Translater Rega Audia Nyayu Hal : 6

kafein meninggal. Meskipun efek teratogenik (misalnya, Sumbing langit-langit, ekstremitas malformasi, hematoma) dari kafein telah diamati pada beberapa studi, 21,22 patogen-esis tidak jelas. Hal ini juga ditetapkan bahwa kehamilan ditandai dengan cardiovascu-lar dramatis respons adaptif. Secara khusus, aliran darah meningkat rahim telah docu-mented di hampir setiap jenis. 25,26 pada manusia, regulasi aliran darah bolus bergantung pada fungsi paracrine daripada neurologis persarafan seperti spesies lain. 27 Experimental6 dan clinical2 8 penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan kadar activ-ity NOS bolus sebagai kehamilan berlangsung, menyarankan bahwa sistem tidak dapat berkontribusi untuk pemeliharaan ketenangan rahim selama kehamilan. Karena tidak, suatu vasodilator poten bolus, disintesis di syncytiotrophoblasts, itu mungkin memiliki peran kunci dalam peraturan fetoplacental aliran darah pada manusia. 7,29 pada manusia, kafein secara signifikan mengurangi aliran darah di ruang intervillous yang menyusun kompartemen darah ibu. Bolus darah intervillous sup-lapis telah ditemukan untuk mengurangi dengan ibu kopi ingestion.3 Immunohisto-kimia lokalisasi Enos di trophoblasts ditemukan oleh Kay et al. 31 karena tidak diproduksi di sel-sel yang dalam kontak langsung dengan ibu darah, berkurangnya aliran darah di daerah ini dapat mengurangi nutrisi pertukaran antara ibu dan janin darah kompartemen di antarmuka Villi dan menurunkan transpor oksigen ke janin , mengakibatkan kronis hipoksia janin, yang mungkin menyebabkan retardasi pertumbuhan intrauterin. Juga, fetoplacental hipoksia berkontribusi pada peningkatan vasokonstriksi, 2 3 mengakibatkan peningkatan tekanan arus di endotelium vaskular dan stimulasi produksi tidak oleh vaskular endothelium.3 3 dalam penelitian ini, PTNCs dalam kelompok diberikan kafein yang signifikan-ly lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang dalam kelompok kontrol (, P < 0.001). Berdasarkan Temuan ini, itu bisa menjadi hipotesis bahwa peningkatan tahanan bolus merangsang bolus NOS aktivitas dan tidak ada produksi. Selain itu, berdasarkan temuan kami, kami sarankan bahwa peningkatan produksi tidak dalam bolus homogenates hamil tikus diberikan kafein mungkin mewakili respons fisiologis adaptif untuk mencegah efek yang tidak diinginkan dari kafein pada tonus pembuluh darah selama kehamilan. Kemungkinan lain adalah bahwa, didasarkan pada kenyataan bahwa kafein diberikannya beberapa tindakan (misalnya, inhibisi phosphodiesterase, mobilisasi kalsium intraseluler, sebuah tagonism di reseptor adenosin), kafein mungkin mengubah ada produksi dalam plasenta. 34,35 Namun, kita tidak bisa menentukan tindakan tepat dari kafein pada tidak sintesis dari studi ini. Kajian lebih lanjut mungkin memberikan informasi tambahan tentang peran mungkin kafein dalam produksi tidak dalam kehamilan.KESIMPULANhasilstudiinipadatikusmenunjukkanbahwaasupankafeinmungkinmeningkatkanproduksitidakdalamplasenta.Selainitu,berdasarkantemuankamidanorang-orangdaristudisebelumnya,kamisarankanbahwapeningkataninimungkinresponsfisiologisadaptifuntukmencegahefekyangtidak diinginkandarikafeinpadatonuspembuluh darahselamakehamilan.135