tinjauan pustaka skrining mikroba

3
SKRINING MIKROBA POTENSIAL TUJUAN Praktikum ini dimaksudkan untuk mengajarkan mahasiswa tentang prosedur skriing miroba amilolitik, lipolitik, proteolitik, dan selulolitik. TINJAUAN PUSTAKA Bioremediasi merupakan upaya untuk menghilangkan pengaruh kontaminan (zat pencemar) dengan menggunakan mikroorganisme, sehingga substansi kontaminan tersebut berkurang (Arsyad dan Rustiadi, 2008). Kegiatan bioremediasi dapat memanfaatkan aktivitas mikroba dengan enzim yang dihasilkan. Pengelompokan mikroba penghasil enzim adalah sebagai berikut: 2.1 Macam-macam Mikroba Potensial 2.1.1 Amilolitik Amilolitik merupakan aktivitas bakteri dalam merombak pati dengan bantuan enzim amilase. Enzim amilase adalah enzim yang mampu menghidrolisis pati menjadi senyawa lebih sederhana seperti maltosa dan glukosa. Uji positif hidrolisis amilum pada bakteri ditandai dengan tampaknya area jernih di sekitar pertumbuhan bakteri yang digoreskan. Indikator yang digunakan pada uji amilolitik ini adalah yodium. Pati yang tidak terhidrolisis akan membentuk warna biru dengan yodium yang menunjukkan tidak terdapatnya enzim amilase yang dihasilkan oleh bakteri. Contoh

Upload: eddo-oto-dinata

Post on 26-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

biologi

TRANSCRIPT

Page 1: Tinjauan Pustaka Skrining Mikroba

SKRINING MIKROBA POTENSIAL

TUJUAN

Praktikum ini dimaksudkan untuk mengajarkan mahasiswa tentang prosedur skriing

miroba amilolitik, lipolitik, proteolitik, dan selulolitik.

TINJAUAN PUSTAKA

Bioremediasi merupakan upaya untuk menghilangkan pengaruh kontaminan (zat

pencemar) dengan menggunakan mikroorganisme, sehingga substansi kontaminan tersebut

berkurang (Arsyad dan Rustiadi, 2008). Kegiatan bioremediasi dapat memanfaatkan aktivitas

mikroba dengan enzim yang dihasilkan. Pengelompokan mikroba penghasil enzim adalah

sebagai berikut:

2.1 Macam-macam Mikroba Potensial

2.1.1 Amilolitik

Amilolitik merupakan aktivitas bakteri dalam merombak pati dengan bantuan enzim

amilase. Enzim amilase adalah enzim yang mampu menghidrolisis pati menjadi senyawa lebih

sederhana seperti maltosa dan glukosa. Uji positif hidrolisis amilum pada bakteri ditandai dengan

tampaknya area jernih di sekitar pertumbuhan bakteri yang digoreskan. Indikator yang digunakan

pada uji amilolitik ini adalah yodium. Pati yang tidak terhidrolisis akan membentuk warna biru

dengan yodium yang menunjukkan tidak terdapatnya enzim amilase yang dihasilkan oleh

bakteri. Contoh mikroba amilolitik adalah Bacillus macerans, Bacillus polimexa, dan Bacillus

subtilis (Fardiaz, 1988).

2.1.2 Selulolitik

Selulolitik merupakan aktivitas bakteri dalam perombakan selulosa dengan bantuan

enzim selulase. Degradasi selulosa lebih efisien ketika kontak secara langsung antara sel

mikroba dan substrat. Hasil selulase yang diproduksi tergantung pada hubungan komplek yang

melibatkan beragam faktor seperti pH, suhu, waktu inkubasi, kation, sumber karbon dan

nitrogen. Beragam bakteri, actinomycetes dan fungi filamentous dapat memproduksi selulase

ekstraselular ketika ditumbuhkan pada substrat mengandung selulosa (Fardiaz, 1988).

2.1.3 Proteolitik

Page 2: Tinjauan Pustaka Skrining Mikroba

Bakteri proteolitik adalah sekelompok bakteri yang mempunyai kemampuan untuk

memecah protein dengan memutus ikatan peptida pada protein tersebut. Proses pemecahan

tersebut menghasilkan senyawa hidrogen dan sulfida yang berbau busuk, serta asam amino

sebagai putrefaktif protein (Kuswanto dan Sudarmadji, 1989). Enzim protease yang dihasilkan

oleh bakteri proteolitik di atas mempunyai banyak manfaat. Salah satu manfaat enzim protease

adalah terkait dengan peningkatan nutrisi pakan unggas (Suhartono, 1991)

2.1.4 Lipolitik

Bakteri lipolitik memproduksi lipase yang dapat menghidrolisis lemak menjadi

asam lemak dan gliserol. Bakteri lipolitik dapat menyebabkan bahan pangan yang

mengandung lemak menjadi bau tengik. Banyak bakteri yang bersifat aerobik dan proteolitik

aktif juga bersifat lipolitik. Jenis yang mempunyai spesies bersifat lipolitik misalnya

Pseudomonas, Alcaligenes, Serratia, dan Micrococcus. Salah satu yang bersifat lipolitik kuat

adalah P. Fluorescens (Fardiaz, 1988).

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. dan Rustiadi, E. 2008. Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Edisi Pertama.

Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.

Fardiaz, S. 1988. Fisiologi Fermentasi. Lembaga Sumber Daya Informasi. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Rahayu, Kuswanto, dan Sudarmaji, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas

Pangan dan Gizi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Suhartono, MT. 1991. Protease. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB.

Widyastuti, A. T. 2005. Isolasi dan Uji Kemampuan Selulitik Bakteri Simbian Rayap

Pendegradasi Serat. Skripsi. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan.

Bogor: Institut Pertanian Bogor