tor+sarasehan+tokoh+politik+bangsa+-+edit+2

9
TERM OF REFERENCE Tema “MEMPERKUAT KOMITMEN TOKOH POLITIK BANGSA UNTUK MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)” Jakarta, 20 Desember 2013 Diselenggarakan IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (IAKMI) bekerjasama dengan BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) SARASEHA TOKOH POLITIK

Upload: sony-sonicomp

Post on 23-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FORMULIR KUESIONER

TERM OF REFERENCESARASEHAN

TOKOH POLITIK BANGSA

TemaMEMPERKUAT KOMITMEN TOKOH POLITIK BANGSAUNTUK MEWUJUDKAN PEMBANGUNANKEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

Jakarta, 20 Desember 2013

Diselenggarakan IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (IAKMI)bekerjasama denganBADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

Ballroom Gedung BKKBN PusatJl. Permata No. 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

PendahuluanPembangunan nasional pada prinsipnya mencakup semua dimensi dan aspek kehidupan termasuk pembangunan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya tujuan pembangunan. Keberhasilan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk dan mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga akan memperbaiki segala segi pembangunan dan mempercepat terwujudnya masyarakat yang sejahtera.Bagi Indonesia, masalah kependudukan adalah masalah yang teramat besar. Bukan hanya ancaman ledakan penduduk tetapi juga yang lain-lainnya. Berdasarkan data sensus penduduk, jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa yang bertambah terus sekitar 3 4 juta jiwa per tahunnya. Ini mendudukkan Indonesia di posisi keempat sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia.Sayangnya peningkatan jumah penduduk ini berbanding lurus dengan berbagai masalah seperti tingkat kemiskinan, rentannya ketahanan pangan, menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan, terganggunya kestabilan pertahanan dan keamanan, dan berkurangnya sumber daya air dan energi. Sehingga tidak mengherankan jika Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sebesar 0,617 berada di peringkat ke-124 dari 187 negara (tahun 2011). Peringkat ini berada di bawah rata-rata negara-negara ASEAN: Singapura (26), Brunei Darussalam (33), Malaysia (61), Thailand (103), dan Filipina (112).Perlu komitmen yang tinggi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga pihak swasta dan masyarakat. Salah satunya adalah melalui program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB).Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mengamanatkan bahwa dalam rangka pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga dibentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dalam program Pembangunan Kependudukan dan KB, BKKBN memiliki Visi: Mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang yang ditandai dengan menurunnya angka fertilitas (TFR) menjadi 2,1 dan Net Reproductive Rate (NRR) sama dengan 1 (satu). Untuk mencapai visi tersebut, BKKBN mengusung misi yaitu mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Hal itu dilakukan dengan penyerasian kebijakan pengendalian penduduk, penetapan parameter penduduk, peningkatan penyediaan dan kualitas analisis data dan informasi pengendalian penduduk dalam pembangunan keluarga berencana dan mendorong stakeholders dan mitra kerja dalam menyelenggarakan pembangunan keluarga berencana dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga peserta KB.Mulai 1 Januari 2014 akan ada era baru dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia yaitu mulai diberlakukannya Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ditandai dengan mulai beroperasi Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. BPJS ini merupakan amanah dari Undang Undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). UU SJSN ini tidak hanya mengatur tentang kesehatan, akan tetapi juga mengatur tentang masalah yang komprehensif termasuk masalah Kependudukan dan KB. Spesifik disebutkan dalam pasal 22 ayat 1 bagian penjelasan disebutkan bahwa yang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini meliputi pelayanan dan penyuluhan kesehatan, imunisasi, pelayanan Keluarga Berencana, rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat dan tindakan medis lainnya, termasuk cuci darah dan operasi jantung. Hingga saat ini masih banyak perdebatan bagaimana sesungguhnya pelayanan KB dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Atas dasar itu maka perlu dibicarakan lebih lanjut dengan segenap stakeholder terkait, baik itu pemerintah, DPR selaku pembuat UU dan juga unsur pakar, sehingga per 1 Januari sudah terdapat kejelasan tentang konsepsi pelayanan KB di tahun 2014 tersebut.Kondisi perpolitikan di Indonesia memiliki andil besar dalam pencapaian program pembangunan nasional termasuk program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB), baik di pemerintahan pusat, maupun di daerah. Sistem Desentralisasi yang diharapkan mampu menjadi solusi dalam pencapaian program pembangunan nasional termasuk program KKB ternyata belum mampu mencapai target maksimal. Kekuatan politik yang ada di daerah ternyata juga belum mampu menjadi energi positif yang dapat dikembangkan dalam rangka perbaikan program KKB di suatu daerah. Atas dasar itu, komitmen dari segenap Tokoh Politik Bangsa yang nantinya akan menjadi driver pembangunan bangsa sangatlah strategis untuk mendukung program KKB. Namun demikian, pada prakteknya isu mengenai kependudukan dan KB sepertinya belum menjadi isu penting bagi para Tokoh Politik Bangsa. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman para tokoh politik tentang urgensi pembangunan kependudukan dan KB.Sehubungan dengan dasar pemikiran di atas, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), sebagai organisasi profesi yang menjadi mitra pemerintah, termasuk BKKBN, dalam membangun kesehatan bangsa, akan menggelar acara Sarasehan Tokoh Politik Bangsa dengan tema: MEMPERKUAT KOMITMEN TOKOH POLITIK BANGSA UNTUK MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA (KKB) DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dan visi dari para Tokoh Politik Bangsa dalam pembangunan program KKB di masa depan untuk menggelorakan kembali Program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Indonesia seperti kejayaan masa lampau. Untuk memperkuat komitmen Tokoh Politik Bangsa dalam mendukung program KKB khususnya dalam era Jaminan Kesehatan Nasional, para pakar kesehatan masyarakat juga akan menyampaikan berbagai program dan tantangan pembangunan berwawasan kependudukan dan KB. Harapan kedepan adalah agar para Tokoh Politik Bangsa beserta partai politik dapat menjadikan isu-isu kependudukan dan KB menjadi bagian dari isu strategis yang diusung partai-partai dan calon kepala daerah saat berkampanye, serta berusaha menjalankan materi kampanye tersebut pada saat menjabat sebagai pemimpin nasional maupun pemimpin daerah.Tujuan dan Hasil yang DiharapkanTujuan Umum :Tujuan Kegiatan ini adalah untuk Memperkuat Komitmen Tokoh Politik Bangsa untuk Mewujudkan Pembangunan Kependudukan dan KB (KKB) dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Tujuan Khusus : Memaparkan situasi dan tantangan dalam Program Kependudukan dan KB kepada para Tokoh Politik Bangsa dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Meningkatkan pemahaman para Tokoh Politik Bangsa dalam program KKB dan Pemanfaatan Bonus Demografi serta Pembangunan SDM dan SDA yang Berwawasan Kependudukan Memperkuat komitmen para Tokoh Politik Bangsa untuk memperkuat kelembagaan BKKBN di masa yang akan datang.

