tor standar prosedur ops perenc pemb daerah

9
KERANGKA ACUAN KERJA PAKET PEKERJAAN PENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Upload: rahmat-ramadhani

Post on 08-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asda

TRANSCRIPT

Page 1: TOR Standar Prosedur Ops Perenc Pemb DAerah

KERANGKA ACUAN KERJAPAKET PEKERJAAN

PENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Page 2: TOR Standar Prosedur Ops Perenc Pemb DAerah

KERANGKA ACUAN KERJAPENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

1. LATAR BELAKANG

Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah dalam

pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan sehingga diharapkan memiliki manfaat dan

dampak jangka panjang bagi masyarakat luas. Kewenangan yang luas juga menuntut

pemerintah daerah untuk dapat memberikan pelayanan publik yang memuaskan bagi seluruh

warganya. Pelayanan publik yang diberikan instansi Pemerintah (pusat, Propinsi, Kabupaten,

Kota, Kecamatan) kepada masyarakat merupakan perwujudan fungsi aparatur negara sebagai

abdi masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan kualitas pelayanan publik,

Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan antara lain PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Penyusunan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman umum Penyusunan Indeks kepuasan

Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Seluruhnya bertujuan untuk memberikan

keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan

penyelenggaraan pemerintahan negara dan kesesuaian terhadap peraturan perundang-

undangan.

Selain kebijakan Pemerintah, upaya mewujudkan kinerja pelayanan publik di lingkungan

unit kerja Pemerintahan yang terukur dan dapat dievaluasi keberhasilannya, Pemerintah

Daerah perlu memiliki dan menerapkan prosedur kerja yang standar. Standar Prosedur

Operasional adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan

fungsi dan alat penilaian Kinerja instansi Pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis,

administrasi dan prosedural sesuai dengan tata hubungan kerja dalam organisasi yang

bersangkutan.

Page 3: TOR Standar Prosedur Ops Perenc Pemb DAerah

Perencanaan pembangunan daerah sebagai tahapan awal upaya pelaksanaan

pembangunan merupakan bagian yang juga harus memiliki prosedur yang terstándar.

Mekanisme perencanaan yang telah ditetapkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi penyusunan rencana,

penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana, dan evaluasi pelaksanaan rencana,

baik untuk dokumen jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. Lebih jauh

penyusunan rencana jangka pendek (tahunan) dilaksanakan dengan melibatkan pemangku

kepentingan melalui musrenbang kelurahan, musrenbang kecamatan, dan musrenbang

tingkat kota. Bappeda sebagai lembaga teknis yang bertugas melaksanaan musrenbang, harus

memiliki stándar prosedur baik dalam mekanisme pelaksanaan musrenbang ataupun dalam

tanggung jawab masing-masing komponen yang terlibat didalamnya.

2. LANDASAN HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan Daerah;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah;

h. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Daerah;

i. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan

Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah;

j. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

k. Peraturan Walikota Nomor 11 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan

Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah;

l. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 38 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

Page 4: TOR Standar Prosedur Ops Perenc Pemb DAerah

m. Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusunan standar prosedur operasional perencanaan

pembangunan daerah adalah:

Memberikan pedoman bagi pelaksanaan tahapan perencanaan pembangunan tahunan daerah

sesuai dengan prosedur standar yang disusun;

Sebagai pedoman pelaksanaan musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan dan kota;

Memberikan pedoman bagi pelaksanaan tugas personil yang terlibat dalam musrenbang

sesuai dengan masing-masing jabatannya;

Sebagai acuan dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan musrenbang.

4. SASARAN

Sasaran yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersusunnya standar prosedur operasional yang

dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh aparatur Bappeda namun juga seluruh komponen

dalam proses penyusunan dokumen rencana tahunan khususnya proses penjaringan aspirasi

masyarakat (musrenbang).

Sasaran jangka panjangnya adalah penerapan dan pengembangan standar prosedur

operasional pada semua pelaksanaan musrenbang dan tanggung jawab masing-masing

komponen yang terlibat didalamnya.

5. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan ini adalah di Bappeda Kota Tangerang, seluruh tingkatan pelaksanaan

musrenbang, dan mencakup seluruh jabatan yang terlibat dalam pelaksanaan musrenbang.

6. SUMBER PENDANAAN

Sumber pendanaan pekerjaan ini bersumber pada APBD Pemerintah Kota Tangerang

Tahun Anggaran 2011 dengan pagu anggaran Rp. 119.955.000,-

7. LINGKUP KEGIATAN

Page 5: TOR Standar Prosedur Ops Perenc Pemb DAerah

Secara umum kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam pelaksanaan kegiatan

penyusunan standar prosedur operasional adalah:

1. Penyusunan standar prosedur operasional perencanaan pembangunan daerah meliputi

musrenbang kelurahan, musrenbang kecamatan, dan musrenbang kota.

