tor audit medik

12
RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN KERANGKA ACUAN (TOR) PROGRAM AUDIT MEDIK RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

Upload: surahmanahmad

Post on 06-Nov-2015

119 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

tor

TRANSCRIPT

Syarat audit medik

RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

KERANGKA ACUAN

(TOR)

PROGRAM AUDIT MEDIK

RSD KOTA TIDORE KEPULAUANTIDORE, JUNI 2012I.PENDAHULUAN

Semakin menjamurnya rumah sakit di Indonesia serta semakin tingginya tuntutan masyarakat akan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, mau tidak mau membuat institusi ini harus berupaya survive di tengah persaingan yang semakin ketat sekaligus memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Dalam upaya penjagaan mutu , perlu diperhatikan empat hal utama yaitu standar kualitas, aktivitas pelayanan yang berkualitas, dokumentasi yang berkualitas, dan evaluasi kualitas. Budaya yang menganggap suatu aktivitas terhenti pada masa actuating masih melekat pada kita. Sehingga masa evaluating seringkali terlalaikan. Evaluasi kinerja rumah sakit dilaksanakan dalam dua sudut pandang. Yaitu internal and external evaluation. Evaluasi internal sebaiknya dilaksanakan oleh satuan kerja yang ada di rumah sakit. Gugus Kendali Mutu (GKM), Problem Solving for Better Health (PSBH), Total Quality Management (TQM), audit medik, dan audit keperawatan. Selain evaluasi internal juga dilaksanakan evaluasi eksternal. Evaluasi eksternal memiliki 4 model, yaitu accreditation, ISO, EFQM/Baldridge Awards, and Visitatie. Keempatnya memiliki fokus evaluasi yang berbeda-beda.

Berdasarkan UU RI No. 23 Tahun 1992 Pasal 53(ayat 2), Pasal 54 (ayat 1) dan Pasal 59 (ayat 2) tentang Kesehatan, dimana tugas dan kewajiban tenaga kesehatan tidak semakin ringan. Tuntutan akan pelayanan medis yang baik dan bermutu akan meningkat. Agar terhindardari tuntutan tersebut harus memberikan pelayanan yang sesuai dengan Standar profesi yang berlaku serta memuaskan pelanggan baik pelanggan internal yaitu seluruh pemberi pelayanan, pelanggan intermediate yaitu pihak ketiga yang mendukung terselenggaranya pelayanan misalnya asuransi kesehatan serta pelanggan eksternal yaitu klien.

Audit medik adalah suatu upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan medis yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam mediknya. Untuk melaksanakan Audit Medik diperlukan wadah/struktur yang diharapkan dapat mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini disebut Komite Medik. Sampai saat ini wadah yang tersruktur berupa komite medik tersebut belum terlaksana disemua jenjang pelayanan, dan baru dapat dilaksanakan di Rumah Sakit.II. LATAR BELAKANGSeiring dengan berkembang pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran dewasa ini muncullah wacana tentang komersialisasi pelayanan medik yang saat ini menjadi bahan perbincangan dan kerap dimuat dalam berbagai media massa. Keluhan masyarakat yang menyangkut mahalnya biaya pengobatan, tidak terlayaninya, atau penolakan pelayanan medik di rumah sakit terhadap pasien tidak mampu merupakan masalah yang sudah tidak asing lagi.Untuk mencegah terjadainya pelanggaran etik yang cukup membebani pasien, perlu ditegakkan adanya mekanisme audit medik guna mengawasi pelaksanaan praktik kedokteran maupun pelayanan kesehatan pada umumnya. UU praktik kedokteran membebankan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan praktek kedokteran kepada organisasi profesi yaitu Ikatan Dokter Indonesia (pasal 49 ayat 3), dimana di rumah sakit pelaksanaannya dilaksanakan oleh komite medik.III.TUJUAN :A.Tujuan Umum: Tercapainya pelayanan medis yang prima di rumah sakit.B.Tujuan Khusus :1. Untuk melakukan evaluasi mutu pelayanan medik.2. Untuk mengetahui penerapan standar pelayanan medis dan standar pelayanan operasional.

3. untuk melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan medik sesuai kebutuhan pasien dan standar medik.IV.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.

A.Kegiatan Pokok.

1.Standar Pelayanan Medik dan Operasional.

Semua profesional dalam melaksanakan pekerjaannya harus sesuai dengan apa yang disebut standar (ukuran) profesi. Standar profesi adalah pedoman yang harus digunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Berkenaan dengan pelayanan medik, pedoman yang digunakan adalah standar pelayanan medik dan standar pelayanan operasional yang dititik-beratkan pada proses tindakan medik.

Standar pelayanan medik yang telah disahkan dan disosialisasikan harus dipakai sebagai acuan oleh rumah sakit, karena prosedur tetap di dalam standar profesi dibuat sesuai dengan setiap bidang spesialisasi, fasilitas dan sumber daya yang tersedia.

2.Rekam MedikAudit medik dilaksanakan menggunakan rekam medik. Bagian rekam medik merupakan salah satu bagian yang bertugas mengumpulkan dan menyimpan rekam medik dengan baik. Selain itu, bagian rekam medik berkewajiban untuk menentukan prosedur pengisian rekam medik yang harus dilakukan oleah dokter dan berhak meminta dokter untuk melengkapi rekam medik yang dibuatnya.

