transmigrasi tni di desa wonomarto kecamatan …digilib.unila.ac.id/58873/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
TRANSMIGRASI TNI DI DESA WONOMARTO KECAMATAN
KOTABUMI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 1970-1974
(Skripsi)
Oleh
EPI YANTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
TRANSMIGRASI TNI DI DESA WONOMARTO KECAMATAN
KOTABUMI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 1970-1974
Oleh
Epi Yanti
1513033019
Transmigrasi TNI adalah transmigrasi dengan sasaran utama selain untuk
mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa, juga untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja di daerah-daerah luar Pulau Jawa, transmigrasi merupakan
perpindahan penduduk dari yang padat ke wilayah yang penduduknya sedikit,
transmigrasi dilakukan oleh Pemerintah RI di Pulau Jawa tepatnya di Semarang
dan Surabaya karena pada tahun 1970-1974 jumlah penduduk yang ada di Pulau
Jawa sangat padat, transmigrasi yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Jawa ke
Lampung merupakan tranmigrasi yang mengikut sertakan semua kalangan
masyarakatnya dari yang berprofesi sebagai TNI Angkatan Laut, Militer, Pegawai
Negri Sipil, Janda Angkatan Laut, maupun Purnawirawan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kondisi
TNI yang ber-transmigrasi di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara
Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974?”. Tujuannya yaitu untuk
mengetahui kondisi TNI yang ber-transmigrasi di Desa Wonomarto Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Sosiologi Sejarah. Peneliti
menggunakan teknik kepustakaan, teknik dokumentasi, teknik wawancara dan
teknik analisis data (teknik analisis data menggunakan data kualitatif).
Hasil dari penelitian ini adalah TNI yang ber-transmigrasi dari Pulau Jawa ke
Lampung Utara dialih tugaskan menjadi sektor pembangunan dan produksi hal
tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada perkebunan-
perkebunan yang berada di luar Pulau Jawa tepatnya di Prokimal Lampung Utara,
dan hingga saat ini ke berhasilan transmigarsi TNI dapat di lihat dari indikator
perekonomian dan pemerataan penduduk.
Kata Kunci: Transmigrasi, TNI, Wonomarto.
TRANSMIGRASI TNI DI DESA WONOMARTO KECAMATAN
KOTABUMI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 1970-1974
Oleh
Epi Yanti
(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Tala Gincing Kabupaten Lampung
Utara. Pada Tanggal 09 Oktober 1997, merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak Pir Daus
dan Ibu Puspa Wati.
Penulis memulai pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 1
Ketapang Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara, di Sekolah
Dasar penulis sampai tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ketapang Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara dan selesai pada tahun 2012. Penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kotabumi
Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2012 dan
selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di
Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah melalui
jalur SNMPTN.
Pada tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di daerah
Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jakarta. Selain itu penulis melaksanakan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa/Pekon Tanjung Siom Kabupaten Tanggamus pada
tahun 2018, serta penulis juga melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMK PGRI 1 Limau pada tahun 2018.
MOTTO
"Dan kebanyakan dari mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun
berguna untuk melawan kebenaran ."
(QS.Yunus :36)
“Ketika kita ingin melakukan hal yang terbaik tidak perlu orang lain tahu karena kita mengejar ridho
allah, bukan ridhonya manusia.”
(Peneliti)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin dengan mengucap syukur
kepada Allah SWT, ku persembahkan karya sederhana ini
untuk:
Kedua orang tua ku yang sangat ku sayangi, Papah Pir
Daus, dan Emak Puspawati terimakasih telah merawat dan
membesarkan ku dengan sabar, kasih sayang, memberikan
material, doa restu dan menjadi sumber semangatku.
Nenek Atu Samsidar, Kakak Ramanda Ariyantika, dan
Adik Arpan Saputra, yang selalu memberikan dukungan,
kasih dan sayang, serta doa restu.
Seluruh keluarga besar dan Sahabat- sahabatku tercinta.
Para pendidik dan teman- teman kampus yang memberikan
semangat untukku.
Almamater tercinta “Unisversitas Lampung”.
xi
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’aalamiin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi yang berjudul
“Transmigrasi TNI Di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara
Kabupaten Lampung Utara Tahun 1970-1974”, adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kerjasama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., Wakil Dekan II Bidang Umum dan Keuangan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Tedy Rusman, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
xi
Lampung.
6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah dan
Pembahas terimakasih Bapak sudah memberikan bimbingan, saran, dan
kritik yang membangun selama proses penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Henry Susanto, S.S.M.Hum., Pembimbing I skripsi penulis,
terimakasih Bapak atas segala saran, bimbingan dan kepeduliannya selama
penulis menjadi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas
Lampung.
8. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd.M.Hum., Pembimbing II skripsi penulis,
terimakasih Ibu atas segala saran, bimbingan dan kepeduliannya selama
penulis menjadi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas
Lampung.
9. Bapak Drs. Maskun, M.H, Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. Bapak Drs. Ali
Imron, M.Hum., Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum., Bapak M.
Basri, S.Pd., M.Pd., Bapak Suparman Arif, S.Pd., M.Pd., Bapak Cheri
Saputra S.Pd., M.Pd., Ibu Myristica Imanita, S.Pd., M.Pd., Bapak Marzius
Insani, S.Pd, M.Pd., Ibu Valensy Rachmedita, S.Pd, M.Pd., Bapak
Sumargono, S.Pd, M.Pd., Ibu Anisa Septianingrum, S.Pd, M.Pd., Bapak
Rinaldo Adi Pratama, S.Pd., M.Pd., dan Bapak Yusuf Perdana, S.Pd., M.Pd.
sebagai Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang penulis banggakan
dan pendidik yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman
berharga kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Program Studi
Pendidikan Sejarah Universitas Lampung.
10. Bapak dan Ibu staff tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.
11. Bapak dan Ibu di tempat penelitian, Markas TNI Prokomal, Desa
Wonomarto Prokimal Kotabumi Utara dan Perpustakaan Daerah Provonsi
xi
Lampung yang telah membantu dan membimbing penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi.
12. Sahabat-sahabat penulis tercinta, Susi Susanti, Yessi Parisca, Septa Dewi,
Ratih Pratiwi, dan Joni Pranata, terimakasih sudah menjadi sahabat terbaik
selama berada di Pendidikan Sejarah Universitas Lampung.
13. Teman Seperjuangan, Endang Miranti dan Rizka Zahra Aprilia, terimakasih
yang selalu mendengarkan keluhan-keluhan penulis selama ini.
14. Teman-Teman Homestay Squad, Lia Purnasari, Dwi Hastuti dan Sinta
Suryani terimakasih sudah menjadi keluarga yang selalu menghibur dan
menjadi penasehat untuk penulis di kala terpuruk.
15. Teman-teman Seperjuangan Angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan
satupersatu.
16. Keluarga besar Pendidikan Sejarah, terimakasih atas segala kekeluargaan
dan kebersamaannya selama ini.
Semoga hasil penulisan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Penulis mengucapkan terimakasih banyak atas segala bantuannya,
semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan atas semua yang telah kalian
berikan.
Bandar Lampung, 2019
Penulis
Epi Yanti
xi
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………… xvi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………… xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………… xviii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................... ……… 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 6
REFERENSI
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA
2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 9
2.1.1. Konsep Analisis .................................................................... 9
2.1.2. Konsep Transmigrasi TNI…………………………………… 10
........................
11
2.1.3. Konsep Tujuan Awal Kedatangan TNI ………………… ...... 12
2.1.4. Konsep Kebijakan Transmigrasi TNI AL .............................. 14
2.1.5. Konsep Keberhasilan Dari Indikator………………………… 16
. 20
2.3. Paradigma ....................................................................................... 21
REFERENSI
III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Yang Digunakan ................................................................ 24
3.2. Variabel Penelitian ......................................................................... 26
3.3. Penentuan Informan ........................................................................ 27
3.3.1. Informan ............................................................................... 27
3.3.2. Teknik Penentuan Informan .................................................. 27
3.4. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29
3.4.1. Teknik Wawancara/Interview……………………………….. 29
3.4.2. Teknik Kepustakaan .............................................................. 32
3.4.3. Teknik Dokumentasi ............................................................. 33
2.2. Kerangka Pikir ...............................................................................
10
2. Peroses Evalusi ...................................................................
1. Perencanaan Transmigrasi Oleh Pemerintah
16
18
1. Ekonomi .......................................................................... 2. Pemerataan Penduduk .......................................................
