tipe transmisi otomatis

11
Tipe Transmisi Otomatis Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle Transmisi Penggerak roda depan

Upload: agus-suryono

Post on 04-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknik mesin

TRANSCRIPT

Page 1: Tipe Transmisi Otomatis

Tipe Transmisi Otomatis

Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle

Transmisi Penggerak roda depan

Page 2: Tipe Transmisi Otomatis

 Pada transmisi penggerak roda depan, differential (gardan)nya menjadi satu dengan transmisi. differential terletak didalam transmisi penggerak roda depan. Berbeda dengan transmisi penggerak roda belakang, yang differrentialnya terpisah dengan transmisi.

Bagian-bagian utama pada transmisi otomatispada transmisi otomatis  secara garis besar dibedakan menjadi 3 bagian yaitu

1. Planetary Geear Unit2. Torque Conventer3. Hydraulic Control Unit

Transmisi Penggerak roda belakang

Page 3: Tipe Transmisi Otomatis

1. Planetary Gear UnitPlanetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, dipakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gear unit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannyaPada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.

Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary carrier.Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigipinion berputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya. Gigipinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrierdikombinasikan dalam unit planetary carrier.Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.

Page 5: Tipe Transmisi Otomatis

2. Torque ConventerTorque conventer dipasang pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada bagian ini juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan dengan drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.Fungsi dari torque conventer adalah

melipat gandakan momen yang dihasilkan oleh mesin menuju ke transmisi Menyerap getaran mesin Melembutkan putaran mesin Sebagai pompa oli ke hidaulic control system

torque conventer berisi minyak transmisi otomatis dan mengirimkan tenaga putar dari mesin menuju ke transmisi. Komponen utama dari torque conventer adalah pump impeller, turbine runner, dan stator .

Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft, intermedite shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.

Page 6: Tipe Transmisi Otomatis

Lock Up Mechanism

Torque conventer tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga, yaitu sekitar 4 - 5% yang hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan, karena akan mengakibatkan pemborosan  bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut, dibuatlah mekanisme lock up mechanism. Yang akan mengnunci torque conventer ketika berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja, maka tenaga putar dari mesin akan disalurkan 100% menuju ke transmisi.

3. Hydraulic Control UnitBagian ini mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari unit pengendali hidraulic mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut :

a. Membangkitkan tekanan hidrolikPompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan tekanan hidolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin)

b. Menyesuaikan tekanan hidrolikTekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin

c. Mengalihkan (Shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem).Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (Shift), roda gigi dialihkan. Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, signal dikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECU. Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindah (Shifting) roda gigi

Page 7: Tipe Transmisi Otomatis

 Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut

Pompa Oli Valve Body Primary regulator valve manual valve Shift Valve Solenoid valve Throttle valve

Page 8: Tipe Transmisi Otomatis

VALVE BODY

Tips agar transmisi matic tidak cepat rusak

1. Mengganti oli transmisi matic secara rutin dan teratur

Tidak ada barang yang awet selama-lamanya, tapi semakin jarang ATF/CVTF diganti,

semakin besar pula kemungkinan kampas kopling pada transmisi ini terkikis habis. Ingat-

ingatlah, bahwa ATF merupakan nyawa dari transmisi matic ini. Dengan menggunakan

tekanan hidrolik, tenaga mesin bisa dialihkan ke roda. Semakin baik kualitas ATF, semakin

baik pula pemindahan tenaga mesin ke roda. Penggantian oli ATF secara rutin setiap 20.000

km dan kuras total setiap 40.000 km sudah menjadi kewajiban bagi pengguna mobil yang

memakai transmisi otomatis, agar komponen dalam transmisi tidak cepet rusak.

 Pemilihan kualitas oli ATF berkualitas baik menjadi kewajiban.agar viskositas (kekentalan)

selalu stabil meski suhu tinggi sekalipun. Harap diingat, pada kondisi beban atau load

ekstrem, oli matik (ATF) bisa mencapai suhu diatas 150 derajat celcius

Semakin sering oli ATF mencapai suhu tinggi, semakin pendek pula masa pakainya. Bisa

dibayangkan bila mobil dipakai stop and go setiap hari tak pernah ganti oli.

Page 9: Tipe Transmisi Otomatis

Sekedar ilustrasi, beban kerja transmisi matik yang konstan dengan kisaran suhu 93-107

derajat celcius, oli ATF hanya layak pakai untuk 24.000 - 40.000 km

Padahal kondisi ekstrm mencapai 150 derajat celcius yang terus menerus  setiap hari, oli ATF

rusak setelah dipakai jalan 900 km

Bisa dibayangkan bila pelumas ATF dibiarkan mendidih terus-menerus setiap harinya hingga

suhu 160 derajat celcius. Tak sampai 800 Km, oli ATF sudah tak layak pakai

2. Perhatikan spesifikasi oli ATF

Cara pengoperasian transmisi otomatis maupun CVT (Continuous Variable Transmission)

memang sama, namun tidak dengan cara kerjanya. Kedua transmisi ini mengandalkan cara

kerja yang berbeda.

Pada transmisi otomatis, selain sebagai pelumas, oli juga digunakan sebagai tenaga hidrolis

yang bertekanan tinggi, yang memicuperpindahan gigi dan memutar kopling hingga terjadi

perpindahan tenaga ke roda. Sememtara pada transmisi CVT yang memiliki hubungan

mekanis, tekanan oli yang dihasilkan torque conventer selain menyalurkan tenaga juga

mengatur diameter puli. Oli selain sebagai pelumas juga berfungsi sebagai pelindung

Itu sebabnya sangat penting untuk mengenali jenis tranmisi otomatis yang ada dimobil anda.

Untuk lebih mudahnya, ganti saja oli transmisi mobil sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan produsen kendaraan. Jangan sekali-kali menggunakan ATF biasa untuk transmisi

CVT