tingkat pengetahuan ibu hamil trimester iii tentang asi...

72
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : IIN FITRI ASARI NIM. B10.083 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: others

Post on 08-Oct-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III

TENTANG ASI EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN

MARGA WALUYA SURAKARTA

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

IIN FITRI ASARI

NIM. B10.083

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu hamil trimester III

tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Anis Nurhidayati,S.ST.,M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Trisiwi Tjipto Palupi SST.,SKM selaku pemilik RB Marga Waluya

Surakarta yang telah bersedia memberika ijin pada penulis dalam pengambilan

data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

v

6. Bagi perpustakaan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan

yang telah diberikan.

7. Ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Bersalin Marga Waluya

Surakarta selaku responden yang telah membantu memberi informasi tentang

ASI Eksklusif.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Mei 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Iin Fitri Asari

B10083

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI

EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN MARGA WALUYA

SURAKARTA TAHUN 2013

(xii + 56 halaman + 14 lampiran + 8 tabel + 2 gambar)

ABSTRAK

Latar Belakang: Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia angka kematian

bayi di Indonesia pada tahun 2007 yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. Tingginya

kematian bayi dan neonatal disebabkan oleh rendahnya status gizi ibu hamil,

rendahnya pemberian ASI, diare, asfiksia, ISPA. Pemberian ASI membantu bayi

memulai kehidupan dengan baik, memberikan ASI Eksklusif akan menjamin

nutrisi yang ideal, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, membantu ibu

memulihkan dari proses persalinan dan meningkatkan jalinan kasih sayang antara

ibu dan bayi. Rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif

dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang ASI Eksklusif,

Rumah Sakit yang tidak memberlakukan rooming in, fasilitas kesehatan yang

memberikan susu formula pada bayi baru lahir dan ibu bekerja. Berdasarkan studi

pendahuluan dari 10 ibu hamil, 3 berpengetahuan baik dan 7 berpengetahuan

kurang tentang manfaat dan cara pemberian ASI Eksklusif belum mengetahui.

Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan baik, cukup

dan kurang.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif, dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta pada tanggal 6 Februari-6

Maret 2013. Jumlah sampel 32 ibu hamil trimester III, teknik pengambilan sampel

menggunakan sampling jenuh. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, variabel

yang digunakan adalah variabel tunggal sedangkan analisis data dilakukan dengan

analisis univariat.

Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat dikategorikan baik sebanyak 5

responden (15,6%), pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (65,6%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (18,8%).

Kesimpulan: Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat dikategorikan cukup sebanyak 21

responden (65,6%).

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu hamil Trimester III, ASI Eksklusif

Kepustakaan : 23 literatur (2005-2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Hidup adalah proses meniru sampai kamu sulit untuk ditiru.

Ø Jika kamu jadi orang yang buruk jangan jadi diri sendiri tapi jadilah dia yang

selalu berusaha lebih baik.

Ø Hidup adalah suatu tantangan, yang harus diraih dengan perjuangan.

PERSEMBAHAN

Ø Ibu, Bapak dan adiku tercinta serta keluarga

besarku, Terimakasih atas doa restunya dan kasih

sayang selama ini.

Ø Ibu Anis Nurhidayati SST.M Kes Terimakasih atas

bimbingan yang sangat berharga selama

penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah sampai

terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

Ø Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku

dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih

untuk kalian semua.

Ø Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

viii

viviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

CURRICULUM VITAE ................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat penelitian .................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Teori ............................................................................ 9

1. Pengetahuan ...................................................................... 9

2. Kehamilan ......................................................................... 18

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

x

3. ASI Eksklusif .................................................................... 23

B. Kerangka Teori ........................................................................ 34

C. Kerangka Konsep .................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................ 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 36

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 37

D. Istrumen Penelitian ................................................................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 42

F. Variabel Penelitian ................................................................... 43

G. Definisi Operasional ................................................................. 43

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 44

I. Etika Penelitian ......................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian .................................................... 48

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 48

C. Pembahasan .............................................................................. 51

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 55

B. Saran ......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner Uji Coba Instrument ......................................... 39

Table 3.2 Kisi-kisi kuisioner Penelitian ........................................................... 40

Tabel 3.3 Definisi operasional tingkat pengetahuan ....................................... 43

Table 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...................................... 49

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ............................ 49

Table 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .............................. 50

Tabel 4.4 Mean dan Standar Devisiasi ............................................................. 50

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya

Surakarta ......................................................................................... 51

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 34

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 35

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3 : Surat Balasan dari Rumah Bersalin

Lampiran 4 : Permohonan ijin Uji Coba Instrumen

Lampiran 5 : Surat Balasan dari lahan Uji Coba Instrumen

Lampiran 6 : Surat Permohonan ijin Pengunaan lahan

Lampiran 7 : Surat Balasan dari lahan

Lampiran 8 : Surat Permohonan Responden

Lampiran 9 : Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10 : Kuesioner Uji Coba Instrumen

Lampiran 11 : Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen

Lampiran 12 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 13 : Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian

Lampiran 14: Data Tabulasi Uji Coba Instrumen

Lampiran 15 : Hasil Uji Validitas

Lampiran 16 : Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 17 : Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 18 : Lembar Hasil Perhitungan

Lampiran 19 : Lembar Konsultasi Proposal

Lampiran 20 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007 menunjukan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi

34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, namun masih jauh lebih tinggi

dari target AKB dalam Milenium Development Goals (MDG’s) pada tahun

2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian

neonatal menurun sedikit dari 20 menjadi 19 per 1000 kelahiran hidup pada

tahun 2007. Tingginya kematian bayi dan neonatal disebabkan oleh masih

rendahnya status gizi ibu hamil, masih rendahnya pemberian Air Susu Ibu

(ASI) eksklusif, masih tingginya angka kesakitan terutama diare, asfiksia dan

infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) (Depkes RI, 2009).

Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

2006-2007, jumlah pemberian ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif pada bayi

dibawah usia dua bulan mencakup 67% dari total bayi yang ada. Presentasi

tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, yakni 54% pada

bayi usia 2-3 bulan dan 19% pada bayi usia 7-9 bulan, yang lebih

memprihatinkan 13% bayi dibawah 2 bulan telah diberi susu formula dan satu

dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan pendamping ASI

(Dinkes, 2010).

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

2

Masih rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi,

dipengaruhi banyak hal, diantaranya rendahnya pengetahuan dan kurangnya

informasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI

Eksklusif, tata laksana rumah sakit ataupun tempat bersalin yang seringkali

tidak memberlakukan rooming-in (ibu dan bayi berada dalam satu kamar atau

rawat gabung), fasilitas kesehatan memberikan susu formula kepada bayi

baru lahir, banyak ibu bekerja yang mengangap repot menyusui sambil

bekerja (Riksani, 2012).

Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 29 – 40

minggu, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas

untuk menjadi orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini

(Simkin dan Penny, 2007). Kemampuan ibu untuk menyusui harus dipelajari

karena tidak secara refleks. Para ibu harus menerima banyak informasi secara

benar mengenai ASI untuk mencapai keberhasilan menyusui, berarti mereka

perlu pengetahuan lebih awal (Suharti, 2009).

ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak

memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0 – 6 bulan

(Riksani, 2012). Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupan dengan

baik, memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan akan menjamin nutrisi yang

ideal, dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi,

ASI mengandung nutrisi-nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar

tumbuh optimal, sehingga tercapai perkembangan potensial kecerdasan anak

secara optimal. ASI sebagai bahan makanan yang berkhasiat meningkatkan

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

3

daya tahan tubuh. Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses

persalinan. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim

berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada

puting susu merangsang dikeluarkan oksitosin alami yang akan membantu

kontraksi rahim). Wanita yang menyusui akan lebih cepat pulih turun berat

badan dari berat badan yang bertambah saat kehamilan. Ibu yang menyusui

dan belum haid setelah persalinan kecil kemungkinan untuk hamil (kadar

prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi). Bagi ibu dan bayi

ASI Eksklusif dapat meningkatkan jalinan kasih sayang yang erat antara ibu

dan bayi baru lahir (Suherni dkk, 2009).

Dampak jika bayi tidak diberi ASI Eksklusif adalah daya tahan tubuh

yang rendah, insiden karies gigi yang tinggi jika di beri susu formula,

kejadian maloklusi rahang karna kebiasaan lidah yang mendorong kedepan

akibat menyusu dengan botol dan kurang jalinan antara ibu dan bayi

(Arif, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di RB Marga

Waluya Surakarta, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan Januari-Oktober

2012 sebanyak 420 orang, rata-rata kunjungan ibu hamil tiap bulan sebanyak

42 orang, sedangkan rata-rata kunjungan ibu hamil trimester III tiap bulan

sebanyak 32 orang. Hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil trimester III

tentang ASI Eksklusif, hanya 3 ibu hamil (30%) yang mengetahui tentang

ASI Eksklusif antara lain pengertian, manfaat dan cara pemberian ASI

eksklusif, sedangkan 7 ibu hamil (70%) kurang mengetahui karena hanya

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

4

mengetahui tentang pengertian sedangkan manfaat dan cara pemberian ASI

Eksklusif ibu belum mengetahui.

Mengingat pentingnya pemberian ASI Esklusif dan masih rendahnya

cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan masih ada ibu

hamil trimester III yang kurang mengetahui ASI Eksklusif maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta”

Tahun 2013.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : ”Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu Hamil Trimester

III Tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan

baik.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

5

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan

cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan

kurang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Menambah perkembangan ilmu pengetahuan mengenai tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif.

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang

ASI Eksklusif.

3. Intitusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai referensi dan sumber bacaan mengenai tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif serta sebagai acuan untuk

penelitian selanjutnya.

4. Rumah Bersalin

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah

bersalin dalam pemberian konseling tentang ASI Eksklusif.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

6

E. Keaslian Penelitian

Penelitian lain yang serupa pernah dilakukan oleh :

1. Luwis megawati (2012), judul penelitian “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Ngawi”, Metode penelitian bersifat diskriptif kuantitatif, jumlah responden

41 ibu hamil, instrument penelitian mengunakan kuisioner, analisis data

mengunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa

pengetahuan ibu hamil tentang ASI esklusif di Desa Ngrambe Kecamatan

Ngrambe Kabupaten Ngawi dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 4 responden (9,8 %), pengetahuan cukup sebanyak 29 responden

(70,7 %), dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (19,5 %).

