tingkat pengetahuan ibu bekerja yang · pdf fileinstrumen penelitian ini adalah kuesioner. ......
TRANSCRIPT
TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG
MEMPUNYAI ANAK 0-6 BULAN TENTANG ASI
EKSKLUSIF DI DESA DONOHUDAN
BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Di susun oleh:
Novita Arisona
B12033
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA
MEMPUNYAI ANAK USIA 0-6 BULAN
TENTANG ASI EKSKLUSIF
DI DESA DONOHUDAN
BOYOLALI
Diajukan Oleh:
Novita Arisona
NIM B12033
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal ……………..
Pembimbing
Rahajeng Putriningrum, S.ST.,M.kes
NIK 201083059
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG
MEMPUNYAI ANAK USIA 0-6 BULAN
TENTANG ASI EKSKLUSIF
DI DESA DONOHUDAN
BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh:
Novita Arisona
NIM B12033
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program DIII Kebidanan
Pada tanggal 13 Juli 2015
PENGUJI I PENGUJI II
Anis Nurhidayati, S.ST., Mkes Rahajeng Putriningrum, S.ST., Mkes
NIK 200685025 NIK 201083059
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang
Mempunyai Anak 0-6 Bulan Tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan
Ngemplak Boyolali”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma
Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari
berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wukandari, S.ST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Rahajeng Putriningrum, S.ST.,M.kes, selaku Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Sumantinah selaku Kepala Desa Donohudan Ngemplak Boyolali yang
telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam
pembuatan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuna Husada Surakarta terimakasih
atas segala bantuan yang telah diberikan.
v
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Seluruh teman Angkatan 2012 yang telah membantu dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran
demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Novita Arisona
B12.033
TINGKAT PENEGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI
ANAK 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA DONOHUDAN
NGEMPLAK BOYOLALI
TAHUN 2015
Xii + 49 halaman + 17 lampiran + 3 gambar + 5 tabel
ABSTRAK
Latar Belakang : Fenomena kurangnya pemberian ASI Eksklusif disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang
ASI Eksklusif, beredarnya mitos pemberian ASI yang kurang baik misalnya
menyusui akan mengurangi keindahan payudara, serta kesibukan ibu bekerja dan
singkatnya cuti melahirkan. Dari hasil studi pendahuluan dengan melakukan
wawancara dengan 10 responden. Hasil wawancara terhadap 10 responden
didapatkan informasi, 6 ibu (60%) dengan pengetahuan baik tentang ASI
eksklusif, dan 4 ibu (40%) dengan pengetahuan kurang.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai
anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali
pada tingkat baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali pada bulan maret
2015. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 ibu dengan purposive sampling.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini hanya menggunakan
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang ASI Eksklusif.
Analisa data hanya menggunakan analisa univariat yang menghasilkan distribusi
prosentase.
Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6
bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali pada tingkat
baik sebanyak 3 responden (8,82%), pengetahuan cukup sebanyak 23 responden
(68%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (23,5%).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan
tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali mayoritas pada
tingkat pengetahuan cukup ini dipengaruhi oleh faktor informasi dan pengalaman.
Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Bekerja, ASI Eksklusif
Kepustakaan : 21 literatur (tahun 2007-2013)
vii
MOTTO
Banyak bersikap diam adalah keindahan yang menghiasi orang yang
berakal dan rahasia yang menutup-nutupi orang bodoh.
(Ulama)
Gunakanlah setiap kesempatanmu hari ini. Anda
tidak boleh bergantung pada hari esok.
Perhatikanlah hari ini!!
Entah digunakan untuk bekerja atau tidak sebuah ilmu, tetapi wajib bagi
perempuan untuk memiliki pendidikan yang tinggi
untuk mendidik anak-anaknya kelak.
(map_arisona)
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu yang sangat saya sayangi terimakasih untuk dukungan
moril dan materilnya “The best father and mother”.
2. Untuk kakak ku Martin Ananda Pratama, Zusroni dan Fitria Arisona
terimakasih atas bantuan doa dan semangatnya “your the best brother and
sister”.
3. Untuk Nicky Lauw terimakasih untuk ilmunya, pengertiaannya,
kesabarannya dan doanya “Thank you for everythink beloved”.
4. Untuk sahabat-sahabatku terimakasih sudah memberi pengalaman dan doa
yang sangat luar biasa “Your the best teacher”.
5. Untuk sahabatku Rini Rahayu Ningsih yang selalu ada untuk saya dan
terimakasih untuk segalanya “Best Friend”.
6. Untuk semua teman-teman satu angkatan, terutama kelas 3A terimakasih
untuk keseruannya dan keramaiannya.
7. Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada Surakarta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Novita Arisona
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 30 November 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jebol 02/07 Donohudan Ngemplak Boyolali
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Donohudan Lulus tahun 2006
2. SMP Negeri 2 Ngemplak Lulus tahun 2009
3. SMA Batik 1 Surakarta Lulus tahun 2012
4. Prodi DIII kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAM PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
CURICULUM VITAE .................................................................................... `viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ....................................................................... 6
B. Kerangka Teori ...................................................................... 25
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 27
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 27
x
D. Variabel Penelitian ................................................................ 28
E. Definisi Operasional .............................................................. 29
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 29
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 34
I. Etika Penelitian ..................................................................... 36
J. Jadwal Penelitian ................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................... 38
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 38
C. Pembahasan ............................................................................ 43
D. Keterbatasan ........................................................................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 47
B. Saran ...................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................... 24
Gambar 4.5 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan tentang ASI Eksklusif .. 41
xii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ..................................................................... 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pernyataan ...................................................................... 30
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 39
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...................... . 39
Tabel 4.3 Mean dan Standar Deviasi ........................................................... . 40
Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai Anak
0-6 Bulan tentang ASI Eksklusif ..................................... ............. 40
Tabel 4.6 Korstab Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai Anak
0-6 Bulan tentang ASI Eksklusif berdasarkan Pekerjaan dan
Pendidikan...................................................................................... . 42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunann Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 17. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO cara pemberian makanan pada bayi dan anak yang baik
dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai umur 6
bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 2 tahun. Data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesda) 2010 menunjukkan, bayi yang mendapat ASI
eksklusif di Indonesia hanya 15,3% (La Ode, 2011).
