tri hita karana

7
MAKALAH PENERAPAN TRI HITA KARANA DALAM RANGKA PELESTARIAN LINGKUNGAN OLEH: Yanuar Rustrianto B. (NIM. 1391261001) PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013

Upload: yanuar-rustrianto-buwono

Post on 26-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tri Hita Karana

MAKALAH

PENERAPAN TRI HITA KARANA

DALAM RANGKA PELESTARIAN LINGKUNGAN

OLEH:

Yanuar Rustrianto B. (NIM. 1391261001)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2013

Page 2: Tri Hita Karana

1. Pengertian Tri Hita Karana

Kata Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta, dimana kata Tri artinya tiga, Hita

artinya sejahtera atau bahagia dan Karana artinya sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana

artinya tiga hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagiaan bagi umat manusia.

Untuk itu ketiha hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat mencapai hubungan

yang harmonis.

Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, kita sebagai umat manusia perlu

mengusahakan hubungan yang harmonis ( saling menguntungkan ) dengan ketiga hal tersebut

diatas. Karena melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga hal tersebut diatas, akan

tercipta kebahagiaan dalam hidup setiap umat manusia. Oleh sebab itu dapat dikatakan

hubungan harmonis dengan ketiga hal tersebut diatas adalah suatu yang harus dijalin dalam

hidup setiap umat manusia. Jika tidak, manusia akan semakin jauh dari tujuan yang dicita-

citakan atau sebaliknya ia akan menemukan kesengsaraan.

Hakikat mendasar Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab

kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhan

nya, Manusia dengan alam lingkungannya, dan Manusia dengan sesamanya. Dengan

menerapkan filosofi tersebut diharapkan dapat menggantikan pandangan hidup modern yang

lebih mengedepankan individualisme dan materialisme. Membudayakan Tri Hita Karana

akan dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian dan gejolak.

2. Pengertian Keseimbangan Lingkungan

Keseimbangan lingkungan dapat diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk

mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia,serta kemampuan lingkungan

dalam menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya.Keseimbangan lingkungan dapat tercapai

ketika interaksi antara organisme dan faktor lingkungan dan interaksi antar komponen dalam

suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional. Pengertian proporsional disini adalah

lingkungan yang baik dan sehat saling kait mengait antara satu dengan yang lain mulai

manusia itu sendiri untuk menjaga keseimbangan secara adil dan merata guna menjaga

dampak dampak apa yang terjadi apabila hal tersebut tercapai atau tidak tercapai sehingga

berpengaruh pada keuntungan dan kerugian yang terjadi nantinya.

Page 3: Tri Hita Karana

2.1. Dampak keseimbangan lingkungan tercapai hubungannya dengan umat manusia

Manusia sangat tergantung kepada lingkungannya. Oleh karena itu manusia harus

selalu memperhatikan situasi dan kondisi lingkungannya.Lingkungan harus selalu dijaga dan

dipelihara serta tidak dirusak. Lingkungan harus selalu bersih dan rapi. Lingkungan tidak

boleh dikotori atau dirusak. Contoh : Hutan tidak boleh ditebang semuanya, binatang-

binatang tidak boleh diburu seenaknya, karena dapat menganggu keseimbangan alam.

Lingkungan justu harus dijaga kerapiannya, keserasiannya dan kelestariannya. Lingkungan

yang ditata dengan rapi dan bersih akan menciptakan keindahan. Keindahan lingkungan

dapat menimbulkan rasa tenang dan tenteram dalam diri manusia.

Disamping itu Sumber Daya Alam yang kita inginkan untuk umat manusia dapat

terjaga kelestariannya dan tidak akan pernah habis dengan memikirkan untuk meregenerasi

Lingkungan tersebut, Contoh: Pohon yang akan dipakai untuk papan dalam membangun

bangunan perumahan dikarenakan sudah terlalu banyak maka ditebang, tetapi tindak

lanjutnya adalah menanam kembali pohon hutan yang baru. Hal tersebut karena untuk

kemaslahatan manusia dilakukan tetapi penting dipikirkan utk memperbaharuinya kembali.