2. Tri Rahayuningsih (2012), judul penelitian “Hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian kolostrum dan ASI

Eksklusif di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan”, metode

penelitian purposive sampling, jumlah responden 32 orang, instrument

penelitian mengunakan kuisioner, analisis data dengan chi square,

hasilnya adalah bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan

ibu tentang ASI dengan pemberian kolostrum, dengan P value sebesar

13,014 dan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,538 (berada pada

rentang 0,40-0,59). Juga ada hubungan yang cukup kuat antara

pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI Eksklusif, dengan P

value sebesar 10,473 dan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,497

(berada pada rentang 0,40-0,59). Ini membuktikan adanya hubungan yang

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

7

bermakna antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian

kolostrum dan ASI Eksklusif.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian sebelumnya

adalah instrument penelitian, sedangkan perbedaan penelitian yang peneliti

lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah responden, lokasi, dan

waktu penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil

trimester III yang berjumlah 32 responden. Penelitian ini dilaksanakan di

RB Marga Waluya Surakarta dan waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6

Februari – 6 Maret 2013.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang, latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan teori tentang pengetahuan yang meliputi,

definisi, tingkat pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan,

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara pengukuran

pengetahuan, teori kehamilan yang meliputi pengertian, tanda-

tanda kehamilan, klasifikasi kehamilan, asuhan pada ibu hamil,

teori tentang ASI Eksklusif yang meliputi pengertian, manfaat ASI

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

8

Eksklusif, komposisi ASI, pemberian ASI Eksklusif pada ibu

bekerja, cara memeras ASI, cara penyimpanan ASI, kerangka teori

dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan

analisis data serta etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil

penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

9

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil

pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau

isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia

untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia

terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu

objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat

indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh

manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah

kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

10

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tingkat

pengetahuan ini meliputi menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

mengintreprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya,

aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau pengunaan hukum-

hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan

sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

11

5) Sintesis (syintesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakan atau

mengabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

mengunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk meperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu cara tradisional

(non ilmiah) tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern (cara

ilmiah) melelui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba-salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

12

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan mengunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat

terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Pemenuhan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah

yang dilkukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini

bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan

juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah

diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber

pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan

atau ilmuan.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

13

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan

hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang

untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab

kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan

bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

14

penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif

sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak mengunakan cara

yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia cara

manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu

mengunakan penalaran dalam memperoleh pengetahuan. Induksi

dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

dikemukakaan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum

dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan

kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan

tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang

ditangkap oleh indera kemudian disimpulkan ke dalam suatu

konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu

gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

15

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenaran pada semua peristiwa yang

terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sisitematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian

ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodologi). Cara ini

dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode

berfikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen

yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan

dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-

pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang

diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul

saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

Menurut Cahyono (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

16

berlangsung seumur hidup, Pendidikan tersebut mempengaruhi

proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat

kaitanya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

pengetahuan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di

pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan

non formal.

2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediet

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayan orang. Dalam penyampaianya informasi sebagai tugas

pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuanya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

17

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan

masalah yang di hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja

yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manisfestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan

etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerja.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

18

semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan

aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak

melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri

menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak

menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan

intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan

hamper tidak ada penurunan pada usia ini.

e. Cara Pengukuran Pengetahuan

Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan

tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek pendidikan atau

responden.

Menurut Riwikdikdo (2009), digunakan perhitungkan sebagai

berikut :

1) Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean +1 SD

2) Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean -1SD

3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD

2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri

dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan

plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

(Manuaba, 2010).

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

19

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3

yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan

i. Amenore

Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi

dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel

de graff dan ovulasi.

ii. Mual dan muntah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran

asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada

pagi hari disebut morning sickness.

iii. Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.

iv. Sinkope (pingsan)

Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala

(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan

sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia

kehamilan 16 minggu.

v. Payudara tegang

Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotrifin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan

menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

20

vi. Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini

sudah menghilang.

vii. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus

sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

viii. Pigmentasi kulit

Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis

anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (striae

livide, stiae nigra, linia alba makin hitam) dan sekitar payudara

(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol).

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi istmus, menjadi panjang dan lunak)

d) Tanda Chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaseck ( uterus membesar ke salah satu jurusan).

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton hicks.

g) Teraba ballottement

h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

21

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba

secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat

diraba pada kehamilan yang lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar melalui Doppler pada

umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec umur

kehamilan 17 – 22 minggu.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinya pada

usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16

minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin

dapat dilihat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:

1) Kehamilan trimester I : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu

2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu

3) Kehamilan trimester III :umur kehamilan 29 sampai 40 minggu

d. Asuhan pada ibu hamil

Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan

kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis kebidanan, dokter

umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama

masa kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal

harus sesuai standar yaitu “14 T “, meliputi :

1) Timbang berat badan

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

22

2) Ukur tekanan darah

3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

5) Pemberian imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb

7) Pemeriksaan VRDL

8) Perawatan payudara

9) Senam payudara dan pijat tekan payudara

10) Pemeliharaan tingkat kebugaran /senam ibu hamil

11) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi

13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan

pemberian terapi anti malaria.

