transparansi kunci pemberantasan korupsi (2012 08 14 hal 01)

1
RABU | 15 Agustus 2012/26 Ramadhan 1433 H HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771 www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.363 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) Bahan Pangan Impor Kuasai Pasar Tradisional EKONOMI HAL 2 Pengemis Banjiri Jalanan Ibukota METROPOLITAN HAL 15 HIKMAH Anak Yatim Sekali-kali tidak (demikian), se- benarnya kamu tidak memuliakan anak yatim; dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur- baurkan (yang halal dan yang batil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. (QS Al Fajr: 17-20) JADWAL SHALAT Rabu, 15 Agustus 2012 Dzuhur 11.59 Ashar 15.20 Maghrib 17.57 Isya 19.07 Kamis, 16 Agustus 2012 Imsak 04.33 Subuh 04.43 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya Tayangan Televisi Ramadhan Meski Edukatif, Serial Drama “Omar” Picu Kontroversi DRAMA serial Omar Ibn al-Khat- tab bertengger menjadi salah satu ta- yangan paling favorit pemirsa di Ta- nah Air saat mengiringi waktu sahur. Namun drama yang berkisah tentang salah satu khalifah Islam ini memi- cu kontroversi di dunia Arab, karena ada sebagian yang menganggap per- sonifikasi salah seorang sahabat di- larang agama. Ulama konservatif di tempat serial itu dibuat, Uni Emirat Arab dengan tegas menolak tayangan yang juga menghiasi bulan suci Ramadhan di negara itu. Sejumlah ahli lainnya me- lihat ada trend yang tidak diinginkan setelah melihat tayangan itu, bahkan Menlu Uni Emirat Arab mengaku ti- dak mau menonton tayangan itu. Namun banyak pujian dari ma- syarakat umum, bahkan di ruang me- dia sosial sekalipun memuji tayangan yang sanggup menggambarkan ma- sa-masa penting dalam sejarah Islam periode awal. Sebagian yang lain me- nilai, tayangan itu bisa mengajari para pemimpin Arab bagaimana mengalih- kan kekuasaan, karena trend seperti itu sedang terjadi. Salam Serhan, salah seorang kol- umnis dari sebuah surat kabar di Leb- anon, Diyar, menyatakan tayangan itu sebagai bagian dari perkembangan bertahap agar dunia Islam berani me- noleh kembali ke warisan sejarahn- ya dengan pendekatan kritis, dan ini juga bisa membuka pintu untuk se- jumlah rumah produksi di stasiun televisi maupun film agar bisa men- yuguhkan figur utama lainnya di du- nia Islam. “Jika seseorang berani menyuguh- kan tokoh utama Islam itu pada 20 ta- hun lalu, dia bakal dianggap menodai agama,” katanya menulis. “Menyuguh- 15 Agustus 2005 - Konflik bersenjata 30 tahun dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berakhir setelah penan- datanganan nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia. HARI LAHIR: Hadi Utomo, Sema- rang (1945); Julius Usman, Pidie (1945-2007); Dahlan Thaib, Prof, Dr, SH,MSi, UII (1951) Analisis S ETIAP tanggal 17 Agustus, kita sebagai satu bangsa dan negara dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, NTT memperin- gati Hari Kemerdekaan Re- publik Indonesia. Didalam memperingati hari berse- jarah tersebut, adalah cuk- up bijaksana jika kemudian kita melakukan kontempla- si atau perenungan tentang kinerja, sumbangsih ataupun tindakan yang kita lakukan apakah sudah mendu- kung dan mempercepat pencapaian cita-cita Kemerdekaan ataukah kita memperlambatnya dengan menjadi benalu pencapaian national interest tersebut. Sudah 67 tahun negara kita ter- cinta ini merdeka dari penjajah baik Belanda ataupun Jepang, dan kita sebagai bangsa dan saudara juga telah bersama- sama membangun negara tercinta ini. Jalanan terjal, gangguan ataupun ancaman telah kita lalui bersama-sama, dimana wu- judnya sekarang ini adalah NKRI dengan jumlah penduduk menca- pai sekitar 237 juta jiwa orang dan salah satu negara yang paling de- mokratis mengalahkan “mbahnya demokrasi” Amerika Serikat. Tidak hanya itu saja, jika ti- dak ada aral melintang dan apabi- la hajatan pesta demokrasi pada ta- hun 2014 lancar dan transisi yang kita lampaui berjalan dengan baik, maka insya Allah kita akan men- jadi negara terkuat di Asia Tengg- ara pada tahun 2020, nomor dua di Asia di bawah China pada ta- hun 2035 dan nomor delapan se- dunia pada tahun 2050 mendatang. Namun, persoalannya tidak segam- Esensi Arti Kemerdekaan: Membaca Beragam Ancaman ke Depan (Refleksi Tahun 2012) Bersambung ke hal 19 u Bersambung ke hal 19 u Bersambung ke hal 19 u Bersambung ke hal 19 u Bersambung ke hal 19 u 110 Tahun Bung Hatta Indonesia Harus Bangun Ekonomi Inklusif