tinjauan peningkatan pendaftar npwp terhadap …/tinjauan...increasing the drop box number,...

55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i / TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA KLATEN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: DESY RUSIANA NIM. F3407089 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: trandat

Post on 21-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i  

/ TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA KLATEN

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya

Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

DESY RUSIANA

NIM. F3407089

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii  

ABSTRACT

A REVIEW ON NPWP REGISTRANT INCREASE ON

THE TAX REVENUE IN KLATEN PRATAMA KPP

DESY RUSIANA

NIM. F3407089

The objective of research is to identify the people’s awareness level of developing Tax Obligator Basic Number (NPWP) as well as its effect on the tax revenue in Klaten Pratama KPP.

In conducting the research, the procedure employed was to determine the research scope to obtain the expected population. Furthermore, a descriptive approach was done in describing the operating situation and condition through the data collection technique, including interview, observation, and library research.

From the research conducted, it can be concluded that people’s awareness of developing NPWP in Klaten area increases over years. In addition, the effects of increased income tax revenue amount include the increased number of NPWP registrants. Therefore, the total revenue of income tax in Klaten Pratama KPP increases over times.

Considering the result of research, the writer recommends as follows: the improvement of quality and quantity of taxing infrastructures, for example: by increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping the tax apparatuses to remain competent in running their task and obligation

Keywords: Tax Obligation Basic Number (NPWP), Drop Box, Tax Obligator, Klaten Pratama KPP, Tax, e-reg NPWP.

Page 3: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii  

ABSTRAK

TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA KLATEN

DESY RUSIANA

NIM. F3407089

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kesadaran masyarakat dalam pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta pengaruhnya terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Klaten.

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang digunakan adalah menentukan ruang lingkup penelitian untuk mendapatkan populasi yang diharapkan. Selanjutnya, dilakukan pendekatan secara deskriptif dalam menggambarkan situasi dan kondisi operasional melalui teknik-teknik pengumpulan data, antara lain wawancara, observasi, dan studi pustaka.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran masyarakat dalam pembuatan NPWP di wilayah Klaten setiap tahun selalu meningkat. Selain itu, salah satu pengaruh meningkatnya jumlah penerimaan pajak penghasilan adalah meningkatnya pendaftar NPWP. Oleh sebab itu, total penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Klaten semakin meningkat.

Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas dari sarana dan prasarana perpajakan,sebagai contoh: memperbanyak drop box, memanfaatkan e-reg NPWP dan lain sebagainya, sosialisasi secara berkesinambungan kepada masyarakat, dan menjaga agar aparatur pajak tetap kompeten dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Kata Kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Drop Box, Wajib Pajak, KPP Pratama Klaten, Pajak, e-Reg NPWP.

Page 4: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv  

Page 5: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v  

Page 6: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Away to be good, belief on God.

Kerjakanlah apa yang bias kamu kerjakan hari ini, jangan tunggu sampai

besok.

Man purposes, but God disposes.

Don’t depend on others but rely on yourself.

Dimana ada kemauan disana ada jalan, dimana ada kehidupan di sana ada

harapan.

Berani karena benar, takut karena salah.

PERSEMBAHAN:

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:

1) Allah SWT.

2) Bapak dan Ibu tercinta.

3) Adikku.

4) Sahabat-sahabatku.

5) Almamaterku.

Page 7: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul Tinjauan

Peningkatan NPWP Terhadap Penerimaan Pajak di KPP Pratama Klaten ini

dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli

Madya pada Program Studi Diploma 3 Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

Dalam kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-

pihak yang membantu penyusunan laporan Tugas Akhir ini:

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melimpahkan karunia-Nya dengan

memberikan kemudahan bagi penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Prof. DR. Bambang Sutopo, M. Com., Ak, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Sri Suranta, SE.,Msi.,Ak.,BKP, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Perpajakan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Halim Dedy Perdana, SE. AK, selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah

memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.

Page 8: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii  

6. Bapak Titon Hadi Sulistyono selaku Kepala KPP Pratama Klaten yang

telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan magang

kerja dan penelitian.

7. Bapak Momo Rosmana selaku Kepala Bagian Pelayanan KPP Pratama

Klaten beserta seluruh karyawan yang telah memberikan bimbingan serta

ilmunya kepada penulis.

8. Seluruh staff dosen DIII Akuntansi Perpajakan UNS yang telah

mentransfer ilmunya kepada penulis.

9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan moral maupun

spiritual.

10. Adikku (Yudi) makasih atas dukungannya.

11. Teman-temanku (Siwi, Dhea, Niar, Gati, Dila, Erwin, Sari, Peni, Marisa)

makasih atas motivasi dan supportnya serta kerjasamanya selama ini.

12. Teman-teman Perpajakan angkatan 07, makasih atas suka duka yang

selama ini kita jalani bersama. Kalian semua memang “the best”.

13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu di atas yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Tugas

Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Page 9: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... .6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... .6

E. Metode Penelitian .................................................................... 7

F. Sistematika Penelitian................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ......................................................................... 11

1. Pengertian Pajak ................................................................ 11

2. Fungsi Pajak ...................................................................... 12

Page 10: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x  

3. Asas-asas Pemungutan Pajak ............................................ 13

4. Cara Pemungutan Pajak .................................................... 14

5. Ketentuan Umum Pajak .................................................... 16

6. Pengertian Umum dalam Perpajakan ................................ 17

7. Nomor Pokok Wajib Pajak.................................................18

8. Surat Pemberitahuan...........................................................21

9. Pajak Penghasilan...............................................................22

10. Kewajiban Pajak Subjektif.................................................24

11. Sanksi Pidana.....................................................................26

12. Objek Pajak .......................................................................27

13. Penghasilan Tidak Kena Pajak...........................................28

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian ..................................................... 29

B. Laporan Magang Kerja ............................................................ 43

C. Pembahasan Masalah.................................................................44

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 52

B. Saran dan Rekomendasi ........................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi  

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

III.1. Wilayah Administrasi KPP Pratama Klaten .......................................... 39

III.2. Basis Pajak KPP Pratama Klaten............................................................41

III.3. Tabel Jumlah Wajib Pajak Terdaftar di KPP Pratama Klaten................47

III.4. Tabel Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Klaten................49

Page 12: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii  

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

Halaman

Gambar III.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Klaten...............................30

Gambar III.2 Grafik Pendaftar NPWP di KPP Pratama Klaten...................48

Gambar III.3 Grafik Penerimaan Pajak KPP Pratama Klaten.....................50

Page 13: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii  

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan 2. Surat Permohonan Magang

3. Surat Perijinan Magang dari Instansi/ Lembaga/ Perusahaan

4. Surat Keterangan Penyelesaian Magang

5. Lembar Penilaian Magang

6. Kinerja Penyampaian SPT Tahunan PPh Tahun 2005-2009

7. Tabelaris MPN KPP

8. Laporan Evaluasi Penerimaan Pajak Bulan Desember 2009

9. Rencana dan Realisasi Penerimaan KPP Pratama KlatenTahun 2007 dan 2008

10. Realisasi Penerimaan Pajak Netto Per Jenis Pajak Periode 1 Januari-31

Desember 2009 11. Memo Penerimaan Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa

Page 14: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

A REVIEW ON NPWP REGISTRANT INCREASE ON THE TAX REVENUE IN KLATEN PRATAMA KPP

DESY RUSIANA NIM. F3407089

The objective of research is to identify the people’s awareness level of developing Tax Obligator Basic Number (NPWP) as well as its effect on the tax revenue in Klaten Pratama KPP.

In conducting the research, the procedure employed was to determine the research scope to obtain the expected population. Furthermore, a descriptive approach was done in describing the operating situation and condition through the data collection technique, including interview, observation, and library research.

From the research conducted, it can be concluded that people’s awareness of developing NPWP in Klaten area increases over years. In addition, the effects of increased income tax revenue amount include the increased number of NPWP registrants. Therefore, the total revenue of income tax in Klaten Pratama KPP increases over times.

