toksik

13
SUMBER KERACUNAN Dinamika pestisida dilingkungan yang membentuk suatu siklus, terutama jenis pestisida yang persisten. Penggunaan pestisida oleh petani dapat tersebar di lingkungan sekitarnya; air permukaan, air tanah, tanah dan tanaman. Sifat mobil yang dimiliki akan berpengaruh terhadap kehidupan organisme non sasaran, kualitas air, kualitas tanah dan udara. Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh hama (insekta, jamur dan gulma). Sehingga pestisida dikelompokkan menjadi : - Insektisida (pembunuh insekta) - Fungisida ( pembunuh jamur) - Herbisida (pembunuh tanaman pengganggu) Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, kepinding, kecoa dan berbagai serangga penganggu lainnya. Klasifikasi Bentuk Kimia Bahan active Keterangan

Upload: gloria-chan

Post on 07-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

toksisitas

TRANSCRIPT

Page 1: toksik

SUMBER KERACUNAN

Dinamika pestisida dilingkungan yang membentuk suatu siklus, terutama jenis pestisida

yang persisten. Penggunaan pestisida oleh petani dapat tersebar di lingkungan sekitarnya; air

permukaan, air tanah, tanah dan tanaman. Sifat mobil yang dimiliki akan berpengaruh

terhadap kehidupan organisme non sasaran, kualitas air, kualitas tanah dan udara. Pestisida

adalah bahan kimia untuk membunuh hama (insekta, jamur dan gulma). Sehingga pestisida

dikelompokkan menjadi :

-          Insektisida (pembunuh insekta)

-          Fungisida ( pembunuh jamur)

-          Herbisida (pembunuh tanaman pengganggu)

Pestisida  telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman

dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas

nyamuk, kepinding, kecoa dan berbagai serangga penganggu lainnya.

Klasifikasi Bentuk Kimia Bahan active Keterangan

1. Insektisida Botani

Carbamat

Organophosphat

Nikotine

Pyrethrine

Rotenon

Carbaryl

Carbofuran

Methiocorb

Thiocarb

Dichlorovos

Dimethoat

Tembakau

Pyrtrum

-

toksik kontak

toksik sistemik

bekerja pada

lambung

juga moluskisida

toksik kontak

toksik kontak,

sistemik

Page 2: toksik

Organochlorin

Palathion

Malathion

Diazinon

Chlorpyrifos

DDT

Lindane

Dieldrin

Eldrin

Endosulfan

gammaHCH

toksik kontak

toksik kontak

kontak dan ingesti

kontak, ingesti

persisten

persisten

kontak, ingesti

kontak, ingesti

Herbisida Aset anilid

Amida

Diazinone

Carbamate

Triazine

Triazinone

Atachlor

Propachlor

Bentazaone

Chlorprophan

Asulam

Athrazin

Metribuzine

Metamitron

Sifat residu

Kontak

Toksin kontak

Fungisida Inorganik Bordeaux mixture

Copper oxychlorid

Mercurous chloride

Protektan

Proteoktan

Page 3: toksik

Benzimidazole

Hydrocarbon-

phenolik

Sulfur

Thiabendazole

Tar oil

Protektan, sistemik

Protektan, kuratif

1. Organophosphat

Organophosphat adalah insektisida yang paling toksik diantara jenis pestisida lainnya

dan sering menyebabkan keracunan pada orang. Termakan (terdapat dalam sayuran atau

buah-buahan) hanya dalam jumlah sedikit saja dapat menyebabkan kematian, tetapi

diperlukan lebih dari beberapa mg untuk dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa.

Keracunan pestisida  golongan organofosfat disebabkan oleh asetilkolin yang berlebihan pada

sayuran atau buah-buahan yg terkena cairan pestisida, mengakibatkan perangsangan terus

menerus saraf muskarinik dan nikotinik

Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat.

Efek Gejala

1. Muskarinik           Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)

          Kejang perut

          Nausea dan vomitus

          Bradicardia

          Miosis

          Berkeringat

2. nikotinik           Pegal-pegal, lemah

          Tremor

          Paralysis

Page 4: toksik

          Dyspnea

          Tachicardia

3. sistem saraf pusat           Bingung, gelisah, insomnia, neurosis

          Sakit kepala

          Emosi tidak stabil

          Bicara terbata-bata

          Kelemahan umum

          Convulsi

          Depresi respirasi dan gangguan jantung

          Koma

Pada keracunan organofosfat secara akut karena terjadinya stimulasi reseptor muskarinik

sehingga kandungan asetil kholin dalam darah meningkat pada mata dan otot polos,

pengeluaran cairan tubuh, saluran cerna, saluran napas, sistem saraf pusat dan komplikasi.