xiv
3.4.4. Teknik Analisis Data ............................................................. 33
REFERENSI
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ........................................................................ ……………… 38
4.1.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian. .................................... 38
4.1.1.1. Sejarah Desa Wonomarto ......................................... 38
4.1.1.2. Letak Administratif Desa Wonomarto ...................... 39
4.1.1.3. Luas Wilayah Desa Wonomarto ............................... 40
4.1.1.4. Sarana Kesehatan Desa Wonomarto ........................ 41
4.1.1.5. Sarana Pendidikan Desa Wonomarto. ....................... 42
4.1.1.6. Sarana Tempat Beribadah/ Agama
Desa Wonomarto ..................................................... 43
4.1.1.7. Sarana Dan Keadaan Penduduk Desa
Wonomarto .............................................................. 45
4.1.1.8. Keadaan Geografis Dan Iklim Desa
Wonomarto………… ............................................... 46
4.1.1.9. Keadaan Penduduk Menurut Etnis
Atau Suku ............................................................... 47
4.1.1.10.Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin ............. 48
4.1.1.11. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencarian……. . 48
4.1.2. Deskripsi Hasil Daerah Penelitian ......................................... 50
4.1.2.1. Transmigrasi TNI…………………………………… 50
4.1.2.2. Masa Awal Kedatangan TNI .................................... 51
4.1.2.3. Kebijakan Transmigrasi TNI………………………... 53
4.1.2.4. Pelaksanaan Transmigrasi TNI……………………… 54
4.1.2.5. Upacara Pelepasan Dan Penerimaan Transmigrasi....
59
4.1.2.6. Aktifitas Para Transmigrasi Di Desa Wonomarto ..... 61
4.1.2.7. Keberhasilan Transmigrasi Dari Indikator ................
4.2. Pembahasan .................................................................................... 67
4.2.1. Transmigrasi TNI…………………………………. ………... 67
4.2.2. Masa Awal Kedatangan TNI ……………………………….. 68
4.2.3. Kebijakan Transmigrasi TNI………………………………… 68
4.2.4. Pelaksanaan Transmigrasi TNI .............................................. 69
4.2.5. Upacara Pelepasan Dan Penerimaan Transmigrasi.................
4.2.6. Aktifitas Para Transmigrasi Di Desa Wonomarto .................. 73
4.2.7. Keberhasilan Transmigrasi Dari Indikator .............................
REFERENSI
57
2. Upacara Penerimaan…………………………….
56
1. Upacara Pelepasan………………………………
63
1. Perekonomian…………………………………… 63
2. Pemerataan Penduduk…………………………... 65
70
1. Upacara Pelepasan……………………………………….. 71
2. Upacara Penerimaan…………………………………….. 72
75
1. Perekonomian……………………………………….. ...... 75
2. Pemerataan Penduduk…………………………………….. 75
xiv
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan………………………………………………………….. 78
5.2. Saran………………………………………………………………... 79
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 80
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 83
DAFTAR TABEL
Tabel : Halaman
1. Sarana Kesehatan Desa Wonomarto …………………….................... 42
2. Sarana Pendidikan Desa Wonomarto................................................... 43
3. Sarana Tempat Beribadah/ Agama Desa Wonomarto ………………. 44
4. Keadaan Penduduk Menurut Etnis Atau Suku.................................... 47
5. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin …................................... 48
6. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Mata
Pencarian Transmigrasi……………………...….................................. 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar:
A. Koleksi Dokumentasi Markas TNI AL Saat Pelaksanaan Transmigrasi Di Prokimal
Kabupaten Lampung Utara.
A.1. Dokumentasi Para Transmigrasi Tiba Di Lampung Utara.
A.2. Dokumentasi Penyambutan Transmigrasi Di Lampung Utara.
A.3. Dokumentasi Upacara Penerimaan Transmigrasi Di Lampung Utara.
A.4. Dokumentasi Penerimaan Dan Penyerahan Transmigrasi Di Lampung Utara.
A.5. Dokumentasi Penertiban Dan Budaya Warga Transmigrasi Di Prokimal Lampung
Utara.
A.6. Dokumentasi Rumah Dan Lahan Pertanian Para Transmigrasi Yang Akan Ditempati
Di Prokimal Lampung Utara.
B. Dokumen Data Transmigrasi Dari Tahun 1971-1974
C. Foto- Foto Saat Melaksanakan Penelitian
DAFTAR LAMPIRAN
A. Dokumentasi Markas TNI AL Saat Pelaksanaan Transmigrasi Di Prokimal Kabupaten
Lampung Utara
B. Dokumentasi Data Transmigrasi Dari Tahun 1971-1974
C. Dokumentasi Melaksanakan Penelitian
D. Surat Kabar Transmigrasi TNI
E. Daftar Nama Informan
F. Pedoman Wawancara
G. Lembar Wawancara Informan
H. Rencana Judul Penelitian Kaji Tindak/ Skripsi
I. Surat Penelitan di Markas TNI Prokimal Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten
Lampung Utara
J. Surat Penelitan di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung
Utara
K. Surat Penelitan di perpustakaan daerah provinsi lampung.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Transmigrasi adalah salah satu program dengan sasaran utama selain untuk
mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa, juga untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja di daerah-daerah luar Pulau Jawa, transmigrasi merupakan
perpindahan penduduk dari yang padat ke wilayah yang penduduknya sedikit,
transmigrasi dilakukan oleh Pemerintah RI di Pulau Jawa tepatnya di Semarang
dan Surabaya karena pada tahun 1970-1974 jumlah penduduk yang ada di Pulau
Jawa sangat padat, transmigrasi yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Jawa ke
Lampung melewati lautan, menggunakan kapal-kapal yang telah dipersiapkan
oleh Pemerintah RI.
“Transmigrasi ialah pemindahan penduduk dari Pulau Jawa ke
daerah Pulau Sumatra yang masih termasuk dalam lingkungan
batas negara: yakni pemindahan penduduk dengan melewati lautan
(trans). Mungkin karena itulah pemerintah memakai nama
“Transmigrasi”. Jadi dengan perkataan transmigrasi yang
dimaksud: “pemindahan atau perpindahan rakyat secara besar-
besaran dari suatu daerah lain dalam batas Negara, dengan tujuan
untuk menetap di daerah yang baru” (M. Amral Sjamsu, 1959: 78).
Jadi dari pendapat di atas maka transmigrasi adalah pemindahan penduduk ke
wilayah yang belum memiliki kepadatan penduduk, trasnmigrasi dilakukan dari
Pulau Jawa ke Lampung.
2
Lampung adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang mayoritas di huni oleh
masyarakat pendatang, pada dasarnya masyarakat di huni oleh dua unsur
masyarakat yaitu penduduk asli dan penduduk pendatang, transmigrasi dilakukan
dari Pulau Jawa ke Lampung, dan bukan hanya masyarakat yang tidak memiliki
pekerjaan saja namun transmigrasi yang berlangsung dari tahun 1970 ini
merupakan tranmigrasi yang mengikut sertakan semua kalangan masyarakatnya
dari yang berprofesi sebagai TNI Angkatan Laut baik yang berprofesi sebagai
Militer, Pegawai Negri Sipil, Janda Angkatan Laut, maupun Purnawirawan.
transmigrasi dan pelaksanaan transmigrasi yang dilakukan oleh Pemerintah RI
adalah transmigrasi umum yang mengikut sertakan semua kalangan
masyarakatnya termasuk TNI AL.
Ada beberapa jenis transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah RI yaitu
Transmigrasi Umum, Transmigrasi Keluarga, Transmigrasi Atas Biaya
Sendiri/Spontan, Transmigrasi Lokal, dan Transmigrasi Bekas Pejuang. Namun
selanjutnya, yang akan dibahas dalam penelitian ini mengenai transmigrasi bekas
pejuang saja atau TNI. Tentara yang sebelumnya memiliki tugas serta kewajiban
militer pada saat perang kemerdekaan, dialih tugaskan ke sektor pembangunan
dan produksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Presiden Sukarno, Presiden RI
pada waktu itu, bahwa TNI adalah pelopor di segala bidang transmigrasi (Staf
Trans AD, 1965:4).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Nurman dikatakan bahwa,
transmigrasi umum yang mengikut sertakan TNI AL ke Desa Wonomarto
Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara, maka TNI AL harus
3
mengikuti prosedur pendaftaran terlebih dahulu dan melengkapi data-data atau
berkas yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah RI, setelah selesai mengisi data
atau melengkapi berkas maka berkas-berkas tersebut diseleksi terlebih dahulu
yang manakah yang berhak untuk mengikuti trasnsmigrasi tersebut, sayarat
berkas-berkas yang lolos dalam seleksi berupa:
1) Surat permohonan untuk transmigrasi A.L (tergantung pekerjaannya, harus
disertakan dalam surat permohonan).
2) Tidak memiliki tempat tinggal atau rumah.
3) Usia maksimal 48 Tahun, karena harus mampu untuk bertani di tempat
transmigrasinya.
4) Memiliki lebih dari 2 orang anak.
Masyarakat yang berhasil mengikuti seleksi berkas oleh Pemerintah RI maka akan
di transmigrasikan, sedangkan jika tidak berhasil mengikuti seleksi tersebut tidak
dapat ikut serta dalam transmigrasi, para transmigrasi di Lampung akan
mendapatkan kurang lebih 2 hektar tanah lahan garapan termasuk rumah untuk
tempat tinggal selama berada di Lampung yang diberikan oleh Pemerintah RI
kepada transmigrasi yang datang dari Pulau Jawa ke Lampung, setiap tahun-nya
trasnmigrasi dibagi menjadi 2 gelombang pemberangkatan dan 1 kali
pemberangkatan terdiri dari Masyarakat Biasa, TNI Angkatan Laut baik yang
berprofesi sebagai Militer, Pegawai Negri Sipil, Janda Angkatan Laut, maupun
Purnawirawan. Pemberangkatan trasnmigrasi berjumlah 20 Kepala Keluarga atau
KK yang di berangkatkan dari Pulau Jawa ke Lampung (Wawancara dengan
Bapak Nurman, 24 Juni 2018).