Considering the result of research, the writer recommends as follows: the improvement of quality and quantity of taxing infrastructures, for example: by increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping the tax apparatuses to remain competent in running their task and obligation

Keywords: Tax Obligation Basic Number (NPWP), Drop Box, Tax Obligator,

Klaten Pratama KPP, Tax, e-reg NPWP.

Page 15: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA KLATEN

DESY RUSIANA NIM. F3407089

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kesadaran masyarakat dalam pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta pengaruhnya terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Klaten. Dalam melakukan penelitian, prosedur yang digunakan adalah menentukan ruang lingkup penelitian untuk mendapatkan populasi yang diharapkan. Selanjutnya, dilakukan pendekatan secara deskriptif dalam menggambarkan situasi dan kondisi operasional melalui teknik-teknik pengumpulan data, antara lain wawancara, observasi, dan studi pustaka. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran masyarakat dalam pembuatan NPWP di wilayah Klaten setiap tahun selalu meningkat. Selain itu, salah satu pengaruh meningkatnya jumlah penerimaan pajak penghasilan adalah meningkatnya pendaftar NPWP. Oleh sebab itu, total penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Klaten semakin meningkat. Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas dari sarana dan prasarana perpajakan,sebagai contoh: memperbanyak drop box, memanfaatkan e-reg NPWP dan lain sebagainya, sosialisasi secara berkesinambungan kepada masyarakat, dan menjaga agar aparatur pajak tetap kompeten dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Kata Kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Drop Box, Wajib Pajak, KPP

Pratama Klaten, Pajak, e-Reg NPWP.

Page 16: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan yang dilakukan di Indonesia merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan negara

seperti tertuang di dalam Undang-undang Dasar 1945, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur. Konsekuensinya, negara memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk mencapai tujuan tersebut,

dan perpajakan merupakan salah satu sumber dana yang sangat penting. Sebagian besar negara di dunia ini

memiliki sistem perpajakan untuk membiayai pengeluaran pemerintahnya. Tidak terkecuali dengan

Indonesia dimana pajak menjadi sumber utama membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalam

rangka menyediakan barang publik dan jasa publik.

Mekanisme perpajakan yang dianut di Indonesia saat ini untuk berbagai jenis pajak didasarkan pada self

assessment sistem dari sebelumnya menganut official assessment. Self assessment adalah suatu sistem yang

menentukan bahwa warga negara yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai wajib pajak

secara otomatis harus menghitung, memperhitungkan (menghitung artinya menghitung sendiri besarnya

pajak yang terutang, memperhitungkan artinya memperhitungkan pajak-pajak yang sudah dipungut oleh

pihak lain), menyetorkannya ke kas negara dan mempertanggungjawabkan penghitungan, penetapan, dan

pembayaran pajak tersebut kepada otoritas perpajakan. Penerapan self assessment sebenarnya biasa efisien

dan efektif jika pelaksanaannya disertai mekanisme kontrol yang baik dan didukung dengan sebuah

database yang komprehensif. Namun dalam praktik sering dijumpai adanya kebocoran atau kekurangan

dalam penerimaan pajak. Hal itu mungkin disebabkan oleh kurangnya pengawasan terhadap fiskus dan

wajib pajak, juga kurangnya kesadaran warga negara sebagai wajib pajak untuk berkontribusi bagi negara.

Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat penerimaan pajak dibandingkan dengan Penerimaan Domestik

Bruto (PDB) dan rendahnya tingkat kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) oleh masyarakat (tax

ratio dan coverage ratio).

Page 17: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

2  

Akibatnya database wajib pajak yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak menjadi terbatas dan tidak

akurat. Pemberian kewenangan kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk mengumpulkan data dan informasi

merupakan konsekuensi penerapan sistem self assessment dalam rangka pengawasan kepatuhan

pelaksanaan kewajiban perpajakan. Dengan menggunakan kewenangan itu, Direktorat Jenderal Pajak akan

memiliki database seluruh wajib pajak melalui pengembangan Sistem Informasi yang terintegrasi dengan

Sistem Informasi Geografis (via satelit).

Wajib pajak yang telah mempunyai NPWP berkewajiban untuk menyampaikan SPT serta melaporkan

pajak terutangnya. Wajib pajak dibagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan.

Wajib pajak orang pribadi merupakan subjek pajak yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia

ataupun di luar Indonesia. Orang pribadi tidak melihat batasan umur dan jenjang sosial ekonomi, dengan

kata lain berlaku sama untuk semua. Sedangkan, wajib pajak badan merupakan suatu bentuk usaha atau

bentuk non usaha yang meliputi: perseroan terbatas, perseroan komanditer, BUMN, persekutuan, firma dan

bentuk usaha lain.

Secara garis besar subjek pajak adalah pihak-pihak yang akan dikenakan pajak, sedangkan objek pajak

adalah segala sesuatu yang akan dikenakan pajak. Wajib pajak adalah subjek pajak yang telah memenuhi

syarat-syarat objektif sehingga kepadanya diwajibkan pajak. Dengan kata lain, setiap wajib pajak adalah

subjek pajak.

Pajak penghasilan termasuk dalam kategori sebagai pajak subjektif, artinya pajak dikenakan karena ada

subjeknya, yakni yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam peraturan perpajakan.

Sehingga terdapat ketegasan bahwa apabila tidak ada subjek pajaknya, maka jelas tidak dapat dikenakan

PPh.

Ada beberapa jenis atau golongan pajak penghasilan. Dalam penelitian ini, penulis mengambil bahasan

tentang pajak penghasilan pasal 21, yang merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,

tunjangan dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri

Page 18: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

3  

sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan lainnya. Penerima penghasilan yang dipotong

PPh pasal 21 antara lain:

1. Pegawai .

2. Penerima uang pesangon, pensiunan atau manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua,

termasuk ahli warisnya.

3. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau

kegiatan.

4. Olahragawan.

5. Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator.

6. Pengarang, peneliti dan penerjemah.

7. Pemberi jasa dalam segala bidang.

8. Agen iklan.

9. Pengawas atau pengelola proyek.

10. Pembawa pesanan.

11. Petugas penjaja barang dagangan.

12. Petugas dinas luar asuransi.

Masing-masing dari penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 di atas, diwajibkan memiliki

NPWP yang digunakan sebagai piranti atau alat identitas wajib pajak dalam pelaporan pajak yang akan

dibayar. Nomor Pokok Wajib Pajak atau yang lebih sering dikenal dengan NPWP, yaitu nomor yang

diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda

pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Page 19: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

4  

Dalam hal tingkat kesadaran wajib pajak dalam membuat NPWP dan melaporkan serta membayar pajak

khususnya di KPP Pratama Klaten semakin meningkat. Dilihat dari data yang ada, jumlah pendaftar NPWP

dari tahun 2007 hingga tahun 2009 mengalami peningkatan.Target pencapaian jumlah pendaftar NPWP

dari tahun 2007 sampai dengan 2009 barbanding lurus terhadap jumlah penerimaan pajak yang pada tahun

yang sama mengalami peningkatan. Pada umumnya, semakin tinggi jumlah pendaftar NPWP, semakin

tinggi pula jumlah penerimaan pajaknya.

Sehubungan dengan kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat topik tersebut dalam

laporan ini, dengan judul “Tinjauan Peningkatan Pendaftar NPWP Terhadap Penerimaan Pajak di

KPP Pratama Klaten”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran umum objek penelitian di atas, maka penulis mengambil perumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat kesadaran wajib pajak orang pribadi khususnya untuk pegawai negeri sipil di

KPP Pratama Klaten dalam pembuatan NPWP?

2. Apakah pengaruh jumlah pendaftar NPWP terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama

Klaten?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan gambaran umum penelitian dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang telah

ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

Page 20: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

5  

1. Untuk mengetahui tingkat kesadaran wajib pajak orang pribadi khususnya untuk pegawai negeri sipil

dalam membuat NPWP.

2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah pendaftar NPWP terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP

Pratama Klaten.