Gejala klinis keracunan pestisida golongan organofosfat pada:

1. Mata; pupil mengecil dan penglihatan kabur

2. Pengeluaran cairan tubuh; pengeluaran keringat meningkat, lakrimasi, salviasi dan juga

sekresi bronchial.

3. Saluran cerna; mual, muntah, diare dan sakit perut.

4. Saluran napas; batuk, bersin, dispnea dan dada sesak.

5. Kardiovaskular; bradikardia dan hipotensi.

6. Sistem saraf pusat; sakit kepala, bingung, berbicara tidak jelas, ataksia, demam, konvulsi

dan koma.

7. Otot-otot; lemah, fascikulasi dan kram.

8. Komplikasi yang dapat terjadi, antara lain edema paru, pernapasan berhenti, blockade

atrioventrikuler dan konvulsi.

Page 5: toksik

2. Carbamate

Struktur karbamate seperti physostigmin, ditemukan secara alamia dalam kacang Calabar

(calabar bean). Insektisida karbamat berkembang setelah organofosfat. Racun ini

mengganggu pada sistem saraf pusat.

3. Organochlorin

Penyebabnya pestisida golongan organoklorin yang pada umumnya merupakan racun perut

dan racun kontak yang efektif terhadap larva, serangga dewasa dan kadang-kadang

juga terhadap kepompong dan telurnya.

Pada dasarnya pengaruh toksiknya terfokus pada neurotoksin dan pada otak.

Gejala yang terlihat pada intoksikasi DDT adalah sebagai berikut:

Nausea, vomitus

Paresthesis pada lidah, bibir dan muka

Iritabilitas

Tremor

Convulsi

Koma

Kegagalan pernafasan

Kematian

4. Herbisida

Intoksikasi herbisida dapat terjadi karena kontaminasi dan cemaran pada air, tanah,

maupun pakan secara langsung. Keracunan dapat terjadi secara sengaja terhisap (inhalasi),

tertelan (oral), melalui kulit dan mata.

5. Fungisida

Fungisida sistemik yang bersifat protektif dan kuratif berwarna putih berbentuk tepung yang

dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman padi. Fungisida dapat

terjadi karena kontaminasi dan cemaran pada air, tanah, maupun pakan secara langsung.

Dapat menyebabkan keracunan melalui mulut, kulit dan pernafasan serta dapat mematikan

jika tertelan.

Page 6: toksik

6. Rodentisida

Dapat terjadi secara kebetulan maupun sengaja termakan melalui mulut (oral), rodentisida

bisa mengakibatkan keracunan yang serius terutama karena dosisnya yang tinggi, sehingga

menimbulkan gejala yang parah dan tidak ada antidotumnya. Beberapa jenis rodentisida

adalah:

Zink phosphide (Zn3P2), merupakan rodentisida yang murah dan efektif, bila termakan

ataupun bereaksi dengan air akan melepaskan phosphine, tidak stabil dan merupakan molekul

reaktif yang menyebabkan kerusakan membrane sel.

Fluoro asetat, berbau dan berasa. Mudah terserap pada usus dan menginhibisi enzym,

umumnya terhadap semua spesies yang termasuk dalam metabolisme glukosa, akhirnya

menimbulkan efek terhadap jaringan yang menyimpan energi.

DAFTAR FUSTAKA

Anonimous, 1993. Prinsip-prinsip Pemahaman Pengendalian Hama Terpadu. Konsep

Pengendalian Hama Terpadu. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Bina

Perlindungan Tanaman.B.I. Jakarta

Untung K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Djojosumarto P. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius.Yoagyakarta.2008.

Contoh Kasus Hipotiroidisme Sebagai Dampak Dari Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida secara intensif di daerah pertanian, khususnya di daerah pantai

utara Jawa Tengah, ternyata mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelompok

wanita usia subur, yaitu usia sekitar 15-49 tahun. Penggunaan pestisida menimbulkan

hipotiroidisme, yakni keadaan di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid

cukup bagi ibu hamil. Kasus ini juga ditemukan berkembang di daerah dataran rendah,

terutama di sentra pertanian dengan intensitas pemanfaatkan pestisida begitu yang tinggi

dalam pertaniannya.