Akhir-akhir ini, kebanyakan wanita di Indonesia, khususnya para ibu
muda, gencar menggalakkan ASI eksklusif. Tentunya, hal ini merupakan
kecenderungan yang sangat positif, karena kebutuhan makanan bayi pada 6
bulan pertama setelah kelahiran memang diperoleh dari ASI. Sayangnya,
fakta menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif masih belum maksimal.
Bahkan, sebagian ayah belum mengetahui pengertian ASI eksklusif, padahal
ayah adalah figur utama yang memberikan dukungan kepada ibu dalam
memberikan ASI eksklusif bagi bayinya (Dwi Sunar, 2009).
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu, sekaligus
memberikan manfaat yang tak terhingga pada anak, tidak ada alasan apapun
bagi ibu untuk tidak menyusui. Pemberian ASI merupakan hak anak sehingga
jika ibu menolak melakukannya maka ibu telah menelantarkan anaknya
sendiri (Nurheti, 2010).
ASI ialah makanan eksklusif bagi bayi. ASI eksklusif atau lebih
tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah istilah untuk menyebutkan
2
bayi yang hanya diberi ASI, tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat, misalnya
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim, atau makanan lain selain
ASI (Nur Khasanah, 2011).
ASI ekslusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur 0 – 6 bulan (Wenny dkk, 2011).
Menjelaskan pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang
manfaat ASI bagi daya tahan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan bayi.
ASI memberikan semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama
6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat
kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa
anak-anak, seperti diare dan radang paru-paru, serta mempercepat pemulihan
bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran (Nurheti, 2010).
Dari data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012
(SDKI 2012) mengumpulkan data tentang pemberian makanan pada bayi
bahwa hanya 27 % bayi berumur 4-5 bulan mendapat ASI eksklusif , dalam
SDKI 2012 lebih tinggi dibandingkan dengan SDKI 2007 yang hanya 17%
(Kemenkes RI, 2012).
Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti peroleh di desa
Donohudan bulan November 2014 jumlah ibu yang menyusui sebanyak 70,
yang terdiri dari bayi yang mendapat ASI eksklusif 3 bayi dan yang tidak
mendapat ASI Eksklusif 67 bayi. Penulis melakukan wawancara dengan 10
3
responden. Hasil wawancara terhadap 10 responden didapatkan informasi, 6
ibu (60%) dengan pengetahuan baik tentang ASI Eksklusif, dan 4 ibu (40%)
dengan pengetahuan kurang. Berdasarkan uraian tersebut bahwa yang
berpengetahuan baik yang lebih banyak. Tetapi hanya pengetahuannya saja
dalam praktiknya ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tidak bisa
memberikan ASI secara Eksklusif.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Tingkat
Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai anak 0-6 Bulan Tentang ASI
Eksklusif di Desa Donohudan tahun 2015”.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai anak 0-6
Bulan Tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai anak 0-6
Bulan Tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak
0-6 bulan tentang ASI Eksklusif dalam kategori baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak
0-6 bulan tentang ASI Eksklusif dalam kategori cukup.
4
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai
anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif dalam kategori kurang.
d. Mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Tingkat
Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai anak 0-6 Bulan Tentang
ASI Eksklusif.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Sebagai sumber pengetahuan atau wawasan tentang Tingkat Pengetahuan
Ibu Bekerja yang Mempunyai anak 0-6 Bulan Tentang ASI Eksklusif.
2. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan penulis dalam
masalah pemberian ASI eksklusif kepada bayi oleh ibu.
3. Bagi Masyarakat Desa Donohudan
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat Desa
Donohudan mengenai pentingnya pemberian ASI secara Eksklusif.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa di perpustakaan dan dapat
menjadi bahan bagi penelitian yang akan datang.
5
E. Keaslian
1. La Ode Amal Saleh (2011), dengan judul “Faktor-faktor yang
Menghambat praktik ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa
Tridanamulya, kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan, Propinsi
Sulawesi Tenggara”. Desain penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 13 orang ibu yang
tidak dapat melakukan ASI Eksklusif, dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Variabelnya yaitu Ibu yang tidak dapat melakukan ASI
Eksklusif. Instrumen yang digunakan adalah wawancara. Hasil penelitian
ini adalah pengetahuan ibu dan perilaku atau sikap ibu rendah, ibu
bekerja, dukungan suami rendah serta peran tenaga kesehatan rendah
dapat menghambat praktik ASI Eksklusif.
2. Ramla Hakimi (2012), dengan judul penelitian “Faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 6-12 bulan
diwilayah kerja puskesmas nabire kota nabire”. Jenis penelitian cross
sectional dengan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling,
sebagaian besar ibu menyusui diwilayah kerja puskesmas Nabire Kota
memiliki tingkat pengetahuan tentang pemberian ASI Eksklusif pada
kategori cukup baik (44,2%). Sebagian besar (70,2%) ibu menyusui tidak
memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
Persamaan penelitian ini adalah instrumen penelitian dan variabel
penelitian. Perbedaan penelitian ini adalah jenis dan rancangan
penelitian, subyek penelitian, lokasi dan waktu penelitian.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengertian
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, yang dilakukan dengan cara
melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba suatu objek
tertentu. Yang sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata
dan telinga (Notoatmodjo,2011).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan mempunyai 6 tingkat
yaitu:
1) Tahu (know)
Tahu adalah mengingat kembali suatu materi yang telah
diterima atau yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk
mengukur pengetahuan seseorang tentang apa yang dipelajari
antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan
sebagainya.
2) Memahami (comprehension)
Seseorang yang telah paham terhadap objek atau materi
dan dapat menjelaskan secara benar. Orang yang telah paham
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya.
7
3) Aplikasi (application)
Aplikasi ini diartikan orang yang mampu menggunakan
materi yang telah didapat dalam kondisi yang nyata atau
sebenarnya, seperti rumus, metode, prinsip dan sebagainya.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada hubungan
satu sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari: dapat
menggambarkan atau membuat bagan, membedakan,
memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
merangkai dan menghubungkan sesuatu yang baru dari sesuatu
yang sudah ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan
sebagainya.
6) Evaluasi (evalution)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk menilai
suatu materi atau objek berdasarkan kriteria yang ditentukan
sendiri atau kriteria-kriteria yang sudah ada.
