tksdl pendahuluan (3)_2

5
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumberdaya lahan merupakan tumpuan kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok pangan dan kenyamanan lingkungan. Jumlah penduduk yang terus berkembang sementara luas lahan tidak berkembang, menyebabkan tekanan penduduk terhadap sumberdaya lahan semakin berat. Pada sisi lain, lapangan pekerjaan yang terbatas mendorong masyarakat tidak memiliki banyak pilihan mata pencaharian kecuali bertani dengan memanfaatkan lahan yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya. Akibat pemanfaatan dan penggunaan yang demikian menjadikan lahan mengalami degradasi yang kemudian disebut lahan kritis. Sebagaimana diketahui bahwa Dusun Kekep Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar, dengan topografi bervariasi mulai daerah datar yang didominasi oleh persawahan, berbukit sampai dengan pegunungan. Pemanfaatan potensi sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar ini, akan mengalami ancaman kerusakan yang cukup serius jika dalam pengelolaannya tidak mengikuti kaidah- kaidah konservasi tanah dan air yang benar. Pengusahaan sumberdaya lahan potensial yang kurang mengindahkan aspek lingkungan dan lebih mengutamakan hasil/keuntungan finansial sesaat yang disertai dengan kurangnya pengetahuan petani dalam menerapkan teknik

Upload: iv-an

Post on 23-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tksdl

TRANSCRIPT

Page 1: tksdl pendahuluan (3)_2

I. PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang

Sumberdaya lahan merupakan tumpuan kehidupan manusia dalam pemenuhan

kebutuhan pokok pangan dan kenyamanan lingkungan. Jumlah penduduk yang terus

berkembang sementara luas lahan tidak berkembang, menyebabkan tekanan penduduk

terhadap sumberdaya lahan semakin berat. Pada sisi lain, lapangan pekerjaan yang terbatas

mendorong masyarakat tidak memiliki banyak pilihan mata pencaharian kecuali bertani

dengan memanfaatkan lahan yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya. Akibat

pemanfaatan dan penggunaan yang demikian menjadikan lahan mengalami degradasi yang

kemudian disebut lahan kritis.

Sebagaimana diketahui bahwa Dusun Kekep Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang

Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi sumberdaya

lahan pertanian yang cukup besar, dengan topografi bervariasi mulai daerah datar yang

didominasi oleh persawahan, berbukit sampai dengan pegunungan. Pemanfaatan potensi

sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar ini, akan mengalami ancaman kerusakan yang

cukup serius jika dalam pengelolaannya tidak mengikuti kaidah-kaidah konservasi tanah dan

air yang benar.

Pengusahaan sumberdaya lahan potensial yang kurang mengindahkan aspek

lingkungan dan lebih mengutamakan hasil/keuntungan finansial sesaat yang disertai dengan

kurangnya pengetahuan petani dalam menerapkan teknik konservasi yang baik memberi

peluang yang besar berubahnya lahan potensial menjadi lahan-lahan kritis baru. Akibat

kurangnya upaya rehabilitasi pada lahan kritis dan upaya konservasi pada lahan potensial

kritis, jumlah lahan kritis tersebut tidak pernah menurun dan terus bertambah dari waktu ke

waktu. Pada praktikum lapang, yang kami amati adalah pada lahan yang bambu milik

perhutani. Kami memperoleh data bahwa tekstur tanahnya lempung berpasir, memiliki sedikit

bebatuan dengan kelerengannya 38°/84 dan tingkat erosinya sedang. Pada lahan tersebut

terdapat banyak seresah yang mampu menahan benturan air hujan langsung ke tanah apabila

hujan turun. Yang menjadi permasalahan adalah pada bagian tengah lahan tersebut tidak ada

tutupan yang menaungi lahan tersebut, jika hujan hanya mengandalkan seresah saja untuk

menahan benturan langsung terhadap tanah. Padahal terdapat disana erosi alur yang

kemungkinan membawa seresah-seresah tersebut terbawa oleh air.

Page 2: tksdl pendahuluan (3)_2

Lahan pertanian khususnya lahan berlereng dalam keadaan alamiah memiliki kondisi

antara lain peka terhadap erosi, terutama bila keadaan tanahnya miring atau tidak tertutup

vegetasi, tingkat kesuburannya rendah, yang merupakan faktor pembatas adalah lereng dan

biasanya tergantung dari curah hujan serta lapisan olah.

Melihat fenomena di atas, maka dalam pemanfaatan sumberdaya lahan, dibutuhkan

suatu kearifan dan menjaga keseimbangan lingkungan dengan menerapkan teknik konservasi

yang tepat sehingga pemanfaatan sumberdaya lahan yang lestari dan berkelanjutan dapat

tercapai dalam rangka menfungsikan lahan untuk memenuhi kebutuhan sekarang  maupun

generasi mendatang. Artinya bahwa dalam pemanfaatan lahan  untuk pengembangan

pertanian diperlukan perencanaan dan penanganan yang tepat dan  bertanggung jawab, agar

lahan tersebut tidak terdegradasi dan tetap memberikan keuntungan ekonomi.  Abdurachman

(2008) mengemukakan bahwa salah satu bagian penting dari budi daya pertanian yang sering

terabaikan oleh para praktisi pertanian di Indonesia adalah konservasi tanah. Hal ini terjadi

antara lain karena dampak degradasi tanah tidak selalu segera terlihat di lapangan, atau tidak

secara drastis menurunkan hasil panen. Dampak erosi tanah dan pencemaran agrokimia,

misalnya, tidak segera dapat dilihat seperti halnya dampak tanah longsor atau banjir bandang.

Padahal tanpa tindakan konservasi tanah yang efektif, produktivitas lahan yang tinggi dan

usaha pertanian sulit terjamin keberlanjutannya.

Peran dan kebijakan pemerintah sangat penting dan menentukan keberhasilan upaya

konservasi tanah, guna mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan, yang dicirikan

dengan tingkat produktivitas tinggi dan penerapan kaidah-kaidah konservasi tanah. Upaya

konservasi tidak akan berhasil apabila dipercayakan hanya kepada pengguna lahan, karena

terkendala oleh berbagai keterbatasan, terutama lemahnya modal kerja.

Mengingat makin luas dan cepatnya laju degradasi tanah, dan masih lemahnya

implementasi konservasi tanah di Indonesia, maka perlu segera dilakukan upaya terobosan

yang efektif untuk menyelamatkan lahan-lahan pertanian. Upaya konservasi tanah harus

mengarah kepada terciptanya sistem pertanian berkelanjutan yang didukung oleh teknologi

dan kelembagaan serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan

sumber daya lahan dan lingkungan. Upaya ini selaras dengan program pemerintah khususnya

dinas pertanian tanaman pangan, dinas perkebunan, dinas perikanan, dinas peternakan, dinas

Page 3: tksdl pendahuluan (3)_2

kehutanan dan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) dalam rangka

mendukung Revitalisasi Pertanian melalui pelestarian dan optimalisasi pemanfaatan lahan

pertanian dengan menerapkan pola-pola konservasi lahan yang baik.

I.2.Tujuan

1. Menghitung besarnya nilai Erosi Diperbolehkan (EDP)

2. Menentukan kelas kemampuan lahan

3. Menghitung besarnya erosi berdasarkan metode USLE

4. Menentukan tindakan konservasi (sipil vegetatif) guna mengurangi erosi

5. Menetapkan biaya yang dibutuhkan dalam rangka aplikasi metode konservasi yang

diusulkan.