Page 7: toksik

Apabila terjadi pada wanita hamil, hipotiroidisme yang ringan sekalipun dapat

menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin. Kondisi ini menyebabkan menurunnya

kecerdasan dan gangguan perkembangn fungsi motorik pada anak yang kelak dilahirkan.

Penyebab disfungsi tiroid sering terjadi di daerah dataran tinggi, hal ii dikarenakan

daerah dataran tinggi kekurangan yodium. Rendahnya kandungan yodium dalam air, tanah,

dan produk-produk pertanian di daerah itu menyebabkan asupan yodium kurang. Akibatnya,

kelenjar tiroid kekurangan bahan baku untuk sintesis hormon tiroid. Salah satu tanda

disfungsi tiroid adalah terjadinya pembesaran kelenjar tiroid atau sering disebut penyakit

gondok (goiter) atau gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI).

Selain itu, gangguan klinis hipotiroidisme antara lain kelelahan, lesu, intoleransi

dingin, gangguan menstruasi, penyakit gondok, dan sulit buang air besar.

Apabila terjadi pada wanita hami, hipotiroidisme dapat menyebabkan meningkatnya

kelahiran anak-anak yang menderita autisme, anak yang lemah perhatiannya. Hipotiroidisme

juga dapat menyebabkan infertilitas, abortus spontan, dan bayi yang lahir berat badannya

rendah,

Upaya-upaya Yang Telah Dilakukan Pemerintah

        PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam

khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka

peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7

Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut antara lain ditentukan bahwa:

·           Tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi

Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya

·           Hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh

Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan

·           Pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri

Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang

ditetapkan dalam izin pestisida itu

·           Tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi

keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/

Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran

dan izin masing-masing pestisida.

Page 8: toksik

Dalam peraturan pemerintah tersebut yang disebut sebagai pestisida adalah semua zat

kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

·           Memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman,

bagian tanaman atau hasil pertanian

·           Memberantas gulma

·           Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan

·           Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman,

kecuali yang tergolong pupuk

·           Memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan

·           Memberantas atau mencegah hama air

·           Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga

·           Memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit

pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan

air.

Sesuai dengan definisi tersebut di atas maka suatu bahan akan termasuk dalam

pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud

penggunaan seperti tersebut di atas.

Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act,

pestisida adalah semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau

mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri,

jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada

manusia dan binatang lainnya. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sebagai

pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.

Solusi Dari Penyusun dalam Menanggulangi Dampak Penggunaan Pestisida Secara

Berlebihan

·           Usaha atau tindakan yang dapat kita lakukan sebagai pencegahan terhadap

bahaya penggunaan pestisida secara berlebihan terhadap kesehatan reproduksi wanita adalah

sebagai berikut :

1.     Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik

atau petugas penyuluh.

Page 9: toksik

Dosis yang berlebihan sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia,

terutama kesehatan reproduksi perempuan.

2.     Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida. Tanyakan terlebih dahulu

pada penyuluh pertanian.

Apabila pemberantasan hama dan gulma bisa diatasi dengan menggunakan non-

pestida, seperti menggunakan predator alami, maka jangan menggunakan pestisida, karena

jika tanah sering disemprot pestisida, tingkat kesuburan tanah juga menurun. Selain itu juga

bisa terjadi resistensi terhadapa serangga pengganggu.

3.     Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan kadang-

kadang usia tanaman juga diperhatikan.

4.     Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.

5.     Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

Cara pemakaian harus benar-benar diperhatikan guna keefektifan penggunaan

pestisida

6.     Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan

sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga.

Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah

terlanjur tercemar.

7.     Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan

menggunakannya.

Selain upaya diatas, ada beberapa langkah untuk mengurangi residu yang menempel

pada sayuran, antara lain dengan mencuci sayuran atau makanan yang terkontaminasi dengan

pestisida secara bersih dengan menggunakan air yang mengalir, bukan dengan air diam. Jika

yang kita gunakan air diam (direndam) justru sangat memungkinkan racun yang telah larut

menempel kembali ke sayuran.