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai

kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T,

yang meliputi :

1) Timbang berat badan

2) Ukur tekanan darah

3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

5) Pemberian imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb

7) Perawatan payudara

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

23

Pelayanan asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga

kesehatan professional dan tidak diberikan oleh dukun bayi

(Wiknjosastro, 2005).

3. ASI Eksklusif

a. Pengertian

ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak

memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0 – 6 bulan

(Riksani, 2012).

Untuk mencapai ASI Eksklusif, WHO dan UNICEF

merekomendasikan metode tiga langkah. Langkah pertama adalah

menyusui segera setelah melahirkan. Langkah kedua tidak memberikan

makanan tambahan apapun pada bayi. Langkah ketiga menyusui

sesering mungkin dan sebanyak yang diinginkan bayi. Melalui tiga

langkah tersebut, diharapkan tujuan menyusui secara Eksklusif dapat

tercapai (Suryoprayogo, 2009).

b. Manfaat menyusui

Menurut Kristiyanasari (2009), manfaat pemberian ASI, meliputi:

1) Manfaat ASI untuk Ibu

a) Aspek Kesehatan Ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuk

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

uterus dan mencegah terjadi perdarahan pasca persalinan.

Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan

mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

24

karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah

dibandingkan yang tidak menyusui.

b) Aspek Keluarga Berencana

Menyusui secara murni (Eksklusif) dapat membantu

menjarangkan kehamilan. Ditemukan rata-rata jarak kelahiran ibu

yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak menyusui

11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan

hormone ovulasi, sehingga dapat menunda kembali kesuburan.

Ibu yang sering hamil menjadi beban ibu sendiri, juga merupakan

risiko tersendiri bagi ibu untuk menderita penyakit seperti

anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat persalinan.

c) Aspek Psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan

oleh bayinya serta akan meningkatkan jalinan kasih sayang ibu

dan bayi.

2) Manfaat ASI untuk bayi

a) Membantu memulai kehidupan dengan baik

Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan

yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal

baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas.

b) Mengandung antibodi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat

immunoglobulin dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

25

ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat

kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk

oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan

zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang

apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan yang

mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dan

berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur.

Bayi yang diberi ASI Eksklusif ternyata akan lebih sehat dan

lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak

mendapatkan ASI Eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih

berkembang kepandaianya dibanding anak yang sering sakit

terutama bila sakitnya berat.

c) ASI mengandung komposisi yang tepat

ASI mengandung berbagai bahan makanan yang baik untuk

bayi yaitu terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup

kuantitas semua gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

pertama.

d) Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula

jauh lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan

menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur

menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan

menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

26

e) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan

antara ibu dan bayi

Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi,

kontak kulit ibu kekulit bayi yang mengakibatkan perkembangan

psikomotor maupun sosial yang lebih baik.

f) Terhindar dari alergi

Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian

susu formula akan merangsang aktivasi system ini dapat

menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian

protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi

kemungkinan alergi.

g) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi

Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung

omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak

bayi yang mendapat ASI Eksklusif akan tumbuh optimal dan

terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih

cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.

3) Manfaat ASI untuk Keluarga

a) Aspek Ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk

keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

27

bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi

biaya berobat.

b) Aspek psikologis

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat

mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

c) Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja

dan kapan saja. Keluarga tidak repot menyiapkan air masak, botol

dot yang harus selalu dibersihkan. Tidak perlu minta pertolongan

orang lain.

4) Manfaat ASI untuk Negara

a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi

Adanya faktor protektif dan nutrisi yang sesuai dalam ASI

menjamin status gizi bayi serta kesakitan dan kematian anak

menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa

ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya

diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian

bawah.

b) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung

akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi

komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

28

mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan

anak yang mendapat susu formula.

c) Menghemat devisa Negara

ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua

ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp.

8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.

d) Peningkatan kualitas generasi penerus

Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara

optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

c. Komposisi ASI

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi

seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI

adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun

kuantitas. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai 6 bulan

akan menjamin tercapai pengembangan potensi kecerdasan anak secara

optimal. Menurut Riksani (2012), komposisi yang terkandung dalam

ASI, yaitu :

1) Lemak

Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar lemak

dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI

tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI

lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim

lipase yang terdapat dalam ASI.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

29

2) Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang kadar paling

tinggi dibanding susu formula lain (7%). Laktosa mudah dipecah

menjadi glukosa dan galaktrose denga bantuan enzim laktosa

mempunyai manfaat lain yang mempertinggi absorbsi kalsium dan

merangsang pertumbuhan lactobacillus bifidus.

3) Protein

Protein dalam ASI adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI

sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih

mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain

mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang

tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin

diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk

pertumbuhan otak.

4) Garam dan Mineral

Ginjal neonatus dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik

sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral rendah.

ASI mengandung garam dan mineral yang dibanding susu sapi. Bayi

yang mendapat susu sapi atau susu formula yang tidak dimodifikasi

dapat menderita tetani karena hipokalsemia. Kadar kalsium dalam

susu sapi lebih tinggi dibanding ASI. ASI mengandung mineral yang

lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi

sampai umur 6 bulan.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

30

5) Vitamin

ASI mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K yang

berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat

dalam ASI dengan jumlah cukup dan mudah diserap. Dalam ASI

juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam kolostrum.

d. Pemberian ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja.

