topik-topik khusus pengurang penghasilan...

34
Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Bruto

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Topik-Topik Khusus

Pengurang Penghasilan Bruto

Page 2: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BERSAMAPasal 27 PP No 94 Tahun 2010 :

Ayat (1) :Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan secara terpisah dalam hal:a. memiliki usaha yang penghasilannya dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat

final dan tidak final;b. menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak dan

bukan objek pajak; atauc. mendapatkan dan tidak mendapatkan fasilitas perpajakan sebagaimana

diatur dalam Pasal 31A Undang-Undang Pajak Penghasilan.

Ayat (2) :Biaya bersama bagi Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidakdapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak,pembebanannya dialokasikan secara proporsional

Page 3: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Contoh penerapan biaya bersama

Biaya yang terkait dengan penghasilan dari sewa ruko dilakukan penyesuaian fiskal positif seluruhnya karena berkaitan dengan penghasilan yang kena PPh Final.

Page 4: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Contoh penerapan biaya bersama

Page 5: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

PINJAMAN TANPA BUNGAPasal 12 PP No 94 Tahun 2010 :

Ayat (1) :Pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham yang diterima oleh Wajib Pajakberbentuk perseroan terbatas diperkenankan apabila:a. pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu sendiri dan

bukan berasal dari pihak lain;b. modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman

telah disetor seluruhnya;c. pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi; dand. perseroan terbatas penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan

keuangan untuk kelangsungan usahanya.

Ayat (2) :Apabila pinjaman yang diterima oleh Wajib Pajak berbentuk perseroan terbatasdari pemegang sahamnya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), atas pinjaman tersebut terutang bunga dengan tingkat suku bungawajar.

Page 6: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Pasal 6 ayat (2) UU PPh

Pasal 11 dan 11A UU PPh

Pasal 9 ayat (1) UU PPh

Pasal 6 ayat (1) UU PPh

REKONSILIASI FISKAL

Biaya yang dapat dikurangkan

Biaya yang tidak dapat dikurangkan

Penyusutan dan amortisasi

Kompensasi Kerugian

Diatur tersendiri

dalam ketentuan perpajakan

Hal-hal lain yang diatur tersendiri dalam peraturan pelaksanaan

Pasal 10 UU PPhPenilaian Persediaan

Page 7: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

KEP - 220/PJ./2002

PMK. 83/PMK.03/2009

PMK 81/PMK.03/2009 jo. 219/PMK.011/2012

SE - 27/PJ.22/1986

SE - 22/PJ.42/1999SE - 46/PJ.4/1995

REKONSILIASI FISKAL

Biaya Bunga

Biaya Entertainment

Pembentukan dana cadangan

Pemberian Natura

Pemakaian Ponsel dan Kendaraan

Hal-hal lain yang diatur tersendiri dalam peraturan pelaksanaan

PP 93/2010Sumbangan

KEP - 316/PJ./2002Perolehan Software

Page 8: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL

Page 9: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Metode Penyusutan

• Garis Lurus (Straight Line)– Bangunan dan Bukan Bangunan

• Saldo Menurun (Declining Balance)

– Bukan Bangunan

Page 10: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Klasifikasi Aktiva Tetap

Aktiva Tetap

Bangunan

Bukan Bangunan

Permanen (20 th)

Tidak Permanen (10 th)

II (8 th)

I (4 th)

III (16 th)

IV (20 th)

Page 11: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Dalam hal terjadi pengalihan aktivatetapNilai buku dibebankan sebagai kerugian, harga jual dibukukan sebagai penghasilan

Keuntungan / kerugian penjualan aktiva= harga jual – nilai buku= harga jual – (harga perolehan-akumulasi penyusutan)

Contoh :Aktiva kelompok I diperoleh 1/1/2014 harga perolehan Rp 20juta dijual tanggal31/12/2015 dengan harga Rp 9,5 juta. Manajemen menetapkan metode penyusutan garislurus. Asumsi tidak ada biaya lain, maka perhitungan keuntungan/kerugian penjualantersebut adalah :

Nilai buku = Rp 20juta – (2tahun x 25% x Rp 20juta)

Nilai buku = Rp 10juta

Harga jual – Nilai Buku = Rp 9,5 juta – Rp 10 juta = Rp 500 ribu (Rugi)

