tingkat pengetahuan remaja putri kelas x … · wanita setelah kanker paru. laporan who tahun 2005,...

69
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Reni Retno Riana NIM B12149 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: phamminh

Post on 29-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X

TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Reni Retno Riana

NIM B12149

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

i

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X

TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Reni Retno Riana

NIM B12149

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

ii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

iii

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Tingat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Tentang

Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 4 Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah

ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti,M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta dan selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

3. Bapak Suratno, S.Pd., M.Pd , selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Surakarta,

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan

penelitian

4. Siswi kelas X SMK Negeri 4 Surakarta yang bersedia menjadi responden

5. Seluruh dosen dan staff prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.Semoga

Karya Tulis Ilmah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 11 Juli 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

v

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Reni Retno Riana

B12149

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X

TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

xi + 54 halaman + 22 lampiran + 6 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang :Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita

baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar

237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sedangkan berdasarkan data

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati

urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%),

disusul kanker leher rahim (11,78%)(YKI, 2013). Sejumlah studi memperlihatkan

bahwa deteksi dini kanker payudara dapat memberikan harapan hidup.Kanker

payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan sadari, pemeriksaan

klinik dan pemeriksaan mammografi.Deteksi dini dapat menekan angka kematian

sebesar 25-30%.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang

deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori baik,

cukup, kurang dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan.

Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif,

lokasi dan waktu penelitian di SMK Negeri 4 Surakarta pada bulan Oktober 2014

sampai bulan Juni 2015, populasi 366 remaja putri, pengambilan sampel dengan

menggunakan quota sampling sehingga yang diperoleh 79 remaja putri.

Instrument penelitian menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan bantuan

SPSS for windows.Tehnik analisa univariat dengan distribusi frekuensi.

Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 79 Remaja Putri Tentang Deteksi

Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 4 Surakarta, nilai mean 22,43, standar

deviasi 3,346 yang berpengetahuan baik 13 remaja putri (16,46%),

berpengetahuan cukup 52remaja putri (65,82%), dan berpengetahuan kurang 14

remaja putri (17,72%). Adapun informasi yang didapatkan berupa dari media

massa 16 responden (20,25%), guru 9 responden (11,39%), teman 12 responden

(15,19%), buku 13 responden (16,46%).

Kesimpulan : Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan

Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara terbanyak pada kategori

cukup yaitu 52 remaja putri (65,82%).

Kata kunci : Pengetahuan, Remaja, Kanker Payudara.

Kepustakaan : 26 literatur (tahun 2005-2015).

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

vi

MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan

(QS. Al-Insyiroh : 6)

2. Optimis adalah kunci untuk mencapai sebuah kesuksesan

3. Jadikan setiap langkah kita sebagai ibadah maka Insyaallah, Allah akan

memberikan kebarokahan.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis

persembahkan :

1. Bapakku tercinta Supriadi dan ibuku tercinta Suratni yang

telah mendukung dan memberikan do’a disetiap langkahku

serta selalu memberikan yang terbaik buatku

2. Kakakku tercinta Nita Nur Khasanah dan adikku tercinta

Elok Setiowati dan Dimas Maulana Prasetyo yang telah

memberikan support kepadaku

3. Buat dosen-dosen KH khususnya buat bu Retno dan Bu

Annisaul, terimakasih telah membimbing saya dengan sabar

dan teliti

4. Mas Nugroho Adi Sanjaya,S.Pd yang selama ini telah

mendukung , memberikan semangat dan do’anya dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

5. Teman-temanku tersayang Anna, Miranti, Nana, Mita,

Putri, Suprihatin dan semua teman-temanku yang telah

membantu dan memberikan support dalam pembuatan

Karya Tulis Ilmiah ini

6. Almamater STIKes Kusuma Husada Surakarta tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

vii

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ...................................................................................... 7

B. Kerangka Teori..................................................................................... 30

C. Kerangka Konsep ................................................................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 33

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 35

E. Definisi Operasional............................................................................. 35

F. Instrumen Penelitian............................................................................. 36

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

ix

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 40

I. Etika Penelitian .................................................................................... 42

J. Jadwal Penelitian .................................................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Gambaran Umum Tempat Penelitian

b. Hasil Penelitian

c. Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Langkah-langkah SADARI ............................................................... 23

Tabel 3.1 Definisi operasional tingkat pengetahuan deteksi dini kanker

Payudara ....................................................................................... 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner ........................................................................... 37

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan informasi ................................. 45

Tabel 4.2 Nilai mean, standart deviasi, minimum dan maximum ................ 45

Tabel 4.3 Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini

kankerpayudara di SMK Negeri 4 Surakarta ............................................ 46

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi payudara wanita .......................................................... 18

Gambar 2.6 Kerangka Teori .......................................................................... 30

Gambar 2.7 Kerangka Kosep ........................................................................ 31

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 11.Pedoman Penskoran

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Kuesioner Penelitian

Lampiran 16. Pedoman Penskoran

Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 18.Distribusi Responden Berdasarkan Informasi

Lampiran 19. Tabel Nilai r Product Moment

Lampiran 20. Perhitungan Prosentase

Lampiran 21.Dokumentasi Penelitian

Lampiran 22. Lembar konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap 11 menit

ada 1 orang penduduk dunia yang meninggal karena kanker, setiap 3 menit

ada 1 penderita kanker baru (Rasjidi, 2009). Di Indonesia, tiap tahun

diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti

dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru

setiap tahunnya. Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien

rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim

(11,78%) (YKI, 2013). Menurut Prof. Dr. dr. Sarjadi, Sp.PA, salah satu dosen

Fakultas Kedokteran Undip yang juga merupakan pakar peneliti penyakit

kanker, ada 150-160 orang penderita baru penyakit kanker di Jawa Tengah

dari setiap 100.000 penduduk yang ada setiap tahunnya, dan yang telah

tertangani secara medis hanya sekitar 25% dari jumlah keseluruhan.

Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum

wanita, yang bersumber dari sel-sel dalam jaringan payudara yang

berkembang dalam keadaan tidak terkendali. Menurut Shadine (2012) kanker

payudara atau istilah medisnya carsinoma mammae adalah penyebab utama

kematian wanita berusia 40-45 tahun, serta penyebab terbesar kedua kematian

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

2

wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan

penderita kanker payudara mencapai 1.150.000 orang 700.000 diantaranya

tinggal di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan data

Globocan, Internasional Agency for research on cancer (IARC) (2002),

didapatkan insiden kanker payudara di Indonesia sebesar 26 per 100.000

perempuan (Olfah, dkk, 2013).