Semua ibu harus memberikan ASI Eksklusif, meskipun diketahui

bahwa ibu bekerja. Adapun cara pemberian ASI pada ibu bekerja menurut

Riksani (2012), dengan cara sebagai berikut :

1) Memastikan segala kelengkapan yang dibutuhkan dalam memerah

ASI, seperti kotak pendingin. Memeriksa setiap hari sebelum

berangkat kerja.

2) Sebelum berangkat kerja, menyusui bayi sampai bayi merasa kenyang.

3) Memakai baju yang nyaman, yang memudahkan ibu memerah ASI.

Sebaiknya, ibu menggunakan baju dengan kancing depan agar mudah

membukanya.

4) Bekerja dengan perasaan senang. Menghindari kecemasan karena

secara langsung akan mempengaruhi produksi ASI.

5) Komunikasikan dengan rekan kerja dan atasan tentang jam-jam saat

akan memerah ASI.

6) Mencari tempat yang nyaman, bersih, dan aman, untuk memerah ASI

jika ditempat kerja belum disediakan ruangan khusus untuk menyusui.

7) Selama di kantor, ibu bisa memerah ASI 2-3 kali.

8) Memberi label pada botol untuk menyimpan ASI perah.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

31

9) Setelah sampai dirumah, rendam botol ASI dalam mangkuk yang

berisi air hangat lalu berikan ASI dengan sendok pada bayi.

e. Cara memerah ASI

Cara memerah ASI menurut Riksani (2012), bisa dilakukan dengan

dua cara yaitu :

1) Mengunakan pompa

Cara menabung ASI perah yang paling baik dan efektif adalah

dengan mengunakan alat pompa ASI Elektrik. Sayangnya di Indonesia

harga alat ini masih lumayan mahal dan sulit didapat, sehingga jarang

menjadi pilihan para ibu. Jenis lain adalah pompa piston. Prinsip kerja

alat ini mirip suntikan, hingga memiliki keunggulan yaitu setiap

jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanan bisa diatur.

2) Mengunakan Jari

Memeras ASI menggunakan alat apapun yang paling murah adalah

memerah menggunakan jari. Sebenarnya bukan hanya murah,

melainkan juga praktis, karena memerlukan tangan dan tahu tehnik

memeras ASI, yaitu meliputi :

a) Memeras/ memompa ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur, ini

perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga dan payudara

terhindar dari bengkak.

b) Memilih waktu dimana payudara dalam keadaan paling penuh terisi,

pada umumnya terjadi pada pagi hari.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

32

c) Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih

dahulu, misalnya breast pump, botol ASI, piring kecil/wadah tempat

ASI dan sebagainya.

d) Memilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memeras susu.

e) Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan

air.

f) Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lain misalnya

susu, jus, teh.

g) Saat memerah ASI ibu harus dalam kondisi yang santai. Kondisi

psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI

Eksklusif.

f. Cara menyimpan ASI

Cara penyimpanan ASI menurut Suherni dkk (2009), yaitu :

1) Wadah

Gelas plastik pakai ulang dan wadah yang memiliki sisi keras

dianggap sebagai penyimpanan ASI terbaik. Setiap wadah harus

memiliki penutup yang pas dengan wadah. Kantong plastik yang

telah dirancang khusus oleh pabrik juga tersedia untuk pengumpulan

dan menyimpan ASI. Beberapa kantong plastik ini dengan wadah

tempat ASI dipompa ke sistem pemompaan dan kantong juga pas

dengan botol susu bayi. Kantong mudah terkontaminasi saat

penanganan.

Tiap wadah ASI harus diberi label, minimal tanggal penggunaan.

Saat bayi prematur atau dirawat inap karena alasan apapun, rumah

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

33

sakit akan memberikan label untuk ASI ibu, yaitu tanggal

pemompaan, nomor, identitas pasien, unit dan lain-lain. Jika ASI

akan diberikan di penitipan anak, nama bayi harus jelas dibaca dan

ditulis dengan tinta anti air dan anti gosok.

2) ASI dapat disimpan di suhu ruang, dilemari pendingin atau freezer.

a) Penyimpanan ASI di suhu ruang atau udara bebas 36˚ bertahan

selama 6-8 jam.

b) Penyimpanan ASI di lemari pendingin (4˚ C) selama 24 jam.

c) ASI dapat disimpan hingga 3 bulan di dalam freezer dan 6 bulan

dalam suhu -7˚ C atau kurang.

d) Selama seharian ASI pompa dalam jumlah sedikit yang

didinginkan dapat ditambah ke dalam penyimpanan ASI di lemari

pendingin.

e) Selalu simpan ASI di dalam bagian terdingin lemari pendingin

atau freezer.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

34

B. Kerangka Teori

f)

g)

h)

i)

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Manuaba (2012) dan Riksani (2012)

Tingkat pengetahuan:

1. Tahu

2. Memahamiaplikasi

3. Analisis

4. Sintesa

5. Evaluasi

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media masa/informasi

3. Sosial budaya dan

ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. usia

Pengetahuan Kehamilan ASI Eksklusif

Teori kehamilan

1. Pengertian

2. Tanda-tanda

kehamilan

3. Klasifikasi

kehamilan

4. Asuhan pada

ibu hamil

Teori ASI esklusif

1. Pengertian

2. Manfaat pemberian

ASI

3. Komposisi ASI

4. Pemberian ASI

Eksklusif bagi ibu

bekerja

5. Cara memerah ASI

6. Cara penyimpanan

ASI perah

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

35

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

= Variabel yang di teliti

= Variabel yang tidak di teliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan

Ibu Hamil Trimester

III Tentang ASI

Exklusif

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media masa/informasi

3. Sosial budaya dan

ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. usia

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

36

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut

Arikunto (2010), penelitian kuantitatif, dituntut menggunakan angka, mulai

dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan

dari hasilnya

Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III

tentang ASI Eksklusif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya

Surakarta.