8
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2012), ada dua cara untuk memperoleh
pengetahuan yaitu dengan cara kuno dan cara modern. Penjelasannya
sebagai berikut:
1) Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan terdiri dari:
a) Cara coba salah (Trial and Eror)
Penyelesaian masalah dengan cara coba-coba, misal
mempunyai masalah menyelesaikannya dengan cara
mencoba dengan beberapa kemungkinan, sampai masalah
tersebut selesai.
b) Cara kekuasaan atau otoritas
Orang yang memiliki kekuasaan atau jabatan
keputusannya selalu dianggap benar dan harus disetujui
oleh masyarakatnya, tanpa melihat kebenarannya terlibuh
dahulu.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi adalah cara memperoleh
pengetahuan dengan mengingat kembali pengalaman yang
pernah diperoleh dalam memecahkan suatu masalah yang
pernah terjadi di masa lalu.
9
d) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran yang secara tidak sengaja oleh
orang yang bersangkutan dalam memecahkan suatu
masalah.
2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan saat ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research
metodology). Cara yang dikembangkan oleh Francis Bacon
adalah yang pertama melakukan pengamatan, hasilnya
dikumpulkan dan dikelompokkan, tahap akhir menyimpulkan
masalah. Selanjutnya dikembangkan oleh Deobold va Dallen
untuk menyimpulkan masalah, harus melakukan pengamatan
langsung kemudian mencatat fakta-fakta masalah yang diteliti.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Wawan dan dewi (2011) dan Mubarak dkk (2007), ada dua
faktor yang mempengaruhi pengetahuan :
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti proses belajar seseorang untuk
mendapat pengetahuan untuk menuju cita-cita tertentu.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi,
10
pendidikan juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang
akan pola hidup untuk berperan serta dalam pembangunan.
Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin
mudah menerima informasi.
b) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengalaman
seseorang untuk mendapat pengetahuan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
c) Umur
Umur merupakan tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang untuk berfikir secara dewasa dalam berfikir dan
bekerja.
d) Minat
Suatu kemauan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan
Lingkungan merupakan kondisi yang ada disekitar manusia
dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan,
perilaku dan sikap seseorang.
11
b) Sosial budaya
Kebudayaan sekitar kita mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu
wilayah mempunyai budaya untuk disiplin dalam menjaga
lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya
mempunyai sikap untuk selalu menjaga lingkungan, karena
lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap
pribadi atau sikap seseorang.
e. Cara pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), pengukuran digunakan perhitungan
sebagai berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean ― 1 SD
Kebutuhan keluarga yang harus dicukupi membuat ibu harus
bekerja diluar rumah, jika ibu bekerja akan berdampak terhadap bayi,
karena waktu yang dimiliki ibu akan berkurang dengan kesibukan ibu
yang bekerja.
2. Ibu Bekerja
a. Pengertian Ibu Bekerja
Menurut Encyclopedia of children’s Health (2011) yang
dikutip rina (2013), ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di
luar rumah untuk mendapatkan penghasilan di samping
12
membesarkan dan mengurus anak di rumah. Kebanyakan ibu yang
bekerja akan berkurang pula perhatian terhadap anak. Selain
perhatian, waktu ibu akan lebih banyak untuk bekerja dibanding
mengurus anak. Ibu yang sudah asik dengan pekerjaannya akan lupa
dengan kewajiban seorang ibu untuk memberikan ASI secara
Eksklusif kepada bayinya.
Setiap bulannya bayi memiliki perkembangan yang pesat
sesuai dengan tahapan umur bayi, berikut tahapan perkembangan
bayi usia 0-6 bulan.
b. Bayi usia 0-6 bulan
Menurut KemenKes RI (2010), tumbuh kembang bayi usia 0 - 6
meliputi:
1) Usia 0 - 3 bulan
a) Kemampuan gerak kasar meliputi: menggerakkan kepala,
berguling – guling, menahan kepala tetap tegak.
b) Kemampuan gerak halus meliputi: melihat,meraih dan
menendang mainan gantung, memperhatikan benda
bergerak, melihat benda-benda kecil, memegang benda
kecil.
c) Kemampuan berbicara dan berbahasa meliputi: mulai
mengoceh, meniru suara-suara, mengenali berbagai suara.
13
2) Usia 3 – 6 bulan
a) Kemampuan gerak kasar meliputi: berguling-guling,
menahan kepala tetap tegak, menyangga berat, duduk.
b) Kemampuan gerak halus meliputi: melihat,meraih dan
menendang mainan gantung, memperhatikan benda
bergerak, melihat benda-benda kecil, memegang benda
kecil, memegang benda dengan kuat, memegang benda
dengan kedua tangan, makan sendiri, mengambil benda-
benda kecil.
c) Kemampuan bicara dan bahasa meliputi: berbicara, meniru
suara-suara, mengenali suara, mencari sumber suara,
menirukan kata-kata.
Makanan yang tepat untuk bayi usia 0-6 bulan hanya ASI, karena
ASI memiliki komposisi yang pas untuk kebutuhan bayi. ASI memiliki
keunggulan yang banyak yang tidak dimiliki susu lain.
pemberian ASI secara Eksklusif akan berdampak baik terhadap
tumbuh kembang bayi.
3. ASI
a. Pengertian ASI
Menurut rizki (2013), ASI adalah hadiah terindah dari ibu
kepada bayi yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
ibu berupa makan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi
tinggi yang mudah dicerna dan mengandung komposisi nutrisi yang
14
seimbang dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang tersedia
setiap saat.
ASI adalah cairan putih yang terbuat secara ilmiah di dalam
payudara ibu ini termasuk makanan yang paling tepat, paling
berkualitas, dan paling istimewa untuk bayi (Siti, 2012).
b. Pengertian pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI eksklusif artinya hanya memberikan ASI saja
selama 6 bulan tanpa pemberian makann atau minuman lain
(Nurheti, 2010).
Menurut Nur (2011), ASI eksklusif atau lebih tepatnya
pemberian ASI secara eksklusif adalah istilah untuk menyebutkan
bayi yang hanya diberi ASI, tanpa tambahan cairan lain.
Menurut Wenny, dkk (2011) ASI eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur
0-6 bulan.
c. Kandungan ASI
Komposisi zat dalam ASI antara lain 88,1% air, 3,8% lemak,
0,9% protein, 7% laktosa, dan 0,2% zat lainnya yang berupa DHA,
DAA, shpynogelin, dan zat gizi lainnya (Dwi sunar,2009).