Jakarta, Pelita Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan Indonesia harus mulai mem- bangun ekonomi inklusif yang melibatkan setiap masyarakat sebagai subyek. “Ini adalah model ekonomi keke- luargaan yang tidak membiarkan satu orang pun anggotanya terting- gal,” katanya dalam diskusi berte- ma “110 Tahun Bung Hatta, Reflek- si Pemikiran Ekonomi, Pasar, dan Keadilan” di Jakarta, Selasa (14/8). Muliaman hadir sebagai pembi- cara dalam diskusi untuk mem- peringati pemikiran mantan Wakil Presiden pertama Indonesia Mo- hammad Hatta. Acara tersebut juga dihadiri se- jumlah tokoh antara lain Meutia Hatta, ekonom Sri-Edi Swasono, mantan Menteri Koordinator Eko- nomi Rizal Ramli, Pemimpin Umum Harian Pelita Sulastomo, pengamat energi Kurtubi, pengajar filsafat Herry Priyono. Pemikiran Hatta, menurut Mu- liaman, juga sangat menekankan pembangunan yang inklusif. “Na- mun justru kenyataan yang diha- dapi Indonesia saat ini justru ber- tolak belakang dengan cita-cita Hat- ta tersebut,” katanya. Dia mencontohkan separuh lebih masyarakat Indonesia tidak mem- punyai akses ke lembaga keuangan Transparansi Menjadi Kunci Pemberantasan Korupsi Dr Taruna Ikrar Staf Akademik, University of California, Amerika Serikat dan Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Internasional S UDAH berbulan-bulan, me- dia massa memberitakan tentang kasus korupsi. Dari pemberitaan itu, terlihat jelas sangat banyak elit dan pemimpim kita yang terlibat korupsi. Mulai elit di pusat pemerintahan na- sional hingga daerah. Demikian pula melibatkan elit politik DPR RI, birokrat, dan pengusaha. Sudah menjadi ra- hasia umum, bah- wa hampir semua lini kehidupan di Indonesia de- wasa ini, harus diselesaikan den- gan “sogokan dan berbagai uang pelican” lainnya. Mulai dari men- gurus KTP (Kartu Tanda Pen- duduk) di kelurahan, mengurus SIM (Surat Izin Mengemudi), KK (Kartu Keluarga), masuk sekolah, sampai urusan yang besar, sep- erti memenangkan tender suatu proyek, ataupun untuk promosi; dan lain sebagainya. Semuanya membutuhkan sogokan dan uang pelicin. Sehingga tidak salah ka- lau para investor yang mau mena- namkan modalnya di Tanah Air harus melalui semua proses tadi. Akibatnya biaya investasi yang tertulis tidak sebanding dengan real cost (biaya nyata) yang ha- rus dibayar, karena panjangnya birokrasi dan semua tahap har- us mengeluarkan uang. Akhirnya, membuat malas para investor un- tuk menanamkan modalnya di Tanah Air, dan berpindah ke negara tetangga seperti Ma- laysia misalnya (Contoh: Kasus pendirian RIM pabrik BlackBerry). Untuk membasmi korupsi dan pungutan liar tersebut, sangat tidak mudah bahkan mustahil, karena kondisi ini telah berurat PENGUKUHAN PASKIBRAKA - Anggota Paskibraka asal Kepulau Riau, Devi Ayu Rahmawati mencium bendera Merah Putih saat upacara pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2012 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/8). Sebanyak 67 anggota Paskibraka yang berasal dari 33 provinsi akan bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2012. n ant/prasetyo utomo TERKENA IMBASNYA - Lintasan depresi tropis dan siklon tropis. Wilayah Indonesia tidak dilalui siklon tropis tetapi terkena imbasnya. Bencana Akibat Siklon Tropis Meningkat Sebesar 878 Persen Jakarta, Pelita Selama tiga dasawarsa terakhir bencana di dunia meningkat sekitar 350 persen. Bahkan tren bencana akibat siklon tropis mengalami pen- ingkatan 878 persen selama tahun 1950-2010. Bencana tersebut berpengaruh ter- hadap ekonomi pembangunan. Ska- la yang besar, misal banjir di Thai- land pada akhir 2011. Dampaknya 754 orang meninggal, 10 juta orang menderita dan kerugian mencapai 45 miliar dolar AS, dan ekonomi Thai- land merosot 2,4 persen. Hal itu dikatakan Dr Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informa- si, dan Humas Badan Nasional Pen- anggulangan Bencana atau BNPB, ke- pada Pelita, di Jakarta, Selasa (14/8). Sutopo Purwo Nugroho menjelas- kan siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Ra- dius rata-rata siklon tropis menca- pai 150-200 Km. Siklon tropis ter- bentuk di atas lautan luas yang um- umnya mempunyai suhu permu- kaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Energinya akan melemah saat mendekati daratan atau laut yang dingin. Rata-rata masa hidup suatu siklon tropis antara 3-18 hari. Sekitar 2/3 kejadian siklon tro- pis terjadi di belahan bumi bagian Van Persie Dikabarkan ke MU OLAHRAGA HAL 14 2012_08_14 HAL 01.indd 1 8/15/2012 12:12:55 AM

