tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat...

60
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI RB AN-NUUR SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Kiki Fitriana NIM B12082 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: lethien

Post on 25-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI

DI RB AN-NUUR SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Kiki Fitriana

NIM B12082

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI

DI RB AN-NUUR SURAKARTA

Diajukan oleh :

Kiki Fitriana

NIM B12082

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal :

Pembimbing

Ernawati, S.ST., M.Kes

NIK 200886033

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI

TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI

DI RB AN-NUUR SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

Kiki Fitriana

NIM B12082

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal

PENGUJI I PENGUJI II

Hutari Puji A, S.SiT.,M.Kes Ernawati, S.ST.,M.Kes

NIK 200580012 NIK 200886033

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang

Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di RB An-Nuur Surakarta Tahun 2015”. Karya

Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ernawati, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Hj. Sri Surti Iskandar, Amd.Keb di RB An-Nuur Surakarta, yang telah

bersedia memberikan ijin pada penulis untuk penelitian.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Kiki Fitriana

B12 082

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI

DI RB AN-NUUR SURAKARTA

xii + 46 halaman + 20 lampiran + 8 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas

yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat

menunda fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi

apabila persyaratannya dipenuhi, menyusui setiap 4 jam di siang hari dan setiap 6

jam di malam hari. Dalam pemilihan KB untuk ibu menyususi harus memilih alat

kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI. Metode kontrasepsi

yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain metode non hormonal dapat

dengan menggunakan kondom, spiral/AKDR, dan sterilisasi. Serta metode

hormonal yaitu mini pil, suntik, dan susuk/implant. Dari hasil wawancara 10 ibu

menyusui didapatkan hasil 3 ibu menyusui bisa menjawab dan 7 ibu memyusui

tidak bisa menjawab. Responden memilih alat kontrasepsi hanya dari orang lain,

atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan dari bidan.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi dalam kategori baik, cukup, kurang, faktor pendorong

dan penghambatnya.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Diskriptif Kuantitatif, lokasi

penelitian diambil di RB An-Nuur Surakarta bulan Maret-Mei 2015. Jumlah

populasi sebanyak 31 responden dan sampel yang digunakan sebanyak 31

responden. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan

untuk analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan analisa

Univariat.

Hasil Penelitian : Penelitian diperoleh hasil pengetahuan ibu menyusui tentang

alat kontrasepsi selama laktasi dengan kategori baik 5 responden (16,1%),

kategori cukup 23 responden (74,2%) dan kategori kurang 3 responden (9,7%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama

laktasi di RB An-Nuur Surakarta kategori terbanyak yaitu kategori cukup

sebanyak 23 responden (74,2%). Faktor pendorong dan penghambatnya yaitu

umur ibu, umur anak, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, sosial

budaya.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Menyusui, Alat Kontrasepsi, Laktasi

Kepustakaan : 16 literatur (2006-2014)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

vi

MOTTO

1. Jadikan gegagalan dan pengalaman sebagai motivasi meraih kesuksesan.

2. Sebaik-baiknya orang adalah yang mau menerima kritik dan saran dari orang

lain, yang mampu menahan amarah dan menghilangkan rasa malas.

3. Sahabatmu bukan sainganmu tetapi dia adalah kunci suksesmu.

4. Dengarkan nasehat orang tua, Insya Allah akan dipermudah segala urusan di

dunia maupun akhirat.

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah

SWT, Karya Tulis ini saya Persembahkan

untuk :

1. Bapak dan Ibuku tersayang yang tidak

pernah lelah menasehati dan

memberikan doa restu serta cinta

kasihnya selama ini.

2. Adikku tercinta yang telah memberikan

suport pada setiap langkahku.

3. Teman-teman seperjuangan angkatan

2012 kelas A, B, C STIKes Kusuma

Husada Surakarta yang telah

berpartisipasi dalam pembuatan karya

tulis ini, yang ada dalam suka maupun

duka.

4. Almamater tercinta.

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Kiki Fitriana

Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 11 Maret 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Candi, Bonagung RT 06 RW 03 Tanon, Sragen

Riwayat Pendidikan

1. SD N 01 Bulu Jepara LULUS TAHUN 2006

2. SMP N 01 Tanon Sragen LULUS TAHUN 2009

3. SMA N 03 Sragen LULUS TAHUN 2012

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

CURICULUM VITAE ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7

1. Pengetahuan ..................................................................... 7

2. Ibu Menyusui ................................................................... 14

3. Kontrasepsi ....................................................................... 14

B. Kerangka teori ........................................................................ 23

C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 24

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 25

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 26

D. Variabel Penelitian ................................................................. 27

E. Definisi Operasional ............................................................... 27

F. Instrumen Penelitian ............................................................... 27

G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 31

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................... 32

I. Etika Penelitian ....................................................................... 35

J. Jadwal Penelitian .................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 37

B. Hasil Penelitian ....................................................................... 37

C. Pembahasan ............................................................................ 41

D. Keterbatasan ........................................................................... 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 45

B. Saran ....................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 23

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 24

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 27

Tabel 3.2 Kisi - Kisi Kuesioner ....................................................................... 29