Menurut WHO (World Health Organization), setiap tahun terdapat 7 juta

penderita kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker

payudara. Data menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita

usia 50 tahun keatas, sedangkan 6% diantaranya kurang dari 40 tahun. Namun

sekarang banyak juga wanita yang berusia di bawah 30 tahun terkena kanker

payudara (Suryaningsih dan Bertania, 2009).

Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat cepat

dari masyarakat tradisional berubah menjadi modern sehingga merubah nilai-

nilai, norma-norma dan gaya hidup mereka. Berbagai hal tersebut

meningkatkan kerentanan remaja terhadap berbagai macam penyakit.

Menurut Shadine (2012), resiko kanker payudara dapat meningkat dan

dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat, misalnya kurang berolahraga,

merokok, mengkonsumsi alkohol, dan makan makanan yang berlemak.

Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi dini kanker payudara dapat

memberikan harapan hidup. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini

dengan pemeriksaan sadari, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan

mammografi.Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

3

(Nugroho, 2012). Maka sangatlah penting bagi remaja putri untuk mengetahui

informasi tentang deteksi dini kanker payudara agar tidak terjadi

keterlambatan pasien untuk datang ke dokter.

Hasil studi pendahuluan pada tanggal 13 Oktober 2014, terdapat 412

remaja di SMK Negeri 4 Surakarta, 366 diantaranya adalah remaja putri.

Setelah dilakukan tanya jawab kepada 15 remaja putri kelas X di SMK Negeri

4 Surakarta tentang deteksi dini kanker payudara sejumlah 5 pertanyaan

didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja dapat menjawab 3

soal, 4 remaja dapat menjawab 2 soal, dan 5 remaja dapat menjawab 1 soal

(Data primer, 2014).

Berdasarkan studi pendahuluan tersebut masih terdapat wanita yang belum

memahami tentang deteksi dini kanker payudara. Penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas

X Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri kelas

X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta?”

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini

kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi

dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi

dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi

dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori

kurang.

d. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat pengetahuan remaja

putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4

Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Remaja Putri

Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan

tentang deteksi dini kanker payudara.

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman

nyata dalam melaksanakan penelitian.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

5

3. Bagi Institusi Pendidikan

a. Bagi SMK Negeri 4 Surakarta

Diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tetang deteksi

dini kanker payudara

b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan bacaan serta

menambah pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh:

1. Dwi Wahyuni (2012) dari STIKes Kusuma Husada dengan judul

“Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di

Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwano Kecamatan Jatipuro

Kabupaten Karanganyar”. Jenis atau desain penelitian menggunakan

deskriptif kuantitatif, sampel yang digunakan adalah remaja putri, teknik

pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh dan teknik analisis

data menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini tingkat

pengetahuan tentang kanker payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa

Jatiwano Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar pada kategori baik

18,75%, kategori cukup 68,75%, dan kategori kurang 12,5%.

2. Nurhayati Yunus (2013) dari Universitas Negeri Gorontalo dengan judul

“Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara

Sendiri (SADARI) Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA N 9

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

6

Gorontalo”. Jenis atau desain penelitian menggunakan deskriptif

kuantitatif, sampel yang digunakan adalah remaja putri kelas X dan XI dan

teknik analisis ata menggunakan univariate. Hasil penelitian ini Gambaran

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI) Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA N 9 Gorontalo

pada kategori baik 21,9%, kategori cukup 73,3%, dan kategori kurang

4,8%.

3. Susilowati (2013) dari STIKes Kusuma Husada dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Deteksi Dini Kanker

Payudara di Dusun Macanmati KecamatanGesi Kabupaten Sragen”. Jenis

atau desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif, sampel yang

digunakan adalah Wanita Usia Subur (WUS), teknik pengambilan sampel

menggunakan simpel random sampling dan teknik analisis data

menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini Tingkat Pengetahuan

Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun

Macanmati KecamatanGesi Kabupaten Sragen pada kategori baik 2,17%,

kategori cukup 53,66%, dan kategori kurang 23,17%.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraanterjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup

dalam kawasan kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu berarti sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang lebih

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang telah

diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

8

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan obyek yang dapat diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.Orang telah

faham terhadap obyek atau materi yang harus dapat dijelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat juga diartikan sebagai

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya

dalam kontak situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu obyek kedalam komponen, tetapi masih didalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara yang lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

9

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formasi baru dari

formasi-formasi yang telah ada.Misalnya dapat menyusun, dapat

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau obyek, penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

antara lain:

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu

yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan

diperlukan untuk mendapat informasi. Pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi

(Wawan dan Dewi, 2010).

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

10

2) Pengalaman

Disini dikaitkan dengan umur dan pendidikan inividu,

maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalamannya

akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka

pengalamannya akan semakin banyak (Notoatmodjo, 2007).

3) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan,

ekonomi akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga

(Notoatmodjo, 2007).

4) Umur

Menurut Huclok (1998) yang dikutip dalam Wawan dan Dewi

(2010) semakin cukup umur, tingkat kamatangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa dipercaya

dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.

5) Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira

sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut

(Notoatmodjo, 2007).

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

11

6) Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003)

lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku

orang atau kelompok (Wawan dan Dewi, 2010).

7) Informasi

Informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah

tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media

misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat

meningkatkan pengetahuan seseorang (Wied Hary A,1996 dalam

Hendra AW, 2008)

d. Cara Memperolah Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), untuk mengetahui rasa ingin

tahunya manusia menggunakan berbagai macam cara untuk

memperoleh kebenaran yaitu:

1) Cara Coba Salah (trial and error)

Cara yang paling tradisional yang pernah digunakan oleh

manusia dalam memperolah ilmu pengetahuan adalah melalui cara

coba salah atau dengan kata lain “Trial and Error”. Cara ini

merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya

pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba, bila satu cara

tidak berhasil dicoba cara lain.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

12

2) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi tidak disengaja

oleh orang yang bersangkutan.

3) Cara kekuasaan (otoritas)

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak.Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan secara turun

temurun dari generasi ke generasi berikutnya.Pengetahuan

diperolah berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi,

otoritas pemerintah, otoritas pemimpin, agama maupun ahli ilmu

pengetahuan.

4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang paling Bik, maksud pepatah ini

bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman itu merupakan cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Pengetahuan dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembai pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

13

5) Cara Akal Sehat

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini

berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau

menuruti nasehat orang tuanya, atau agar anak disiplin

menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,

misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara mengukum

anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori atau

kebenaran. Bahwa hukuman adalah merupakan metode (meskipun

bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. Pemberian hadiah

dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang

masih dianut olah banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam

konteks pendidkan.

