tribun jogja/sri cahyani putri purwaningsih …

1
SELASA KLIWON 13 JULI 2021 @tribunjogja @tribunjogjafanspage tribunjogja tribunjogjatv tribunjogja.com 4 JOGJA REGION BANTUL, TRIBUN - Kabupaten Bantul memulai tahun pelajaran baru 2021/2022 secara daring pada Senin (12/7). Kegiatan bel- ajar siswa di tengah pandemi Co- vid-19 ini dimulai dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang juga dilakukan seca- ra virtual atau daring. Kepala Dinas Pendidikan, Pe- muda, dan Olahraga (Dikpo- ra) Kabupaten Bantul, Isdarmo- ko menjelaskan, berdasarkan Permendikbud No 18/2016 tentang MPLS, Perbub Nomor 33/2021 tentang PPDB, dan Keputusan Kepala Dinas Dikpo- ra tentang penetapan kalender pendidikan, awal tahun pelajar- an baru 2021/2022 dimulai secara serentak pada Senin 12 Juli 2021. “Kegiatan awal dii- si dengan MPLS yang tujuannya mengenali potensi diri peser- ta didik baru, membantu peser- ta didik baru dalam berdaptasi dengan lingkungan sekolah,” ujarnya. Adapun peserta dari se- luruh jenjang sekolah/satu- an pendidikan se-Kabupaten Bantul pada tahun pelajar- an 2021/2022 ini secara to- tal ada 155.510 siswa. Jum- lah itu terdiri dari 36.026 siswa PAUD mulai dari TK/ RA, KB, TPA dan SPS. Kemu- dian, jenjang sekolah dasar/ madarasah ibtidaiyah se- jumlah 77.929 siswa, serta SMP/MTs berjumlah 41.555 siswa. MPLS juga bertujuan menum- buhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai pe- serta didik baru, serta mengem- bangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah. Kegi- atan MPLS meliputi penguatan pendidikan karakter, pembinaan mental keagamaan, wawasan wi- yata mandala, pengenalan kuri- kulum pendidikan, tata tertib se- kolah, dan lain-lain. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih memaparkan, akibat si- tuasi pandemi Covid-19, sistem pendidikan di seluruh dunia ter- kena dampak langsung. Data UNESCO mencatat lebih dari 90 persen atau di atas 1,3 mi- liar populasi siswa global harus belajar dari rumah. “Hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikan- nya. Akibat pandemi pula, juta- an pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran ja- rak jauh atau belajar dari ru- mah. Hal ini dilakukan agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memu- tus rantai penularannya,” ung- kapnya. Ia berpesan agar para orang tua untuk tetap aktif terlibat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah. Ayah dan ibu bahu-membahu memberi- kan motivasi, menemani bela- jar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya. Selain itu, guru-guru di Bantul juga giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembela- jaran di masa pandemi. Wakil Bupati Bantul sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Per- cepatan Penanganan Covid-19, Joko Purnomo menyatakan bah- wa dengan adanya pendidikan secara daring ini, merupakan ke- sempatan baik orang tua me- miliki waktu yang banyak untuk melakukan pendampingan kepa- da putra putrinya, dalam bidang pendidikan, ibadah dan lain-lain. Sembari mengikuti kegiatan se- kolah melalui virtual atau daring . (nto/bby) Jumlah Petugas Penyembelih Hewan Kurban Dibatasi KULON PROGO, TRIBUN – Perayaan Idulad- ha pada 2021 ini dipastikan bakal kembali diatur secara khusus, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kulon Progo pun mengeluarkan panduan tata cara pengajuan rekomendasi tempat penjualan atau pemotongan hewan kurban. Hal itu meng- acu pada Surat Edaran Bupati Kulon Progo bernomor 451/2231 tentang Iduladha dan pelaksana- an kurban tahun 1442H/2021M dalam pem- berlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ka- bupaten Kulon Progo, Aris Nugroho men- jelaskan, pengajuan tempat penjualan atau pengajuan bisa dilakukan secara