D. Manfaat Penelitian

Dengan hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberi manfaat seluas-luasnya kepada semua

pihak. Adapun manfaat yang ingin diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi objek penelitian, diharapkan dapat memberikan inovasi atau terobosan yang berguna dalam

meningkatkan jumlah pendaftar NPWP dan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar

pajak.

2. Bagi peneliti, untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh penulis dari perkuliahan dan magang

ke dalam dunia nyata melalui karya ilmiah.

3. Bagi pihak lain, diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas

tentang pentingnya NPWP sebagai sarana dalam pelaporan, penyampaian dan pembayaran pajak.

E. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Klaten. Hal yang ingin dikaji oleh penulis, yaitu mengenai

masalah pengaruh jumlah pendaftar NPWP terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama

Klaten.

2. Jenis Penelitian

Page 21: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

6  

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara deskriptif, yaitu menggambarkan

suatu situasi dan kondisi yang berlangsung pada suatu tempat, dalam hal ini adalah KPP Pratama

Klaten dan jumlah pendaftar NPWP sebagai operasionalnya.

3. Jenis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis data, yaitu:

a. Data Primer

Adalah data yang didapat, melalui observasi dan wawancara secara langsung di lapangan, dalam

hal ini di KPP Pratama Klaten dengan berbagai cara berupa pengamatan langsung penulis serta

bertanya langsung kepada karyawan mengenai jumlah pendaftar NPWP.

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari literatur atau sumber-sumber lainnya yang dituangkan dalam

bentuk laporan, selebaran dan lain-lain.

4. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, yaitu:

a. Metode Penelitian Kepustakaan (library research)

Metode penelitian kepustakaan merupakan metode dengan mengumpulkan literatur dan referensi

sebagai pedoman dalam menganalisa sebuah penelitian dan membantu penulis dalam

menyampaikan informasi yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

b. Metode Observasi (field research)

Metode observasi merupakan metode yang secara langsung dilakukan di lapangan. Metode ini

merupakan metode yang biasa digunakan, karena peneliti dapat secara langsung mengamati objek

penelitian dan dapat memahami situasi dan kondisi lapangan. Metode observasi ini digunakan

penulis dalam mengamati dan mengumpulkan data serta informasi yang berkaitan secara langsung di

lapangan, yaitu di KPP Pratama Klaten.

c. Metode Wawancara

Page 22: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

7  

Metode yang dilakukan dengan mewawancarai secara langsung pihak-pihak yang berkaitan atau

terlibat secara langsung dengan penelitian. Metode jenis ini mungkin menghasilkan data yang lebih

akurat karena dihasilkan dari sumber yang berkaitan langsung dengan penelitian yang dilakukan.

Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak di KPP

Pratama Klaten.

d. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Metode Deduksi

Metode deduksi adalah metode penarikan simpulan dengan cara menentukan terlebih dahulu

simpulan yang didapat kemudian menjabarkan faktor-faktor (masalah-masalah) yang dapat

mempengaruhi simpulan tersebut.

2) Metode Induksi

Metode induksi adalah metode penarikan simpulan dengan cara terlebih dahulu menjabarkan

faktor-faktor (masalah-masalah) yang diperoleh dari uraian bab yang ada kemudian menarik

simpulan dari faktor-faktor tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami isi penulisan ini, maka diperlukan suatu sistematika penulisan. Tanpa

mengurangi pentingnya inti permasalahan dengan maksud agar lebih mudah menerangkan segala

permasalahan menjadi terarah pada sasaran. Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir nanti terdiri dari

beberapa bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Penulisan

Page 23: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

8  

BAB II Tinjauan Pustaka

A. Landasan Teori

BAB III Pembahasan

A. Gambaran Objek Penelitian

B. Laporan Magang

C. Pembahasan Masalah

BAB IV Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB II

Page 24: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

9  

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibagi dalam dua hal pokok, yaitu landasan teori dan tinjauan penelitian data-data yang

diperoleh selama penelitian. Landasan teori berisi tentang teori-teori atau hal-hal yang mendukung penulisan ini,

yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan maupun penelitian sebelumnya.

A. Landasan Teori

1. Pengertian Umum Pajak

Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat

merealisasikan tujuan tersebut, perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan

pembangunan, yaitu menggali sumber dana yang berasal dari pajak. Pajak digunakan untuk membiayai

pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.

Apabila membahas pengertian pajak, banyak para ahli memberikan batasan tentang pajak. Diantaranya

pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Andriani dalam buku “Pengantar Ilmu Hukum

Pajak” (1991:2): “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi-prestasi, yang langsung

dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung

dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan”. (Waluyo, 2007)

Dalam definisi tersebut, lebih memfokuskan pada fungsi budgetair daripada pajak, sedangkan pajak

masih mempunyai fungsi lain, yaitu fungsi mengatur.

2. Fungsi Pajak

Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak definisi di atas, terlihat

adanya dua fungsi pajak, yaitu: (Mardiasmo, 2002)

a) Fungsi Penerimaan (budgetair)

Page 25: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

10  

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan atau pengeluaran-

pengeluaran pemerintah.

Contoh: Dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

b) Fungsi Mengatur (regulerend)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan

ekonomi.

Contoh: Dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras sehingga minuman keras dapat

ditekan.

3. Asas-asas Pemungutan Pajak

Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak perlu dipegang teguh asas-asas pemungutan dalam memilih

alternatif pemungutannya. Dengan demikian, terdapat keserasian pemungutan pajak dengan tujuan dan

asas yang masih diperlukan lagi, yaitu pemahaman atas perlakuan pajak tertentu. Asas-asas pemungutan

pajak sebagaimana dikemukakan oleh Adam Smith dalam buku An Inquiry Into The Nature and Cause of

The Wealth of Nations menyatakan bahwa pemungutan pajak hendaknya didasarkan pada: (Waluyo, 2007)

a. Equality

Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu dikenakan kepada orang pribadi yang harus

sebanding dengan kemampuan membayar pajak atau ability to pay dan sesuai dengan manfaat yang

diterima. Adil dimaksudkan bahwa setiap wajib pajak menyumbangkan uang untuk pengeluaran

pemerintah sebanding dengan kepentingannya dan manfaat yang diminta.

b. Certainty

Page 26: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

11  

Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh karena itu, wajib pajak harus

mengetahui secara jelas dan pasti pajak yang terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu

pembayaran.

c. Convenience of Payment

Kapan wajib pajak itu tidak harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-saat yang tidak

menyulitkan wajib pajak, sebagai contoh pada saat wajib pajak memperoleh penghasilan. Sistem

pemungutan ini disebut pays as you earn.

d. Economic of Collections

Secara ekonomi, biaya pemenuhan kewajiban pajak wajib pajak diharapkan seminimum mungkin,

demikian pula beban yang dipikul wajib pajak. Asas keadilan dalam prinsip perundang-undangan

perpajakan maupun pelaksanaannya harus dipegang teguh walaupun keadilan itu sangat relatif. Menurut

Richard A. Musgrave dan Peggy B. Musgrave dalam buku Public Finance In Theory and Practice

terdapat dua macam asas keadilan pemungutan pajak, yaitu: (Mardiasmo, 2002)

• Benefit Principle

Dalam sistem perpajakan yang adil, setiap wajib pajak harus membayar sejalan dengan manfaat yang

dinikmatinya dari pemerintah. Pendekatan ini disebut Revenue and Expenditure Approach.

• Ability Principle

Dalam pendekatan ini disarankan agar pajak dibebankan kepada wajib pajak atas dasar kemampuan

membayar.

4. Cara Pemungutan Pajak

a. Stelsel Pajak

Cara pemungutan pajak dilakukan berdasarkan tiga stelsel, yaitu: (Waluyo, 2007)

• Stelsel Nyata (Riil Stelsel)

Page 27: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

12  

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata sehingga pemungutannya baru

dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya telah dapat

diketahui. Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis. Kelemahannya adalah

pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui).

• Stelsel Anggaran (Fictive Stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang. Sebagai contoh:

penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak

telah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun berjalan. Kelebihan stelsel ini

adalah pajak dibayar selama tahun berjalan tanpa harus menunggu akhir tahun. Kelemahannya

adalah pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.

• Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal tahun,

besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila besarnya pajak menurut

kenyataan lebih besar daripada pajak menurut anggapan, wajib pajak harus menambah

kekurangannya. Demikian pula sebaliknya, apabila lebih kecil, kelebihannya dapat diminta kembali.

b. Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Waluyo, 2007 sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi:

1) Official Assessment System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pemerintah (fiskus)

untuk menentukan besarnya pajak terutang. Ciri-ciri official assessment system:

a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada fiskus.

b) Wajib pajak bersifat pasif.

c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak.

2) Self Assessment System

Page 28: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

13  

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang, kepercayaan,

tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan

melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

3) Withholding System

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga

untuk memotong atau memungut besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.

5. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)

Peraturan perundang-undangan di Indonesia masih banyak yang dibuat pada zaman pemerintah

Belanda. Khususnya, peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, antara lain: Aturan Bea Materai

tahun 1921, Ordonansi Pajak Perseroan tahun 1925, Ordonansi Pajak Kekayaan tahun 1932, Ordonansi

Pajak Pendapatan tahun 1944 juga merupakan undang-undang yang dibuat pada zaman pemerintahan

penjajahan Belanda. Oleh karena itu, perbedaan falsafah yang melatarbelakangi dan sistem yang melekat

pada undang-undang tersebut, perundang-undangan perpajakan belum memenuhi fungsi sebagai sarana

pembangunan nasional. Oleh karena itu, peraturan perundang-undangan perpajakan telah beberapa kali

mengalami perubahan penyesuaian. (Mardiasmo, 2002)

6. Pengertian-pengertian Umum dalam Perpajakan

Menurut Waluyo, 2007 terdapat beberapa pengertian umum di dalam perpajakan, antara lain:

a. Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungutan pajak

atau pemotongan pajak tertentu.

b. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang terbatas,

perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan

dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dan pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,

organisasi politik, atau organisasi sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.

c. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim atau jangka waktu

lainnya yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan paling lama tiga bulan takwim.

Page 29: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

14  

d. Tahun Pajak adalah jangka waktu satu tahun takwim kecuali jika wajib pajak menggunakan tahun

buku yang tidak sama dengan tahun takwim.

e. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu satu tahun pajak.

f. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam

tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

g. Penanggungan Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran

pajak, termasuk ahli waris yang menjalankan hak dan kewajiban wajib pajak menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

a. Pengertian dan Fungsi NPWP

Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak

sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau

identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu, kepada

setiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP dan NPWP tersebut berfungsi:

• Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.

• Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.

b. Cara Memperoleh NPWP

Setiap wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan, wajib

mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayahnya meliputi tempat tinggal atau

tempat kedudukan wajib pajak untuk dicatat sebagai wajib pajak dan sekaligus kepadanya diberikan

NPWP paling lama satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan. Kewajiban mendaftarkan diri ini

berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah berdasarkan perjanjian

pemisahan penghasilan dan harta. Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftar NPWP, dikenakan sanksi

perpajakan. Apabila berdasarkan data yang diperoleh atau dimiliki Direktorat Jenderal Pajak, seseorang

Page 30: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

15  

pribadi atau badan telah memenuhi syarat untuk memperoleh NPWP, dapat diterbitkan NPWP secara

jabatan. Wajib pajak selain mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dapat pula wajib pajak

memperoleh NPWP jabatan, yaitu apabila berdasarkan data ternyata orang pribadi atau badan

memenuhi syarat untuk diberi kuasa khusus untuk mendaftarkan diri memperoleh NPWP, wajib

mengisi, menandatangani, dan menyampaikan formulir pendaftaran ke Kantor Pelayanan Pajak.

Selanjutnya Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar dengan jangkawaktu

paling lama pada hari jam kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran serta persyaratan diterima

secara lengkap. Apabila wajib pajak melakukan pendaftaran sekaligus pengukuhan, maka Surat

Keterangan Terdaftar dan Surat Pengukuhan Kena Pajak diterbitkan secara bersamaan paling lama tiga

hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran dan pelaporan beserta persyaratannya diterima

secara lengkap.

c. Penghapusan NPWP

Selanjutnya NPWP dapat dihapuskan. Dengan penghapusan NPWP ini tidak berarti menghilangkan

kewajiban perpajakan yang harus dilakukan. Pengertian penghapusan NPWP adalah tindakan

menghapuskan Nomor Pokok Wajib Pajak dari Tata Usaha Kantor Pelayanan Pajak. Penghapusan

NPWP dalam hal:

• Wajib pajak orang pribadi meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan.

• Wanita kawin tidak dengan perjanjian pisah harta dan penghasilan.

• Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai subjek pajak sudah selesai dibagi.

• Wajib pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

• Bentuk usaha tetap yang karena suatu hal kehilangan statusnya sebagai bentuk usaha tetap.

• Wajib pajak orang pribadi lainnya setiap yang dimaksudkan pada angka 1 dan angka 2 yang tidak

memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai wajib pajak.

Page 31: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

16  

Penghapusan NPWP ini dilakukan apabila utang pajak telah dilunasi, kecuali hasil pemeriksaan

pajak diketahui adanya utang pajak yang tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi karena:

• Wajib pajak orang pribadi telah meninggal dunia tanpa meninggalkan warisan.

• Wajib pajak tidak dapat ditemukan lagi.

• Wajib pajak tidak mempunyai kekayaan lagi.

Penghapusan NPWP bagi wajib pajak wanita kawin. Karena perkawinannya tidak dengan perjanjian

pemisahan harta dan penghasilan, berlakunya sejak awal tahun berikutnya setelah tahun perkawinannya

dilaksanakan dengan ketentuan suami terdaftar sebagai wajib pajak.

8. Surat Pemberitahuan (SPT)

Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) menurut Waluyo, 2007 adalah surat yang digunakan oleh wajib

pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan

atau harta dan kewajiban menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Adapun fungsi SPT dapat dilihat dari wajib pajak, pengusaha kena pajak atau pemotong atau pemungut

pajak adalah sebagai berikut:

a. Fungsi SPT bagi wajib pajak:

• Sarana melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan pajak yang sebenarnya terutang.

• Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui

pemotongan dan pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak.

• Melaporkan pembayaran dari pemotongan dan pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dari

masa pajak, sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

b. Fungsi SPT bagi Pengusaha Kena Pajak:

• Sarana melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan

Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang sebenarnya terutang.

• Melaporkan pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.

Page 32: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

17  

• Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan dan atau melalui pihak lain

dalam satu masa pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Fungsi SPT bagi pemotong atau pemungut pajak:

Fungsi SPT ini adalah sarana melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau

dipungut dan disetor.

9. Pajak Penghasilan

Ditinjau dari pengelompokannya, pajak penghasilan dikategorikan sebagai pajak pusat, tetapi ditinjau

dari sifatnya dikategorikan sebagai pajak subjektif. Dengan pengertian bahwa pajak penghasilan ini

berpangkal atau didasarkan pada subjek pajaknya.

Menurut Mardiasmo, 2002, subjek pajak merupakan orang yang dituju oleh undang-undang untuk

dikenakan pajak. Pajak Penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang

diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Pengertian subjek pajak meliputi orang pribadi, warisan

yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, badan dan bentuk usaha tetap, sebagai berikut:

a. Orang pribadi

Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar

Indonesia.

b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak.

Warisan yang belum terbagi dimaksud merupakan subjek pajak pengganti, menggantikan mereka yang

berhak, yaitu ahli waris. Masalah penunjukan warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak

pengganti dimaksudkan agar pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari warisan tetap dapat

dilaksanakan.

c. Badan

Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha

maupun tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan

lainnya, BUMN atau BUMD dan bentuk apapun. Khusus masalah perkumpulan sebagai subjek pajak

adalah perkumpulan yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk memperoleh penghasilan

Page 33: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

18  

dan atau memberikan jasa kepada anggota. Perkumpulan mencakup pula asosiasi, persatuan,

perhimpunan atau ikatan dari pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang sama.

d. Bentuk Usaha Tetap

Yang dimaksud dengan bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi

yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan

puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak

berkedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia. Bentuk

Usaha Tetap ini mempunyai eksistensi sendiri dan tidak termasuk dalam pengertian badan.

