tkg revisi.pdf

22
1 TEORI KINETIK GAS KOMPETENSI DASAR 3.8 Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada ruang tertutup. PETA KONSEP besaran yang Memenuhi terdiri digunakan variabelnya memiliki menghasilkan memerlukan A. Persamaan Keadaan Gas Ideal Dalam bahasan awal, memodelkan suatu gas dengan menggunakan teori kinetik gas untuk menunjukan bahwa tekanan gas yang dikerjakan pada dinding-dinding wadah merupakan konsekuensi dari tumbukan molekul-molekul gas dengan dinding-dinding wadah. Teori kinetik gas didasarkan pada beberapa asumsi tentang gas ideal, yaitu sebagai berikut. Teori Kinetik Gas Gas Ideal Hk. Boyle Hk. Charles- Gay Lussac Hk. Boyle- Gay Lussac Persamaan Umum Gas Ideal Partikel/ Molekul Mol Massa Molekul Volume Tekanan Temperatur Kecepatan Momentum Energy Kinetik Gaya pada dinding akibat tumbukan Energy Dalam

Upload: novita-tri-widianingsih

Post on 07-Nov-2015

87 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Bahan ajar Teori Kinetik Gas untuk SMA kelas XI

TRANSCRIPT

  • 1

    TEORI KINETIK GAS

    KOMPETENSI DASAR

    3.8 Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada ruang tertutup.

    PETA KONSEP

    besaran

    yang

    Memenuhi terdiri digunakan

    variabelnya

    memiliki

    menghasilkan

    memerlukan

    A. Persamaan Keadaan Gas Ideal

    Dalam bahasan awal, memodelkan suatu gas dengan menggunakan teori kinetik gas

    untuk menunjukan bahwa tekanan gas yang dikerjakan pada dinding-dinding wadah

    merupakan konsekuensi dari tumbukan molekul-molekul gas dengan dinding-dinding

    wadah. Teori kinetik gas didasarkan pada beberapa asumsi tentang gas ideal, yaitu

    sebagai berikut.

    Teori Kinetik Gas

    Gas Ideal

    Hk. Boyle

    Hk. Charles-

    Gay Lussac

    Hk. Boyle-

    Gay Lussac

    Persamaan Umum

    Gas Ideal

    Partikel/

    Molekul

    Mol

    Massa

    Molekul

    Volume

    Tekanan

    Temperatur

    Kecepatan

    Momentum

    Energy Kinetik

    Gaya pada

    dinding akibat

    tumbukan

    Energy Dalam

  • 2

    1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah antar molekul

    jauh lebih besar daripada ukurannya. Ini berarti bahwa molekul-molekul menempati

    volume yang dapat diabaikan terhadap wadahnya.

    2. Molekul-molekul memenuhi hukum gerak Newton, tetapi secara keseluruhan mereka

    bergerak lurus secara acak dengan kecepatan tetap. Gerak secara acak maksudnya

    bahwa tiap molekul dapat bergerak sama dalam setiap arah.

    3. molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan dengan

    dinding wadahnya. Jadi, dalam tumbukan, energi kinetik adalah konstan.

    4. gaya-gaya antar molekul dapat diabaikan, kecuali selama satu tumbukan yang

    berlangsung sangat singkat.

    5. Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal, sehingga semua molekul adalah

    identik.

    Gambar (1) Model gas menurut teori kinetik gas yaitu terdiri dari molekul-molekul

    yang sangat banyak yang bergerak cepat dan acak.

    Besaran yang akan kita bicarakan dalam topik ini adalah tekanan, volume, dan suhu

    yang merupakan besaran makroskopik. Besaran-besaran tersebut dapat kita ukur.

    Besaran lain adalah kecepatan rata-rata molekul yang merupakan besaran mikroskopik.

    Besaran mikroskopik tidak dapat kita ukur, tetapi dapat kita hitung. Antara besaran-

    besaran tersebut dihubungkan oleh massa dan kerapatan gas.

    1. Pengertian Mol dan Massa Molekul

    Bilangan Avogadro (NA) adalah banyaknya atom karbon (partikel) dalam 12 g

    C-12 yaitu sebesar 6,022 x 1023 mole. Bilangan ini digunakan untuk mendefinisikan

    satuan ukuran banyak zat yang disebut mole (disingkat mol). Satu mol zat adalah

    banyaknya zat yang mengandung NA molekul (partikel).

