transformasional generatif dalam cerpen · pdf filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah...

13
Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 132~144 ISSN: 2089-3884 TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN “ALL SUMMER IN A DAY” KARANGAN RAY BRADBURY Anisah Haidaratul Hanifah e-mail: [email protected] ABSTRACT Transformational generative is a theory that believes the language is a natural talent of someone (deep structure) that has a pattern of thought within him or herself that can be transformed into multiple utterances (surface structure) even if the utterance is essentially same. This paper aims to analyze existing data on the short story All Summer in a Dayby American writer, Ray Bradbury, using linguistic analysis with transformation method which focuses on the general type of transformation. The results of the analysis will demonstrate the use of existing rules of transformation languages in the style of words on the short story. Transformative generative is expected to reveal the creative aspects of Ray Bradbury in his short story “All Summer in a Day.” Key words: transformational generative, deep structure, surface structure. ABSTRAK Transformasional generative adalah sebuah teori yang meyakini bahwa bahasa merupakan bakat alami seseorang (struktur batin) yang telah memiliki pola yang membatin dalam dirinya, sehingga bisa bertransformasi menjadi ujaran ujaran yang beragam (struktur lahir) walaupun ujaran tersebut pada intinya sama. Paper ini bertujuan untuk menganalisis data yang ada pada cerpen All Summer in a Day karangan sastrawan Amerika, Ray Bradbury, dengan menggunakan metode analisis tata bahasa transformasi, yang berfokus pada jenis transformasi umum. Hasil analisis tersebut akan menunjukkan penggunaan kaidah transformasi bahasa yang ada pada pemilihan kata di dalam cerpen. Diharapkan tata bahasa transformative generative mampu mengungkap aspek kreatif dari kemampuan berbahasa Ray Bradbury dalam cerpennya All Summer in a Day. Kata kunci: transformatif generatif, struktur batin, struktur lahir. A. PENDAHULUAN Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen, merupakan salah satu jenis sastra tulis yang banyak di gemari masyarakat dari

Upload: ngongoc

Post on 01-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 132~144

ISSN: 2089-3884 132

TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN “ALL SUMMER IN A DAY”

KARANGAN RAY BRADBURY

Anisah Haidaratul Hanifah e-mail: [email protected]

ABSTRACT Transformational generative is a theory that believes the language is a natural talent of someone (deep structure) that has a pattern of thought within him or herself that can be transformed into multiple utterances (surface structure) even if the utterance is essentially same. This paper aims to analyze existing data on the short story “All Summer in a Day” by American writer, Ray Bradbury, using linguistic analysis with transformation method which focuses on the general type of transformation. The results of the analysis will demonstrate the use of existing rules of transformation languages in the style of words on the short story. Transformative generative is expected to reveal the creative aspects of Ray Bradbury in his short story “All Summer in a Day.”

Key words: transformational generative, deep structure, surface structure. ABSTRAK Transformasional generative adalah sebuah teori yang meyakini bahwa bahasa merupakan bakat alami seseorang (struktur batin) yang telah memiliki pola yang membatin dalam dirinya, sehingga bisa bertransformasi menjadi ujaran – ujaran yang beragam (struktur lahir) walaupun ujaran tersebut pada intinya sama. Paper ini bertujuan untuk menganalisis data yang ada pada cerpen All Summer in a Day karangan sastrawan Amerika, Ray Bradbury, dengan menggunakan metode analisis tata bahasa transformasi, yang berfokus pada jenis transformasi umum. Hasil analisis tersebut akan menunjukkan penggunaan kaidah transformasi bahasa yang ada pada pemilihan kata di dalam cerpen. Diharapkan tata bahasa transformative generative mampu mengungkap aspek kreatif dari kemampuan berbahasa Ray Bradbury dalam cerpennya All Summer in a Day.

Kata kunci: transformatif generatif, struktur batin, struktur lahir.

