tingkat penerimaan diri remaja broken homerepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019....

102
TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOME (Studi Deskriptif pada Siswa/i SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya Terhadap Usulan Program Pendampingan Siswa) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusunoleh: Hana Septa Gracia 151114023 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOME

(Studi Deskriptif pada Siswa/i SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019

dan Implikasinya Terhadap Usulan Program Pendampingan Siswa)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusunoleh:

Hana Septa Gracia

151114023

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

i

TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOME

(Studi Deskriptif pada Siswa/i SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019

dan Implikasinya Terhadap Usulan Program Pendampingan Siswa)

SKRIPSI

Diajukanuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusunoleh:

Hana Septa Gracia

151114023

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

iv

HALAMAN MOTTO

Trust in the LORD with all your heart and lean not on your own

understanding; in all your ways submit to him, and he will make your paths

straigh (Proverbs 3:5-6)

Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that you have

received it, and it will be yours (Mark 11:24)

There is a time for everything, and season for every activity under the heavens

(Ecclesiastes 3:1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya saya yang sederhana ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu mengiringi setiap proses kehidupan saya

Kedua orang tua saya Bapak Sugiman dan Ibu Winarti

Nenek saya satu-satunya yang selalu memberikan doa serta dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

viii

ABSTRAK

TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOME

(Studi Deskriptif pada Siswa/i SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 dan

Implikasinya Terhadap Usulan Program Pendampingan Siswa)

Hana Septa Gracia

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan seberapa baik penerimaan

diri remaja broken home SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 (2) Mengetahui item-

item instrumen penerimaan diri yang capaian skornya teridentifikasi rendah sebagai

bahan usulan program pendampingan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Angket Penerimaan Diri Remaja yang disusun oleh

peneliti. Koefisien reliabilitas kuesioner diukur menggunakan Alpha Cronbach dan

menunjukan hasil perhitungan 0,934 yang masuk dalam kategori sangat tinggi.Subjek

penelitian ini adalah siswa-siswi broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran

2018/2019 berjumlah 30 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah norma

kategorisasi menurut Azwar terdiri dari 5 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik,

tidak baik, sangat tidak baik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat penerimaan diri remaja

broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

kategorisasi sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. 4 (13,3%)

siswa memiliki penerimaan diri dengan kategori sangat baik, 14 (46,7%) siswa memiliki

penerimaan diri dengan kategori baik, 10 (33,3%) siswa memiliki penerimaan diri dengan

kategori cukup baik, 1 (3,3%) siswa memiliki penerimaan diri dengan kategori tidak baik

dan 1 (3,3%) siswa memiliki penerimaan diri dengan kategori sangat tidak baik. (2)

Melalui hasil perhitungan capaian skor item instrumen, teridentifikasi 2 item yang berada

pada kategori rendah yang dijadikan dasar dalam usulan program pendampingan.

Kata Kunci: Penerimaan diri, remaja, program pendampingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

ix

ABSTRACT

THE SELF-ACCEPTANCE LEVEL OF BROKEN HOME TEENAGERS

(Descriptive Study on Vocational School Students of SMKN 2 Depok Academic Year

2018/2019 and Its Implications for the Proposed Students Assistance Program)

Hana Septa Gracia

Sanata Dharma University

2019

This study was aimed to: (1) Describe the self-acceptance of broken home

teenagers in Depok 2 Vocational High School (SMKN 2 Depok) year 2018/2019 (2)

Know the items of self-acceptance instruments that had low score and identified as a

material for the proposed assistance program.

The type of this research was quantitative descriptive research. The instrument

used in this study was the Teenagers Self-Acceptance Questionnaire compiled by

researcher. The questionnaire reliability coefficient was measured using Cronbach Alpha

and showed the calculation results of 0.934 which considered as very high. The subjects

of this study were broken home students in Depok 2 Vocational High School year

2018/2019 with total subjects were 30 students. The data analysis technique used was the

categorization norm according to Azwar with 5 categories, namely very good, good, quite

good, bad, very bad.

The results of this study showed that:(1) The level of self-acceptance of broken

home teenagers in Depok 2 Vocational High School year 2018/2019 was categorize as

very good, good, quite good, bad, and very bad. 4 (13.3%) students were in a very good

categoryof self-acceptance, 14 (46.7%) students had self-acceptance in good category, 10

(33.3%) students had self-acceptance inquite good category, 1 (3, 3%) students had bad

self-acceptance and 1 (3.3%) student had very bad self-acceptance. (2) Through the

results of the instrument item scorecalculation, 2 items are in the low category and

identified as the basis for the proposed guidance program.

Keywords: Self-acceptance, teenager, guidance program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

anugrahnya yang telah diberikan sehingga proses penulisan skripsi yang berjudul

“Tingkat Penerimaan Diri Remaja Broken Home (Studi Deskriptif pada Siswa/i

SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya Terhadap Usulan

Program Pendampingan Siswa)” dapat terselesaikan dengan baik. Begitu banyak

pelajaran berharga yang didapatkan dalam penyusunan tugas akhir ini dan

semakin dijadikan pembelajaran untuk proses menjadi pribadi yang lebih matang.

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta kerjasama yang

baik dari pihak lain yang terlibat, penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan

lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd selaku dosen pembimbing yang

membimbing dengan sabar selama penulisan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah

membimbing penulis selama studi.

5. Drs. Aragani Mizan Zakaria selaku kepala SMK N 2 Depok yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Batasan Masalah................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

G. Definisi Istilah ...................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10

A. Hakekat Penerimaan Diri ..................................................................... 10

1. Pengertian Penerimaan Diri ........................................................... 10

2. Ciri-ciri Individu yang Dapat Menerima Diri ................................ 12

3. Faktor-faktor Penerimaan Diri ....................................................... 17

4. Upaya-upaya Peningkatan Penerimaan Diri .................................. 19

B. Hakekat Broken Home ......................................................................... 21

1. Pengertian Broken Home................................................................ 21

2. Faktor-faktor terjadinya Broken Home .......................................... 22

C. Hakekat remaja..................................................................................... 25

1. Pengertian Remaja ......................................................................... 25

2. Tugas Perkembangan Remaja ........................................................ 26

3. Arti Keluarga dalam Masa Remaja ................................................ 28

D. Program Pendampingan ....................................................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

xiii

1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial ............................................ 29

2. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial ......................................... 29

3. Program Pendampingan Siswa ....................................................... 31

E. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 33

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 34

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35

1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 35

2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 36

F. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................ 38

1. Validitas ......................................................................................... 38

2. Reliabilitas ..................................................................................... 44

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 51

1. Gambaran Tingkat Penerimaan Diri Remaja Broken Home

di SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 ............................... 51

2. Identifikasi Capaian Skor Item Instrumen ..................................... 54

B. Pembahasan .......................................................................................... 54

1. Gambaran Tingkat Penerimaan Diri Remaja Broken Home

di SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 ............................... 55

2. Identifikasi Capaian Skor Item Instrumen ..................................... 58

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 60

A. Simpulan .............................................................................................. 60

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 60

C. Saran ..................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Norma Skoring Inventori Penerimaan Diri .................................... 37

Tabel 3.2 Hasil Analisis Uji Validitas Item .................................................... 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penerimaan Diri Remaja

Broken Home(Setelah Uji Validitas) ............................................. 42

Tabel 3.4 Kriteria Guilford ............................................................................ 45

Tabel 3.5 Kategorisasi Normal Tingkat Penerimaan Diri .............................. 47

Tabel 3.6 Kategorisasi Normal Tingkat Penerimaan Diri

Remaja Broken Home di SMK N 2 Depok Tahun

Ajaran 2018/2019 .......................................................................... 48

Tabel 3.7 Kategorisasi Identifikasi Item Instrumen Tingkat

Penerimaan Diri Remaja Broken Home di SMK N

2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 ................................................. 49

Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Penerimaan Diri Remaja Broken Home

di SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 ............................... 51

Tabel 4.2 Identifikasi Item Instrumen ............................................................ 54

Tabel 4.3 Usulan Program Pendampingan untuk Meningkatkan

Penerimaan Diri Berdasarkan Item yang

Teridentifikasi Rendah .................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Penerimaan Diri Remaja

Broken Home di SMK N 2 Depok Tahun Ajaran

2018/2019 ..................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Angket Tingkat Penerimaan Diri ................................................ 65

Lampiran 2: Tabulasi Data ............................................................................... 66

Lampiran 3: Kisi-Kisi Instrumen Penerimaan Diri Remaja

Broken Home .............................................................................. 68

Lampiran 4: Tabulasi Data Validitas ............................................................... 71

Lampiran 5: Uji Validitas Angket Penerimaan Diri Remaja

Broken Home .............................................................................. 79

Lampiran 6: Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan definisi istilah

A. Latar Belakang Masalah

Penerimaan diri merupakan suatu keadaan dimana seseorang dapat

melihat dirinya secara positif, menerima dan mengakui berbagai aspek yang

ada dalam dirinya baik kualitas baik maupun buruk serta memandang secara

positif kehidupan yang sedang dijalani. Individu yang memiliki penerimaan

diri akan mengembangkan sikap positif terhadap dirinya sendiri maupun

lingkungannya. Apabila seseorang memiliki konsep diri yang positif, maka

ia akan memiliki kondisi yang positif. Seseorang yang memiliki kondisi

yang positif akan melihat dirinya secara positif dan akan bersikap secara

positif. Seseorang yang memiliki sikap positif, perasaan bahagia, dan

menghargai kenyataan yang ada dalam dirinya dianggap sebagai seseorang

yang mampu menerima dirinya.

Penerimaan diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang. Dengan

adanya penerimaan diri seorang individu dapat menghormati dirinya, dapat

menyadari kondisi positif mapun negatif yang ada dalam dirinya, serta

mengetahui bagaimana untuk hidup bahagia saat individu berada pada

kondisi yang negatif. Proses penerimaan diri tidak hanya dapat terjadi ketika

individu sudah memasuki masa dewasa namun juga dapat terjadi ketika

individu berada pada masa anak-anak maupun remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

2

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa

dimana pada masa ini remaja membutuhkan peranan orang tua untuk dapat

menjadi teladan, pembimbing, pendidik, dan pengarah. Dalam masa

pertumbuhannya, remaja sangatlah membutuhkan bantuan orang tua untuk

dapat berkembang secara optimal. Orang tua bertanggungjawab penuh

dalam proses perkembangan remaja termasuk dalam memenuhi kebutuhan

fisik dan psikisnya agar remaja dapat tumbuh dan berkembang ke arah

kepribadian yang harmonis dan matang.

Keharmonisan dalam keluarga berfungsi penting dalam perkembangan

remaja. Remaja dengan keluarga yang broken home memiliki kemungkinan

lebih tinggi terlibat kasus kenakalan remaja dibandingkan remaja dengan

keluarga yang harmonis. Istilah broken home digunakan untuk

menggambarkan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan

layaknya keluarga yang rukun akibat sering terjadi konflik. Ida Ayu dan

Yohanes Kartika (2018) mengatakan bahwa keberfungsian keluarga yang

rendah akan menimbulkan kenakalan remaja. Kenakalan remaja banyak

terjadi dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan bagi

anak-anak mereka. Banyak remaja broken home kurang dapat menerima diri

mereka dikarenakan ketidakharmonisan orang tua mereka. Beberapa remaja

yang tidak dapat menerima diri mereka cenderung untuk mencari pelarian

ke hal-hal yang negatif seperti minder, pesimis terhadap dirinya dan

hidupnya, melepaskan tanggung jawab, mengikuti gaya hidup orang lain,

tidak bisa menerima kritik dan saran dari orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

3

Menurut harian Jawa Pos edisi tanggal 7 Mei 2018, pada tahun 2018

angka perceraian meningkat hingga 20% dikarenakan keluarga yang tidak

harmonis. Peningkatan jumlah perceraian tersebut secara otomatis semakin

memperbanyak jumlah anak di Indonesia yang menyandang status anak

broken home. Broken home digunakan untuk menggambarkan kondisi

keluarga yang tidak harmonis dan tidak sesuai dengan keadaan keluarga

yang rukun, damai, dan sejahtera dikarenakan dalam keluarga sering terjadi

pertengkaran dan perselisihan. Hal tersebut menyebabkan banyak remaja

broken home yang merasakan berkurangnya keberfungsian keluarga akibat

perceraian kedua orang tuanya. Rendahnya keberfungsian keluarga akan

meningkatkan kenakalan remaja dan perilaku maladaptive. Remaja broken

home yang lari kepada hal-hal negatif akibat dari kondisi dirinya dapat

dikatakan sebagai seseorang yang kurang dapat menerima diri.

Ida Ayu dan Yohanes Kartika (2018) mengatakan bahwa kasus

perceraian tidak selalu berdampak negatif. Beberapa remaja merasakan hal

positif ketika orang tua mereka bercerai. Remaja merasakan hal positif

ketika mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari

kedua orang tuanya walapun dalam keadaan bercerai. Mereka memiliki

pemahaman bahwa perceraian merupakan jalan terbaik dari pada hidup

dengan keluarga yang tidak harmonis. Hal tersebut berarti bahwa ada

sebagian remaja broken home memiliki pandangan bahwa perceraian kedua

orang tua mereka bukanlah hal yang buruk bahkan dapat dikatakan mereka

merasa memiliki kehidupan yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

4

Berdasarkan pengalaman beberapa mahasiswa PPL BK Sanata Dharma

dan Guru BK di SMK N 2 Depok, fenomena kenakalan remaja dan perilaku

maladaptive yang dilakukan siswa broken home antara lain siswa merasa

minder dalam segala hal, pesimis terhadap dirinya dan hidupnya,

melepaskan tanggung jawab, mengikuti gaya hidup orang lain, tidak bisa

menerima kritik dan saran dari orang lain.

