tren isu keperawatan komunitas
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Tren Isu Keperawatan Komunitas
1/5
TREN ISU KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan
kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan
memperlihatkan tren holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan pada manusia secara
keseluruhan dalam segala dimensi, baik dimensi sehat dan dimensi sakit, serta dalam
interaksinya dengan keluarga dan komunitas.
Keperawatan menetapkan diri dalam ilmu sosial bidang lain karena focus asuhan
keperawatan meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta
didik keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik di tingkat D3
keperawatan, S1 keperawatan/kesehatan masyarakat sampai dengan tingkat yang lebih tinggi,
yaitu S2 keperawatan ataupun kesehatan. Organisasi dalam kesehatan, khususnya keperawatan
professional terus-menerus menekankan pentingnya pendidikan bagi perawat dalam
mendapatkan dan memperluas peran baru.
Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik di mana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus-menerus
meningkatkanotonomi dan penghargaan sebagai anggota dari tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan
sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan
keperawatan sebagai profesi meliputi : pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dank ode etik.
Aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan tren dalam pendidikan dan
praktik keperawatan. Tren lain yang sedang dibicarakan adalah :
1.
Pengaruh politik terhadap keperawatan professional.
2. Pengaruh perawat dalam peraturan dan praktik keperawatan.
Pengaruh Politik terhadap Keperawatan Profesional
-
7/28/2019 Tren Isu Keperawatan Komunitas
2/5
Keterlibatan peraat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa
nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sanger, dan Lavinia Dock telah memengaruhi
dalam pembuatan keputusan di berbagai bidang (seperti masalah sanitasi, pemenuhan kebutuhan
nutrisi, masalah keluarga berencana) nampaknya perawat kurang dihargai sebagai kelompok.
Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perawat mengenai masalah perawatan
kesehatan pada komunitas.
Seiring dengan banyaknya lulusan yang berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota
profesi, mereka membawa keperawatan kedalam aktivitas dan kegiatan dikampus/universitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk memengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk
memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut
membentuk hasil yang diinginkan (Rogge, 1987). Pada tahun 1985, Stanhope dan Talbott (lihat
Marson 1990) perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah
wanita dan politik merupakan dominasi laki-laki. Keterlibatan perawat dalam politik
mendapatkan perhatian yang lebih besar dari kurikulum keperawatan, organisasi professional,
dan tempat perawatan kesehatan. (Stanhope dan Belcher,1993). Perawat secara individu dapat
memengaruhi keputusan politik pada semua tingkat pemerintahan. Organisasi keperawatan
mampu menggabungkan semua upaya seperti pada Nursings Agenda for Health Care Reform
(Tri-Council,1991) secara kritis menerapkan pengaruh perawat dalam politik sedini mungkin
(Hall-Long, 1995). Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public kedalam kurikulum
keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan
tempat praktik klinik dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan di masyarakat.
Di Indonesia, organisasi PPNI telah melakukan pembenahan dan perubahan-perubahan
kea rah kemajuan yang sangat mendasar dalam organisasi. Organisasi keperawatan di Indonesia
telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah seiring dengan adanya Keputusan Menkes
No.1239 Keputusan Menkes tentang Registrasi dan Praktik Perawat. Sedangkan bagi tenaga
dokter dilakukan penerapan Permenkes No.1419/Menkes/Per./X/2005 tentang penyelenggaran
praktik dokter dan dokter gigi. Perawat saat ini sudah banyak yang memiliki kemampuan
memadai, baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan yang tidak kalah dari profesi lain.
Oleh karena itu, sudah waktunya perawat menetapkan suatu keputusan serta pengambilan
kebijakan dalam penerapan proses asuhan keperawatan. Lulusan keperawatan yang telah masuk
-
7/28/2019 Tren Isu Keperawatan Komunitas
3/5
dalam jajaran pemerintah, politik, san sebagainya sebaiknya turut membesarkan organisasi
profesi. Kebijakan pemerintah tentang pengakuan tenaga kesehatan masyarakat untuk
menduduki jabatan kepala puskesmas yang dipegang oleh tenaga non medis (Kesehatan
Masyarakat), kepala PUSDIKNAKES dan tidak menutup kemungkinan Menteri kesehatan telah
menunjukkan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sebab tenaga-tenaga tersebut sudah
dibekali dengan kemampuan manajerial yang baik. Kita berharap pemerintah memperhitungkan
dalam penerapan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan jabatan politis tenaga kesehatan
masyarakat/tenaga keperawatan.
Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan
Aktivitas dan komitmen politik merupakan bagian dari profesionalisme, sedangkan
politik merupakan aspek yang penting dalam memberikan perawatan kesehatan. Oleh sebab itu,
perawat tidak boleh memandang politik sebagai urusan yang kotor, tetapi sebagai suatu
kenyataan dimana termasuk didalamnya seni mempengaruhi, bernegosiasi, dan berinteraksi
sosial. Perawat telah terlibat dalam bentuk politik yang berbeda, disekolah keperawatan dan
tempat perawatan kesehatan ketika mencari tambahan sumber daya, peningkatan kemandirian,
dan tanggung gugat terhadap penguasa. Ketrampilan yang diperbolehkan melalui pengalaman
dapat ditansfer ke dalam politik pembuatan kebijakan perawatan kesehatan. Sepanjang perawat
mempertahankan keterlibatannya dalam kebijakan dan praktik asuhan keperawatan, informasi
yang tidak tepat dari pihak luar tidak dapat memaksakan keinginan mereka pada keperawatan
dan praktik keperawatan. Kelompok bukan keperawatan, sering kali disampaikan oleh pemberi
keperawatan kesehatan lain, mencoba untuk menekankan aturan perizinan institusi, pendidikan
berkelanjutan yang baku, pembatasan praktik keperawatan lanjutan, dan aturan lain yang
berkenan dengan profesi di mana profesi tersebut harusmemiliki suara sendiri dalam
memberikan keputusan dalam hal tersebut di atas dan berbagai bidang lain yang memengaruhi
kualitas asuhan keperawatan. Walaupun perawat telah mencegah terjadinya pelanggaran pada
aturan profesi, keperawatan di masa mendatang menuntut perawat, baik secara individu maupun
kelompok untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengaruh pada kebijakan asuhan kesehatan yang
mempengaruhi praktik keperawatan.
-
7/28/2019 Tren Isu Keperawatan Komunitas
4/5
Prospek keperawatan komunitas di mana yang akan mendatang cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Perawatan
kesehatan masyarakat merupakan subsistem dari keperawatan khususnya dan system kesehatan
pada umumnya. Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi
berbagai masalah kesehatan yang terjadi di masa kini dan di masa yang akan datang, karena
selalu mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut akam berpengaruh
pada peran yang dilakukan oleh perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masyarakat di
berbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarenakan adanya kelalaian, ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Peran
perawat kesehatan masyarakat masa kini dan yang akan datang akan semakin penting dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat. Perunahan-perubahan pada masyarakat secara keseluruhan
dapat dilihat pada kompknen-komponen berikut ini :
1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) danperubahan-perubahan dalam gambaran penduduk, di antarannya perubahan-perubahan
dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk di kota-kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit, yaitu perubahan daripenyakit menular ke penyakit degenerative seperti penyakit jantung, kanker, sepresi
mental dan ansietas, stroke, peningkatan klecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir
ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi sosial. Perkembanganindustrialisasi serta perubahan kondisi sosial yang cepat dengan disertai perubahan-
perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat
baru, masalah-masalah individu, keluarga, antarindividu, dan masyarakat.
4. Meningkatnya pengetahuan masyarakat. Meningkatnya pengetahuan masyarakat sebagaipenerima pelayanan kesehatan akan meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu
pelayanan keperawatan dan kesehatan. Adanya perubahan konsep kesehatan dari
kebebasan penyakit menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan hidup sehat
serta mempunyai daya produkvitas yang tinggi merupakan indikator-indikator
meningkatnya pengetahuan masyarakat.
-
7/28/2019 Tren Isu Keperawatan Komunitas
5/5
5. Meningkatnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi di bidang kedokteran dan keperawatanakan membawa perbaikan metode dalam mengatasi masalah penyakit yang terjadi di
masyarakat.
6. Pola pelayanan kesehatan yang baru akan menunjang pencapaian kesehatan bagi semuaorang pada tahun 2000.
7. Kurangnya tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenangkepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya.
8. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyakpelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya : pelayanan
pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.