4
“Transmigrasi umum yang dilakukan di Desa Wonomarto riset
Satu dan gelombang ke Dua ini tidak hannya TNI Angkatan Laut,
namun dari berbagai jumlah kalangan dengan berangsur-angsurnya
gelombang kedatangan transmigrasi di Prokimal Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara sejak Tahun 1970
sampai dengan 2009. Maka jumlah keseluruhan transmigran di
Lampung Utara adalah 5452 kepala keluarga baik yang berasal dari
unsur TNI Angkatan Laut yang berprofesi sebagai Militer, Pegawai
Negri Sipil, Janda Angkatan Laut, maupun Purnawirawan.”
(Wawancara dengan Bapak Samijan, 3 Maret 2018).
“Transmigrasi yang berlangsung dari Pulau Jawa ke Lampung
dilakukan karena kekurangan perekonomian, pendidikan sangat
rendah, dan kerasnya kehidupan yang kami alami di Surabaya. Hal
tersebutlah yang membuat atau menggerakkan hati saya untuk
berangkat mengikuti trasmigrasi, dari Jawa tepatnya Surabaya ke
Lampung pada Tanggal 5, Bulan 5, Tahun 1973, saya diikut
sertakan dalam transmigrasi umum riset Satu dan gelombang ke
Dua oleh Pemerintah RI. Transmigrasi ini dilakukan setiap tahun
dan setiap tahun-nya di berangkatkan oleh Pemerintah RI 2
gelombang pemberangkatan, setiap pemberangkatan berjumlah 20
kepala keluarga atau 20 KK” (Wawancara dengan Bapak/ Mbah
Rakiyo, 3 Maret 2018).
Jadi dari pendapat di atas, maka transmigrasi dan pelaksanan transmigrasi adalah
masyarakat yang berhasil atau lolos mengikuti seleksi berkas, seleksi tersebut
diadakan oleh Pemerintah RI, dan bukan hanya masyarakat yang tidak memiliki
pekerjaan saja yang boleh di transmigrasikan namun dari berbagai kalangan
masyarakat boleh mengikuti transmigrasi seperti TNI Angkatan Laut baik yang
berprofesi sebagai Militer, Pegawai Negri Sipil, Janda Angkatan Laut, maupun
Purnawirawan.
Masyarakat dan TNI Pada saat tiba di Lampung Utara tidak langsung di
tempatkan di Desa-desa yang akan mereka tinggali namun mereka akan dibina
terlebih dahulu selama kurang lebih 2 minggu untuk diberi pengetahuan dalam
bidang pertanian, oleh karena itu setelah para transmigrasi tiba di Lampung Utara
5
maka akan ditempatkan satu tempat di karantina untuk dibina dan diberi berbagai
pengetahuan, sesuai dengan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian dengan judul “Transmigrasi TNI di Desa Wonomarto
Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974”.
Penulis menggunakan rentang tahun 1970-1974 karena data yang tersimpan di
Markas TNI dan Desa Wonomarto adalah data tahun 1970-1974. Pada tahun 1971
secara resmi ditempatkan 22 KK pemukiman, Kemudian tahun 1972 s/d 1974
ditempatkan lagi sebanyak 144 KK pemukiman dan sampai dengan sekarang
jumlah pemukim tercetak 1509 KK.
1.2 Rumusan Masalah
Maka yang menjadi rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah kondisi TNI yang ber-transmigrasi di Desa Wonomarto
Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui “Kondisi TNI yang ber-transmigrasi di
Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun
1970-1974”.
6
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam setiap penelitian untuk kedepannya diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua orang terutama yang membutuhkan informasi mengenai masalah yang
terkait dengan penelitian ini, adapun kegunaan penelitian ini yaitu:
1.4.1 Sebagai tambahan Ilmu pengetahuan bagi setiap pembaca yang ingin
menggali lebih dalam tentang transmigrasi TNI di Desa Wonomarto
Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974.
1.4.2 Untuk Menambah wawasan penulis tentang transmigrasi TNI di Desa
Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun
1970-1974.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi kerancuan dalam sebuah penelitian, maka penulis berikan
batasan ruang lingkup yang akan mempermudah pembaca memahami isi
penelitian ini. Adapun ruang lingkup tersebut adalah:
1.5.1 Objek Penelitian: Objek dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kondisi
TNI yang ber-transmigrasi di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi
Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974.
1.5.2 Subjek Penelitian: Markas TNI, Desa Wonomarto, dan Perpustakaan
Daerah Lampung.
7
1.5.3 Tempat Penelitian:
a. Markas TNI Prokimal Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten
Lampung Utara.
b. Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung
Utara.
c. Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung.
Disebabkan, karena dalam bidang Sosiologi Sejarah dibutuhkan resensi buku dan
wawancara guna menunjang penyelesaian penelitian ini.
1.5.4 Waktu Penelitian: Tahun 2018
1.5.5 Konsentrasi Ilmu: Ilmu Sejarah
8
REFERENSI
Sjamsu, M. Amral .1959. Dari Kolonisasi Ke Transmigrasi. Djambatan, Djakarta.
Halaman 78.
Trans AD, Staf 1965. http://digilib.unila.ac.id/15451/1/I.pdf. Diakses pada tanggal
13 Mei 2019 pukul 15.49 Wib. Halaman 4.
Bapak Nurman (TNI yang melakukan transmigrasi dari Jawa Ke Lampung) 24
Juni 2018.
Bapak Samijan, (masyarakat yang ikut serta transmigrasi di Desa Wonomarto
Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara) 3 Maret 2018.
Bapak Rakiyo, (Tokoh masyarakat Dusun 2 Desa Wonomarto yang melakukan
transmigrasi dari Jawa Ke Lampung) 3 Maret 2018.
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan guna peninjauan kembali (review) tentang pustaka
masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, didalam tinjauan pustaka
ini akan dicari konsep-konsep yang akan dijadikan landasan teoritis dalam
penelitian yang akan dilakukan, adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini
adalah:
2.1.1 Konsep Analisis
Analisis adalah “Segenap rangkaian perbuatan pikiran yang menelaah sesuatu hal
secara mendalam, terutama mempelajari bagian-bagian dari pada suatu kebulatan
untuk mengetahui ciri-ciri masing-masing bagian, hubungannya satu sama lain
dan peranannya dalam keseluruhan yang bulat itu” (Liang Gie, 1984: 106).
Dengan analisa dimaksudkan metode yang menghimpun kenyataan-kenyataan
yang dilukiskan itu secara sistematis, sehingga dapat memperhatikan hubungan-
hubungan yang ada antara fakta yang satu dengan yang lain (F. Isjwara, 1992: 66).
Jadi dari pendapat ahli di atas maka, analisis adalah suatu keseluruhan dari
tindakan pemikiran manusia terhadap sesuatu peristiwa secara mendalam baik
berupa sifat-sifatnya, hubungan antara kaitan, maupun bagian keseluruhan untuk
10
memperoleh suatu hasil dari pengertian maupun pemahaman secara tepat dan
sistematis.
2.1.2 Konsep Transmigrasi TNI
Sebagian besar dari para TNI AL pada tahun 1970-an banyak yang disalurkan atau
di transmigrasikan khususnya ke Lampung Utara karena banyak di antara mereka
yang sudah tidak bekerja faktor dari usia dll, salah satu daerah di Lampung yang
dijadikan lokasi transmigrasi TNI AL adalah Prokimal (Proyek Pemukiman TNI
Angkatan Laut).
Transmigrasi yang di lakukan oleh Pemerintah RI kepada para transmigrasi karena
beberapa faktor dari daerah asal masyarakat diantaranya adalah sempitnya
lapangan pekerjaan, pengalih tugas dari militer ke sektor pembangunan atau
produksi ekonomi dan rendahnya gaji pensiunan TNI AL sehingga kebutuhan
hidup kurang terpenuhi, sedangkan faktor dari tempat pemukim bagi masyarakat
untuk bertransmigrasi ke daerah pemukim adalah kemudahan untuk memenuhi
kebutuhan hidup diantaranya banyaknya lapangan pekerjaan (Ramadhan dkk,
1993:11).
Dalam transmigrasi TNI yang di lakuakan oleh Pemerintah ada perencanaan dan
evaluasi yaitu:
1. Perencanaan Transmigrasi Oleh Pemerintah
a) Penyediaan Tanah
Pemerintah menyedikan tanah bagi penyelenggaraan transmigrasi.
Alokasi penyediaan tanah di sesuaikan dengan rencana tata ruang
wilayah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanah
yang diperuntukan bagi transmigrasi diberikan dengan status hak
milik.
11
b) Penyiapan Permukiman
Penyiapan pemukiman diarahkan bagi terwujudnya permukiman
transmigrasi layak huni, layak usaha, dan layak berkembang.
Aktivitas dalam penyiapan pemukiman meliputi penyiapan areal,
perencanaan pemukiman, pembangunan perumahan, fasilitas
umum, sarana dan prasarana permukiman transmigrasi serta
penyiapan lahan dan atau ruang usaha. Perencanaan penyiapan
pemukiman disusun berdasarkan potensi sumberdaya alam dan
sumberdaya lainnya secara terpadu dengan pembangunan sektoral
dan pembangunan daerah.
c) Informasi, Seleksi, Pendidikan dan Pelatihan
Pemerintah memberikan informasi mengenai ketersediaan
lapangan kerja, kesempatan berusaha, tempat tinggal, kondisi
geografis dan adat istiadat di wilayah pengembangan transmigrasi
atau lokasi pemukiman transmigrasi.
