tinjauan pustaka diare
TRANSCRIPT
Tinjauan Pustaka
DIARE
Pendahuluan
Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di negara yang sedang berkembang.
Dalam berbagai hasil Survei kesehatan Rumah Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia1.
Banyak dampak yang terjadi karena infeksi seluran cerna antara lain pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa
Definisi
Diare akut menurut Cohen4 adalah keluarnya buang air besar sekali atau lebih yang berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang 14 hari.
Menurut Noerasid5 diare akut ialah diare yang terjadi secara mendakak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3 – 7 hari6.
Epidemiologi
Setiap tahun diperikirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan 3,3 juta kasus kematian sebagai akibatnya7.
Diperkirakan angka kejadian di negara berkembang berkisar 3,5 – 7 episode per anak pertahun dalam 2 tahun pertama kehidupan dan 2 – 5 episode per anak per tahun dalam 5 tahun pertama kehidupan8.
Hasil survei oleh Depkes. diperoleh angka kesakitan diare tahun 2000 sebesar 301 per 1000 penduduk angka ini meningkat bila dibanding survei pada tahun 1996 sebesar 280 per 1000 penduduk.
Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita.
Klasifikasi
Radang
Non radang
Non infeksi
Infeksi
hormonal, anatomis, obat-obatan dan lain-lain
virus, bakteri, parasit dan jamur, sedangkan non infeksi karena alergi, radiasi10
Diare
ETIOLOGII. INFEKSI ENTERAL BAKTERI :
E.Coli, Shigela
SalmonellaVIRUS:
RotavirusPARASIT:
E. HistolitikaJAMUR :
Candida Albicans
PARENTERALTonsilofaringitisOMA
II. MAKANAN MALABSORPSI
K.H : LaktosaKERACUNAN- Bakteri : Clostridium
Botulinum- Zat racunALERGI
III. PSIKOLOGIK
Patofisiologi
Diare
diare osmotik
diare sekretorik
diare karena gangguan motilitas usus
terjadi karena terdapatnya bahan yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus akan difermentasi oleh bahteri usus sehinggatekanan osmotik di lumen usus meningkat yangakan menarik cairan
karena toxin dari bakteri akan menstimulasi c AMP dan cGMP yang akan menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit
gangguan motilitas usus terjadi akibat adanya gangguan pada kontrol otonomik,misal pada diabetik neuropathi, post vagotomi,post reseksi usus serta hipertiroid.7
Manifestasi kinis
KUKesadaranRasa haus
Ringancm+
SedangGelisah++
SirkulasiNadi
Respirasi
Normal (120)/mBiasa
Cepat 120-140/mAgak cepat
U2B (ubun-ubun besar)MataTurgor/tonus
Agak cekungAgak cekungbiasa
CekungCekungAgak kurang
BeratApatik / koma+ /-
> 140 /menit
Kussmaul
Sangat cekungSangat cekungSangat kurang
Manifestasi kinis
Gejala & Tanda
Keadaan Umum
MataMulut/
LidahRasa Haus Kulit
% turun BB
Estimasi def. cairan
Tanpa Dehidrasi
Baik, Sadar
Normal BasahMinum Normal,
Tidak Haus
Dicubit kembali
cepat< 5 50 %
Dehidrasi Ringan –Sedang
Gelisah Rewel
Cekung KeringTampak
KehausanKembali lambat
5 – 10 50–100 %
Dehidrasi Berat
Letargik, Kesadaran Menurun
Sangat cekung
dan kering
Sangat kering
Sulit, tidak bisa
minum
Kembali sangat lambat
>10 >100 %
Manifestasi kinis
1. AIR Dehidrasi2. KALIUM Hipokalemia3. NATRIUM
Iso/hipo/hipernatremia4. BIKARBONAT Asidosis5. NUTRIEN Hipoglikemia6. SIRKULASI Syok
hipovolemik
Manifestasi kinis
Berdasarkan konsentrasi Natrium plasma tipe dehidrasi dibagi 3 yaitu : dehidrasi hiponatremia ( < 130 mEg/L ) dehidrasi iso-natrema ( 130m – 150 mEg/L ) dehidrasi hipernatremia ( > 150 mEg/L ).
Pada umumnya dehidrasi yang terjadi adalah tipe iso – natremia (80%) tanpa disertai gangguan osmolalitas cairan tubuh, sisanya 15 % adalah diare hipernatremia dan 5% adalah diare hiponatremia.
Manifestasi kinis
Kehilangan bikarbonat asidosis metabolik dengan anion gap yang normal ( 8-16 mEg/L), biasanya disertai hiperkloremia.
Penurunan pH darah kenaikan pCO2. merangsang pusat pernapasan untuk meningkatkan kecepatan pernapasan pernapasan Kussmaul
Pemecahan protein dan lemak ↑an produksi asam ↓nafsu makan bayi.