A. PENDAHULUAN Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen, merupakan salah satu jenis sastra tulis yang banyak di gemari masyarakat dari

Page 2: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Transformasi Generatif dalam Cerpen “Alla Summer in a Day”… (Anisah H Hanifah)

133

waktu ke waktu. Banyak pengarang terkenal yang menghasilkan suatu cerpen yang bertahan puluhan tahun di masa setelahnya. Dalam dunia sastra Amerika kita mengenal Ray Bradbury. Ia adalah seorang sastrawan telah menghasilkan ratusan karya dimasa hidupnya dan tetap bertahan hingga sekarang. Karya Bradbury yang selalu kental dengan sebutan ‘fiksi ilmiah’ ini mampu membawa para pembaca ke dalam dunia baru yang ia ciptakan. Dalam menghasilkan suatu karya, pengarang diharapkan dapat melibatkan emosi di dalamnya. Hal tersebut dimaksudkan agar pembaca dapat memahami pesan atau makna yang ada di dalam suatu karya. Ini sesuai dengan pernyataan bahwa bahasa adalah suatu gejala psikologis seperti yang diutarakan dalam teori Transformasinal Generatif (TG) yang dikawal oleh Chomsky. Teori TG ini sebenarnya sudah cukup lama diperbincangkan karena merupakan terobosan baru dalam dunia linguistik. Alwasilah dalam bukunya Linguistik Suatu Pengantar menegaskan bahwa teori ini sudah ada dalam karya - karya terdahulu seperti dalam karya karya guru Chomsky sendiri, Zellig Harris (1987:118). Zellig Harris telah menginspirasi Chomsky dalam bidang transformasi. Seperti ditulis Parera dalam bukunya Dasar - Dasar Analisis Sintaksis, Zellig Harris membedakan kalimat dalam dua kelompok, yakni kelompok kalimat inti (kernel sentence) dan kelompok kalimat-kalimat yang tidak termasuk dalam kalimat inti. Perbedaan antara keduanya ialah bahwa kalimat-kalimat inti itu diturunkan dari kalimat inti dengan pengantaran kaidah-kaidah transformasi (2009: 96). Teori Zellig mengenai perbedaan jenis kalimat ini kemudian dikembangkan oleh Chomsky menjadi kaidah – kaidah transformasi yang berhubungan dengan surface structure dan deep structure suatu bahasa. Hipotesa mereka adalah bahwa semua bahasa dilihat dari deep structurenya adalah sama yaitu menunjukkan atau melambangkan tingkat pikiran. Perbedaannya terletak pada surface stucturenya, yaitu ujaran sesungguhnya. Dengan bahasa lain, manusia itu memiliki deep structure dalam dirinya. Lalu dengan mengikuti pola pola yang membatin dalam dirinya, ia mentransformasikan deep structure tadi ke dalam surface structure, yaitu ujaran atau tulisannya. Kemampuan mentransformasi ini, menyusun ujaran gramatik dan kesanggupan membedakan kalimat dan klausa, dan frasa yang berdwiarti dan tidak adalah merupakan

Page 3: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 132 – 144

134

competence dirinya, dan cara atau kemampuan berbicara dan menulis merupakan performance dirinya (1987:119). Hal tersebut menunjukkan bahwa seorang penutur bahasa dapat mengungkapkan apa yang ia pikirkan atau rasakan melalui ujaran yang beragam dengan kaidah-kaidah tertentu. Seperti yang ada pada kata “I did” di dalam cerpen All Summer in a Day. Pada kalimat “I did” tersebut kita mendapati struktur S-P-O-K yang tidak utuh. Kita tidak akan memahami “siapa melakukan apa” pada kalimat tersebut, seperti halnya kita memahami kalimat “I did write that poem” yang strukturnya jelas lebih lengkap. Kalimat inti “I did write that poem” telah mengalami kaidah transformasi delisi atau pelesapan sehingga menjadi kalimat “I did” dalam cerpen tersebut. Pengarang tidak perlu lagi mengatakan “I did write that poem” karena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia sadari karena kalimat yang ada merupakan pola yang sudah membatin dalam dirinya. Penelitian mengenai kaidah transformasi yang ada di dalam cerpen “All Summer in a Day” kemudian akan menjadi titik fokus pembahasan dalam paper ini. Selanjutnya peneliti akan melakukan tiga tahapan dalam penelitian. Pada tahapan pertama, peneliti akan mengidentifikasi data yang ada pada cerpen “All Summer in a Day” untuk kemudian melabelinya sesuai kaidah transformasi yang sesuai dan yang terakhir akan menguraikannya dalam bentuk deskriptif. Disini peneliti akan fokus untuk menganalisis jenis teori transformasi umum yang ada dalam All Summer in a Day. B. SEPUTAR CERPEN “ALL SUMMER IN A DAY” “All Summer in a Day” adalah salah satu dari banyak cerpen ‘fiksi ilmiah’ karya Ray Bradbury. Kisahnya sangat menarik karena menceritakan kehidupan sekelompok ras manusia yang harus hidup di planet Venus.