10. Kewajiban Pajak Subjektif

Pajak penghasilan merupakan jenis pajak subjektif yang kewajiban pajaknya melekat pada subjek pajak

yang bersangkutan, artinya kewajiban pajak tersebut tidak dilimpahkan kepada subjek pajak lainnya. Oleh

karena itu, dalam rangka memberikan kepastian hukum, penetuan saat mulai dan berakhirnya kewajiban

pajak subjektif tersebut ditentukan sebagai berikut:

a. Bagi orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, kewajiban pajak subjektifnya dimulai pada

saat ia dilahirkan di Indonesia, sedangkan bagi orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183

(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan atau orang pribadi yang

dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia,

kewajiban perpajakannya dimulai sejak hari pertama orang pribadi tersebut berada di Indonesia atau

berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

b. Bagi badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kewajiban pajak subjektifnya

dimulai pada saat badan tersebut didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia dan berakhir pada

saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat kedudukan di Indonesia.

c. Bagi orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari

183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan badan yang tidak

didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan

Page 34: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

19  

kegiatanmelalui bentuk usaha di Indonesia, kewajiban pajak subjektifnya dimulai pada saat orang

pribadi atau badan tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di

Indonesia (dimulai pada saat bentuk usaha tetap tersebut berada di Indonesia) dan kewajiban pajak

subjektifnya berakhir pada saat tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk

usaha tetap di Indonesia (bentuk usaha tetap tersebut tidak lagi berada di Indonesia).

d. Bagi orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari

183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka 12 (dua belas) bulan dan badan yang tidak didirikan

dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari

Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di

Indonesia, kewajiban pajak subjektifnya dimulai pada saat orang pribadi atau badan menerima atau

memperoleh penghasilan dari Indonesia, dan kewajiban pajak subjektifnya berakhir pada saat tidak lagi

menerima atau memperoleh penghasilan tersebut.

e. Bagi warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak, kewajiban pajak

subjektifnya dimulai pada saat timbulnya warisan yang belum terbagi tersebut, yaitu pada saat

meninggalnya pewaris, sehingga sejak saat itu pemenuhan kewajiban perpajakannya melekat pada

warisan tersebut selesai dibagi kepada ahli warisnya, sehingga sejak saat itu pemenuhan kewajiban

perpajakannya beralih kepada para ahli warisnya.

Apabila kewajiban pajak subjektif orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia hanya

meliputi sebagian dari tahun pajak, maka bagian tahun pajak tersebut menggantikan tahun pajak.

Dapat terjadi orang pribadi menjadi subjek pajak tidak untuk jangka waktu satu tahun pajak penuh,

misalnya: orang pribadi yang mulai menjadi subjek pajak pada pertengahan tahun pajak atau yang

meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya pada pertengahan tahun pajak. Jangka waktu kurang dari

tahun pajak tersebut dinamakan bagian tahun pajak yang menggantikan tahun pajak.

11. Sanksi Pidana

Page 35: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

20  

Pasal 39 Undang-undang KUP menyatakan bahwa seseorang dengan sengaja tidak meyetorkan pajak

yang telah dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara,

diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 6 (enam) tahun dan denda setinggi-tingginya 4 (empat)

kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

12. Objek Pajak

Menurut Mardiasmo, 2002, objek pajak dapat diartikan sebagai sasaran pengenaan pajak dan dasar

untuk menghitung pajak terutang. Yang menjadi objek pajak PPh adalah penghasilan, yaitu setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan

wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun dilihat dari mengalirnya tambahan

kemampuan ekonomis kepada subjek pajak penghasilan dapat dikelompokkan menjadi:

a. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas seperti gaji, honorarium,

penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuari, akuntan, pengacara, dan sebagainya.

b. Penghasilan dari usaha dan kegiatan.

c. Penghasilan dari modal yang berupa harta bergerak ataupun harta tak bergerak seperti bunga deviden,

royalti, sewa, keuntungan penjualan harta atau hak yang tidak dipergunakan untuk usaha, dan lain

sebagainya.

d. Penghasilan lain-lain, seperti: pembebasan utang, hadiah, dan lain sebagainya.

13. Penghasilan Tidak Kena Pajak

Untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak dari wajib pajak orang pribadi dalam negeri,

penghasilan netonya dikurangi jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Besarnya PTKP, yaitu:

• Rp 15.400.000,00 (limabelas juta empat ratus ribu rupiah) untuk diri wajib pajak orang pribadi.

• Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) untuk wajib pajak kawin.

Page 36: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

21  

• Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) untuk tambahan istri yang menerima

penghasilan yang digabung dengan penghasilannya.

• Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) untuk setiap anggota keluarga sedarah

dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya,

paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten

a. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Klaten

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 132/PMK.01/2006 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor: 55/PMK.01/2007 dimana terhitung sejak tanggal 30 Oktober 2007 telah

dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten (disebut KPP Pratama) yang merupakan

penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan PBB (KP PBB) dan Kantor

Page 37: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

22  

Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) dengan wilayah administrasi Kabupaten Klaten yang

tercakup dalam lingkup otoritas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II. Dengan

dibentuknya KPP Pratama Klaten maka KPP Klaten yang sebelumnya melayani wilayah

administrasi Kabupaten Klaten, Sukoharjo dan Wonogiri pecah menjadi KPP Pratama Klaten

dengan wilayah administrasi Kabupaten Klaten dan KPP Pratama Sukoharjo dengan wilayah

administrasi Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri.

b. Struktur organisasi di KPP Pratama Klaten terdiri dari:

1. Kepala Kantor.

2. Subbagian Umum.

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

4. Seksi Pelayanan.

5. Seksi Penagihan.

6. Seksi Pemeriksaan.

7. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

9. Seksi Kelompok Jabatan Fungsional.

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi KPP Pratama berdasarkan uraian di atas:

Kepala Sub Bagian Umum

Kepala Seksi Pengolahan Data da Informasi

Kepala Seksi Pelayanan

Kepala Seksi Penagihan

Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Kepala KPP Pratama

Page 38: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

23  

Gambar III.1

Struktur Organisasi KPP Pratama Klaten

c. Tugas dan Kegiatan

Masing-masing bagian atau seksi dalam struktur organisasi KPP Pratama memiliki tugas dan

kegiatan sendiri-sendiri. Adapun tugas dan kegiatan masing-masing seksi berdasarkan gambar,

yaitu Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah sebagai berikut.

1. Sub Bagian Umum

a) Bagian Kepegawaian

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Bagian Kepegawaian Sub Bagian Umum antara lain:

Menerbitkan Surat Kenaikan Gaji Berkala.

Membuat Usulan Kenaikan Pangkat.

Menerbitkan Surat Izin Cuti.

Mengirimkan pegawai yang menerima panggilan untuk mengikuti diklat-diklat, yang

meliputi Diklat Sistem Administrasi Modern, Diklat Dasar Pemeriksa Pajak, Diklat

Internalisasi Kode Etik Pegawai.

Menyusun dan melaporkan laporan-laporan kepegawaian, meliputi Laporan Daftar

Penyebaran, Laporan Absensi Pegawai, Laporan Kegiatan Kepangkatan dan Daftar

Pejabat yang meninggalkan wilayah kerja pegawai, Laporan Penegakan Disiplin

Pegawai.

b) Bagian Keuangan

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Bagian Keuangan Sub bagian Umum antara lain:

Kepala Seksi Pemeriksaan

Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Kelompok Pejabat Fungsional

Page 39: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

24  

• Membagikan gaji kepada pegawai KPP Pratama.

• Membagikan uang makan kepada pegawai KPP Pratama.

• Menyusun dan melaporkan laporan-laporan yang menjadi tanggung jawab Bagian

Keuangan.