da- ring melalui aplikasi TaniKu maupun manu- al. Pendaftaran paling lambat pada 15 Juli 2021. Dinas terkait bersama Kemenag Ku- lon Progo kemudian akan melakukan verifi- kasi. Apabila memenuhi persyaratan, akan diterbitkan surat rekomendasi dari Distan- pangan setempat. “Verifikasi ini kami lakukan untuk mengeta- hui kesiapan tempat pemotongan hewan dan pelaksanaan protokol pencegahan penularan Covid-19,” ucap Aris, Senin (12/7). Nantinya, pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilakukan setelah pemberlakuan pem- batasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat selesai hingga 20 Juli 2021 mendatang. Pe- motongan hewan kurban bisa dilakukan pada 21-23 Juli 2021, namun jumlah orang yang menyembelihnya dibatasi. Aris mengatakan, penyembelihan sapi bisa dilakukan oleh maksi- mal 5-7 orang, sedangkan kambing maksimal 2 orang. “Pembatasan orang yang melakukan penyembelihan hewan kurban ini untuk meng- hindari kerumunan,” katanya. Tenaga penyembelihan hewan dari luar da- erah harus menunjukkan surat keterangan ha- sil rapid test antigen negatif. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan penyebaran virus coro- na. (scp) 31 Mahasiswa ITNY Magang di Kementerian ATR/BPN SLEMAN, TRIBUN – Sebanyak 31 mahasiswa Fa- kultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Insti- tut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) bakal mengikuti kegiatan magang di Kementerian Agra- ria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Mereka telah mengikuti serangkai- an tahapan seleksi dan dinyatakan lulus untuk mengikuti kegiatan diklat virtual selama sebu- lan mulai 5 Juli, sebelum diterjunkan ke unit ker- ja masing-masing. Peserta magang di Kementerian ATR/BPN dalam rangka Merdeka Belajar Kuliah Merdeka (MBKM) ini terdiri dari 29 mahasiswa Program Studi Peren- canaan Wilayah dan Kota (PWK) serta dua orang dari Progam Studi Teknik Sipil. Penempatan ma- hasiswa Prodi PWK di Direktorat Jenderal Tata Ru- ang (DJTR) sejumlah 24 orang, Di- rektorat Jenderal Penataan Agraria (DJPA) 4 orang, serta Biro Organi- sasi dan Kepegawaian satu orang. Penempatan mahasiswa Prodi Tek- nik Sipil di Direktorat Survey dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (DSPPR) serta Biro Keuangan dan Barang Milik Negara. Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian ATR/BPN, Deni San- to, ST, MSc menyampaikan bahwa seluruh peserta yang diterima ma- gang di Kementerian ATR/BPN diwajibkan mengi- kuti pembekalan dari PPSDM.“Pembekalan ini un- tuk mengenal lebih jauh tugas dan fungsi sesuai dengan unit penem- patannya masing-masing, baik sync- hronous maupun e-Learning dengan pendampingan mentor dan dosen pendamping”, kata Deni. Setelah kegiatan pembekalan, ke- giatan magang sesuai penempat- annya dimulai pada Agustus. Peran mentor dan dosen pendamping sa- ngat penting dalam mengawal pelak- sanaan, monitoring, dan evaluasi ke- giatan magang. Dosen pendamping magang untuk Program Studi PWK sejumlah 7 orang, sedangkan dosen pendamping Prodi Teknik Sipil ada dua orang. Deni juga menyampaikan bahwa untuk seluruh peserta, mentor, dan dosen pendamping magang akan diberikan sertifikat dari Kementerian ATR/ BPN. “Bagi Bapak Ibu dosen pendamping harapan- nya bisa sebagai salah satu perwujudan tridarma perguruan tinggi di masyarakat,” pungkas Deni. Grand Launching Magang MBKM Kementerian ATR/BPN akan digelar pada 15 Juli 2021 oleh Menteri ATR/BPN, Sofyan A Djalil. Kegiatan akan diikuti oleh seluruh peserta, mentor/OPD, dan dosen pendamping. Mahasiswa ITNY merasa sa- ngat beruntung diterima magang MBKM di Ke- menterian ATR/BPN, dan mendapatkan pembe- kalan/diklat selama satu bulan penuh sebagai bekal pengetahuan sesuai kebutuhan unit pe- nempatannya. (rls/ord) ISTIMEWA DIBUKA - Pemerintah Kabupaten Bantul membuka masa pengenal- an lingkungan sekolah (MPLS) yang digelar secara daring, Senin (12/7). Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di Bantul Digelar Secara Daring KULON PROGO, TRIBUN – Pedagang dari Perkum- pulan Kuliner Alun-alun Wates (Paku Alwa) memin- ta Pemerintah Kabupa- ten (Pemkab) Kulon Progo kembali membuka akses dan aktivitas di ruang publik itu. Kawasan itu ditutup sejak 4 Juli 2021 lalu, seiring masa pember- lakuan pembatasan kegi- atan masyarakat (PPKM) darurat 3-20 Juli. Perwakilan Paku Alwa, Bimo Prasetyo berharap akses Alun-alun Wates bisa kembali dibuka dan PPKM tak diperpanjang. Ia menyebut selama ini ada sekitar 200 pedagang yang berjualan di kawasan alun-alun. Mereka cen- derung tak mendapatkan penghasilan setelah akses Alun-alun Wates ditutup pemerintah. Meskipun para pedagang diperbolehkan untuk berjualan di tempat lain, diakuinya pihak Paku Alwa kesulita mengarahkan sejumlah pedagang. “Tidak seluruh pedagang bisa berjualan di tempat lain, karena (area) juga terbatas,” kata Bimo se- usai beraudiensi dengan Bupati Kulon Progo, Senin (12/7). Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperin- dag) Kulon Progo disebut- nya memang telah menso- sialisasikan perpindahan sementara para pedagang ke tempat lain itu melalui media sosial. Masyarakat bisa memesan makanan dari para pedagang itu secara daring ataupun takeaway. Namun, Bimo menyebut hal itu belum optimal, lan- taran baru sekitar 2 persen saja pedagang yang bisa menerapkan skema itu. Lebih banyak menu ma- kanan lain dari pedagang yang tidak memungkinkan untuk dijual secara online ataupun takeaway. Ia me- nyebut, beberapa jenis ma- kanan yang berharga relatif murah jadi terbebani ong- kos kirim (ongkir) tak sedi- kit jika menerapkan sistem tersebut. “Contohnya, berjual- an soto sulit untuk dijual secara online. Lalu, cilok kalau cuma beli Rp3 ribu atau Rp5 ribu untuk di- antar, belum biaya ong- kir, siapa yang mau ba- yar. Tapi, mudah-mudah- an kami diberi semangat dan PPKM segera selesai, sehingga kita bisa men- dapatkan rezeki lain yang lancar,” ungkapnya. Sayangnya, permintaan para pedagang itu bertepuk sebelah tangan. Pemkab Kulon Progo tetap teguh untuk menutup Alun-alun Wates selama berlangsung- nya PPKM darurat. Bupati Kulon Progo, Sutedjo me- ngatakan kebijakan pem- berlakuan pembatasan ke- giatan masyarakat (PPKM) darurat sudah diatur da- lam Instruksi Menteri Da- lam Negeri (Inmendagri) Nomor 15/2021 dan In- struksi Gubernur DIY No- mor 16/2021. Kemudian, ditindaklanjuti dengan In- struksi Bupati (Inbup) Ku- lon Progo Nomor 17/2021. “Bukan berarti kami me- larang pedagang berjual- an, hanya saja tidak boleh kalau jualannya memusat di satu titik. Terus terang kami tidak bisa membuka alun-alun kembali selama PPKM darurat ini masih berlangsung. Kami minta pengertiannya dari para pedagang,” kata Sutedjo. Kompensasi Menurutnya, penutupan ini hanya bersifat semen- tara dan segera disesu- aikan jika PPKM darurat sudah berakhir. Hal itu untuk mencegah penular- an Covid-19 dan sebagai respons atas tingginya angka kematian pasien akibat tertulari. Ia mene- gaskan bahwa pemerintah juga mengharapkan kon- disi kembali normal dan Alun-alun Wates bisa ra- mai kunjungan warga lagi, serta usaha pedagang lan- car dan aktivitas olahraga kembali berjalan. Di sisi lain, Sutedjo justru ber- janji akan mengupayakan memberi kompensasi bagi pedagang yang terdampak penutupan itu. “Kalau tidak berbuat se- suatu sesuai arahan pe- merintah pusat kita ber- dosa dan salah. Sehingga penutupan kawasan Alwa harus dijalankan sampai berakhirnya masa PPKM darurat ini. Maka, salah satu solusinya kita akan mengupayakan semacam