6) Melalui jalan fikiran (Induksi dan Deduksi)

Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan

menggunakan jalan fikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak

langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dan

dicari hubungannya, sehingga dapat dibuat kesimpulan.

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi

(2010) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan interprestasikan

dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

14

1) Baik : Hasil Prosentase 76%-100%

2) Cukup : Hasil Prosentase 56%-75%

3) Kurang: Hasil Prosentase >56%

2. Remaja

a. Pengertian

Remaja berasal dari kata adolescence (Inggris), berasal dari bahasa

latin “adolescere” yang berarti tumbuh atau tumbuh ke arah

kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya

kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis

(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

Menurut WHO masa remaja merupakan masa perubahan atau

peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana pada masa

itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi

sehingga memengaruhi terjadinya perubahan-perubahan

perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial

(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

b. Batasan usia remaja

Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya

setempat. Ditinjau dari bidang kesehatan WHO, masalah yang

dirasakan paling mendesak berkaitan dengan masalah remaja adalah

kehamilan dini. Berangkat dari masalah pokok ini, WHO menetapkan

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

15

batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja

(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

Definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan

adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin. Sementara

itu, menurut BKKBN (2006) (Direktorat Remaja dan Perlindungan

Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10-21 tahun

(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

c. Tahapan Perkembangan Remaja

Menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012), tahapan

perkembangan remaja berdasarkan umur ada 3, yaitu:

1) Masa remaja awal (10-12 tahun), dengan perkembangan sebagai

berikut :

a) Lebih dekat dengan teman sebaya

b) Ingin bebas

c) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya

d) Mulai berfikir abstrak.

2) Masa remaja tengah (13-15 tahun), dengan perkembangan sebagai

berikut:

a) Mencari identitas diri

b) Timbul keinginan untuk berkencan

c) Yang mempunyai rasa cinta yang mendalam

d) Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak

e) Berkhayal aktivitas seks.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

16

3) Remaja akhir (17-21 tahun), dengan perkembangan sebagai

berikut:

a) Pengungkapan kebebasan diri

b) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

c) Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya sendiri

d) Dapat mewujudkan rasa cinta.

d. Perkembangan fisik pada remaja wanita

Pada masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung sangat

pesat.Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua

ciri yaitu ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder.

1) Ciri-ciri seks primer

Menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012), ciri-ciri seks

primer yang dimaksud adalah yang berhubungan langsung dengan

organ seks.Ciri-ciri seks primer pada remaja wanita sebagai tanda

kematangan organ reproduksi adalah ditandai dengan datangnya

menstruasi (menarche).Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan

dalam atau endometrium yang banyak mengandung pembuluh

darah dari uterus melalui vagina. Hal ini berlangsung terus sampai

menjelang masa menopause yaitu ketika seorang berumur sekitar

40-50 tahun.

2) Ciri-ciri seks sekunder

Menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012), ciri-ciri seks

sekunder pada remaja wanita adalah sebagai berikut:

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

17

a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki

bertambah besar.

b) Pinggul lebar, bulat dan membesar.

c) Tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina.

d) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar.

e) Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol,

serta berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih

besar dan lebih bulat.

f) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-

pori bertambah besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat

lebih aktif lagi.

g) Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada

pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga

memberikan bentuk pada bahu,lengan dan tungkai.

h) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.

3. Payudara

Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot

dada di daerah pectoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar

mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus

terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin

memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus

yang bermuara didaerah papila/putting (Nugroho, 2012).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

18

Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin

dan oksitosin pasca persalinan (Nugroho, 2012).

Berikut ini adalah gambar anatomi payudara :

Gambar 2.1 Anatomi payudara wanita

4. Kanker Payudara

a. Pengertian

Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu

payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa

tunggal yang sering terdapat didaerah kuadran atas bagian luar,

benjolan ini keras dan bentuknya tidak beraturan dan dapat digerakkan.

Menurut Shadine (2012), kanker payudara merupakan

pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada

jaringan payudara. Satu kelompok sel akan membelah secara cepat dan

membentuk benjolan atau massa jaringan eksterna dan kemudian akan

menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain

(metastases).

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

19

b. Faktor resiko terkena kanker payudara

Menurut Price dan Wilson (2006) yang dikutip oleh Olfah,dkk

(2013) terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan payudara:

1) Usia

Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai

kemungkinan yang lebih besar untuk mendapatkan kanker

payudara dan resiko ini akan bertambah sampai umur 50 tahun dan

satelah menopouse.

2) Lokasi geografis dan ras

Eropa barat dan Amerika utara beresiko terkena kanker payudara

lebih dari 6-10 kali keturunan Amerika utara dan perempuan

Afrika-Amerika sebelum usia 40 tahun.

3) Status perkawinan

Perempuan tidak menikah 50% lebih sering terkena kanker

payudara.

4) Paritas

Wanita yang melahirkan anak pertama setelah usia 30 tahun atau

belum pernah melahirkan memiliki resiko lebih besar daripada

yang melahirkan anak pertama di usia belasan tahun.

5) Riwayat menstruasi

Wanita yang mengalami menstruasi pertama (menarche) pada usia

kurang dari 12 tahun mamiliki resiko 1,7 hingga 3,4 kali lebih

besar daripada wanita dengan menarche yang datang pada usia

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

20

lebih dari 12 tahun. Wanita dengan menopouse terlambat yaitu

pada usia lebih dari 50 tahun memiliki resiko 2,5 hingga 5 kali lipat

lebih tinggi.

6) Riwayat keluarga

Wanita yang memiliki riwayat dengan kanker payudara beresiko 2-

3 kali lebih besar, sedangkan apabila yang terkena bukan saudara

perempuan maka resiko menjadi 6 kali lebih tinggi.

7) Bentuk tubuh

Obesitas atau setiap penambahan 10 kg maka 80% lebih besar

terkena kanker payudara.

8) Penyakit payudara lain

Wanita yang mengalami hiperplasi duktus dan lobules dengan

atipia memiliki resiko 8 kali lebih besar terkena kanker payudara.

9) Terpajan radiasi

Peningkatan resiko untuk setiap radiasi pada perempuan muda dan

anak-anak bermanifestasi setelah usia 30 tahun.