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur .......................................... 38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan ................................. 38

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ................................... 38

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Anak ................................ 39

Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data ..................................................................... 39

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang

alat kontrasepsi selama laktasi. ........................................................ 40

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validitas

Lampiran 13 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 14 Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 15 Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 16 Kisi-kisi kuesioner Penelitian

Lampiran 17 Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 18 Perhitungan Standar Deviasi dan Mean Secara Manual

Lampiran 19 Tabel Nilai-nilai r Product Moment

Lampiran 20 Dokumentasi Peneitian

Lampiran 21 Lembar Konsultasi

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah

peningkatan penduduk yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi BPS pada

bulan Agustus 2010 antara lain jumlah penduduk Indonesia adalah

235.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600 laki-laki dan 118.048.783

perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen per

tahun. Dari pertumbuhan ini tentu saja akan berimplikasi secara signifikan

terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara (Sulistyawati,

2014). Prevalensi KB menurut alat KB dari peserta KB aktif di Indonesia

adalah 66.20%. alat KB yang dominan adalah suntikan (34%) dan pil KB

(17%) (Iswarati, 2005).

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah

visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atau

NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”.

Misinya sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak

reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga

(Abdul Bari Saifuddin, 2010).

Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan

preventif yang paling dasar dan utama. Untuk mengoptimalkan manfaat

keluarga berencana bagi kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

2

pelayanan kesehatan reproduksi yang telah tersedia. Masih banyak alasan

lain, KB juga dapat mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,

terjadinya gangguan fisik atau psikologi (Abdul Bari Saifuddin, 2010).

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas yang paling

baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat menunda

fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi

apabila persyaratannya dipenuhi, menyusui setiap 4 jam di siang hari dan

setiap 6 jam di malam hari. Dalam pemilihan KB untuk ibu menyususi harus

memilih alat kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI.

Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain metode

non hormonal dapat dengan menggunakan kondom, spiral/AKDR, dan

sterilisasi. Serta metode hormonal yaitu mini pil, suntik, dan susuk/implant

(Proverawati dkk, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RB An-Nuur

Surakarta pada bulan Januari sampai September 2014, didapat jumlah ibu

menyusui yang menggunakan alat kontrasepsi selama laktasi sebanyak 279

orang. Rata-rata perbulan ada 31 ibu menyusui dengan kriteria yang

menggunakan KB suntik satu bulan sebanyak 9 akseptor (29%), KB suntik 3

bulan sebanyak 14 akseptor (45,2%), KB pil sebanyak 6 akseptor (19,3%),

dan yang menggunakan KB IUD sebanyak 2 akseptor (6,5%) dari total ibu

menyusui.

Penulis melakukan studi pendahuluan dengan wawancara 10 ibu

menyusui didapatkan hasil 3 ibu menyusui bisa menjawab dan 7 ibu

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

3

memyusui tidak bisa menjawab. Responden memilih alat kontrasepsi hanya

dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan dari bidan.

Dari hasil tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tingkat

pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-

Nuur Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu manyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta?”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta tahun 2015.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta

tahun 2015 pada kategori baik.

b. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta

tahun 2015 pada kategori cukup.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

4

c. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta

tahun 2015 pada kategori kurang.

d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat tentang

tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama

laktasi di RB An-Nuur Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih

luas khususnya alat kontrasepsi selama laktasi. Serta bisa digunakan

untuk referensi dan literatur tentang pengetahuan ibu menyusui tentang

alat kontrasepsi selama laktasi maupun tema penelitian yang berkaitan.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman bagi

penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti mengenai

alat kontrasepsi selama laktasi.

3. Bagi Institusi

a. RB An-Nuur

Penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi ibu

menyusui untuk menambah pengetahuan tentang alat kontrasepsi

selama laktasi.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

5

b. Institusi Akademik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wacana

kepustakaan mengenai alat kontrasepsi selama laktasi.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini pernah dilakukan oleh :

1. Yuliani Dwi safitri (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu

Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di Desa Tegalsari

Weru Sukoharjo”. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif

Kuantitatif. Hasil penelitian dari tingkat pengetahuan ibu tentang alat

kontrasepsi selama laktasi menunjukkan bahwa dari 34 responden, 5

responden (14,70%) berpengetahuan baik, 22 responden (64,70%)

berpengetahuan cukup, 7 responden (20,60%) berpengetahuan kurang.

2. Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul “Hubungan Antara

Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI

Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya”. Penelitian ini menggunakan

metode Odd Ratio. Alat pengumpul data yang digunakan berupa

wawancara menggunakan kuesioner. Dari penelitian didapat kesimpulan

bahwa tidak ada hubungan antara kontrasepsi progestin dengan produksi

ASI pada ibu menyusui ASI eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada

Januari sampai Maret 2008.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada tempat,

jumlah responden, waktu, dan hasil. Sedangkan persamaannya dengan

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

6

penelitian ini terletak pada variabel yaitu meneliti tentang pengetahuan

ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan metode penelitian yaitu

deskriptif kuantitatif.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan

a. Pengertian

1) Pengetahuan adalah (knowledge) merupakan hasil rasa

keingintahuan manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk

meningkatkan harkat hidup sehingga kehidupan menjadi lebih

baik dan nyaman yang berkembang sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan manusia baik di masa sekarang maupun di

masa depan (Ariani, 2014).