  • 3

    Sebagai contoh, satu mol kelereng mengandung 6,022 x 1023 buah molekul

    kelereng. Secara analogi, satu mol air mengandung NA molekul air. Jadi, mol

    bukanlah massa, tetapi ukuran banyaknya partikel. Dapatlah dikatakan:

    Bilangan Avogadro = NA = 6,022 x 1023 molekul setiap mol.

    Massa molekul (atau massa atom), M, suatu zat adalah massa dalam kilogram

    dari satu kilomol zat. Oleh karena 12 kg C-12 didefinisikan mengandung NA atom,

    maka 1 kmol C-12 memiliki massa atom M = 12 kg/kmol tepat.

    Hubungan massa molekul (M) dengan massa sebuah atom (mo)

    =

    (8.1)

    Hubungan antara massa total zat, m, dan besar mol, n

    = atau =

    (8.2)

    Sebagai contoh 9 g H2O dengan M = 18 g/mol mengandung mol sebanyak

    = 9 g 1

    18 g mol = 0,5 mol. Sementara itu, 2 mol gas oksigen (O2) dengan M = 32

    g/mol memiliki massa = 2 mol 32 g mol = 64 g.

    2. Penurunan Persamaan Keadaan Gas Ideal

    Perhatikan sejenis gas ideal yang terdapat dalam suatu

    bejana silinder. Volume gas ideal ini dapat diubah dengan

    menggerakkan piston ke atas dan ke bawah. Anggap bahwa

    bejana tidak bocor sehingga massa atau banyak mol gas itu

    tetap. Persamaan keadaan gas ideal kita peroleh dengan dua

    cara berikut.

    Cara pertama, suhu gas dijaga tetap dan volume diubah-

    ubah dengan menggerakkan piston. Misalnya, tekanan gas mula-mula P0 dan volume

    gas mula-mula V0. Jika piston digerakkan ke bawah hingga volume gas berkurang

    menjadi 1

    20, ternyata tekanan gas bertambah menjadi 2P0. Jika piston terus

    digerakkan ke bawah sehingga volume gas berkurang menjadi 1

    40, ternyata tekanan

    gas bertambah menjadi 4P0. Hasil ini dapat disimpulkan oleh pernyataan berikut:

  • 4

    Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)

    dijaga tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan

    volumenya.

    = tetap

    11 = 22

    Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak

    bocor) dijaga tetap, volume gas sebanding dengan suhu

    mutlaknya.

    Secara matematis, pernyataan di atas dinyatakan sebagai

    =

    Hukum Boyle

    (8.3)

    Persamaan di atas pertama kali dinyatakan oleh Robert Boyle pada tahun 1666,

    sehingga disebut hokum Boyle.

    Cara kedua, tekanan gas dijaga tetap dan volume gas diubah-ubah dengan

    menggerakkan piston. Diasumsikan suhu mutlak gas mula-mula T0 dan volume gas

    mula-mula V0. Jika piston digerakkan ke atas sehingga volume gas bertambah menjadi

    2 V0, ternyata suhu mutlak gas bertambah menjadi 2 T0. Jika piston terus digerakkan

    ke atas sehingga volume gas bertambah menjadi 4 V0, ternyata suhu mutlak gas

    bertambah menjadi 4 T0. Hasil ini disimpulkan dengan pernyataan berikut:

    Pernyataan di atas secara matetatis dinyatakan sebagai:

    ~

    =

    1

    1=

    2

    2 (8.4)

    Persamaan di atas dinyatakan pertama kali oleh Jacques Charles (1747-1823)

    dan Joseph Gay Lussac (1778-1805), dan disebut hukum Charles-Gay Lussac.

    Data suhu gas lebih sering dinyatakan dalam t0C. suhu mutlak gas T yang

    dinyatakan dalam satuan kelvin (K) dihitung dengan persamaan

    = + 273 (8.5)

  • 5

    Sekaang kita dapat menyatakan persamaan gas ideal yang memenuhi hukum

    Boyle dan Charles-Gay Lussac dengan menyatukan persamaan (8.3) dan (8.4)

    Persamaan

    Boyle-Gay Lussac (8.6)

    Persamaan (8.6) dikenal dengan sebutan persamaan Boyle-Gay Lussac.