kompensasi bantuan un- tuk membantu mereka yang terdampak penutup- an,” ucap Sutedjo. Namun demikian, pihak- nya belum bisa menyam- paikan bentuk kompensa- sinya. Ia hanya menyebut bahwa kompensasi itu akan segera direalisasi- kan. (scp) INGIN BERDAGANG LAGI z Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menutup akses dan aktivitas di kawasan Alun-alun Wates selama masa PPKM darurat, 3-20 Juli 2021. z Kebijakan itu membuat para pedagang kuliner yang biasa berjualan di kawasan itu mengeluh tak punya pendapatan. z Pedagang menyebut beberapa jenis makanan cen- derung tak bisa dijual dengan skema online maupun takeaway, selain juga ada beban ongkir. Beli Cilok Harus Terbebani Ongkir Tak Ada Pemasukan, Pedagang Kuliner Berharap Alun-Alun Wates Dibuka Kembali TRIBUN JOGJA/SRI CAHYANI PUTRI PURWANINGSIH LENGANG - Deretan tenda lapak berjualan pada pedagang di kawasan Alun-alun Wates tampak melompong, setelah Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menutup aktivitas ruang publik tersebut selama masa PPKM Darurat. Foto diambil belum lama ini. Angka Kematian Pasien di Gunungkidul Masih Tinggi GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Kasus baru konfir- masi positif Covid-19 di Gunungkidul sedikit melandai, berdasarkan laporan Dinas Kesehat- an (Dinkes) setempat pada Senin (12/7). Na- mun, laporan angka kematian harian masih ter- bilang tinggi. Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty melaporkan pada Senin kemarin terda- pat 180 kasus konfirmasi positif baru.”Seba- nyak 17 kasus di antaranya dilaporkan mening- gal dunia,” kata Dewi. Menurutnya, sebagian besar pasien yang meninggal dunia itu kehilangan nyawanya saat dirawat di rumah sakit (RS). Hanya ada 4 pa- sien isolasi mandiri (isoman) yang dilaporkan meninggal. Angka pasien sembuh pun terbi- lang tinggi, yaitu 246 kasus. Menurut Dewi, 163 kasus baru kini menjalani perawatan dan isoman. “Sampai hari ini (kemarin), ada 9.901 kasus konfirmasi positif Covid-19 secara ku- mulatif,” ungkapnya. Adapun angka kematian kumulatif kini men- capai 427 kasus dan 3.194 kasus dalam pe- rawatan maupun isoman. Adapun pasien yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 6.280 ka- sus. Terkait tingginya kasus kematian pasien isoman, Dewi menyatakan akan meningkatkan pemantauan. Ia juga berharap pasien rutin ber- komunikasi dengan petugas medis. “Kami harapkan mereka proaktif melaporkan kondisi hingga kebutuhan medisnya ke fasili- tas kesehatan,” katanya. Staf Administrasi, Logistik dan Pendamping- an SDM PMI Gunungkidul, Saiful Asrofi me- maparkan sepanjang Juli, tercatat 19 jenazah pasien isoman yang ditangani tim pemakam- an PMI Gunungkidul. “Tak hanya pemakaman, permintaan rukti (memandikan) jenazah juga meningkat,” ungkap Saiful. Sementara itu, di Padukuhan Karang Te- ngah, Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, wila- yah domisili JS alias Kelik dan CD, sepasang suami istri yang meninggal saat menjalani iso- man, kini termasuk zona merah Covid-19. Desa tersebut rupanya darurat Covid-19 kare- na banyaknya penularan yang terjadi akhir-akhir ini. “Saya melihatnya penyebaran kok cepat se- kali. Kebetulan di Nogotirto ini zonanya jadi me- rah karena banyak kasus,” jelas Dukuh Karang Tengah III, Surahmin. Ia menjelaskan, khusus di padukuhan Ka- rang Tengah tercatat sudah ada sekitar 80 warga yang terpapar Covid-19. Jumlah tersebut tersebar di 17 Rukun Tetangga (RT) dan 6 Ru- kun Warga (RW). Sebanyak 26 orang dinyata- kan sembuh, 6 orang meninggal dunia karena Covid-19, dan 48 sisanya masih menjalani pe- rawatan serta isolasi mandiri. Kendati demiki- an, warga yang terpapar Covid-19 dan dinyata- kan meninggal saat isoman baru menimpa JS dan CD saja. (alx/hda)