2. Waktu Penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada 6

Februari 2013 – 6 Maret 2013.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

trimester III yang datang memeriksakan kehamilanya di RB Marga

Waluya Surakarta pada 6 Februari – 6 Maret 2013 dengan jumlah ibu

hamil trimester III adalah sebanyak 32 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik

diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15%

atau 20% -25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung

di RB Marga Waluya Surakarta pada 6 Februari – 6 Maret 2013 yang

berjumlah 32 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010). Dalam

penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu

cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi

menjadi anggota sampel (Hidayat, 2010).

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

38

D. Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengetahuan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Arikunto (2010),

kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya.

Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Menurut Arikunto

(2010), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawabannya. Responden

diminta untuk memilih salah satu jawaban (Benar atau Salah) atas pernyataan

tentang ASI Eksklusif. Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu

pernyataan favorabel (positif) dan pernyataan unfovarabel (negatif). Adapun

kriteria penskoran pada pernyataan favorabel adalah skor 1 jika jawaban

benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangkan penskoran pada pernyataan

unfavorabel adalah skor 0 jika jawaban benar dan skor 1 jika jawaban salah.

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi

dari instrumen dalam penelitian ini.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

39

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen

Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah

Item

Tingkat

pengetahuan

ibu hamil

trimester III

tentang ASI

Esklusif

Pengertian ASI

Esklusif

Manfaat Pemberian

ASI Esklusif

Komposisi ASI

Pemberian ASI

Eksklusif pada ibu

bekerja

Cara Memerah

Cara Penyimpanan

ASI Perahan

1

3,4,5,6,7,9,10,13,

15

16,18,20,21

25

28,29,30

33*,34,35*

2

8,11,12,14

17,19,22

23,24

26,27

31,32*

2

13

7

3

5

5

Jumlah item 21 14 35

*: Tidak Valid

Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Responden yang

digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat

dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010).

Uji coba instrument penelitian ini dilakukan di RB An Nur Surakarta

tanggal 16 - 29 Desember 2012 dengan jumlah responden 30 orang ibu hamil

trimester III. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 orang

adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil

penelitian mendekati kurva normal.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak

diukur. Untuk mengetahui validitas item digunakan rumus Pearson

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

40

Product Moment (0,361) dengan taraf signifikasi 0,05. Suatu item

dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel (Hidayat, 2007). Rumus Pearson

Product Moment adalah sebagai berikut:

rxyxy

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

x : Skor item atau pertanyaan

y : Skor total (item)

N : Jumlah responden

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dari 35 pernyataan

didapatkan hasil yang valid sebanyak 32 pernyataan dan yang tidak valid

sebanyak 3 pernyataan, yaitu pada nomor pernyataan 32,33,35 karna rhitung

< rtabel. Nomor pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam

penelitian

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

41

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Penelitian

Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah

Item

Tingkat

pengetahuan

ibu hamil

trimester III

tentang ASI

Esklusif

Pengertian ASI

Esklusif

Manfaat Pemberian

ASI Esklusif

Komposisi ASI

Pemberian ASI

Eksklusif pada ibu

bekerja

Cara Memerah

Cara Penyimpanan

ASI Perahan

1

3,4,5,6,7,9,10,13,15

16,18,20,21

25

28,29,30

32

2

8,11,12,14

17,19,22

23,24

26,27

31

2

13

7

3

5

2

Jumlah item 19 13 32

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).

Untuk menguji reliabilitas pada instrumen ini menggunakan Alpha

Cronbach.

Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

r11 =

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb² : Jumlah varian butir

σt² : Jumlah varian total

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

42

Instrument dikatakan reliabel bila nilai rhitung > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005). Berdasarkan uji coba reliabilitas didapatkan nilai Alpha

Chronbach 0,804. Nilai ini >0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada

responden, kemudian menjelaskan tentang cara pengisian. Responden diminta

mengisi kuesioner dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.

Jenis data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau obyek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).

Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester

III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluyo, yang didapat dari

pengisian kuisioner yang diisi ibu hamil trimester III tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

obyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder pada penelitian ini

adalah jumlah ibu hamil yang berkunjung di RB Marga Waluya Surakarta,

pada bulan Januari – Oktober 2012 yang berjumlah 420 orang, yang

diperoleh dari dokumentasi di RB Marga Waluya Surakarta.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

43

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel

tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek

atau fenomena (Hidayat, 2007).