Page 12: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Contoh 2 : Penyusutan GL perolehan 5/4/2013 Rp 120 juta

Page 13: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Contoh 3 : Penyusutan SM perolehan 5/4/2013 Rp 120 juta

Page 14: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Contoh 4 : Penyusutan SM perolehan

5/4/2013 Rp 120 juta, dijual tanggal 10 Maret 2017 dengan harga Rp 40 juta

Page 15: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BUNGA

Page 16: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BUNGA (1)

BIAYA BUNGA

– Biaya bunga termasuk premium,diskonto, dan imbalan karenajaminan pengembalian utangmerupakan biaya yang dapatdikurangkan dari penghasilanbruto

– Bunga pinjaman selama masakonstruksi suatu aset merupakankomponen biaya langsung atasharga pokok atau hargaperolehan aset yangbersangkutan

Page 17: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BUNGA (2)

BIAYA BUNGA

– Bunga Pinjaman selama masakontruksi suatu aset menurut SE-20/PJ.42/1994 merupakankomponen biaya langsung dariharga pokok atau harga perolehanaset yang bersangkutan. Biayabunga dalam masa kontruksi suatuaset harus dikapitalisir menjadikomponen harga pokok atau hargaperolehan aset yang bersangkutansampai dengan kontruksi selesai,selanjutnya pembebanan biayabunga tersebut dilakukan melaluipenyusutan/amortisasi atau diakuipada saat penjualan barangsebagai bagian dari harga pokokpenjualan.

Page 18: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BUNGA (3)

BIAYA BUNGA

– Bunga Pinjaman atas pinjamanyang dipergunakan untukmembeli saham tidak dapatdibebankan sebagai biayasepanjang dividen yangditerimanya tidak merupakanobjek pajak sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)huruf f

Page 19: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BUNGA (4)

• Apabila terdapat penempatan deposito/tabungan yang dananya langsung/tidak langsungberasal dari dana pinjaman yang dibebanibunga, maka– Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya

atau lebih kecil dibanding jumlah rata-ratadeposito atau tabungan, maka bunga ataspinjaman tersebut seluruhnya tidak dapatdikurangkan sebagai biaya

– Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besardibanding jumlah rata-rata deposito atautabungan, maka bunga atas pinjaman yang bolehdikurangkan sebagai biaya adalah biaya bunga atasselisih antara jumlah rata-rata pinjaman denganjumlah rata-rata deposito atau tabungan.

– Misalnya ;Jumlah rata-rata pinjaman dalam 1 tahun =Rp 150.000.000,00Jumlah rata-rata deposito dalam 1 tahun =Rp 40.000.00000Bunga pinjaman seluruhnya =Rp 30.000.000,00Bunga pinjaman yang dapat dikurangkan sebagai biaya

= {(150 juta - 40 juta) / 150 juta} x Rp 30 juta = Rp 22 Juta.

Page 20: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Contoh komprehensif

10% x 1,1M=110 juta

Page 21: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BUNGA (4) PMK 169 tahun 2015

• Besarnya perbandingan antara utang dan modal Untuk keperluanpenghitungan Pajak Penghasilan ditetapkan besarnya perbandingan antarautang dan modal bagi Wajib Pajak badan yang didirikan atau bertempatkedudukan di Indonesia yang modalnya terbagi atas saham-saham, ditetapkanpaling tinggi sebesar empat dibanding satu (4: 1)

• Dalam hal besarnya perbandingan antara utang dan modal Wajib Pajak melebihibesarnya perbandingan sebagaimana dimaksud diatas biaya pinjaman yang dapatdiperhitungkan dalam menghitung penghasilan kena pajak adalah sebesar biayapinjaman sesuai dengan perbandingan utang dan modal sebesar empat dibanding satu(4: 1)

• Biaya pinjaman berupa bunga pinjaman, diskonto dan premium yang terkait denganpinjaman, biaya tambahan yang terjadi yang terkait dengan perolehan pinjaman(arrangement of borrowings), beban keuangan dalam sewa pembiayaan, biayaimbalan karena jaminan pengembalian utang; dan selisih kurs yang berasal daripinjaman dalam mata uang asing.