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRIBUN JOGJA/SRI CAHYANI PUTRI PURWANINGSIH …

SELASA KLIWON 13 JULI 2021

@tribunjogja @tribunjogjafanspage tribunjogja tribunjogjatvtribunjogja.com

4

JOGJA REGION

BANTUL, TRIBUN - Kabupaten Bantul memulai tahun pelajaran baru 2021/2022 secara daring pada Senin (12/7). Kegiatan bel-ajar siswa di tengah pandemi Co-vid-19 ini dimulai dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang juga dilakukan seca-ra virtual atau daring.

Kepala Dinas Pendidikan, Pe-muda, dan Olahraga (Dikpo-ra) Kabupaten Bantul, Isdarmo-ko menjelaskan, berdasarkan Permendikbud No 18/2016 tentang MPLS, Perbub Nomor 33/2021 tentang PPDB, dan Keputusan Kepala Dinas Dikpo-ra tentang penetapan kalender pendidikan, awal tahun pelajar-an baru 2021/2022 dimulai secara serentak pada Senin 12 Juli 2021. “Kegiatan awal dii-si dengan MPLS yang tujuannya mengenali potensi diri peser-ta didik baru, membantu peser-ta didik baru dalam berdaptasi dengan lingkungan sekolah,” ujarnya.

Adapun peserta dari se-luruh jenjang sekolah/satu-an pendidikan se-Kabupaten Bantul pada tahun pelajar-an 2021/2022 ini secara to-tal ada 155.510 siswa. Jum-lah itu terdiri dari 36.026 siswa PAUD mulai dari TK/RA, KB, TPA dan SPS. Kemu-dian, jenjang sekolah dasar/madarasah ibtidaiyah se-jumlah 77.929 siswa, serta SMP/MTs berjumlah 41.555 siswa.

MPLS juga bertujuan menum-buhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai pe-serta didik baru, serta mengem-

bangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah. Kegi-atan MPLS meliputi penguatan pendidikan karakter, pembinaan mental keagamaan, wawasan wi-yata mandala, pengenalan kuri-kulum pendidikan, tata tertib se-kolah, dan lain-lain.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih memaparkan, akibat si-tuasi pandemi Covid-19, sistem pendidikan di seluruh dunia ter-kena dampak langsung. Data UNESCO mencatat lebih dari 90 persen atau di atas 1,3 mi-liar populasi siswa global harus belajar dari rumah.

“Hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikan-nya. Akibat pandemi pula, juta-an pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran ja-rak jauh atau belajar dari ru-mah. Hal ini dilakukan agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memu-tus rantai penularannya,” ung-

kapnya.Ia berpesan agar para orang

tua untuk tetap aktif terlibat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah. Ayah dan ibu bahu-membahu memberi-kan motivasi, menemani bela-jar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya. Selain itu, guru-guru di Bantul juga giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembela-jaran di masa pandemi.

Wakil Bupati Bantul sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Per-cepatan Penanganan Covid-19, Joko Purnomo menyatakan bah-wa dengan adanya pendidikan secara daring ini, merupakan ke-sempatan baik orang tua me-miliki waktu yang banyak untuk melakukan pendampingan kepa-da putra putrinya, dalam bidang pendidikan, ibadah dan lain-lain. Sembari mengikuti kegiatan se-kolah melalui virtual atau daring. (nto/bby)

Jumlah Petugas Penyembelih Hewan Kurban Dibatasi

KULON PROGO, TRIBUN – Perayaan Idulad-ha pada 2021 ini dipastikan bakal kembali diatur secara khusus, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kulon Progo pun mengeluarkan panduan tata cara pengajuan rekomendasi tempat penjualan atau pemotongan hewan kurban. Hal itu meng-acu pada

Surat Edaran Bupati Kulon Progo bernomor 451/2231 tentang Iduladha dan pelaksana-an kurban tahun 1442H/2021M dalam pem-berlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ka-bupaten Kulon Progo, Aris Nugroho men-jelaskan, pengajuan tempat penjualan atau pengajuan bisa dilakukan secara da-ring melalui aplikasi TaniKu maupun manu-al. Pendaftaran paling lambat pada 15 Juli 2021. Dinas terkait bersama Kemenag Ku-lon Progo kemudian akan melakukan verifi-kasi. Apabila memenuhi persyaratan, akan

diterbitkan surat rekomendasi dari Distan-pangan setempat.