2) Pengetahuan (knowledge) hasil tahu dari manusia, yang sekadar

menjawab pertanyaan “what” (Notoadmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Ariani (2014), pengetahuan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap seseorang.

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif dibagi menjadi 6

tingkatan yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu (know) merupakan mengingat kembali (Recall) terhadap

sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

8

2) Memahami (Comprehention)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui sehingga dapat

menginterprestasikan dengan benar. Orang yang paham terhadap

suatu objek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap suatu objek yang

dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil

(sebenarnya). Aplikasi diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menanyakan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di

dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu dengan

yang lain.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan

bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi yang ada.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

9

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, menurut

Notoatmodjo (2010), terdapat 2 cara untuk memperoleh pengetahuan

yaitu :

1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah

a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara coba salah ini dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan

tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Bila

kemungkinan kedua ini gagal maka dicoba kemungkinan

ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat

dipecahkan. Itulah sebabnya metode ini disebut

coba (trial) dan salah (error) atau metode coba salah.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara terjadi karena tidak sengaja

oleh orang yang bersangkutan.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

10

c) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan,

baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama,

maupun ahli ilmu pengetahuan.

d) Pengalaman Pribadi

Apabila dengan cara yang digunakan dimasa lalu dapat

memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk

memecahkan masalah-masalah lain yang sama, orang dapat

pula menggunakan cara tersebut.

e) Cara Akal Sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran.

f) Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini

harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama

yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

rasional atau tidak.

g) Kebenaran Secara Intuitif

Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar

kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

11

h) Melalui Jalan Fikiran

Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan jalan

fikirannya baik induksi maupun deduksi dengan penalaran-

penalaran.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang

bersifat umum. Pemikiran induksi beranjak dari hal konkret

kepada hal-hal yang abstrak.

j) Deduksi

Pembuatan kesimpulan dari penyataan-pernyataan umum ke

khusus. Proses berfikir berdasarkan pada pengetahuan yang

umum mencapai pengetahuan yang khusus.

2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini

disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut

metodologi penelitian (research methodology).

d. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Menurut Ariani (2014), pengetahuan baik yang dimiliki

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor

internal dan faktor eksternal yaitu :

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

12

1) Faktor Internal

a) Umur

Umur merupakan rentang waktu seseorang yang

dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika

seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan

memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang pula.

Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap

sehingga pengetahuan diporolehnya akan semakin baik.

b) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi

pengetahuan salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat

kesadaran antara laki-laki dan perempuan. Pada umumnya

perempuan memiliki kesadaran yang baik dalam mencari

tahu informasi daripada laiki-laki baik itu secara formal

maupun informal.

c) Pendidikan

Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang

dimiliki oleh setiap individu berupa interaksi individu

dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal

yang melibatkan perilaku individu maupun kelompok.

d) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

13

kebutuhan setiap hari. Pekerjaan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut.

b) Sosial Budaya

Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi

yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah

yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan.

c) Status Ekonomi

Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya

suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

d) Sumber Informasi

Seseorang yang memiliki sumber informasi yang

lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

14

pula. Salah satu sumber informasi yang berperan penting

bagi pengetahuan yaitu media massa.

e. Cara Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori

di bawah ini :

1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden (x) > Mean + 1

SD

2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean - 1 SD ≤ Mean

+ 1 SD

3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden (x) Mean –

1 SD

2. Ibu Menyusui

Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau

anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi

menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu

(Rachmawati dan Kuntari, 2007).

3. Kontrasepsi

a. Pengertian Kontrasepsi

1) Kontrasepsi berasal dari kata “kontra”, artinya melawan dan

“kontrasepsi”, artinya pembuahan. Jadi, kontrasepsi berarti

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

15

“mencegah bertemunya sperma dengan ovum, sehingga tidak

terjadi pembuahan yang mengakibatkan kehamilan”

(Irianto, 2014).

2) Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat

permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan

cara, alat atau obat-obatan (Proverawati dkk, 2010).

3) Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat

sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa

menggunakan alat. Secara mekanis menggunakan obat/alat, atau

dengan operasi (Mansjoer dkk, 2007).

b. Macam-macam kontrasepsi

Menurut Sulistyawati (2014), macam-macam metode

kontrasepsi adalah sebagai berikut :