Mengidentifikasi data yang ada pada cerpen “All Summer in a Day”

Melabeli data yang ada sesuai dengan

kaidah transformasinya

Menguraikan dalam

bentuk deskriptif

mengenai kaidah

tersebut

Page 4: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Transformasi Generatif dalam Cerpen “Alla Summer in a Day”… (Anisah H Hanifah)

135

Venus merupakan tempat yang cukup menyedihkan karena adanya musim hujan yang terus menerus berlangsung setiap tahun. Matahari hanya akan muncul sekitar dua puluh menit setiap tujuh tahun sekali. Cerita ini mempunyai plot di dalam kelas sekolah dasar di mana sebagian besar anak-anaknya bahkan tidak tahu bagaimana rasanya melihat matahari. Seorang gadis bernama Margot mengetahui bagaimana hangatnya sinar matahari melebihi teman - temannya, karena ia hidup di Bumi hanya beberapa tahun sebelumnya. Itulah kemudian menjadi sangat wajar apabila Margot merasa tertekan karena hujan dan kegelapan tak kunjung berhenti di Venus.

Hari ini Margot sangat senang. Itu karena para ilmuwan mengatakan matahari akan keluar. Sayangnya teman – teman Margot tidak mempercayainya dan justru mengganggu Margot yang telah sangat bagusnya menulis puisi tentang betapa cantiknya matahari. Pada detik terakhir, teman –teman sekolah Margot menguncinya sementara waktu di kamar mandi. Dan lihat saja, pada waktu itu matahari memang keluar . Anak-anak pergi keluar sambil berlarian. Mereka bermain dan merasakan cahaya matahari yang hangat. Tanpa disadari 20 menit kemudian awan hitam kembali menaungi mereka dan hujan mulai turun lagi. Ini berarti tidak akan ada lagi matahari selama 364 hari, 23 jam, dan 40 menit tujuh tahun kedepan. Dan ya, mereka lupa tentang Margot yang masih terkunci di dalam kamar mandi. Dengan rasa bersalah yang menggelayut, mereka membuka pintu kamar mandi dan membiarkan seseorang yang di dalamnya keluar. Seseorang yang bukan saja sudah jujur dan benar, tetapi juga seseorang yang paling bersemangat melihat sinar matahari.

Bradbury menceritakan kisah ini dengan sangat apik. Melalui penggambaran bagaimana keaadaan di planet Venus, bagaimana indahnya matahari ketika terbit, dan bagaimana menggambarkan keadaan menyedihkan yang Margot alami.

C. LANDASAN TEORI Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Transformasi memiliki arti perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi). Sedang Transformasi Linguistik sendiri diartikan sebagai perubahan struktur gramatika menjadi stuktur gramatikal lain dengan menambah, mengurangi, atau menata kembali unsur-unsurnya. Dalam kamus

Page 5: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 132 – 144

136

yang sama, kata Generatif diartikan sebagai sesuatu yang bersifat menerangkan (tentang tata bahasa) dengan kaidah-kaidah yang merupakan pemberian struktur tentang kalimat yang terdapat di dalam sebuah bahasa (Qadratillah, 2008:1400).