“Verifikasi ini kami lakukan untuk mengeta-hui kesiapan tempat pemotongan hewan dan pelaksanaan protokol pencegahan penularan Covid-19,” ucap Aris, Senin (12/7).

Nantinya, pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilakukan setelah pemberlakuan pem-batasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat selesai hingga 20 Juli 2021 mendatang. Pe-motongan hewan kurban bisa dilakukan pada 21-23 Juli 2021, namun jumlah orang yang menyembelihnya dibatasi. Aris mengatakan, penyembelihan sapi bisa dilakukan oleh maksi-mal 5-7 orang, sedangkan kambing maksimal 2 orang. “Pembatasan orang yang melakukan penyembelihan hewan kurban ini untuk meng-hindari kerumunan,” katanya.

Tenaga penyembelihan hewan dari luar da-erah harus menunjukkan surat keterangan ha-sil rapid test antigen negatif. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan penyebaran virus coro-na. (scp)

31 Mahasiswa ITNY Magang di Kementerian ATR/BPNSLEMAN, TRIBUN – Sebanyak 31 mahasiswa Fa-kultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Insti-tut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) bakal mengikuti kegiatan magang di Kementerian Agra-ria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Mereka telah mengikuti serangkai-an tahapan seleksi dan dinyatakan lulus untuk mengikuti kegiatan diklat virtual selama sebu-lan mulai 5 Juli, sebelum diterjunkan ke unit ker-ja masing-masing.

Peserta magang di Kementerian ATR/BPN dalam rangka Merdeka Belajar Kuliah Merdeka (MBKM) ini terdiri dari 29 mahasiswa Program Studi Peren-canaan Wilayah dan Kota (PWK) serta dua orang dari Progam Studi Teknik Sipil. Penempatan ma-hasiswa Prodi PWK di Direktorat Jenderal Tata Ru-

ang (DJTR) sejumlah 24 orang, Di-rektorat Jenderal Penataan Agraria (DJPA) 4 orang, serta Biro Organi-sasi dan Kepegawaian satu orang. Penempatan mahasiswa Prodi Tek-nik Sipil di Direktorat Survey dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (DSPPR) serta Biro Keuangan dan Barang Milik Negara.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian ATR/BPN, Deni San-to, ST, MSc menyampaikan bahwa seluruh peserta yang diterima ma-gang di Kementerian ATR/BPN diwajibkan mengi-kuti pembekalan dari PPSDM.“Pembekalan ini un-

tuk mengenal lebih jauh tugas dan fungsi sesuai dengan unit penem-patannya masing-masing, baik sync-hronous maupun e-Learning dengan pendampingan mentor dan dosen pendamping”, kata Deni.

Setelah kegiatan pembekalan, ke-giatan magang sesuai penempat-annya dimulai pada Agustus. Peran mentor dan dosen pendamping sa-ngat penting dalam mengawal pelak-sanaan, monitoring, dan evaluasi ke-giatan magang. Dosen pendamping magang untuk Program Studi PWK

sejumlah 7 orang, sedangkan dosen pendamping Prodi Teknik Sipil ada dua orang.

Deni juga menyampaikan bahwa untuk seluruh peserta, mentor, dan dosen pendamping magang akan diberikan sertifikat dari Kementerian ATR/BPN. “Bagi Bapak Ibu dosen pendamping harapan-nya bisa sebagai salah satu perwujudan tridarma perguruan tinggi di masyarakat,” pungkas Deni.

Grand Launching Magang MBKM Kementerian ATR/BPN akan digelar pada 15 Juli 2021 oleh Menteri ATR/BPN, Sofyan A Djalil. Kegiatan akan diikuti oleh seluruh peserta, mentor/OPD, dan dosen pendamping. Mahasiswa ITNY merasa sa-ngat beruntung diterima magang MBKM di Ke-menterian ATR/BPN, dan mendapatkan pembe-kalan/diklat selama satu bulan penuh sebagai bekal pengetahuan sesuai kebutuhan unit pe-nempatannya. (rls/ord)

ISTIMEWA

DIBUKA - Pemerintah Kabupaten Bantul membuka masa pengenal-an lingkungan sekolah (MPLS) yang digelar secara daring, Senin (12/7).