Untuk semua jenis transmigrasi, pemerintah menyeleksi calon
transmigran. Calon transmigran pada transmigrasi umum di seleksi
berdasarkan prioritas penanganan masalah sosial, ekonomi bagi
penduduk yang bersangkutan.
d) Penempatan
Penempatan transmigran di pemukiman transmigrasi dilaksanakan
setelah ada kesempatan kerja atau usaha dan tempat tinggal,
Penempatan transmigran pada transmigrasi umum dilaksanakan
oleh pemerintah.
e) Pembinaan Masyarakat dan Pemukiman Transmigrasi
Pembinaan masyarakat transmigrasi dan liungkungan permukiman
transmigrasi diarahkan untuk mencapai kesejahteraan dan
kemandirian serta integrasi masyarakat transmigrasi dengan
penduduk sekitar dan kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Pembinaan masyarakat dan lingkungan pemukiman transmigrasi
didasarkan pada potensi sumnberdaya alam, sumberdaya manusia,
dan sumberdayalainnya secara terpadau dengan berbagai sector
pembangunan lain dan membangaun daerah serta berwawasan
lingkungan (Saraswati Soegiharto 2008:10-11).
2. Proses Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui suatu proses identifikasi dalam mengukur
atau menilai apakah transmigrasi yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
atau tujuan yang ingin dicapai.
Untuk penerapan evaluasi dalam suatu kebijakan oleh pemerintah telah dirancang
sedemikian rupa agar mencapai tujuannya, namun tidak selalu penerapan tersebut
12
dapat mewujudkan semua tujuan yang hendak dicapai. Terganggunya
perencanaan yang menjadikan tidak tercapainya tujuan kebijakan mungkin pula
disebabkan oleh pengaruh dari berbagai kondisi lingkungan yang tidak teramalkan
sebelumnya. (Samodra dkk 1994:15, dalam jurnal Bintang Yulisetyaningtyas
2008).
Secara khusus melalui penelitian, evaluasi merupakan pedoman dalam
penyelenggaraan transmigrasi, yaitu mengevaluasi :
1. Penerapan tahapan penyelenggaraan transmigrasi baik pada proses
perencanaan maupun pada tahapan pelaksanaan (penyuluhan, pendaftaran,
seleksi, pelatihan, dan pemindahan). Dalam hal ini informasi difokuskan
pada pelayanan baik yang diberikan oleh aparat Dinas/Kantor yang
membidangi ketransmigrasian baik di Kabupaten maupun Provinsi kepada
para transmigran, maupun informasi dari transmigran itu sendiri.
2. Mengevaluasi konsistensi penerapan kerjasama sejak proses perencanaan
yang dimulai dari kunjungan, penjagaan, dan kerjasama ke lokasi calon
transmigrasi, pemenuhan kewajiban, penggunaan hak, dukungan anggaran
dari berbagai sumber dana sampai dengan waktu pemberangkatan
transmigran.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan yang menghambat
penerapan model kerja sama antar daerah dalam penyelenggaraan
transmigrasi (Bintang Yulisetyaningtyas 2008: 32-33).
Jadi dari pendapat di atas, dapat dikatakan trasnmigrasi TNI adalah proses untuk
pengalih tugas dari TNI menjadi sektor produksi, dalam transmigrasi juga ada
perencanaan maupun evaluasi yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan
informasi mengenai kinerja dimana informasi tersebut akan dipakai untuk
menentukan alternatif terbaik dalam membuat keputusan.
2.1.3 Konsep Tujuan Awal Kedatangan TNI
Tujuan dilakukannya transmigrasi TNI di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi
Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974 untuk pemerataan penduduk
13
dan memperbaiki perekonomian dalam bidang pertanian di Pulau Jawa, karena
pada saat itu Lampung masih berupa hutan belukar, dan Pemerintah RI yakin
bahwa ketika para transmigrasi di pindahkan ke wilayah yang penduduknya masih
sedikit dan lahan pertanian luas maka para transmigrasi akan mampu untuk
bertahan di daerah tersebut sebagai petani.
Persebaran penduduk yang tidak merata disetiap daerah menyebabkan Pemerintah
merencanakan Transmigrasi, adapun tujuan dari transmigrasi adalah sebagai
berikut:
a) Pemerataan dan keseimbangan pertumbuhan penduduk di wilayah
Kesatuan Republik Indonesia.
b) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c) Menanggulangi kemiskinan dan pengangguran di daerah.
d) Membuka pusat pertumbuhan ekonomi di daerah baru.
e) Membuka kesempatan usaha dan lapangan pekerjaan di daerah baru.
(Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung,Tahun 2011).
Tujuan dari awal kedatangan trasnsmigrasi sebagaimana yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah RI tanggal 17 Februari 1953 Nomor Bu/1-7-2/501 ialah
mempertinggi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, karena tujuan itu,
maka berhasil tidaknya penyelenggaraan transmigrasi tidak dapat di ukur dengan
angka-angka jumlah transmigrasi yang di pindahkan, akan tetapi harus dilihat
kepada keadaan di daerah-daerah transmigrasi sendiri, terutama penghidupan para
transmigrasi dan hasil pembangunan yang telah dicapai di daerah transmigrasi,
seperti di lapangan produksi (M. Amral Sjamsu, 1959: 163).
Sejak awal tujuan dari kolonisasi tampak sebagai kebijakan sosial dan sekaligus
sebagai kebijakan pembangunan, para pendukung “Politik Etis” ingin
mengirimkan kesengsaraan penduduk Pulau Jawa. Bagi mereka, penyebab
14
kesengsaraan itu jelas sekali, penduduknya terlalu banyak, sedangkan sumber
daya alamnya terbatas, dengan menganjurkan transmigrasi, para penguasa
berharap dapat mengurangi tekanan demografis di Pulau Jawa agar dapat
meningkatkan kesejahteraan pribumi, orang yang dipindahkan diharapkan turut
membangun pulau-pulau di luar Jambal dengan memperluas lahan garapan
dengan memperkenalkan teknik budi daya intensif, disamping meningkatkan taraf
hidup, mereka akan menciptakan pusat ekonomi yang dinamis, dan menjadi model
bagi penduduk asli (Patrice Levang, 2003: 15-16).
Jadi dapat di katakan adanya tujuan awal kedatangan trasnmigrasi TNI ini karena
pada tahun 1970-an perekonomian dalam bidang pertanian sangat krisis dan
kepadatan penduduk di Pulau Jawa, maka terjadilah pemindahan penduduk atau
transmigrasi ke wilayah Lampung untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2.1.4 Konsep Kebijakan Transmigrasi TNI AL
TNI yang akan di transmigrasikan harus mengikuti kebijakan atau peraturan yang
telah di tentukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kebijakan yang di tentukan
dapat berbentuk keputusan yang telah dipikirkan secara matang dan hati-hati oleh
pengambil keputusan yaitu Pemerintah.
Secara umum pemukiman TNI AL merupakan tindak lanjut dari kebijakan
pemisahan personil yang diarahkan untuk mendayagunakan personil yang telah
atau yang akan purna tugas/pensiunan, Prokimal Lampung sebagai unsur
pelaksanaan teknis sesuai fungsi dan tugas pokok adalah menyelenggarakan dan
menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menempatkan
pemukiman serta selain itu juga Kimal Lampung sesuai fungsinya
15
menyelenggarakan pembinaan personil kepada anggota organik maupun non
organik (Kampto Utomo, 1975:35).
Sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1960 tentang pokok-pokok
transmigrasi umum, Presiden Repuplik Indonesia menyatakan penetapan syarat
dan tata cara transmigrasi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa
memperoleh calon transmigrasi yang berkualitas telah di tentukan oleh syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Berkeluarga.
3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
4. Berusia maksimal 48 tahun.
5. Belum pernah bertransmigrasi.
6. Berbadan sehat.
7. Memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan untuk mengembangkan
potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan.
8. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban
sebagai transmigrasi.
9. Lulus seleksi yang dibuktikan dengan surat keterangan lulus dari tim yang
diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi.
(Sumber:http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/1960/PERPUNomor29Tahu
n1960_PERPUNomor29Tahun1960__1.pdf).
Peraturan dan ketentuan yang telah dibuat tersebut mengenai penyelenggaraan
transmigrasi tetap berlaku selama belum diubah, ditambah atau dicabut dengan
peraturan baru, namun peraturan ini masih berlaku selama tidak bertentangan
dengan peraturan yang baru, seperti peraturan pada tahun 1972, mengenai
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1972, Pasal 2 yang
mengatur tentang sasaran kebijakan umum transmigrasi yang ditujukan kepada
terlaksananya transmigrasi yang telah diatur dalam jumlah yang sebesar-besarnya
untuk mencapai :
1. Peningkatan taraf hidup.
16
2. Pembangunan daerah.
3. Keseimbangan penyebaran penduduk.
4. Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.