    Persamaan (8.6) melibatkan tiga variable utama gas, yaitu tekanan P, volume V, dan

    suhu mutlak T, maka persamaan ini lebih dikenal sebagai persamaan keadaan gas.

    Persamaan ini sebaiknya Anda gunakan untuk menyelesaikan soal-soal suatu gas yang

    jumlah molnya tetap (massanya tetap) dan mengalami dua keadaan (keadaan 1 dan

    keadaan 2). Massa suatu zat adalah tetap jika diletakkan dalam suatu wadah yang

    tidak bocor.

    Jika suhu mutlak T tetap, dihasilkan PV = tetap; jika tekanan P tetap,

    dihasilkan

    tetap. Persamaan (8.6) berlaku untuk percobaan gas ideal dalam bejana

    tertutup (tidak ada kebocoran) sehingga massa gas tetap selama percobaan. Jika

    massa atau mol gas diubah, missal kita menggandakan mol gas, n, dengan menjaga

    tekanan dan suhu tetap, ternyata dihasilkan volume V yang ganda (lipat dua) juga.

    Oleh karena itu, kita boleh menulis bilangan tetap di ruas kanan Persamaan (8.6)

    dengan nR, dengan R diperoleh dari percobaan, dan kita memperoleh persamaan

    umum yang berlaku untuk gas ideal, yang disebut persamaan umum gas ideal.

    Persamaan umum gas ideal = (8.7)

    Persamaan gas ideal (Persamaan (8.7)) juga dapat dinyatkan dalam besaran massa gas

    (satuan g atau kg). Caranya dengan mensubstitusi =

    (lihat Persamaan (8.2)) ke

    dalam persamaan (8.7)

    =

    =

    (8.8)

    Persamaan umum gas ideal (Persamaan (8.7)) juga dapat dinyatakan dalam besaran

    massa jenis gas, (satuan kg/m3)

    =

    =

    (8.9)

    =

    111

    =22

    2

  • 6

    Persamaan umum gas ideal juga dapat dinyatakan dalambesaran banyaknya partikel

    gas, N. banyak partikel N adalah hasil kali banyak mol gas n dengan bilangan

    Avogadro, NA.

    = atau =

    (8.10)

    Jika n ini dimasukkan ke persamaan (8.7) diperoleh:

    =

    = (

    )

    dengan

    = , maka

    Persamaan

    umum gas ideal (8.11)

    k disebut tetapan Boltzman, yang bernilai:

    B. Tekanan dan Energi Kinetik Menurut Teori Kinetik Gas

    1. Formulasi Tekanan Gas dalam Wadah Tertutup

    Mekanika Newton dapat menjelaskan

    tentang keadaan gerak molekul gas. Dapat

    dimodelkan dengan sebuah ruang kubus

    dengan rusuk L(Gambar 2). Kubus tertutup

    berupa gas ideal yang didalammnya terkurung

    suatu gas ideal. Sebuah molekul gas bermassa

    yang sedang bergerak menuju dinding A,

    dan misalkan komponen kecepatannya terhadap

    =

    =

    =8,314 /

    6,022 1023 /

    = 1,38 1023 /

  • 7

    sumbu X adalah vx,. molekul ini akan memiliki komponen momentum terhadap X

    sebesar vx ke arah dinding. Molekul ini menumbuk dinding dengan lenting

    sempurna sehingga kecepatannya menjadi vx, dan momentumnya vx.

    Perubahan momentum molekul gas adalah ,

    = momentum akhir-momentum awal

    = -vx - (vx) = -2vx

    Molekul harus menempuh jarak 2L (dari dinding B ke A dan kembali lagi ke B)

    sebelum selanjutnya bertumbukan dengan dinding B. selang waktu untuk perjalanan

    ini adalah,

    t =

    =

    2

    v

    Laju perubahan momentum molekul sehubungan dengan tumbukan dengan dinding B

    adalah,

    p

    =

    2v2v

    =v

    2

    Dari bentuk umum hukum ke-2 Newton telah diketahui bahwa laju perubahan

    momentum tidak lain adalah gaya yang dikerjakan molekul pada dinding, sehingga

    =p

    =

    v2

    Oleh karena luas dinding B adalah L(kuadrat), maka tekanan gas P adalah gaya per

    satuan luas, sehingga

    =

    =

    v2

    . 2

    Jika ada sejumlah N molekul gas dalam ruang tertutup dan kecepatan komponen X-

    nya adalah1, 2....., tekanan total gas pada dinding B diberikan oleh

    =

    =

    3

    (v12 + v2

    2 + v2

    =

    (8.12)

    Dengan v2 adalah rata-rata kuadarat kelajuan pada sumbu X.