2.2. Dampak keseimbangan lingkungan tidak tercapai hubungannya dengan manusia

Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mampu mengubah

lingkungan sesuai dengan yang diinginkan, misalnya dengan cara mengeksploitasi sumber

daya alam (SDA) tanpa memikirkan dampaknya. Contoh : Pembabatan dan pembakaran

hutan menyebabkan dampak yang sangat luas yang berakibat hilangnya humus tanah,

ketandusan tanah, berkurangnya sumber air, dan rusaknya tatanan ekosistem. Rusaknya

tatanan ekosistem akan berakibat migrasi hewan-hewan buas dari hutan ke desa-desa untuk

memangsa hewan ternak bahkan manusia. Gajah, babi hutan, dan hewan herbivora lainnya

tidak akan dapat mempertahankan hidup di hutan yang rusak hewan-hewan tersebut

bermigrasi ke perkampungan penduduk dengan merusak tanaman budidaya manusia. Contoh

lainnya dari aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan keseimbangan lingkungan

adalah pencemaran sampah organik, penebangan hutan, penggunaan pestisida berlebihan,

pembangunan permukiman didaerah pertanian yang masih potensial, dan limbah industri

yang mengalirkannya ke pantai, sungai, laut tanpa adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah

(IPAL).

Page 4: Tri Hita Karana

3. Penerapan Filosofi Tri Hita Karana di Kalangan Masyarakat

Penerapan Tri Hita Karana sangatlah berpengaruh terhadap lingkungan dikarenakan

apabila di terapkan akan tercipta keseimbangan yang menyebabkan kelestarian lingkungan di

masyarakat itu sendiri. Hal-hal tersebut sangat penting diketahui karena filosofi Tri Hita

Karana mengajarkan bahwa keseimbangan lingkungan yang harmonis dan selaras dapat

tercapai apabila segi aspek yaitu manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan

manusia dengan Tuhan dapat dilaksankan.

Disinilah peran tri hita karana dalam kosepnya yaitu hubungan manusia denga

manusia Ketika manusia satu dan yang lainnya dalam keadaan tidak menyatu atau berbeda

beda seperti ada perbedaan ,dari kaya dan miskin, baik dan buruk ,dan hal-hal yang membuat

kita tidak sependapat. Menyadari hal demikian kita mesti selalu menjalin hubungan dengan

sesama manusia, hubungan yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan yang baik atau

saling menghormati dan saling membantu, simbiosis mutualisme, sebab hanya hubungan

yang demikian dapat memberi arti kepada hidup manusia. Jadi untuk dapat memetik hikmah

dari kehidupan bersama tersebut seseorang mesti tetap berpegangan kepada ajaran dharma,

yang pada intinya mengharapkan agar dalam kehidupan di muka bumi ini seseorang mesti

selalu mengukur dari diri sendiri. Setiap akan melangkah, seseorang diharapkan bertanya

pada dirinya sendiri, apakah yang dia lakukan tersebut jika ditujukan kepada dirinya sendiri

akan menyebabkan atau memberi akibat baik atau buruk. Itulah rahasia sederhana yang

diajarkan dalam menempuh hidup bersama untuk memperoleh kesuksesan. Apabila semua itu

direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka tentunya tidak akan ada kesulitan dalam

hidup manusia untuk mewujudkan tujuannya.

Kebutuhan hidup yang diperlukan oleh umat manusia bersumber dari alam semesta

dan kita sama-sama merupakan ciptan Tuhan Yang Maha Esa. Perlu kita sadari umat

manusia tidak bisa hidup tanpa alam semesta ( lingkungan ), dalam kitab suci dijelaskan

segala kebutuhan hidup umat manusia hampir semuanya berasal dari alam semesta. Sekali

lagi,manusia tidak bisa hidup tanpa alam semesta ( lingkungan ). Seperti yang kita ketahui

dari hasil hutan banyak sekali tumbuh-tumbuhan, baik yang bisa kita olah menjadi makanan,

obat-obatan, bahan kecantikan, atau untuk bahan bangunan, peralatan mebel dan masih

banyak lagi yang lainnya.

Page 5: Tri Hita Karana

4. Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab

kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita

Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada

keharmonisan hubungan antara: Manusia dengan Tuhannya, Manusia dengan alam

lingkungannya, Manusia dengan sesamanya.

Ketika manusia tidak lagi menghiraukan lingkungannya maka lingkungan pula tidak

akan pernah bersahabat dengan kita. Begitu pula ketika manusia dan sesamanya tidak

memiliki hubungan yang harmonis maka akan terjadilah gesekan-gesekan yang menyebabkan

hal-hal yangtidak kita inginkan bersama apalagi ketika manusia dan ciptaannya tidak terjadi

hubungan yang harmonis tentu akan berdampak sangat buruk bagi manusia dan Lingkungan.