10) Kanker primer kedua

Dengan kanker ovarium primer, resiko kanker payudara 3-4 kali

lebih besar.Dengan kanker endometrium primer resiko kanker

payudara 2 kali lebih besar.Dengan kanker colorectal resiko kanker

payudara 2 kali lebih besar.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

21

c. Tanda dan gejala kanker payudara

Menurut Romauli dan Vindari (2012) Pada tahap awal tidak

terdapat tanda dan gejala yang khas. Tanda dan gejala dapat terlihat

pada tahap lanjut antara lain :

1) Adanya benjolan di payudara

2) Adanya borok atau luka yang tidak kunjung sembuh

3) Keluar cairan yang tidak normal dari puting susu, cairan dapat

berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada wanita

yang tidak hamil dan menyusui

4) Perubahan bentuk dan besarnya payudara

5) Kulit puting susu dan areola melekuk kedalam atau berkerut

6) Nyeri di payudara.

5. Deteksi Dini Kanker Payudara

a. Pengertian

Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau

kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,

pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat

untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar

sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan

(Rasjidi, 2009).

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

22

Jadi, deteksi dini kanker payudara adalah usaha untuk

mengidentifikasi penyakit payudara secara dini dengan menggunakan

test, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara

cepat.

b. Tujuan

Tujuan utama deteksi dini kanker payudara adalah menemukan kanker

secara dini sehingga penanganannya bisa lebih baik dan optimal

(Soepachman, 2011).

c. Macam-macam deteksi dini kanker payudara

1) Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau breast self

examination

a) Pengertian

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan

untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara.

(Olfah,dkk, 2013).

b) Tujuan

Tujuan dari SADARI adalah dapat mendeteksi

ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara

(Romauli dan Vindari, 2012).

c) Waktu SADARI

Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan pada saat

menstruasi, pada hari ke tujuh sampai hari kesepuluh setelah

hari pertama haid. Lakukan secara rutin dan sebaiknya wanita

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

23

usia 20 tahun atau lebih melakukan SADARI. Pada wanita

muda (pubertas), sedikit sulit karena payudara pada wanita

pubertas masih berserabut (fibrous)(Olfah,dkk, 2013).

Menurut Romauli dan Vindari (2012) pemeriksaan

payudara sendiri sebaiknya dilakukan pada saat:

(1) Hari pertama setelah haid, saat payudara mengendor,

sehingga jika ada benjolan dapat diraba dengan mudah.

(2) Jika wanita sudah tidak lagi mendapat haid, sebaiknya

menentukan satu hari tertentu untuk pemeriksaan, misalnya

setiap tanggal satu setiap bulan.

(3) SADARI juga harus dilakukan pada wanita hamil dan

wanita yang telah mengalami rekontruksi payudara.

d) Langkah-langkah pemeriksaan SADARI

Tabel 2.1 Langkah-langkah SADARI

No Gambar Keterangan

1.

Posisi berdiri di depan cermin, kedua

lengan lurus ke bawah di samping

badan. Melihat perubahan bentuk dan

besarnya payudara, perubahan puting

susu, serta kulit payudara di depan

kaca.

2.

Posisi berdiri di depan cermin, kedua

tangan diangkat keatas kepala. Melihat

retraksi kulit perlekatan tumor

terhadap otot atau fascia di bawahnya.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

24

3.

Posisi berdiri di depan cermin dengan

tangan di samping kanan dan kiri.

Miringkan badan ke kanan dan kiri

untuk melihat perubahan pada

payudara.

4.

Kedua tangan di letakkan di pinggang

(berkacak pinggang). Menegangkan

otot-otot bagian dada dengan berkacak

pinggang/tangan menekan panggul di

maksudkan untuk menegangkan otot

di daerah axilla.

5.

Posisi berbaring dengan

membengkokkan kedua lutut dan

letakkan bantal dibawah bahu untuk

menaikkan bagian yang akan di

periksa. Gunakan telapak jari-jari

untuk memeriksa sembarang benjolan

atau penebalan dengan menggunakan

vertical strip dan circular yang

dimulai dari payudara sebelah kanan.

6.

Pemeriksaan payudara dengan vertical

strip. Memeriksa payudara dengan

cara vertical, dari tulang selangka di

bagian atas ke bra-line di bagian

bawah, dan garis tengah antara kedua

payudara ke garis tengah bagian

ketiak. Gunakan tangan kiri untuk

mengawali pijatan ketiak. Kemudian

putar dan tekan kuat untuk merasakan

benjolan. Gerakkan tangan perlahan-

lahan ke bawah bra-line, bergerak

kurang lebih 2 cm ke kiri dan terus ke

arah atas menuju tulang selangka

dengan memutar dan menekan.

Bergerak ke atas dan ke bawah

mengikuti pijatan dan meliputi seluruh

bagian yang ditunjuk.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

25

7.

Memeriksa payudara dengan cara

memutar. Berawal dari bagian atas

payudara, buatlah putaran yang besar.

Bergerak sekeliling payudara dengn

memperhatikan benjolan. Buatlah

sekurang-kurangnya tiga putaran kecil

sampai ke puting payudara. Lakukan

sebanyak dua kali. Sekali dengan

tekanan ringan dan sekali dengan

tekanan kuat, jangan lupa periksa

bagian bawah areola mammae.

8.

Memeriksa cairan di puting payudara.

Menggunakan kedua tangan kemudian

tekan payudara untuk melihat adanya

cairan abnormal dari puting payudara.

9.

Memeriksa ketiak, letakkan tangan

kanan ke samping dan rasakan ketiak

dengan teliti, apakah teraba benjolan

abnormal atau tidak.

Sumber: Olfah,dkk (2013)

2) Mammografi

a) Pengertian

Mammografi adalah penciptaan gambar yang menggunakan

sinar radiasi X-Ray berdosis rendah untuk memeriksa

payudara.Mammografi adalah senjata paling efektif untuk

mendeteksi kanker payudara secara dini (Romauli dan Vindari,

2012).

b) Tujuan

Tujuan mammografi adalah mendeteksi kanker payudara pada

wanita yang tidak menunjukkan gejala (Soepachman, 2011).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

26

c) Waktu mammografi

Menurut Romauli dan Vindari (2012) pemeriksaan

mammografi sebaiknya dilakukan pada wanita:

(1) Usia diatas 35 tahun

(2) Mempunyai kanker yang masih dalam stadium I dan II

(3) Mempunyai keluhan sebagai berikut:

(a) Benjolan pada payudara dan ketiak

(b) Rasa tidak enak dan nyeri pada payudara

(c) Puting susu mengeluarkan cairan atau berdarah

(d) Ada kelainan pada kulit payudara menjadi seperti kulit

jeruk

(e) Puting susu tertarik kedalam.

