tinjauan pustaka 2.1 landasan teori 2.1.1 teori stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/rizka...

20
8 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan kepada pihak mana saja (stakeholder) perusahaan bertanggungjawab (Pratiwi, 2012). Perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholder-nya dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholder, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, seperti tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain (Ghozali, 2011). Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para stakeholder perusahaaan adalah dengan melaksanakan CSR, dengan pelaksanaan CSR diharapkan keinginan dari stakeholder dapat terakomodasi sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholder. Hubungan yang harmonis akan berakibat pada perusahaan dapat mencapai keberlanjutan atau kelestarian perusahaannya. 2.2 Corporate Social Responsibility (CSR) Ebert (2003) dalam Pratiwi (2012) mendefinisikan corporate social responsibility sebagai usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen- komitmennya terhadap kelompok-kelompok dan individu-individu dalam lingkungan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan, perusahaan-perusahaan lain, para karyawan, dan investor. Perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholder dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholdernya, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Upload: dokhanh

Post on 29-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

8

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Stakeholder

Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan kepada pihak mana

saja (stakeholder) perusahaan bertanggungjawab (Pratiwi, 2012). Perusahaan harus

menjaga hubungan dengan stakeholder-nya dengan mengakomodasi keinginan dan

kebutuhan stakeholder, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap

ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

seperti tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain (Ghozali, 2011).

Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para stakeholder perusahaaan

adalah dengan melaksanakan CSR, dengan pelaksanaan CSR diharapkan keinginan

dari stakeholder dapat terakomodasi sehingga akan menghasilkan hubungan yang

harmonis antara perusahaan dengan stakeholder. Hubungan yang harmonis akan

berakibat pada perusahaan dapat mencapai keberlanjutan atau kelestarian

perusahaannya.

2.2 Corporate Social Responsibility (CSR)

Ebert (2003) dalam Pratiwi (2012) mendefinisikan corporate social

responsibility sebagai usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-

komitmennya terhadap kelompok-kelompok dan individu-individu dalam

lingkungan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan,

perusahaan-perusahaan lain, para karyawan, dan investor. Perusahaan harus menjaga

hubungan dengan stakeholder dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan

stakeholdernya, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

9

sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, misal tenaga

kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain (Ghozali, 2011).

Penerapan CSR dalam perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki

komitmen financial kepada pemilik atau pemegang saham (stakeholder), tapi juga

memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena

CSR merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka

panjang. Hal tersebut didukung oleh Ghozali (2011) yang menyatakan bahwa

“kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder”.

2.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

2.3.1Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi disekitar

lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham,

perusahaan juga menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari

masyarakat (konsumen) sehingga hal yang wajar jika masyarakat mempunyai

harapan tertentu terhadap perusahaan. Hasibuan (2001) menyatakan bahwa tanggung

jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut :

1.Basic responsibility (BR)

Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu

perusahan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut seperti:

perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar

pekerjaan dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini

tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius.

2. Organization responsibility (OR)

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

10

Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi

perubahan kebutuhan "stakeholder“ seperti pekerja, pemegang saham, dan

masyarakat di sekitarnya.

3. Sociental responses (SR)

Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan

kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat

tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang

terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya terbatas pada kinerja keuangan

perusahaan, tetapi juga harus bertanggung jawab terhadap masalah sosial yang

ditimbulkan oleh aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan. Pratiwi (2012)

mendeskripsikan tanggung jawab sosial sebagai kewajiban organisasi yang tidak

hanya menyediakan barang dan jasa yang baik bagi masyarakat, tetapi juga

mempertahankan kualitas lingkungan sosial maupun fisik dan juga rnemberikan

kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas dimana mereka berada.

Sedangkan menurut Hasibuan (2001) tanggung jawab sosial diartikan

bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab pada tindakan yang

mempengaruhi konsumen, masyarakat dan lingkungan.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial

adalah suatu bentuk pertanggung jawaban yang seharusnya dilakukan

perusahaan, atas dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari

aktivitas operasionalnya dan mungkin sedikit banyak berpengaruh terhadap

masyarakat internal maupun ekstemal data lingkungan perusahaan. Selain

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

11

melakukan aktivitas yang berorientasi pada laba, perusahaan perlu melakukan

aktivitas lain misalnya aktivitas untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman

bagi karyawannya, menjamin bahwa proses produksinya tidak mencemarkan

lingkungan sekitar perusahaan melakukan penempatan tenaga kerja secara jujur,

menghasilkan produk yang aman bagi para konsumen, dan menjagalingkungan

eksternal untuk mewujudkan kepedulian sosial perusahaan.