Kandungan zat gizi yang terdapat dalam ASI terdiri dari, kadar
karbohidrat yang berfungsi memberikan energi, protein berfungsi
pengatur dan pembangun tubuh bayi, lemak berfungsi sebagai
penghasil kalor atau energi utama, DHA dan AA berfungsi untuk
15
pembentukan sel otak yang optimal, kolostrum berfungsi untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi (Zerlina, 2013)
Menurut Nur Khasanah (2011), menyatakan bahwa protein
dalam ASI adalah lebih banyak whey (60%) daripada casein
sehingga tidak memberatkan pencernaan bayi. Kandung casein yang
tinggi didalam susu sapi akan membentuk gumpalan yang keras
dalam lambung bayi sehingga memberatkan kerja pencernaan bayi.
Selain itu, ASI mengandung asam amino sistin dan taurin. Kedua
asam amino tersebut diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi.
Hal ini dapat terlihat bahwa ASI dapat mengikuti pertumbuhan
bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan
kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. Protein dalam ASI
dan susu sapi terdiri dari protein whei dan casein. Protein dalam ASI
lebih banyak terdiri dari protein whei yang lebih mudah diserap oleh
usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein
casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi (Zerlina,2013).
d. Manfaat pemberian ASI eksklusif
Manfaat ASI dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Manfaat ASI Bagi Bayi
ASI merupakan makanan ideal untuk bayi yaitu terdiri dari
proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi
yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama. Menurut
Merryana (2014), dengan menyusui berarti menghindari
16
obesitas, bayi yang meminum ASI lebih kecil kemungkinannya
untuk kelebihan makanan dibandingkan dengan bayi yang
minum susu formula.
ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi dari
berbagai penyakit dan alergi, serta meringankan kerja
pencernaan bayi. Di dalam ASI terdapat AA (Asam
Arakhidonat) termasuk kelompok omega-6 dan DHA (Asam
Dekosa Heksanoat) kelompok omega-3, dan nutrisi lain, seperti
protein, laktosa, dan lemak lainnya yang merupakan zat yang
dapat merangsang pertumbuhan otak bayi. Pemberian ASI akan
meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi
(Nur khasanah, 2011).
2) Manfaat ASI Bagi Ibu
Apabila ibu menyusui bayi segera setelah dilahirkan, maka
dapat membantu meningkatkan produksi ASI dan proses laktasi,
serta mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan setelah
melahirkan (post partum). Pada ibu menyusui terjadi
peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi
atau penutupan pembuluh darah, sehingga perdarahan akan
cepat berhenti. Memberikan ASI eksklusif juga merupakan cara
kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil. Pemberian
ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia
kapan dan dimana saja, ekonomis atau murah, menurunkan
17
resiko kanker payudara, membantu menurunkan berat badan ibu,
serta memberikan kepuasan bagi ibu (Wenny dkk,2011).
3) Manfaat ASI untuk keluarga
Menurut Rizki Natia (2013), manfaat ASI bagi keluarga adalah
sebagai berikut:
a) Aspek Ekonomi
Memberikan ASI kepada bayi, dapat mengurangi
pengeluaran keluarga. ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana
yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula
dapat dipergunakan untuk keperluan lain. Penghematan juga
disebabkan karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang
sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
b) Aspek psikologi
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran
lebih jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat
mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
c) Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan
dimana saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot
menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus
dibersihkan serta minta pertolongan orang lain.
18
4) Manfaat ASI untuk Negara
Menurut Rizki Natia (2013), manfaat ASI untuk Negara sebagai
berikut:
a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai
dalam ASI menjamin status gizi baik serta kesakitan dan
kematian anak menurun. Beberapa peneliti menyatakan
bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi,
misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan
akut bagian bawah.
b) Menghemat devisa Negara
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan Nasional. Jika
semua ibu menyusui, diperkirakan dapat menghemat devisa
sebesar Rp 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk
membeli susu formula.
c) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat
gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi,
mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial
serta mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan
anak sakit. Anak yang mendapat ASI lebih jarag dirawat
dirumah sakit dibandingkan anak yang mendapat susu
formula.
19
e. Penggolongan ASI
Menurut Siti (2012), penggolongan dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama dikeluarkan
atau disekresikan oleh kelenjar payudara pada 4 hari pertama
setelah persalinan. Kolostrum berwarna kuning keemasan
disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel hidup,
kolostrum merupakan pencahar atau pembersih usus bayi yang
membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi siap
menerima ASI. Jumlah energi dalam kolostrum 56 kal per 100
ml kolostrum, dan pada hari pertama bayi memerlukan 20-30 cc.
Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan
dengan kandungan protein dalam susu mature.
2) Air Susu Masa Peralihan ( Masa Transisi)
ASI masa transisi merupakan peralihan dari ASI
kolostrum sampai menjadi ASI mature. ASI transisi diproduksi
pada hari ke 4 hingga hari ke 14. Pada masa ini, kadar protein
berkurang, sedangkan karbohidrat dan lemak serta volumenya
semakin meningkat.
3) ASI Mature
ASI mature adalah ASI yang diproduksi sejak hari ke 14
dan seterusnya. ASI mature merupakan nutrisi bayi yang terus
20
berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai usia 6
bulan.
f. Cara pemberian ASI
Banyak ibu beranggapan bahwa menyusui merupakan aktivitas
alami, sehingga tidak memerlukan persiapan atau perawatan khusus.
Hal ini tidak sepenuhnya benar, terutama bagi ibu yang menyadari
bahwa ASI sangat penting dan utama bagi bayi (Dwi Sunar,2009).
Menurut weni (2009), cara menyusui yang baik dan benar sebagai
berikut:
1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan
pada puting dan sekitar areola. Cara ini bermanfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
2) Bayi diposisikan menghadap perut dan payudara ibu.
3) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak
menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
4) Bayi dipegang pada bagian belakang bahu dengan satu lengan,
kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu, kepala bayi tidak
boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan.
5) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan satu
tangan didepan.
21
6) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap
payudara.
7) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
8) Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang.
9) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah. Jangan hanya menekan puting susu dan
areola.
10) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan cara
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut
bayi.
11) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi
didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areolanay
dimasukkan ke mulut bayi, sehingga puting susu berada di
bawah langit-langit dan lidah bayi menekan agar ASI keluar
daritempat penampunganASI yang terletak di bawah areola.
Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan
namun kuat, maka payudara tidak perlu dipegang atau disangga
lagi.
12) Bila satu payudara sudah terasa kosong, jangan biarkan bayi
terus menghisap, sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan
ganti dengan payudara yang lain, dengan cara memasukkan jari
kelingking ibu ke mulut bayi melalui sudut atau dagu bayi
ditekan ke bawah.
22
13) Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu. Lalu bayi disendawakan dengan tujuan
mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak gumoh
setelah menyusu. Caranya bayi digendog tegak dengan
bersandar pada pundak ibu, kemudian punggungnya ditepuk
perlahan-lahan atau bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu
kemudian ditepuk perlahan-lahan.
g. Manajemen ASI untuk Ibu Bekerja
Menurut sunar (2009), semua ibu harus memberi ASI
eksklusif, meskipun ibu bekerja. Saat ini, diketahui bahwa ibu
yang bekerja sekitar 70%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak
ibu yang tidak memberikan ASI secara Eksklusif.
Berikut disajikan manajemen ASI untuk para ibu yang
bekerja menurut Wenny dkk, (2011) :
1) Sebelum ibu berangkat kerja, susui bayi sampai kenyang.
2) Selanjutnya perah ASI dari payudara, memerah ASI dapat
menggunakan tangan secara manual dan ditampung pada
suatu tempat yang bersih.
Cara memerah ASI dengan tangan :
a) Letakkan ibu jari di tepi atas areola pada posisi ‘pukul
12’.
b) Letakkan jari telunjuk di tepi bawah areola pada posisi
‘pukul 6’.
23
c) Dengan kedua jari, tekan payudara ke dalam tanpa
mengubah posisi ibu jari dan jari telunjuk.
d) Lanjutkan dengan gerakan ke depan memijat jaringan di
bawah areola sehingga dapat memerah ASI dalam saluran
ASI. Lakukan gerakan ini berkali-kali hingga pancaran
ASI yang keluar berkurang.
Selama dikantor, perahlah ASI 3-4 jam sekali dengan
teknik yang sama. Tempatkan ASI perahan dalam wadah
penampung yang steril dan tertutup rapat, setiap wadah
diberi lebel hari, tanggal, dan jam diperah.
3) ASI yang diperah dapat dibekukan untuk persediaan atau
tambahan apabila ibu mulai bekerja. ASI yang disimpan
dalam ruangan bersuhu 320C dapat bertahan sampai 12 jam,
sedangkan ASI yang disimpan dalam lemari es pada suhu 0-
40C bisa bertahan selama 1-2 hari. Sementara itu, ASI yang
disimpan dalam freezer mampu bertahan hingga 3-4 bulan.
4) Untuk ASI yang disimpan di lemari es, sebelum diberikan
kepada bayi, terlebih dahulu suhu ASI harus disamakan
dengan suhu kamar dengan cara merendam botol berisi ASI
dalam air dingin biasa (suhu normal). Hindari celup botol
berisi ASI dalam air panas atau memanaskannya langsung
diatas api sebab dapat merusak kandungan gizi dan
komponen imunologiknya. ASI yang sudah dihangatkan
24
tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es. Maka yang
dihangatkan adalah sejumlah yang habis diminum bayi satu
kali.
25
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Mubarak (2007) dan Wawan (2011)
Tingkat pengetahuan
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisa
5. Sintesa
6. Evaluasi
Pengetahuan
ASI Eksklusif
1. Pengertian
2. Kandungan ASI
3. Manfaat pemberian ASI
eksklusif
4. Penggolongan ASI
5. Cara pemberian ASI
6. Manajemen ASI untuk
Ibu Bekerja
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Sosial budaya
6. lingkungan
26
C. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Sumber : Mubarak (2007), Wawan (2011), Riwidikdo (2013)
Tingkat Pengetahuan Ibu
Bekerja tentang ASI
Eksklusif
Baik
Cukup
Kurang
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Sosial budaya
6. Lingkungan
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut
Notoatmojo (2012), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Pada
umumnya penelitian deskriptif digunakan untuk membuat penilaian terhadap
suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang,
kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan
program tersebut. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk
mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun
hasil konvensi (Notoatmodjo,2012).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian. Dan waktu
adalah jangka waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian
(Notoatmodjo,2012). Penelitian ini dilakukan di Desa Donohudan Ngemplak
Boyolali pada bulan September 2014 sampai Juli 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang terdapat subjek dan objek
yang memiliki karakteristik yang ditentukan peneliti, untuk
28
dipelajari kemudian untuk ditarik kesimpulan (Sugiyono,2009). Populasi
dalam penelitian ini dalah semua ibu yang bekerja yang mempunyai anak
0-6 bulan di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali yang berjumlah 67
ibu.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi
(Notoatmodjo,2013). Jika populasi kurang dari 100 hendaknya diambil
50%, tapi jika populasi nya lebih dari 100 dapat diambil 25 -30%
(Santjaka, 2011). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 ibu.
3. Teknik sampling
Teknik sampling adalah merupakan suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga
jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada
(Hidayat, 2007). Pengambilan sampel yaitu dengan purposive Sampling.
Menurut Notoatmodjo (2012), purposive sampling adalah pengam-
bilan sampel yang dilakukan sesuai dengan kriteria tertentu, yang dibuat
oleh peneliti. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Bersedia menjadi responden.
b. Responden yang tidak cacat.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007).
29
Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat
pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI
Eksklusif.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmojo,2012).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Nama
Variabel Kisi-kisi Indikator Alat Ukur Skala
Pengetahuan
ibu bekerja
mempunyai
anak 0-6
bulan di
Desa
Donohudan
Kemampuan ibu
dalam menjawab
dengan benar tentang
ASI meliputi :
1. Pengertian
2. Kandungan ASI
3. Manfaat
pemberian ASI
4. Penggolongan
ASI
5. Cara Pemberian
ASI
6. Manajemen ASI
untuk ibu bekerja
1) Baik :
Bila nilai responden
yang diperoleh
(x) > + 1 SD
2) Cukup :
Bila nilai responden
mean -1 SD ≤ x ≤
mean + 1 SD
3) Kurang :
Bila nilai responden
yang diperoleh
(x) < mean -1 SD
(Riwidikdo,2013)
Kuesioner Ordinal
F. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuesioner adalah merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2009).