Mammografi tidak dapat dilakukan pada saat :

(1) Menjelang menstruasi atau sedang menstruasi

(2) Wanita hamil dan menyusui serta wanita yang sedang

menjalani terapi hormon pengganti.

3) Ultrasonografi (USG)

a) Pengertian

Ultrasonografi (USG) adalah metode dignostik yang memiliki

kelebihan seperti relatif mudah dilakukan dan relatif

murah.USG payudara terutama berperan pada payudara yang

padat biasanya ditemui pada wanita muda yang kadang sulit

dinilai pada mammografi (Romauli dan Vindari, 2012).

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

27

b) Tujuan

Tujuan dari Ultrasonografi (USG) adalah untuk membedakan

jenis benjolan atau tumor, apakah padat atau berupa kista dan

untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar ketiak (Romauli

dan Vindari, 2012).

c) Waktu pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan USG lebih akurat jika digunakan oleh perempuan

yang usianya kurang dari 40 tahun karena USG mengunakan

gelombang suara dan wanita usia di bawah 40 tahun

keadaan payudaranya masih padat dan kencang

(Romauli dan Vindari, 2012).

4) Biopsi

a) Pengertian

Biopsi adalah pengambilan sedikit jaringan payudara yang

memiliki kelainan untuk dilakukan pemeriksaan di bawah

mikroskop (Romauli dan Vindari, 2012).

b) Tujuan biopsi

Untuk mengumpulkan sampel sel dari sebuah tumor sehingga

bisa diperiksa dibawah mikroskop (Romauli dan Vindari,2012).

c) Waktu pemeriksaan biopsi

Biopsi akan dilakukan jika terdapat suatu gambaran pada

payudara dari pemeriksaan mammografi atau USG yang

mencurigakan (tidak normal) (Amiruddin, 2013).

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

28

5) Magnetic resonance imaging(MRI)

a) Pengertian

MRI adalah gambaran pencitraan bagian payudara dengan

menggunakan daya magnet yang kuat mengelilingi bagian

payudara tersebut (Wikipedia, 2014).

b) Tujuan

Tujuan dari MRI adalah sebagai metode skrining kanker

payudara yang lebih sensitif karena menggunakan bidang

magnet untuk memproduksi gambar dari payudara secara

mendetail dan memberikontras yang sangat bagus untuk

jaringan lunak (Wikipedia, 2014).

c) Waktu pemeriksaan MRI

Pemeriksaan MRI payudara biasanya dianjurkan pada wanita

usia muda yang telah terbukti mengalami mutasi genetik

(Situmorang, 2012).

6) Termografi

a) Pengertian

Termografi payudara adalah metode deteksi kanker payudara

yang menggunakan scanner pemantau panas untuk mendeteksi

variasi panas badan dijaringan payudara (Awan, 2009).

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

29

b) Tujuan

Termografi bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan akan

adanya kanker payudara jauh lebih awal. Termografi bahkan

bisa mendeteksi potensi adanya kankersebelum satu pun tumor

terbentuk karena termografi dapat menggambarkan tahapan

awal angiogenesis, yaitu formasi suatu penyaluran langsung

darah ke sel kanker, yang merupakan langkah penting sebelum

formasi tersebut berkembang tumbuh menjadi seukuran tumor

(Awan, 2009).

c) Waktu pemeriksaan termografi

Termografi payudara dilakukan pada wanita yang berusia

kurang dari 40 tahun, agar kanker payudara bisa terdeteksi

lebih dini (Awan, 2009).

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

30

B. Kerangka Teori

Kerangka teori tingkat pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini

kanker payudara ditunjukkan dalam skema berikut :

Gambar 2.6 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Wawan dan Dewi (2010), Kumalasari

dan Andhyantoro (2012), Olfah,dkk (2013), Romauli dan Vindari (2012)

Pengetahuan Remaja :

1. Pengertian Remaja

2. Batasan Usia

Remaja

3. Tahapan

Perkembangan

Remaja

4. Perkembangan

fisik pada remaja

Deteksi dini kanker

payudara:

1. Pengertian kanker

payudara

2. Faktor resiko kanker

payudara

3. Tanda dan gejala

kanker payudara

4. Pengertian deteksi

dini kanker payudara

5. Tujuan deteksi dini

kanker payudara

6. Macam-macam

deteksi dini kanker

payudara

1. Pengertian

Pengetahuan

2. Tingkat

Pengetahuan

3. Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

4. Cara Memperolah

Pengetahuan

5. Kriteria Tingkat

Pengetahuan

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

31

C. Kerangka Konsep Penelitian

kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.7 Kerangka Kosep

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti

Tingkat Pengetahuan Remaja

Putri Kelas X Tentang Deteksi

Dini Kanker Payudara

Baik

Cukup

Kurang Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Sosial ekonomi

4. Umur

5. Budaya

6. Lingkungan

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Informasi

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yangdigunakan adalahdeskriptif kuantiatif.Menurut

Notoatmodjo (2007), deskriptif kuantitatifyaitu suatu penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu

keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi

sekarang.Berdasarkan Setiawan dan Saryono (2011), deskriptif kuantitatif

adalah deskriptif yang dalam mendeskripsikan penelitiannya menggunakan

angka-angka dengan analisis univariat berupa presentase dan ukuran tendensi

sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini mendeskripsikan tentang

tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara

di SMK Negeri 4 Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut

dilakukan dan lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup

tersebut (Notoatmodjo,2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah di SMK Negeri 4 Surakarta.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

33

2. Waktu

Waktu adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan

(Notoatmodjo,2010). Penelitian ini dilakukan pada tanggal13 Oktober

2014 sampai tanggal13 Juni 2015, dengan uraian sebagai berikut :

a. Pengambilan data untuk penelitian dilakukan pada tanggal 13 Oktober

2014

b. Penelitian dilakukan pada tanggal 23 Mei 2015

c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilakukan pada tanggal 22 Desember

2014 – 13 Juni 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah

remaja putri kelas X di SMK N 4 Surakarta yang berjumlah 366 remaja

putri.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteritis yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Sampel dalam penelitian ini adalah

remaja putri kelas X di SMK Negeri 4 Surakarta dengan jumlah sampel

ada 79 remaja putri.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

34

Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus

solvin sebagai berikut (Nursalam, 2013).

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah Populasi

e : Standar error

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahquota sampling

yaitu pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan

sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah (Notoatmodjo, 2010).