2.3.2 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut (Anugerah, 2010) tangggung jawab sosial perusahaan sering

disebut juga sebagai corporate social responsibility atau social disclosure, corporate

social reporting, social reporting merupakan proses pengkomunikasian dampak

sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus

yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut

memperluas tanggung jawab organisasi dalam hal ini perusahaan di luar peran

tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal

khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa

perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari

laba untuk pemegang saham (Hasibuan, 2001).

Menurut (Anugerah 2010) ada dua pendekatan yang secara signifikan

berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mungkin

diperlakukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi konvensional.

Pendekatan ini secara umum akan menganggap masyarakat keuangan sebagai

pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung

membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan.

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

12

Pendekatan alternatif kedua dengan meletakan pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan pada suatu pengujian peran informasi dalam hubungan

masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini telah menjadi sumber

utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Banyak teori yang menjelaskan mengapa perusahaan cenderung

mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan aktivitasnya dan dampak yang

ditimbulkan oleh perusahaan tersebut. (Purnasiwi, 20l l) menyebutkan ada tiga studi

yaitu :

1. Decision usefutlness studies

Sebagian dari studi-studi yang dilakukan oleh para peneliti yang

mengemukakan teori ini menemukan bukti bahwa informasi sosial dibutuhkan

oleh para pemakai laporan keuangan. Dalam hal ini para analis, dan pihak lain

yang dilibatkan dalam penelitian tersebut diminta untuk melakukan

pemeringkatan terhadap informasi akuntansi. Informasi akutansi tersebut tidak

terbatas pada informasi akuntansi tradisional yang telah dikenal selama ini,

namun juga informasi lain yang relatif baru dalam wacana akuntansi. Mereka

menempatkan informasi aktivitas sosial perusahaan pada posisi yang moderately

important untuk digunakan sebagai pertimbangan oleh para users dalam

pengambilan keputusan.

2. Economic theory studies

Studi ini menggunakan agency theory dan positive accounting theory,

dimana teori tersebut menganalogikan manajemen sebagai agen dari suatu

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

13

prinsipal. Dalam penggunaan agency theory, prinsipal diartikan sebagai

pemegang saham atau traditionol users lain. Namun pengertian prinsipal

tersebut meluas menjadi seluruh interest group perusahaan yang bersangkutan.

Sebagai agen manajemen akan berupaya mengoperasikan perusahaan sesuai

dengan keinginan publik (stakeholder).

3. Sacial and political theory studies

Studi di bidang ini menggunakan teori stakeholders, teori legitimasi

organisasi, dan teori ekonomi politik. Teori stakeholders mengasumsikan bahwa

eksistensi perusahaan ditentukan oleh para stakeholders. Perusahaan berusaha

mencari pembenaran dari para stakeholders dalam menjalankan operasi

perusahaannya. Sehingga berakibat semakin besar pula kecenderungan

perusahaan mengadaptasi diri terhadap keinginan para stakeholders.

Menurut (Cahya,201l) dalam media Akuntansi, pengungkapan kinerja

perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela (voluntary disclosare) oleh

perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial

secara sukarela antara lain:

1. Internal Decision Making : Manajemen membutuhkan informasi untuk

menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan

sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun

analisis secara sederhana lebih baik dari pada tidak sama sekali.

2. Product Diffirentiation : Manajer perusahaan memiliki insentif untuk

membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial

kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan

biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan keuangan,

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

14

sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses dari

pada perusahaan yang peduli. Hal ini mendorong perusahaan yang peduli

sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat

membedakan mereka dari perusahaan lain.

3. Enlightened Self Interest : Perusahaan melakukan pengungkapan untuk

menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat

mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.

