FFA & NEFA) yang

berlebihan. Asam lemak bebas akan memasuki aliran darah, sebagian akan

digunakan sebagai sumber energi dan sebagian akan dibawa ke hati sebagai

bahan baku pembentukan trigliserid. Di hati asam lemak bebas akan menjadi

trigliserid kembali dan menjadi bagian dari VLDL. Oleh karena itu VLDL

yang dibentuk akan sangat kaya trilgiserid disebut juga VLDL kaya trigliserid

atau VLDL besar (enriched trilgiseride VLDL = large VLDL).

Trigliserid di sirkulasi yang banyak terdapat di VLDL akan bertukar

dengan kolesterol ester dari LDL kolesterol. Hal mana akan menghasilkan

LDL yang kaya akan trigliserid tetapi kurang kolesterol ester (cholesterol ester

depleted LDL). Trigliserid yang dikandung oleh LDL akan dihidrolisis oleh

enzim lipase hati (yang biasanya meningkat pada resistensi insulin) sehingga

menghasilkan LDL yang kecil tetapi padat, yang dikenal dengan LDL kecil

padat (small dense LDL). Partikel LDL kecil padat ini sifatnya mudah

teroksidasi.

Page 6: trigliserol

Trigliserid VLDL besar juga dipertukarkan dengan kolesterol ester

dari HDL dan menghasilkan HDL miskin kolesterol ester tapi kaya trigliserid.

HDL yang bentuk demikian menjadi lebih mudah dikatabolisme oleh ginjal

sehingga jumlah HDL dalam plasma menurun. Pada keadaan resistensi insulin

juga terjadi ketidak-mampuan kerja enzim lipoprotein lipase endotelium yang

mengakibatkan klirens VLDL dari plasma menjadi lebih lambat sehingga

VLDL plasma meningkat. Oleh karena itu pada resistensi insulin terjadi

kelainan profil lipid yang khas yaitu ditandai oleh kadar trigliserid tinggi,

HDL-kolesterol rendah dan banyak LDL kecil padat (trias lipid).

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat di dalam darah

dan berbagai organ di dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia, trigliserida

merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam

lemak. Mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan

trigliserida di dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolestrol.

Lemak yang berasal dari buah-buahan, seperti kelapa, durian, dan avokad

tidak mengandung kolestrol, tetapi kadar trigliseridanya tinggi. Beberapa

faktor yang mempengaruhi kadar trigliserida di dalam darah adalah

kegemukan,makanan berlemak, gula biasa(glucose), dan alkohol. Para ahli

menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida di dalam darah merupakan

salah satu risiko penyakit jantung koroner (PJK).

C. Aplikasi Klinis

1. Perlemakan hati

Paerlemakan hati dapat digolongkan menjadi dua kategori utama.

Tipe pertama berkaitan dengan kenaikan kadar asam lemak bebas dalam

darah. Peningkatan ini bisa terjadi akibat mobilisasi lemak dari jaringan

adiposa atau hasil hidrolisis triasilgliserol atau kilomikron oleh enzim

lipoprotein lipase. Peningkatan asam lemak bebas akan diambil oleh

kilomikron ke hati dan mengalami esterifikasi. Produksi VLDL tidak

dapat mengikuti kecepatan influs asam lemak bebas sehingga terjadi

penimbunan triasilgliserol yang menyebabkan perlemakan hati.jumlah

triasilgliserol dalam hati akan semakin meningkat pada keadaan kelaparan

Page 7: trigliserol

dan diet tinggi lemak. Hal ini bisa dipengaruhi karena rendahnya kadar

insulin dan terganggunya sintesis protein.

Tipe kedua biasanya trjadi akibat penyekatan metabolic pada

produksi lipoprotein plasma yang memberi peluang triasilgliserol

berakumulasi. Secara toritis lesi dapat terjadi karena penyekatan pada

sintesis apolipoprotein, penyekatan pada sintesis lipoprotein dari lipid

serta apolipoprotein, kegagalan sintesis fosfolipid yang ditemukan pada

lipoprotein, atau kegagalan pada sekresinya.

2. Penyakit jantung koroner

LDL kolesterol atau lipoprotein berkepadatan rendah adalah

kolesterol jahat karena LDL melekat pada dinding arteri. Jika timbunan

LDL semakin banyak bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri.

Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi dimana otot jantung

mengalami kerusakan karena kurangnya suplai darah. Penyakit jantung

koroner merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat. Penyakit

ini menyerang pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Arteri

coronaria pada penderita PJK mengalami penyempitan sehingga suplai

darah ke otot jantung itu sendiri akan menurun. Timbunan lemak,

kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah secara perlahan-

lahan pada akhirnya akan mengakibatkan menyempitnya pembuluh darah.

Pada waktu pembuluh darah menyempit, jantung harus bekerja lebih keras

dan ini menyebabkan nyeri dada. Kalau pembuluh darah tersumbat sama

sekali, pemasokan darah ke jantung akan terhenti. Inilah yang disebut

serangan jantung. Faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner ini

adalah kolesterol, kebiasaan merokok dan hipertensi

3. Stroke

Stroke adalah penyakit neurologi yang utama. Stroke terjadi akibat

gangguan pembuluh darah di otak. Otak mengalami gangguan pasokan

darah, oksigen, dan nutrisi, sehingga menyebabkan gangguan fungsi dan

kematian sel-sel otak. Pembuluh darah yang mensuplai kebutuhan oksigen

dan nutrisi otak antara lain arteri karotis interna dan eksterna.

Page 8: trigliserol

VII. Kesimpulan

1. Pengukuran kadar trigliserida dengan metode CHOD-PAP menggunakan

campuran serum dengan reagen triglserid.

2. Berdasarkan hasil praktikum, kadar trigliserid dari probandus yaitu 82 mg/dl.

Hal ini menunjukan kadar trigliserida probandus normal < 200 mg/dl.

3. LDL yang mengangkut kolesterol dan trigliserid merupakan lipoprotein jahat

karena menempel pada pembuluh darah yang dpat mnyebabkan penyumbatan

dan penyempitan pembuluh darah. Hal ini bisa menimbulkan aterosklerosis

dan aenyakit jantung koroner.

Page 9: trigliserol

DAFTAR PUSTAKA

Lehninger. Biosintesis Triasilgliserol. Dalam: Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga,

1982: 290.

Murrey, Robert K, at all. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam : Biokimia

Harper edisi 25. Jakarta : EGC. 254-63

Price, Sylvia A, at all. 2006. Lipid : penyakit aterosklerosis koroner. Dalam :

Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit edisi 6: Jakarta : EGC. 531-

3.

Samudro, Pugud. 2008. Dislipidemi. Dalam : Materi Kuliah Blok Endokrin dan

Metabolisme. Purwokerto : RSMS.

Sherwood, Lauralee. 2001. Kontrol Endokrin atas Metabolisme Bahan Bakar. Dalam:

Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem) Edisi 2. Jakarta : EGC. 661-7.