  • 8

    Dalam gas, molekul-molekul bergerak ke segala arah dalam tiga dimensi.

    Sesuai dengan anggapan (2) bahwa setiap molekul bergerak acak dengan kelajuan

    tetap, maka rata-rata kuadrat kelajuan pada arah X, Y dan Z adalah sama besar.

    v2 = v2 = v2 Dari resultan rata-rata kuadrat kecepatan v diperoleh

    2 = v2 + v2 + v2 = 3v2

    =

    (8.13)

    jadi nilai v2 dimasukkan ke persamaan (8.12), diperoleh

    =3

    (1

    32 )

    =

    ( ) (8.14)

    besaran 3 tidak lain adalah volume gas V, sehingga persamaan (3) dapat ditulis :

    Tekanan gas =1

    3 2

    (8.15)

    dengan :

    P = tekanan gas (Pa)

    = massa sebuah molekul (kg)

    2 = rata-rata kuadrat kelajuan (/)2

    N = banyak molekul (partikel)

    V = Volume gas (m3)

    juga disebut sebagai kerapatan molekul

    2. Energi Kinetik Rata-rata Molekul Gas

    Penurunan hubungan suhu multak T dan energi kinetik rata-rata partikel gas,

    EK, dari dua persamaan. Persamaan tekanan gas ideal dan persamaan (4).Persamaan

    tekanan gas ideal dapat ditulis dalam bentuk :

    =

    =

    (8.14)

    Persamaan (8.14) dapat ditulis dalam bentuk

    =2

    3(1

    2 2 )(

    )

    Atau

  • 9

    =

    (8.15)

    Ruas kiri persamaan (8.14) sama dengan ruas kiri persamaan (8.15), sehingga

    2

    3

    =

    2

    3 =

    =2

    3 (8.16)

    Didapat energi kinetik rata-rata :

    =3

    2 (8.17)

    Dengan nilai k = 1,38 x 1023J1disebut tetapan Boltzman.

    Misalnya suhu suatu gas T = 7 = 280 K maka energi kinetik rata-rata molekul gas

    adalah =3

    2 =

    3

    2(1,38 x 1023J1)(280 ) = 5,80 1021

    Dari dua persamaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

    1. Suhu gas pada persamaan (8.16) tidak mengandung besaran N/V. ini berarti,

    banyak molekul per satuan volume N/V tidak memengaruhi suhu gas.

    2. Persamaan (8.17) menyatakan bahwa suhu gas hanya berhubungan dengan gerak

    molekul (energi kinetik atau kecepatan molekul ) semakin cepat gerak molekul

    gas, semakin tinggi juga suhu gas.

    Energi kinetik rata-rata molekul gas pada persamaan (8.17) hanya berlaku jika

    jenis gas adalah gas monoatomik dan tidak berlaku bagi gas diatomik atau

    poliatomik. Dari persamaan (7), jika grafik energi kinetik terhadap suhu mutlak gas

    (grafik -T) diberikan, maka dari gradien grafik dapat ditentukan nilai tetapan

    Boltzmann k.

    = tan =3

    2 =

    2

    3tan

  • 10

    Gambar 3. Grafik energi kinetik terhadap suhu mutlak

    3. Kelajuan Efektif Gas

    Tekanan gas berhubungan dengan rata-rata dari kuadrat kelajuan 2 .Oleh

    karena molekul-molekul gas tidak seluruhnya bergerak dengan kecepatan yang

    sama, maka definisi arti 2 dapat dimisalkan dalam suatu wadah tertutup ada 1

    molekul bergerak dengan kecepatan 1, 2 molekul bergerak dengan kecepatan 2,

    dan seterusnya, maka rata-rata kuadrat kelajuan partikel gas, 2 ,dapat dinyatakan

    dengan persamaan berikut.