Upload: taruna-ikrar

Post on 23-Jan-2018

201 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transparansi Kunci Pemberantasan Korupsi (2012 08 14 Hal 01)

RABU | 15 Agustus 2012/26 Ramadhan 1433 H

HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771

www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.363 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Bahan Pangan Impor Kuasai Pasar Tradisional

EKONOMI HAL 2

Pengemis Banjiri Jalanan Ibukota

METROPOLITAN HAL 15

HIKMAHAnak Yatim

Sekali-kali tidak (demikian), se-benarnya kamu tidak memuliakan anak yatim; dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur-baurkan (yang halal dan yang batil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.

(QS Al Fajr: 17-20)

JADWAL SHALATRabu, 15 Agustus 2012

Dzuhur 11.59Ashar 15.20Maghrib 17.57Isya 19.07

Kamis, 16 Agustus 2012

Imsak 04.33Subuh 04.43

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

Tayangan Televisi Ramadhan

Meski Edukatif, Serial Drama “Omar” Picu Kontroversi

DRAMA serial Omar Ibn al-Khat-tab bertengger menjadi salah satu ta-yangan paling favorit pemirsa di Ta-nah Air saat mengiringi waktu sahur. Namun drama yang berkisah tentang salah satu khalifah Islam ini memi-cu kontroversi di dunia Arab, karena ada sebagian yang menganggap per-sonifikasi salah seorang sahabat di-larang agama.

Ulama konservatif di tempat serial itu dibuat, Uni Emirat Arab dengan tegas menolak tayangan yang juga menghiasi bulan suci Ramadhan di negara itu. Sejumlah ahli lainnya me-lihat ada trend yang tidak diinginkan setelah melihat tayangan itu, bahkan Menlu Uni Emirat Arab mengaku ti-dak mau menonton tayangan itu.

Namun banyak pujian dari ma-syarakat umum, bahkan di ruang me-dia sosial sekalipun memuji tayangan yang sanggup menggambarkan ma-sa-masa penting dalam sejarah Islam periode awal. Sebagian yang lain me-nilai, tayangan itu bisa mengajari para pemimpin Arab bagaimana mengalih-kan kekuasaan, karena trend seperti itu sedang terjadi.