Pertanggungjawaban sosial berhubungan juga dengan social contract

theory. Menurut teori ini, diantara bisnis perusahaan dan masyarakat terdapat

suatu kontrak sosial yang secara implisit maupun eksplisit. Dimana dalam kontrak

sosial, akuntansi sosial digunakan sebagai serangkaian teknik pengumpulan dan

pengungkapan data sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengevaluasi

kinerja sosial organisasi dalam memberi penilaian mengenai kelayakan operasi

organisasi menurut (Purnasiwi,2012). Disamping itu, pertanggungjawaban

perusahaan diperlukan untuk menilai apakah kegiatan perusahaan telah

memenuhi ketentuan standar, dan peraturan yang berlaku. Misalnya mengenai

polusi, kesehatan dan keselamatan, bahaya penggunaan bahan-bahan yang

beracun.

Pada saat perusahaan mulai berinteraksi dan dekat dengan lingkungan

luarnya (masyarakat), maka berkembang hubungan saling ketergantungan dan

kesamaan minat serta tujuan antara perusahaan dengan lembaga sosial yang ada.

Interaksi ini menyebabkan perusahaan tidak bisa lagi membuat keputusan atau

kebijakan yang hanya menguntungkan pihaknya saja. Menurut Purnasiwi (2012)

perusahaan juga harus memikirkan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap perusahaan (stakeholder needs). Jika tekanan dari stakeholder

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

15

berpengaruh kuat terhadap kinerja perusahaan maka perusahaan harus bisa

menyusun kebijakan sosial dan lingkungan yang terarah.

Perkembangan praktek dan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan di Indonesia juga mendapat dukungan dari pemerintah, yaitu dengan

dikeluarkannya regulasi terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan melalui Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40

Tahun 2007, pasal 66 dan 74. Pada pasal 66 ayat 2 bagian c disebutkan bahwa

selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan melaporkan

pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sedangkan dalam pasal 74

menjelaskan tentang kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan bagi semua perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan

sumber daya alam. Undang-undang tersebut juga mewajibkan semua perseroan

untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial tersebut di laporan tahunan

(Lingkar Studi CSR, 2007).

Menurut Wisnoetoro (2011) anggaran CSR dalam perusahaan akanjauh

lebih baik dan lebih aman diambil dari laba setelah pajak atau Earning After Tax

(EAT), sehingga penentuannya pun dihitung berdasarkan keuntungan bersih

perusahaan bukan dari asumsi keuntungan yang akan didapat. Hal ini akan lebih

menenangkan bagi perusahaan itu sendiri, karena bagaimanapun program CSR

memerlukan konsistensi dan komitmen yang jelas. Dana CSR tersebut digunakan

untuk menjaga citra perusahaan di mata konsumen, pembentukan citra sebagai

perusahaan yang peduli terhadap masyarakat membuat bisnis berjalan lebih

lancar. Pembentukan citra tersebut yaitu dengan cara memberikan dana beasiswa

untuk siswa berprestasi, dana bantuan untuk korban bencana alam, dana

kesehatan dan dana untuk lingkungan alam dan sosial kemasyarakatan.

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

16

2.4 Kinerja Keuangan yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

Aktivitas sosial perusahaan merupakan salah satu komponen yang

digunakan dalam laporan tahunan. Belum adanya standar baku yang mengatur

tentang pelaporan aktivitas sosial perusahaan menyebabkan adanya

keanekaragaman bentuk pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan.

Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda-beda mengenai

pengungkapan sosial sesuai dengan karateristik perusahaan.

Hal ini menimbulkan masalah dalam pengukuran pengungkapan sosial.

Oleh sebab itu, pengukuran pengungkapan sosial dilakukan dengan menggunakan

instrumen penelitian berupa daftar item pengungkapan sosial berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh (Cahya, 2011).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertanggungiawaban sosial,

seperti size perusahaan, profitabitity, ukuran dewan komisaris maupun profile yang

dianggap sebagai variabel penduga dalam pengungkapan pertanggungjawaban

sosial. Dalam penalitian ini penulis meneliti tiga variabel, yang terdiri dari :

2.4.1 Size

Menurut Hesti (2010) size atau ukuran perusahaan adalah suatu

skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Ukuran suatu

perusahaan dapat dinyatakan dengan besar kecilnya perusahaan yang dapat

dilihat dari total aktiva, total aktiva tetap, omset penjualan dan jumlah

karyawan di dalam suatu perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan log

natural of total assets. Sesuai dengan ketentuan BAPEPAM No.11/PM/l997,

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

17

disebutkan bahwa kategori perusahaan besar adalah perusahaan yang

memiliki total aktivanya lebih dari Rp 100.000.000.000,00 sedangkan

perusahaan kecil dan menengah total aktivanya tidak lebih dari Rp

100.000.000.000,00. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan

informasi lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Hal ini karena

perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding

perusahaan kecil.

Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan

politis, yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial.

Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis

bagi perusahaan (Hasibuan,2001). Dengan mengungkapkan kepedulian pada

lingkungan melalui pelaporan keuangan maka perusahaan dalam jangka

waktu panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari

tuntutan masyarakat.

Menurut Hasibuan (2001) ada dugaan bahwa perusahaan yang kecil

akan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibanding perusahaan besar.

Hal ini karena ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam

laporan tahunan. Manajemen khawatir dengan mengungkapkan lebih banyak

akan mernbahayakan posisi perusahaan terhadap kompetitor lain.

Ketersediaan sumber daya dan dana membuat perusahaan merasa perlu

membiayai penyediaan informasi untuk pertanggungjawaban sosialnya.

Di samping itu, perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung

memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding

perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan besar

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

18

dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan mengungkapkan

informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya

keagenan yang dikeluarkan.

Menurut Sembiring (2005) menyatakan bahwa perusahaan yang

lebih besar mungkin akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan

program sosial yang dibuat perusahaan dalam laporan tahunan yang

merupakan media untuk menyebarkan informasi tentang tanggung jawab

sosial keuangan perusahan.

Penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial menunjukan

hasil yang beragam. Penilitian Darwis (2009), Nurkhin (2010), Anugerah

(2010), Pratiwi (2012) dan Nur (2012) membuktikan bahwa size

berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

2.4.2Profitability

Profitability diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang

saham. Pengungkapan mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan

mencerminkan suatu pendekatan perusahaan dalam melakukan adaptasi

dengan lingkungan yang dinamis dan bersifat multidimensi. Hubungan

antara pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dan profitability

perusahaan telah diyakini mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial

memerlukan gaya manajerial yang sama dengan gaya manajerial yang

dilakukan pihak manajemen untuk membuat suatu perusahaan memperoleh

keuntungan (Anugerah, 2010). Terdapat beberapa ukuran untuk menentukan

profitabititas perusahaan, yaitu: return of equity, return on assets, earning

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

19

per shore dan net profit margin. Return On Equity (ROE) merupakan suatu

pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik

perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen)

atas modal yang mereka investasikan dalam perusahaan (Syamsuddin,

2011). ROE dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROE =Laba Bersih Setelah Pajak

ModalSendiri

Return On Investment (ROI) atau yang sering disebut jugadengan

"Return On Assets (ROA)" merupakan pengukuran kemampuan perusahaan

secara keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin,

2011). ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROA =Laba Bersih Setelah Pajak

Total Aktiva

Earning Per Share (EPS) merupakan alat analisis perusahaan yang

menggunakan konsep laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat

ukur yang sering digunakan untut mengevaluasi saham biasa. EPS atau laba

perlembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar

sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya.

Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba sesudah pajak

dikurangi deviden saharn preferen dibagi dengan jumlah saham biasa yang

beredar. EPS dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROE =laba bersih setelah pajak − deviden saham preferen

jumlah lembar saham biasa yang beredar

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

20

Net Profit Margin adalah merupakan ratio antara laba bersih (net

profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk

pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin,

semakin baik operasi suatu perusahaan (Syamsuddin, 201 l) dirumuskan

sebagai berikut :

𝑁𝑒𝑡𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Laba Bersih Setelah Pajak

Penjualan

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan

cerminan suatu pendekatan manajemen dalam menghadapi lingkungan yang

dinamis dan multi dimensional serta kemampuan untuk mempertemukan

tekanan sosial dengan reaksi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian,

ketrampilan manajemen perlu dipertimbangkan untuk survive dalam

lingkungan perusahaan masa kini (Hasibuan, 2001).