5. Pemanfaatan sumber-sumber alam dan tenaga manusia.
6. Kesatuan dan persatuan bangsa.
7. Memperkuat pertahanan dan keamanan nasional.
(Sumber: http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_1972.htm).
Jadi dari pendapat di atas, dapat di katakan kebijakan tentang transmigrasi TNI
AL telah di tentukan oleh Pemerintah dan Undang-Undang yang berlaku
berdasarkan peraturan-peraturan yang telah di buat dan di tentukan, seperti yang
telah di katakana oleh Letnan Jendral TNI AL, bahwa masyarakat TNI boleh di
transmigrasikan asalkan dapat memenuhi syarat-syarat sesuai dengan peraturan-
peraturan yang telah di keluarkan oleh Presiden Soeharto.
2.1.5 Konsep Keberhasilan dari indikator
Transmigrasi yang dilakukan oleh Pemerintah RI ke Lampung diharapkan dapat
memperbaiki perekonomian dalam bidang pertanian masyarakat di Pulau Jawa,
karena pada saat itu Pulau Jawa mengalami krisis pangan atau ekonomi, dengan
adanya transmigrasi dari Pemerintah RI ke daerah yang masih kosong maka
diharapkan akan memperbaiki perekonomian yang ada pada masyarakat Jawa
pada saat itu.
Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan
dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
masyarakat (rumah tangga dan pebisnis/ perusahaan) yang terbatas diantara
berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan
1. Ekonomi
17
keinginan masing-masing, atau dengan kata lain, bagaimana masyarakat sumber
daya yang langka melalui suatu perbuatan kebijaksanaan dan pelaksanaannya
(Prof. Dr. Damsar 2009: 11).
Sistem bertani yang para transmigrasi lakukan ialah membuka hutan, menanam
padi selama beberapa tahun dan kemudian bercocok tanam kelapa, hal ini
menunjukan bagai mana para petani telah menyesuaikan diri kepada keadaan
ekologi setempat dan merencanakan suatu sistem yang produktif serta dapat
mempertahankan diri dalam jangka waktu yang panjang (Coliier, dalam Helmi
Aswan dkk, 1995: 80).
Transmigrasi di Indonesia tampak sebagai kasus pemindahan penduduk yang
khas. Tampaknya yang dimaksudnya adalah “Memukimkan orang sebanyak
mungkin dengan biaya sedikit mungkin di atas lahan yang sekecil mungkin,
sehingga mereka terperangkap dalam suatu ekonomi yang mendekati
swasembadaya” pertama-tama transmigrasi merupakan usaha menemukan cara
untuk mengatasi kelebihan penduduk di Pulau Jawa pada saat itu (Raison dalam
Patrice Levang, 2003: 253).
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (2001: 21) Ekonomi adalah
suatu kedudukan yang secara rasional dan menetapkan seseorang pada posisi
tertentu dalam masyarakat, dalam bidang ekonomi dapat dikatakan berhasil
apabila ciri-ciri keadaan ekonomi yang di jalani sebagai berikut:
a) lebih berpendidikan.
b) mempunyai status sosial yang ditandai dengan tingkat kehidupan,
kesehatan, pekerjaan, dan pengenalan diri terhadap lingkungan.
c) mempunyai rumah atau tempat tinggal.
d) mempunyai ladang (Lahan sendiri).
e) pekerjaan lebih spesifik (Peningkatan pendapatan).
18
Menurut (Abdul Azis dalam buku Saraswati Soegiharto 2008: 67) mengatakan
bahwa di Jawa Timur secara ekonomi kehidupan saya sangat terbatas karena saya
hanya menggarap 1,5 Ha lahan pertanian bersama dengan 13 saudara saya
sedangkan kebutuhan saya sangat banyak, saya hanya lulusan SMA Swasta, ijazah
yang saya miliki tidak dapat menopang kehidupan keluarga saya ditambah
lapangan pekerjaan pada saat itu terbatas oleh karenanya pada tahun 1971 saya
mengikuti program transmigrasi yang di adakan oleh Pemerintah.
Berdasarkan pendapat di atas, maka transmigrasi yang dilakukan oleh masyarakat
adalah program dari Pemerintah RI untuk memperbaiki perekonomian dalam
bidang pertanian dan kehidupan masyarakat Pulau Jawa yang di transmigrasikan
pada tahun 1970-1974.
Transmigrasi dari Pulau Jawa ke Lampung dilakukan untuk pemerataan penduduk
di Pulau Jawa karena kepadatan penduduk di Pulau Jawa yang membuat
Pemerintah RI melakukan transmigrasi, dengan cara mentransmigrasikan
masyarakatnya ke wilayah Lampung untuk bertani atau berkebun maka
masyarakat akan merasakan kemakmuran dan kesejahteraan karena pada saat itu
penduduk di Desa Wonomarto masih sedikit sedangkan lahan untuk bertani luas
jadi hal tersebutlah yang membuat Pemerintah RI yakin untuk
mentransmigrasikan masyarakat Pulau Jawa ke Lampung pada tahun 1970-1974.
Menurut (Diyon Yulis: 2014), Jumlah populasi penduduk Pulau
Jawa yang tinggi mengakibatkan kurangnya lapangan pekerjaan di
Pulau Jawa, sehingga Pemerintah mentransmigrasikan atau
memindahkan penduduknya ke Luar Pulau Jawa yang
penduduknya masih sedikit, dengan artian yang dimaksud dengan
2. Pemerataan Kependudukan
19
pemerataan kependudukan adalah meratakan penduduk Pulau Jawa
dapat menyebarnya tenaga kerja di Lampung yang bisa bekerja
sebagai petani. Selain itu Diharapkan investasi bisa bertambah di
Pulau Jawa karena tenaga kerja sudah berpindah ke pulau-pulau
tersebut.
Tujuan di lakukannya pemerataan penduduk oleh Pemerintah RI karena pada
tahun 1970-an Pulau Jawa mengalami kelangkaan pangan, sebagian penduduk
berada di bawah batas pemeliharaan (terlalu sedikit makanan) sehingga
pemerintah berencana untuk meningkatkan produksi bahan pangan seperti
misalnya revolusi hijau, hal tersebut di lakukan oleh Pemerintah untuk menunjang
kemakmuran masyarakatnya (Paul R.Ehrlich 1981: 15).
Salah satu tujuan dari transmigrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Republik
Indonesia pada tahun 1972 hingga sekarang ke daerah Lampung adalah untuk
pemerataan penduduk dan tenaga kerja serta meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat (Manudi 1991: 27).
Jadi dari pendapat di atas, dapat di katakan bahwa pemerataan penduduk adalah
tujuan dari Pemerintah RI untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat Pulau Jawa, dengan cara meratakan penduduknya ke daerah-daerah
yang penduduknya masih sedikit.
Pengukuran keberhasilan transmigrasi dapat di lihat dalam konteks peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitar, pengukuran tersebut bertujuan untuk
transmigrasi jangka panjang (Saraswati Soegiharto 2008: 24).
Tujuan dari kemakmuran dan kesejahteraan, Menurut Biro Pusat Statistik
Indonesia (2000) menerangkan bahwa guna melihat tingkat kesejahteraan dalam
20
masyarat atau rumah tangga suatu wilayah ada beberapa indikator yang dapat
dijadikan ukuruan, antara lain adalah:
1. Tingkat pendapatan keluarga.
2. Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan
pengeluaran untuk pangan dengan non-pangan.
3. Tingkat pendidikan keluarga.
4. Tingkat kesehatan keluarga.
5. Kondisi rumah serta fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga.
Dari pendapat ahli di atas maka kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang
di transmigrasikan dapat dilihat dari kondisi masyarakat yang ada Desa
Wonomarto seperti memiliki rumah, mempunyai lahan pertanian dan mampu
membiyayai pendidikan anaknya hingga ke perguruan tinggi.
2.2 Kerangka Pikir
Secara umum transmigrasi merupakan transmigrasi yang dilakukan diberbagai
daerah yang ada di Indonesia, pada dasarnya transmigrasi dilakukan karena di
Pulau Jawa pada tahun 1970-an merupakan jumlah penduduk yang padat,
sehingga dari Pemerintah RI melakukan transmigrasi untuk mengurangi jumlah
penduduk, dengan adanya transmigrasi oleh Pemerintah RI diberbagai daerah
yang ada di Indonesia maka kepadatan penduduk yang ada di Pulau Jawa akan
berkurang, setiap pemberangkatan transmigrasi berjumlah 20 Kepala Keluarga
atau KK yang beranggotakan TNI Angkatan Laut yang berprofesi sebagai Militer,
Pegawai Negri Sipil, Janda Angkatan Laut, maupun Purnawirawan. Transmigrasi
ini mengikuti transmigrasi Angkatan Laut menuju Prokimal Lampung Utara. Para
Transmigrasi TNI Angkatan Laut tersebut telah disediakan fasilitas pemukiman
berupa rumah dan lahan garapan masing-masing seluas 2 (dua) hektar.
21
Setelah melakukan penguraian terhadap beberapa pengertian dan konsep yang
akan membatasi penelitian ini, maka kerangka pikir dalam penelitian akan
membahas mengenai Transmigrasi TNI di Desa Wonomarto Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974.