1) Metode sederhana

a) Metode sederhana tanpa alat

(1) Kontrasepsi Alamiah

(a) Metode Kalender

(b) Metode Pantang Berkala

(c) Metode Suhu Basal

(d) Metode Lendir Serviks

(e) Metode Simtomtermal

(f) Koitus Interuptus

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

16

b) Metode sederhana dengan alat

(1) Mekanisme atau barrier

(a) Kondom

(b) Barier Intravagina

(c) Kimiawi

Spermisida

2) Metode Modern

a) Kontrasepsi Hormonal

(1) Kontrasepsi Oral

(2) Suntik/Injeksi

(3) Subkutis/Implant

(4) Intra Uterine Devices (IUD)

b) Kontrasepsi dengan Metode Operasi

(1) Pada wanita

Tubektomi

(2) Pada pria

Vasektomi

c. Syarat-syarat Metode Kontrasepsi

Menurut Proverawati dkk (2010), syarat-syarat alat kontrasepsi

yaitu sebagai barikut :

1) Aman pemakaiannya dan dipercaya

2) Tidak ada efek samping yang merugikan

3) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

17

4) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan

5) Tidak memerlukan bantuan medis atau hormonal yang ketat

selama pemakaiannya

6) Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit

7) Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat

8) Dapat diterima oleh pasangan suami istri

9) Berdaya guna

d. Faktor-faktor yang berperan dalam pemilihan kontrasepsi

Menurut Proverawati dkk (2010), beberapa faktor yang

mempengaruhi akseptor dalam memilih metode kontrasepsi antara

lain sebagai berikut :

1) Faktor pasangan dan motivasi, meliputi:

a) Umur

b) Gaya hidup

c) Frekuensi senggama

d) Jumlah keluarga yang diinginkan

e) Pengalaman dengan metode kontrasepsi yang lalu

2) Faktor kesehatan, meliputi:

a) Status kesehatan

b) Riwayat haid

c) Riwayat keluarga

d) Pemeriksaan fisik dan panggul

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

18

3) Faktor metode kontrasepsi

a) Efektifitas

b) Efek samping

c) Biaya

e. Kontrasepsi selama Menyusui

Menurut Proverawati dkk (2010), pada wanita yang tidak

menyusui, waktu rata-rata ovulasi berikutnya adalah 45 hari setelah

wanita tersebut melahirkan (jangka waktu 25-72 hari). Pada wanita

menyusui, waktu rata-rata ovulasi berikutnya adalah 90 hari.

1) Metode amenore laktasi, metode ini dapat menyediakan proteksi

sebesar 95-99% dalam waktu 6 bulan setelah melahirkan apabila

persyaratannya dipenuhi. Menyususi setiap 4 jam di siang hari,

dan setiap 6 jam di malam hari. Makanan tambahan untuk bayi

hanya 5-10% dari total.

2) Metode non hormonal, dapat dengan menggunakan kondom,

spiral, atau sterilisasi.

3) Kontrasepsi progestin (mini pil, suntik, susuk), kontrasepsi

progestin tidak mengganggu kualitas dari ASI dan bahkan dapat

meningkatkan jumlah dari ASI. Merupakan metode kontrasepsi

pilihan bagi wanita menyusui. Direkomendasikan oleh ACOG

penggunaan pil progestin dua sampai tiga minggu setelah

melahirkan, suntikan dan susuk enam minggu setelah

melahirkan. Harus diingat mengenai penurunan efektifitas dari

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

19

kontrasepsi progestin pil apabila tidak diminum diwaktu yang

sama setiap harinya.

4) Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron, kontrsepsi

kombinasi dapat menurunkan kualitas dan kuantitas dari ASI.

WHO menganjurkan penggunaan pil ini minimal enam bulan

setelah melahirkan.

f. Metode Kontrasepsi yang Cocok dan Dapat Dipilih untuk Ibu yang

Menyusui

Menurut Sulistyawati (2014), metode kontrsepsi yang cocok

dan dapat dipilih untuk menyusui adalah :

1) Kontrasepsi Hormonal Oral

Pil kombinasi yang mengandung unsur estrogen dan

progesterone secara umum tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi

saat laktasi. Meskipun kadar obat dalam jumlah yang sangat

sedikit akan masuk ke dalam ASI akan tetapi pengaruh yang

kurang diinginkan adalah berkurangnya produksi ASI. Oleh

karena itu walaupun harus memakai pil KB kombinasi maka

dianjurkan sebagai pilihn yang terakhir atau dipakai setelah

proses laktasi selesai.

Pil KB yang lebih dianjurkan adalah pil yng mengandung

hormone progestin saja. Sudah diketahui bahwa pil jenis ini

tidak mempunyai efek yang merugikan pada proses laktasi

terutama terhadap produksinya. Beberapa studi menunjukkan

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

20

pemakai pil yang mengandung progestin saja (mini pil)

mempunyai masa laktasi yang lebih lama dibandingkan mereka

yang memakai pil kombinasi. Kelemahannya bahwa mini pil

keefektifannya lebih rendah dibandingkan dengan pil kombinasi

akan tertutup oleh efek kontrasepsi akibat laktasi itu sendiri.

Gangguan perdarahan akibat mini pil lebih sedikit dibandingkan

orang lain yang memakai mini pil tetapi tidak menyusui. Secara

ideal bila pemakai mini pil berhenti menyusui, sebaiknya ia

mengganti dengan pil kombinasi yang memang lebih efektif.