Tabel 3.3 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan

No Variabel Definisi operasional Alat Ukur Skala

Ukur Hasil Ukur

1 Pengetahuan ibu

hamil trimester III

tentang asi ASI

Eksklusif

Kemampuan responden

untuk menjawab

pengetahuan tentang

ASI Eksklusif:

Pengertian, manfaat

pemberian ASI

Eksklusif, komposisi

ASI, pemberian ASI

eksklusif bagi ibu yang

bekerja cara memerah,

cara penyimpanan ASI

Kuesioner

Ordinal a. Baik: bila nilai

responden (x) >

mean + 1 SD

b. Cukup: bila nilai

mean – 1 SD ≤ x

≤ mean + 1 SD

c. Kurang: bila nilai

responden (x) <

mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2010)

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

44

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kemudian

dilakukan pengolahan data. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan

dicapai dalam penelitian ini. Menurut Hidayat (2007), langkah-langkah

yang harus dilakukan alah sebagai berikut :

a. Editing (Penyuntingan Data)

Editing ialah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan atau

setelah data terkumpul.

b. Coding (Membuat Lembaran atau Kartu Kode)

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat

lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

c. Data Entry (Memasukkan Data)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

kontigensi.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

45

d. Tabulating

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif, maka

akan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif

(menggambarkan) adalah statistik yang membahas cara-cara meringkas,

menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah

dimengerti dan lebih mempunyai makna.

2. Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu

menganalisis terhadap variabel dari hasil tiap penelitian untuk

menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Pengambilan kesimpulan diambil dari prosentase

angka hasil pengumpulan data yang dinilaikan. Selanjutnya, data dimaknai

dengan parameter yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:

a. Pengetahuan baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

b. Pengetahuan cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Pengetahuan kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2010)

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan Ibu hamil trimester III

terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.

Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan

Standard Deviation yaitu :

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

46

a. Mean

Keterangan :

x : Mean

n : Jumlah responden

xi : Nilai responden

b. Standard Deviation

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil trimester III

berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2010) adalah sebagai

berikut:

Skor prosentase =

Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan

x 100% Jumlah responden

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

47

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian pada responden peneliti harus

memperlihatkan etika penelitian. Menurut Hidayat (2007), etika dalam

penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum

penelitian dilakukan. Tujuan dari informed consent adalah agar subyek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika

subyek bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

subyek tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien dan

tidak boleh memaksa.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada lembar

kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality adalah memberikan jaminan kerahasiaan informasi

yang diberikan oleh responden.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

48

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang

merupakan salah satu Rumah Bersalin yang berada di daerah Surakarta.

Lokasinya berada di daerah Jl. Mangun Sarkoro No. 89 Komplang, Surakarta.

RB Marga Waluya di pimpin oleh seorang bidan dan memiliki 5 orang

bidan. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi

pemeriksaan USG, ANC, imunisasi, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit,

pijat bayi, serta pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan

kebidanan RB Marga Waluya memiliki 1 kamar bersalin, 4 kamar nifas dan 1

kamar periksa. Waktu pelayanan 24 jam kecuali imunisasi yaitu BCG dan

campak setiap hari selasa pada minggu pertama tiap bulanya dan DPTHB hari

selasa minggu kedua tiap bulannya.

H. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Setelah dilakukan pengumpulan data dapat diketahui karakteristik

responden yang meliputi :

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

49

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan umur

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1 < 20 1 3,13

2 20-35 31 96,87

Total 32 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1 diatas kelompok umur responden < 20 tahun

sebanyak 1 responden (3,13%), 20-35 tahun sebanyak 31 responden

(96,87%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umur responden

terbanyak adalah 20-35 tahun yaitu 31 responden (96,87%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Table 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Responden Frekuensi Prosentase

1 SD 5 15,63

2 SMP 9 28,12

3 SMA 14 43,75

4 Perguruan Tinggi 4 12,50

Total 32 100%

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2 diatas kelompok responden berpendidikan SD

sebanyak 5 responden (15,63%), SMP sebanyak 9 responden (28,12%),

SMA sebanyak 14 responden (43,75%) dan perguruan tinggi sebanyak 4

responden (12,50%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

terakhir responden paling banyak adalah SMA yaitu 14 responden

(43,75%).

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

50

c. Karakteristik resonden berdasarkan pekerjaan

Table 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

1 PNS 2 6,26

2 IRT 7 21,87

3 Pegawai Swasta 16 50,00

4 Lain-lain (pedagang) 7 21,87

Total 32 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel diatas kelompok responden bekerja sebagai PNS

sebanyak 2 responden (6,26%), IRT sebanyak 7 responden (21,87%),

pegawai swasta sebanyak 16 responden (50,00%), lain-lain (pedagang)

sebanyak 7 responden (21,87%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

pekerjaan responden paling banyak sebagai Pegawai Swasta yaitu 16

responden (50,00%).

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai Mean dan Standar

Deviasi seperti pada tabel berikut ini:

Tabel. 4.4 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Trimester III tentang

ASI Eksklusif

23,4 5,4

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

51

Tabel. 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester

III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

5

21

6

15,62%

65,63%

18,75%

Total 32 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada kategori pengetahuan baik

sebanyak 5 responden (15,62%), pengetahuan cukup sebanyak 21

responden (65,63%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden

(18,75%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

Eksklusif di RB Marga Waluya dapat dikategorikan dalam pengetahuan

cukup yaitu sebanyak 21 responden (65,63%).

I. Pembahasan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Menurut

Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau

hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau

isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk

tahu. Salah satu pengetahuan yang harus di miliki oleh seorang ibu hamil

adalah pengetahuan tentang ASI Eksklusif.