1.3 Paradigma
Keterangan :
: Garis Kondisi
Transmigrasi TNI
Kebijakan Tentang
Transmigrasi TNI
Realisasi
Pelaksanaan
Transmigrasi TNI di
Prokimal Lampung
Utara
22
REFERENSI
Gie, Liang. 1984. Ilmu Politik. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Halaman 106.
Isjwara F. 1992. Pengantar ilmu politik. Binacipta. Halaman 66.
Ramadhan dkk. 1993. http://digilib.unila.ac.id/15451/1/I.pdf. Diakses pada
tanggal 13 Mei 2019 pukul 15.49 Wib. Halaman 11.
Soegiharto, Saraswati. 2008. Transmigrasi Belajar Dari Kisah Sukses. Jakarta: PT
Pustaka Sinar Harapan. Halaman 10-11.
Yulisetyaningtyas, Bintang. 2008. Proses Evaluasi.
http://eprints.undip.ac.id/16830/1/Bintang_Yulisetyaningtyas.pdf.
Diakses pada tanggal 4 Agustus 2019 pukul 15.49 Wib. Halaman 15.
Ibid.Halaman 32-33
2011. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung,
http://digilib.unila.ac.id/11002/119/BAB%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 4 Maret 2019 pukul 17.15 Wib. vol.20: Halaman 6.
Sjamsu, M. Amral .1959. Dari Kolonisasi Ke Transmigrasi. Djambatan, Djakarta.
Halaman 163.
Levang, Patrice. 2003. Ayo Ke Tanah Sebrang Trasnmigrasi Di Indonesia.
Jakarta; KPG (Kepustakaan Popular Gramedia). Halaman 15-16.
Kampto Utomo. 1975. http://digilib.unila.ac.id/15451/1/I.pdf. Diakses pada
tanggal 13 Mei 2019 pukul 15.49 Wib. Halaman 35.
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/1960/PERPUNomor29Tahun1960_P
ERPUNomor29Tahun1960__1.pdf. Diakses pada tanggal 15 Juni
2019 pukul 08.45 Wib.
23
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_1972.htm. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019
pukul 14.30 Wib.
Damsar, Prof.Dr. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Padang. Halaman 11.
Aswan, Helmi, dkk. 1995. Proses Dan Strategi Adaptasimasyarakat Transmigran
Di Desa Makarti Jaya, Sumatra Selatan. Jakarta: Cv. Eka Putra.
Halaman 80.
Levang, Patrice. Opcit. Halaman 253
Evers, Dieter, Hans dan Sumardi, Mulyanto. 2001. kondisi ekonomi masyarakat.
https://media.neliti.com/media/publications/17203-ID-analisis-kondisi-
sosial-ekonomi-dan-tingkat-pendidikan-masyarakat-desa-srigading.pdf.
Diakses pada tanggal 4 Maret 2019 pukul 20.20 Wib. vol.7: Halaman 7.
Soegiharto, Saraswati. Opcit. Halaman 67.
Yulis, Diyon. 2014. Pemerataan Penduduk.
http:// apa pengertianya.blogspot.com/2014/10_pemerataan_penduduk_
dan_pemerataan. Diakses pada tanggal 5 Maret 2019 pukul 14.40 Wib.
R.Ehrlich, Paul.1981. Ledakan Penduduk. Jakarta: (PT. Granedia). Halaman 15.
Manudi. 1991. Studi Perbandingan Pelaksanaan Transmigrasi Zaman
Pemerintah Belanda Dengan Pelaksanaan Transmigrasi Oleh
Pemerintah Republik Indonesia. Alumni. Halaman 27.
Soegiharto, Saraswati. Opcit. Halaman 24.
2000. Biro Pusat Statistik Indonesia. konsep_kesejahteraan.
http://repository.uin-suska.ac.id/3990/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada
tanggal 4 Maret 2019 pukul 20.20 Wib. vol.10: Halaman 2.
24
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan
Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah yang sangat penting karena
dengan metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian.
Metode penelitian merupakan metode yang menyangkut masalah kerja yakni cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan
(Sayuti Husin, 1998: 32). Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam
memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiyady Akbar menjelaskan metode
penelitian sebagai suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi
penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang
terdapat dalam penelitian (Husaini Usman dkk, 2009: 41).
Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan,
misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta
alat tertentu (Winarno Surakhmad, 1982 : 121).
Pendapat lain mengatakan bahwa metode merupakan jalan yang berkaitan dengan
cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunannya, sehingga
25
dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran
atau tujuan pemecahan suatu permasalahan (P. Joko Subagyo, 1997: 1).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka metode penelitian merupakan suatu
cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap suatu permasalahan, oleh
karena itu, metode penelitian sangat dibutuhkan dalam memecahkan suatu
masalah yang terjadi untuk menentukan keberhasilan suatu penelitian Sosiologi
Sejarah.
“Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian sosiologi sejarah, metode ini digunakan untuk
mengetahui ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat,
dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang ilmu
sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia berdasarkan hasil pemikiran ilmiah dan dapat
di control secara kritis oleh orang lain atau umum” (Syahrial
Syarbaini Rusdianata 2009: 1).
Menurut William Kornblum di dalam Syahrial Syarbaini Rusdianata (2009:3),
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku
sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai
kelompok dan kondisi. Sedangkan Menurut Allan Jhonson, Sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan
suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan
bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Menurut Hoult dalam Syahrial Syarbaini Rusdianata (2009: 6-7), Sosiologi jelas
merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat, merupakan ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri, karena Sosiologi adalah disiplin intelektual yang
secara khusus, sistematis, dan terandalkan mengembangkan pengetahuan tentang
sistem hubungan sosial manusia pada umumnya dan tentang produk dari
26
hubungan tersebut. Fokus dalam pembahasan Sosiologi adalah interaksi manusia,
yakni pada pengaruh timbal balik di antara dua orang atau lebih, kelompok, dan
lembaga.
Dari beberapa pendapat di atas, maka penggunaan metode Sosiologi Sejarah
dengan jenis penelitian ini sudah tepat, karena dalam penelitian ini peneliti
berusaha untuk menafsirkan transmigrasi TNI di Desa Wonomarto Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam pengertian umum adalah suatu konsep yang diberi nilai. Variabel
penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 60).
Dalam suatu penelitian variabel merupakan sesuatu yang tidak dapat di tinggalkan
begitu saja karena dengan variabel kita lebih dapat memfokuskan apa yang
menjadi objek penelitian kita sehingga akan lebih mempermudah cara kerja
(Mohammad Nazir, 1998 : 149).
Dari pendapat para ahli di atas maka variabel penelitian yaitu sebuah objek yang
mempunyai nilai dan menjadi pusat perhatian dari penelitian, maka dalam
penelitian ini terdapat satu variabel yaitu Bagaimanakah kondisi TNI yang ber-
trasnsmigrasi di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten
Lampung Utara Tahun 1970-1974.
27
3.3 Penentuan Informan
3.3.1 Informan
Menurut (Nina Nurdiani, 2014: 3). Informan dalam penelitian adalah orang atau
pelaku yang benar-benar tahu dan menguasai masalah, serta terlibat langsung
dengan masalah penelitian, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif,
maka peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual, jadi dalam
hal ini sampling dijaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber.
Maksud kedua dari informan adalah untuk menggali informasi yang menjadi dasar
dan rancangan teori yang dibangun.
3.3.2 Teknik Penentuan Informan
Untuk menentukan informan-informan yang akan dipilih pada penelitian lapangan
tidak hanya menyediakan data yang detail dan rinci, tetapi dalam penelitian ini
harus sesuai dengan pengetahuan informan mengenai data yang akan peneliti
ambil agar kedepannya penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada
hambatan tentang data yang peneliti akan peroleh.
Menurut (Burgess dalam Nina Nurdiani 1982:3), menjelaskan bahwa Pemilihan
informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada asas
subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan bersedia memberikan
informasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak sebagai sumber data dan
informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi informan narasumber dalam
penelitian ini contohnya adalah: a). Strategi dengan menentukan informan sesuai
dengan kriteria yang relevan dengan masalah penelitian. b). Cara menetapkan
informan dengan menentukan dari awal tentang jumlah orang dengan karakteristik
28
yang diinginkan yang akan dijadikan informan. c). Metode penetapan sampel
dengan cara hanya menetapkan informan kunci diawal, selanjutnya informan-
informan lain akan ditentukan kemudian.
Dalam Penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah informan, tetapi bisa
tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informan kunci, dan komplesitas dari
keragaman fenomena sosial yang diteliti. Dengan demikian, informan ditentukan
dengan teknik snowball sampling, adalah penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang melinding yang
lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu
atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang sampel ini belum merasa
lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sampel sebelumnya atau pencarian informan akan dihentikan setelah informasi
penelitian dianggap sudah memadai, informan adalah orang yang mempunyai
banyak pengetahuan tentang latar penelitian dan bersedia untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi penelitian agar lebih terbukti perolehan
informasinya, ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
informan, yaitu :
a. Subjek telah lama dan intensif dengan kegiatan atau aktifitas yang
menjadi sasaran.
b. Subjek memiliki kesediaan dan waktu yang cukup.
c. Subjek masih terikat secara penuh dan aktif pada lingkungan atau
kegiatan yang menjadi sasaran penelitian.
d. Subjek harus memiliki pengalaman pribadi tentang tata cara
pelaksanaan.
e. Subjek mempunyai banyak informasi dan banyak waktu dalam
memberikan keterangan (Spradley dan Faisal, 1990 : 57).