Hasil yang diharapkanMeningkatnya komitmen dan dukungan Tokoh Politik Bangsa untuk Mewujudkan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Waktu dan Tempat KegiatanKegiatan Sarasehan dengn Tokoh Politik Bangsa ini rencananya akan berlangsung pada:Hari/ Tanggal: Jumat, 20 Desember 2013Tempat : Ballroom Gedung BKKBN Pusat, Jl. Permata 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Peserta KegiatanKegiatan ini rencananya akan menghadirkan 400 orang, yang terdiri dari unsur Pejabat Pusat dan Daerah, Komisi 9 DPR RI, Kaukus Kesehatan DPR RI, SKPD-KB Propinsi se di Indonesia, Para Dekan FKM se - Jakarta, Organisasi Profesi kesehatan, Organisasi Kependudukan, dan Ilmuwan/Pakar yang terkait dengan program Kependudukan dan KB serta Mahasiswa.

Pembicara Sambutan Pembukaan: 1. Gubernur DKI Jakarta: Ir. H. Joko Widodo2. Kepala BKKBN RI: Prof. Dr. Fasli Jalal, MPH3. Menkokesra RI: Dr. H. R. Agung Laksono

Keynote Speaker : H. Marzuki Ali, SE, MM (Ketua DPR-RI)

Pembicara :1. Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto2. Megawati Soekarno Putri3. Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, SH 4. Ir. H. Aburizal Bakrie5. Ir. H. M. Hatta Rajasa6. Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH.7. Bapak Gita Wirjawan8. Drs. H. Suryadharma Ali, Msi.9. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra10. Dr. (H.C.) H. Sutiyoso11. Bapak Surya Paloh12. H. M. Anis Matta, LC.13. Anies Rasyid Baswedan Ph.D14. Bapak Irman Gusman15. Bapak Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo16. Bapak Jenderal Endriartono Sutanto

Moderator: 1. Prof. Dr. Imam Prasojo2. Dr. Effendi Gozhali3. Dr. Sumarjati Arjoso, SKM

Pembahas : 1. Prof. Dr. Ascobat Gani, MPH2. Dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD3. Prof. Dr. Siswanto Agus Wilopo, MPH4. Prof. Dr. Charles Surjadi, MPH5. Dr. Agustin Kusumayati, PhD

Susunan AcaraSarasehan Tokoh Politik BangsaMemperkuat Komitmen Tokoh Politik Bangsauntuk Mewujudkan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)Jumat, 20 Desember 2013

WAKTUKEGIATANNARA SUMBER

07.00 08.30Registrasi Peserta

Pembukaan

08.30 08.35Menyanyikan lagu Indonesia Raya MC

08.35 08.40Laporan KegiatanKetua Umum IAKMI (Dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD)

08.40 08.50Sambutan 1Gubernur DKI Jakarta (Ir. H. Joko Widodo)

08.50 09.00Sambutan 2 (sekaligus membuka acara)Kepala BKKBN RI (Prof. Dr. Fasli Jalal, MPH)

09.00 09.10Sambutan 3 (sekaligus membuka acara)Menkokesra (Dr. H. R. Agung Laksono)

09.10 09.25Keynote Speech:Situasi dan Tantangan Program Kependudukan dan KB dalam Era JKNKetua DPR RI (Dr. H. Marzuki Ali)

09.25 09.40Coffee Break

09.40 11.45PANEL I TOKOH POLITIK

Pembicara 1

Pembicara 2

Pembicara 3

Pembicara 4

Pembicara 5

Pembicara 6

Moderator

11.45 13.30Istirahat

13.30 15.30PANEL II TOKOH POLITIK

Pembicara 7

Pembicara 8

Pembicara 9

Pembicara 10

Pembicara 11

Pembicara 12

Moderator

15.30 16.30Bahasan Pakar Kesehatan mengenai Pandangan Tokoh Politik Bangsa tentang KKB serta Issue Mendatang

16.30 16.45Kesimpulan dan PenutupKepala BKKBN RI

Konfirmasi KegiatanKonfirmasi lebih lanjut kegiatan Sarasehan Tokoh Politik Bangsa ini dapat melalui Sekretariat IAKMI Pusat dengan alamat :Sekretariat IAKMI PUSATJalan Pegangsaan Timur 16, Cikini, Jakarta PusatTelp/Fax : (021-3145583)E-mail : [email protected] person : Dedi Supratman, SKM, MKM. (0852 9 101010 9) ,

Penutup Demikian kami sampaikan kami sampaikan TOR Sarasehan Tokoh Politik Bangsa sebagai bentuk upaya untuk memperkuat program Kependudukan dan KB di Indonesia khususnya dalam menghadapi era Jaminan Kesehatan Nasional.

Atas perhatian, dukungan dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Desember 2013

Ketua Umum IAKMI Pusat

Dr. H. Adang Bachtiar, MPH, ScD.Sekjen IAKMI Pusat

Dedi Supratman, SKM, MKM.