Catatan di dalam rekam medik sangat berguna baik bagi pasien maupun dokter. Rekam medik meliputi: identitas lengkap pasien, catatan tentang penyakit, (diagnosis, terapi, pengamatan perjalanan penyakit), catatan dari pihak ketiga, hasil pemeriksaan laboratorium, foto rontgen, pemeriksaan USG, resume dan lain-lain.

Rekam medik harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya paling lambat 48 jam setelah pasien pulang atau meninggal. Perubahan terhadap rekam medik harus dilakukan sesuai prosedur.

Rekam medis harus bisa digunakan sedemikian rupa sehingga untuk dokter pengganti yang meneruskan perawatan pasien tidak kesulitan, untuk referensi / bahan penelitian di masa yang akan datang dan untuk memenuhi hak pasien.

B. Rincian Kegiatan.

Audit medik di RSD Kota Tikep akan dilakukan secara periodik dan insindental dengan format yang baku, yang meliputi :

1.Jenis (tipe audit)a.Retrospektif audit yang dilaksanakan tiap 1 bulan dan 3 bulan.b.Tingkat audit.

1) Tingkat SMF

2) Tingkat Komite Medik

3) Tingkat Manajemen2.Significant event audit yang dilaksanakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan segera.

V.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.

Tata cara dan syarat melaksanakan audit di RSD Kota Tikep harus sesuai dengan prosedur dan format sbb:

A.Judul / topik audit medikB.Periode kasus 1 bulan / 3 bulan / insidental

C.Tempat kasus Ruang rawat inap / UGD / poliklinikD.Tingkat audit medik SMF / Komite Medik / ManajemenE.Terdapat Standar Pelayanan medik dan SPOF.Format audit medik yang digunakan

G.Proses audit medik

Audit medik digunakan untuk melihat kepatuhan dokter/dokter gigi melaksanakan standar pelayanan medik dan standar prosedur operasional. Peningkatan mutu profesi berkesinambungan berdasarkan EBM dan EBHC.VI.SASARAN.

A.Fungsi kontrol SPM / SPO / Protap yang ada di Rumah Sakit.

B.Monitoring dan evaluasi Program dan pelaksanaan kegiatan.VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

A.Tingkat SMF

1.Setiap bulan sekali

2.Dipimpin koordinator etik dan mutu

3.Sekretaris bagian diklat

4.Penyaji pemegang kasus

5.Peserta seluruh staf medis SMF

6.Hasil: alternatif pemecahan masalah

B. Tingkat komite medik

1. Tiga bulan sekali

2.Dipimpin ketua komite medik

3.Sekretaris ketua audit medik

4.Hasil penyelesaian kasusVIII.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Bentuk monitoring dan evaluasi audit medik RSD Kota Tikep: Mekanisme audit medik di RSD Kota Tikep sbb : -Informasi kasus disampaikan ke direktur/ kepala rumah sakit, Ketua komite medik, komite etik, kepala rekam medik, bagian diklat , kepala SMF.- Ketua audit medik memilih kasus berdasarkan data waktu (< 2 hari ).- Ketua komite medik menetapkan tanggal dan membuat surat undangan (waktu < 2hari)- Ketua komite medik perintahkan kepala SMF membahas di tingkat SMF dan menyiapkan persentasi di tingkat komite medik.- Ketua komite medik menerima berkas / formulir 4 hari sebelum hari H. Protokoler pada tingkat komite medik adalah :- Pembukaan oleh ketua komite medik paling lama 5 menit

- Diskusi dipimpin oleh ketua subkomite audit medik

- Penyajian kasus kurang lebih selama 15 menit

- Diskusi kurang lebih selama 20 menit

- Kesimpulan 5 menit

- Resume dan laporan tertulis oleh sekretaris komite medik. Formulir : SESI 1. Audit Medik SMF

Tanggal: ...........

Waktu:..........

Yang hadir:........ orang

Kasus:..........

Identitas pasien :

No RM:

Kronologis :....................................

.......................................

.................................

Masalah :..............

....................

Evaluasi:....................NoUraian sesuaiTidak sesuaiketerangan

1Pelaksananaan SPO / SPM kasus tsb

2Diagnosa kerja

3Rencana Tindakan

4Diagnosa pasti

5Terapi

Kesimpulan :...........................................

Saran : ..............................

SESI 2. Audit Medik Komite Medik Tanggal ..................

I Identitas

Diagnosa kasus:

Nama

:

Umur

:

Jenis kelamin:

No RM

: II Pembahasan

Diagnosis

Uraian

:

Masalah

:

SPO / SPM

:

Penatalaksanaan

Uraian

:

Masalah

:

SPO / SPM

:

III Kesimpulan :......................

IV Saran :..............

Tidore...............

Mengetahui

notulis

Ketua komite medik

( ) ( )IX. PENUTUP Sub Komite Audit dan Etik Medik Rumah Sakit melakukan pengawasan atau monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan setiap bulan dan 3 bulanan serta membuat laporan pelaksanaan program audit dan etik rumah sakit, serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang mencakup hasil pelaksanaan kegiatan, kendala, dan tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap program. Laporan disampaikan kepada Ketua Komite Medik dan Direktur Rumah Sakit.

Tidore, 1 Juni 2012 Ketua Sub Komite Audit dan Etik Medik

dr. Aswia Maradjabessy, Mkes. SpS