Menurut pemaparan mahasiswa PPL dan Guru BK, siswa broken home

di SMK N 2 Depok banyak yang menunjukan sikap minder karena diketahui

bahwa ada beberapa siswa yang menarik diri dan cenderung kurang dapat

bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah. Selain itu, siswa broken

home di SMK N 2 Depok juga memiliki sikap pesimis tentang dirinya

sendiri, hal tersebut dikarenakan mereka tidak memiliki penghargaan

terhadap dirinya dan merasa dirinya kurang baik dibanding individu lain.

Perilaku maladaptive lain yang ditunjukan siswa broken home di SMK N 2

Depok adalah melepaskan diri dari tanggung jawab, mereka merasa bahwa

mereka tidak dapat menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan

meskipun sebenarnya mereka mampu untuk menyelesaikan tanggung jawab

tersebut. Mereka sering membolos, terlambat masuk sekolah, dan tidak

menyelesaikan tugas dari guru dengan baik. Selain itu, mereka juga lebih

senang mengikuti gaya hidup orang lain dibandingkan dengan gaya

hidupnya sendiri. Mereka merasa bahwa gaya hidup orang lain lebih bisa

diterima oleh lingkungannya. Gaya hidup yang sering mereka ikuti adalah

trend gaya berpakaian orang lain, bergonta-ganti gadget, minum minuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

5

keras, merokok, dan lain sebagainya. Perilaku maladaptive yang terakhir

yang sering terjadi adalah siswa broken home di SMK N 2 Depok kurang

dapat menerima berbagai kritik dan saran dari orang lain. Hal tersebut

terlihat ketika ia diberikan nasihat oleh guru ataupun teman-temannya ia

cenderung mengabaikan.

Siswa broken home terutama di SMK N 2 Depok perlu lebih bisa

menerima diri. Selain itu perlu adanya sebuah kegiatan berupa layanan

bimbingan pribadi-sosial yang berfungsi untuk siswa broken home agar

mereka lebih dapat menerima diri mereka.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti merasa tertarik

dan merasa tergerak untuk mengangkat judul “TINGKAT PENERIMAAN

DIRI REMAJA BROKEN HOME DI SMK N 2 DEPOK TAHUN

AJARAN 2018/2019”

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan Tingkat

Penerimaan Diri Remaja Broken Home SMK N 2 Depok Tahun Ajaran

2018/2019 diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut:

1. Siswa broken home menarik diri dan minder dengan teman-temannya

2. Siswa broken home pesimis terhadap dirinya dan hidupnya karena tidak

memiliki penghargaan atas dirinya

3. Siswa broken home melepaskan tanggung jawab seperti membolos,

terlambat masuk sekolah, dan tidak menyelesaikan tugas dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

6

4. Siswa broken home mengikuti gaya hidup orang lain seperti trend gaya

berpakaian orang lain, bergonta-ganti gadget, minum minuman keras,

merokok, dan lain-lain

5. Siswa broken home tidak bisa menerima kritik dan saran dari orang lain

dan cenderung mengabaikan nasihat orang lain

C. Batasan Masalah

Melihat berbagai bentuk masalah yang muncul pada latar belakang, fokus

kajian dalam penelitian ini diarahkan untuk menjawab apakah remaja broken

home di SMK N 2 Depok memiliki penerimaan diri. Penelitian ini dilakukan

kepada siswa broken home di SMK N 2 Depok.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Seberapa baik penerimaan diri siswa broken home SMK N 2 Depok

Tahun Ajaran 2018/2019?

2. Topik bimbingan pribadi-sosial seperti apa yang akan diusulkan

berdasarkan item-item instrument yang capaian skornya teridentifikasi

rendah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui tingkat penerimaan diri siswa broken home di SMK N 2

Depok Tahun Ajaran 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

7

2. Mengidentifikasi item-item instrumen penerimaan diri yang capaian

skornya rendah yang implikatif dijadikan dasar penyusunan program

pendampingan

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis

tentang penerimaan diri sehingga berguna bagi pengembangan ilmu di

bidang pendidikan terutama di bidang bimbingan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah dan para guru

Hasil penelitian ini menjadi masukan yang dapat digunakan oleh

sekolah untuk mengetahui seberapa baik tingkat penerimaan diri

siswa broken home SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019.

Penelitian ini juga dapat membantu kepala sekolah dan seluruh guru

dalam memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dapat

meningkatkan dan mengembangkan kemampuan penerimaan diri

dalam setiap remaja.

b. Bagi siswa SMK N 2 Depok

Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah agar siswa terutama siswa

broken home dapat menerima kelebihan dan kekurangan dalam

dirinya dalam berbagai aspek. Siswa yang menerima kekurangan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

8

kelebihan dalam dirinya semakin termotivasi untuk berkembang

secara optimal.

c. Bagi peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti adalah menambah wawasan dan

pengetahuan tentang remaja broken home secara khusus tentang

penerimaan diri.

d. Bagi peneliti lain

Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain adalah untuk

mengembangkan penelitian tentang penerimaan diri pada remaja

broken home sehingga penelitian ini menjadi lebih mendalam.

G. Definisi Istilah

Adapun definisi istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan diri

Penerimaan diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa sebagai seorang remaja broken home SMK N 2

Depok dalam memahami dan memiliki gambaran terhadap dirinya

sendiri serta menerima segala kondisi yang ada dalam dirinya yang

tengah dalam kondisi keluarga yang broken home.

2. Broken Home

Broken home merupakan keadaan dimana sebuah keluarga (ayah

dan ibu) mengalami keretakan dalam rumah tangga yaitu berupa

perceraian ataupun tidak bercerai namun dalam keadaan keluarga yang

tidak harmonis dan disfungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan kajian pustaka tentang penerimaan diri, remaja,

dan bimbingan pribadi-sosial. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada

sumber buku atau bacaan yang dapat dipertanggung jawabkan. Masing-masing

sub bagian landasan teori dijabarkan secara singkat, padat, dan jelas.

A. Hakekat Penerimaan Diri

1. Pengertian Penerimaan Diri

Penerimaan diri merupakan bentuk dari kepuasan individu atau

kebahagiaan individu mengenai dirinya serta berfikir mengenai

kebutuhannya untuk memiliki mental yang sehat. Individu yang

memiliki mental dan berkepribadian sehat akan lebih mudah untuk

mengaktualisasikan dirinya secara lebih optimal. Noviani (2016)

mengatakan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kebahagiaan

seseorang yaitu prestasi (achievement), penerimaan (acceptance), dan

afeksi (affection). Menurut Supratiknya (1995), orang yang menolak

dirinya biasanya tidak bahagia dan tidak mampu membangun serta

melestarikan hubungan baik dengan orang lain.

Supratiknya (1995) mengatakan penerimaan diri adalah ciri

perilaku dari aspek penyesuaian diri ketika seseorang memiliki jati diri

yang positif.Individu menunjukkan penerimaan diri ketika memiliki

penilaian yang realistik terhadap berbagai kelebihan dan kekurangan

dalam dirinya sehingga dapat memandang masa depan secara positif.

Seseorang yang menerima dirinya akan dapat bertumbuh dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

11

berkembang secara psikologis. Seseorang yang memiliki kesehatan

psikologis yang baik adalah seseorang yang memandang dirinya

disenangi, mampu, berharga dan diterima oleh orang lain.

Menurut Maslow (Boeree, 2008), penerimaan diri berarti menerima

diri kita sebagaimana adanya kita dan bukan mengubah diri kita

menjadi seperti apa yang kita maupun orang lain pikirkan atau

inginkan dari kita. Individu yang mampu menerima dirinya akan

merasa puas dengan keadaan dirinya yang memiliki sisi positif

maupun negative.

Chaplin (2005) mengemukakan bahwa peneriman diri adalah sikap

yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas

dan bakat-bakat sendiri, serta pengetahuan-pengetahuan akan

keterbatasan-keterbatasan sendiri. Penerimaan diri dalam hal ini berarti

bahwa seseorang yang menerima dirinya adalah seseorang yang

mampu memahami dirinya dan segala hal positif maupun negatif

dalam dirinya.

Secara implisit, Maslow mengatakan bahwa penerimaan diri

merupakan suatu kebutuhan. Penerimaan diri merupakan kebutuhan

dasar individu untuk dapat lebih mengaktualisasikan dirinya.

Berdasarkan lima teori kebutuhan, Maslow mengatakan bahwa “kita

semua membutuhkan rasa diingini dan diterima oleh orang lain. Ada

yang memuaskan kebutuhan ini melalui berteman, berkeluarga, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

12

berorganisasi.Tanpa ikatan ini kita akan merasa kesepian.”(Sobur,

2003).

Chaplin (2005) dalam kamus psikologi mendefinisikan penerimaan

diri (self-acceptance) sebagai berikut:

Penerimaan-diri adalah sebuah sikap seseorang

menerima dirinya. Istilah ini digunakan dengan

konotasi khusus kalau penerimaan ini didasarkan

kepada pujian yang relatif obyektif terhadap talenta-

talenta, kemampuan dan nilai umum yang unik dari

seseorang, sebuah pengakuan realistik terhadap

keterbatasan dan sebuah rasa puas yang penuh akan

talenta maupun keterbatasandirinya.

Berdasarkan definisi dari Chaplin, pengenalan terhadap diri sendiri

sangatlah penting agar seseorang mampu mengenali siapa dirinya

dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Berdasarkan paparan dari beberapa ahli, peneliti menyimpulkan

bahwa penerimaan diri adalah indikator seorang individu memiliki

kepribadian yang sehat, dapat menyesuaikan diri dan bahagia.

Ketidakmampuan seseorang dalam menerima dirinya akan

menyebabkan individu tersebut memiliki perilaku maladaptive.

2. Ciri-ciri Individu yang Dapat Menerima Diri

Sheerer (Sutadipura, 1984) mengatakan bahwa terdapat ciri-ciri

orang yang dapat menerima dirinya yaitu:

a. Kepercayaan atas kemampuannya untuk menghadapi hidupnya

Individu yang memiliki kepercayaan terhadap dirinya

sendiri merupakan individu yang merasa mampu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

13

menghadapi segala tantangan dalam hidupnya. Individu yang

memiliki kepercayaan atas kemampuanya adalah individu yang

memiliki sikap yang optimis. Kubler Ross menjelaskan bahwa

penerimaan diri terbentuk ketika individu mampu menghadapi

kenyataan dari pada hanya menyerah pada tidak adanya harapan

(Lusyawati dkk, 2018). Hal tersebut mendukung pernyataan bahwa

individu yang optimis terhadap dirinya merupakan karakteristik

individu yang mampu menerima dirinya.

b. Menganggap dirinya sederajat dengan orang-orang lain

Individu yang menganggap dirinya sederajat dengan orang

lain secara otomatis dapat melihat dirinya sebagai pribadi yang

berharga. Apabila kondisi nyata seorang individu dengan idealnya

sangat berbeda sekali akan memungkinkan individu tersebut tidak

bahagia dengan dirinya. Individu yang memandang diri idealnya

dalam diri orang lain akan membuat individu merasa dirinya lebih

rendah dari orang lain. Seorang individu yang tidak bahagia

dengan dirinya dan mengganggap dirinya lebih rendah dari orang

lain merupakan individu yang kurang bisa menerima dirinya. Hal

tersebut akan berdampak pada cara bersosialisasi individu tersebut.

Individu yang merasa dirinya lebih rendah dari orang lain akan

mudah merasa minder dan kurang dapat bersosialisasi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

14

c. Tidak menganggap dirinya sebagai orang hebat atau abnormal dan

tidak mengharapkan bahwa orang lain mengucilkannya

Individu yang memiliki self acceptance akan bisa berpikir

positif tentang dirinya bahwa setiap individu pasti memiliki

kelemahan atau kekuragan dan hal tersebut tidak menjadi

penghambat individu untuk mengaktualisasikan dirinya (Lusyawati

dkk, 2018). Individu yang dapat menerima dirinya dapat melihat

kelebihannya secara lebih bijaksana dan melihat kekurangannya

dengan sisi yang positif. Individu yang memiliki penerimaan diri

yang baik akan mampu menghargai dirinya sendiri serta mampu

menghargai orang lain.

d. Tidak malu-malu kucing atau serba takut dicela orang lain

Tidak malu-malu dan serba takut dicela orang lain

merupakan individu yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang

tinggi. Individu yang memiliki kepercayaan diri memiliki

pandangan positif serta optimis tentang dirinya dan hidupnya

sehingga individu tidak merasa dirinya akan dikucilkan ataupun

dicela oleh individu lain.

e. Mempertanggung-jawabkan perbuatannya

Individu yang mempertanggung jawabkan atas apa yang di

lakukan merupakan individu yang dapat menerima segala

konsekuensi apapun yang ada dalam hidupnya. Individu mampu

mengakui kesalahannya tanpa mencari alasan untuk dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

15

benar.Penerimaan diri merupakan kondisi dimana individu dapat

menerima segala aspek baik atau buruk yang ada di hidupnya.

f. Mengikuti standar pola hidupnya sendiri dan tidak ikut-ikutan

Salah satu ciri dari individu yang dapat menerima dirinya

adalah individu yang dapat menjalani kehidupan sesuai dengan

porsi dirinya dan kemampuannya. Individu yang menerima dirinya

juga dapat menjadi dirinya sendiri dengan tidak mengikuti standar

pola individu lain. Individu menilai bahwa kehidupannya lebih

baik dari orang lain sehingga individu tidak berusaha untuk

menjadi orang lain untuk membuat hidupnya lebih bahagia.

g. Menerima pujian atau celaan secara objektif

Individu yang dapat melihat pujian atau celaan secara

objektif merupakan individu yang memiliki kematangan secara

psikologis. Menurut Anderson (Sobur, 2003), individu yang

memiliki kematangan psikologis mampu menerima kritikan dan

saran.Individu yang matang secara psikologis akan memiliki

penerimaan diri yang baik karena individu yang matang secara

psikologis dapat mengolah berbagai kritik maupun pujian serta

menyadari bahwa dirinya juga memiliki kelemahan maupun

kekurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

16

h. Tidak menganiaya diri sendiri dengan kekangan-kekangan yang

berlebihan

Individu yang tidak mengekang dirinya sendiri secara

berlebihan merupakan individu yang dapat melihat dirinya sebagai

individu yang berharga. Individu yang menghargai dirinya akan

mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya tanpa harus berlaku

negatif terhadap dirinya sendiri. Individu memiliki rasa sayang

terhadap dirinya sendiri serta mampu untuk mengontrol dirinya

ketika sedang berhadapan dengan konflik dalam dirinya.

i. Menyatakan perasaannya dengan wajar

Individu yang dapat menerima dirinya mampu menjadi

pribadi yang otentik dan asertif. Otentik dan asertif dapat diartikan

bahwa individu memiliki kerelaan untuk dapat terbuka atau lebih

dapat menyatakan aneka pikiran, perasaan, serta reaksi kepada

orang lain. Ridha (2012) mengatakan bahwa dalam penerimaan diri

individu, terciptanya suatu penerimaan diri yang baik terhadap

kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, dapat dilihat dari

bagaimana ia mampu untuk menghargai dan menyayangi dirinya

serta terbuka kepada orang lain.