2) Kontrsepsi Hormonal Suntikan/Injeksi dan Implant

Dapat dilakukan dalam bentuk suntikan yang mengandung

depomedroxyprogesteron asetate (DMPA) atau depo

noretisteron enantat (Depo Noristerat). Kedua jenis kontrasepsi

yang hanya mengandung efek progestin maka pengaruhnya

sama dengan mini pil. Pada beberapa keadaan cara suntikan ini

lebih disukai karena pencegahan kehamilan jangka panjang,

tidak perlu menyimpan obat suntik dan cukup disuntikan sekali

dalam 2-3 bulan. Studi yang telah dilaksanakan tidak

menunjukkan adanya efek negatif yang menyusui dari ibu yang

dapat mendapatkan suntikan. Cara ini dianjurkan sebagai alat

KB pada ibu yang sedang menyusui. Untuk KB implant yang

mengandung levonorgestrel dapat dipakai dalam jangka waktu

lebih lama (5 tahun). Biasanya dipriorotaskan untuk ibu-ibu

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

21

yang tak ingin punya anak lagi akan tetapi menolak sterilisasi

atau metode kontap.

3) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Secara umum AKDR dianjurkan dalam pilihan pertama

pada ibu menyusui dan ingin alat KB yang temporer sifatnya. Di

samping karena sekali pemasangan dan efektifitasnya tinggi

serta keluhan pemakai yang relatif ringan, maka AKDR tidak

mempunyai pengaruh terhadap laktasi dan bayinya. Pada wanita

yang kemungkinan besar untuk mendapatkan penyakit akibat

hubungan seksual memang tidak dianjurkan untuk memakai

AKDR ini. AKDR yang bisa dipakai yang lazim sekarang

adalah AKDR yang mengandung tembaga (CopperT, Copper7,

MLCu) serta AKDR yang mengandung progestin (progestasert)

yang tidak berpengarh terhadap produksi dan komposisi ASI.

Progestin yang terkandung dalam IUD akan dilepaskan dalam

jumlah yang sangat sedikit sehingga hanya mempunyai efek

lokal saja. Pemasangan AKDR bisa secara dini, segera setelah

melahirkan atau pada kontrol berikutnya pada saat ovulasi

terjadi. Pada umumnya pemasangan AKDR harus sudah

dilakukan dalam waktu 1 bulan 7 hari pasca persalinan

sepanjang tidak ada kontraindikasi pada saat pemasangannya.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

22

4) Cara-cara Sederhana

Efektifitas yang lebih rendah maka pemakaian cara KB

sederhana seperti kondom, diafragma, tisu vagina, dapat juga

dipakai sebagai pilihan. Metode pantang berkala belum dapat

dipakai pada ibu yang sedang laktasi oleh karena pola

menstruasi yang belum teratur atau bahkan tidak menstruasi

sama sekali. Cara-cara ini mmemang tidak berpengaruh

terhadap jumlah, kualitas dan lamanya manyusui. Walaupun

cara-cara ini efektifitasnya kurang, akan tetapi proses laktasinya

sudah berhenti maka dianjurkan pemakaian cara-cara sederhana

ini diganti dengan cara yang lain yang lebih efektif.

5) Metode Kontap (MOW dan MOP)

MOW dan MOP merupakan cara yang sangat efektif

terutama untuk pasangan suami istri yang sudah tidak ingin

mempunyai anak lagi. Di samping karena dikerjakan sekali dan

untuk seumur hidup maka kedua cara ini tidak berpengaruh pada

proses laktasi. Putusan untuk dilakukan MOW dapat dilakukan

segera setelah melahirkan dalam 24 jam pertama. Sedangkan

putusan untuk melakukan MOP setiap saat dapat dilakukan

setelah pasangan yang bersangkutan mendapatkan konseling

yang efektif. Tindakan bius pada ibu yang menjalani MOW

tidak perlu sampai menghentikan proses laktasi karena

pengaruhnya pada bayi sangat kecil.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

23

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Ariani (2014), Notoatmodjo (2010), Irianto (2014), Proverawati dkk

(2010), Sulistyawati (2014)

Pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan:

1. Umur

2. Jenis Kelamin

3. Pendidikan

4. Pekerjaan

5. Lingkungan

6. Social Budaya

7. Status Ekonomi

8. Sumber Informasi

Alat Kontrasepsi:

1. Pengertian

2. Macam-macam kontrasepsi

3. Syarat - syarat metode

kontrasepsi

4. Faktor yang berperan dalam

pemilihan kontrasepsi

5. Kontrasepsiselama

menyusui

6. Metode kontrasepsi yang

cocok dan dapat dipilih

untuk ibu menyusui

Ibu Menyusui:

1. Pengertian

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

24

C. Kerangka Konsep

Keterangan:

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang Alat

Kontrasepsi Selama

Laktasi

Baik

Kurang

Cukup

= Variabel yang diteliti

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan:

1. Jenis Kelamin

2. Status Ekonomi

3. Sumber Informasi

4. Limgkungan

5. Sosial Budaya

= Variabel yang tidak diteliti

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan:

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis dan rancangan penelitian ditinjau dari tujuan penelitian yang telah

dicapai, penelitan ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

dalam mendeskripsikan menggunakan angka dengan analisis univariat berupa

prosentase kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta

hasil penelitiannya berupa kata-kata bukan angka (Ariani, 2014). Diskriptif

adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan

suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo,

2012). Pada penelitian menggambarkan tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi tersebut

dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur

Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitinya

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

26

(Hidayat, 2011). Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Mei

2015.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).

Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah ibu menyusui di

RB An -Nuur Surakarta. Jumlah ibu menyusui bulan Januari sampai

September tahun 2014 sebanyak 279 dengan rata-rata perbulan sebanyak

31 responden.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil

semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau

20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini

adalah ibu menyusui sejumlah 31 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah accidental sampling. Menurut Notoatmodjo (2012), accidental

sampling adalah pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil

kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat

sesuai dengan konteks penelitian. Sampel yang diambil sebanyak 31 ibu

menyusui di RB An-Nuur Surakarta.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

27

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota -

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini menggunakan

variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau

variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Skala ukur ordinal dapat

dikategorikan sebagai berikut:

Definisi Operasional

Tabel 3.1

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat Ukur Skala

Pengetahuan

Ibu Menyusui

Tentang Alat

Kontrasepsi

Selama

Laktasi

Kemampuan

ibu menyusui

menjawab

kuesioner

dengan benar

tentang alat

kontrasepsi

selama laktasi

1. Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x)>mean +

1 SD

2. Cukup : Bila nilai

responden mean – 1

SD ≤ X ≤ mean + SD

3. Kurang : bila nilai

responden yang

diperoleh (x) < mean

– 1 SD

Kuesioner Ordinal

Sumber : (Riwidikdo, 2013).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

28

penelitian untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner adalah daftar, pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah

matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan

memberi tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012).

Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui

yang benar, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana

sudah terdapat jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban

“benar” atau “salah”. Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria positif

(favorable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah

nilainya 0 dan kriteria negatif (unfavorable) adalah bila menjawab salah

nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0. Jumlah soal dalam kuesioner

adalah 45 soal. Pengisian kuesioner dengan memberi tanda (√) pada jawaban

yang dianggap benar.

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-

kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

29

Kisi-Kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen

Tabel 3.2

No Indikator Pernyataan

Total Favorable Unfavorable

1. Pengertian kontrasepsi 1, 2, 4 3* 3

2.

3.

4.

Macam-macam

kontrasepsi

Syarat kontrasepsi

Metode kontrasepsi

Yang cocok untuk ibu

menyusui :

a. Pil kombinasi

b. Oral(mini pil)

c. Suntik&Implant

d. AKDR

e. Metode kontap

(MOW)

5, 7*, 8, 9*,

10, 12

14, 16, 17

20

21, 22, 24, 25

28, 29, 31, 32

35, 36, 38, 39,

41, 42

44

6, 11

13, 15, 18

19

23, 26, 27

30, 33

34, 37, 40, 43

45

6

6

2

7

6

10

2

Jumlah Soal 42

Ket : * tidak valid

Sebelum Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis diluar lokasi

penelitian.

Agar instrumen “valid” dan “reliable”maka sebelum digunakan perlu

diuji coba terlebih dahulu. Untuk mengetahui kevaliditas soal, maka peneliti

melakukan :

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat –

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

30

2010). Uji validitas telah dilakukan di RB Harapan Kita Sumberlawang

pada bulan Maret 2015 dengan jumlah 33 ibu menyusui. Soal yang tidak

valid, soal nomor 3, 7 dan 9 tidak digunakan karena sudah ada yang

mewakili.

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product

moment (Riwidikdo, 2013).

Rumus product moment adalah :

=

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien skorelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,344) dengan taraf signifikan 0,05.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkkan.

(Notoatmodjo, 2012).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Rumus Alpha Chronboach adalah sebagai berikut :

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

31

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é

-=

t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σ σb2

= Jumlah varian butir

σt2 = varians total

Dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,75)

(Riwidikdo, 2013).

G. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner kemudian menjelaskan

tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan

selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.

Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan

melakukan sendiri pengumpulan (wawancara, angket, kuesioner,

observasi, test) terhadap objek. Data masih merupakan data mentah yang

belum mengalami proses analisis (Ariani, 2014). Dalam penelitian ini

data primer didapatkan dari pengisian kuesioner yang diisi ibu menyusui

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

32

yang menggunakan alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur

Surakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang berasal dari dalam data primer. Data

sekunder biasanya didapatkan dari instansi pengumpul data. Data

sekunder didapatkan dari Rekam Medik berupa data ibu menyusui di RB

An-Nuur Surakarta.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan

Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka

langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses

pengolahan data ada 4 yaitu :

a. Penyuntingan (Editing)

Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Pada

penelitian ini editing akan dilakukan di lapangan sehingga bila

terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat dikembalikan ke

responden dan segera dilengkapi.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya

dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

33

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada penelitian

ini kode yang akan dipakai adalah (angka) yaitu 0 dan 1, 0 bila

jawaban salah dan 1 bila jawaban benar.

c. Memasukkan data atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan

ke dalam progam atau software.

d. Pembersihan data (cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan–kemungkinan adanya kesalahan–kesalahan kode,

ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan

atau koreksi.