Teori Transformasional Generative Grammar atau yang dalam bahasa Indonesia lazim disebut tata bahasa generatif transformatif ini agaknya tidak bisa lepas dari nama Avram Noam Chomsky. Ia telah mengembangkan teori ini lewat bukunya yang terbit pada tahun 1965 berjudul Aspect of the Theory of Syntax, yang merupakan hasil pengembangan buku pertamanya Syntactic Structure. Disini Chomsky mengemukakan bahwa dalam mendeskripsikan bahasa, seseorang perlu menekui terlebih dahulu secara ilmiah lalu mampu memberikan kategori-kategori dan menampilkan seperangkat aturan untuk menghasilkan kalimat (Alwasilah, 1993:78). Alwasilah menjelaskan lebih lanjut apa yang ditandaskan Chomsky adalah bahwa manusia itu dianugerahi kemampuan pembawaan yang memungkinkan mereka untuk membuat kalimat kalimat baru yang belum pernah didengar dan diucapkan sekalipun. Salah satu perbedaan Transformasional Generative (TG) dari tata bahasa structural adalah pelibatsertaan aspek psikologi dalam teorinya. Para pengikut TG berbicara dalam dua terminology surface structure dan deep structure yaitu stuktur luar dan stuktur dalam (1987:119). Dalam pendekatan kaum structural kita melihat bahwa dalam menganalisis kalimat, kalimat itu diurai menjadi beberapa bagian dan setiap bagian ini dijelaskan fungsinya, tepatnya dianalisis berdasarkan kenyataan sintaksis dan morfologis (1987:120). Tetapi tata bahasa transformasional generative, bahasa dipandang sebagai suatu proses psikologis yang berusaha dicari penjelasan maknanya melalui kaidah-kaidah tertentu. Ini mengakibatkan teori TG lebih dekat dengan semantis. Robins R.H menjelaskan bahwa struktur lahir jauh lebih menyerupai stuktur yang oleh para strukturalis langsung diabstrakkan dalam bentuk kalimat, sedang struktur batin merupakan abstraksi yang lebih berbeda, tetapi diakui dengan diakuinya struktur batin tersebut, maka tersedia system yang jauh lebih kaya untuk menganalisis dan menjelaskan hubungan timbale balik antara sintaksis dan semantic dalam kalimat kalimat bahasa alami. Transformasi beroperasi pada struktur batin ini dan membangkitkan

Page 6: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Transformasi Generatif dalam Cerpen “Alla Summer in a Day”… (Anisah H Hanifah)

137

struktur lahir, yang selanjutnya merupakan masukan bagi kaidah fonologis (1989:355).

Chomsky melihat bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Manusia berbeda dengan hewan karena kemampuannya berpikir, kecerdasannya, serta kemampuan dalam berbahasa. Itulah aspek yang paling fundamental dalam aktifitas manusia (Abdul Aziz, 2009:71). Singkatnya, teori Transformasi Generatif ini adalah tata bahasa yang dimunculkan dari kemampuan yang ada dalam diri seseorang yang ditransformasikan melalui kalimat yang teratur (Ubaidillah, 2013:67).

Menurut Chomsky, apabila kita menguasai suatu bahasa dengan baik –karena kita menjadi penutur bahasa tersebut- maka kita dapat menghasilkan kalimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak terbatas (Ubaidillah, 2013:68). Dalam penuturan bahasa Inggris sendiri kita mendapati banyak sekali variasi bahasa untuk ungkapan memperkenalkan diri, seperti: “May I introduce myself to you?”, “Allow me to introduce myself to you?” dan “I’d like to introduce myself to you.” Penutur dapat mengkreasikan tuturan kebahasaan dengan bermacam-macam kalimat dengan inti yang sama. Kaidah transformasi ini merupakan penyusunan kembali sebuah stuktur kalimat (kata - kata nya) dengan berbagai cara yang menghasilkan struktur baru. Dalam bukunya Linguistik Umum: Sebuah Pengantar, Robins R.H menjelaskan bahwa kaidah transformasi bisa menyangkut perubahan urutan elemen, penambahan, dan pelesapan (1989: 349). Parera dengan Dasar – dasar Analisis Sintaksis-nya mengemukakan bahwa ada dua macam kalimat. Transformasi yang mempunyai kalimat masukan atau struktur-dalam (SD) yang tunggal dan kalimat keluaran struktur-luar (SL) yang tunggal pula, disebut sebagai transformasi tunggal. Selanjutnya, kalimat dengan masukan dua, tiga, dan seterusnya akan menghasilkan kalimat tunggal baik panjang maupun pendek sesuai dengan proyeksi makna yang dikehendaki, disebut sebagai transformasi umum (2009:116). Jika transformasi tunggal dapat mengalami proses – proses seperti delisi/ pelesapan, pengingkaran, pemasifan, tanya dan perintah, maka transformasi umum akan mengalami beberapa proses yang berbeda seperti yang dijelaskan oleh Parera. Parera menjelaskan bahwa yang tergolong transformasi umum ialah semua proyeksi makna dalam struktur-luar (SL) yang