• Menyusun daftar permintaan lembur bagi pegawai yang lembur.

c). Bagian Rumah Tangga

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Bagian Rumah Tangga Sub Bagian Umum antara

lain sebagai berikut:

1) Melakukan inventarisasi (pemisahan) barang-barang inventaris milik KPP Pratama, dan

melakukan perekaman inventaris dan penghapusan Barang Milik Negara pada KPP

Pratama.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Merupakan gabungan dari seksi DAI dan Seksi Penerimaan, Peralihan dari Seksi

Penerimaan dan Keberatan pada KPP, Subsie penerimaannya beralih ke Seksi PDI, sedangkan

Subsie Keberatannya ditangani oleh Kantor Wilayah (Kanwil) modern. Tugas-tugas yang

dilaksanakan oleh Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) antara lain sebagai berikut:

a. Membatu instalasi aplikasi e-NPWP di Seksi Ekstensifikasi.

b. Melakukan pendaftaran Wajib Pajak secara massal dan pencetakan Kartu NPWP dengan

aplikasi PWPM dan e-NPWP.

c. Melakukan perekaman mutakir dan NIR (Nilai Indikasi Rata-rata) untuk penetapan NJOP

PBB tahun berikutnya.

Page 40: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

25  

d. Melakukan simulasi perhitungan pokok ketetapan PBB tahun berikutnya.

e. Melakukan perekaman SPT Masa dan SPT Tahunan.

f. Menyimpan data-data informasi perpajakan untuk keperluan penyajian data.

g. Membantu seksi lain jika mengalami kesulitan/kerusakan pada komputer.

h. Mengawasi pemasangan jaringan dan perangkat komputer yang dilakukan oleh pihak ketiga.

i. Memberikan aplikasi e-SPT PPN versi terbaru kepada Wajib Pajak dan membantu proses

pelaporan jika mengalami kesulitan.

j. Membuat Laporan Penerimaan PBB dan BPHTB.

k. Melakukan persipan hardware dan software sehubungan dengan kegiatan cetak.

l. Membantu Seksi Pelayanan dalam mencetak label SPT Tahunan.

m. Melakukan penataan IP address untuk jaringan komputer, dan melakukan perekaman data

objek PBB berdasarkan permohonan Wajib Pajak.

3. Seksi Pelayanan

Merupakan perubahan nama dari Seksi Tata Usaha Perpajakan (TUP) pada KPP dan Seksi

Penetapan KPPBB. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan antara lain sebagai

berikut:

a) Menerbitkan Kartu NPWP dan PKP bagi Wajib Pajak baru.

b) Menatausahakan formulir SPT Tahunan PPh dalam rangka persiapan pengiriman SPT

Tahunan kepada Wajib Pajak.

c) Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP).

d) Memberikan jawaban permintaan konfirmasi dan klarifikasi data dari KPP lain.

Page 41: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

26  

4. Seksi Penagihan

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh seksi Penagihan antara lain sebagai berikut:

a) Melaksanakan pencabutan STTS PBB Tahun Pajak sebelumnya.

b) Melaksanakan Konfirmasi STTS PBB Tahun Pajak sebelumnya dalam sektor perkotaan.

c) Melakukan pemanggilan dan himbauan pembayaran tunggakan pajak.

d) Bedah tunggakan Wajib Pajak.

e) Melakukan penagihan aktif terhadap tunggakan pajak yang telah jatuh tempo.

f) Menyusun data 100 besar tunggakan PBB untuk dilaporkan.

5. Seksi Pengawasan dan konsultasi

Merupakan gabungan dari Seksi PPh Orang Pribadi, PPh Badan, PPh Putpot, dan PPN.

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pengawasan dan Konsultasi antara lain sebagai

berikut:

a) Pembuatan profil Wajib Pajak.

b) Pembuatan ikhtisar Wajib Pajak.

c) Penyelesaian Permohonan Pemindahbukuan Wajib Pajak.

d) Pengawasan terhadap mekanisme dan tatacara pembayaran penyetoran maupun

pelaporannya termasuk dalam penerapan aturan-aturan perpajakannya.

6. Seksi Pemeriksaan

Merupakan peralihan dari Tata Usaha/Administrasi Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan

Pajak. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pemeriksaan antara lain sebagai berikut:

Page 42: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

27  

a) Menyusun rencana kerja.

b) Menyusun dan mengkoordinasikan Daftar Nominatif WP yang akan diperiksa.

c) Menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP) dan mendistribusikannya ke Seksi

Fungsional.

d) Melaksanakan pengawasan, pelaksanaan jadwal pemeriksaan sesuai dengan rencana kerja

yang telah ditetapkan.

e) Melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan.

f) Memproses permohonan SPT LB Wajib Pajak Patuh.

g) Melakukan administrasi pemeriksaan pajak lainnya.

h) Menyusun laporan atau surat tanggapan atas permasalahan yang berkaitan dengan Seksi

Pemeriksaan.

i) Menyusun laporan-laporan Seksi Pemeriksaan.

j) Mengadministrasikan berkas laporan hasil pemeriksaan.

7. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Merupakan peralihan dari Seksi Pendataan dan Penilaian pada Kantor Pajak Bumi dan

Bangunan (KPPBB). Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

antara lain sebagai berikut:

a) Menyampaikan Usulan Surat Keputusan Klasifikasi dan Besarnya NJOP sebagai dasar

penetapan PBB.

b) Menyampaikan usulan besarnya Standar Investasi Tanaman (SIT) Perkebunan ke Kanwil

DJP Jawa Tengah II.

c) Membuat Laporan Data Potensi Wilayah KPP Pratama.

Page 43: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

28  

d) Menyelesaikan Laporan NJOP PBB.

e) Menyelesaikan pemberian NPWP OP melalui Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah.

f) Membuat Laporan Kegiatan penerbitan NPWP Ekstensifikasi WP OP karyawan KPP

Pratama.

8. Kelompok Pejabat Fungsional

Merupakan peralihan dari Fungsional Pemeriksa di Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan

Pajak. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Fungsional antara lain sebagai berikut:

a) Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak (SPPP) kepada Wajib Pajak.

b) Menyelesaikan pemeriksaan SPPP dengan diterbitkan Laporan Pemeriksaan Pajak.

d. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen

Perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat.

2. Misi

Menghimpun pembiayaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang

kemandirian pembiayaan Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat

efektivitas dan efisiensi.

Page 44: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

29  

e. Wilayah Administrasi KPP Pratama Klaten

Wilayah administrasi KPP Pratama Klaten mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Klaten

yang terdiri dari 26 kecamatan. Gambaran selengkapnya dapat dilihat dalam tabel II.1 di bawah

ini:

Tabel III.1

Wilayah Administrasi KPP Pratama Klaten

No Kecamatan Luas Wilayah

Jumlah Jumlah Wajib

Pajak

Proporsi

Penduduk OP Badan

OP : jmlh

penduduk

1 Bayat 3,943 63,702 1,040 37 2%

2 Cawas 3,447 65,969 1,417 42 2%

3 Ceper 2,445 63,558 2,014 171 3%

4 Delanggu 1,878 43,985 1,998 111 5%

5 Gantiwarno 2,564 40,527 1,105 40 3%

6 Jatinom 3,553 54,374 1,247 46 2%

7 Jogonalan 2,670 57,673 1,476 84 3%

8 Juwiring 2,979 61,002 1,370 49 2%

9 Kalikotes 1,300 36,896 816 63 2%

10 Karangnongko 2,674 38,226 698 28 2%

11 Karanganom 2,406 49,098 1,293 45 3%

12 Karangdowo 2,923 50,881 799 25 2%

No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah

Jumlah Wajib

Pajak

Proporsi

Penduduk OP Badan OP : jmlh

Page 45: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

30  

penduduk

13 Kebonarum 966 21,284 546 23 3%

14 Kemalang 5,166 34,428 485 23 1%

15 Klaten Selatan 1,444 40,870 2,423 176 6%

16 Klaten Tengah 890 43,721 3,226 409 7%

17 Klaten Utara 1,038 41,629 3,529 406 8%

18 Manisrenggo 2,696 41,589 835 33 2%

19 Ngawen 1,697 44,100 1,477 107 3%

20 Pedan 1,917 48,767 1,352 96 3%

21 Polanharjo 2,384 45,726 1,589 54 3%

22 Prambanan 2,443 49,075 1,613 95 3%

23 Trucuk 3,381 81,574 1,812 78 2%

24 Tulung 3,200 54,374 1,181 34 2%

25 Wedi 2,438 55,212 1,563 82 3%

26 Wonosari 3,114 62,212 1,616 40 3%

Jumlah 65,556 1,290,452 38,520 2,397 3%

Sumber : BPS Kab. Klaten 2009 dan Master File WP

f. Potensi Perpajakan di Kabupaten Klaten

Sumber daya yang berpotensi untuk dijadikan basis pajak adalah:

Tabel III.2

Basis Pajak KPP Pratama Klaten

Page 46: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

31  

No Sumber daya Sumber Penerimaan Pajak

1 Luas lahan yang dapat dikenakan

PBB

PBB dan BPHTB

2 Kepala Keluarga PBB dan PPh OP

3 Tenaga Kerja PPh OP

4 Dunia Usaha PPh Badan dan PPN

Sumber : Seksi PDI KPP Pratama Klaten

Hasil pemetaan terhadap sumber daya tersebut, Kabupaten Klaten memiliki potensi perpajakan

sebagaimana digambarkan di bawah ini:

1) Luas Lahan

Luas lahan yang berpotensi untuk dikenakan PBB serta realisasi luas lahan yang telah

dikenakan PBB Dari luas wilayah 65.556 Ha, luas lahan potensi PBB sekitar 59.788 Ha,

sementara realisasi dari luas tersebut yang telah dikenakan PBB 59.464 Ha (99.46%).

2) Kepala Keluarga

Jumlah penduduk Kabupaten Klaten pada keadaan per 1 Januari 2008 adalah 1.293.242

jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga adalah 336.588. Potensi perpajakan yang dapat digali

dari jumlah kepala keluarga tersebut adalah 178.817 kepala keluarga yang tidak dikategorikan

sebagai keluarga miskin. Dari jumlah keluarga yang tidak miskin tersebut, tercatat sebagai

wajib pajak hanya 38.520 orang (21,54%).

3) Tenaga Kerja

Page 47: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

32  

Sumber daya berikut yang berpengaruh terhadap penerimaan pajak adalah jumlah tenaga

kerja baik yang bekerja sebagai PNS-Anggota TNI/POLRI-pegawai BUMN/BUMD maupun

pegawai Koperasi dan BUMS.

4) Dunia Usaha

Sektor dunia usaha umumnya memiliki kontribusi yang signifikan bagi perkembangan

penerimaan negara dari sektor pajak melalui berbagai kewajiban perpajakan berupa Pajak

Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

(PPn BM) serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Meterai dan Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB).

B. LAPORAN KERJA MAGANG

1. Aktivitas Magang

Aktivitas di tempat magang meliputi berbagai kegiatan diantaranya: membantu dalam merekam

SPT, menginput data wajib pajak, meneliti SPT yang sudah direkam melalui dropbox. Selain itu,

membantu dalam membukukan DHKP dan STTS untuk Pajak Bumi dan Bangunan, memasukan data

pemohon NPWP, membuat surat undangan yang ditujukan untuk sosialisasi maupun surat

pemberitahuan kepada wajib pajak.

Penulis juga diajarkan untuk merekam tanda terima di dropbox, mencetak daftar nominatif dan

masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan penulis di tempat magang.

Penulis juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi perpajakan, seperti: mengikuti kampanye

perpajakan di jalan-jalan, mengikuti seminar yang ditujukan kepada wajib pajak yang kurang

memahami cara pengisian SPT. Selain itu, penulis juga mengikuti jalan sehat yang tujuannya untuk

menyebarkan pamflet, brosur, aerta souvenir kepada masyarakat.

Page 48: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

33  

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan setiap tahun. Tujuannya agar masyarakat peduli akan pajak

dan sadar akan pentingnya membayar pajak.

2. Jadwal Magang

Jadwal magang dimulai pada tanggal 01 Februari 2010 sampai dengan 31 Maret 2010. Dalam 1

minggu, penulis masuk selama 5 hari, senin hingga jumat. Kegiatan dimulai pukul 07.30-15.30.

C. PEMBAHASAN

1. Bagaimanakah tingkat kesadaran Wajib Pajak orang pribadi khususnya pegawai negeri sipil di

KPP Pratama Klaten dalam membuat NPWP?

Beberapa upaya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan kesadaran wajib

pajak orang pribadi maupun badan dalam pembuatan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Upaya-

upaya tersebut dilakukan agar wajib pajak mengetahui pentingnya NPWP dalam kegiatan perpajakan.

Selain itu, agar memudahkan pegawai pajak atau fiskus dalam mengolah data wajib pajak sehubungan

dengan kegiatan administrasi perpajakan. Cara-cara yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak untuk

meningkatkan pendaftar NPWP, antara lain:

a) Melakukan kerjasama atau MoU dengan Bank-Bank, instansi pemerintah, BUMN maupun BUMD.

Selain sebagai identitas wajib pajak dan alat untuk mempermudah dalam kegiatan perpajakan,

Nomor Pokok Wajib Pajak juga dapat digunakan untuk pengajuan kredit di Bank, pembuatan

rekening Koran di Bank, pembuatan paspor, mengikuti lelang di instansi pemerintah, BUMN dan

BUMD. Sehingga wajib pajak yang ingin mengajukan kredit atau membuat rekening Koran dan

sebagainya harus memiliki NPWP. Kesempatan tersebut digunakan Direktorat Jenderal Pajak untuk

meningkatkan jumlah pendaftar NPWP. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pajak melakukan

kerjasama dengan lembaga-lembaga yang mengurusi hal-hal tersebut.

Page 49: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

34  

b) Peraturan UU No 16 Tahun 2007 tentang pembuatan NPWP secara masal

Tahun 2007, mulai diberlakukan pendaftaran NPWP secara masal. Ini merupakan program

Direktorat Jenderal Pajak agar wajib pajak yang tidak ada waktu (sibuk), maupun wajib pajak yang

malas mengurusi segala persyaratan dalam membuat NPWP dapat melakukan pendaftaran secara

masal.

c) Meningkatakan pelayanan dalam pembuatan NPWP

Pendaftaran NPWP dapat dilakukan dengan membuka situs Direktorat Jenderal Pajak. Langkah-

langkahnya adalah:

• Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di internet dengan alamat www.pajak.go.id .

• Selanjutnya memilih menu e-Reg (Electronic Registration).

• Pilih menu “buat account baru” dan mengisi kolom sesuai yang diminta.

• Setelah itu akan muncul “formulir regestrasi wajib pajak orang pribadi”. Lalu mengisi sesuai

dengan kartu tanda penduduk yang dimiliki.

• Setelah itu wajib pajak akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sementara yang

berlaku selama 30 hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SKT sementara tersebut sebagai bukti

bahwa wajib pajak telah terdaftar sebagai wajib pajak terdaftar.

• Wajib pajak menandatangani formulir registrasi, kemudian dapat dikirimkan atau disampaikan

langsung bersama SKT sementara tersebut. Setelah itu, wajib pajak akan menerima kartu NPWP

dan SKT asli.

Persyaratan untuk memiliki NPWP, yaitu cukup dengan mengisi formulir pendaftaran dan

menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP), atau paspor bagi orang asnig. Pembuatan NPWP dan

semua pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak tanpa dipungut biaya atau gratis.

d) Melakukan penyisiran

Wajib pajak yang belum memiliki NPWP, akan didatangi oleh pegawai pajak. Biasanya, wajib

pajak yang didatangi tersebut wajib pajak yang memiliki usaha sendiri maupun wajib pajak yang

bekerja di sebuah instansi. Cara-cara tersebut telah diterapkan di KPP Pratama Klaten. Oleh karena

Page 50: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

35  

itu, menurut data terlampir, dari tahun 2007-2009, jumlah wajib pajak terdaftar semakin meningkat.