29
Berdasarkan pendapat di atas, maka contoh dalam menentukan kriteria-kriteria
dalam peran transmigrasi yang ada di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi
Utara Kabupaten Lampung Utara, adalah sebagai berikut:
1. Tokoh masyarakat Desa Wonomarto (melakukan transmigrasi)
2. Pensiunan TNI (memiliki banyak waktu untuk di wawancarai)
3. Masyarakat yang ikut serta transmigrasi (memiliki pengetahuan mengenai
transmigrasi)
4. Letnan, Markas TNI Prokimal (menyimpan data atau bukti mengenai
transmigrasi TNI).
Sesuai dengan kriteria-kriteria informan tersebut maka proses penentuan informan
berdasarkan informan sebelumnya tanpa menentukan jumlahnya secara pasti
dengan menggali informasi terkait topik penelitian yang diperlukan mengenai
tranmigrasi TNI di Desa Wonomarto Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Suatu teknik pengumpulan data dan alat yang digunakan akan menentukan
kualitas penelitian, oleh karena itu teknik pengumpulan data harus cara yang
cermat dan memenuhi syarat-syarat pengumpulan data yang reabilitas dan
validitas, dengan demikian relevansi data yang didapatkan akan menentukan
tujuan penelitian, sehingga sampai pada suatu kesimpulan, untuk memperoleh
data yang relevan dan sesuai dengan masalah yang akan dibahas, maka peniliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.4.1 Teknik Wawancara/ Interview
Menurut Joko, Teknik pengumpulan data dengan salah satu pengumpulan data
yang dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk
30
mendapat informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-
pertanyaan pada para responden, wawancara bermakna berhadapan langsung
antara Interview dengan Reponden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan.
Posisi sebagai responden dalam wawancara dapat berbentuk:
1. Satu orang tunggal
2. Dua orang atau lebih yang di sebut kelompok (P. Joko Subagyo, 1997: 39).
Teknik pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan
secara sistematis, berdasarkan tujuan penyelidikan, pada umumnya dua atau lebih
orang yang hadir dalam proses tannya jawab itu secara fisik masing-masing pihak
dapat menggunakan saluran komunikasi secara wajar dan lancar (Sutrisno Hadi,
1984:120).
Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis menggunakan teknik wawancara
untuk berkomunikasi secara langsung dengan informan yang saling berhadapan.
Kegiatan tersebut dilakukan secara lisan yang berbentuk satu orang tunggal dan
dua orang atau lebih yaitu antara tokoh masyarakat Wonomarto, pensiunan TNI,
masyarakat yang mempunyai pengalaman mengenai trasnsmigrasi, dan Letnan,
markas TNI Prokimal, Dengan demikian teknik wawancara dilakukan untuk
mengolah data yang didapat agar akurat.
Menurut Haris, Penguasaan teknik wawancara sangat mutlak diperlukan. Dalam
metode wawancara ada tiga bentuk yaitu: 1). Wawancara Terstuktur, lebih sering
digunakan dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif, beberapa ciri dari
wawancara terstuktur meliputi daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah
disiapkan, kecepatan wawancara terkendali, tidak ada fleksibilitas, mengikuti
31
pedoman, dan tujuan wawancara biasanya untuk mendapatkan penjelasan tentang
suatu fenomena. 2). Wawancara semi-terstruktur, lebih tepat dilakukan penelitian
kualitatif dari pada penelitian lainnya. Ciri-ciri dari wawancara semi-terstruktur
adalah pertanyaan terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan,
kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel tetapi terkontrol, ada pedoman
wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata, dan
tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena. 3). Wawancara tidak
terstruktur, memiliki ciri-ciri, yaitu pertannyaan sangat terbuka, kecepatan
wawancara sangat sulit diprediksi, sangat fleksibel, pedoman wawancara sangat
longgar urutan pertannyaan, penggunaan kata, alur pembicaraan, dan tujuan
wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena, pedoman yang di gunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan (Haris Herdiansyah, 2011: 121).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara Semi-terstruktur, metode
wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data tentang Transmigrasi TNI di
Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupatan Lampung Utara. Dalam
hal ini penulis akan melakukan wawancara dengan Ibu Ir.Habsah selaku Kaur
Minpers (yang membantu Letnan TNI saat berada di ruangan) Markas TNI
Prokimal Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupatan Lampung
Utara (data sekunder) data yang didapat oleh peneliti yang sudah ada dan
wawancara dengan tokoh masyarakat maupun pensiunan TNI di Desa Wonomarto
Kecamatan Kotabumi Utara Kabupatan Lampung Utara (data primer) data yang di
dapat peneliti secara langsung.
32
3.4.2 Teknik Kepustakaan
P. Joko Subagyo teknik kepustakaan adalah suatu cara untuk mendapatkan
informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan di ambil
sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Teknik yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentang objek-objek yang diamati secara terperinci melalui
buku-buku yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti sehingga memperluas
pengetahuan dan menganalisa permasalahan (P. Joko Subagyo, 1997: 109).
Menurut Koenjaraningrat, teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data
dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat di ruang
perpustakaan, misalnya dalam bentuk koran, naskah, catatan, kisah Sejarah,
dokumen-dokumen, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian
(Koenjaraningrat, 1983: 133).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka teknik kepustakaan adalah teknik
dalam pengumpulan data melalui buku-buku yang terdapat di Perpustakaan-
perpustakaan Universitas Lampung dan Daerah Provinsi Lampung.
Dalam penelitian ini saat peneliti berada di lapangan untuk mendapatkan teori-
teori atau argumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, maka peneliti
melakukan langkah penting di mana peneliti melakukan studi pustaka yang
berkaitan tentang teori-teori relevan melalui literatur-literatur yang terkait di
Perpustakaan Daerah Provinsi Lamppung.
33
3.4.3 Teknik Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik
dokumentasi cenderung merupakan data sekunder (Husaini Usman, 2009: 69).
Teknik dokumentasi yaitu, suatu metode atau cara mengumpulkan data yang
menghasilkan catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,
sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan
(Basrowi dan Suwandi, 2008 : 158).
Dari kedua pendapat ahli di atas maka teknik dokumentasi dapat dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi dan data tertulis maupun dalam bentuk
gambar, buku, surat kabar, foto, majalah, dan koran yang memiliki hubungan
dengan masalah yang akan diteliti.
Dalam melakukan penelitian saat peneliti berada di lapangan dapat dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber maupun dalam
bentuk buku, surat kabar, dan foto yang memiliki hubungan dengan masalah yang
akan diteliti mengenai transmigrasi dari Pulau Jawa ke Lampung.
3.4.4 Teknik Analisis Data
Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat
penting, karena data yang diperoleh akan lebih memiliki arti bila telah dianalisis
dan dengan analisis inilah data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dalam
memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.
34
Dari analisis data di atas maka penelitian ini adalah penelitian kualitatif data yang
terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif, dengan demikian tehnik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis data
kualitatif.
“Data kualitatif adalah data yang berupa informasi, uraian dalam
bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk
mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya,
sehingga memperoleh gambaran baru atau memuatkan suatu
gambaran yang sudah ada dan sebaliknya” (P. Joko Subagyo, 1997:
106).
Analisis data kualitatif adalah untuk membuat keputusan yang mempersempit
studi atau seperti sebuah corong:
1. Peneliti harus mengumpulkan data secara luas, mencari subjek-subjek
yang berbeda, menjelajahi ruang fisik untuk memperoleh suatu
pemahaman yang luas tentang parameter-parameter dari latar, subjek, dan
masalah-masalah yang menarik perhatian anda.
2. Mengembangkan suatu fokus penelitian berdasarkan apa yang mungkin
dilakukan dan apa yang menarik perhatian anda, persempit ruang lingkup
pengumpulan data (Bogdan dan Biklen dalam Emzir 2010: 88).
Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan yang diperlukan dalam
menganalisis data tersebut. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Reduksi Data, ialah memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus
penelitian, kemudian dicari temanya. Data yang telah direduksi
memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan
mempermudah peneliti untuk mencarinya jika sewaktu-waktu diperlukan.
35
Reduksi dapat pula membantu dalam memberikan kode-kode pada aspek-
aspek tertentu.
2. Penyajian Data, adalah menyajikan data dalam bentuk matrik, network
chart, atau grafik dan sebagainya. Dengan demikian peneliti dapat
menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk data. Dengan
penyajian data tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang
harus dilakukan, sehingga dalam menganalisis atau mengambil tindakan
nantinya akan berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian
tersebut.
3. Verifikasi Data, adalah usaha untuk mencari pola, model, tema, hubungan
persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis dan sebagainya untuk
diambil kesimpulan. Mula-mula kesimpulan itu kabur, tetapi lama
kelamaan semakin jelas karena data yang diperoleh semakin banyak dan
mendukung. Verifikasi data dapat dilakukan dengan singkat yaitu dengan
28 cara mengumpulkan data baru (Husaini Usman 2009 : 87).