Caranya yaitu pertama-tama menetapkan berapa besar jumlah sampel yang

diperlukan atau menetapkan quotum (jatah).Kemudian jumlah atau quotum

itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.

Sampel yang diambil sebanyak 79 remaja putri kelas X di SMK Negeri 4

Surakarta.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

35

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010).Variabel menunjukkan atribut

dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan

yang lainnya dalam kelompok itu, misalnya berat badan, tinggi badan, suhu,

motivasi, kinerja perawat, tingkat pendidikan (Riwidikdo, 2013). Dalam

penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan remaja

putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4

Surakarta.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional suatu variabel merupakan pedoman bagi peneliti untuk

mengukur/memanipulasi variabel tersebut.Definisi operasional variabel harus

spesifik (tidak berinterpretasi ganda) dan terukur (measurable dan observable)

(Setiawan dan Saryono, 2011).

Tabel 3.1. Definisi operasional tingkat pengetahuan deteksi dini kanker payudara

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil Ukur

Tingkat

pengetahuan

remaja putri

tentang deteksi

dini kanker

payudara

Kemampuan atau

pengetahuan remaja

putri dalam menjawab

pertanyaan tentang :

1. Pengertian kanker

payudara

2. Faktor resiko kanker

payudara

3. Tanda dan gejala

kanker payudara

4. Pengertian deteksi

dini kanker payudara

Kuesioner Ordinal a. Baik, bila nilai

responden

b. Cukup, bila nilai

responden

c. Kurang, bila nilai

responden

(Riwidikdo,2013)

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

36

5. Tujuan deteksi dini

kanker payudara

6. Macam-macam

deteksi dini kanker

payudara

Sumber : Riwidikdo, 2013

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010).Instrumen yang digunakan adalah

kuesioner.Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner

dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007). Jenis kuesioner yangdigunakan

adalah kuesioner tertutup, di mana responden hanya memilih jawaban “benar

atau salah”. Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini

adalah skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan-pertanyan,

yaitu : ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan

salah (Sugiyono, 2014). Kuesioner ini menggunakan pernyataan favorable dan

unfavorable . Pernyataan favorable (pernyataan positif) yaitu pernyataan yang

mendukung jawaban responden sesuai dengan harapan peneliti, jika menjawab

“benar” mendapat nilai 1 dan menjawab “salah” mendapat nilai 0. Pernyataan

unfavorable (pernyataan negatif) yaitu pernyataan yang tidak mendukung

jawaban responden tidak sesuai dengan harapan peneliti, jika menjawab

“salah” mendapat nilai 1 dan menjawab “benar” mendapat nilai 0.

Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang ( √ ) pada

jawaban yang dianggap benar oleh responden (Hidayat, 2010).

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

37

Table 3.2 Kisi-kisi kuesioner

NoAspek No. Kuesioner

Favorable Unfavorable

Jumlah

1. Pengertian kanker payudara

2. Faktor resiko kanker payudara

3. Tanda dan gejala kanker payudara

4. Pengertian deteksi dini kanker

payudara

5. Tujuan deteksi dini kanker

payudara

6. Macam-macam deteksi dini

kanker payudara

a. SADARI

b. Mammografi

c. USG

d. Biopsi

e. MRI

1,2 3

4,6,8 5,7

9,10,11

13,14 12

15,16* -

18*,20*,21,23 17,19,22

25,26 24,27

29,30 28

31,33 32

34,35 -

3

5

3

3

2

7

4

3

3

2

Jumlah total 24 11 35

Sumber : Data primer

Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar

adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas (Riwidikdo,

2013).Uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner ini dilakukan di SMK Negeri

4 Surakarta.

1. Uji validitas

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test

melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dapat menggunakan rumus

korelasi pearson product moment, dapat menggunakan perhitungan

komputer dengan program SPSS. Instrument dikatakan vailid jika

perhitungan uji validitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan komputer program SPSS 17 for windows (Riwidikdo,2013). Uji

validitas ini dilakukan di SMK N 4 Surakarta.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

38

Setelah dilakukan uji validitas terhadap 30 remaja putri kelas X di

SMK Negeri 4 Surakarta dengan jumlah soal 35, didapatkan hasil 3 soal

tidak valid yaitu soal nomor 16 (0,276), 18 (0,308), dan 20 (0,340). Soal

yang tidak valid tidak digunakan untuk penelitian dikarenakan dari soal

yang valid sudah ada yang mewakili dari sub bab tersebut.

Rumus korelasi pearson product moment yaitu:

r =

Keteangan :

N : Jumlah responden

r : Koefisien korelasi

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

Dikatakan valid jika nilai dan dikatakan tidak valid jika

nilai (Riwidikdo, 2013).

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat ukur yang mempunyai prinsip keajegan,

dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai

kemampuan mengukur yang sama. Menurut Djemari (2003) dalam

Riwidikdo (2013) kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki

nilai alpha minimal 0,7. Untuk menguji reliabilitas instrument

menggunakan Alpha Cronbachdengan bantuan komputer SPSS

for windows.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

39

Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :

=

Keterangan :

: Reliabilitas instrument

: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Simpangan baku dari skor total

: Proporsi yang menjawab benar

Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach0,893 sehingga

kuesioner tersebutdinyatakan reliabel karena nilai alpha cronbachnya

lebih dari 0,7.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan

data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007). Menurut

Riwidikdo (2013), ada dua metode untuk memperoleh data yaitu :

1. Data primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek atau subjek

penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.Data primer

diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

40

pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner dan wawancara untuk

mendapat jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Data primer dalam

penelitian ini yaitu data dari jawaban kuesioner yang di isi oleh remaja

putri kelas X di SMK Negeri 4 Surakarta.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang

dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara

komersial maupun non komersial. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu

data jumlah siswa kelas X SMK Negeri 4 Surakarta yang di peroleh dari

bagian kesiswaan.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Menurut Notoatmodjo (2012), dalam proses mengolah data terdapat

langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu :

a. Editing (Penyunting Data)

Editing adalah pemeriksaan atau pengecekan hasil wawancara atau

angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner.

b. Coding Sheet (Kartu Kode atau Lembar Kode)

Coding sheet adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam

data secara manual.Kartu kode berisi nomor responden dan nomor-

nomor pertanyaan.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

41

c. Data Entry (Memasukkan Data)

Data Entry adalah mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar

kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing

pertanyaan.

d. Tabulating (Tabulasi)

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

peneliti atau yang di inginkan oleh peneliti.