    2 =11

    2 + 222 + 33

    2 +

    1 + 2 + 3

    =(

    2)

    =(

    2)

    (8.18)

    = 1 + 2 + 3 + = (8.19)

    Kelajuan efektif (RMS = root mean square) didefinisikan sebagai akar dari

    rata-rata kuadrat kelajuan, 2 .

    Definisi

    = 2 .

    a. Hubungan Kelajuan Efektif Gas dengan Suhu Mutlaknya

    Dengan menggunakan kelajuan efektif, , energi kinetik rata-rata

    partikel gas dapat kita nyatakan sebagai

    =1

    2

    2 (8.20)

    Dengan menyamakan ruas kanan persamaan (8.20) dan (8.17) diperoleh

  • 11

    1

    2

    2 =3

    2

    2 =

    3

    = 3

    (8.21)

    Dengan adalah massa sebuah molekul gas.

    b. Perbandingan Kelajuan Efektif Berbagai Gas

    Untuk mencari kelajuan efektif berbagai gas dapat dicari dengan mengubah

    bentuk persamaan (8.21) sehingga dapat dinyatakan dalam massa molekul gas,

    M.

    Diketahui =

    dan =

    diperoleh

    = 3

    =

    3

    Kelajuan efektif

    = 3

    (8.22)

    c. Menghitung Kelajuan Efektif dari Data Tekanan

    Massa total gas adalah hasil kali banyak molekul N dengan massa sebuah

    molekul , ditulis

    = atau =

    (8.23)

    PV = NkT

    kT =

    (8.24)

    dengan memasukkan nilai kT dari persamaan (8.14) dan dari persamaan

    (8.13) ke persamaan (8.11) diperoleh

    = 3

    =

    3

    = 3

    =

    3

    karena = , maka

  • 12

    = 3

    (8.25)

    Dengan adalah massa jenis gas.

    Rumus dasar bukan pada persamaan (8.15) tetapi pada persamaan

    (8.12). Persamaan ini menyatakan bahwa suatu gas hanya bergantung pada

    suhu mutlak T. Jadi, walaupun tekanan gas Anda ubah dari P menjadi 2P atau 3P,

    sepanjang suhu T tetap maka kelajuan efektif, tetaplah sama dengan

    semula. Yang artinya bahwa tekana tidak mempengaruhi kelajuan efektif suatu

    gas.

    4. Teorema Ekipartisi Energi

    Menurut persamaan (8.17) energi kinetik rata-rata molekul suatu gas pada

    suhu mutlak T dinyatakan oleh

    =1

    22 =

    3

    2 = 3(

    1

    2)

    Menentukan asal faktor pengali 3 pada persamaan di atas. Faktor pengali ini

    pertama kali muncul pada persamaan (2): 2 = 3v2 . Ini muncul karena ekivalensi

    dari rata-rata kuadrat komponen-komponen kecepatan.

    2 = v2 + v2 + v2 = 3v2

    Ekivalensi ini menunjukkan fakta bahwa kelakuan gas tidak bergantung pada

    pemilihan orientasi (arah) sistem koordinat XYZ. Dan dapat ditulis dalam bentuk

    energi kinetik:

    1

    2v2 =

    1

    2v2 =

    1

    2v2 =

    1

    2

    Jumlah ketiga kontribusi ini memberikan persamaan (8.17).

    Angka 3 muncul karena gerak translasi molekul gas monoatomik memiliki 3

    komponen, yaitu sumbu X, Y dan Z. Monoatomik memiliki tiga derajat kebebasan,

    sehingga energi kinetik rata-rata per molekulnya adalah

    Energi kinetik monoatomik = = 3 (1

    2) (8.26a)

    Pernyataan umum dari hasil di atas dikenal sebagai teorema ekipartisi energi yang

    berbunyi sebagai berikut.

    Untuk suatu sistem molekul-molekul gas pada suhu mutlak T dengan tiap

    molekul memiliki f derajat kebebasan, rata-rata energi kinetik per molekul EK

    adalah

  • 13

    Ekipartisi energi = = (1

    2) (8.26b)

    Persamaan (16b) menyimpulkan bahwa, secara rata-rata, energi kinetik kT

    berhubungan dengan tiap derajat kebebasan. Untuk gas ideal monoatomik, hanya

    ada tiga derajat kebebasan translasi, f = 3, sehingga dihasilkan persamaan (8.17).