Keadaan dehidrasi berat dengan hipoperfusi ginjal serta eksresi asam yang menurun dan akumulasi anion asam secara bersamaan menyebabkan berlanjutnya keadaan asidosis.17
Pengobatan
1. Rehidrasi (koreksi cairan)2. Dietetik (Realimentasi)3. Obat-obatan4. Edukasi
Dehidrasi Ringan – Sedang
9 pilar yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan diare akut dehidrasi ringan sedang pada anak, yaitu12 :
1. Menggunakan CRO ( Cairan rehidrasi oral ) 2. Cairan hipotonik 3. Rehidrasi oral cepat 3 – 4 jam 4. Realiminasi cepat dengan makanan normal 5. Tidak dibenarkan memberikan susu formula khusus6. Tidak dibenarkan memberikan susu yang diencerkan 7. ASI diteruskan 8. Suplemen degan CRO ( CRO rumatan ) 9. Anti diare tidak diperlukan
REHIDRASI PARENTERAL UNTUK DEHIDRASI BERAT
(menurut panduan WHO 12,15,17) Berikan larutan RL atau DG-aa
BAYI (< 12 bln)- 1 jam pertama: 30 ml/kgbb*- 5 jam berikutnya: 70 ml/kgbb
ANAK (> 12 bln)- 1 jam pertama:30 ml/kgbb*- 3 jam berikutnya:70 ml/kgbb
* Ulangi bila denyut nadi masih sangat lemah atau tidak teraba, dilanjutkan ORALIT
KOMPOSISI CAIRAN PARENTERAL DAN ORAL
Osmolalitas(m
Osm/L)Glukosa(g/L) Na+(mEq/L) CI-(mEq/L) K+(mEq/L) Basa(mEq/L)
NaCl 0,9 % 308 - 154 154 - -
NaCl 0,45 %+ D5
428 50 77 77 - -
NaCl 0,225%+ D5
253 50 38,5 38,5 - -
Riger Laktat 273 - 130 109 4 Laktat 28
Ka-En 3B 290 27 50 50 20 Laktat 20
Ka-En 3B 264 38 30 28 8 Laktat 10
Standard WHO-ORS
311 111 90 80 20 Citrat 10
Reduced osmalarity WHO-ORS
245 70 75 65 20 Citrat 10
EPSGAN recommend
ation213 60 60 70 20 Citrat 3
INDIKASI PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Beberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain 15,18
Kolera : Tetrasiklin 50mg/kg/hari dibagi 4 dosis (2 hari) Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis (3 hari) Shigella : Trimetroprim 5-10mg/kg/hari Sulfametoksasol 25mg/kg/hari Diabgi 2 dosis (5 hari) Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hari dibagi 4 (5 hari) Amebiasis: Metronidasol 30mg/kg/hari dibari 4 dosis 9 5-10 hari) Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg (maks 90mg)
(im) s/d 5 hari tergantung reaksi (untuk semua umur) Giardiasis : Metronidasol 15mg.kg/hari dibagi 4 dosis ( 5 hari )
Antisekretorik - Antidiare
Salazer –lindo E dkk 22 dari Department of Pedittrics, Hospital Nacional Cayetano Heredia, Lima,Peru, melaporkan bahwa
Pemakaian Racecadotril ( acetorphan ) yang merupakan enkephalinace inhibitor dengan efek anti sekretorik serta anti diare ternyata cukup efektif dan aman bila diberikan pada anak dengan diare akut oleh karena tidak mengganggu motilitas usus sehingga penderita tidak kembung
Probiotik
lactobacillus aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan lamanya diare kira-kira 2/3 lamanya diare, dan menurunkan frekuensi diare pada hari ke dua pemberian sebanyak 1 – 2 kali. (meta analisa Van Niel dkk 25)
Mencegah / Menanggulangi Gangguan Gizi Amatlah penting untuk tetap memberikan nutrisi
yang cukup selama diare, terutama pada anak dengan gizi yang kurang
Makanan yang harus dihindarkan adalah makanan dengan kandungan tinggi, gula sederhana yang dapat memperburuk diare seperti minuman kaleng dan sari buah apel. Juga makanan tinggi lemak yang sulit ditoleransi karena karena menyebabkan lambatnya pengosongan lambung.31
Pemberian susu rendah laktosa atau bebas laktosa diberikan pada penderita yang menunjukkan gejala klinik dan laboratorium intoleransi laktosa
Diare dengan penyakit penyerta
Infeksi saluran nafas33
Infeksi saluran kemih Infeksi sistemik lain (sepsis,campak ) Penyakit ginjal Bronkopneumonia Infeksi susunan saraf pusat
Ensefalitis/Meningitis Malnutrisi energi protein Kelainan jantung bawaan, gagal jantung Terapi :
Cairan DG-aa (Na ), jumlah cairan:4/5 kebutuhan Pemberian : 4 jam I : ¼ kebutuhan cairan
20 jam II: ¾ kebutuhan cairan
Terima Kasih