Menurut paparan ahli mengenai ciri-ciri individu yang dapat

menerima dirinya, peneliti menyimpulkan bahwa individu yang

dapat menerima dirinya merupakan individu yang memiliki rasa

optimis terhadap dirinya, tidak merasa dirinya lebih rendah atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

17

lebih tinggi dari pada orang lain, tidak malu dengan orang lain,

bertanggung jawab atas perbuatannya, percaya diri, melihat sesuatu

secara objektif, menghargai dirinya, serta dapat bersikap asertif.

3. Faktor-Faktor Penerimaan Diri

Menurut Jersild (1958), yang merupakan faktor yang

mempengaruhi penerimaan diri yaitu:

a. Usia

Semakin matang usia seorang individu maka akan semakin

baik pula penerimaan diri yang dimiliki oleh individu tersebut.

Individu yang semakin berusia matang maka dalam hal emosi

dapat semakin matang. Individu dengan kematangan emosi yang

baik akan semakin mampu menerima dirinya sebagaimana adanya.

b. Pendidikan

Individu dengan tingkat pendidikan lebih tinggi akan lebih

dapat menerima dirinya dari pada individu yang memiliki

pendidikan rendah. Individu yang memiliki tingkat pendidikan

yang tinggi memiliki kesadaran yang tinggi akan dirinya dan

memiliki wawasan yang lebih luas tentang cara mengelola dirinya.

Individu yang sadar akan kondisi dirinya dan memiliki wawasan

akan pengelolaan dirinya maka individu akan lebih mudah dalam

menerima dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

18

c. Keadaan fisik

Keadaan fisik akan mempengaruhi penerimaan diri individu.

Seorang individu yang memiliki kondisi fisik yang sehat dan utuh

akanlebih dapat menerima dirinya dibandingkan dengan individu

dengan fisik yang tidak sehat ataupun cacat.

d. Dukungan sosial

Penerimaan diri akan mudah dilakukan jika seseorang

mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Dengan

mendapat dukungan sosial dari lingkungannya, individu merasa

diterima oleh individu lain. Individu yang merasa diterima oleh

individu lain akan lebih mudah untuk dapat menerima dirinya

sendiri.

e. Pola asuh orang tua

Pola asuh orang tua merupakan faktor yang penting dalam

perkembangan individu. Pola asuh yang baik dan tepat akan

mendorong individu untuk memiliki konsep diri yang positif.

Seorang individu yang memiliki konsep diri yang positif akan

melihat dirinya secara positif. Individu yang melihat dirinya secara

positif akan secara otomatis dapat menerima dirinya.

Menurut paparan ahli mengenai faktor yang mempengaruhi

seseorang dalam menerima diri, peneliti menyimpulkan bahwa

terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

seseorang dapat menerima diri. Penerimaan diri dapat terjadi bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

19

hanya faktor yang ada dalam dirinya tetapi juga faktor diluar

dirinya.

4. Upaya-Upaya Peningkatan Penerimaan Diri

Menurut Siti Sundari (2005), ada beberapa cara yang dapat

memudahkan seseorang untuk menerima dirinya yaitu:

a. Mencari orang lain yang dapat dipercaya untuk mendengarkan

keluh kesah diri.

Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang penting

dalam kehidupan manusia terutama dalam hal penerimaan

diri.Dukungan sosial dapat berupa kesempatan untuk bercerita,

meminta pertimbangan, bantuan nasehat, atau tempat untuk

mengeluh (Kartika dkk, 2016).

b. Mencari orang lain yang mempunyai masalah kehidupan

yangsama, sehingga individu dapat berdiskusi, mencurahkan isi

hati dan problem pribadi.

Menemukan orang lain yang memiliki masalah kehidupan

yang samasama akan lebih menguatkan seorang individu untuk

menghadapi masalahnya. Individu yang memiliki permasalahan

yang sama dapat saling menguatkan satu sama lain, saling

memberikan masukan, serta saling belajar tentang kesuksesan

masing-masing dalam menghadapi permasalahan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

20

c. Menghayati hasil sastra orang lain, misal cerita-cerita pendek,

novel, drama, film dan sebagainya. Di dalam hasil sastra tersebut

dapat dilihat motif dan cara-cara mekanisme pertahanan diri dan

dapat ditemukan masalah yang samadengan tokoh didalamnya,

sehingga dapat mempelajari bagaimana cara mengatasi

masalahnya.

Menonton atau membaca cerita-cerita yang berkaitan dengan

permasalahan yang sedang dialami merupakan salah satu metode

dalam konseling dimana seorang individu berproses menggunakan

suatu media. Media yang digunakan kiranya berhubungan dengan

keadaan yang ssedang dialami seorang individu. Media tersebut

dapat digunakan individu untuk belajar bagaimana dapat survive

dan belajar bagaimana cara mengatasi ketika seorang individu

dihadapkan pada masalah tersebut.

d. Mengembangkan potensi diri yang positif. Ketika individu

menerima kenyataan, individu dapat menyesuaikan dengan

keadaan dan mengembangkan potensi yang positif dalam diri.

Setiap individu memiliiki sisi positif dalam dirinya. Ketika

seorang individu melihat dirinya positif dan berharga maka seorang

individu akan lebih mudah menerima dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

21

B. Hakekat Broken Home

1. Pengertian Broken Home

Kata Broken home berasal dari dua kata yaitu broken dan home.

Menurut Kamus Inggris-Indonesia, broken berasal dari kata break yang

berarti keretakan, sedangkan home mempunyai arti rumah atau rumah

tangga (Echols dan Hassan, 2007). Broken home dapat diartikan sebagai

rumah tangga yang retak atau keluarga yang retak.

Broken home diartikan sebagai kondisi keluarga yang tidak

harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai dan

sejahtera karena sering terjadi keributan dan perselisihan yang

menyebabkan pertengkaran (Santrock, 2002). Broken home disebutkan

bukan hanya untuk keluarga yang bercerai akan tetapi untuk keluarga

yang yang tidak bercerai namun kurang harmonis.

Menurut Kartono (1996), broken home adalah kurangnya

perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang orang tua sehingga

membuat mental anak menjadi frustasi, brutal, dan susah diatur. Dalam

keluarga broken home, keberfungsian keluarga menjadi berkurang

sehingga dapat memicu kenakalan remaja.

Chaplin (2005) juga mengemukakan bahwa broken home adalah

keluarga atau rumah tangga tanpa hadirnya salah seorang dari kedua

orang tua (ayah dan ibu) disebabkan oleh meninggal, perceraian,

meninggalkan keluarga dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

22

Menurut paparan dari beberapa ahli terkait definisi broken home,

peneliti menyimpulkan bahwa broken home merupakan suatu keadaan

dimana sebuah keluarga (ayah dan ibu) sudah tidak utuh akibat

perceraian atau masih membina rumah tangga namun tidak harmonis.

2. Faktor-Faktor terjadinya Broken Home

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kasus pertikaian

dalam keluarga yang berakhir dengan perceraian. Dagun (2013)

menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

broken home yaitu persoalan ekonomi, perbedaan usia yang besar,

keinginan memperoleh anak putra (putri), dan persoalan perinsip hidup

yang berbeda. Faktor lainnya berupa perbedaan penekanan dan cara

mendidik anak, juga pengaruh dukungan sosial dari pihak luar,

tetangga, sanak saudara, sahabat, dan situasi masyarakat yang

terkondisi, dan lain-lain.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya broken

home adalah:

a. Terjadinya perceraian

Perceraian dalam keluarga biasanya diawali oleh sebuah

konflik yang terjadi di dalam keluarga tersebut sehingga kedua

orang tua memilih perceraian untuk menjadi jalan keluar. Dagun

(2013:113) mengatakan bahwa peristiwa perceraian senantiasa

membawa dampak yang mendalam bagi ayah, ibu, dan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

23

Perceraian dapat menimbulkan stress, tekanan, dan menimbulkan

perubahan fisik, dan mental.

b. Ketidakdewasaan sikap orang tua

Ketidakdewasaan sikap orang tua juga dapat menjadi salah

satu faktor penyebab terjadinya keluarga broken home. Saat

menghadapi suatu permasalahan, orang tua cenderung untuk

menggunakan ego masing-masing dan enggan untuk membicarakan

dengan baik mengenai permasalahan yang sedang dialami.

c. Orang tua yang kurang memiliki rasa tanggungjawab

Kurangnya rasa tanggungjawab dalam keluarga akan memicu

permasalahan dalam keluarga tersebut. Orang tua yang kurang

memiliki rasa tanggungjawab akan berlaku seenaknya dan

cenderung untuk lari dari kewajibannya sebagai orang tua, istri,

atau suami.

d. Jauh dari Tuhan

Relasi terhadap Tuhan merupakan hal yang sangat penting

dalam kehidupan spiritual manusia. Kedekatan individu dengan

Tuhan akan meminimalisir seorang individu untuk berprilaku

menyimpang atau tidak sesuai dengan ajaran Nya.

e. Adanya masalah ekonomi

Masalah ekonomi sering kali menjadi pemicu keretakan

dalam rumah tangga. Berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi

dalam rumah tangga menjadikan uang sebagai salah satu faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

24

penentu kesejahteraan dalam sebuah keluarga. Keadaan ekonomi

yang buruk memicu adanya cekcok antara anggota keluarga satu

dengan yang lainnya. Ibu menuntut hal-hal diluar penghasilan ayah

atau ayah sebagai kepala keluarga tidak mampu memenuhi

kebutuhan keluarga dapat menjadi pemicu keretakan hubungan

keluarga. Hal lain yang dapat menjadi pemicu adalah orang tua

lebih fokus mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga

sehingga kurang dapat fokus mengurus keluarga. Komunikasi

anggota keluarga menjadi kurang karena mereka lebih fokus

kepada pemenuhan kebutuhan keluarga. Komunikasi yang kurang

dapat menjadi pemicu kesalahpahaman antar anggota keluarga.

f. Kehilangan kehangatan dalam keluarga

Relasi yang baik antar anggota keluarga akan menjadikan

sebuah keluarga lebih harmonis. Apabila ayah dan ibu kehilanggan

rasa peduli satu sama lain, kasih sayang, tidak adanya keterikatan

satu sama lain, dan kurangnya komunikasi, hal tersebut akan

menimbulkan dampak yang negatif bagi relasi keduanya serta

anggota keluarga yang lain.

g. Adanya masalah pendidikan

Pendidikan atau wawasan merupakan salah satu faktor

penting dalam pembentukan diri individu. Individu yang tidak

memiliki pendidikan atau wawasan yang baik akan lebih sulit

untuk mengelola dirinya karena kurangnya wawasan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

25

pengelolaan diri. Individu dengan pengelolaan diri yang kurang

baik akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan orang-

orang disekitarnya sehingga seringkali memicu terjadinya konflik

antara individu satu dengan yang lain.

C. Hakekat Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal

dari bahasa Latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk

mencapai kematangan” (Ali & Asrori, 2016). Kematangan dalam hal

ini bukan hanya kematangan fisik, namun juga kematangan sosial-

psikologis.Menurut Mappiare (Ali & Asrori, 2016), masa remaja

berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi

wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Remaja awal

berlangsung pada usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun dan

remaja akhir pada usia 17/18 sampai dengan usia 21/22 tahun.

Berbeda dengan WHO, WHO mengatakan bahwa batasan usia

remaja yaitu pada usia 10-20 tahun. WHO membagi dalam dua bagian

yaitu remaja awal pada usia 10-14 tahun sedangkan remaja akhir pada

usia 15-20 tahun (Sarwono, 2007). Menurut paparan dari beberapa

ahli terkait definisi remaja, peneliti menyimpulkan bahwa remaja

merupakan masa dimana terjadi peralihan antara masa anak-anak

menuju masa dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

26

2. Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Havighust (Ali & Asrori, 2016), terdapat sejumlah

tugas perkembangan remaja yang harus diselesaikan yaitu:

a. Mencapai hubungan baru dengan teman sebaya baik pria maupun

wanita

Dalam kelompok yang sejenis, remaja mulai berprilaku

layaknya orang dewasa dan pada kelompok lain jenis remaja

belajar menguasai ketrampilan sosial. Remaja putri memiliki

kecenderungan lebih cepat matang dari pada remaja putra baik

kematangan fisik maupun psikologis.

b. Mencapai peran sosial pria dan wanita

Peran sosial antara pria dan wanita memiliki perbedaan

dimana seorang remaja putra memiliki peranan sosial sebagai

seorang pria dan remaja putri memiliki peranan sosial sebagai

seorang wanita.

c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif

Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak

dan masa dewasa. Dalam masa tersebut terjadi perubahan-

perubahan fisik disertai dengan perubahan sikap dan minat remaja.

d. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang

dewasa lainnya

Remaja dalam hal ini berusaha untuk membebaskan diri dari

sifat kekanak-kanakan yang selalu menggantungkan diri pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

27

orang tua dan orang lain. Dalam masa ini, remaja ingin bebas

namun mereka masih mengharapkan perlindungan orang tua

karena mereka belum merasa siap menghadapi dunia dewasa.

e. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis

Masa remaja merupakan masa dimana seseorang berusaha

untuk mencapai kemandiriannya. Remaja memiliki hasrat untuk

berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang tua dan merasakan

kemampuan mereka dalam membangun kehidupan sendiri.

f. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan

Usia remaja merupakan saat dimana seseorang mulai

memiliki gambaran akan pekerjaan yang akan diminatinya. Faktor

yang mempengaruhi dapat berupa prestasi di sekolah, cita-cita,

serta tujuan selanjutnya dalam menempuh pendidikan.

g. Persiapan untuk memasuki kehidupan berkeluarga

Masa transisi menuju masa dewasa dapat dikatakan masa

persiapan seseorang untuk menuju kehidupan berkeluarga.Sikap

remaja terhadap perkawianan bervariasi, ada yang menunjukan

rasa takut dan ada yang menganggap bahwa perkawianan

merupakan suatu kebahagiaan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

28

h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang

penting untuk kompetensi kewarganegaraan.

