trauma torak ok

8
TRAUMA TORAX Definisi Trauma thorax merupakan semua keadaan rudapaksa pada thoraks dan dinding thorax, baik rudapaksa tajam maupun tumpul. Epidemiologi Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade 3 kehidupan di seluruh kota besar di dunia, dan diperkirakan 16.000 kasus kematian akibat trauma per tahun disebabkan oleh trauma thorax di Amerika, sedangkan insiden penderita trauma thorax di Amerika Serikat diperkirakan 12 penderita per seribu populasi per hari, kematian oleh karena trauma thorax sebesar 20-25%, dan hanya 10-15% penderita trauma tumpul thorax yang memerlukan tindakan operasi. Patofisiologi Trauma thorax sering mengakibatkan keadaan hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis. Hipoksia disebabkan oleh karena tidak adekuatnya transfer oksigen menuju jaringan karena hipovolemi, pulmonary ventilation dan perubahan dalam tekanan intrathorax. Sedangkan keadaan hiperkarbia sering disebabkan oleh karena perubahan tekanan intra thorax sehingga terjadi gangguan ventilasi serta adanya gangguan kesadaran yang seringkali menyertai penderita 1

Upload: gigikanan

Post on 26-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Torak Ok

TRAUMA TORAX

Definisi

Trauma thorax merupakan semua keadaan rudapaksa pada thoraks dan dinding

thorax, baik rudapaksa tajam maupun tumpul.

Epidemiologi

Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade 3 kehidupan di seluruh

kota besar di dunia, dan diperkirakan 16.000 kasus kematian akibat trauma per tahun

disebabkan oleh trauma thorax di Amerika, sedangkan insiden penderita trauma

thorax di Amerika Serikat diperkirakan 12 penderita per seribu populasi per hari,

kematian oleh karena trauma thorax sebesar 20-25%, dan hanya 10-15% penderita

trauma tumpul thorax yang memerlukan tindakan operasi.

Patofisiologi

Trauma thorax sering mengakibatkan keadaan hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis.

Hipoksia disebabkan oleh karena tidak adekuatnya transfer oksigen menuju jaringan

karena hipovolemi, pulmonary ventilation dan perubahan dalam tekanan intrathorax.

Sedangkan keadaan hiperkarbia sering disebabkan oleh karena perubahan tekanan

intra thorax sehingga terjadi gangguan ventilasi serta adanya gangguan kesadaran

yang seringkali menyertai penderita dengan trauma tumpul thorax Sedangkan

keadaan metabolik asidosis pada penderita dengan trauma tumpul thorax terjadi

akibat adanya hipoperfusi jaringan.

Perubahan patofisiologi yang terjadi pada dasarnya adalah akibat:

– Kegagalan ventilasi dan distribusi udara

– Kegagalan pertukaran gas pada tingkat alveolus atau kegagalan difusi.

– Kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamik berakibat gangguan perfusi

jaringan organ.

1

Page 2: Trauma Torak Ok

Gejala klinisnya: 

1. Sesak nafas, pernafasan asimetri

2. Nyeri, nafas berkurang ekskursi turun

3. Ada jejas atau trauma (luka)

4. Emfisema kutis

Pembagian trauma thorax:

1. Trauma mengancam jiwa identifikasi dengan primary survey 

a) Tension pneumothoraks

b) Open pneumothoraks

c) Massive hematothoraks

d) Flail chest

e) Cardiac tamponade

2.Trauma thorax yang potensial mengancam nyawa 

a) Kontusio pulmonum dengan atau tanpa flail chest

b) Rupture aorta thorakalis

c) Cedera trakea dan Bronkus 

d) Perforasi esophagus

e) Robekan diafragma

f) Contusio miokard

3. Trauma thoraks yang berat

a) Subcutaneus emphysema 

b) Pneumothoraks

c) Hemothoraks

d) Fraktur costa

2

Page 3: Trauma Torak Ok

a) Tension Pneumothorax

Patofisiologi 

Tension pneumothorax berkembang ketika terjadi one-way-valve (fenomena ventil),

kebocoran udara yang berasal dari paru-paru atau melalui dinding dada masuk kedalam

rongga pleura dan tidak dapat keluar lagi (one-way-valve). Akibat udara yang masuk

kedalam rongga pleura yang tidak dapat keluar lagi, maka tekanan di intrapleural akan

meninggi, paru-paru menjadi kolaps, terjadi displacement mediastinum dan trachea. Pada

sisi yang berlawanan vena cava superior atau vena cava inferior terjadi gangguan venus

return ke jantung, terjadi kompresi paru kontralateral, terjadi hypoxia, hypotensi.

Etiologi

Penyebab tersering dari tension pneumothorax adalah komplikasi penggunaan ventilasi

mekanik (ventilator) dengan ventilasi tekanan positif pada penderita dengan kerusakan

pada pleura viseral. Tension pneumothorax dapat timbul sebagai komplikasi dari

pneumotoraks sederhana akibat trauma toraks tembus atau tajam dengan perlukaan

parenkim paru tanpa robekan atau setelah salah arah pada pemasangan kateter subklavia

atau vena jugularis interna. Kadangkala defek atau perlukaan pada dinding dada juga

dapat menyebabkan tension pneumothorax, jika salah cara menutup defek atau luka

tersebut dengan pembalut (occlusive dressings) yang kemudian akan menimbulkan

mekanisme flap-valve. Tension pneumothorax juga dapat terjadi pada fraktur tulang

belakang toraks yang mengalami pergeseran (displaced thoracic spine fractures).