2. Analisa Data

Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan dilakukan

dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

analisa univariat. Analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap

variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,

cukup dan kurang maka menggunakan parameter :

a. Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

34

b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata (mean)

diperoleh dengan rumus :

Rumus:

X =

Keterangan :

xi : nilai data

n : jumlah data

Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

SD =

SD : simpangan Baku (Standart Deviation)

xi : nilai data

n : jumlah data

Rumus prosentase untuk jumlah ibu menyusui menurut tingkat

pengetahuan

∑ Ibu Menyusui menurut Tingkat Pengetahuan Skor prosentase =

∑ Jumlah responden

uanx 100

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

35

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang

harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien,

tujuan dilakukanya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,

prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,

kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

36

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu bejalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya

jadwal penelitian disusun dalam suatu “gant’s chart” (Notoatmodjo, 2010).

Jadwal penelitian terlampir.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di RB AN-Nuur Surakarta yang beralamat di

Jalan Pakel no. 33 Sumber, Surakarta. RB AN-Nuur Surakarta merupakan

salah satu Rumah Bersalin yang memiliki tenaga kesehatan terdiri dari 3

bidan. Sarana dan prasarana cukup memadai terdiri dari 1 ruang periksa, 1

ruang bersalin dengan 2 tempat tidur, 6 ruang observasi nifas, ruang

poliklinik, ruang insersi IUD dan ruang tunggu. Pelayanan yang dapat

diberikan yaitu ANC (Ante Natal Care), USG, persalinan, KB, Imunisasi,

Pijat Bayi, KIA. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, RB AN-Nuur

Surakarta buka 24 jam.

B. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang datang ke

RB An-Nuur Surakarta, jumlah responden sebanyak 31 responden dan dapat

diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

38

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Prosentase (%)

< 20 tahun

20-35 tahun

>35 tahun

5

21

5

16,1

67,8

16,1

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel di atas, umur responden yang < 20 tahun sebanyak 5

responden (16,1%), yang umurnya 20-35 tahun sebanyak 21 responden

(67,8%), dan yang umurnya >35 tahun sebanyak 5 responden (16,1%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel di atas, responden yang pendidikannya SMP

sebanyak 6 responden (19,4%), yang pendidikannya SMA sebanyak 17

responden (54,8%), dan yang pendidikannya PT sebanyak 8 responden

(25,8%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)

IRT

Swasta

PNS

18

5

8

58,1

16,1

25,8

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer (2015)

Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

SMP

SMA

PT

6

17

8

19,4

54,8

25,8

Jumlah 31 100

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

39

Berdasarkan tabel di atas, responden yang pekerjaannya Ibu Rumah

Tangga (IRT) sebanyak 18 responden (58,1%), yang pekerjaannya swasta

sebanyak 5 responden (16,1%), dan yang pekerjannya PNS sebanyak 8

responden (25,8%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Anak

Umur Anak Jumlah Prosentase (%)

0-6 bulan 19 61,3

> 6 bulan 12 38,7

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel di atas, responden yang umur anaknya 0-6 bulan

sebanyak 19 responden (61,3%), dan yang umur anaknya >6 bulan sebanyak

12 responden (38,7%).

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner

dikembalikan kepada peneliti untuk diolah. Pengolahan data dilakukan

dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai

berikut :

Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data

N Minimum Maximum Mean Srd. Deviation

Pengetahuan Ibu

Menyusui Tentang

Alat Kontrasepsi

Selama Laktasi

31 14 40 24,35 5,28

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel di atas pengetahuan ibu menyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

40

a. Baik : Bilai nilai responden ( x ) > mean + 1 SD

( x ) > 24,35 + 1 (5,28)

( x ) > 29,63

b. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

24,35 – 1 (5,28) ≤ x ≤ 24,35 + 1 (5,28)

19,07 ≤ x ≤ 29,63

c. Kurang : Bila nilai responden ( x ) < mean – 1 SD

( x ) < 24,35 – 1 (5,28)

( x ) < 19,07

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi.

No Tingkat Pengetahuan Jumlah Responden Prosentase (%)

1 Baik 5 16,1

2 Cukup 23 74,2

3 Kurang 3 9,7

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai pengetahuan cukup tentang alat kontrasepsi selama

laktasi yaitu 23 responden (74,2%), yang mempunyai pengetahuan baik yaitu

5 responden (16,1%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 3

responden (9,7%).

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

41

C. Pembahasan

Hasil penelitian di RB An-Nuur menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi yang

berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,1%), cukup 23 responden

(74,2%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (9,7%). Jadi

tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi

mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (74,2%).

Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu umur ibu, umur anak,

pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya.

Pengetahuan cukup dilihat dari umur 20-35 tahun, pendidikan SMA,

pekerjaan IRT, dan umur anak 0-6 bulan.