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di Bantul Digelar Secara Daring

KULON PROGO, TRIBUN – Pedagang dari Perkum-pulan Kuliner Alun-alun Wates (Paku Alwa) memin-ta Pemerintah Kabupa-ten (Pemkab) Kulon Progo kembali membuka akses dan aktivitas di ruang publik itu. Kawasan itu ditutup sejak 4 Juli 2021 lalu, seiring masa pember-lakuan pembatasan kegi-atan masyarakat (PPKM) darurat 3-20 Juli.

Perwakilan Paku Alwa, Bimo Prasetyo berharap akses Alun-alun Wates bisa kembali dibuka dan PPKM tak diperpanjang. Ia menyebut selama ini ada sekitar 200 pedagang yang berjualan di kawasan alun-alun. Mereka cen-derung tak mendapatkan penghasilan setelah akses Alun-alun Wates ditutup pemerintah. Meskipun para pedagang diperbolehkan untuk berjualan di tempat lain, diakuinya pihak Paku Alwa kesulita mengarahkan sejumlah pedagang.

“Tidak seluruh pedagang bisa berjualan di tempat lain, karena (area) juga terbatas,” kata Bimo se-usai beraudiensi dengan Bupati Kulon Progo, Senin (12/7).

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperin-dag) Kulon Progo disebut-nya memang telah menso-sialisasikan perpindahan sementara para pedagang ke tempat lain itu melalui media sosial. Masyarakat bisa memesan makanan dari para pedagang itu secara daring ataupun takeaway.

Namun, Bimo menyebut hal itu belum optimal, lan-taran baru sekitar 2 persen saja pedagang yang bisa menerapkan skema itu. Lebih banyak menu ma-kanan lain dari pedagang yang tidak memungkinkan untuk dijual secara online

ataupun takeaway. Ia me-nyebut, beberapa jenis ma-kanan yang berharga relatif murah jadi terbebani ong-kos kirim (ongkir) tak sedi-kit jika menerapkan sistem tersebut.

“Contohnya, berjual-an soto sulit untuk dijual secara online. Lalu, cilok kalau cuma beli Rp3 ribu atau Rp5 ribu untuk di-antar, belum biaya ong-kir, siapa yang mau ba-yar. Tapi, mudah-mudah-an kami diberi semangat dan PPKM segera selesai, sehingga kita bisa men-dapatkan rezeki lain yang lancar,” ungkapnya.

Sayangnya, permintaan para pedagang itu bertepuk sebelah tangan. Pemkab Kulon Progo tetap teguh untuk menutup Alun-alun Wates selama berlangsung-nya PPKM darurat. Bupati Kulon Progo, Sutedjo me-ngatakan kebijakan pem-berlakuan pembatasan ke-giatan masyarakat (PPKM) darurat sudah diatur da-lam Instruksi Menteri Da-lam Negeri (Inmendagri) Nomor 15/2021 dan In-struksi Gubernur DIY No-mor 16/2021. Kemudian, ditindaklanjuti dengan In-struksi Bupati (Inbup) Ku-lon Progo Nomor 17/2021.

“Bukan berarti kami me-larang pedagang berjual-an, hanya saja tidak boleh kalau jualannya memusat di satu titik. Terus terang kami tidak bisa membuka

alun-alun kembali selama PPKM darurat ini masih berlangsung. Kami minta pengertiannya dari para pedagang,” kata Sutedjo.

KompensasiMenurutnya, penutupan

ini hanya bersifat semen-tara dan segera disesu-aikan jika PPKM darurat sudah berakhir. Hal itu untuk mencegah penular-an Covid-19 dan sebagai respons atas tingginya angka kematian pasien akibat tertulari. Ia mene-gaskan bahwa pemerintah juga mengharapkan kon-

disi kembali normal dan Alun-alun Wates bisa ra-mai kunjungan warga lagi, serta usaha pedagang lan-car dan aktivitas olahraga kembali berjalan. Di sisi lain, Sutedjo justru ber-janji akan mengupayakan memberi kompensasi bagi pedagang yang terdampak penutupan itu.

“Kalau tidak berbuat se-suatu sesuai arahan pe-merintah pusat kita ber-dosa dan salah. Sehingga penutupan kawasan Alwa harus dijalankan sampai berakhirnya masa PPKM darurat ini. Maka, salah satu solusinya kita akan mengupayakan semacam kompensasi bantuan un-tuk membantu mereka yang terdampak penutup-an,” ucap Sutedjo.