Gejalaklinis 

Tension pneumothorax di tandai dengan gejala nyeri dada, sesak, distres pernafasan,

takikardi, hipotensi, deviasi trakea, hilangnya suara nafas pada satu sisi dan distensi vena

leher. 

Diagnosis 

Diagnosis tension pneumothorax ditegakkan berdasarkan gejala klinis, dan terapi tidak

boleh terlambat oleh karena menunggu konfirmasi radiologi.

Pemeriksaan penunjang 

Radiologis : foto polos thoraks

3

Page 4: Trauma Torak Ok

 

Penatalaksanaan 

Tension pneumothorax membutuhkan dekompresi segera dan penanggulangan awal

dengan cepat berupa insersi jarum yang berukuran besar (ukuran 14 atau 16 gauge) pada

sela iga dua garis mid-clavicular pada hemitoraks yang mengalami kelainan. Tindakan ini

akan mengubah tension pneumothorax menjadi pneumotoraks sederhana (catatan :

kemungkinan terjadi pneumotoraks yang bertambah akibat tertusuk jarum). Evaluasi

ulang selalu diperlukan. Terapi definitif selalu dibutuhkan dengan pemasangan thorax

drain dan WSD.

b) Open Pneumothoraks (sucking chest wound)

Patofisiologi

Adanya defek atau luka yang besar yang tetap terbuka pada dinding thorax dan paru

menimbulkan “Sucking chest wound around” sehingga terjadi keseimbangan antara

tekanan intra thorax dengan tekanan udara atmosfir. Jika defek pada dinding dada

mendekati 2/3 dari diameter trakea maka udara akan cenderung mengalir melalul defek

karena mempunyai tahanan yang kurang atau lebih kecil dibandingkan dengan trakea.

Akibatnya ventilasi terganggu sehingga menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia.

Diagnosa 

Diagnosa ditegakkan bila terdapat sucking chest wound, hypoxia, dan hipoventilasi.

Penanganan

Penanganannya, langkah awal dengan menutup luka. Gunakan kasa steril yang diplester

hanya pada 3 sisinya saja. Dengan penutupan seperti ini diharapkan akan terjadi efek

Flutter Type Valve dimana saat inspirasi kasa penutup akan menutup luka, mencegah

kebocoran udara, dari dalam. Saat ekspirasi kasa penutup terbuka untuk menyingkirkan

udara keluar. Setelah itu maka sesegera mungkin dipasang selang dada yang harus

berjauhan dari luka primer. Menutup seluruh sisi luka akan menyebabkan terkumpulnya

udara didalam rongga pleura yang akan menyebabkan tension pneumothorax kecuali jika

selang dada sudah terpasang. Kasa penutup sementara, yang dapat dipergunakan adalah

Plastic Wrap atau Petrolatum Gauze, sehingga penderita dapat dilakukan evaluasi dengan

cepat dan dilanjutkan dengan penjahitan luka.

4

Page 5: Trauma Torak Ok

c) Hematothorax

Hematothorax diklasifikasikan atas jumlah darah yang keluar, yaitu

- Minimal / ringan 350 ml

- Sedang 350 ml - 1500 ml

- masif terjadi bila perdarahan di atas 1.500 cc. 

Tingkat perdarahan setelah evakuasi hemothorax secara klinis lebih penting. Jika kondisi

ini terjadi, maka disebut sebagai hemopneutoraks.

Hemotoraks dapat terjadi pada cedera thorax yang jelas. Mungkin akan terjadi penurunan

suara saat bernafas dan harus segera dilakukan ronsen dada. Di tangan dokter yang

berpengalaman, ultrasound dapat mendiagnosa pneumotoraks dan hemotoraks, namun

teknik ini jarang dilakukan sekarang ini. Tuba torakstomi harus dipasang secara hati-hati

untuk semua jenis hemathorax dan pnemuothorak. Dalam 85%, tube toraktomi adalah

satu-satunya metode yang dapat dilakukan. Jika pendarahan terus terjadi maka lebih baik

dari sistemik daripada arteri pulmonary.

Diagnosa

Shock hemorrhagic.

Tidak adanya atau melemahnya suara paru unilateral.

Pekak unilateral pada perkusi.

Vena leher menjadi datar.

Foto thorax menunjukan gambaran radioopaque unilateral. 

Pengobatan

i. Pasang intubasi pada pasien dengan shok atau dengan kesulitan bernafas.

ii. Pasang infus ukuran besar dan sediakan darah untuk transfusi sebelum terjadi

dekompresi.

iii. Jika tersedia, pasangkan autotransfusi pada system pengumpul chest tube.

iv. Lakukan thoracostomy tube dengan kateter ukuran besar (36F atau 40F) pada celah

intercostal keempat.

Chest tube kedua sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengeringkan hemothorax dengan

lebih adekuat.

5

Page 6: Trauma Torak Ok

Indikasi thoracotomy

:a. Dekompensasi hemodinamika atau iritabilitas yang masih berlangsung akibat

perdarahan dada.

b. Perdarahan yang ≥ 1500 mL sejak permulaan.

c. Perdarahan > 200ml/ jam yang masih berlangsung selama ≥ 4jam.

d. Hemothorax yang tidak berhasil di drainase secara tuntas, meskipun telah

menggunakan 2 chest tube yang berfungsi dan diposisikan secara benar.

6