titrasi pengendapan klorida2

6
TITRASI PENGENDAPAN (PENENTUAN KLORIDA) 1. TUJUAN Mahasiswa mampu melakukan standarisasi dan penentuan pada titrasi pengendapan dengan metoda mohr 2. RINCIAN KERJA 1. Standarisasi larutan AgNO 3 2. Penentuan kadar klorida pada cuplikan 3. TEORI Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang didasarkan pada reaksi pembentukan endapan antara analit dengan titran, terdapat tiga macam titrasi pengendapan yang dibedakan dari indikator yang digunakan: 1.Metoda mohr 2.Metoda volhard 3.Metoda adsorbsi Pada titrasi yang melibatkan garam-garam perak,ada tiga indikator yang dapat dipergunakan. Metoda mohr menggunakan ion kromat CrO 4 2- untuk mengendapkan AgCrO 4 berwarna coklat. Metoda volhard menggunakan ion Fe 3+ Untuk membentuk kompleks berwarna dengan ion tiosianiat SCN - .Dengan metoda Fajans menggunakan “indikator adsorbsi”.

Upload: septiani-wulandari

Post on 11-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENGENDAPAN KLORIDA

TRANSCRIPT

Page 1: TITRASI PENGENDAPAN KLORIDA2

TITRASI PENGENDAPAN (PENENTUAN KLORIDA)

1. TUJUAN

Mahasiswa mampu melakukan standarisasi dan penentuan pada titrasi pengendapan

dengan metoda mohr

2. RINCIAN KERJA

1. Standarisasi larutan AgNO3

2. Penentuan kadar klorida pada cuplikan

3. TEORI

Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang didasarkan pada reaksi pembentukan

endapan antara analit dengan titran, terdapat tiga macam titrasi pengendapan yang

dibedakan dari indikator yang digunakan:

1.Metoda mohr

2.Metoda volhard

3.Metoda adsorbsi

Pada titrasi yang melibatkan garam-garam perak,ada tiga indikator yang dapat

dipergunakan. Metoda mohr menggunakan ion kromat CrO42- untuk mengendapkan

AgCrO4 berwarna coklat. Metoda volhard menggunakan ion Fe3+ Untuk membentuk

kompleks berwarna dengan ion tiosianiat SCN- .Dengan metoda Fajans menggunakan

“indikator adsorbsi”.

Seperti suatu sistim asam basa dapat digunkan sebagai indikator untuk titrasi

asam basa,maka pembentukan endapan dapat juga digunakan sebagai penunjuk akhir

suatu titrasi.Pada metoda mohr,yaitu penentuan klorida dengan ion perak dengan

indikator ion kromat,penampilan pertama yang tetap dari endpan perak kromak yang

berwarna kemerah-merahan dianggap sebagai suatu titik akhir titrasi.

Merupakan hal yang diiginkan bahwa pengendapan indikator dekat pada titik

ekivalen. Perak lebih larut (sekitar 8,4x 10-5 mol/liter) dari pada perak klorida (1x10-

5mol/liter). Jika ion perak ditambahkan kepada sebuah larutan yang mengandung ion

klorida dalam konsentrasi yang kecil, maka perak klorida akan terlebih dahulu

Page 2: TITRASI PENGENDAPAN KLORIDA2

mengendap membentuk endapan berwarna putih. Perak kromat baru akan terbentuk

sesudah konsentrasi ion perak meningkat sampai melampaui harga Kkel perak

kromat.

Metoda mohr dapat juga digunakan untuk penentuan ion bromida dengan perak

nitrat.Selain itu dapat juga menentukan ion bromida dengan perak nitrat.Selain itu

dapat juga menentukan ion bromida ion sianida dalam larutan yang sedikit alkalis.