30
Kuesioner ini diambil dari sumber teori tentang ASI Eksklusif, dalam
penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang terdiri dari 31 pernyataan
dengan kriteria pernyataan positif (favorable) mendapatkan nilai 1 jika
menjawab benar, mendapat nilai 0 jika jawaban salah. Pernyataan negatif
(unfavorable) mendapat nilai 0 jika menjawab benar dan nilai 1 jika
menjawab salah.
Berikut kisi-kisi dan Instrumen penelitian ini.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pernyataan Penelitian
Variabel Sub Variabel Pertanyaan Jumlah
Soal Positif Negatif
Tingkat
pengetahuan
ibu bekerja
mempunyai
anak 0-6 bulan
tentang ASI
Eksklusif
1) Pengertian
2) Kandungan ASI
3) Manfaat pemberian
ASI
4) Penggolongan ASI
5) Cara Pemberian
ASI
6) Manajemen ASI
untuk ibu bekerja
1,2
3*,4*,5,6,9,10
13,14,16
19,20
21,25,26,27,28
29,30,31
7,8,11,12
15,17*,1
8
2
22,23,24
2
10
6
8
3
Jumlah 31
Ket : Yang bertanda (*) tidak valid
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan di Desa Dibal dengan jumlah responden 20
responden ibu bekerja yang mempunyai anak usia 0-6 bulan untuk
memperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal. Yang
dilakukan pada bulan Desember 2014 minggu keempat sampai bulan Januari
2015 minggu pertama.
31
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid bearti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
(Arikunto,2013). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus
product moment, yaitu:
rxy
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisiensi korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan SPSS for windows
versi 17.0 dari 31 pernyataan didapatkan nomor 3 dengan nilai 0,196 <
0,444, nomor 4 dengan nilai rhitung 0,411 < 0,444 dan nomor 17 dengan
nilai rhitung 0,267 < 0,444, sehingga 3 pernyataan tidak valid dikarenakan
nilai rhitung < rtabel. Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel,
untuk selanjutnya nomor pernyataan yang tidak valid tidak digunakan
dalam kuesioner penelitian karena indikator pernyataan sudah mewakili
yang lain sehingga penelitian ini menggunakan 28 pernyataan.
32
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur,artinya konsistenitas alat
ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan
sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda
(Riwidikdo, 2013). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian
bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun
diambil tetap sama hasilnya (Arikunto, 2013).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows.
Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
r11=
keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb² =Jumlah varian butir
σt² = Varians total
setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach’s
sebesar 0,949, sehingga instrumen dikatakan reliabel. Dikatakan reliabel
jika nilai alpha cronbach’s > 0,7. (Riwidikdo, 2013)
33
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu bekerja yang
mempunyai anak usia 0-6 bulan tentang ASI eksklusif di Desa Donohudan
Ngemplak Boyolali, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.
Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil
pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo,2013).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
tentang ASI eksklusif yang diisi ibu bekerja yang mempunyai anak usia
0-6 bulan di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung
dari objek penelitian (Riwidikdo,2013). Data sekunder didapatkan dari
data berdasarkan dari data demografi ibu, jumlah ibu dan identitas ibu
bekerja yang mempunyai anak usia 0-6 bulan di Desa Donohudan
Ngemplak Boyolali.
34
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah
pengolahan data (Notoatmodjo,2012) Proses pengolahan data meliputi
sebagai berikut:
a. Editing
Kegiatan mengkoreksi hasil jawaban responden apakah telah
terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan dilapangan sehingga
bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan
data selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan
ke dalam tabel.
d. Memasukkan Data atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari responden dalam bentuk kode
(angka atau huruf) dimasukkan ke dalam komputer.
e. Pembersihan Data (Cleaning)
35
Apabila semua data dari responden selesai dimasukkan, kemudian
dicek kembali untuk melihat adanya kesalahan kode, ketidak
lengkapan, kemudian dilakukan koreksi.
2. Analisa Data
Menurut Notoatmodjo (2012), analisa univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya
mendeskripsikan pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan ibu
bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa
Donohudan.
Menurut Riwidikdo (2013), maka digunakan perhitungan sabagai
berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean ―1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh
dengan rumus :
Rumus: X =
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
∑x : Jumlah keseluruhan jawaban responden
N : jumlah maksimal yang harus diperoleh responden
36
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation)
adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran
nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Rumus :
SD =
Keterangan :
SD : Simpangan baku (standard deviation)
X1 : Nilai responden
n : Jumlah responden
Rumus prosentase untuk pengetahuan ibu bekerja tentang ASI
Eksklusif menurut Riwidikdo (2013), yaitu :
Skor prosentase = 00%
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan
memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi:
1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Adapun informed consent adalah memberikan lembaran
persetujuan penelitian kepada responden, tetapi sebelumnya menjelaskan
maksud dan tujuan peneliti. Kemudian jika responden bersedia maka
harus menandatangani lembar persetujuan, tetapi jika responden tidak
37
setuju, maka peneliti harus menghormati keputusan responden dan tidak
memaksa.
2. Anonimity (tanpa nama)
Anonimity (tanpa nama) adalah untuk menjaga rahasia responden,
maka peneliti hanya mencantumkan inisial pada lembar pengumpulan
data dan memberikan nomor pada masing-masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Adapun Confidentiality (kerahasiaan) adalah Peniliti menjamin
kerahasiaan dari semua informasi yang didapat dari responden, hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan hasil
penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian beserta waktu
berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya kegiatan ini disusun dalam
suatu “gant’s chart” (Notoatmodjo,2012). Jadwal kegiatan pada penelitian
ini terlampir.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Donohudan Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Boyolali. Secara Geografis Desa Donohudan berada di daerah
perbatasan antara kota Surakarta dan Boyolali. Desa Donohudan berbatasan
langsung dari sebelah Utara dengan Kabupaten Boyolali, sebelah Barat
Kabupaten Boyolali, batas Selatan Kabupaten Karanganyar sebelah Timur
berbatasan langsung Kota Surakarta.
Sarana kesehatan yang bisa di dapat Desa Donohudan, seperti
puskesmas, rumah bersalin, apotek, rumah sakit dikarenakan letak
wilayahnya yang berdekatan dengan kota sehingga mempermudah
masyarakat untuk memenuhi kesehatan bagi masyarakat Desa Donohudan.