2. Penyusunan standar prosedur operasional untuk SKPD Bappeda yang meliputi setiap

jabatan di Bappeda yang terlibat dalam pengelolaan dan pelaksanaan musrenbang.

8. KELUARAN

Keluaran dari pekerjaan ini adalah :

a. Buku standar prosedur operasional pelaksanaan musrenbang kelurahan, musrenbang

kecamatan, forum SKPD dan musrenbang kota.

b. Buku standar prosedur operasional musrenbang untuk pengelolaan dan pelaksanaan

musrenbang untuk SKPD dan setiap jabatan di Bappeda.

9. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT

KOMITMEN

Peralatan, material, personil dan fasilitas yang disiapkan oleh Pejabat Pembuat

Komitmen adalah seluruh material (data dan informasi yang diperlukan) dan personil yang

ada dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan ini.

10. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA

Peralatan dan material yang harus dimiliki dan harus disediakan oleh Penyedia Jasa

dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan ini adalah seluruh peralatan utama dan pendukung

yang jadi tools untuk melaksanakan pekerjaan ini.

11. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

Lingkup kewenangan Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan ini adalah dapat

memperoleh dan menggunakan data dan informasi dari internal Pemerintah Kota Tangerang

sebagai bahan referensi dengan catatan pihak penyedia jasa terikat pada ketentuan untuk

menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diperoleh dan peruntukannya hanya untuk

mendukung pelaksanaan pekerjaan ini.

12. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Page 6: TOR Standar Prosedur Ops Perenc Pemb DAerah

Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini adalah selama 4 (empat) bulan kalender.

13. KRITERIA DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Penyedia jasa harus memiliki tenaga ahli yang akan terlibat dalam kegiatan ini dengan

kualifikasi minimum:

1) Tenaga Ahli perencanaan pembangunan sebagai team leader berjumlah 1 (satu)

orang, berlatar belakang pendidikan minimal S2, dengan pengalaman kerja 5-8 tahun;

2) Tenaga Ahli pemerintahan, berjumlah 1 (satu) orang, berlatar belakang pendidikan

minimal S1, dengan pengalaman kerja 5-8 tahun;

3) Tenaga Ahli administrasi, berjumlah 1 (satu) orang, berlatar belakang pendidikan

minimal S1 dengan pengalaman kerja 5-8 tahun;

4) Tenaga Ahli ekonomi manajemen berjumlah 1 (satu) orang, berlatar belakang

pendidikan minimal S1, dengan pengalaman kerja 5-8 tahun;

5) Operator computer, sebagai tenaga pendukung.

14. KUALIFIKASI PENYEDIA JASA

Kualifikasi yang harus dimiliki oleh penyedia jasa ini adalah:

1) Memiliki komitmen yang kuat dan tidak pernah atau sedang dalam daftar hitam oleh

organisasi/instansi manapun terkait dengan pelanggaran pada proses pengadaan

barang/jasa dan pekerjaan terkait lainnya;

2) Memenuhi persyaratan sebagai penyedia jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

3) Memiliki pengalaman dalam menyusun standar prosedur operasional di lingkungan

pemerintahan.

15. SISTEM PELAPORAN

a. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan dokumen SPO Perencananaan Pembangunan Daerah dan SPO

SKPD Bappeda disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah SPPBJ di tanda

tangani dengan jumlah laporan masing-masing adalah 10 (sepuluh) buku jilid soft cover,

dan sudah dipresentasikan dihadapan Tim Teknis;

b. Laporan Antara

Page 7: TOR Standar Prosedur Ops Perenc Pemb DAerah

Laporan Antara disusun selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah SPBBJ di tanda

tangani, dipresentasikan dan dibahas dihadapan Tim Teknis untuk menjadi perbaikan

laporan akhir;

c. Laporan Akhir

Laporan Akhir dokumen SPO Perencananaan Pembangunan Daerah dan SPO SKPD

Bappeda memuat seluruh hasil pekerjaan Penyusunan Aplikasi Perencanaan

Pembangunan Daerah Pemerintah Kota Tangerang serta dilengkapai dengan buku

panduan masing-masing sebanyak 20 buku jilid hard cover. Laporan harus diserahkan

selambat-Iambatnya 4 (empat) bulan setelah SPBBJ ditandatangani.