2. Analisis data

Menurut Setiawan dan Saryono (2011) analisis data adalah media

untuk menarik kesimpulan dari seperangkat data hasil

pengumpulan.Analisis data dapat dibedakan berdasarkan jumlah

variabelnya yaitu analisi univariate, bivariate maupun

multivariate.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

univariate yaitu data yang diperoleh dari pengumpulan yang dapat

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral

atau grafik. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariateyaitu

distribusi pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker

payudara di SMK Negeri 4 Surakarta.

Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat tiga kategori yaitu baik,

cukup, dan kurang maka menggunakan parameter :

a. Baik, bila nilai responden

b. Cukup, bila nilai responden

c. Kurang, bila nilai responden

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

42

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :

Keterangan :

: Mean

: Nilai responden

: Jumlah responden

Sedangkan untuk mencari SD (standar deviasi) yaitu dengan rumus :

Keterangan :

: Standar deviasi

: Nilai responden

: Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil mean dan standar deviasi dari semua responden

kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan yang sudah

tercantum di atas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah remaja putri

kelas X tentang deteksi dini kanker payudara menurut tingkat pengetahuan

(Riwidikdo, 2013) yaitu :

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

43

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian adalah standar etika dalam

melakukan penelitian. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara

lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Informed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.Informed

consent tersebut diberikan sebelum melakukan penelitian dilakukan.

Tujuan Informed consentadalah subyek mengerti maksud, dan tujuan

penelitian dan mengetahui dampaknya. Apabila responden tersebut

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Anonimity adalah memberikan jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality adalah masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lain.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

44

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian merupakan rencana tentang jadwal yang akan dilakukan

oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Jadwal

penelitian yang dilaksanakan telah terlampir.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan pada tangal 13 Oktober 2014 sampai tanggal 13

Juni 2015 di SMK Negeri 4 Surakarta. Secara geografis letak SMK Negeri 4

Surakarta berada di jalan LU Adisucipto nomor 40dan pada bagian barat

dibatasi oleh SMK Negeri 5 Surakarta, utara dibatasi oleh sungai, selatan

dibatasi oleh SPBU Manahan, timur dibatasi oleh SMK Negeri 6 Surakarta.

Jumlah seluruh seluruh guru yang mengajar di SMK Negeri 4 Surakarta 90

orang, jumlah karyawan 30 orang dan jumlah seluruh siswa di SMK Negeri 4

Surakarta 1.209 siswa, 104 siswa laki-laki, jumlah perempuan 1105 siswa,

jumlah perempuan kelas X 366 siswa dan yang diteliti sejumlah 79 siswa.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2014 sampai tanggal 13

Juni 2015di SMK Negeri 4 Surakarta. Setelah dilakukan analisa data terhadap

tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara

di SMK Negeri 4 Surakarta didapatkan hasil sebagai berikut:

45

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

46

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi

No Remaja Putri Yang Mendapatkan Informasi Frekuensi Prosentase %

1 Belum pernah 29 36,71

2 Sudah pernah

a. Media massa

b. Guru

c. Teman

d. Buku

16

9

12

13

20,25

11,39

15,19

16,46

Jumlah 79 100

Sumber: Data primer, 2015

Berdasarkan tabel diatas tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang

deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta dipengaruhi oleh

informasi. Adapun informasi yang didapatkan berupa dari media massa 16

responden (20,25%), guru 9 responden (11,39%), teman 12 responden

(15,19%), buku 13 responden (16,46%) dan yang belum pernah mendapatkan

informasi sebanyak 29 responden (36,71%).

Jadi remaja putri kelas X di SMK Negeri 4 Surakarta mayoritas

mendapatkan informasi dari media massa dengan jumlah 16 responden

(20,25%).

Nilai mean, standart deviasi, nilai minimum dan nilai maximumnya di dapatkan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Nilai Mean, Standart Deviasi, Minimum dan Maximum

Mean Standart Deviasi Minimum Maximum

22,4304 3,34619 14 29

Sumber: Data primer, 2015

Dari tabel diatas tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi

dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta nilai meannya 22,43, nilai

standart deviasi 3,35, nilai minimum 14 dan nilai maximumnya 29.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

47

Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi, tingkat pengetahuan responden

dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu sebagai berikut :

1. Baik = Apabila nilai responden yang diperoleh :

(x) > Mean + 1 SD

(x) > 22,43+ (1x 3,35 )

(x) > 25,78

Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) > 25,78

2. Cukup = Apabila nilai responden yang diperoleh :

22,43 – (1 x 3,346) ≤ x ≤ 22,43 + (1 x 3,35)

19,08 ≤ x ≤ 25,78

Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) 19,08 ≤ x ≤ 25,78

3. Kurang = Apabila nilai responden yang diperoleh

(x)

(x) <22,43 – (1 x 3,35)

(x) <19,08

Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) < 19,08

Sehingga didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang

deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta disajikan dalam tabel

berikut:

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

48

Tabel 4.3Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Tentang Deteksi Dini

Kanker Payudara di SMK Negeri 4 Surakarta

No. Gambaran Pengetahuan Frekuensi Prosentase %

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

13

52

14

16,46

65,82

17,72

Jumlah 79 100

Sumber data: Primer

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui tingkat pengetahuan remaja putri

kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta,

yang berpengetahuan baik 13 responden (16,46%), berpengetahuan cukup 52

responden (65,82%), berpengetahuan kurang 14 responden (17,72%). Dari

data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri kelas X

tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta terbanyak

pada kategori cukup yaitu 52 responden (65,82%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di

SMK Negeri 4 Surakarta yang berpengetahuan baik 13 responden (16,46%),

berpengetahuan cukup 52 responden (65,82%), berpengetahuan kurang 14

responden (17,72%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan remaja putri kelas X di SMK Negeri 4 Surakarta dalam kategori

cukup 52 responden (65,82%), ini kemungkinan dipengaruhi oleh informasi

atau media massa.

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

49

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan tabel 4.2 tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang

deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta dipengaruhi oleh

informasi. Adapun informasi yang didapatkan berupa dari media massa 16

responden (20,25%), guru 9 responden (11,39%), teman 12 responden

(15,19%), buku 13 responden (16,46%) dan yang belum pernah mendapatkan

informasi sebanyak 29 responden (36,71%). Jadi remaja putri kelas X di SMK

Negeri 4 Surakarta mayoritas mendapatkan informasi dari media massa

dengan jumlah 16 responden (20,25%). Responden dalam penelitian ini telah

menggunakan media massa atau media cetak dengan baik, sehingga informasi

ini merupakan faktor pendukung bagi pengetahuan remaja putri kelas X di

SMK Negeri 4 Surakarta. Faktor penghambat dalam penelitian ini adalah

masih banyak remaja putri kelas X di SMK Negeri 4 Surakarta yang belum

pernah mendapatkan informasi yaitu sebanyak 29 responden (36,71%).