Pada saat dilakukan penelitian terdapat 34 ibu bekerja yang menyusui anak 0-
6 bulan.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja
yang Mempunyai Anak 0-6 Bulan Tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan
Ngemplak Boyolali” untuk mengetahui hasil penelitian dilakukan cara
pengelompokan karakteristik responden dan perhitungan mean dan standar
deviasi sebagai berikut :
39
1. Karakteristik Responden
Setelah dilakukan penelitian data dapat diketahui karakteristik responden
meliputi:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan frekuensi Prosentase (%)
1 Pekerja Pabrik 12 35,2
2 Pedagang 22 65
TOTAL 34 100
Sumber: Data Primer 2015
Berdasarkan tabel 4.1 di atas kelompok pekerja di pabrik
sebanyak 12 responden (35,2%), dan yang bekerja sebagai pedagang
sebanyak 22 responden (65%).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
No Responden Frekuensi Prosentase (%)
1 SD 5 14,8
2 SMP 10 29,4
3 SMA 19 55,8
TOTAL 34 100
Sumber: Data Primer 2015
Berdasarkan tabel 4.2 di atas kelompok pendidikan
responden SD sebanyak 5 responden (14,8%), SMP sebanyak 10
responden (29,4%) dan SMA sebanyak 19 responden (55,8%).
40
2. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi
Tabel 4.3 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu
Bekerja yang Mempenyuai
Anak 0-6 Bulan tentang ASI
Eksklusif di Desa
Donohudan
20,41 6,34
Sumber: SPSS versi 17
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai mean sebesar
20,41 dan standar deviasi sebesar 6,34
Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat
dikategorikan 3 tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak
0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali,
tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai Anak 0-6
Bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali.
No Pengetahuan Jumlah Presentase (%)
1 Baik 3 8,82
2 Cukup 23 68
3 Kurang 8 23,5
Total 34 100
Sumber: Data Primer 2015
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang
mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan
Ngemplak Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3
responden (8,82%), pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (68%)
dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (23,5%). Jadi Tingkat
41
Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI
Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali dalam kategori cukup
yaitu sebanyak 23 responden (68%).
Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai anak 0-6
bulan tentang ASI Eksklusif di desa Donohudan Ngemplak Boyolali
dapat digambarkan dengan diagram batang di bawah ini:
Gambar 4.5 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
Korstab Tingkat Pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai
anak 0-6 bulan tentang ASI Ekslusif di Desa Donohudan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini, sebagai berikut:
Tabel 4.6 Korstab Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan,
Pekerjaan, dan Pendidikan Ibu Bekerja yang mempunyai Anak 0-6 Bulan
tentang ASI Eksklusif
3
23
8 8,82%
68%
23,5%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
BAIK CUKUP KURANG
42
Pengetahuan Pekerjaan Pendidikan
Pabrik Pedagang SD SMP SMA
Baik 2 1 0 1 5
Cukup 6 14 2 5 11
kurang 4 7 3 4 3
Sumber : Data Primer 2015
Berdasarkan klasifikasi pekerjaan dapat diperoleh tingkat
pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI
Eklusif yang bekerja di pabrik dengan pengetahuan baik sebanyak 2
responden (5,88%), yang berpengetahuan cukup 6 responden (17,6%), dan
yang berpengetahuan kurang 4 responden (11,7%). Untuk yang bekerja
sebagai pedagang yang berpengetahuan baik ada 1 responden (2,9%), yang
berpengetahuan cukup 14 responden (41,1%), yang berpengetahuan kurang 7
responden (20,5%).
Berdasarkan klasifikasi pendidikan dapat diperoleh data tingakt
pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI
Eksklusif pada tingakat SD yang berpengetahuan cukup 2 responden (5,88%),
yang berpengetahuan kurang 3 responden (8,82%), pada tingkat SMP yang
berpengetahuan baik 1 responden (2,94%), dengan pengetahuan cukup 5
responden (14,7%), dan yang berpengetahuan kurang 4 responden (11,7%).
Dan tingkat SMA dengan pengetahuan baik 5 responden (14,7%), yang
berpengetahuan cukup 11 responden (32,2%), dan yang berpengetahuan
kurang 3 responden (8,82%).
43
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai
anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak
Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden
(8,82%), pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (68%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 8 responden (23,5%).
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, yang dilakukan dengan cara
melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba suatu objek tertentu.
Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2011).
Berdasarkan tabel 4.2 bahwa rata-rata pendidikan ibu bekerja di
Desa Donohudan adalah SMA yaitu 19 responden (55,8%) dari 34 responden.
Faktor pengetahuan sangat mempengaruhi pendidikan. Menurut Wawan dan
Dewi (2011) Pendidikan merupakan faktor internal, pendidikan berarti proses
belajar seseorang untuk mendapat pengetahuan untuk menuju cita-cita
tertentu. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi, pendidikan juga
dapat mempengaruhi perilaku seseorang akan pola hidup untuk berperan serta
dalam pembangunan. Menurut Mubarak, dkk (2007), makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi, dalam penyampaian informasi
sebagai tugas media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti
yang dapat mengarahkan opini seseorang. Ibu yang bekerja di Desa
Donohudan mayoritas sebagai pedagang yaitu sebanyak 22 responden (65%)
dari 34 ibu, yang waktunya lebih lama dihabiskan diluar rumah. Sehingga
44
kurangnya perhatian ibu terhadap anaknya. Menurut Mubarak, dkk (2007)
pekerjaan juga dapat memberikan pengalaman seseorang untuk mendapat
pengetahuan baik secara langsung atau tidak langsung. Faktor eksternal yang
mempengaruhi pengetahuan adalah lingkungan. Lingkungan merupakan
kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
mempengaruhi perkembangan perilaku dan sikap seseorang. Contohnya ibu-
ibu yang berada di Desa Donohudan sebanyak 65% ibu bekerja yang
memiliki anak 0-6 bulan sebagai pedagang, waktu luang yang dimiliki lebih
banyak dihabiskan untuk berdagang di pasar, sehingga sulit bagi ibu untuk
memberika ASI secara Eksklusif, dan lingkungan sekitar banyak ibu yang
memilih memberikan susu formula yang dianggap lebih baik dibanding ASI.