Teknik analisis data adalah dengan menulis kembali bahan informasi yang
diperoleh dalam bentuk kisah sejarah berdasarkan catatan yang ada dan didapat
sesuai dengan data dan informasi yang terkumpul. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini pertama reduksi data, yaitu memilih pokok-pokok
yang sesuai dengan fokus penelitian, yang kedua penyajian data dilakukan untuk
mempermudah peneliti dalam menentukan mana yang lebih mendekati kebenaran,
dan yang terakhir verifikasi data yaitu mencari hubungan antara sumber yang satu
dengan sumber yang lainnya.
36
REFERENSI
Husin, Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta. Fajar Agung.
Halaman 32.
Usman, Husaini dan Purnomo. 2009. Metodologi Penelitian Sosial- edisi kedua.
Cetakan kedua. Jakarta. Bumi Aksara. Halaman 41.
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode Dan
Teknik. Bandung. Tarsito. Halaman 121.
Subagyo, Joko P. 1997. Metode Penelitian : Dalam Teori dan Praktek. Jakarta.
Rineka Cipta. Halaman 1.
Rusdianta, Syarbaini, Syahrial. 2009. Dasar-dasar Sosiologi. Jakarta. Halaman 1.
Ibid. Halaman 3.
Ibid. Halaman 6-7.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk penelitian. Bandung : Alfabeta. Halaman 60.
Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Halaman 149.
Nurdiani, Nina. 2014. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan.
http://file:///55_AR_ Nina Nurdiani_ok_a2t.pdf. Diakses pada tanggal
29 Oktober 2018 pukul 22.59 Wib. vol.5: Halaman 3.
Ibid. Halaman 3.
Spradley dan Faisal. 1990. Format- Format Penelitian Sosial. Jakarta. Tiara
Wacana. Halaman 57.
Subagyo, Joko P. Opcit. Halaman 39.
Hadi, Sutrisno.1984. Metodelogi Research. Fakultas Psikologi Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta. Halaman 120.
37
Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Salemba
Humanika. Halaman 121.
Subagyo, Joko P. Opcit. Halaman 109.
Koenjaraningrat. 1983. Metode-Metode Penelitian masyarakat. Jakarta : PT
Gramedia. Halaman 133.
Usman, Husaini. Opcit. Halaman 69.
Suwandi dan Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta :PT. Rineka
Cipta. Halaman 158.
Subagyo, Joko P. Opcit. Halaman 106.
Emzir. 2010. Metodelogi penelitian kualitatif : Analisis data. Jakarta : Rajawali
Pers. PT. Raja Gravindo Persada. Halaman 88.
Usman, Husaini. Opcit. Halaman 87.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan di dalam
bab-bab di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa bagaimanakah
kondisi TNI yang ber-transmigrasi di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi
Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974 yaitu, para TNI yang ber-
transmigrasi dari Pulau Jawa ke Lampung Utara dialih tugaskan menjadi sektor
pembangunan dan produksi hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja pada perkebunan-perkebunan yang berada di luar Pulau Jawa
tepatnya di Prokimal Lampung Utara, karena dapat dikatakan para transmigrasi
saat berada di Pulau Jawa mengalami krisis pangan dalam bidang perekonomian,
oleh karena itu TNI di ikut sertakan dalam transmigrasi umum untuk memperbaiki
krisis pangan dalam bidang pertanian masyarakat Pulau Jawa, dan hingga saat ini
ke berhasilan transmigarsi TNI dapat di lihat dari indikator perekonomian dan
pemerataan penduduk yang di lakukan dari tahun 1970 hingga 2009.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
79
Berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan dengan judul Program
transmigrasi TNI di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten
Lampung Utara Tahun 1970-1975 ada beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan diantaranya :
1. Bagi Peneliti Lain
Perlunya penelitian lebih lanjut tentang transmigrasi TNI di Desa
Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung
Utara tahun 1970-1974 karena masih banyak sisi lain yang masih
bisa dikaji lebih lanjut agar memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang transmigrasi TNI di Desa Wonomarto Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat lebih mengerti tentang transmigrasi TNI di Desa
Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung
Utara tahun 1970-1974.
3. Bagi Markas TNI Prokimal (Kotabumi Lampung Utara)
Diharapkan adanya saran mengenai hasil penelitian tentang
transmigrasi TNI di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara
Kabupaten Lampung Utara tahun 1970-1974, agar dapat
mengkoreksi apabila terdapat kesalahan penulisan tempat, tanggal,
dan tahun yang ada Desa Wonomarto.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aswan, Helmi, dkk. 1995. Proses Dan Strategi Adaptasimasyarakat Transmigran Di Desa
Makarti Jaya, Sumatra Selatan. Jakarta: Cv. Eka Putra.
Damsar, Prof.Dr. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Padang.
Emzir. 2010. Metodelogi penelitian kualitatif : Analisis data. Jakarta : Rajawali Pers. PT. Raja
Gravindo Persada.
Gie, Liang. 1984. Ilmu Politik. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Hadi, Sutrisno.1984. Metodelogi Research. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Salemba Humanika.
Husin, Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta. Fajar Agung.
Isjwara F. 1992. Pengantar ilmu politik. Binacipta.
Koenjaraningrat. 1983. Metode-Metode Penelitian masyarakat. Jakarta : PT Gramedia.
Levang, Patrice. 2003. Ayo Ke Tanah Sebrang Trasnmigrasi Di Indonesia. Jakarta; KPG
(Kepustakaan Popular Gramedia).
Manudi. 1991. Studi Perbandingan Pelaksanaan Transmigrasi Zaman Pemerintah Belanda
Dengan Pelaksanaan Transmigrasi Oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
R.Ehrlich, Paul.1981. Ledakan Penduduk. Jakarta: (PT. Granedia).
Rusdianta, Syarbaini, Syahrial. 2009. Dasar-dasar Sosiologi. Jakarta.
Sjamsu, M. Amral .1959. Dari Kolonisasi Ke Transmigrasi. Djambatan, Djakarta.
Soegiharto, Saraswati. 2008. Transmigrasi Belajar Dari Kisah Sukses. Jakarta: PT Pustaka Sinar
Harapan.
Spradley dan Faisal. 1990. Format- Format Penelitian Sosial. Jakarta. Tiara Wacana.
Subagyo, Joko P. 1997. Metode Penelitian : Dalam Teori dan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode Dan Teknik. Bandung.
Tarsito.
Suwardi dan Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta :PT. Rineka Cipta.
Usman, Husaini dan Purnomo. 2009. Metodologi Penelitian Sosial- edisi kedua. Cetakan kedua.
Jakarta. Bumi Aksara.
Sumber Jurnal:
- 2000. Biro Pusat Statistik Indonesia. konsep_kesejahteraan.
http://repository.uin-suska.ac.id/3990/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 4 Maret
2019 pukul 20.20 Wib.
- 2011. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung,
http://digilib.unila.ac.id/11002/119/BAB%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 4 Maret 2019 pukul 17.15 Wib.
- Evers, Dieter, Hans dan Sumardi, Mulyanto. 2001. kondisi ekonomi masyarakat.
https://media.neliti.com/media/publications/17203-ID-analisis-kondisi-sosial-ekonomi-
dan-tingkat-pendidikan-masyarakat-desa-srigading.pdf. Diakses pada tanggal 4 Maret
2019 pukul 20.20 Wib.
- http://digilib.unila.ac.id/15451/1/I.pdf. Diakses pada tanggal 13 Mei 2019 pukul 15.49
Wib.
- http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/1960/PERPUNomor29Tahun1960_PERPU
Nomor29Tahun1960__1.pdf. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pukul 08.45 Wib.
- http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_1972.htm. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pukul
14.30 Wib.
- Nurdiani, Nina. 2014. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan.
http://file:///55_AR_ Nina Nurdiani_ok_a2t.pdf. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2018
pukul 22.59 Wib.
- Yulisetyaningtyas, Bintang. 2008. Proses Evaluasi.
http://eprints.undip.ac.id/16830/1/Bintang_Yulisetyaningtyas.pdf. Diakses pada tanggal
4 Agustus 2019 pukul 15.49 Wib.
- Yulis, Diyon. 2014. Pemerataan Penduduk.
http:// apa pengertianya.blogspot.com/2014/10_pemerataan_penduduk_dan_pemerataan.
Diakses pada tanggal 5 Maret 2019 pukul 14.40 Wib.
Sumber Wawancara:
- Bapak Abdul Rasyu (Tokoh masyarakat, serta Pensiunan TNI di Desa Wonomarto yang
melakukan transmigrasi dari Jawa Ke Lampung) 18 Januari 2019.
- Bapak Heri Yanto (Ketua Veteran, serta masyarakat yang ikut serta transmigrasi dari
Jawa Ke Lampung) 18 Januari 2019.
- Ibuk Ir.Habsah (Kaur Minpers, Markas TNI Prokimal Kecamatan Kotabumi Utara
Kabupaten Lampung Utara) 18 Januari 2019.
- Bapak Nurman (TNI yang melakukan transmigrasi dari Jawa Ke Lampung) 24 Juni
2018.
- Bapak Rakiyo, (Tokoh masyarakat Dusun 2 Desa Wonomarto yang melakukan
transmigrasi dari Jawa Ke Lampung) 3 Maret 2018.
- Bapak Samijan, (masyarakat yang ikut serta transmigrasi di Desa Wonomarto
Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara) 3 Maret 2018.
- Monografi Desa Wonomarto Tahun 2016