titrasi volumetri

4
VOLUMETRI/TITRASI VOLUMETRI/TITRASI DASAR TEORI Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisa volumetri biasa disebut juga sebagai analisis titirimetri atau titrasi yaitu yang diukur adalahvolume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang disebut sebagai titran, dan diperlukanuntuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang akanditentukkan. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya Volumetri/titrasi merupakan salah satu cara analisis secara kuantitatif, yaitu analisis yang bertujuan untuk menentukan jumlah suatu zat atau komponen zat. Salah satu contoh dari analisis volumetri adalah titrasi, dimana analat direaksikan dengan suatu pereaksi sedemikian rupa sehingga jumlah zat-zat yang direaksikan itu ekuivalen satu sama lain atau tepat saling menghasilkan sehingga tidak ada sisa. Beberapa analisis yang dapat kita ketahui dalam volumetri atau titrasi ini yaitu: 1. Analisis kesadahan total melalui titrasi kompleksometri Kesadahan total adalah jumlah ion-ion Ca 2+ dan Mg 2+ yang terdapat dalam suatu sampel air. Kesadahan total salah satunya dapat ditentukan melalui volumetri. Titrasi menggunakan EDTA (etilendiamintetraasetat) sebagai titran dan EBT (Eriochrome Black T, Erio T) sebagai indikator.

Upload: mandrerezaapriansyah

Post on 13-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

VOLUMETRI/TITRASI VOLUMETRI/TITRASI

DASAR TEORI

Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisa volumetri biasa disebut juga sebagai analisis titirimetri atau titrasi yaitu yang diukur adalahvolume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang disebut sebagai titran, dan diperlukanuntuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang akanditentukkan. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui dengan tepat konsentrasinyaVolumetri/titrasi merupakan salah satu cara analisis secara kuantitatif, yaitu analisis yang bertujuan untuk menentukan jumlah suatu zat atau komponen zat. Salah satu contoh dari analisis volumetri adalah titrasi, dimana analat direaksikan dengan suatu pereaksi sedemikian rupa sehingga jumlah zat-zat yang direaksikan itu ekuivalen satu sama lain atau tepat saling menghasilkan sehingga tidak ada sisa. Beberapa analisis yang dapat kita ketahui dalam volumetri atau titrasi ini yaitu:1. Analisis kesadahan total melalui titrasi kompleksometriKesadahan total adalah jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang terdapat dalam suatu sampel air. Kesadahan total salah satunya dapat ditentukan melalui volumetri. Titrasi menggunakan EDTA (etilendiamintetraasetat) sebagai titran dan EBT (Eriochrome Black T, Erio T) sebagai indikator.2. Analisis keasaman melalui titrasi asam lemah dengan basa kuatTitrasi asam basa adalah titrasi yang menyangkut asam dan basa aik kuat maupun lemah. Titrasi asam basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk itu digunakan pengamatan dengan indicator bila pH ekuivalen antara 4 sampai 10.3. Analisis kadar H2O2 melalui titrasi redoks.Reaksi redoks merupakan suatu reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi pada atom-atom dalam komponen yang terlibat dalam reaksi. Reaksi redoks dapat dijadikan sebagai dasar dalam titrasi karena seringkali atom atau senyawa yang sama dengan bilangan oksidasi berbeda memiliki perbedaan warna yang cukup jelas.4. Analisis kadar Cl dalam larutan NaCl melalui titrasi argentometri metode volhard.Argentometri merupakan metode titrasi yang menggunakan larutan pekat nitrat (AgNO3) sebagai titran. Hasil reaksi titrasinya adalah endapan atau garam yang sukar larut.1TUJUAN1. Mahasiswa terampil dalam melakukan analisis menggunakan metode titrasi asam basa dan titrasi redoks.2. Mahasiswa dapat memahami reaksi kimia yang berlangsung saat melakukan titrasi.3. Memiliki keterampilan dan pengalaman kerja laboratorium kimia dalam melakukan analisis titrasi pada suatu larutan.http://zgpratiwi.blogspot.com/2012/12/volumetrititrasi.html(pratiwi kasih vega) tgl 28 feb 2013Pada analisis gravimetri, komponen analit ditentukan dengan cara pembentukan endapan mereaksikannya dengan agen pereaksi yang berlebih. Endapan kemudian disaring, dicuci, dan dikeringkan. Endapan kemudian ditimbang untuk mengetahui massa endapan. Adapula masanya endapan harus dibakar terlebih dahulu untuk membentuk senyawa oksida. Senyawa dalam bentuk oksida ini kemudian ditimbang. Perhitungan analit kemudian dilakukan dengan cara stoikiometri.Pada analisis kuantitatif secara volumetri, sampel yang mengadung analit dilarutkan terlebih dahulu. Larutan yang mengandung analit tersebut kemudian direaksikan dengan pereaksi yang sesuai dimana konsentrasi pereaksi tersebut telah diketahui dengan pasti. Penambahan pereaksi terhadap larutan dilakukan dengan bantuan peralatan gelas yang disebut buret. Penambahan pereaksi dilakukan sedikit demi sedikit sampai dengan banyaknya pereaksi ekivalen dengan analit yang ditentukan. Penambahan pereaksi diusahakan tidak berlebihan. Larutan pereaksi yang ditambahkan yang telah diketahui konsentrasinya dengan pasti tersebut dinamakan larutan standar. Larutan stadar ditempatkan pada buret. Proses penambahan larutan standar terhadap larutan analit ini disebut proses titrasi. Penambahan larutan standar dilakukan sedikit demi sedikit sampai jumlah pereaksi larutan standar ekivalen dendan jumlah analit. Pada saat jumlah pereaksi standar ini ekivalen dengan jumlah analit dinamakan titik ekivalen. Titik ekivalen juga sering disebut titik akhit titrasi teoritis. Cara Penentuan Titik Ekivalen.Titik ekivalen secara teoritis merupakan keadaan dimana jumlah pereaksi standar ekuvalen dengan jumlah analit. Titik ini tidak dapat diketahui secara kasat mata. Untuk itu diperlukan metode atau cara untuk menentukan titik ekuivalen. Titik ekivalen dapat ditentukan dengan berbagai cara. Cara pertama adalah dengan membuat grafik log konsentrasi ion lawan volume larutan standar yang ditambahkan. Keadaan ekivalen diindikasikan dengan grafik log konsentrasi ion yang terjal/tajam.Cara kedua adalah dengan menggunakan senyawa yang dapat menunjukkan keadaan ekivalen. Senyawa tersebut dikenal dengan senyawa indikator. Pada saat pereaksi standar ekivalen dengan analit, indikator akan menunjukkan perubahan warna. Perubahan warna indikator ini dapat secara jelas diamati oleh mata secara langsung. Titik dimana indikator menunjukkan perubahan warna ini dinamakan dengan titik akhir titrasi. Jika keadaan ini terjadi, maka penambahan pereaksi standar harus segera dihentikan. Titik akhir titrasi hanyalah merupakan pendekatan terhadap titik ekivalen. Atau dapat juga dinyatakan bahwa titik akhir adalah titik akhir secara teoritis. http://khamidinal.wordpress.com/volumetri/*(khamidinal) tgl 28 feb 2013