Lingkungan disekitar juga dipengaruhi oleh sosial budaya, kebudayaan
sekitar kita mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap
masyarakat. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk seseorang akan bertambah
pengetahuannya walaupun tidak dilakukan. (Wawan, 2011)
Pemberian ASI eksklusif artinya hanya memberikan ASI saja selama
6 bulan tanpa pemberian makanan atau minuman lain (Nurheti, 2010). ASI
eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah istilah
untuk menyebutkan bayi yang hanya diberi ASI, tanpa tambahan cairan lain
(Nur, 2011). Ibu yang bekerja diluar rumah kebanyakan tidak dapat
memberikan ASI secara Eksklusif pada anaknya, banyak yang beralasan
bahwa waktu mereka lebih banyak dihabiskan diluar rumah. Banyak ibu yang
45
bekerja tidak mengetahui cara pemerasan ASI, sehingga ibu memilih
memberikan makanan pendamping ASI atau memberi susu formula pada
anaknya. Tetapi apapun itu pekerjaannya, seorang ibu tidak boleh melupakan
kewajiban menyusui anaknya minimal 2 tahun, agar anak terpenuhi haknya
dan dapat tumbuh dengan optimal.
Hasil dari penelitian tingkat pengetahuan ibu bekerja yang
mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan
Ngemplak Boyolali mayoritas pada tingkat pengetahuan cukup. Hal ini
dikarenakan masih banyak ibu yang kurang mengetahui tentang kandungan
gizi dalam ASI dan cara memeras ASI serta cara penyimpanan ASI. Ini
dipengaruhi oleh faktor informasi, semakin banyak memperoleh informasi
maka seseorang cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas
(Mubarak, 2007). Masih kurangnya informasi yang didapatkan responden
yang berasal dari kurangnya pemahaman ibu tentang pengetahuan yang
didapat baik dari tenaga kesehatan atau sumber informasi lainnya, dari
tempat-tempat pelayanan kesehatan (posyandu), atau media masa (Koran).
Serta pengalaman, semakin banyak pengalaman seseorang terhadap objek
atau peristiwa makin luas pula pengetahuan yang didapat sehingga responden
mampu mengambil keputusan dengan tepat. Pengalaman menyusui di
pengaruhi oleh kebiasaan menyusui pada anak sebelumnya sehingga
berpengaruh terhadap keputusan ibu untuk menyusui atau tidak.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramla Hakimi (2012) dengan
judul faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada
46
bayi 6-12 bulan diwilayah kota Nabire, didapatkan hasil tingkat pengetahuan
tentang ASI Eksklusif pada kategori cukup (44,2%). Sebagian besar (70,2%)
ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif. Sehingga kesimpulannya
penelitian yang dilakukan di kota Nabire dan di Desa Donohudan Ngemplak
Boyolali tidak terdapat perbedaan, karena hasil penelitiannya mayoriras
cukup.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala
Pada saat pengambilan data sangat sulit untuk mengumpulkan responden
dalam satu waktu sehingga peneliti mendatangi rumah responden satu per
satu.
2. Keterbatasan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda
hasil jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian.
b. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden
hanya bisa menjawab “benar” atau “salah” dan jawaban responden
belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat pengetahuan ibu bekerja
yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Ekslusif di Desa Donohudan
Ngemplak Boyolali” dengan 34 responden. Tingkat pengetahuan responden
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan
tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali pada
tingkat baik sebanyak 3 responden (8,82%).
2. Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan
tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali pada
tingkat cukup sebanyak 23 responden (68%).
3. Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan
tentang ASI Eksklusif di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali pada
tingkat kurang sebanyak 8 responden (23,5%).
4. Faktor Penghambat dan Pendukung Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja
yang mempunyai Anak 0-6 Bulan tentang ASI Eksklusif yaitu:
a. Tingkat pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif hanya sebatas
pernah mendengar namun tidak dapat melakukan ASI Eksklusif.
48
b. Status ibu bekerja, pemberian susu formula adalah satu-satunya
alternatif yang tepat untuk bayi yang ditinggal dirumah, karena
pemberian ASI tidak bisa diberikan secara maksimal.
c. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif serta motivasi pemberian ASI
Eksklusif yang kurang, mempengaruhi perilaku/sikap ibu yang
diakibatkan oleh masih melekatnya pengetahuan budaya lokal
tentang pemberian makanan pada bayi.
d. Peran tenaga kesehatan terutama bidan dalam memberikan dukungan
terhadap ibu sangat menunjang keberhasilan menyusui secara
eksklusif.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang diberikan penulis yaitu:
1. Responden
Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif
dengan aktif mengikuti penyuluhan, banyak membaca dan tetap
memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa diberikan makan atau
minuman tambahan pada bayi.
2. Posyandu
Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dengan aktif memberikan
penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat khususnya tentang ASI
Eksklusif sehingga akan tercapai pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
49
3. Desa Donohudan Ngemplak Boyolali
Diharapkan masyarakat Desa Donohudan Ngemplak Boyolali
bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk meningkatkan informasi
dengan melakukan penyuluhan khususnya pengetahuan tentang ASI
Eksklusif.
4. Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber
bacaan atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan
kebidanan khususnya tentang ASI Eksklusif.
5. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian dengan variabel yang lebih, sehingga akan didapatkan
penelitian yang lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, M, Bambang, W. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta :
Kencana Prenadamedia Group
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika
KemenKes RI. 2010. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Departemen
kesehatan RI
KemenKes RI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta : Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana
Khamzah, S.N. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Jogjakarta : FlashBook
Khasanah, N. 2011. ASI atau Susu Formula. Jogjakarta : FlashBooks
Kristiyanasari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika
Lalage, Z. 2013. Menu Bayi Balita Sehat dan Lezat. Klaten : Abata Press
Mubarak, W.I, dkk. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Nisman, W.A, dkk. 2011. Panduan Pintar Ibu Menyusui. Edisi 1 : Yogyakarta.
ANDI, Bestbook
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta
.2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
La Ode, 2011. Faktor-faktor yang Menghambat Praktik ASI Eksklusif Pada Bayi
Usia 0-6 Bulan. Universitas Diponegoro. Thesis
Prasetyono, D.S. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jogjakarta : Diva Press
Rina Emy, 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang Mempunyai Anak Usia
0-6 Bulan Tentang ASI Eksklusif. STIKes Kusuma Husada. KTI
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R
dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Wawan, A, Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
Wiji, R.N. 2013. ASI Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika
Yuliarti, N. 2010. Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Edisi 1 : Yogjakarta. ANDI
Yogyakarta