(Cahya, 2011) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor

yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk

mengungkapkan pertanggung jawaban sosial kepada pemegang saham. Hal

ini berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin

besar pengungkapan informasi sosial.

Riset penelitian empiris terhadap hubungan pengungkapan sosial

perusahaan profitabilitas menghasilkan hasil yang sangat beragam.

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh (Yuliani,2003) menunjukan

hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial

dan lingkungan perusahaan.

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

21

Darwis (2009) menyatakan berdasarkan teori legitimasi, salah satu

argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan

tanggung jawab sosial adalah ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi,

perusahaan tidak perlu melaporkan hal-hal yang mengganggu informasi

tentang suksesnya keuangan perusahaan. Sebaliknya pada saat tingkat

profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca

"good news" kinerja perusahaan. Misalnya dalam lingkup sosial, ketika

investor membaca laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

diharapkan mereka tetap berinvestasi di perusahaan tersebut. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan negatif

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Namun hal ini bertentangan dengan teori agensi yang menyatakan

bahwa semakin besar perolehan laba yang didapat perusahan, maka semakin

luas informasi sosial yang diungkapkan perusahaan. Ini dilakukan untuk

mengurangi biaya keagenan yang muncul. Mengingat adanya perbedaan

hasil dari hasil penelitian para ahli yang telah dikemukakan di atas, maka

dalam penelitian ini menguji kembali pengaruh profitabilitas terhadap

pengungkapan social responsibility dalam laporan tahunan di Bursa Efek

Indonesia.

Penilitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial juga dikaitkan

dengan profitability. Penelitian yang dilakukan oleh Nurkhin (2010),

Anugerah (2010), Novrianto (2012) dan Nur (2012) menunjukan bahwa

profitability berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

2.4.3Leverage

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

22

Menurut Cahya (2011) Leverage keuangan (ratio leverage) adalah

perbandingan antara dana-dana yang dipakai untuk membelanjai/membiayai

perusahaan atau perbandingan antara dana yang diperoleh dari ekstern

perusahaan (kreditur) dengan dana yang disediakan pemilik perusahaan.

Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur

modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak

tertagihnya suatu utang. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage

yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas

daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.

Leverage dibagi menjadi dua, yaitu Operating Leverage dan

Financial Leverage. Menurut Cahya(2011), operating leverage adalah

tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di dalam operasi

sebuah perusahaan. Operating leverage juga dapat diartikan sebagai

penggunaan dana dengan biaya tetap dengan harapan pendapatan yang

dihasilkan dari penggunaan dana tersebut dapat menutup biaya tetap dan

biaya variabel. Menurut Cahya (2011), financial leverage adalah tingkat

sampai sejauh mana sekuritas dengan laba tetap (utang dan saham preferen)

digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan.

Sedangkan menurut Syamsuddin (2011) financial leverage adalah

kemampuan perusahaan dalam menggunakan kewajiban-kewajiban finansial

yang sifatnya tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT (Earning

Before Interest and Taxes) terhadap pendapatan perlembar saham biasa

(Earning Per Share/ EPS). Financial leverage terjadi pada saat perusahaan

menggunakan dana yang menimbulkan beban tetap, apabila perusahaan

menggunakan utang, maka perusahaan harus membayar bunga. Bunga harus

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

23

dibayar berapapun laba perusahaan. Tingkat risiko dan return saham

perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan calon

investor sebelum mengambil keputusan investasi saham. Return saham dan

risiko berhubungan secara linier dengan leverage yang akan digunakan oleh

perusahaan. Apabila risiko tinggi maka para pemegang saham akan meminta

return saham yang tinggi pula disamping itu penggunaan leverage juga

dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian Rawi dan Muchlis (2010) memberikan hasil bahwa

leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sembiring

(2005) dan Angraeni (2006), yang dalam penelitiannya tidak menemukan

hubungan signifikan antara leverage dengan pengungkapan informasi sosial.