Berlaku mulai tahun pajak 2016

Page 22: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

BIAYA BUNGA (5)

• Bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak dapatdibebankan sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidakmerupakan objek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f.Bunga pinjaman yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasisebagai penambah harga perolehan saham

• Penyertaan modal saham dimaksud diatas adalah lebih besar 25 % oleh Wajib PajakBadan.

Penjelasan Pasal 6 (1) UU PPh

Page 23: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Biaya Entertainment

• Benar-benar dikeluarkan dan adahubungannya dengan kegiatanusaha wajib pajak

• Dibuatkan daftar nominatif dandilampirkan dalam SPT TahunanPPh, yang memuat:– nomor urut,– tanggal dan jenis entertainment, – nama tempat, – alamat, – jumlah, – nama relasi, – posisi, – nama perusahaan, – jenis usaha.

SE-27/PJ.22/1986 yang ditegaskan dalamS-334/PJ.312/2003

Page 24: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Biaya Promosi

• Merupakan biaya (1) periklananmedia cetak/slektronik/lain (2)pameran produk (3) pengenalanproduk baru (4) sponsorshippromosi produk

• Untuk sampel dihitung sebesarharga pokok sampel

• Dibuatkan daftar nominatif dandilampirkan dalam SPT TahunanPPh, yang memuat:– Nama / NPWP /alamat– Bentuk/jenis/jumlah biaya– Nomor bukti potong dan jumlah

potongan pajak (khusus obyek P2PPh)

SE-29/PJ.42/1990diatur ulang dalamPMK-104/PMK.03/2009 stddPMK-02/PMK.03/2010

Page 25: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Selisih Kurs Mata Uang Asing (UU lama)

• Kerugian selisih kurs merupakanbiaya (deductible expense)

• Selisih kurs karena fluktuasi :– Apabila wajib pajak membukukan

transaksi yang bersangkutan dengankurs tetap, maka selisih kurs diakuipada saat terjadi realisasipembayaran.

– Apabila wajib pajak membukukantransaksi yang bersangkutan dengankurs tengah BI (kurs yang sebenarnyaberlaku pada akhir tahun), makaselisih kurs diakui pada akhir tahun.

* Wajib Pajak harus menggunakanmetode di atas secara taat azas.

Page 26: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Selisih Kurs Mata Uang Asing (baru)

Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf e :Kerugian karena FLUKTUASI kurs mata uang asing diakui secara TAAT ASAS sesuai denganSTANDAR AKUNTANSI

- Kurs Spot (kurs yang sebenarnya berlaku/kurs untuk pengakuan segera)- Kurs Penutupan (kurs spot pada saat akhir tahun buku)- Dalam periode (tahun pajak) sama dihitung berdasarkan perbedaan kurs transaksi awal

(misal pembebanan/pencatatan) dengan transaksi akhir (misal pembayaran)- Dalam periode (tahun pajak) berbeda, dihitung berdasarkan perbedaan kurs transaksi (baik

awal maupun akhir) dengan kurs akhir tahun, selisih diakui di masing-masing periode- Selisih kurs karena kebijakan pemerintah dibidang moneter dibukukan dalam akun

sementara di neraca, dan pembebanannya dilakukan secara bertahap berdasarkan realisasi pembayaran valas tersebut.

- Selisih kurs krisis moneter tahun 1997 baik yang sudah direalisasi maupun belum dapat dibebankan sekaligus atau diamortisasi selama 5 tahun

SE - 54/PJ.42/1999

Page 27: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Selisih Kurs Mata Uang Asing (baru)

Total = rugi (400.000)

=$1.000 x (12,000-12,400)

Page 28: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

NATURA-DEDUCTIBLE

Pemberian Natura / Kenikmatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan (PMK83/PMK.03/2009)– Pemberian atau penyediaan makanan dan/atau minuman bagi seluruh Pegawai yang berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan berupa:pemberian makanan dan/atau minuman yang disediakan oleh pemberi kerja di tempat kerja, ataupemberian kupon makanan dan/atau minuman bagi Pegawai yang karena sifat pekerjaannya tidakdapat memanfaatkan pemberian sebagaimana dimaksud pada huruf a, meliputi Pegawai bagianpemasaran, bagian transportasi, dan dinas luar lainnya

– Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang diberikan berkenaandengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka menunjang kebijakan pemerintahuntuk mendorong pembangunan di daerah tersebut berupa : tempat tinggal, termasukperumahan bagi Pegawai dan keluarganya, pelayanan kesehatan, pendidikan bagi Pegawai dankeluarganya, peribadatan, pengangkutan bagi Pegawai dan keluarganya, olahraga bagi Pegawai dankeluarganya tidak termasuk golf, power boating, pacuan kuda, dan terbang layang, dan daerahtertentu dimaksud adalah daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi yang layakdikembangkan tetapi keadaan prasarana ekonomi pada umumnya kurang memadai dan sulitdijangkau oleh transportasi umum, baik melalui darat, laut maupun udara, sehingga untukmengubah potensi ekonomi yang tersedia menjadi kekuatan ekonomi yang nyata, penanam modalmenanggung risiko yang cukup tinggi dan masa pengembalian yang relatif panjang, termasukdaerah perairan laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 50 (lima puluh) meter yang dasarlautnya memiliki cadangan mineral

– Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaansebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya

Page 29: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Biaya Pemakaian Ponsel & Kendaraan

• PONSEL– Biaya Pembelian: Penyusutan kelompok I 50%

– Biaya Pulsa : Biaya Rutin 50%

• KENDARAAN SEDAN

– Biaya Pembelian/Reparasi Besar: Penyusutan Klpk. II 50%

– Biaya Pemeliharaan : Biaya Rutin 50%

Page 30: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

PENYUSUTAN KENDARAAN PERUSAHAAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 09/PJ.42/2002

TENTANG PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BIAYA PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN

Telepon seluler, termasuk juga alat komunikasi berupa pager;

Kendaraan sedan atau yang sejenis, termasuk juga kendaraan jenis minibus, Kijang,Panther dan kendaraan lain sejenisnya sepanjang digunakan hanya untuk seorang pegawaitertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dan penggunaannya full-time baik untukkepentingan perusahaan maupun keperluan pribadi dan keluarga pegawai yangbersangkutan;

Biaya pemeliharaan kendaraan, termasuk juga pengeluaran rutin untuk pembelian/pemakaian bahan bakar.

Bagaimana jika perusahaan menyewa kendaraan untuk pegawai tertentu karenajabatannya? Kendaraan yang dimiliki atau disewa oleh perusahaan, apabila hanya dipergunakanoleh pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya secara penguasaan penuh (fulltime) baik untuk kepentingan pekerjaan/ perusahaan maupun dapat dimanfaatkanuntuk kepentingan pribadi/keluarganya, atas biaya penyusutan ataupun biaya sewatahunannya dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh

persen) (S - 245/PJ.42/2003)

Page 31: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Biaya Perolehan Software

• PROGRAM APLIKASI UMUM

– Pembebanan sekaligus di bulan berjalan

• PROGRAM APLIKASI KHUSUS

– Amortisasi Kelompok I

Kep – 316/PJ/2002

Page 32: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Sumbangan (PP 93/2010)

Sumbangan dalam rangka penanggulanganbencana nasional

Sumbangan dalam rangka penelitian danpengembangan

Sumbangan fasilitas pendidikan

Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga

Biaya pembangunan infrastruktur sosial

Page 33: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Syarat Sumbangan (PP 93/2010)

Mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan SPT PPh Tahun Pajak sebelumnya

Tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangandiberikan

Didukung oleh bukti yang sah

Lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biayamemiliki NPWP, kecuali badan yang dikecualikan sebagai

subjek pajak

Page 34: Topik-Topik Khusus Pengurang Penghasilan Brutostie-igi.ac.id/.../Manajemen-Perpajakan-Topik-Khusus-PPh-Badan.pdf · dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan

Ketentuan terkait Sumbangan (PP 93/2010)

Tidak melebihi 5% dari penghasilan neto fiskalTahun Pajak sebelumnya

Tidak dapat dikurangkan apabila diberikan kepadapihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dapat diberikan dalam bentuk uang dan/ataubarang

Biaya pembangunan infrastruktur sosial diberikanhanya dalam bentuk sarana dan/atau prasarana