Salam Serhan, salah seorang kol-umnis dari sebuah surat kabar di Leb-anon, Diyar, menyatakan tayangan itu sebagai bagian dari perkembangan bertahap agar dunia Islam berani me-noleh kembali ke warisan sejarahn-ya dengan pendekatan kritis, dan ini juga bisa membuka pintu untuk se-jumlah rumah produksi di stasiun televisi maupun film agar bisa men-yuguhkan figur utama lainnya di du-nia Islam.

“Jika seseorang berani menyuguh-kan tokoh utama Islam itu pada 20 ta-hun lalu, dia bakal dianggap menodai agama,” katanya menulis. “Menyuguh-

15 Agustus2005 - Konflik bersenjata 30 tahun dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berakhir setelah penan-datanganan nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia.

HARI LAHIR: Hadi Utomo, Sema-rang (1945); Julius Usman, Pidie (1945-2007); Dahlan Thaib, Prof, Dr, SH,MSi, UII (1951)

Analisis

SETIAP tanggal 17 Agustus, kita sebagai satu bangsa dan negara dari Sabang sampai

Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, NTT memperin-gati Hari Kemerdekaan Re-publik Indonesia. Didalam memperingati hari berse-jarah tersebut, adalah cuk-up bijaksana jika kemudian kita melakukan kontempla-si atau perenungan tentang kinerja, sumbangsih ataupun tindakan yang kita lakukan apakah sudah mendu-kung dan mempercepat pencapaian

cita-cita Kemerdekaan ataukah kita memperlambatnya dengan menjadi benalu pencapaian national interest tersebut.

Sudah 67 tahun negara kita ter-cinta ini merdeka dari penjajah baik

Belanda ataupun Jepang, dan kita sebagai bangsa dan saudara juga telah bersama-sama membangun negara tercinta ini.Jalanan terjal, gangguan

ataupun ancaman telah kita lalui bersama-sama, dimana wu-judnya sekarang ini adalah NKRI dengan jumlah penduduk menca-pai sekitar 237 juta jiwa orang dan

salah satu negara yang paling de-mokratis mengalahkan “mbahnya demokrasi” Amerika Serikat.Tidak hanya itu saja, jika ti-

dak ada aral melintang dan apabi-la hajatan pesta demokrasi pada ta-hun 2014 lancar dan transisi yang kita lampaui berjalan dengan baik, maka insya Allah kita akan men-jadi negara terkuat di Asia Tengg-ara pada tahun 2020, nomor dua di Asia di bawah China pada ta-hun 2035 dan nomor delapan se-dunia pada tahun 2050 mendatang. Namun, persoalannya tidak segam-

Esensi Arti Kemerdekaan:Membaca Beragam Ancaman ke Depan

(Refleksi Tahun 2012)

Bersambung ke hal 19 u

Bersambung ke hal 19 uBersambung ke hal 19 u

Bersambung ke hal 19 u

Bersambung ke hal 19 u

110 Tahun Bung Hatta

Indonesia Harus Bangun Ekonomi InklusifJakarta, Pelita

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan Indonesia harus mulai mem-bangun ekonomi inklusif yang melibatkan setiap masyarakat sebagai subyek.

“Ini adalah model ekonomi keke-luargaan yang tidak membiarkan satu orang pun anggotanya terting-gal,” katanya dalam diskusi berte-ma “110 Tahun Bung Hatta, Reflek-si Pemikiran Ekonomi, Pasar, dan Keadilan” di Jakarta, Selasa (14/8).

Muliaman hadir sebagai pembi-cara dalam diskusi untuk mem-peringati pemikiran mantan Wakil Presiden pertama Indonesia Mo-hammad Hatta.

Acara tersebut juga dihadiri se-jumlah tokoh antara lain Meutia Hatta, ekonom Sri-Edi Swasono, mantan Menteri Koordinator Eko-

nomi Rizal Ramli, Pemimpin Umum Harian Pelita Sulastomo, pengamat energi Kurtubi, pengajar filsafat Herry Priyono.

Pemikiran Hatta, menurut Mu-liaman, juga sangat menekankan pembangunan yang inklusif. “Na-mun justru kenyataan yang diha-dapi Indonesia saat ini justru ber-tolak belakang dengan cita-cita Hat-ta tersebut,” katanya.

