tonsilofaringitis
DESCRIPTION
tonsilofaringitisTRANSCRIPT
REFERAT TONSILOFARINGITIS
REFERATTONSILOFARINGITISICHSAN HALDIANSYAH PUTRA1310221002
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
LATAR BELAKANGTonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnyaTonsil terletak dalam rongga orofaring yang merupakan bagian dari faring
3
LATAR BELAKANGTonsil merupakan salah satu organ pertahanan tubuh utama yang terdapat pada saluran napas atasSistem pertahanan tubuh ini akan berfungsi sebagai imunitas lokal untuk menghasilkan antibodi yang akan melawan infeksi yang terjadi baik akut atau kronik
4
LATAR BELAKANGJika terjadi infeksi akan menyebabkan terjadinya tonsillitis yaitu radang tonsil palatina yang dapat juga disertai dengan peradangan pada faring yang disebut tonsilofaringitis dan kadang dikenal dengan sebutan radang tenggorokanBerdasarkan data epidemiologi penyakit THT di 7 provinsi (Indonesia) pada tahun 1994-1996, prevalensi tonsilitis kronis 4,6% tertinggi setelah Nasofaringitis Akut (3,8%).
5
PERMASALAHANApa pengertian dari tonsilofaringitis ?Apa saja klasifikasi dari tonsilofaringitis ?Bagaimana tanda dan gejala dari tonsilofaringitis?Bagaimana penatalaksaanan tonsilofaringitis?
6
TUJUANUntuk mengetahui pengertian dari tonsilofaringitisUntuk mengetahui klasifikasi dari tonsilofaringitisUntuk mengetahui tanda dan gejala dari tonsilofaringitisUntuk mengetahui penatalaksaanan tonsilofaringitis
7
MANFAATMemberikan informasi dan pengetahuan mengenai keluhan tenggorokan. merubah perilaku mengaplikasikan informasi untuk pencegahan dan pengobatan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
ANATOMI FARING
10
Dinding faring dibentuk oleh (dari dalam ke luar) :Selaput lendirFassia faringobasilerPembungkus ototFasia bukofaringeal
UNSUR FARING MELIPUTI :MukosaPalut Lendir (Mucous Blanket)OtotMelingkar (sirkular) : m.konstrikto faring superior, media dan inferior. Memanjang (longitudinal): m.stilofaring, m.palatofaring.
11
ANATOMI TONSIL
12
IMUNOLOGI TONSILTonsil : organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi dan proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi.
Tonsil mempunyai 2 fungsi utama yaitu :menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektifsebagai organ utama produksi antibodi dan sensitisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik.
13
TonsilofaringitisEpidemiologiVirus : terbanyak terjadinya faringitis akut, terutama pada anak berusia 3 tahun (prasekolah).Streptococcus beta hemolitikus grup A : terbanyak faringitis atau tonsilofaringitis akut. Bakteri tersebut mencakup 15 30% dari penyebab faringitis akut pada anak.
EtilogiBakteriVirusJamur
Gambar 2.6 Tonsilofaringitis
14
PatofisiologiBakteri dan virus masuk dalam tubuh melalui saluran nafas atas
infeksi pada hidung atau faring menyebar melalui sistem limfa ke tonsil
proses inflamasi dan infeksi
- tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara- kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil
sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi dan bau mulut serta otalgia.
15
Manifestasi KlinisAwitan akut, disertai mual dan muntah.Terdapat nyeri pada tenggorokanNyeri ketika menelanKadang disertai otalgiaDemam tinggiAnoreksiaMalaiseKelenjar limfa leher membengkak
DiagnosisPada pemeriksaan tenggorokan :faring yang hiperemi, pembesaran tonsil disertai hiperemia, kadang didapatkan bercak kuning keabu-abuan yang dapat meluas membentuk seperti membran. Bercak menutupi kripta dan terdiri dari leukosit, sel epitel yang sudah mati dan kuman patogen.