Namun demikian, pihak-nya belum bisa menyam-paikan bentuk kompensa-sinya. Ia hanya menyebut bahwa kompensasi itu akan segera direalisasi-kan. (scp)

INGIN BERDAGANG LAGI

z Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menutup akses dan aktivitas di kawasan Alun-alun Wates selama masa PPKM darurat, 3-20 Juli 2021.

z Kebijakan itu membuat para pedagang kuliner yang biasa berjualan di kawasan itu mengeluh tak punya pendapatan.

z Pedagang menyebut beberapa jenis makanan cen-derung tak bisa dijual dengan skema online maupun takeaway, selain juga ada beban ongkir.

Beli Cilok Harus Terbebani Ongkir

� Tak Ada Pemasukan, Pedagang Kuliner Berharap Alun-Alun Wates Dibuka Kembali

TRIBUN JOGJA/SRI CAHYANI PUTRI PURWANINGSIH

LENGANG - Deretan tenda lapak berjualan pada pedagang di kawasan Alun-alun Wates tampak melompong, setelah Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menutup aktivitas ruang publik tersebut selama masa PPKM Darurat. Foto diambil belum lama ini.

Angka Kematian Pasien di Gunungkidul Masih TinggiGUNUNGKIDUL, TRIBUN - Kasus baru konfir-masi positif Covid-19 di Gunungkidul sedikit melandai, berdasarkan laporan Dinas Kesehat-an (Dinkes) setempat pada Senin (12/7). Na-mun, laporan angka kematian harian masih ter-bilang tinggi. Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty melaporkan pada Senin kemarin terda-pat 180 kasus konfirmasi positif baru.”Seba-nyak 17 kasus di antaranya dilaporkan mening-gal dunia,” kata Dewi.

Menurutnya, sebagian besar pasien yang meninggal dunia itu kehilangan nyawanya saat dirawat di rumah sakit (RS). Hanya ada 4 pa-sien isolasi mandiri (isoman) yang dilaporkan meninggal. Angka pasien sembuh pun terbi-lang tinggi, yaitu 246 kasus. Menurut Dewi, 163 kasus baru kini menjalani perawatan dan isoman. “Sampai hari ini (kemarin), ada 9.901 kasus konfirmasi positif Covid-19 secara ku-mulatif,” ungkapnya.

Adapun angka kematian kumulatif kini men-capai 427 kasus dan 3.194 kasus dalam pe-rawatan maupun isoman. Adapun pasien yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 6.280 ka-sus. Terkait tingginya kasus kematian pasien isoman, Dewi menyatakan akan meningkatkan pemantauan. Ia juga berharap pasien rutin ber-komunikasi dengan petugas medis.

“Kami harapkan mereka proaktif melaporkan kondisi hingga kebutuhan medisnya ke fasili-

tas kesehatan,” katanya.Staf Administrasi, Logistik dan Pendamping-

an SDM PMI Gunungkidul, Saiful Asrofi me-maparkan sepanjang Juli, tercatat 19 jenazah pasien isoman yang ditangani tim pemakam-an PMI Gunungkidul. “Tak hanya pemakaman, permintaan rukti (memandikan) jenazah juga meningkat,” ungkap Saiful.

Sementara itu, di Padukuhan Karang Te-ngah, Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, wila-yah domisili JS alias Kelik dan CD, sepasang suami istri yang meninggal saat menjalani iso-man, kini termasuk zona merah Covid-19. Desa tersebut rupanya darurat Covid-19 kare-na banyaknya penularan yang terjadi akhir-akhir ini. “Saya melihatnya penyebaran kok cepat se-kali. Kebetulan di Nogotirto ini zonanya jadi me-rah karena banyak kasus,” jelas Dukuh Karang Tengah III, Surahmin.

Ia menjelaskan, khusus di padukuhan Ka-rang Tengah tercatat sudah ada sekitar 80 warga yang terpapar Covid-19. Jumlah tersebut tersebar di 17 Rukun Tetangga (RT) dan 6 Ru-kun Warga (RW). Sebanyak 26 orang dinyata-kan sembuh, 6 orang meninggal dunia karena Covid-19, dan 48 sisanya masih menjalani pe-rawatan serta isolasi mandiri. Kendati demiki-an, warga yang terpapar Covid-19 dan dinyata-kan meninggal saat isoman baru menimpa JS dan CD saja. (alx/hda)