    Teorema ekipartisi energi diusulkan pertama kali oleh Ludwig Boltzmann.

    a. Derajat Kebebasan Molekul Gas Diatomik

    Gas diatomik dapat divisualisasikan sebagai suatu molekul berbentuk batang

    pendek dengan pemberat atom pada kedua ujungnya (seperti barbel pada angkat

    besi), (gambar 4). Dalam model ini, pusat massa molekul dapat bergerak translasi

    dalam arah X, Y dan Z (4a). selain gerak translasi, molekul diatomik juga dapat

    berotasi pada sumbu X, Y dan Z. perhatikan, barbel (molekul) terletak pada sumbu

    Y dan kedua atom dianggap massa titik. Lengan torsi kedua atom terhadap sumbu

    Y sangat kecil sehingga momen inersia terhadap sumbu sangat kecil. Ingat, =

    112 + 22

    2

    Nilai yang sangat kecil menghasilkan energi kinetik rotasi terhadap sumbu

    Y juga sangat kecil (ingat = 2). Oleh karena energi kinetik rotasi

    terhadap sumbu Y dapat diabaikan terhadap energi kinetik rotasi sumbu X, dan Z,

    maka rotasi pada arah sumbu Y dapat diabaikan. Sehingga, ada 5 derajat kebebasan

    untuk gas diatomik, tiga berkaitan dengan gerak translasi dan dua berkaitan dengan

    gerak rotasi.

    (a) (b) (c)

    Gambar 4.Kemungkinan gerak dari sebuah molekul diatomik: (a)gerak translasi

    pusat massa, (b) gerak rotasi terhadap berbagai sumbu, (c) gerak vibrasi sepanjang

    sumbu-sumbu molekul

    Derajat kebebasan gas diatomik yang berkaitan dengan getaran. Dalam

    model vibrator (penggetar), kedua atom dihubungkan oleh sebuah pegas khayal.

    Gerak getaran menambah dua lagi derajat kebebasan, berkaitan dengan energi

  • 14

    kinetik dan potensial karena getaran sepanjang pegas khayal molekul. Dengan

    demikian, sebuah molekul gas diatomik boleh memiliki sampai tujuh derajat

    kebebasan yang memberi kontribusi terhadap energi mekaniknya : tiga translasi,

    dua rotasi, dan dua vibrasi.

    Beberapa molekul gas diatomik, seperti 2 dan 2 tidak bergetar pada suhu

    kamar. Jadi, secara eksperimental hanya diperoleh lima derajat kebebasan saja

    pada gas diatomik suhu kamar yang memberi kontribusi pada energi mekanik atau

    energi kinetik tiap molekul: tiga translasi dan dua rotasi. Bahkan pada suhu rendah,

    molekul-molekul gas diatomik hanya bergerak translasi saja. Ini berarti pada suhu

    rendah gas diatomik hanya memiliki 3 derajat kebebasan (f = 3).

    Jadi, derajat kebebasan gas diatomik seperti hidrogen (2 ), oksigen (2) dan

    nitrogen (2), bergantung pada suhunya dan ini akan menentukan persamaan

    energi kinetiknya seperti dinyatakan sebagai berikut .

    Energi Kinetik gas diatomic

    Suhu rendah = 3 = 3(1

    2)=

    3

    2

    Suhu kamar = 5 = 5 (1

    2) =

    5

    2 (8.27)

    Suhu tinggi = 7 = 7 (1

    2) =

    7

    2

    Catatan : apabila tidak ada keterangan tentang suhu, maka diasumsikan sebagai

    suhu kamar dan

    =5

    2

    Gas yang memiliki lebih dari dua atom (gas poliatomik ) tentu memiliki derajat

    kebebasan yang lebih banyak dan getarannya juga lebih kompleks.

    b. Energi dalam gas

    Gas ideal yang terkurung dalam sebuah wadah tertutup mengandung banyak

    sekali molekul. Tiap molekul gas memiliki energi kinetik rata-rata (1

    2). Energi

    dalam suatu gas ideal didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik seluruh molekul

    gas yang terdapat di dalam wadah tertutup. Jika ada sejumlah N molekul gas dalam

    wadah, energi dalam gas U merupakan hasil kali N dengan energi kinetik tiap

    molekul, .

    = = (1

    2) =

    1

    2 (8.28)

  • 15

    Untuk gas monoatomik

    (f=3) ; = 3 (1

    2) =

    3

    2 (8.29)

    Untuk gas diatomik / suhu kamar.