Masa remaja merupakan masa dimana seseorang mulai untuk

mengembangkan konsep berkaitan dengan hukum, politik,

ekonomi, dan kemasyarakatan.

i. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang

bertanggung jawab

Remaja berpartisipasi sebagai orang dewasa dimana mereka

mampu bertanggung jawab dalam kehidupan masyarkat dan

mampu menjunjung nilai-nilai masyarakat dalam bertingkah laku.

j. Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai

pedoman tingkah laku

Remaja memperoleh suatu himpunan nilai-nilai sehingga

remaja dapat mengembangkan serta merealisasikan nilai-nilai

tersebut untuk kepentingan hubungan dengan individu lain.

3. Arti Keluarga dalam Masa Remaja

Menurut Singgih & Gunarsa (2009) terdapat tiga faktor yang

merupakan segi-segi keluarga yang sangat penting bagi perkembangan

remaja:

a. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan remaja akan keakraban dan

kehangatan yang memang perlu baginya

b. Keluarga dapat memupuk kepercayaan diri anak dan perasaan

aman untuk dapat berdiri dan bergaul dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

29

c. Keluarga memegang peranan besar yakni memberikan kesempatan

untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan.

D. Program Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial

Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2004), bimbingan pribadi sosial

merupakan bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri

dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam

mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani,

pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta

bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di

berbagai lingkungan (pergaulan sosial).

2. Unsur-Unsur Bimbingan Pribadi Sosial

Bimbingan pribadi-sosial yang diberikan di jenjang pendidikan

menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui

bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual,

serta mengandung unsur-unsur berikut (Winkel dan Hastuti, 2004):

a. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang

dilalui oleh siswa remaja, misalnya mengenai menerima keadaan

diri sendiri, tata cara bergaul yang baik, pengelolaan diri. Informasi

ini berguna agar siswa dapat mengetahui tahap perkembangannya

saat ini dan memahami apa yang terjadi dalam dirinya saat ini,

sehingga siswa mampu mengevaluasi serta mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

30

dirinya agar lebih bisa menerima diri serta mengetahui apa yang

harus diperbuat.

b. Penyadaran akankeadaan masyarakat dewasa ini, yang semakin

berkembang ke arah masyarakat modern, antara lain apa ciri-ciri

kehidupan modern, dan apa makna ilmu pengetahuan serta

teknologi bagi kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi yang

semakin maju dan trend masa kini, siswa diberikan penegertian

untuk dapat lebih bijak menerima perubahan teknologi dan trend

terbaru karena tidak semua dapat digunakan. Perubahan teknologi

dan trend masa kini mendorong siswa untuk menjadi orang lain

dari pada menjadi diri mereka sendiri. Hal tersebut memicu

kurangnya penerimaan diri pada diri siswa.

c. Pengaturan diskusi kelompok mengenai kesulitan yang dialami

oleh kebanyakan siswa agar siswa tidak merasa sendiri dalam

mengatasi permasalahannya. Diskusi kelompok ini membantu

siswa untuk dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya serta

membuat siswa merasa diterima oleh orang-orang disekitarnya.

d. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal kepribadian

siswa, misalnya sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah

laku, latar belakang keluarga, dan keadaan kesehatan.

Pengumpulan data bertujuan untuk mengetahui siswa dan

mengenal siswa secara lebih dekat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

31

3. Program Pendampingan Siswa

Program pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk

mendampingi siswa broken home agar siswa dapat lebih dapat

menerima diri mereka yang tengah dalam kondisi broken home.

Adapun program pendampingan yang dilakukan yaitu:

a. Bimbingan kelompok

Winkel dan Hastuti (2004) mengatakan bahwa kelompok (a

group) dalam rangka bimbingan kelompok merupakan suatu

satuan/unit orang yang mempunyai tujuan yang ingin dicapai

bersama, berinteraksi dan berkomunikasi secara intensif satu sama

lain pada waktu berkumpul, saling tergantung dalam proses bekerja

sama, dan mendapat kepuasan pribadi dari interaksi psikologi

dengan seluruh anggota yang tergabung dalam satuan itu.

Bimbingan kelompok dilakukan dengan tujuan agar siswa broken

home di SMK N 2 Depok dapat saling bertukar pikiran serta

pengalaman dan saling mendapat penguatan satu sama lain.

b. Konseling kelompok

Konseling kelompok merupakan proses konseling yang tidak

hanya melibatkan dua orang namun lebih dari dua orang dengan

tujuan untuk saling memberikan bantuan psikologis satu sama lain.

Menurut Gazda (Winkel dan Hastuti, 2004), konseling kelompok

merupakan suatu proses antar pribadi yang dinamis, yang terpusat

pada pemikiran dan perilaku yang disadari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

32

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laurensia Puji Noviani

tahun 2016 dengan judul, “Tingkat Kemampuan Penerimaan Diri Remaja

(Studi Deskriptif pada Remaja Kelas VII di SMP Karitas Ngaglik Tahun

Ajaran2016/2017 dan Impikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik

Bimbingan Pribadi Sosial”,diketahui bahwa pengukuran tingkat

penerimaan diri didasarkan pada delapan aspek, yaitu sifat percaya diri dan

menghargai diri sendiri; kesediaan menerima kritik dari orang lain; mampu

menilai diri dan mengoreksi kelemahan; jujur terhadap diri sendiri dan

orang lain; nyaman dengan dirinya sendiri; memanfaatkan kemampuan

dengan efekif; mandiri dan berpendirian; dan bangga menjadi diri sendiri.

Hasil penelitian tersebut secara umum menunjukan tingkat

penerimaan diri remaja berada pada kategori tinggi. Faktor paling

berpengaruh pada penerimaan diri remaja terletak pada adanya

pemahaman tentang diri sendiri, adanya harapan yang realistik, tidak

adanya hambatan di dalam lingkungan, sikap-sikap anggota masyarakat

yang menyenangkan, tidak adanya gangguan emosional yang berat,

pengaruh keberhasilan yang dialami baik secara kualitatif maupun

kuantitatif, identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang

baik, adanya perspektif diri yang luas, pendidikan yang baik pada masa

anak-anak, dan konsep diri yang stabil. Letak relevansi dengan penelitian

yang sedang dilakukan terletak pada jenis penelitian dan teknik

pengumpulan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari uraian jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen

pengumpulan data penelitian, validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data

penelitian.

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang peneliti angkat, peneliti ingin

meneliti tingkat penerimaan diri remaja broken home, secara khusus remaja di

SMK N 2 Depok. Maka peneliti menggunakan penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif memecahkan masalah berdasarkancara menggambarkan

obyek penelitian pada masa sekarang berdasarkan pada fakta-fakta

sebagaimana adanya. Fakta-fakta tersebut kemudian dianalisis dan

diinterpretasikan dalam bentuk survei dan studi perkembangan. Metode

penelitian survei tepat digunakan dalam penelitian iniuntuk mendapatkan data

di tempat tertentu yang alamiah. Sugiyono (2015) mengatakanbahwa

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,

misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara

terstruktur, dan lain sebagainya.

Jenis penelitian ini menurut jenis datanya adalah jenis penelitian

kuantitatif.Jenis penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

yang sering digunakan dalam sebuah penelitian. Sugiyono (2015) mengatakan

bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

34

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah

mentradisi sebagai metode untuk penelitian.Metode

kuantitatif sebagai metode positivistik karena

berlandaskan pada filsafat positivisme.Metode

kuantitatifsebagai metode ilmiah/scientific karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,

obyektif, terukur, rasional, dansistematis.

Metode kuantitatif menganalisis data menggunakan statistik karena data

dalam penelitian merupakan angka-angka.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang BK SMK N 2 Depok.Waktu

pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada bulan Februari 2018 sampai

dengan bulan Desember 2018. Proses pengambilan data dimulai pada hari

Jumat, 23 November 2018 dimulai Pukul 08.00 WIB dan berakhir Pukul

12.00 WIB.Hari kedua pada hari selasa, 27 November 2018 dimulai pukul

08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa broken home di SMK Negeri 2

Depok.Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30

siswa.Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2015), Purposive sampling merupakan teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik purposive sampling

cocok dilakukan untuk penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

35

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah penerimaan diri pada remaja

broken home.Peneriman diri yang dimaksud dalam penelitian ini artinya

penerimaan diri siswa dalam konteks keadaan siswa yang mengalami broken

home.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2015) mengatakan bahwa pengumpulan data dapat

dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket.

Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan caramemberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden.

Angket yang akan dibuat harus berlandaskan pada faktor dalam prinsip

penulisan angket. Prinsip penulisan angket dalam bukunya Sugiyono

(2015) mengatakan bahwa:

Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan

tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah,

pertanyaan tertutup terbuka positif negatif, pertanyaan

tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah

lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan,

dan urutan pertanyaan.

Teknis pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian

ini meliputi beberapa langkah sebagai berikut:

a. Peneliti mengkondisikan siswa di ruang kelas.

b. Peneliti memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

36

melakukan penelitian kepada subjek di SMK N 2 Depok.

c. Peneliti membagikan bolpoin dan lembar angket kepada masing-

masing subjek.

d. Peneliti membacakan pengantar dalam angket

e. Peneliti mengajak masing-masing subjek untuk membaca petunjuk

pengerjaan angket.

f. Subjek yang sudah selesai mengejakan maju ke depan untuk

mengumpulkan angket dan diperkenankan meninggalkan ruangan atau

duduk kembali.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket

tentang penerimaan diri pada remaja broken home di SMK N 2

Depok.Angket dalam penelitian ini bersifat tertutup karena pilihan

alternatif jawaban untuk setiap item sudah disediakan, sehingga

responden hanya perlu memilih salah satu dari keempat alternatif

jawaban. Angket dalam penelitian ini memuat pernyataan-pernyataan

yang mengungkap ciri-ciri penerimaan diri pada remaja broken home

denganmenggunakan skala Likert. Skala pengukuran Likert yang

digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi sekelompok remaja broken home terkait dengan penerimaan diri.

Data dalam instrumen penelitian ini dihasilkan dengan menggunakan

pengukuran skala Likertdalam bentuk cheklist. Jawaban setiap item

instrumen dalam skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

37

sampai sangat negatif. Item dalam kuesioner ini terdapat jenis item yang

favorable yaitu item yang menunjukkan penerimaan diri dan unfavorable

yaitu item yang belum menunjukkan penerimaan diri. Alternatif jawaban

pada setiap item yang favorable diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.1

Norma Skoring Inventori Penerimaan Diri

Alternatif Jawaban Favourable (+) Unfavourable (-)

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Kuesioner berbentuk checklist diberikan kepada responden untuk

menghasilkan data yang diperlukan untuk mengetahui tingkat

penerimaan diri pada remaja broken home di SMK N 2 Depok. Sebelum

pembuatan angket tentang penerimaan diri pada remajabroken home di

SMK N 2 Depok, peneliti lebih dahulu membuat kisi-kisi melalui ciri-ciri

penerimaan diri menurut Sheerer. Setiap butir item dalamangket bertolak

dari sembilan ciri-ciri penerimaan diri menurut Sheeer (Sutadipura, 1984)

yaitu:

a. Kepercayaan atas kemampuannya menghadapi hidupnya.

b. Menganggap dirinya sederajat dengan orang-orang lain.

c. Tidak menganggap dirinya sebagai orang hebat atau abnormal dan

tidak mengharapkan bahwa orang lain mengucilkannya.

d. Tidak malu-malu kucing dan serba takut dicela orang lain.

e. Mempertanggungjawabkan perbuatannya.

f. Mengikuti standar pola hidupnya sendiri dan tidak ikut-ikutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

38

g. Menerima pujian atau celaan secara objektif.

h. Tidak menganiyaya diri sendiri dengan kekangan-kekangan yang

berlebihan.

i. Menyatakan perasaannya dengan wajar

F. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Validitas

Validitas merupakan drajad ketepatan antara data yang terjadi

pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2015). Data dapat dikatakan valid apabila data yang

dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhanya yang terjadi pada

objek penelitian tidak berbeda. Validitas yang diuji untuk instrumen

penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas

yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis

rasional dengan caraprofessional judgement (Azwar, 2009). Dalam

penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan ciri-ciri

yang diukur kemudian dikonsultasikan kepada ahli.

Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan

skor-skor setiap item yang digunakan terhadap skor-skor ciri melalui

pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment. Formulasi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

𝑅𝑥𝑦 =N ∑XY − (∑X)(∑Y)

√{𝑁∑𝑋)ᶻ − (∑X)ᶻ} {NXYᶻ − (∑Y)ᶻ}

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

39

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌= korelasi skor–skor total kuesioner dan total butir–butir

𝑁 = jumlah subyek

𝑋 = skor butir kuesioner

𝑌 = skor total butir–butir kuesioner

𝑋𝑌 = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap

memuaskan dan jika kurang dari 0,30 item diinterpretasikan sebagai item

yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar 2009). Pengujian validitas

dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistic Programme for

Social Science) versi 20, dari hasil penghitungan diperoleh 60 yang

memiliki korelasi ≥ 0,30, sedangkan 18 item memiliki korelasi ≤ 0,30. Hasil

penghitungan koefisien korelasi item instrumen penelitian dapat dilihat pada

table 3.2

Tabel 3.2

Hasil Analisis Uji Validitas Item

Ciri-Ciri Indikator

Nomer Item

Jumlah Valid

Tidak

Valid

1. Kepercayaan atas

kemampuannya

menghadapi

hidupnya

a. Remaja mampu

menghadapi

tantangan dalam

hidupnya sendiri.

7,4,9 1 3

b. Remaja percaya

bahwa dia dapat

mengatasi

permasalahan

dalam hidupnya.

5,2,11 8 3

c. Remaja memiliki

rasa optimis dalam

menghadapi

3,10,12 6 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

40

hidupnya

2. Menganggap

dirinya sederajat

dengan orang lain

a. Remaja yakin

bahwa dirinya

berharga seperti

halnya teman-

temannya.

13,14,16,

19

- 4

a. Remaja mudah

bergaul dengan

teman-teman yang

ada di lingkungan

sekitar.

15,17,18,

20

- 4

3. Tidak

menganggap

dirinya orang

hebat atau

abnormal dan

tidak

mengharapkan

bahwa orang lain

mengucilkannya

a. Remaja mampu

menghargai dirinya

sendiri.

21,22,24, 28 3

b. Remaja mampu

menghargai orang

lain.

27 25 1

c. Remaja mampu

menganggap

dirinya orang yang

optimal

29 23,26 1

4. Tidak merasa

malu atau serba

takut dicela orang

lain

a. Remaja memiliki

kepercayaan diri

dalam hidupnya.

30,31,33,

35

- 4

b. Remaja memiliki

rasa optimis

terhadap apa yang

akan dia lakukan.

32,34,36 - 3

5. Mempertanggung

jawabkan

perbuatannya

a. Remaja mampu

bertanggungjawab

atas apa yang telah

dia lakukan.

38,41 37,39 2

b. Remaja mampu

mengakui

kesalahannya

- 40,42 -

6. Mengikuti

standar pola

hidupnya dan

tidak ikut-ikutan

a. Remaja yakin

dengan apa yang

akan atau telah dia

lakukan.

45,46 43 2

b. Remaja yakin

bahwa hidupnya

lebih baik dari

hidup orang lain.

44,47,48 - 3

7. Menerima pujian

atau celaan secara

objektif

a. Remaja mampu

menerima kritikan

dari orang

51 49 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

41

laindengan baik.

b. Remaja mampu

mengelola pujian

yang diberikan

orang lain dengan

baik

50, 52 - 2

8. Tidak

menganiyaya diri

sendiri

a. Remaja memiliki

rasa sayang kepada

dirinya sendiri.

56,59 53 3

b. Remaja meyakini

bahwa dirinya

adalah berharga

62,64 - 2

c. Remaja memiliki

pengaturan diri

terhadap frustasi

54,57,60,

66

- 4

d. Remaja sadar

dalam

mengendalikan diri

terhadap konflik

yang ada di dalam

hidupnya.

55,58,61,

63

- 4

9. Menyatakan

perasaannya

dengan wajar

a. Remaja mampu

tampil secara

otentik.

70 67 1

b. Remaja mampu

menampilkan diri

secara asertif.

68,73 71 2

c. Remaja mampu

mengolah rasa

bahagia yang ada

di dalam hidupnya.

74 76,77 1

d. Remaja mampu

mengolah rasa

sedih dan kecewa

yang ada di dalam

hidupnya

69,72,75,

78

- 4

Total Item Valid 60

Berdasarkan perhitungan koefisien butir instrument dari 9 ciri-ciri

menggunakan SPSS (Statistic Programme for Social Science)versi 20, diperoleh

60 instrumen yang valid dan 18 instrumen yang tidak valid dari 78 item. Kisi-kisi

instrument setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

42

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penerimaan Diri Remaja Broken Home

(Setelah Uji Validitas)

Ciri-Ciri Indikator Nomor Item Jumlah

Positif Negatif

1. Kepercayaan atas

kemampuannya

menghadapi

hidupnya

a. Remaja mampu

menghadapi

tantangan dalam

hidupnya sendiri.

7 4,9 3

b. Remaja percaya

bahwa dia dapat

mengatasi

permasalahan

dalam hidupnya.

5,11 2 3

c. Remaja memiliki

rasa optimis dalam

menghadapi

hidupnya

3,10 12 3

2. Menganggap

dirinya sederajat

dengan orang lain

a. Remaja yakin

bahwa dirinya

berharga seperti

halnya teman-

temannya.

13,19 14,16 4

b. Remaja mudah

bergaul dengan

teman-teman yang

ada di lingkungan

sekitar.

15,17 18,20 4

3. Tidak

menganggap

dirinya orang

hebat atau

abnormal dan

tidak

mengharapkan

bahwa orang lain

mengucilkannya

d. Remaja mampu

menghargai dirinya

sendiri.

21 22,24 3

e. Remaja mampu

menghargai orang

lain.

- 27 1

f. Remaja mampu

menganggap

dirinya orang yang

optimal

- 29 1

4. Tidak merasa

malu atau serba

c. Remaja memiliki

kepercayaan diri

30,35 31,33 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

43

takut dicela orang

lain

dalam hidupnya.

d. Remaja memiliki

rasa optimis

terhadap apa yang

akan dia lakukan.

32,34 36 3

5. Mempertanggung

jawabkan

perbuatannya

a. Remaja mampu

bertanggungjawab

atas apa yang telah

dia lakukan.

41 38 2

b. Remaja mampu

mengakui

kesalahannya

- - -

6. Mengikuti

standar pola

hidupnya dan

tidak ikut-ikutan

a. Remaja yakin

dengan apa yang

akan atau telah dia

lakukan.

45 46 2

b. Remaja yakin

bahwa hidupnya

lebih baik dari

hidup orang lain.

47,48 44 3

7. Menerima pujian

atau celaan secara

objektif

a. Remaja mampu

menerima kritikan

dari orang

laindengan baik.

- 51 1

b. Remaja mampu

mengelola pujian

yang diberikan

orang lain dengan

baik

52 50 2

8. Tidak

menganiyaya diri

sendiri

a. Remaja memiliki

rasa sayang kepada

dirinya sendiri.

59 56 2

b. Remaja meyakini

bahwa dirinya

adalah berharga

62 64 2

c. Remaja memiliki

pengaturan diri

terhadap frustasi

57,66 54,60 4

d. Remaja sadar

dalam

mengendalikan diri

terhadap konflik

yang ada di dalam

hidupnya.

55,61 58,63 4

9. Menyatakan

perasaannya

a. Remaja mampu

tampil secara

- 70 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

44

dengan wajar otentik.

b. Remaja mampu

menampilkan diri

secara asertif.

73 68 2

c. Remaja mampu

mengolah rasa

bahagia yang ada

di dalam hidupnya.

74 - 1

d. Remaja mampu

mengolah rasa

sedih dan kecewa

yang ada di dalam

hidupnya

69,75 72,78 4

Total 60

1. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil

pengukuran.Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya disebut sebagai reliabel

(Azwar, 2009). Menurut Azwar (2009) pengukuran yang menggunakan

instrumen pendidikan dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi,

apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur apa yang hendak diukur.

Perhitungan indeks reliabilitas instrumen penelitian ini

menggunakan pendekatan koefisien AlphaCronbach(α). Adapun rumus

koefisien reliabilitas AlphaCronbach(α) adalah sebagai berikut:

α = 2[1- ]

Keterangan rumus:

S12 dan S2

2 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx2 : varians skorskala

2S

2S + 2S

x

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

45

Indeks reliabilitas dikonsultasikan menggunakan kriteria Guilford seperti

pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Guilford

Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien

antara-1,00 sampai dengan 1,00. Besar koefisien dalam tabel statistik atas

dasar taraf signifikansi 1% dan 5

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS

(Statistic Programme for Social Science)versi 20, diperoleh perhitungan

reliabilitas seluruh item instrumen menggunakan rumus koefisien alpha

(α) yaitu 0,934. Apabila hasil uji reliabilitas instrumen tersebut dianalisis

dengan mengacu pada kriteria Guilford, maka dapat diketahui bahwa

kuesioner termasuk kategori sangat tinggi. Item instrumen yang telah

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0,41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. Negatif – 0,20 Rendah Sekali

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.934 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

46

lolos uji validitas dan realibilitas disusun kembali menjadi instrumen

yang digunakan untuk pengambilan data penelitian

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

statistik deskriptif. Noviani (2016) mengatakan bahwa statistik deskriptif

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat

kesimpulan untuk menggeneralisasi. Penelitian ini dilakukan untuk

mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin menggeneralisasikan data

sampel dimana populasi diambil.

Analisis dalam penelitian ini dilakukan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data terkumpul. Menurut Sugiyono (2015),

kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.Berikut

langkah-langkah teknik analisis yang ditempuh dalam penelitian ini:

a. Memberi skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara

memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring

yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau

unfavorable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

47

b. Membuat tabulasi data dan menghitung skor total dari masing–masing

item kuesioner dan skor rata–rata butir dengan menggunakan mirosoft

office excel.

c. Menghitung uji koefisien validitas instrumen penerimaan diri remaja

broken home di SMK N 2 Depok dengan menggunakan rumus

Pearson Product Moment melalui program komputer SPSS 20.

d. Menghitung koefisien realibilitas instrumen penerimaan diri remaja

broken home di SMK N 2 Depok dengan menggunakan teknik

pendekatan koefisien Alpha Cronbach.

Mengkategorisasikan penerimaan diri remaja broken home di SMK

N 2 Depok dengan menggunakan norma kategorisasi. Tujuan kategorisasi

ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang

terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang

diukur (Azwar 2009). Kontinum jenjang ini berpedoman pada Azwar

(2009) yang mengelompokkan penerimaan diri remaja broken home di

SMK N 2 Depok dalam 5 (lima) kategori yaitu sangat baik, baik, cukup

baik, tidak baik, sangat tidak baik.

Tabel 3.5

Kategorisasi Normal Tingkat Penerimaan Diri

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek

Rumus Kategori

µ + 1,5σ < X Sangat Baik

µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ Baik

µ - 0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ Cukup Baik

µ - 1,5σ < X ≤ µ - 0,5σ Tidak Baik

X ≤ µ - 1,5σ Sangat Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

48

penelitian berdasarkan perhitungan skala

Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek

penelitian berdasarkan perhitungan jarak.

Range : Luas jarak rentangan

Mean teoritik (µ) : Rata-rata teoritik skor maksimum dan

minimum

Simpangan baku (σ) : Standar deviasi

Uraian kategori tersebut diterapkan sebagai pengelompokan tinggi

rendahnya tingkat penerimaan diri remaja dengan jumlah 60 item valid

diperoleh hasil skor sebagai berikut:

Tingkat penerimaan diri remaja broken home:

Skor maksimum teoritik : 60 x 4 = 240

Skor minimum teoritik : 60 x 1 = 60

Range : 240 – 60 = 180

Mean teoritik (µ) : (240 + 60) : 2 = 150

Simpangan baku (σ) : (240 – 60) : 6 = 30

Hasil perhitungan data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi

tingkat penerimaan diri remaja broken home di SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019 sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kategorisasi Normal Tingkat Penerimaan Diri Remaja Broken Home di

SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019

Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

µ + 1,5σ < X 195 < X Sangat Baik

µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ 166 – 195 Baik

µ - 0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ 136 – 165 Cukup Baik

µ - 1,5σ < X ≤ µ - 0,5σ 106 -135 Tidak Baik

X ≤ µ - 1,5σ X ≤ 105 Sangat Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

49

Total skor setiap item dalam kuesioner penelitian di kelompokan

berdasarkan pengkategorisasian yang telah dijelaskan pada tabel 3.7. Skor

item yang termasuk dalam kategori rendah kemudian dijadikan dasar

dalam pembuatan usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial. Identifikasi

capaian skor item tingkat penerimaan diri remaja broken home:

Skor maksimum teoritik : 30 x 4 = 120

Skor minimum teoritik : 30 x 1 = 30

Range : 120 – 30 = 90

Mean teoritik (µ) : (120+ 30) : 2 = 75

Simpangan baku (σ) : (120 – 30) : 6 = 15

Hasil identifikasi capaian skor item tingkat penerimaan diri remaja

disajikan dalam norma identifikasi item instrumen tingkat penerimaan diri

remaja broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 sebagai

berikut:

Tabel 3.7

Kategorisasi Identifikasi Item Instrumen Tingkat Penerimaan Diri Remaja

Broken Home di SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

µ + 1,5σ < X 97 < X Sangat tinggi

µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ 83 – 97 Tinggi

µ - 0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ 68 – 82 Sedang

µ - 1,5σ < X ≤ µ - 0,5σ 53 – 67 Rendah

X ≤ µ - 1,5σ X ≤ 52 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab hasil penelitian berisi hasil penelitian serta pembahasan dari hasil

penelitian tersebut. Peneliti memaparkan hasil penelitian berdasarkan masalah

yang telah dipaparkan dalam bab 1, yaitu tentang tingkat penerimaan diri remaja

broken home di SMK N 2 Depok.