Pemeriksaan PenunjangLeukosit : terjadi peningkatanHemoglobin : terjadi penurunanUsap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat
16
KomplikasiOtitis media akutAbses peritonsilToksemiaBronkitisMiokarditisArtritis
Gambar 2.7. Abses Peritonsil
17
PENATALAKSANAANNON FARMAKOLOGIistirahat yang cukuppemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien
FARMAKOLOGIantibiotik antipiretikanalgetik
18
FARINGITISAdalah peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, trauma, toksin dan lain-lain.EpidemiologiStreptococcus hemolitikus grup A banyak menyerang usia sekolah, orang dewasa dan jarang anak umur < 3 tahun
19
EtiologiVirus : adenovirus, virus Epstein-Barr, herpes simpleks, virus Parainfluenza (tipe 1-4), virus sinsitium pernafasan, virus influenza (A dan B), Enterovirus, rhinovirus, sincytial, HIV-1Bakteri : Streptococcus hemolitikus grup A pneumonia, pneumococcus, Neisseria gonorrhoeae, treponema palidum, mikobakterium tuberkulosis.Jamur: candidaAlergiTraumaToksin : rokok
20
Patofisiologi Virus dan bakteri invasi ke faring menimbulkan reaksi inflamasi lokal. Infeksi bakteri Streptococcus hemolitikus grup A dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat. Karena bakteri ini melepaskan toksin ekstraseluler yang dapat menimbulkan demam reumatik, kerusakan katup jantung, glomerulonefritis akut karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi. Penularan infeksi melalui sekret hidung dan ludah (droplet infection).
21
Klasifikasi Faringitis akutFaringitis viralFaringitis bakterialFaringitis fungalFaringitis gonoreaFaringitis kronikFaringitis kronik hiperplastikFaringitis kronik atrofiFaringitis spesifikFaringitis luetikaFaringitis tuberkulosis
22
23
TonsilitisAdalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin WaldeyerEpidemiologi Terjadi pada semua umur, terutama pada anakPenyebaran infeksi melalui udara (air borne droplets), tangan dan ciumanEtiologiVirus : virus Epstein-Barr, Haemofilus influenza, coxschakieBakteri : Streptococcus hemolitikus grup A pneumococcus, Coryne bacterium diphteriae, spirochaeta, triponema palidumJamur AlergiToksin : rokok
24
Grading pembesaran tonsilT0 : Tonsil sudah diangkatT1 : Tonsil masih dalam fossa tonsilaris atau besarnya jarak arkus anterior dan uvulaT2 : Tonsil melewati arkus posterior hingga mencapai linea paramedia atau besarnya 2/4 jarak arkus anterior dan uvulaT3 : Tonsil melewati linea paramedia hingga mencapai linea mediana (pertengahan uvula) atau besarnya jarak arkus anterior dan uvulaT4 : Tonsil melewati linea mediana (uvula) atau mencapai arkus anterior atau lebih
25
Grading pembesaran tonsil
26
KlasifikasiTonsilitis akutTonsilitis viralTonsilitis bakterialTonsilitis membranosaTonsilitis difteriTonsilitis septikAngina Plaut Vincent (Stomatitis ulsero membranosa)Penyakit Kelainan DarahTonsilitis kronik
27
TonsilektomiTonsilektomi merupakan operasi pengangkatan seluruh tonsil palatina.
28
IndikasiIndikasi Absolut Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi
Indikasi Relatif Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik -laktamase resisten
29
KontraindikasiGangguan perdarahan Risiko anestesi yang besar atau penyakit berat Anemia Infeksi akut yang berat
30
Teknik tonsilektomiGuillotineDiseksi Electrosurgery (Bedah listrikRadiofrekuensiSkalpel harmonikCoblationIntracapsular partial tonsillectomyLaser (CO2-KTP)
31
KomplikasiKomplikasi anestesiLaringospasme Gelisah pasca operasi Mual muntah Kematian saat induksi pada pasien dengan hipovolemi Induksi intravena dengan pentotal bisa menyebabkan hipotensi dan henti jantungHipersensitif terhadap obat anestesi
Komplikasi PerdarahanNyeri
32
KESIMPULAN
33
HATUR NUHUN
34
TERIMA KASIH
35
THANK YOU
36