Menurut Riksani (2012), ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI

kepada bayi, tidak memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0 –

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

52

6 bulan. Menurut Kristiyanasari (2009), manfaat pemberian ASI bagi ibu

membantu involusi uterus, mencegah terjadi perdarahan pasca persalinan,

penundaan haid, mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi, mengurangi

kejadian karsinoma mammae, membantu menjarangkan kehamilan, ibu akan

merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya dan meningkatkan jalinan

kasih sayang ibu dan bayi. Manfaat ASI bagi bayi antara lain membantu

memulai kehidupan dengan baik, mengandung antibodi, mengandung

komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberi rasa

nyaman dan aman pada bayi, adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari

alergi dan meningkatkan kecerdasan bagi bayi.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil

trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat

dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,62%),

pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (65,63%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 6 responden (18,75% ). Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Luwis Megawati (2012), dengan judul Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan

Ngrambe Kabupaten Ngawi, berdasarkan hasil penelitian sebagian besar

responden berpengetahuan cukup sebanyak 29 responden (70,75%).

Menurut Cahyono (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

adalah pendidikan, media masa/ informasi, sosial budaya dan ekonomi,

lingkungan, pengalaman, usia. Pendidikan adalah suatu usaha

mengembangkan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

53

seumur hidup, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Berdasarkan penelitian pendidikan

responden paling besar adalah SMA yaitu 14 responden (43,75%). Informasi

yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat

memberikan pengaruh jangka pendek (immediet impact) sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Status ekonomi

menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu

cara untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang di

hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan ketrampilan professional serta pengalaman

belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil

keputusan. Berdasarkan penelitian pekerjaan responden sebagian besar adalah

pegawai swasta yaitu 16 responden (50,00%). Semakin bertambah umur akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Sebagian besar responden

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

54

dalam penelitian ini berusia 20 – 35 tahun yaitu 31 responden (96,87%)

(Cahyono, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan

cukup tentang ASI Eksklusif. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif penting

bagi ibu hamil karena pengetahuan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam

pemberian ASI Eksklusif.

J. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala penelitian

Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah

tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga

membutuhkan waktu yang lebih lama dan setiap responden memiliki

waktu luang yang berbeda dalam menjawab kuesioner.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III

tentang ASI Eksklusif saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan

jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara

mendalam.

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

55

BAB V

PENUTUP

K. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB

Marga Waluya Surakarta dalam kategori baik sebanyak 5 responden

(15,62%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB

Marga Waluya Surakarta dalam kategori cukup sebanyak 21 responden

(65,63%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB

Marga Waluya Surakarta dalam kategori kurang sebanyak 6 responden

(18,75%).

L. Saran

1. Ibu Hamil atau Masyarakat

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti

penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media masa

dan media elektronik dan dapat menerapkan ASI Eksklusif setelah

persalinan.

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

56

2. Rumah Bersalin

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

khususnya dalam pemberian KIE tentang ASI Eksklusif sehingga dapat

meningkatkan keberhasilan dalam pemberian ASI.

3. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan

khususnya tentang ASI Eksklusif

4. Tenaga Kesehatan (Bidan)

Diharapkan memberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif pada ibu

hamil secara dini sehingga pengetahuan ibu hamil baik dan dapat

menerapkan pemberian ASI.

5. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan

metode yang berbeda, mengembangkan variabel penelitian dan kuisioner

sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 70: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

DAFTAR PUSTAKA

Arif, N. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi, Jogjakarta: Medpress.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka cipta.

––––––––––––––––. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka cipta.

Cahyono, P. 2009. Konsep Pengetahuan. http://www.cahyonoputra.blogspot/

konsep pengetahuan. html. Diakses tanggal 2 November 2012.

Dinkes RI. 2005. Konseling Menyusui. Jakarta.

Dinkes RI. 2005. Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi. Available:

http://www.dinkesjatengprov.co.id. Diakses tanggal 3 Oktober

2012.

Depkes. 2010. MDGs Bidang kesehatan. http://www//1456-depkes-target

mdgs-bidang-kesehatan.html. Diakses tanggal 25 Oktober 2012.

Ghozhali, I. 2005. Analisis Multivariat dengan program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 71: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

Hidayat, A. 2007. Metode penelitian kebidanan teknik analisis data. Jakarta:

Rineka cipta.

––––––––––––-. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Rineka cipta.

Kristianasari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Jogjakarta: Nuha Medika.

Manuaba, I . A . C 2008. 2010 Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk

pendidikan Bidan, Jakarta: ECG.

Mahfoed, I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan

dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. Melalui

http://www.filsafatindonesia1001wordpres.com. Diakses tanggal

20 Oktober 2012.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat.

Page 72: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.pdf · dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan

Riwidikdo, H. 2009 . Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

–––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Saryono. 2010 . Standart dan Kunjungan ANC. http://www.standart–anc-14t–

and–kunjungan-anc.htm. Diakses tanggal 1 November 2012.

Simkin, Penny. 2007 . Panduan Lengkap Kehamilan dan Bayi Edisi Revisi.

Jakarta : ECG.

Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Edisi 3. Yogyakarta: Fitra Maya.

Suryoprayogo, N. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogjakarta: Keyword.

Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.