4. ALAT YANG DIGUNAKAN

- Neraca analitis

- Kaca arloji

- Erlenmeyer 250 ml

- Buret 50 ml

- Pipet ukur 25 ml

- Gelas kimia 100ml,250ml

- Labu takar 100 ml,250 ml

- Spatula

- Bola karet

5. GAMBAR ALAT : (TERLAMPIR)

6. BAHAN YANG DIGUNAKAN

- AgNO3

- Indikator K2CrO4

- NaCl P.a

- Cuplikan yang mengandung Cl

7. PROSEDUR PERCOBAAN

7.1 STANDARISASI LARUTAN BAKU AgNO3

- Menimbang 8,5 gram perak nitrat dan menambahkan air aquadest sampai 500

ml dalam labu takar.Jaga jangan sampai terkena sinar matahari.

Page 3: TITRASI PENGENDAPAN KLORIDA2

- Menimbang dengan teliti tiga cuplikan Natrium clorida yang murni dan kering

seberat 0,2 gram dalam tiga Erlenmeyer 250 ml

- Melarutkan tiap contoh dalam 50 ml air aquadest dan menambahkan 2 ml 0,1

Kalium kromat

- Menitrasi cuplikan dengan larutan perak nitrat sampai terjadi perubahan

warna kemerah-merahan yang stabil.

7.2 PENENTUAN KLORIDA

- Menimbang dengan teliti cuplikan,melarutkan kedalam air sampai volume

100 ml

- Mengambil 25 ml alikot memasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml

- Menambahkan 3 tetes indikator kalium kromat

- Menitrasikan dengan larutan baku perak nitrat sampai terjadi perubahan warna

menjadi kemerah-merahan yang stabil

8. DATA PENGAMATAN

8.1 STANDARISASI LARUTAN BAKU/STANDAR AgNO3

No. Gram Analit (NaCl) Volume Titran (AgNO3) Perubahan Warna

1 0,20 g 36,9 ml Terjadi perubahan warna

dari kuning menjadi

kemerah-merahan yang

stabil

2 0,20 g 36,8 ml

3 0,20 g 36,5 ml

Gram rata-rata = 0,20 g Volume rata-rata = 36,73 ml

8.2 PENENTUAN Cl- DENGAN NH4Cl

No. Volume Analit (KCl) Volume Titran (AgNO3) Perubahan Warna

1 10 ml 2,4 ml Terjadi perubahan warna

pada seluruh alikot yaitu,

dari kuning menjadi

kemerah-merahan yang

stabil

2 10 ml 2,6 ml

3 10 ml 2,2 ml

Volume rata-rata=10ml Volume rata-rata = 2,4ml

Page 4: TITRASI PENGENDAPAN KLORIDA2

9. PERHITUNGAN

1. Standarisasi larutan AgNO3

Menentukan Normalitas AgNO3

10. PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan Argentometri

2. Pada titrasi yang telah anda lakukan diatas, tuliskan apa yang bertindak

sebagai :

- standar primer

- standar skunder

- analit

- indicator

3. Tuliskan titrasi pengendapan yang bukan argentometri

Jawab :

1. Argentometri adalah suatu titrasi yang sebagian besar menggunakan Perak

Nitrat (AgNO3) sebagai titrannya.

2. - standar primer : AgNO3

- standar sekunder : NaCl

- analit : KCl, NH4Cl

- indicator : Kalium Kromat

3.

No. Ion yang digunakan Titran Indicator

1. SO4 2-

2. PO4 3-

3. CrO4 2-

4. Cl -, Br -

11. ANALISA DATA

Dari data di atas dapa dianalisa bahwa larutan perak nitrat bertindak sebagai

titran. Pada saat standarisasi larutan natrium klorida setelah dicampur dengan 2 ml

Page 5: TITRASI PENGENDAPAN KLORIDA2

kalium kromat warnanya berubah menjadi kuning, dan setelah di titrasi dengan perak

nitrat warnanya pun berubah menjadi kemerah-merahan.

Begitupun juga pada saat penentuan klorida didalam KCl dan MgCl, pa saat

larutan

12. KESIMPULAN