titik kritis
DESCRIPTION
penentuan titik kritis pada makananTRANSCRIPT
No Bahan Pengolahan Kultivasi Mikrobial
Fermentasi/Khamr
Bahan Tambahan/Penolong
Titik Kritis
1 Tepung Beras Y T - T NON TK
2. Tepung Tapioka Y T - T NON TK
3 Santan Y T - T NON TK
4 Pisang raja Y T - T NON TK
5 Gula pasir Y T - Y TK
6. Vanila Bubuk Y T - T NON TK
7. Garam Y T - T NON TK
Penjelasan
1. Tepung Beras
Dalam pembuatan kue nagasari pisang, tepung beras merupakan salah satu bahan
utama yang mengalami pengolahan yaitu dimasak bersama adonan, kemudian
dikukus. Tepung beras tidak ditambahkan agen mikrobial sehingga tidak mengalami
fermentasi. Tepung beras juga tidak diberikan bahan tambahan zat aditif dan bahan
penggumpal, sehingga tepung beras tidak mempunyai titik kritis.
2. Tepung Tapioka
Dalam pembuatan kue nagasari pisang, tepung tapioka merupakan salah satu bahan
utama sebagai campuran tepung beras agar adonan tidak terlalu lembek yang
mengalami pengolahan yaitu dimasak bersama adonan, kemudian dikukus. Tepung
tapioka tidak ditambahkan agen mikrobial sehingga tidak mengalami fermentasi.
Tepung tapioka tidak diberikan bahan tambahan zat aditif dan bahan penggumpal,
sehingga tepung tapioka tidak mempunyai titik kritis.
3. Santan
Dalam pembuatan kue nagasari pisang, santan segar diolah dua kali yaitu dimasak
dan dikukus. Santan tidak ditambah dengan agen mikrobial sehingga tidak
mengalami fermentasi. Santan juga tidak diberikan bahan tambahan karena santan
yang diperoleh merupakan santan segar sehingga santan tidak mempunyai titik kritis.
4. Pisang Raja
Dalam pembuatan kue nagasari pisang, pisang raja dipotong terlebih dahulu
kemudian dimasukkan ke adonan yang telah diolah, kemudian adonan yang diberi
pisang dikukus. Pisang raja tidak ditambah dengan agen mikrobial sehingga tidak
mengalami fermentasi. Pisang raja juga tidak diberikan bahan tambahan karena
pisang raja yang diperoleh merupakan pisang raja segar sehingga pisang raja tidak
mempunyai titik kritis.
5. Gula Pasir
Dalam pembuatan kue nagasari pisang, gula pasir merupakan bahan tambahan yang
mengalami pengolahan yaitu dimasak bersama adonan. Gula Pasir tidak ditambahkan
agen mikrobial sehingga tidak mengalami fermentasi. Namun gula pasir diberikan
bahan tambahan zat aditif dan bahan penggumpal, sehingga gula pasir mempunyai
titik kritis.
Titik Kritis : Gula pasir dibuat dari nira yang dapat berasal dari berbagai, seperti :
tebu, kelapa, siwalan, lontar, aren, dan sawit. Oleh karena berasal dari tanaman,
sudah barang tentu bahan baku utama gula pasir tersebut halal. Proses pembuatan
gula pasir terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari proses ekstraksi, penjernihan,
evaporasi, kristalisasi, hingga pengeringan. Dalam tahapan-tahapan proses ini bisa
jadi bahan haram masuk dan mencemari gula pasir.
Apabila melibatkan proses rafinasi (pemurnian), maka karbon aktif yang dipakai
harus dipastikan status kehalalannya. Apabila karbon aktif ini berasal dari hasil
tambang atau dari arang kayu, maka tentu tidak menjadi masalah. Akan tetapi,
apabila menggunakan arang tulang, maka haruslah dipastikan status kehalalan asal
hewannya. Arang aktif haram dipakai jika berasal dari tulang hewan haram atau
tulang hewan halal yang tidak disembelih secara syar’i.
Selanjutnya, bahan lain yang ditambahkan pada proses hidrolisis juga harus
dicermati. Apabila menggunakan bahan sintetis kimia tentu tidak masalah. Namun
apabila menggunakan produk mikrobial, maka harus dipastikan bahwa media yang
dipakai untuk mengkulturkannya adalah media yang halal.
6. Vanila Bubuk
Dalam pembuatan kue nagasari pisang, vanila bubuk merupakan bahan tambahan
yang mengalami pengolahan yaitu dimasak bersama adonan. Vanila bubuk tidak
ditambahkan agen mikrobial sehingga tidak mengalami fermentasi. Vanila bubuk
diberikan bahan tambahan zat aditif dan bahan penggumpal, sehingga vanila bubuk
tidak mempunyai titik kritis.
7. Garam
Dalam pembuatan kue nagasari pisang, garam merupakan bahan tambahan yang
mengalami pengolahan yaitu dimasak bersama adonan. Garam tidak ditambahkan
agen mikrobial sehingga tidak mengalami fermentasi. Namun garam tidak diberikan
bahan tambahan zat aditif dan bahan penggumpal, sehingga garam tidak mempunyai
titik kritis.