Dia mencontohkan separuh lebih masyarakat Indonesia tidak mem-punyai akses ke lembaga keuangan

Transparansi Menjadi Kunci Pemberantasan Korupsi

Dr Taruna IkrarStaf Akademik, University of California, Amerika Serikat dan Wakil Ke tua Ikatan

Ilmuwan Internasional

SUDAH berbulan-bulan, me-dia massa memberitakan tentang kasus korupsi.

Dari pemberitaan itu, terlihat jelas sangat banyak elit dan pemimpim kita yang terlibat korupsi. Mulai elit di pusat pemerintahan na-sional hingga daerah. Demikian pula melibatkan elit politik DPR RI, birokrat, dan pengusaha.

Sudah menjadi ra-hasia umum, bah-wa hampir semua lini kehidupan di Indonesia de-wasa ini, harus diselesaikan den-gan “sogokan dan berbagai uang pelican” lainnya. Mulai dari men-gurus KTP (Kartu Tanda Pen-duduk) di kelurahan, mengurus SIM (Surat Izin Mengemudi), KK (Kartu Keluarga), masuk sekolah, sampai urusan yang besar, sep-

erti memenangkan tender suatu proyek, ataupun untuk promosi; dan lain sebagainya. Semuanya membutuhkan sogokan dan uang pelicin. Sehingga tidak salah ka-lau para investor yang mau mena-namkan modalnya di Tanah Air harus melalui semua proses tadi. Akibatnya biaya investasi yang tertulis tidak sebanding dengan real cost (biaya nyata) yang ha-rus dibayar, karena panjangnya birokrasi dan semua tahap har-us mengeluarkan uang. Akhirnya, membuat malas para investor un-

tuk menanamkan modalnya di Tanah Air, dan berpindah

ke negara tetangga seperti Ma-laysia misalnya (Contoh: Kasus pendirian RIM pabrik BlackBerry).

Untuk membasmi korupsi dan pungutan liar tersebut, sangat tidak mudah bahkan mustahil, karena kondisi ini telah berurat

PENGUKUHAN PASKIBRAKA - Anggota Paskibraka asal Kepulau Riau, Devi Ayu Rahmawati mencium bendera Merah Putih saat upacara pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2012 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/8). Sebanyak 67 anggota Paskibraka yang berasal dari 33 provinsi akan bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2012. n ant/prasetyo utomo

TERKENA IMBASNYA - Lintasan depresi tropis dan siklon tropis. Wilayah Indonesia tidak dilalui siklon tropis tetapi terkena imbasnya.

Bencana Akibat Siklon Tropis Meningkat Sebesar 878 PersenJakarta, Pelita

Selama tiga dasawarsa terakhir bencana di dunia meningkat sekitar 350 persen. Bahkan tren bencana akibat siklon tropis mengalami pen-ingkatan 878 persen selama tahun 1950-2010.

Bencana tersebut berpengaruh ter-hadap ekonomi pembangunan. Ska-la yang besar, misal banjir di Thai-land pada akhir 2011. Dampaknya 754 orang meninggal, 10 juta orang menderita dan kerugian mencapai 45 miliar dolar AS, dan ekonomi Thai-land merosot 2,4 persen.

Hal itu dikatakan Dr Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informa-si, dan Humas Badan Nasional Pen-anggulangan Bencana atau BNPB, ke-pada Pelita, di Jakarta, Selasa (14/8).

Sutopo Purwo Nugroho menjelas-kan siklon tropis merupakan badai

dengan kekuatan yang besar. Ra-dius rata-rata siklon tropis menca-pai 150-200 Km. Siklon tropis ter-bentuk di atas lautan luas yang um-umnya mempunyai suhu permu-kaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Energinya akan melemah saat

mendekati daratan atau laut yang dingin. Rata-rata masa hidup suatu siklon tropis antara 3-18 hari.

Sekitar 2/3 kejadian siklon tro-pis terjadi di belahan bumi bagian

Van Persie Dikabarkan ke MU

OLAHRAGA HAL 14

2012_08_14 HAL 01.indd 1 8/15/2012 12:12:55 AM