Kebanyakan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta umurnya lebih

dari 25 tahun dan sudah mempunyai anak lebih dari 1 serta umur anaknya

rata-rata 0-6 bulan, sehingga mereka sudah cukup tahu tentang alat

kontrasepsi selama laktasi dibandingkan dengan ibu menyusui yang baru

mempunyai 1 orang anak. Pengetahuan didapatkan dari bidan tempat bersalin

atau petugas kesehatan yang lain. Menurut Ariani (2014), umur merupakan

rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang

tahun. Jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki

pola pikir dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh

terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan semakin

baik. Dan menurut Notoatmodjo (2010), pengalaman merupakan suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

42

maupun orang lain. Seseorang yang memiliki pengalaman sebelumnya maka

pengetahuannya lebih baik.

Mayoritas ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta lulusan SMA

sederajat. Menurut Notoatmodjo (2010), makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak

pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperkenalkan.

Pekerjaan responden mayoritas adalah ibu rumah tangga sehingga

pekerjaan seseorang itu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya.

Menurut Ariani (2014), pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap

hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan.

RB An-Nuur Surakarta terletak di wilayah perkotaan termasuk

respondennya rata-rata juga tinggal di daerah RB An-Nuur sehingga

kemungkinan mendapatkan informasi lebih cepat. Dan sosial budaya

masyarakat setempat masih sangat erat dimana kepercayaan di masa lampau

masih dilakukan. Hal ini sesuai dengan teori pengetahuan seseorang akan

lebih baik jika berada di perkotaan daripada di pedesaan. Di perkotaan

meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka

wawasan sosial semakin banyak, sehingga di perkotaan mudah untuk

mendapatkan informasi (Notoatmodjo, 2007). Menurut Ariani (2014),

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

43

lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Dan sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau

tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah

pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

Keaslian penelitian dari Yuliani Dwi safitri (2013), dengan judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama

Laktasi Di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo”. Hasil penelitian dari tingkat

pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi selama laktasi berpengetahuan

cukup. Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu dari faktor

pendidikan, media massa atau informasi, ekonomi, pengalaman, dan usia.

Dan Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul “Hubungan Antara

Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI

Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya”. Dari penelitian didapat kesimpulan

bahwa tidak ada hubungan antara kontrasepsi progestin dengan produksi ASI

pada ibu menyusui ASI eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada Januari

sampai Maret 2008. Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu umur,

pengalaman, pekerjaan, dan lingkungan.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

44

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai kendala dan keterbatasan, yaitu :

1. Kendala Penelitian

a. Pada saat pengumpulan data, responden membawa bayinya sehingga

kuisioner sering tidak terisi dengan lengkap, dan penulis harus

mengulang dengan cara memberikan kuesioner terhadap responden

kembali.

b. Saat responden mengisi kuesioner, responden lebih memperhatikan

anaknya daripada kuesionernya jadi menjawabnya asal-asalan.

2. Kelemahan / Keterbatasan

a. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden

hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat

menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban

responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

45

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta dapat disimpulkan

bahwa :

1. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam

kategori baik yaitu 5 responden (16,1%).

2. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam

kategori cukup yaitu 23 responden (74,2%).

3. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam

kategori kurang yaitu 3 responden (9,7%).

4. Faktor pendorong dan penghambat tentang tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi yaitu umur ibu, umur

anak, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi, maka saran yang dapat

peneliti sampaikan adalah :

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

46

1. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian

ini dengan lebih banyak sampel dan mengembangkan variabel penelitian,

lebih luas pembahasan materinya, menggunakan metode dan teknik yang

berbeda serta memperluas ruang lingkup peneliti.

2. Bagi Institusi

a. RB An-Nuur

Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat lebih

meningkatkan penyuluhan tentang alat kontrasepsi khususnya

selama laktasi.

b. Institusi Akademik

Diharapkan dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah

referensi tentang alat kontrasepsi selama laktasi untuk peneliti

selanjutnya.

3. Responden

Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan tentang alat

kontrasepsi selama laktasi dengan cara banyak membaca buku, mencari

sumber dari media massa seperti internet, koran, dan majalah atau

dengan berkonsultasi dengan bidan setempat atau tenaga kesehatan yang

lainnya untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang alat

kontrasepsi selama laktasi.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, A.A. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan Reproduksi.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

________, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Dewi, S.N. 2008. Hubungan Antara Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI

Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Alfabeta.

Mansjoer, A, Triyanti K, Savitri, R, Wardhani, W, Setiowulan, W. 2007. Kapita

Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Proverawati, A, Rahmawati, E. 2010. Kapita Selekta dan ASI

Menyusui.Yogyakarta : Nuha Medika.

Proverawati, A, Islaely, A, Aspuah, S. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Saifuddin, A.B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulistyawati, a. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka

Rihama.

Rahmawati dan Kuntari. 2007. ASI Eksklusif Demi Sang Anak.

http://tamanfirdaus.multiply.com/reviews/item/7.html. Diakses tanggal

18 November 2014.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-kikifitria... · dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan

Y.D, Safitri. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi

Selama Laktasi Di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo. KTI Mahasiswa

kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.