Menurut teori bahwa informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio

atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang

(Wied Hary A,1996 dalam Hendra AW, 2008).

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

50

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Dwi Wahyuni (2012) dari STIKes

Kusuma Husada dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Kanker Payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwano Kecamatan

Jatipuro Kabupaten Karanganyar”. Jenis penelitian menggunakan deskriptif

kuantitatif, sampel yang digunakan remaja putri, teknik pengambilan sampel

yaitu sampling jenuh dan teknik analisis data menggunakan analisis

univariate. Pengetahuan remaja putri dari penelitian ini dalam kategori cukup

68,75%. Nurhayati Yunus (2013) dari Universitas Negeri Gorontalo dengan

judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara

Sendiri (SADARI) Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA N 9

Gorontalo”. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif, sampel yang

digunakan remaja putri kelas X dan XI dan teknik analisis data menggunakan

univariate.Pengetahuan remaja putri dari penelitian ini dalam kategori cukup

73,3%. Susilowati (2013) dari STIKes Kusuma Husada dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara

di Dusun Macanmati KecamatanGesi Kabupaten Sragen”. Jenis penelitian

menggunakan deskriptif kuantitatif, sampel yang digunakan Wanita Usia

Subur (WUS), teknik pengambilan sampel yaitusimpel random sampling dan

teknik analisis data menggunakan analisis univariate. Pengetahuan remaja

putri dari penelitian ini dalam kategori cukup 53,66%.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

51

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

waktu, lokasi, jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel. Sedangkan

persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah hasil dari

penelitian, jenis penelitian, analisis data dan variabel penelitiannya.

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini pun memiliki keterbatasan, yaitu :

1. Kendala Penelitian

Kendala dari penelitian ini adalah waktu yang kurang diperhitungkan oleh

peneliti sehingga penelitian hampir bertepatan dengan jadwal ujian dan

sulit menemui responden mengingkat masih adanya kegiatan belajar

mengajar disekolah.

2. Kelemahan/keterbatasan

a. Kelemahan dari penelitian ini adalah dalam penyusunan alat

(kuesioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden

tidak dapat menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.

b. Variabel dari penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan remaja putri kelas X

tentang deteksi dini kanker payudara tanpa ada penelitian lanjutan

mengenai hubungan yang mempengaruhi.

c. Analisis data menggunakan analisis univariate sehingga faktor

pendorong dan penghambat pengetahuan tidak di uji secara statistik.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

52

BAB V

PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui

tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di

SMK Negeri 4 Surakarta, maka peneliti mengambil sampel 79 responden, dari

jasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai

berikut :

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitiantingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang

deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker

payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori baik sebanyak 13

responden (16,46%)

2. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker

payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori cukup sebanyak 52

responden (65,82%)

3. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker

payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori kurang sebanyak 14

responden (17,72%)

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

53

4. Faktor pendorong pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini

kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta yaitu informasi. Adapun

informasi yang didapatkan berupa dari media massa 16 responden

(20,25%), guru 9 responden (11,39%), teman 12 responden (15,19%), dan

buku 13 responden (16,46%), sedangkan faktor penghambat pengetahuan

remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri

4 Surakarta adalah masih banyak responden yang belum pernah

mendapatkan informasi yaitu sebanyak 29 responden (36,71%).

B. Saran

1. Bagi Remaja Putri

Diharapkan para remaja putri lebih memperluas pengetahuan tentang

deteksi dini kanker payudara dengan cara bertanya langsung kepada

petugas medis, mencari informasi melalui media massa ataupun media

cetak.

2. Bagi Institusi Pendidikan

a. Bagi SMK Negeri 4 Surakarta

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang kesehatan

reproduksi khususnya tentang deteksi dini kanker payudara dengan

caramemberikan informasi melalui alat informasi yang ada disekolah

ataupun memberikan pelajaran tambahan kepada siswinya tentang

deteksi dini kanker payudara.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

54

b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan menambah referensi buku diperpustakaan STIKes Kusuma

Husada Surakarta khususnya tentang deteksi dini kanker payudara.

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, A. 2011. Dokter Spesialis Bedah dengan Kekhususan Bedah

Payudara/BreastSurgery. http://www.rumahsakitmitrakemayoran.

com/biopsi-payudara/, diakses pada tahun 2011

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Awan,2009. Mamografi bukanlah pendeteksi kanker payudara yang baik dan

dapat menyebabkan kanker.http://healindonesia.com, diakses tanggal

8 Januari 2009

Hidayat, A. 2007.Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.Jakarta :

Salemba Medika

.2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.Jakarta : Salemba

Medika

Kumalasari dan Andhyanoro.2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa

Kebidanan dan Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika

Manuaba, I dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka

Cipta

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta : Rineka Cipta

. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nugroho,T. 2012. Obstetri dan Ginekologi Untuk Kebidanan dan

Keperawatan.Yogyakarta: Nuha Medika

Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Olfah, Y dkk.2013. Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika

Rasjidi, I. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta :

Sagung Seto

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X … · wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan ... didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja

Romauli dan Vindari. 2012. Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswa Kebidanan.

Yogyakarta : Nuha Medika

Riwidikdo,H. 2013. Statistik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur

Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press

Setiawan dan Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1,

dan S2. Yogyakarta : Nuha Medika

Shadine, M. 2012. Penyakit Wanita.Yogyakarta : Citra Pustaka

Situmorang, 2012. Karakteristik Penderita Kanker Payudara yang di Rawat Inap

di RSU Dr. Pirngadi MedanTahun 2009-2010. Medan : Universitas

Sumatera Utara

Soepachman, A. 2011.Awas 7 Kanker Paling Mematikan.Yogyakarta : Syura

Media Utama

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung :

Alfabeta

Suryaningsih dan Bertania, 2009.Kanker Payudara. Jogjakarta : Paradigma

Indonesia

Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia Dilengkapi Contoh Kuesioner. Yogyakarta : Nuha

Medika

Wikipedia.2012.Pencitraan Resonansi Magnetik.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencitraan_resonansi_magnetik, diakses

tanggal 16 November 2014

Yayasan Kanker Indonesia, 2013.Training of Trainers Pap Tes dan

IVA.https://www.facebook.com/kankerindonesia/posts/, diakses

tanggal 9 Oktober 2013