Page 7: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 132 – 144

138

bersumber dari dua buah atau lebih kalimat masukan struktur-dalam. Atau dapat dikatakan dua kalimat masukan stuktur-dalam (SD) yang ditransformasikan ke dalam satu kalimat struktur-luar. Kalimat Ibu dan Bapak pergi secara transformasi tergolong dalam transformasi umum karena kalimat itu ditransformasikan dari dua kalimat masukan Ibu pergi dan Bapak pergi. Kalimat Petani yang berdiri di bawah pohon itu melihat kami merupakan satu kalimat keluaran yang berasal dari dua kalimat masukan struktur-dalam, yakni Petani itu melihat kami dan Petani itu berada di bawah pohon. Jadi kalimat keluaran tersebut tergolong transformasi umum (2009:120) Tidak berhenti disana, lebih jauh Parera membagi transformasi umum menjadi dua belas kaidah. Dalam bukunya Dasar-dasar Analisis Sintaksis, Parera menyebutkan bahwa transformasi umum dapat dibedakan lagi atas: (1) Transformasi gabungan situasi; (2) Transformasi relative; (3) Transformasi fokus; (4) Transformasi bandingan; (5) Transformasi adjectivis; (6) Transformasi resiprok; (7) Transformasi ekstraposisi; (8) Transformasi pencakup; (9) Transformasi pelengkapan; (10) Transformasi nominalisasi; (11) Transformasi rapatan; (12) Transformasi sematan (2009:121) Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai hal-hal tersebut, kita perlu memahami istilah yang berhubungan dengan transformasi, yaitu komponen sintaksis. Dalam bukunya Parera kembali menjelaskan bahwa dasar komponen sintaksis ialah satu system kaidah yang menghasilkan seperangkat tuntutan gatra yang sangat terbatas, masing - masing dengan deskripsi struktural yang tertentu. Struktur gatra dasar ini adalah satuan yang dasar, dan darinya dibentuk deep structure. Hal ini dapat disimpulkan sebagai kaidah - kaidah dasar. Di bawah masing - masing kalimat sebuah bahasa terdapat satu urutan dari penanda gatra dasar dan masing – masing dihasilkan dengan dasar komponen sintaksis. Di samping basis tersebut, sebuah komponen sintaksis tata bahasa generative masih berisikan sebuah subkomponen transformasi. Subkomponen transformasi dengan pembangkitan sebuah kalimat dalam surface structure. Secara singkat, dapat digambarkan penataan tata bahasa generative dalam bentik sebagai berikut: (2009:111)

Page 8: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Transformasi Generatif dalam Cerpen “Alla Summer in a Day”… (Anisah H Hanifah)

139

Komponen semantic Fungsi Interpretatif

KOMPONEN SINTAKSIS Subkomponen basis Subkomponen leksikon subkomponen kategoris transformasi FUNGSI KREATIF

Komponen Fonologi Fungsi Representatif

C. ANALISIS Perlu diketahui kembali bahwasannya data yang akan dibahas oleh peneliti berasal dari cerpen All Summer in a Day karya Ray Bradbury dengan fokus penelitian pada jenis tata bahasa transformative generative umum.

No Kalimat Inti (Dasar)

Jenis Transformas

i

Kalimat Transformasi

1. - The class sang song about happiness and life and games - Her lips barely moved

Transformasi Gabungan Situasi (Temporal)

If they tagged her and ran, she stood blinking after them and did not follow. When the class sang songs about happiness and life and games her lips barely moved. Only when they sang

about the sun and the summer did her lips move as she watched the drenched windows.