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Tingkat Penerimaan Diri Remaja Broken Home di SMK

N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik tingkat

penerimaan diri remaja broken home yang ada di SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dan

pengkategorisasian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diketahui

tingkat penerimaan diri remaja broken home SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019 dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Kategorisasi Tingkat Peneriman Diri Remaja Broken Home SMK

N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019

Rentang Skor Kategori Jumlah Subjek Persentase

195 < X Sangat Baik 4 13,3%

166 – 195 Baik 14 46,7%

136 – 165 Cukup Baik 10 33,3%

106 – 135 Tidak Baik 1 3,3%

X ≤ 105 Sangat Tidak Baik 1 3,3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

52

Data pada tabel 4.1 disajikan dalam bentuk diagram dibawah ini:

Gambar 4.1

Diagram Batang Tingkat Peneriman Diri Remaja Broken Home

SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019

Berdasarkan gambar pada tabel 4.1 dan diagram pada gambar 4.2,

tingkat penerimaan diri remaja broken home SMK N 2 Depok dapat dilihat

bahwa:

a. Terdapat 4 (13,3%) remaja broken home di SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019 yang memiliki penerimaan diri dengan kategori

sangat baik. Artinya bahwa remaja broken home dalam kategori ini

memenuhi indikator individu yang mampu menerima diri meskipun

mereka dalam kondisi keluarga broken home.

b. Terdapat 14 (46,7%) remaja broken home di SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019 yang memiliki penerimaan diri kategori baik.

Artinya bahwa remaja broken home dalam kategori ini memenuhi

indikator individu yang mampu menerima diri meskipun mereka dalam

kondisi keluarga broken home.

4

14

10

1 1

0

5

10

15

Tingkat Penerimaan Diri

Sangat baik: 195 < X

Baik: 166 - 195

Cukup baik: 136 - 165

Tidak Baik: 106 - 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

53

c. Terdapat 10 (33,3%) remaja broken home di SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019 yang memiliki penerimaan diri kategori cukup baik.

Artinya bahwa remaja broken home dalam kategori ini tidak terlalu

tinggi maupun tidak terlalu rendah kemampuannya dalam memenuhi

indikator individu yang mampu menerima diri ketika mereka dalam

kondisi keluarga broken home.

d. Terdapat 1 (3,3%) remaja broken homedi SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019 yang memiliki tingkat penerimaan diri dengan

kategori tidak baik. Artinya bahwa remajabroken homedalam kategori

ini kurang memenuhi indikator siswa yang mampu menerima diri

ketika mereka dalam kondisi keluarga broken home.

e. Terdapat 1 (3,33%) remaja broken home di SMK N 2 Depok tahun

ajaran 2018/2019 yang memiliki tingkat penerimaan diri yang

tergolong sangat tidak baik. Artinya bahwa remaja broken home dalam

kategori ini kurang memenuhi indikator siswa yang mampu menerima

diri ketika mereka dalam kondisi keluarga broken home.

Berdasarkan uraian hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa

remaja broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019

memiliki 4 tingkatan penerimaan diri yaitu sangat baik, baik, cukup

baik, dan sangat tidak baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

54

2. Identifikasi Capaian Skor Item Instrumen

Tabel 4.2

Identifikasi Item Instrumen

Rentang Skor Kategori Jumlah Item Persentase

97 < X Sangat Tinggi 2 3,3%

83 – 97 Tinggi 30 50%

68 – 82 Sedang 26 43,3%

53 – 67 Rendah 2 3,3%

X ≤ 52 Sangat Rendah - -

Secara keseluruhan, hasil item yang sudah melalui proses

pengolahan data menunjukan 4 kategorisasi yaitu sangat tinggi, tinggi,

sedang, dan rendah. Berdasarkan analisis item, ditemukan 2 item yang

teridentifikasi kemampuan penerimaan diri rendah. Item-item tersebut

digunakan dalam usulan program pendampingan.

Item-item yang dalam kategori rendah adalah item dengan

nomor; (9) saya sering merasa khawatir terhadap kehidupan saya

kedepan jika orang tua saya berpisah, (53) saya sulit untuk

mengutarakan perasaan saya kepada kedua orang tua saya.Dari kedua

item tersebut, skor terendah adalah item nomer (53) saya sulit untuk

mengutarakan perasaan saya kepada kedua orang tua saya.Melalui

hasil tersebut, dibuatlah topik bimbingan pribadi sosial untuk

membantu siswa agar lebih dapat menerima diri mereka di tengah

situasi keluarga broken home.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

55

B. Pembahasan

1. Gambaran Tingkat Penerimaan Diri Remaja Broken Home di

SMK N 2 Depok

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 4 siswa broken

home dengan persentase 13,3% memiliki penerimaan diri dengan

kategori sangat baik, 14 siswa broken home dengan persentase 46,7%

memiliki penerimaan diri dengan kategori baik, 10 siswa broken home

dengan persentase 33,3% memiliki penerimaan diri dengan kategori

cukup baik, 1 siswa broken home dengan persentase 3,3% memiliki

penerimaan diri tidak baik, dan 1 siswa broken home dengan

persentase 3,3% memiliki penerimaan diri sangat tidak baik. Hasil

penelitian tersebut dibagi menjadi 3 kriteria yaitu baik, cukup baik, dan

tidak baik.

Siswa yang teridentifikasi memiliki penerimaan diri yang tinggi

artinya siswa tersebut mampu menerima keadaan dirinya yang tengah

dalam kondisi keluarga broken home. Menurut Jerslid (1958), ada

beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang mampu menerima

dirinya yaitu usia, pendidikan, keadaan fisik, dukungan sosial, dan

pola asuh orang tua. Data penelitian menunjukan bahwa siswa broken

home yang memiliki penerimaan diri dengan kategori tinggi tidak

merasa putus asa dengan hidupnya meskipun mereka tengah dalam

kondisi keluarga yang kurang harmonis. Siswa broken home yang

memiliki penerimaan diri dengan kategori tinggi juga tidak merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

56

bahwa orang tua mereka mengabaikan mereka. Kemungkinan, siswa

yang teridentifikasi memiliki penerimaan diri yang baik mendapatkan

dukungan sosial yang baik dari lingkungannya serta kasih sayang dari

orang tuanya sehingga mereka lebih mudah untuk menerima diri

mereka. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Jerslid (1958) bahwa

dukungan sosial dan pola asuh orang tua merupakan faktor yang

mempengaruhi individu dalam menerima dirinya. Individu yang

mendapat dukungan sosial yang baik akan merasa diterima oleh

individu lain sehingga mereka akan lebih mudah menerima diri mereka

sendiri.

Pola asuh orang tua juga menjadi faktor pendukung seorang

individu mampu menerima dirinya. Orang tua yang tidak mengabaikan

anaknya berarti memberikan perhatian yang baik untuk anak-anak

mereka. Meskipun sedang dihadapkan dalam sebuah konflik, orang tua

tetap memberikan asuhan, bimbingan, dan didikan yang baik untuk

anak mereka. Pola asuh yang diberikan orang tua akan membentuk

anak untuk memiliki konsep diri yang positif. Seseorang yang

memiliki konsep diri yang positif akan melihat dirinya secara positif

sehingga akan secara otomatis individu tersebut akan mampu

menerima dirinya.

Selain itu, terdapat siswa broken homememiliki penerimaan diri

dengan kategori cukup baik. Artinya, siswa yang berada pada kategori

ini merupakan siswa yang mampu menerima keadaan dirinya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

57

tengah dalam kondisi keluarga broken home walapun belum

sepenuhnyasiswa tersebut dapat menerima keadaan diri mereka. Data

penelitian menunjukan bahwasiswa broken home yang teridentifikasi

memiliki penerimaan diri dengan kategori sedang memiliki keyakinan

bahwa dengan belajar mereka akan membuahkan hasil yang baik untuk

kehidupan. Kemungkinan, siswa yang berada pada kategori ini

memiliki orientasi yang tinggi terhadap pendidikan. Mereka memiliki

pandangan bahwa belajar merupakan hal yang sangat penting demi

terciptanya kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Jerslid (1958) bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi penerimaan diri. Seseorang yang yang memiliki

kesadaran yang tinggi akan pendidikan cenderung untuk lebih

memiliki wawasan yang luas tetang bagaimana cara mengelola dirinya.

Individu yang mampu mengelola dirinya akan lebih mudah untuk

menerima dirinya.

Dalam penelitian ini, terdapat juga siswa broken home yang

memiliki penerimaan diri rendah. Artinya, siswa teridentifikasi

memiliki penerimaan diri yang rendah kurang dapat menerima dirinya

yang sedang dalam kondisi keluarga yang broken home. Data

penelitian menunjukan bahwa siswa yang teridentifikasi memiliki

penerimaan diri rendah kurang dapat optimis dengan dirinya, minder

dengan teman-teman lain, kurang mampu menghargai dirinya, serta

kurang dapat mengolah dirinya dengan baik. Kemungkinan, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

58

yang berada pada kategori tersebut kurang mendapat dukungan sosial

yang baik dari lingkungannya serta pengelolaan diri yang kurang baik

sehingga mereka kurang mampu menerima diri mereka ketika mereka

dihadapkan pada kondisi keluarga yang broken home. Jerslid (1958)

mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang

mampu menerima dirinya yaitu usia, pendidikan, keadaan fisik,

dukungan sosial, dan pola asuh orang tua. Siswa yang teridentifikasi

memiliki penerimaan diri yang rendah kemungkinan kurang mampu

memenuhi faktor-faktor pendukung tersebut sehingga mereka kurang

dapat menerima diri mereka dengan baik.

Melihat persentase kategori tingkat penerimaan diri remaja

broken home, banyak terdapat siswa yang memiliki penerimaan diri

yang tinggi dan sedang. Meski demikian, masih ada siswa yang

memiliki penerimaan diri dengan kategori rendah. Perlu adanya

program pendampingan untuk meminimalisir kemungkinan siswa

broken home mengalami penurunan terkait dengan penerimaan diri.

2. Identifikasi Capaian Skor Item Instrumen

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 2 item dengan persentase

3,3% yang teridentifikasi rendah dengan total skor masing-masing 67

dan 64. Melalui hasil tersebut, dibuatlah usulan program

pendampingan untuk meningkatkan penerimaan diri siswa broken

home di SMK N 2 Depok.(9) saya sering merasa khawatir terhadap

kehidupan saya kedepan jika orang tua saya berpisah, (53) saya sulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

59

untuk mengutarakan perasaan saya kepada kedua orang tua saya.

Melalui hasil tersebut, dibuatlah usulan program pendampingan.

Usulan program pendampingan untuk meningkatkan penerimaan

diri berdasarkan item tingkat penerimaan diri yang teridentifikasi

rendah. Usulan program pendampingansiswa tersaji dalam tabel

berikut:

Tabel 4.3

Usulan Program Pendampingan untuk Meningkatkan Penerimaan

Diri Berdasarkan Item yang Teridentifikasi Rendah

No Ciri-ciri Item Tujuan Materi Waktu Metode Referensi

1. Kepercayaan

atas

kemampuan

nya

menghadapi

hidupnya

(9) saya

sering

merasa

khawatir

terhadap

kehidupan

saya kedepan

jika orang

tua saya

berpisah

Siswa mampu

memiliki rasa

optimis

terhadap

hidupnya

Aku

Pribadi

yang

Optimis

40 menit Bimbingan

kelompok

Ginis, Alan

Loy. (1995).

Kekuatan

Optimisme.T

erjemahan

oleh Anton

Adiwiyoto.

Jakarta:

Mitra Utama

2. Menyatakan

perasaannya

dengan

wajar

53) saya sulit

untuk

mengutaraka

n perasaan

saya kepada

kedua orang

tua saya

Siswa mampu

menampilkan

diri secara

asertif

Belajar

Asertif

40 menit Bimbingan

kelompok

Lloyd, Sam

R dan F.X

Budiyanto.

(1991).

Mengemban

gkan

Perilaku

Asertif yang

Positif:

Teknik-

Teknik

Praktis untuk

Keberhasilan

Pribadi.

Jakarta:

Binarupa

Aksara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

60

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi paparan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

Peneliti memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

A. Simpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, data menyebutkan bahwa terdapat 4

siswa dengan persentase 13,3% memiliki penerimaan diri dengan

kategori sangat baik, 14 siswa dengan persentase 46,7% memiliki

penerimaan diri dengan kategori baik, 10 siswa dengan persentase

33,3% memiliki penerimaan diri dengan kategori cukup baik, 1 siswa

dengan persentase 3,33% memiliki penerimaan diri dengan kategori

tidak baik, dan 1 siswa dengan persentase 3,33% memiliki penerimaan

diri dengan kategori sangat tidak baik. Kesimpulan yang dapat ditarik

dari penelitian ini adalah, remaja di SMK N 2 Depok tahun ajaran

2018/2019 dominan memiliki tingkat penerimaan diri yang baik.

2. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan, terdapat 2 item yang

teridentifikasi dalam kategori rendah yaitu item nomor 9 dan 33. Item-

item yang teridentifikasi dalam kategori rendah tersebut dijadikan

dasar untuk program pendampingan siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini sudah dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan

prosedur penelitian.Adapun masih ada kekurangan dalam melakukan

penelitian ini yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

61

1. Sulitnya mencari dan mengidentifikasi siswa broken home yang ada di

SMK N 2 Depok karena terlalu banyak siswa di sekolah tersebut

sehingga terlalu banyak data siswa yang harus diidentifikasi.

2. Terlalu banyak item yang disajikan penulis. Ada kemungkinan siswa

dapat cepat merasa bosan untuk mengisi lembar angket tersebut

sehingga dalam mengisi angket, siswa tidak membaca secara jeli.

3. Kelas yang terlalu banyak serta banyak kegiatan siswa yang berpindah

dari kelas ke lab membuat peneliti kesulitan untuk mencari kelas yang

dituju.

4. Penelitian menggunakan angket terkadang jawaban yang diberikan

kurang sesuai dengan keadaan subjek yang dituju.

C. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran bagi beberapa pihak yang

sesuai hasil penelitian yang telah peneliti lakukan:

1. Bagi SMK N 2 Depok

SMK N 2 Depok dapat menjadikan program pendampingan

sebagai progam yang dapat membantu siswa yang dalam kondisi

keluarga broken home untuk dapat lebih meningkatkan penerimaan

diri mereka. Dengan diberikan program pendampingan tersebut,

diharapkan siswa yang belum memiliki penerimaan diri yang baik

akan semakin mampu menerima dirinya. Bagi Siswa SMK N 2 Depok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

62

Siswa diharapkan lebih mampu mengenali dan memahami

dirinya sehingga siswa dapat menerima segala kondisi yang ada dalam

dirinya dan mampu meminimalisir penolakan akan dirinya sendiri.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian mengenai

penerimaan diri remaja broken home. Peneliti selanjutnya diharapkan

menyebar instrumen pra penelitian untuk mengidentifikasi subjek

yang sungguh-sungguh termsuk subjek siswa yang broken home.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

63

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, Ali M. (2016). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Azwar, S. (2009).Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Ayu, Ida dan Yohanes (2018).“Dinamika Penerimaan Diri pada Remaja

Broken Home di Bali”, Jurnal Psikologi UdayanaVolume

5.Nomor.2, 2018.

Boeree, George.(2008). Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda

Bersama Psikolog Dunia.Yogyakarta: Prismasophie.

Chaplin, J.P.(2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Dagun, Save M.(2013). Psikologi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Echols, John M. dan Hassan Shadily.(2007). Kamus Inggris Indonesia: An

English. – Indonesian Dictionary. Jakarta: PT Gramedia.

Gunarsa, Singgih D. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Jersild, A. T. (1958). The Psychology of Adolescense. New York: MC

Millan Company.

Kartika, Mulyadi dan Vandri Kallo, “Hubungan Dukungan Sosial dan

Penerimaan Diri”, ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4.Nomor

2, Agustus 2016.

Kartono, Kartini. (1996). Psikologi Umum.Bandung: CV Mandar Maju.

Noviani, Laurensia Puji. (2016). Tingkat Penerimaan Diri Remaja.Tugas

Akhir. Tidak di terbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma: Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

64

Priyono, LusyawatiDwi, Chatarina Tri Anni dan Sugiyo. “Pengaruh Kondisi

Keluarga dan Self Acceptance Terhadap Kepercayaan Diri

Remaja”, Indonesian Journal of Guardian and Counseling:

7(1)(2018).

Ridha, Muhhamad, “Hubungan Antara Body Image dengan Penerimaan Diri

pada Mahasiswa Aceh di Yogyakarta”, Emphaty Vol.I No. 1,

Desember 2012.

Santrock, John W. (2002). Life-Span Development. Terjemahan oleh Juda

Damanik, Ahmad Chusairi. Jakarta: Erlangga.

Santrock, John W. (2003). Adolescence, perkembangan Remaja. Jakarta:

Erlangga.

Sarwono, Sarlito W. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo.

Siti Sundari. (2005). Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum.Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung.Alfabeta.

Supratiknya, A. (1995). Tinjauan Psikologis Komunikasi Antar Pribadi.

Yogyakarta: Kanisius.

Sutadipura, Balnadi. (1984). Kompetensi Guru dan Kesehatan Mental.

Bandung: Angkasa.

Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di

Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

65

ANGKET

Disusun Oleh:

Hana Septa Gracia 151114023

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

66

a. Identitas

Nama Lengkap :

Nomer Absen :=

Deskripsikan menurut pandanganmu, bagaimana hubungan antara ayah dan ibumu: 1) Harmonis

Deskripsi: 2) Penuh dengan Konflik

Deskripsi: 3) Berpisah/diambang perpisahan

Deskripsi:

b. Kata Pengantar Adik-adik yang terkasih,

Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan adik-adik untuk mengisi angket yang telah saya bagikan ini.Saya sangat mengharapkan adik-adik mengisi angket ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri adik-adik.Atas kesediaan adik-adik, saya mengucapkan terimakasih.

c. Petunjuk Pengisian Di bawah ini ada sejumlah pernyataan.Bacalah masing-masing pernyataan

dengan teliti.Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman adik-adik.

Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut: 1. SangatSesuai(SS) = Centanglahkolom sangat

sesuaijika adik-adik merasakankeadaan ini.

2. Sesuai(S) = Centanglah kolom sesuai Jika adik-adik merasakan keadaan ini. 3. Tidak Sesuai(TS) = Centanglah kolom tidak Sesuai jika adik-adik merasakan keadaan ini.

4. Sangat Tidak Sesuai(STS) = Centanglah kolom sangat Tidak Sesuai jika adik-

adik merasakan keadaan ini.

Angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

62

Langkah-langkah mengisi angket ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Pastikan isi data diri dengan tepat dan lengkap!

2. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam angketini!

3. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan keadaan diriadik-adik!

4. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!

No. Pernyataan

Sangat

Sesuai

(SS)

Sesuai

(S)

Tidak

Sesuai

(TS)

Sangat

Tidak

Sesuai

(STS) 1. Saya pesimis bisa tetap bahagia ketika

ayah dan ibu saya terlibat konflik

2. Saya yakin bahwa saya tetap mendapat

kasih sayang dari kedua orang tua

walaupun mereka berpisah

3. Saya sering melarikan diri ketika orang

tua saya bertengkar

4. Saya yakin bahwa saya mampu

berdamai dengan keadaan dimana orang

tua saya sering terlibat konflik

5. Saya mampu bersikap optimis ketika

saya dihadapkan situasi kedua orang tua

yang terlibat konflik

6. Saya sering merasa putus asa terhadap

hidup saya ketika orang tua saya terlibat

konflik

7. Saya percaya bahwa saya tetap dapat

memiliki kehidupan yang layak

walaupun

orang tua saya berpisah

8. Saya yakin bahwa saya bisa tetap

bahagia meskipun orang tua saya terlibat

konflik

9. Saya sering merasa khawatir terhadap

kehidupan saya kedepan jika orang tua

saya berpisah

10. Saya yakin walaupun saya tidak tinggal

dengan salah satu ataupun kedua orang

tua saya tetap mendapat kasih sayang

seperti halnya teman-teman lain

11. Saya sering minder dengan teman-teman

saya yang memiliki keluarga harmonis

12. Saya orang yang mudah bergaul

13. Saya merasa bahwa sejak orang tua saya

berpisah kasih sayang mereka terhadap

saya berkurang

14. Saya mampu bersosialisasi dengan

teman-teman tanpa minder dengan status

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

63

keluarga saya

15. Saya lebih senang sendiri dari pada

bergabung dengan teman-teman

16. Saya mampu bersosialisasi baik dengan

teman-teman saya meskipun saya dari

keluarga kurang harmonis

17. Saya sungkan untuk bergaul dengan

teman-teman disekitar saya yang

memiliki keluarga harmonis

18. Saya merasa diri saya memiliki

kemampuan yang sama dengan teman-

teman lainnya

19. Saya sering merasa ingin diperlakukan

spesial dari orang lain

20. Saya sering menyalahkan diri ketika

melihat kedua orang tua saya bertengkar

21. Saya sering memaksakan kehendak saya

terhadap orang lain

22. Saya sering pesimis dapat mengerjakan

tugas dengan maksimal tepat waktu

23. Meskipun saya hanya tinggal dengan

satu orang tua saya tidak merasa malu

dengan teman-teman saya

24. Saya yakin bahwa setelah orang tua

saya terlibat konflik, saya akan dapat

lebih mudah stress

25. Saya yakin bahwa saya dapat

menyelesaikan studi saya meskipun

dalam keadaan keluarga yang kurang

mendukung

26. Saya merasa minder ketika teman-teman

saya bertanya dengan siapa saya tinggal

27. Saya yakin bahwa saya mampu

melanjutkan ke perguruan tinggi yang

saya inginkan sekalipun saya memiliki

banyak persoalan keluarga

28. Saya yakin meskipun orang tua saya

terlibat konflik, saya mampu bahagia

seperti teman-teman yang memiliki

orang tua harmonis

29. Saya sering pesimis akan mampu

mendapat nilai baik ketika saya lulus

30. Saya ragu bahwa saya dapat sukses

mendapat nilai yang baik apabila ayah

dan ibu sering bertengkar

31. Saya mampu mendapatkan nilai baik

ditengah kondisi orang tua yang terlibat

konflik

32. Saya ragu bahwa hidup saya akan lebih

baik ketika kedua orang tua saya

berpisah

33. Saya percaya bahwa usaha saya dalam

belajar giat akan membuahkan hasil

yang baik untuk kehidupan saya kedepan

34. Saya sering ragu terhadap kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

64

saya setelah melihat nilai ujian dari

teman-teman

35. Meskipun orang tua saya berpisah, saya

yakin akan mendapat pembelajaran yang

berharga yang orang lain tidak dapatkan

36. Saya yakin bahwa hidup saya akan tetap

bisa lebih bahagia dari pada orang lain

meskipun dalam kondisi keluarga

bercerai

37. Saya sering merasa orang lain memuji

saya dengan maksud untuk menyindir

saya

38. Saya sering tersinggung apabila orang

lain mengomentari perilaku saya yang

suka menyendiri

39. Saya mampu menjadikan pujian dari

orang lain sebagai motivasi dalam hidup

saya

40. Saya sering merasa frustasi ketika

melihat ayah dan ibu saya bertengkar

41. Saya mampu mengendalikan diri

ditengah konflik yang terjadi dalam

keluarga saya

42. Saya sering menyalahkan diri saya

sendiri ketika saya sulit menyatukan

kedua orang tua saya yang terlibat

konflik

43. Saya mampu mengelola diri saya agar

tidak larut dalam frustasi ketika melihat

ayah dan ibu saya terlibat konflik

44. Saya kurang mampu mengendalikan diri

saat terjadi konflik dalam keluarga saya

45. Saya mampu menjaga perasaan saya

dengan selalu berfikir positif

46. Saya kehilangan kendali terhadap diri

saya ketika saya frustasi melihat ayah

dan ibu saya terlibat konflik

47. Saya merasa bahwa saya harus dapat

mengendalikan diri ketika saya

dihadapkan pada konflik antara ayah dan

ibu

48. Saya yakin dimata kedua orang tua saya,

saya sangat berharga

49. Saya sulit untuk mengendalikan diri

ketika saya dihadapkan pada konflik

antara ayah dan ibu

50. Saya merasa bahwa kedua orang tua

saya mengabaikan saya

51. Saya yakin meskipun orang tua saya

berpisah, saya tetap bisa berprestasi

52. Saya dapat menampilkan diri saya yang

sebenarnya meskipun saya sedang dalam

kondisi keluarga yang kurang harmonis

53. Saya sulit untuk mengutarakan perasaan

saya kepada kedua orang tua saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

65

54. Saya mampu mengolah rasa sedih saya

ketika melihat orang tua saya bertengkar

55. Saya sulit untuk jujur terhadap teman-

teman saya ketika saya dihadapkan pada

situasi dimana saya berasal dari keluarga

kurang harmonis

56. Saya sulit mengolah rasa sedih ketika

melihat orang tua saya bertengkar

57. Saya mampu mengutarakan perasaan

saya terhadap kedua orang tua saya

58. Saya mampu untuk tetap tenang ketika

saya sedang merasa bahagia

59. Saya mampu meredam rasa kecewa saya

terhadap kondisi keluarga saya yang

kurang harmonis

60 Saya sering merasa kecewa dengan

keadaan keluarga saya yang kurang

harmonis

Terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

66

TABULASI DATA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Nama

1 1 4 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 3 1 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3

2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3

3 3 3 4 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

5 2 1 1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 4 1 4 4 3 4 3 1 1 1 1 1 1 2 4 1 4 3

6 3 1 2 1 2 3 3 3 1 4 4 1 2 1 4 2 2 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 1 3 2 2 3 1 4 3

7 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3

8 1 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3

9 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3

10 3 2 3 1 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 1 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 3 4 4 2 2 2 4 3

11 2 1 1 2 2 4 2 2 1 2 1 2 3 1 1 4 4 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 1 2 1 3 4

12 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

13 3 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 2 4 2 3 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3

14 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3

15 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4

16 3 1 3 2 3 2 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4

17 1 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3

18 1 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

19 1 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3

20 1 3 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2 4

21 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3

22 1 3 3 4 3 3 3 3 34 4 3 1 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2

23 1 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 3 3 3 4 4 4 3

24 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 1 2 3 1 4 4 4 3 2 4 3 3 3

25 3 4 2 4 1 4 2 4 4 1 1 3 1 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 2 1 4 1 4 3 1 3 1 4 4 3

26 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 1 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3

27 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

28 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3

29 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2

30 4 1 1 1 4 4 4 1 1 1 3 1 3 1 4 4 4 2 4 1 4 1 4 2 4 3 2 4 2 1 2 4 1 4 4 1 3 3 4 4

Total 67 76 75 81 83 80 83 83 115 88 83 67 81 69 88 85 91 88 92 94 88 74 92 87 99 84 89 94 77 87 80 95 88 94 91 79 85 84 92 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

67

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 Total

Nama

1 4 1 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 4 1 4 4 4 1 4 263

2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 245

3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 2 3 4 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 213

4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 1 4 4 4 4 1 1 4 289

5 1 2 3 1 3 2 4 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 1 137

6 2 4 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 1 3 1 1 1 2 3 1 3 2 1 3 3 2 2 3 1 2 1 185

7 2 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 2 209

8 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 201

9 2 2 2 2 3 3 3 1 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 1 203

10 2 1 4 4 3 2 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 2 232

11 3 1 4 2 3 1 3 3 4 1 4 4 2 2 2 3 2 2 4 2 4 2 2 2 2 4 3 1 3 1 3 3 1 3 3 4 4 2 194

12 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 231

13 3 2 4 3 2 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1 1 3 2 3 2 3 184

14 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 232

15 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 280

16 3 2 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 1 2 2 1 3 2 3 4 4 2 2 2 221

17 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 214

18 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 2 4 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 210

19 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 231

20 2 2 2 2 4 2 3 1 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 205

21 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 199

22 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 272

23 3 1 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 3 1 3 4 2 3 3 2 2 2 218

24 3 2 3 3 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 222

25 1 2 1 4 4 2 1 1 2 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 4 1 1 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 4 215

26 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 233

27 2 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 229

28 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 202

29 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 197

30 3 1 4 1 4 1 1 1 4 2 4 4 4 1 3 2 2 1 4 1 4 4 1 3 1 3 1 1 4 1 4 1 3 4 4 3 1 1 198

Total 79 61 89 81 105 68 93 81 84 79 91 94 119 79 85 81 82 79 88 81 93 94 81 93 88 90 62 64 80 70 76 78 68 90 90 88 66 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

68

Kisi-Kisi Instrumen PenerimaanDiriRemajaBroken Home

(Sebelum Uji Validitas)

Ciri-Ciri Indikator Nomor Item

Jumlah Positif Negatif

1. Kepercayaan

atas

kemampuann

ya

menghadapi

hidupnya

d. Remaja mampu

menghadapi

tantangan dalam

hidupnya sendiri.