    (f=5) ; = 5 (1

    2) =

    5

    2 (8.30)

    Dengan n = jumlah mol gas.

  • 16

    DAFTAR PUSTAKA

    Humaidi, Abdul Haris dan Maksum. 2009. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat

    Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

    Kanginan, Marthen. 2014. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

    Palupi, Dwi Satya dkk. 2009. FISIKA untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan

    Departemen Pendidikan Nasional.

    Widodo, Tri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

    Pendidikan Nasional.

  • 17

    SOAL-SOAL

    1. Sejumlah gas ideal menjalani proses isobaric sehingga suhu Kelvinnya menjadi 4 kali

    semula. Maka volumenya menjadi .... kali semula.

    a. 4

    b. 3

    c. 2

    d.

    e.

    2. Gas dalam ruang tertutup bersuhu 42 dan tekanan 7 atm serta volumenya 8 L.

    apabila gas dipanaskan sampai 87, tekanan naik sebesar 1 atm, maka volume gas

    adalah...

    a. 6,4 L

    b. 7,2 L

    c. 8 L

    d. 8,8 L

    e. 9,6 L

    3. Massa jenis suatu gas ideal pada suhu T dan tekanan p adalah rho. Jika tekanan gas

    dinaikkan menjadi 2p dan suhunya diturunkan menjadi 0,5T maka massa jenis gas

    adalah...

    a. 0,12rho

    b. 0,25rho

    c. 0,5rho

    d. 2rho

    e. 4rho

    4. Suatu gas ideal pada tekanan P dan suhu 27, dimampatkan sampai volumenya

    setengah kali semula. Jika suhunya dilipatduakan menjadi 54, tekanannya

    menjadi...

    a. 0,25P

    b. 0,54P

    c. P

    d. 2P

    e. 2,18P

    5. Jika temperatur mutlak suatu gas ideal dinaikkan menjadi sembilan kali semula, maka

    kecepatan partikel-partikel itu menjadi ...

    a. 1/9 kali

    b. 1/3 kali

    c. 1 kali

    d. 3 kali

    e. 9 kali

  • 18

    6 Sebuah tabung berisi gas ideal. Menurut teori kinetik gas dan prinsip ekuipartisi

    energi diketahui:

    1) molekul gas mengalami perubahan momentum ketika bertumbukan dengan dinding

    tabung,

    2) energi yang tersimpan dalam gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya,

    3) energi yang tersimpan dalam gas berbanding lurus dengan jumlah (banyaknya)

    derajat kebebasannya, dan

    4) pada saat molekul bertumbukan dengan dinding tabung, molekul gas kehilangan

    energi.

    Pernyataan yang benar adalah .

    a. 1 dan 3

    b. 2 dan 4

    c. 1, 2, dan 3

    d. 3 dan 4

    e. 1, 2, 3, dan 4.

    7. Jika konstanta Boltzmann k = 1,38 1023 J/K maka energi kinetik sebuah atom gas

    helium pada suhu 27C adalah .

    a. 1,14 1021 J

    b. 2,07 1021 J

    c. 2,42 1021 J

    d. 5,59 1021 J

    e. 6,21 1021 J

    8. Laju rms molekul-molekul helium pada suhu 300 K sama dengan laju rms

    molekul-molekul oksigen pada suhu...

    (massa molekul relatif oksigen = 32, helium = 4 ).

    a. 38 K

    b. 849 K

    c. 1440 K

    d. 2400 K

    e. 2650 K

    9. Suatu gas ideal memiliki energi dalam U pada saat suhunya 27C. Besar kenaikan

    energi dalamnya jika suhu gas dinaikkan menjadi 87C adalah .

    a. 0,2 U

    b. 0,4 U

    c. 0,6 U

    d. 0,8 U

    e. 1,2 U

  • 19

    10. Massa molekul oksigen 16 kali lebih besar dari molekul hidrogen. Pada

    temperatur ruang, perbandingan kecepatan rms (vrms) antara molekul

    oksigen dan hidrogen adalah...

    a. 16

    b. 4

    c. 1

    d.

    e. 1/16

    Eessay

    1. Gas bermassa 4 kg bersuhu 27oC berada dalam tabung yang berlubang.

    Jika tabung dipanasi hingga suhu 127oC, dan pemuaian tabung diabaikan tentukan:

    a) massa gas yang tersisa di tabung

    b) massa gas yang keluar dari tabung

    c) perbandingan massa gas yang keluar dari tabung dengan massa awal gas

    d) perbandingan massa gas yang tersisa dalam tabung dengan massa awal gas

    e) perbandingan massa gas yang keluar dari tabung dengan massa gas yang tersisa

    dalam tabung.

    2. A dan B dihubungkan dengan suatu pipa sempit. Suhu gas di A adalah 127oC dan

    jumlah partikel gas di A tiga kali jumlah partikel di B.

    Jika volume B seperempat volume A, tentukan suhu gas di B!

    3. Suatu gas ideal berada di dalam ruang tertutup. Gas ideal tersebut dipanaskan hingga

    kecepatan rata-rata partikel gas meningkat menjadi 3 kali kecepatan awal. Jika suhu

    awal gas adalah 27oC, maka suhu akhir gas ideal tersebut adalah

  • 20

    4. Tentukan energi kinetik rata-rata dan energi dalam 2 mol gas ideal pada suhu 400K

    jika gas tersebut:a. Monoatomik(f=3)b. Diatomik(f=5)

    5. Suatu gas ideal memiliki energi dalam U pada saat suhunya 27 . Berapa

    besar kenaikan energi dalamnya bila suhu dinaikkan menjadi 127?

  • 21

    SOAL MINI RISET

    Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai pengetahuan Anda !

    1. Dalam pembahasan teori kinetik gas, kita sering menggunakan besaran mol. Jelaskan apa

    pengertian dari mole (disingkat mol)?

    2. Apakah yang akan terjadi jika kalian membuka botol minuman bersoda yang dikocok

    terlebih dahulu? Apakah yang menyebabkan kejadian itu?

    3. Gas ideal memiliki tekanan, dari mana asal tekanan pada gas ideal tersebut? Jelaskan !

    4. Gas ideal yang memuai secara isotermis tekanannya akan turun. Sebab kecepatan rms

    molekul-molekulnya menjadi lebih kecil. (BENAR/SALAH)

    Alasan:

    5. Jelaskan mengapa derajat kebebasan gas monoatomik = 3; diatomik = 5; poliatomik = 7 !

    6. Jika di dalam ruang tertutup terdapat sejumlah molekul gas, maka besar energi dalam

    merupakan rata-rata dari energi kinetik seluruh molekul gas yang terdapat dalam ruang

    tersebut. (BENAR/SALAH)

    Alasan:

  • 22

    HASIL MINI RISET

    No.siswa Skor tiap nomor Skor

    Total 1 2 3 4 5 6

    1 5 3 5 0 0 0 13

    2 3 3 0 0 0 0 6

    3 5 3 0 0 0 0 8

    4 3 3 0 0 0 0 6

    5 5 3 0 0 0 0 8

    6 0 3 3 0 0 0 3

    7 3 0 0 0 0 0 6

    8 5 0 5 0 0 0 10

    9 3 0 5 0 0 2 10

    10 3 3 5 0 0 0 11

    11 3 0 3 0 0 0 6

    12 3 3 3 0 0 0 9

    13 3 3 3 0 0 0 9

    14 0 3 3 0 0 0 9

    15 3 3 3 0 0 0 9

    16 3 3 3 0 0 0 9

    17 3 3 3 0 0 2 11

    18 3 0 3 0 0 2 8

    19 0 0 3 0 0 0 3

    20 3 0 3 0 0 0 6

    21 3 0 3 2 0 0 8

    22 3 3 3 0 0 0 9

    23 3 3 3 0 0 0 9

    24 3 3 3 0 0 2 11

    25 3 3 3 0 0 2 11

    26 3 3 3 0 0 2 11

    27 0 3 0 0 0 0 3

    Berdasarkan data hasil mini riset yang telah dilakukan kepada responden mahasiswa

    Kimia semester 1 dapat diperoleh beberapa kesimpulan.dari 27 responden tidak ada yang dapat

    menjawab seluruh soal dengan benar. Soal yang paling banyak tidak dijawab adalah nomor 4,

    nomor 5, dan nomor 6. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa belum banyak yang benar-benar

    memahami materi teori kinetik gas.