2. -She is still in the closet -We looked her

Transformasi Relatif

"Margot!" "What?" "She's still in the closet where

Deep structure (signifie)

Surface structure (significant)

Page 9: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 132 – 144

140

we locked her."

"Margot."

3. -She watched the windows -The windows is drenched

Transformasi Adjektifis

Only when they sang about the sun and the summer did her lips move as she watched the drenched windows.

4. -That blooms for just one hour -It is the sun that blooms for just one hour.

Transformasi Ekstraposisi

I think the sun is a flower that blooms for just one hour.

5. -The kid pushed another kid -And another kid pushed the kid

Transformasi Resiprok

They ran among the trees, they slipped and fell, they pushed each other, they played hide-and-

seek and tag, but most of all they squinted at the sun until the tears ran down their faces, they put their hands up to that yellowness and that amazing blueness and they breathed of the fresh, fresh air and listened and listened to the silence which suspended them in a blessed sea of no sound and no motion.

1. Transformasi Temporal Kalimat 1: When the class sang songs about happiness and life and games her lips barely moved. Kalimat 2: The class sang songs Kalimat 3: The songs about happiness and life and games Kalimat 4: Her lips barely moved Proses transformasi yang terjadi pada K2, K3, dan K4 adalah sebagai berikut: K2: T.permutasi--- T.perubahan bentuk--- T.tambahan--- T.aktif T.gabungan – K1 K3: T.permutasi--- T.perubahan bentuk--- T.tambahan--- T.pasif K4:

Page 10: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Transformasi Generatif dalam Cerpen “Alla Summer in a Day”… (Anisah H Hanifah)

141

SD Temporal : a. The class sang song about happiness and life and games. b. Her lips barely moved. T.proses: T.gabungan, when SL: When the class sang song about happiness and life and games her lips barely moved. Dalam proses transformasi di atas kita mendapati bahwa dua buah kalimat SD (Struktur Dalam) dapat ditransformasikan dengan satu kalimat SL (Struktur Luar) berdasar situasi dan kehendak makna yang pengarang inginkan. Terdapat pemarkah/ perangkai gabungan yaitu “when” yang merupakan keterangan temporal (waktu). Makna kalimat dalam SD pun juga tidak berubah. Proyeksi makna yang muncul ialah hubungan antara kalimat-kalimat dalam SD yang dinyatakan dalam SL. 2. Transformasi Relatif X+GN+A+GN2+B+Y+aX+GN1+ (where) +A+B+Y (A+GN2+B= sebuah klausa; A= unsur yang mendahului GN yang direlatifkan; B= sesuatu yang menyusul GN yang direalisasikan) She is still in the closet We looked her + She is still in the closet where we looked her. Dalam proses transformasi di atas kita mendapati bahwa kalimat tersebut termasuk dalam transformasi umum karena dalam proses transformasinya melibatkan dua kalimat struktur-dalam (SD). Ciri transformasi relative terlihat pada adanya anteseden yakni sebuah gatra nomen (GN) di sebelah kiri klausa relative yang sama dengan GN di salam klausa relative (sama – sama berupa transformasi relative orang, “she” dan “we”). Selain itu, terdapat relator/ unsure perangkai klausa di sebelah kanan dengan klausa yang ada di sebelah kiri, yaitu relator “where.” Relatore tersebut telah menduduki salah satu dari fungsi klausa relative, yaitu who, which, that, where, when.