Berikut tabel jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar di KPP Pratama Klaten:

TABEL III.3

Tabel Jumlah Wajib Pajak Terdaftar di KPP Pratama Klaten

Wajib Pajak Terdaftar

2007 2008 2009 Kenaikan

2007-2008

2008-2009

(a) (b) (c) (b) : (a) (c) : (b) Pusat 7.202 20.362 37.827 282,72% 185,77%

Cabang 527 676 694 128,27% 102,66% total 7.729 21.038 38.521 272,18% 183,10%

Sumber: Data seksi pelayanan KPP Pratama Klaten

Berdasarkan tabel di atas, tahun 2007 ke tahun 2008 jumlah wajib pajak terdaftar mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Ini dikarenakan, pada awal tahun 2008 mulai diberlakukannya

pendaftaran NPWP secara masal dan juga awal beroperasinya Mobile Tax Unit. Mobile Tax Unit

merupakan fasilitas pelayanan perpajakan dengan cara mendatangi wajib pajak. Sehingga, wajib

pajak yang bertempat tinggal jauh dari tempat pendaftaran NPWP, dapat mendaftar di Mobile Tax

Unit tersebut. Karena cara kerja Mobile Tax Unit adalah dengan keliling ke daerah-daerah diseluruh

kecamatan kabupaten Klaten terutama daerah-daerah yang jauh dari KPP Pratama Klaten. Dari

tahun ke tahun jumlah pendaftar NPWP di KPP Pratama Klaten semakin meningkat. Ini menunjukan

bahwa upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam pembuatan

NPWP cukup berhasil. Berikut adalah grafik peningkatan jumlah pendaftar NPWP di wilayah

Klaten:

Page 51: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

36  

GRAFIK III.2

Grafik Pendaftar NPWP di KPP Pratama Klaten

2. Apakah pengaruh jumlah pendaftar NPWP terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP

Pratama Klaten?

Sesuai dengan salah satu misi Direktorat Jenderal Pajak, yaitu meningkatkan penerimaan pajak,

maka KPP Pratama Klaten juga memiliki misi untuk menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor

pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-undang

perpajakan dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Berikut adalah tabel penerimaan pajak penghasilan

di KPP Pratama Klaten tahun 2007-2009:

TABEL III.4

Tabel Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Klaten

Pajak 2007 2008 2009 Kenaikan

Page 52: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

37  

penghasilan 2007-2008

2008-2009

(a) (b) (c) (b) : (a) (c) : (b)

Realisasi 23.782.832.834 46.518.397.121 50.476.440.855 195,59% 108,50% Sumber: Data seksi pelayanan KPP Pratama Klaten

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, KPP Pratama Klaten dapat dikatakan berhasil dalam

memenuhi target penerimaan pajaknya, khususnya pajak penghasilan. Ini dapat dibuktikan dengan

meningkatnya jumlah penerimaan pajak penghasilan dari tahun 2007-2009 mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut sebanding dengan bertambahnya jumlah pendaftar NPWP yang dari tahun ke

tahun juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, jumlah wajib pajak terdaftar sebesar 21.038

orang, mengalami peningkatan sebesar 272,19% dari tahun 2007. Penerimaan pajak penghasilan tahun

2008 juga mengalami peningkatan sebesar 195,59%. Begitu juga dengan tahun 2009, mengalami

kenaikan sebesar 183,10% dari tahun 2008 dan penerimaan pajak penghasilannya naik sebesar

108,50%. Kenaikan jumlah wajib pajak sebanding dengan kenaikan total penerimaan pajak

penghasilan yang dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik peningkatan

penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Klaten

Grafik III. 3

Page 53: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

38  

Grafik Penerimaan Pajak KPP Pratama Klaten

Selain itu faktor yang mempengaruhi kenaikan penerimaan pajak, khususnya pajak penghasilan

antara lain:

• Penggalian potensi Account Representatif

Di KPP, mempunyai petugas khusus yang berkewajiban membantu para wajib pajak dalam

kegiatan administrasi perpajakan. Sehingga wajib pajak dapat bertanya atau berkonsultasi

mengenai perpajakan kepada petugas tersebut. Petugas tersebut sering disebut dengan Account

Representative (AR). Penggalian potensi AR ini bertujuan agar meningkatkan penerimaan pajak.

• Pertumbuhan Ekonomi

Semakin berkembangnya ekonomi di Indonesia, semakin mempengaruhi total penerimaan pajak.

Karena tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat juga akan semakin tinggi maka jumlah pajak

yang akan dibayar oleh masyarakat juga akan semakin tinggi.

• Semakin tinggi tingkat pelayanan yang diberikan

Pelayanan yang diberikan Direktorat Jenderal Pajak kepada wajib pajak juga dapat

mempengaruhi naiknya penerimaan pajak. Contoh: mulai beroperasinya Mobile Tax Unit,

pendaftaran NPWP secara on –line, Drop box, serta adanya penyuluhan dan sosialisasi perpajakan.

Page 54: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

39  

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab III, tentang tingkat kesadaran masyarakat kabupaten Klaten dalam

mendaftarkan diri untuk membuat NPWP serta pengaruh jumlah pendaftar NPWP terhadap total

penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Klaten, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1) Tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Klaten untuk membuat NPWP dari tahun ke tahun,

khususnya dari tahun 2007 sampai tahun 2009 selalu meningkat. Meskipun kenaikan tidak terlalu

signifikan tetapi ini telah mencapai target yang diharapkan oleh KPP Pratama Klaten. Peningkatan

tersebut dipengaruhi oleh bebeapa faktor. Salah satunya dengan fasilitas dan program-program yang

diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada masyarakat. Kemudahan tata cara pembuatan NPWP

juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi peningkatan jumlah wajib pajak yang ber-NPWP.

Selain itu peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, tentang

pembuatan NPWP secara masal juga mampu meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam mendaftarkan

diri sebagai wajib pajak yang ber-NPWP.

2) Peningkatan jumlah pendaftaran NPWP juga menyebabkan jumlah penerimaan pajak penghasilan

meningkat. Karena wajib pajak yang telah memiliki NPWP juga berkewajiban melaporkan,

menyampaikan serta membayar pajak, oleh sebab itu total penerimaan pajak dari tahun 2007-2009

meningkat. Oleh sebab itu, salah satu faktor meningkatnya penerimaan pajak, yaitu meningkatnya

jumlah pendaftar NPWP. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi meningkatnya

Page 55: TINJAUAN PENINGKATAN PENDAFTAR NPWP TERHADAP …/Tinjauan...increasing the drop box number, utilizing the e-reg NPWP and etc, sustainable socialization to the society, and keeping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

40  

jumlah penerimaan pajak. Misalnya: penggalian potensi dari account representative, kerjasama antara

pihak KPP dengan Bank dan instansi pemerintah lainnya, serta fasilitas maupun peraturan perundang-

undangan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

B. SARAN

Dari pembahasan Bab III, maka penulis dapat memberikan rekomendasi atau saran-saran sebagai

berikut:

1. Pelayanan pajak di KPP Pratama Klaten lebih ditingkatkan agar setiap tahun jumlah pendaftar NPWP

serta jumlah penerimaan pajak selalu meningkat. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam

meningkatkan pelayanan, yaitu memperbanyak Mobile Tax Unit (MTU), Memperbanyak dropbox,

pelayanan Account Representatif (AR) yang ramah dan baik, mengadakan sosialisasi dan penyuluhan

kepada masyarakat terutama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah yang jauh dari KPP Pratama

Klaten.

2. Mengoptimalisasikan kinerja dari para pegawai pajak. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap

kegiatan yang dilakukan di KPP Pratama Klaten. Semakin optimal kinerja pegawai pajak, semakin

tinggi tingkat pencapaian target yang diharapkan dalam hal penerimaan pajak penghasilan. Ada

beberapa cara dalam megoptimalisasikan kinerja pegawai pajak, misalnya dengan memberikan prestasi

bagi karyawan yang memiliki kinerja cukup baik.