Debt Equity Ratio(DER) adalah rasio yang menunjukkan hubungan

antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur

dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan

(Syamsuddin, 2011). Rumusnya adalah sebagai berikut:

𝐷𝑒𝑏𝑡𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑅𝑜𝑡𝑖𝑜 (𝐷𝐸𝑅) =totaluang

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Degree of Operating Leverage (DOL) merupakan presentase

perubahan EBIT dibagi dengan presentase perubahan penjualan

(Syamsuddin, 20ll). DOL dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

DOL =𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎𝑕𝑎𝑛𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎𝑕𝑎𝑛𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

24

Degree of Financial Leverage (DFL) adalah presentase perubahan

Earning Per Share (EPS) dibagi dengan presentase perubahan Earning

Before Interest andTaxes (EBIT) (Syamsuddin, 2011). Formulanya adalah

sebagai berikut:

DFL =𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑜𝑠𝑒𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎𝑕𝑎𝑛𝐸𝑃𝑆

Prosentase Perubahan EBIT

Penelitian tentang pengaruh leverage terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan yang dilakukan Cahya (2011), Suhaenah (2011), dan

Putra (2011) menunjukan hasil bahwa leverage berpengaruh positif terhadap

CSR.

2.5 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakukan pengungkapan tanggung jawab untuk

memberi gambaran tentang praktek sosial yang dilaksanakan oleh

perusahaan di Indonesia dan mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan

(size, profitability, dan leverage) terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan. Size perusahaan merupakan variabel yang banyak

digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan

perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan

besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan

kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi risiko politis yang

lebih besar dibanding perusahaan kecil. Secara teoritis perusahaan besar

tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan

pertanggungjawaban sosial. Pengungkapan sosial yang lebih besar

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

25

rnerupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan

(Hasibuan,200l).Dengan mengungkapkan kepedulian pada lingkungan

melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang

bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.

Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio

leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi,

karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih

tinggi. Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan

pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur

(Anggraini, 2006).Oleh karena itu, perusahaan dengan rasio leverage yang

tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas

daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.

Item dan kualitas informasi yang diungkapkan dalam laporan yang

disiapkan manajemen dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan

kebijakan perusahan. Manajemen memiliki dorongan untuk mengungkapkan

informasi yang menguntungkan dan menyembunyikan informasi yang tidak

menguntungkan. Informasi yang menguntungkan akan diungkap seluas-

luasnya, sedangkan informasi yang tidak menguntungkan kelihatannya tidak

diungkap dan sebagai hasilnya, para pemegang saham tidak akan

mengetahui secara khusus informasi yang disembunyikan. Untuk mengatasi

hal tersebut, pemegang saham mendelegasikan wewenang mereka dalam

memonitor aktivitas manajemen kepada dewan komisaris.

Dari penelitian terdahulu, hasil penelitian tentang pengungkapan

tanggung jawab sosial menunjukkan hasil yang beragam. Penelitian

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

26

Sembiring (2003 dan 2005), Nurkhin (2008), Pratiwi (2012) dan Darwis

(2009) membuktikan bahwa ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif

terhadap pengungkapan CSR.

Penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial juga

dikaitkan dengan profitabilitas. Penelitian Nurkhin (2008), Veronica (2009),

dan Kartadjumena et.al. (2011) yang menunjukkan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

Penelitian tentang pengaruh leverage terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Cahya (2011), Suhaenah

(2011), dan Putra (2011) menunjukan hasil bahwa leverage berpengaruh

positif terhadap CSR.

Berdasarkan beberapa teori dan temuan penelitian yang menguji

pengaruh antara size, profitability, dan leverage dengan pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan, maka bisa dibuat model kerangka pikir

seperti dalam gambar berikut ini :

Gambar 2.1

Model Penelitian

Size (X1)

Profitability (X2)

Leverage (X3)

Pengungkapan Tanggung

Jawab sosial Perusahaan

(Y)

(Y)

H2

H1

H4

H3

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholderrepository.ump.ac.id/1836/3/Rizka Firdayanti BAB II.pdf · sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan,

27

2.6 Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

H1:Size, profitability, dan leverage, secara simultan berpengaruh terhadap corporate

social responsibility

H2 : Size berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility

H3 :Profitability berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility

H4: Leverage berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility

Pengaruh Size, Profitability ..., Rizka Firdayanti, FE UMP, 2015