Page 11: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 132 – 144

142

3. Transformasi Adjektifis X+N+Adj.+Y X+Adj.+N+Y SD: She watched the windows. The windows are drenched. T.pros: T.gabungan T.permutasi SL: She watched the drenched windows. Transformasi adjectivis merupakan dasar frase nomen dengan atribut adjective di struktur-luar. Dengan kata lain, semua atribut dalam frase Nomen + Adjective-atribute (nomen sebagai pusat dan adjective sebagai atribut) berasal dari sebuah klausa SD (Struktur Dalam). Dapat kita amati bahwa runutan N+Adj. (The windows are drenched) dalam struktur SD berubah menjadi Adj.+N (The drenched windows) dalam SL. 4. Transformasi Ekstraposisi Penerapan rumus kaidah transformasi ekstraposisi dalam kalimat “I think the sun is a flower that blooms for just one hour” di cerpen All Summer in a Day adalah sebagai berikut: SD: X + Subject + Y X + Y + Subject (That blooms for just one hour) T.proses: T.tambahan it. X + Y + S it + Y + Subject SL: it + Y + Subject It is the sun that blooms for just one hour. Transformasi ekstraposisi adalah kaidah untuk perpindahan kalimat. Kalimat “That blooms for just one hour” belumlah sesuai dengan gramatikal dalam bahasa Inggris. Karena dalam bahasa Inggris, setiap kalimat harus mempunyai subjek. Untuk itu diberikan satu subjek sementara berupa “it.” Ia memindahkan klausa utama dengan penghubung that, setelah kata “it” dan subject “the sun.” 5. Transformasi Resiprok Rumus kaidah transformasi resiprok adalah sebagai berikut: SD: Resiprok: GN1 + menemui A + Verb.dasar + GN2 (GN: frase nomen) GN2 + menemui B + Verb.dasar + GN1

Page 12: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Transformasi Generatif dalam Cerpen “Alla Summer in a Day”… (Anisah H Hanifah)

143

T.proses: T.tambahan saling T.perubahan bentuk + Verb. Dasar SL: GN1 dan GN2 + each + Verb.dasar

Jika kita terapkan dalam kalimat yang ada di cerpen “All Summer in a Day” akan kita dapati: SD: -The kid + pushed + another kid -And another kid + pushed + the kid T.proses: T.tambahan, each other SL: They pushed each other. Transformasi Resiprok menyatakan satu pekerjaan disertai beberapa pelaku. Jika ada kalimat A dan B bertemu, berarti A menemui B dan B menemui A. Kalimat “The kid pushed another kid” dan “And another kid pushed the kid” bisa ditransformasikan ke dalam satu kalimat “They pushed each other” dengan kata tambahan “each other” sebagai pengikatnya. D. KESIMPULAN Bedasarkan analisis pembahasan di atas, penulis menyimpulkan bahwasannya tata bahasa transformative generative mampu mengungkap aspek kreatif dari kemampuan berbahasa seseorang, dalam hal ini Ray Bradbury, lewat karangan cerpennya All Summer in a Day. Dalam hal ini, transformative generative mampu menjelaskan makna sebuah kalimat dengan menggunakan surface structure dan deep structure yang dilahirkan pengarang di dalam cerpen. Dalam All Summer in a Day, kita mendapati pemakaian kaidah transformasi generative umum yang terwujud dalam beberapa bentuk, seperti bentuk Transformasi Gabungan Situasi (Temporal), Transformasi Relatif, Transformasi Adjektivis, Transformasi Ekstraposisi, dan Transformasi Resiprok. Jadi dalam cerpen yang memakai bahasa sehari-hari seperti All Summer in a Day, terdapat kaidah transformasi umum yang banyak menggunakan dua atau lebih kalimat masukan struktur-dalam yang ditransformasikan ke dalam satu kalimat struktur-luar. Penulis berharap akan ada penelitian yang menyeluruh mengenai penggunaan kaidah transformatif generatif di ranah karya sastra, sehingga para pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang lebih lagi mengenai tata bahasa ini.

Page 13: TRANSFORMASIONAL GENERATIF DALAM CERPEN · PDF filekarena lawan bicara tokohnya tersebut sudah mengerti konteks pembicaraan yang dimaksud. Pengarang memakai kaidah delisi tanpa ia

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 132 – 144

144

E. DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 1989. Beberapa Madzhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.

Alwasilah, A. Chaedar. 1987. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

Aziz, Abdul. 2009. Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora.

Parera, J.D., 2009. Dasar-dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga.

Robins, R.H., Linguistik Umum: Sebuah Pengantar. 1989. Terjemahan oleh Soenarjati Djajanegara. 1992. Yogyakarta: Kanisius.

Samsuri. 1994. Analisis Bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Taqdir Qodratillah, Meity, dkk. 2008. Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa.

Ubaidillah, 2013. Diktat Mata Kuliah Teori Linguistik. Yogyakarta.