1,7 4,9 4

e. Remaja percaya

bahwa dia dapat

mengatasi

permasalahan dalam

hidupnya.

5,11 2,8 4

f. Remaja memiliki

rasa optimis dalam

menghadapi

hidupnya

3,10 6,12 4

2. Menganggap

dirinya

sederajat

dengan orang

lain

a. Remaja yakin bahwa

dirinya berharga

seperti halnya

teman-temannya.

13,19 14,16 4

c. Remaja mudah

bergaul dengan

teman-teman yang

ada di lingkungan

sekitar.

15,17 18,20 4

3. Tidak

menganggap

dirinya orang

hebat atau

abnormal dan

tidak

mengharapka

n bahwa

orang lain

mengucilkann

ya

g. Remaja mampu

menghargai dirinya

sendiri.

21,28 22,24 4

h. Remaja mampu

menghargai orang

lain.

25 27 2

i. Remaja mampu

menganggap dirinya

orang yang optimal

23,26 29 3

4. Tidak merasa

malu atau

serba takut

dicela orang

lain

e. Remaja memiliki

kepercayaan diri

dalam hidupnya.

30,35 31,33 4

f. Remaja memiliki

rasa optimis

terhadap apa yang

akan dia lakukan.

32,34 36 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

69

5. Mempertangg

ung jawabkan

perbuatannya

c. Remaja mampu

bertanggungjawab

atas apa yang telah

dia lakukan.

37,41 38,39 4

d. Remaja mampu

mengakui

kesalahannya

40 42 2

6. Mengikuti

standar pola

hidupnya dan

tidak ikut-

ikutan

c. Remaja yakin

dengan apa yang

akan atau telah dia

lakukan.

43,45 46 3

d. Remaja yakin bahwa

hidupnya lebih baik

dari hidup orang

lain.

47,48 44 3

7. Menerima

pujian atau

celaan secara

objektif

c. Remaja mampu

menerima kritikan

dari orang lain

dengan baik.

49 51 2

d. Remaja mampu

mengelola pujian

yang diberikan

orang lain dengan

baik

52 50 2

8. Tidak

menganiyaya

diri sendiri

e. Remaja memiliki

rasa sayang kepada

dirinya sendiri.

53,59 56 3

f. Remaja meyakini

bahwa dirinya

adalah berharga

62 64, 65 2

g. Remaja memiliki

pengaturan diri

terhadap frustasi

57,66 54,60 4

h. Remaja sadar dalam

mengendalikan diri

terhadap konflik

yang ada di dalam

hidupnya.

55,61 58,63 4

9. Menyatakan

perasaannya

dengan wajar

e. Remaja mampu

tampil secara

otentik.

67 70 2

f. Remaja mampu

menampilkan diri

secara asertif.

71,73 68 3

g. Remaja mampu

mengolah rasa

bahagia yang ada di

dalam hidupnya.

74 76,77 3

h. Remaja mampu 69,75 72,78 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

70

mengolah rasa sedih

dan kecewa yang

ada di dalam

hidupnya

Jumlah 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

71

TABULASI DATA VALIDITAS

No.

Item Parameter Hasil Hitung Keterangan

1 Pearson

Correlation

.086

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .650

N 30

2 Pearson

Correlation

.607**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

3 Pearson

Correlation

.657**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

4 Pearson

Correlation

.500**

Valid Sig. (2-tailed) .005

N 30

5 Pearson

Correlation

.607**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

6 Pearson

Correlation

.235

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .210

N 30

7 Pearson

Correlation

.587**

Valid Sig. (2-tailed) .001

N 30

8 Pearson

Correlation

.252

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .179

N 30

9 Pearson

Correlation

.444*

Valid

Sig. (2-tailed) .014

N 30

10 Pearson

Correlation

.544** Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

72

Sig. (2-tailed) .002

N 30

11 Pearson

Correlation

.540**

Valid Sig. (2-tailed) .002

N 30

12 Pearson

Correlation

.452*

Valid Sig. (2-tailed) .012

N 30

13 Pearson

Correlation

.656**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

14 Pearson

Correlation

.492**

Valid Sig. (2-tailed) .006

N 30

15 Pearson

Correlation

.311

Valid Sig. (2-tailed) .094

N 30

16 Pearson

Correlation

.437*

Valid Sig. (2-tailed) .016

N 30

17 Pearson

Correlation

.412*

Valid Sig. (2-tailed) .024

N 30

18 Pearson

Correlation

.505**

Valid Sig. (2-tailed) .004

N 30

19 Pearson

Correlation

.434* Valid

Sig. (2-tailed) .017

N 30

20 Pearson

Correlation

.661**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

73

21

Pearson

Correlation

.580**

Valid

Sig. (2-tailed) .001

N 30

22 Pearson

Correlation

.565**

Valid Sig. (2-tailed) .001

N 30

23 Pearson

Correlation

.046

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .809

N 30

24 Pearson

Correlation

.557**

Valid Sig. (2-tailed) .001

N 30

25 Pearson

Correlation

.118

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .536

N 30

26 Pearson

Correlation

.059

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .758

N 30

27 Pearson

Correlation

.471**

Valid Sig. (2-tailed) .009

N 30

28 Pearson

Correlation

.001

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .995

N 30

29 Pearson

Correlation

.575** Valid

Sig. (2-tailed) .001

N 30

30 Pearson

Correlation

.519**

Valid Sig. (2-tailed) .003

N 30

31 Pearson

Correlation

.501**

Valid

Sig. (2-tailed) .005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

74

N 30

32

Pearson

Correlation

.447* Valid

Sig. (2-tailed) .013

N 30

33 Pearson

Correlation

.589**

Valid Sig. (2-tailed) .001

N 30

34 Pearson

Correlation

.747**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

35 Pearson

Correlation

.690**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

36 Pearson

Correlation

.636**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

37 Pearson

Correlation

-.002

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .993

N 30

38 Pearson

Correlation

.628**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

39 Pearson

Correlation

-.006

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .974

N 30

40 Pearson

Correlation

.095

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .619

N 30

41 Pearson

Correlation

.682**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

42 Pearson

Correlation

-.227 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

75

Sig. (2-tailed) .227

N 30

43 Pearson

Correlation

.214

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .256

N 30

44 Pearson

Correlation

.706**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

45 Pearson

Correlation

.518**

Valid Sig. (2-tailed) .003

N 30

46 Pearson

Correlation

.635**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

47 Pearson

Correlation

.337

Valid Sig. (2-tailed) .069

N 30

48 Pearson

Correlation

.554**

Valid

Sig. (2-tailed) .002

N 30

49 Pearson

Correlation

-.305

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .101

N 30

50 Pearson

Correlation

.670**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

51 Pearson

Correlation

.504**

Valid Sig. (2-tailed) .004

N 30

52 Pearson

Correlation

.431*

Valid Sig. (2-tailed) .017

N 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

76

53 Pearson

Correlation

.228

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .225

N 30

54 Pearson

Correlation

.683**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

55 Pearson

Correlation

.598**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

56 Pearson

Correlation

.643**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

57 Pearson

Correlation

.802**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

58 Pearson

Correlation

.770** Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 30

59

Pearson

Correlation

.452*

Valid

Sig. (2-tailed) .012

N 30

60 Pearson

Correlation

.696**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

61 Pearson

Correlation

.406*

Valid Sig. (2-tailed) .026

N 30

62 Pearson

Correlation

.595**

Valid Sig. (2-tailed) .001

N 30

63 Pearson

Correlation

.691** Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

77

Sig. (2-tailed) .000

N 30

64

Pearson

Correlation

.637**

Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 30

65 Pearson

Correlation

.531**

Valid Sig. (2-tailed) .003

N 30

66 Pearson

Correlation

.464**

Valid Sig. (2-tailed) .010

N 30

67 Pearson

Correlation

-.516**

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .004

N 30

68 Pearson

Correlation

.578** Valid

Sig. (2-tailed) .001

N 30

69

Pearson

Correlation

.493**

Valid

Sig. (2-tailed) .006

N 30

70 Pearson

Correlation

.526**

Valid Sig. (2-tailed) .003

N 30

71 Pearson

Correlation

.035

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .855

N 30

72 Pearson

Correlation

.653**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 30

73 Pearson

Correlation

.506**

Valid Sig. (2-tailed) .004

N 30

74 Pearson .372* Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

78

Correlation

Sig. (2-tailed) .043

N 30

75 Pearson

Correlation

.470**

Valid Sig. (2-tailed) .009

N 30

76 Pearson

Correlation

.004

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .984

N 30

77 Pearson

Correlation

-.158

Tidak Valid Sig. (2-tailed) .403

N 30

78 Pearson

Correlation

.449*

Valid Sig. (2-tailed) .013

N 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

79

Uji Validitas Angket Penerimaan Diri Remaja Broken Home

SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019

Ciri-Ciri Indikator

Nomor Item

Positif Negatif Item

Valid

Item

Tidak

Valid

1. Kepercayaan atas

kemampuannya

menghadapi

hidupnya

a. Remaja mampu

menghadapi

tantangan dalam

hidupnya sendiri.

1,7 4,9 4,7,9 1

b. Remaja percaya

bahwa dia dapat

mengatasi

permasalahan

dalam hidupnya.

5,11 2,8 5,8,11 8

c. Remaja memiliki

rasa optimis dalam

menghadapi

hidupnya

3,10 6,12 3,10,12 6

2. Menganggap

dirinya sederajat

dengan orang lain

a. Remaja yakin

bahwa dirinya

berharga seperti

halnya teman-

temannya.

13,19 14,16 13,14,1

6,19 -

a. Remaja mudah

bergaul dengan

teman-teman yang

ada di lingkungan

sekitar.

15,17 18,20 15,17,1

8,20 -

3. Tidak

menganggap

dirinya orang

hebat atau

abnormal dan

tidak

mengharapkan

bahwa orang lain

mengucilkannya

a. Remaja mampu

menghargai dirinya

sendiri.

21,28 22,24 21,22,2

4 28

b. Remaja mampu

menghargai orang

lain.

25 27 27 25

c. Remaja mampu

menganggap

dirinya orang yang

optimal

23,26 29 29 23, 26

4. Tidak merasa a. Remaja memiliki 30,35 31,33 30,31,3 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

80

malu atau serba

takut dicela orang

lain

kepercayaan diri

dalam hidupnya.

3,35

b. Remaja memiliki

rasa optimis

terhadap apa yang

akan dia lakukan.

32,34 36 32,34,3

6 -

5. Mempertanggung

jawabkan

perbuatannya

a. Remaja mampu

bertanggungjawab

atas apa yang telah

dia lakukan.

37,41 38,39 38,41 37,39

b. Remaja mampu

mengakui

kesalahannya

40 42 - 40,42

6. Mengikuti

standar pola

hidupnya dan

tidak ikut-ikutan

a. Remaja yakin

dengan apa yang

akan atau telah dia

lakukan.

43,45 46 45,46 43

b. Remaja yakin

bahwa hidupnya

lebih baik dari

hidup orang lain.

47,48 44 44,47,4

8 -

7. Menerima pujian

atau celaan secara

objektif

a. Remaja mampu

menerima kritikan

dari orang lain

dengan baik.

49 51 51 49

b. Remaja mampu

mengelola pujian

yang diberikan

orang lain dengan

baik

52 50 50,52 -

8. Tidak

menganiyaya diri

sendiri

a. Remaja memiliki

rasa sayang kepada

dirinya sendiri.

53,59 56 56,59 53

b. Remaja meyakini

bahwa dirinya

adalah berharga

62 64, 65 62,64,6

5 -

c. Remaja memiliki

pengaturan diri

terhadap frustasi

57,66 54,60 54,57,6

0,66 -

d. Remaja sadar

dalam

mengendalikan diri

terhadap konflik

yang ada di dalam

hidupnya.

55,61 58,63 55,58,6

1,63 -

9. Menyatakan

perasaannya

dengan wajar

a. Remaja mampu

tampil secara

otentik.

67 70 70 67

b. Remaja mampu 71,73 68 68,73 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

81

menampilkan diri

secara asertif.

c. Remaja mampu

mengolah rasa

bahagia yang ada

di dalam hidupnya.

74 76,77 74 76,77

d. Remaja mampu

mengolah rasa

sedih dan kecewa

yang ada di dalam

hidupnya

69,75 72,78 69,72,7

5,78 -

Jumlah 41 37 60 18

\

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TINGKAT PENERIMAAN DIRI REMAJA BROKEN HOMErepository.usd.ac.id/33201/2/151114023_full.pdf · 2019. 2. 12. · broken home di SMK N 2 Depok tahun ajaran 2018/2019 berada pada tingkatan

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI